DPS 26 November 2012

Page 5

5

DENPOST z SENIN, 26 NOVEMBER 2012

EDC Kancil Juara Voli Piala Corona

DenPost/eka

POSE BERSAMA – Wabup Badung, I Ketut Sudikerta (tengah) berpose bersama para juara Turnamen Bola Voli Piala Corona di Canggu, Sabtu (24/11) malam lalu. Canggu, DenPost Klub EDC Kancil, Kerobokan, akhirnya merebut juara Turnamen Bola Voli Corona Cup 2012 setelah susah payah mengalahkan SWC Tandeg, Tibubeneng, Kuta Utara, dengan skor 3-2 dalam partai final di lapangan bola voli Corona Br. Babakan, Canggu, Kuta Utara, Sabtu (24/11) malam lalu. Dalam laga final yang penuh disesaki penonton itu, hadir Wabup Badung, I Ketut Sudikerta, Camat Kuta Utara, Kadishub

Badung Made Sutama, Kadisdikpora Badung Ketut Widia Astika, anggota DPRD Badung Puspa Negara, dan anggota DPRD Badung lainnya. Partai final yang berlangsung sengit hingga lima set ini, EDC Kancil yang menurunkan Rudy Tirtana, Kuwait, Adi Suarthama, Toris, Agus dan Dedut ini, menguasai jalannya pertandingan hingga meraih kemenangan pada set pertama dan kedua masingmasing dengan skor 25-20, 25-13.

Beda Sikap Sewa Kios Pasar Kuta II PARA pedagang Pasar Kuta II hingga kini masih beda sikap dengan PD (Perusahaan Daerah) Kabupaten Badung terkait kenaikan harga sewa los atau kios. Para pedagang dikomando Ketua Pedagang Pasar Kuta II, Made Arnawa, menghitung dengan kenaikan 300 persen dia mencatat PD Pasar Badung sudah mempunyai pendapatan Rp 61.255.240. Pendapatan tersebut ditambah lagi dengan kenaikan retribusi 100 persen mencapai Rp 88 juta, dan pendapatan lain Rp 108.132.200. Total pendapatan PD Pasar Badung dalam setahun mencapai Rp 3.098.249.280. Total pendapatan tersebut dikurangi biaya akan mendapat laba Rp 584.126.863. Jumlah tersebut ”matematika”-nya para pedagang. Lalu bagaimana dengan rincian PD Pasar Badung di bawah kepemimpinan sang Direktur Utama, I Ketut Golak, S.H.? Tampaknya, Golak tidak mau menghitung sendiri berapa nilai kenaikan yang mesti dikenakan kepada para pedagang. Dia meminta bantuan lembaga appraisal independen. Utak-atik angka oleh lembaga appraisal tersebut menemui kenaikan 500 persen. Itu pun, PD Pasar masih rugi Rp 200 juta untuk jangka waktu lima tahun. Jika kenaikan hanya mencapai 300 persen, PD Pasar akan menanggung rugi lebih besar lagi, mencapai Rp 1,2 milyar. Dengan kenaikan 500 persen, mestinya pedagang membayar Rp 32.600.000, tetapi PD Pasar menurunkan menjadi Rp 32.400.000 jangka waktu lima tahun untuk kios ukuran 3 x 3 meter. Golak lantas membandingkan harga sewa tanah di seputar Kuta. Dia menyebut angka sewa tanah saja Rp 20 juta per are per tahun. Sedangkan yang disewa oleh pedagang sudah lengkap dengan bangunan dan fasilitas umum yang ditangani oleh PD Pasar. Dia meyakinkan PD Pasar tidak menjalankan bisnis murni, tetapi lebih menekankan pada fungsi sosial. Dia pun tidak bergeser dari angka kenaikan 500 persen tersebut. Apalagi retribusi tidak bisa diestimasi, karena bergantung pada situasi pasar. Kalau kita menyadari, dalam hal sewa-menyewa, tentu harus ada kesepatan. Akan tetapi, yang paling menentukan tentu si pemilik lahan, dalam hal ini PD Pasar Badung yang mempunyai hak kelola kios/los tersebut. Pasalnya, si pemilik lahan sudah terikat kontrak dengan PD Pasar. Jika tetap tidak ada kesepatan, sewamenyewa akan batal. Bisa saja si pemilik lahan menawarkan kepada pedagang lain, apalagi di lingkungan Kuta. Potensi di Kuta yang ramai 24 jam jauh lebih menjanjikan daripada wilayah lain. Tentu akan menarik minat pedagang lain untuk mengadu untung di tempat tersebut. Jika itu terjadi, pedagang lama akan kehilangan kesempatan. Sebaiknya para pedagang dan PD Pasar samasama mengalah. Atau para pedagang mendapat pinjaman lunak dari koperasi yang dimiliki PD Pasar, sehingga bisnis tetap jalan. Pedagang bisa berjualan dan dapat untung, serta PD Pasar pun tidak rugi.

Pemailit Hotel BKR, Kuta, diciduk di Banten. - Polisi kita di Bali cuma nunggu hasil. Tentara lawan tentara, seorang tewas. - Nggak ada musuh malah berantem dengan teman. Dijebloskan ke sel, si “dukun” cabul menyesal. - Kalau menggoda ABG, ingatannya cuma birahi.

Masuk babak ketiga, EDC Kancil yang sempat memimpin perolehan poin, dikejar awak SWC Tandeg yang dimanajeri Bagus Suwitra Wirawan. Alhasil, kejar-kejaran poin terjadi di game ini. Berkat smes keras dari Gus Ekik, SWC Tandeg akhirnya menuntaskan game ini dengan skor 27-25. Masuk set keempat, SWC Tandeg yang dikawal Gus Ekik, Gus Win, Lindung, Julianta, Mang Yudik, dan Tut De mulai bangkit dan menemukan ritme

permainan dan kelengahan dari awak EDC. Terbukti, SWC yang tampil garang di game ini menuntaskan perlawanan EDC dengan skor 25-23, sehingga merubah kedudukan menjadi 22. Masuk game penentuan, SWC Tandeg yang unggul dalam perolehan poin, bisa dikejar awak EDC. Tak berselang lama, EDC pun menyudahi pertandingan dengan skor 17-15. Juara tiga direih Eka Darma Jambe, Kerobokan Kaja, setelah di final menaklukan tuan rumah Corona dengan skor 3-2 (27-29, 25-17, 25-13, 23-25, dan 15-10). Untuk pemain favorit pilihan penonton jatuh pada Nyoman Julianta dari SWC Tandeg. ‘’Kami menyambut positif kejuaraan bola voli gala desa yang bertujuan untuk mencari bibit sekaligu pembinaan atlet. Apalagi kejuaraan seperti ini sangat bagus untuk menyehatkan masyarakat agar terus berolah raga, dan mengarah pada pembangunan di Badung,’’ kata Sudikerta yang juga Ketua Umum Pengrov PBVSI Bali, seusai penutupan kemarin. (112)

Pangdam IX/Udayana Lepas Peserta Sepeda Santai Sanglah, DenPost Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya melepas ribuan peserta fun bike (sepeda santai) dengan mengambil start di depan Makorem 163/Wirasatya, Minggu (25/ 11) kemarin. Sepeda santai merupkan kegiatan olah raga yang positif untuk menjaga kebugaran agar tetap sehat dan prima. Kegiatan ini dipadukan dengan kegiatan sosial pelepasan tukik dalam rangka Festival Pesona Pulau Serangan dengan mangusung tema “Kegiatan Binter Kodam IX/Udayana Bersama Komponen Masyarakat Dalam Rangka Mendukung Pelestarian Lingkungan Hidup di Wilayah Propinsi Bali”. Pangdam IX/Udayana, Mayjen Wisnu Bawa Tenaya didampingi Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Pratimun, S.Sos., Waka Polda Bali Brigjen Pol Untung Yoga Ana, para Asisten Kasdam IX/Udayana, para Kabalak dan undangan lainnya, melepas per-

erta sepada gembira yang diikuti ribuan peserta dari berbagai instansi. diantaranya unsur TNI-AD, jajaran Garnizun Denpasar, Lanal Denpasar, Lanud Ngurah Rai, Polda Bali, Pemprov Bali, PT Jasa Marga, Bank BRI, Bank BNI, Unitet, BTID, PT Telkom, Garuda Indonesia, Krisna, Pos dan Giro serta masyarakat Serangan dengan mengambil rute dari depan Makorem 163/Wirasatya menuju Jl. Puputan, Jl. Cok. Agung Tresna, Jl. M. Yamin, Jl. Hang Tuah, Jl. By-pass Ngurah Rai, Jl. Raya Serangan dan finish di Lapangan Melasti, Desa Serangan dengan menempuh jarak kurang lebih 15 kilometer. Pangdam IX/Udayana menyampaikan, melestarikan lingkungan hidup khususnya habitat laut, TNI beserta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan beberapa perusahaan serta seluruh masyarakat bersimpati dan peduli terhadap kelestarian lingkun-

gan hidup dengan melepas tukik di Pantai Serangan sebagai habitat yang tepat untuk berkembangbiakannya spesies penyu. Pangdam IX/Udayana berharap kepada seluruh komponen masyarakat meningkatkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap kelestarian penyu dengan cara tidak ikut-ikutan menangkap dan menjual hewan yang dilindungi oleh pemerintah. “Mudah-mudahan lewat kegiatan pelepasan tukik ini dapat menyadarkan masyarakat sekaligus dapat menggugah instansi lain ikut melaksanakan kegiatan serupa serta ikut mengawasi hewan penyu dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab,’’ kata Pangdam IX/Udayana. Setelah acara seremonial dilanjutkan pelepasan tukik yang diawali dengan penyerahan secara simbolis oleh Kepala Badan Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, AA Bagus Sudarsana kepada Pangdam IX/Udayana. (103)

Sinar Laser Hambat Turunnya Hujan BANYAK Pameran dagang dan proyek besar yang digarap di Bali menggunakan sinar laser untuk memecah awan agar tidak hujan. Namun, banyak pemakaian sinar laser berdampak pada terhambatnya turun hujan, padahal saat ini sudah musim hujan. Selain menyoroti penggunakan sinar laser, masyarakat juga mengeluhkan tentang janjijanji Gubernur Bali Mangku Pastika dan jalan rusak yang belum diperbaiki. Itulah yang muncul dalam Citra Bali yang disiarkan Radio Global 96,5 FM, Minggu (25/11) kemarin. Berikut laporan Arya Adhikara dari Global FM Bali.

Gubernur Pastika Tinggal Janji

Kita dulu sangat berharap dengan janji Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang akan mempromosikan pariwisata dan membangun bandara di Buleleng. Tapi sampai habis masa jabatannya tak ada pekembangan apa-apa. Ke depan kami tidak berharap lagi orang Buldog (Buleleng dogen) jadi sosok nomer satu Bali. Walaupun saya orang sendiri berasal dari daerah itu tak merasakan geliat yang berarti dan nothing to do. Bupatinya yang baru walaupun berasal dari wilayah Bali utara, tapi tetap saja melempem. Pemimpin harus memberikan contoh yang baik dengan hadir dan memberikan semangat serta intensif turun ke lapangan. Buatlah event dan keramaian agar daerah ini menjadi hidup. Ketika sekarang saya pulang kampung rasanya sepi sekali, padahal tahun 60-80an Buleleng begitu ramai. Bahkan banyak penduduk Bali yang ingin sekolah di Buleleng. Wayan Gama, Singaraja

Ucapkan Terima Kasih Saya berterima kasih dengan Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan yang telah menyelenggarakan lomba mancing di Yeh Gangga, belum lama ini. Namun ada hal yang lebih penting dari itu agar instansi terkait punya kapal untuk meneliti bagaimana potensi hayati laut kita. Terutama di pesisir selatan Tabanan dan kursus perikanan bagi nelayan supaya mereka bisa berswasembada dan mampu meningkatan jumlah tangkapan ikan. Budiada, Yeh Gangga

Banyak Pembangunan Mubasir

terjadi justru menyengsarakan rakyat. Menurut info yang saya dengar langsung dari salah satu investor, pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo itu tak berguna dan akan dibangun lagi pelabuhan kapal pesiar baru di sekitar galian C Klungkung. Padahal dana yang sudah dihabiskan sudah luar biasa besarnya yang diambil dari uang pajak rakyat. Beritanya saja yang besar-besar, tapi kenyataannya sia-sia. Dulu ketika terminal kargo dibangun Dishub Denpasar mengatakan semua truk tak boleh masuk kota dan proses bongkar muat dilakukan di tempat itu. Buktinya hanya dipakai bayar tiket masuk saja setelah itu truk-truk besar itu pergi lagi untuk masuk kota. Apakah ini termasuk pembohongan publik? Kebijakan seringkali nyaplir dengan realita di lapangan. Tak salah kalau masyarakat naif, apatis karena kenyataannya seperti itu. Lebihan bogbog. Putu Artha, Denpasar

Pengaspalan Jalan Tak Lanjut Terima kasih kepada pihak terkait, karena keluhan saya tentang jalan rusak di Semana sudah ditanggapi. Kini jalan tersebut sudah diaspal. Namun Jalan Singapadu menuju Payangan tidak seluruhnya diaspal, hanya hingga di Singapadu tidak lanjut sampai ke Payangan. Sedangkan papan nama proyek tak ada sehingga banyak masyarakat bertanya akan dilanjutkan apa tidak. Belakangan ini setiap proyek tak ada penjelasan atau papan namanya termasuk pengaspalan yang sudah belangsung hampir 4 bulan ini. Kenapa Pemkab Gianyar tak ada tanggapannya? Jangan kare-

na kepentingan politik dan dukung-mendukung partai berimbas pada persoalan ini. Selain itu, Jalan Tebongkang sampai Kengetan tak ada lampu penerangan jalan sepanjang 4 km. Joni, Payangan

Realisisasi Jl. Tanah Lot-Soka Kapan rencana jalan raya Tanah Lot menuju Pantai Soka diwujudkan? Apakah ini hanya mencari sensasi atau isu saja? Kalau benar, maka harga tanah akan mahal, kafekafe berdiri di mana-mana. Tapi positifnya akan melancarkan lalu-lintas dan sebagai jalur alternatif menuju Kuta, Nusa Dua atau sebaliknya. Apalagi harga tanah sudah mulai mahal di daerah Tegal Mengkeb dan Tanggun Titi yang diperkirakan akan dilalui proyek jalan ini. Mohom secepatnya disosialisakan kepada masyarakat agar mereka tak harap-harap cemas. Nang Kenceng, Jimbaran

Sinar Laser Halau Mendung

Sinar laser di seputar proyek Jalan Di atas Perairan (JDP) luar biasa cahayanya seperti kembang api apalagi kemarin saya lihat ada gulem yang dihalau olehnya dengan cara memecah awan yang akan jadi hujan. Lucunya pihak BMKG bilang sinar laser ini tak ada pengaruhnya dengan tidak turunnya hujan. Lalu, kalau tak ada pengaruhnya kenapa dilaser? Belum lagi ada pameran dagang dan event-event besar, rata-rata panitia memakai sinar laser. Akibatnya cuaca menjadi panas dan kering. BMKG agar memberikan penjelasan yang masuk akal dan datangi proyek itu langsung ke lapangan dan saksikan secara langsung efeknya terhadap cuaca. Satu laser kekuatannya sekitar 1.000 watt dikali berapa sinar laser yang dia pakai. BMKG agar mendesak pihak terkait agar tidak menggunakan laser karena merugikan masyarakat. Ngakan, Gianyar

Sorganya Lobster Bagaiamana mencintai laut

kita itu semua keluaraga nelayan. Sebelumnya sebanyak 416 nelayan sekarang sudah 836 orang. Di Tabanan sorganya lobster. 80 % dari 150 ribu/kilo. Dulu 300/kilo. Kita memang terlau banyak eksplitas dibandingkan konservasi. Tapi sekarang sudah ada tempat konservasi lobster di 8 titik surfing di Nayayi tak boleh ada penagkapan lobter. Sekarang tak lagi jaring mersuak termbu tapu bubu, yang dutenggelamkan karena tak merusak dan selektif hanya yang besar saja yang kecil tidak begitu juga ikan kalau masuk bubu justru masih hidup. Sekarang ekspornya macet sempat 4 hari tak akda yang beli lobsetr lalu kita masuk ke pasar lokal. Kalau kualitas kita tak kalah karena segar dan masih hidup. Hilangnya lemuru selat Bali apakah karena mencairnya es di kutub, dulu berlimpah luar biasa. Dan 6 tahun terakhir tak ada da lagi lemuru. Sadam, Tabanan

Jalan Tembus Buaji Diperbaiki Jalan Tembus Buaji Diperbaiki Terima kasih kepadadi-

nas PU Kota Denpasar yang telah memperbaiki atau pengaspala jalan tembus dari Jl. Tukad Buaji ke Jl. Tukad Banyusari. Tolong sekalian diperbaiki Jl.Tukad Banyu Poh Panjer. Bu Made Pariatni, Panjer

Pemkab Jangan Bertepuk Dada

Pemkab Jangan Bertepuk Dada Sekalipun subak yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia,mayoritas berlokasi di Tabanan, tapi Pemkab Tabanan jangan dulu menepuk dada dan berbangga diri. Karena di mata para petani, Pemkab Tabanan belum ada keberpihakan yang signifikan dirasakan oleh petani. Justru kebijakan yang ada lebih banyak berbentuk pengkhianatan tehadap sektor pertanian. Lihat saja, mata air terbesar di Penebel dijual ke luar Tabanan, Embung Telaga Tunjung tak lagi mampu mengatasi kekeringan subak karena diambil alih PDAM. Musim hujan sering dilaser, padahal petani sedang perlunya akan air. Depok, Tabanan

Pan Kote

Dalam dua periode kepemimpinan Bupati Karangasem, Wayan Geredeg banyak proyek pembangunan yang tidak jalan, seperti Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo dan tidak berfungsinya pasar seni Manggis. Pembangunan ratarata mangkrak, tidak berguna, tidak efektif dan setelah dibangun tak mampu mengangkat harkat dan martabat rakyat. Apalagi menciptakan kesejahteraan, namun yang

DENPOST

Perintis : Satria Naradha. Pemimpin Umum : I Gde Nym. Suryawan. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : I Gde Suyadnyana, Staf Redaksi : Edy Asri, K. Karya, Sudiana, Yahya Umar. Ilustrator : Putu Suaria Soethama. Koordinator Liputan : Agus Putra Mahendra. Reporter : IB. Pasma, Putu Witari, Komang Sutrisna, Sri Wiadnyana, Robin, Gung Eka, Suastrawan, Ngurah Kertanegara, Suryaningsih, Made Miasa, Sugiadnyana, Dewa Sanjaya, AA Terbit 1 Oktober 1998 Yuliantara, Putrasasmita, Gagah. Kontributor : Astra Prayoga, Sujaya, Jelantik. Pemimpin Perusahaan : Wayan Ukir. Iklan : Dewa Gurnita (Manajer), Arniti. Manajer Sirkulasi : IB Wirawan. Lay Out : Shantika, IGP Juana, Sulung, IB. Purwita, I Putu Wiradana, Tony, Suastika, Adi Sastra. Web/Grafis : Adi Sudianggara. Marketing : Nining Setyawati, Suardana, Suteja Widiantara, Windu Segara. Sekretariat : Nariati(Kepala), IGA.Yuliantari, Wayan Susanti. Alamat Redaksi/Sirkulasi/iklan : Jalan Kebo Iwa No. 63 A Denpasar Barat, Telepon 416669 (Hunting) Fax 416679 Tarif Iklan : mIni : Rp. 15.000/baris maksimal 10 baris, umum (B/W) Rp. 15.000,-/mm. kolom, warna (FC) Rp. 25.000,-/mm.kolom, Spot Colour Rp. 20.000,-/mm.kolom. Keluarga Rp. 7.000,-/mm.kolom, Pariwara : Rp. 5.000,-/mm.kolom. Iklan Mega Emas (1x50mm.kolom) Rp. 350.000,-/10kali terbit. Penerimaan Iklan Mendesak dimuat besok diterima pk. 15.00Wita Harga Langganan Denpost Rp. 30.000,-/bulan, Paket Bali Post + Denpost Rp. 90.000/bulan Bayar di muka, Eceran Rp. 2.500,-/exp. Penerbit Koperasi Tarukan Media Dharma. Surat Izin Penerbitan Pers : Nomor 565/SK/MENPEN/SIUPP/1998, tanggal 30 September 1998. Anggota SPS, terbit setiap hari kecuali hari libur nasioanal. Pencetak PT Percetakan BP, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar Barat. Isi diluar Tanggung jawab Percetakan. Website : www.denpostnews.com, E-mail : redaksi@denpost.net dan denpostbali@yahoo.com, iklan@denpost.net, sekretariat@denpost.net Setiap wartawan Denpost membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.