Kelas XI, Bahasa Indonesia

Page 77

(a)

(b)

(c)

Drama Mangir karya Pramoedya Ananta Toer

Bab 6 Drama I

(a) Karakter tokoh Baru Klinting; (b) Karakter tokoh Putri Pambayun; (c) Karakter tokoh Wanabaya atau Ki Ageng Mangir.

Mengapa tak kau perintahkan balatentara Mangir menusuk masuk ke benteng Matarammelindas raja dan semua calonnya? BARU KLINTING : (pergi menghindar). SURIWANG : (membawa ikatan mata tombak, bicara pada diri sendiri). Baru Klinting! Seperti dewa turun ke bumi dari ketiadaan. (menganggukangguk). Anak desa ahli siasat - dengan Ronggeng Jaya Manggilingan digilingnya balatentara Mataram, pulang ke desa membawa kemenangan. (pada Baru Klinting). Masih kau biarkan Panembahan Senapati berpongah dengan tahta dan mahkota? BARU KLINTING : (bersilang tangan). Mataram takkan lagi mampu melangkah ke selatan. Kepungan Mangir sama tajam dengan mata pedang pada lehernya. Pada akhirnya bakal datang dia merangkak pada kaki kita, minta hidup dan nasi. SURIWANG : (meletakkan ikatan tombak di atas Iantai, menghampiri Baru Klinting). Bakal datang dia merangkak pada kaki kita, minta hidup dan nasi. BARU KLINTING : Belum mampu pandangmu menembus hari dekat mendatang? Dia akan datang - hari penghinaan itu. Kan meruap hilang impian Panembahan, jadi raja tunggal menggagahi Pulau Jawa. Bakal telanjang diri dia dalam kekalahan dan kehinaan. SURIWANG : Ai-ai-ai tak bisa lain, Klinting. Perdikan Mangir sudah lima turunan berdiri. Lapanglah jalan bagi Sri Maharatu Dewi Suhita Majapahit.

Demak tak berani raba, Pajang tak pernah jamah. Ai-ai-ai, Panembahan Senapati, anak ingusan kemarin, kini mau coba-coba kuasai Mangir. BARU KLINTING : Apa pula hendak kau katakan, Suriwang? SURIWANG : Mataram bernafsu mengangkang di atas Mangir! Ai-ai-ai. Mengangkat diri jadi raja, kirimkan patihnya Singaranu - ke Mangir, Klinting, - menuntut takluk dan upeti, barang gubal dan barang jadi. Perdikan Mangir hendak dicoba! Pulang tangan hampa, balik kembali dengan balatentara. Kau telah bikin panglima Mataram, Takih Susetya, berantakan dengan supit-urangnya. Ai-ai-ai tak bisa lain, tak bisa lain. Klinting, kau benar-benar dewa turun ke bumi - tumpas mereka dengan Ronggeng Jaya Manggilinganmu. Ke mana panglima Mataram itu kini menghilang larikan malunya? BARU KLINTING : Bikin kau tombak tambahan delapan ratus mata senilai ini (menuding pada mata tombak tertancap di atas meja). SURIWANG : Delapan ratus lagi - bukan cuma Mataram, Ki Ageng Mangir Muda. BARU KLINTING : (memperingatkan). Mangir akan tetap jadi Perdikan, tak bakal jadi kerajaan. Semua orang boleh bersumbang suara, semua berhak atas segala, yang satu tak perlu menyembah yang lain, yang lain sama dengan semua. SURIWANG : (mencari muka Baru Klinting). Dan tom-

67


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.