Buku ini mengisahkan empat desa penerapan SID yang berbeda dari segi kerangka waktu dan proses. Dua desa termasuk perintis sedangkan satu desa termasuk yang paling akhir. Praktik baik yang mereka bagikan sesungguhnya adalah oasis, tempat bertemunya cita-cita, teori, semangat yang semuanya dibungkus niat baik, yaitu demi kemandirian dan kedaulatan desa. Ini
lah yang akan dicapai ketika pemahaman tentang SID adalah sebuah proses utuh dan saling terkait, bukan sekedar alat atau teknologi. Baik pemerintah maupun warga desa memiliki ruang
dan tanggung jawab masing-masing di pengelolaan data dan informasi. Manfaatnya pun dikejar dan dirasakan dengan penuh kesadaran oleh kedua belah pihak dalam visi yang sama.