Belia 121113

Page 1

19

SELASA (KLIWON) 12 NOVEMBER 2013 8 MUHARAM 1434 H SURA 1946

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

FOTO: HANIFA & KEKE

Bersiap Jadi Pemimpin!

B

ERSIAP jadi pemimpin! Wuih, kata itu terasa begitu garang di telinga kita yang masih belia. Namun, disadari atau tidak, mau atau tidak mau, kita semua adalah pemimpin, minimalnya kita adalah pemimpin untuk diri kita sendiri. Mengamati beberapa peristiwa yang terjadi sekarang ini, di tengah begitu banyaknya pemimpin bangsa yang terjerat berbagai pelanggaran hukum, hal itu cukup rasanya bagi kita untuk memicu motivasi bersiap jadi pemimpin! Karena kelak, tentu tongkat estafet kepemimpinan bangsa cepat atau lambat akan jatuh ke tangan generasi kita. Jika kita tidak bersiap dari sekarang, apa jadinya nanti? Karena pemimpin sejati, harus memilki jiwa kepemimpinan yang betul-betul sudah mendarah daging. Tentu saja, agar bisa mendarah daging, jiwa kepemimpinan itu harus dipupuk sejak belia bukan? Oleh karena itu, tidak perlu merasa alergi untuk jadi pemimpin. Apakah kita mau pimpinan bangsa ini kelak dipegang orang asing seperti zaman penjajahan dahulu? Tentu kita semua tidak menghendaki hal itu bukan? Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk dijadikan kebiasaan, dalam rangka menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri. Di antaranya: 1. Biasakanlah di mana pun, kapan pun, dan saat melakukan apa pun, selalu takut dan ingat kepada Allah SWT. Pemimpin yang baik, tahu bahwa dirinya selalu diawasi Allah SWT. 2. Untuk segala hal yang bernilai positif, beranilah maju melakukannya dengan baik. Karena pemimpin yang baik, mampu memberi contoh, jadi teladan bagi orang banyak, serta memiliki mental pemenang, bukan pecundang. 3. Bisa menjaga emosi. Saat kesedihan datang bisa mengendalikan air mata, saat amarah datang bisa mengendalikan rasa murka, serta saat gembira pun bisa meluapkannya dengan penuh perhitungan. 4. Rajin belajar, menuntut berbagai macam ilmu yang positif untuk menambah luas wawasan dan pengetahuan. 5. Mau berempati pada orang lain. Pemimpin yang baik mau peduli pada penderitaan sesamanya. 6. Mau bergaul dengan siapa pun, mau beradaptasi dengan lingkungan baru, dan bisa memberikan pengaruh yang positif pada lingkungannya. Pergaulan yang luas, akan banyak memberi masukan untuk segala hal. Pemimpin yang baik, mau mendengarkan masukan dari siapa pun. 7. Siap untuk selalu mengikuti perubahan dengan terus memperbarui kecakapan diri. Dunia ini terus berputar dan berubah. Pemimpin yang baik akan mampu menyikapi segala perubahan dengan tindakan yang positif. 8. Tidak alergi terhadap kritikan yang bersifat membangun dan selalu memohon orang lain agar mau mengingatkan kita saat berbuat salah.***

GGAK terasa waktu berselang dan SMAN 14 Bandung bikin gelaran pentas seni lagi. Yap, that was ”1 Moment 4 Us”! Event yang diadakan di GOR C-Tra Arena, Jalan Cikutra, Bandung, Sabtu (9/11/2013) tersebut kali ini punya tajuk ”Gramafon: Great Masterpiece of Art for Teens”. Dengan mengedepankan tema Bandung Tempo Doeloe, Gramafon dirancang sedemikian rupa lewat konsep yang ngegambarin sang kota kembang di masa lampau. Warna-warna seperti cokelat, khaki, nude, hingga krem menjadikan Gramafon kental dengan suasana vintage yang diusung. Photobooth dengan suasana ’60-an juga disediakan untuk penonton yang ingin mengabadikan momen. Dengan persiapan selama sepuluh bulan, Gramafon pun hadir meramaikan agenda perhelatan di Kota Bandung pada bulan ini. Begitu masuk ke area body check dan bazar, mata dimanjakan dulu oleh deretan foto-foto kejayaan Bandung zaman baheula. Instalasi besar yang dinamakan bola harapan pun muncul di tengah venue bazar dengan berisi

N B

berbagai impian tentang Gramafon dan SMAN 14 sendiri. ”Anak-anak zaman sekarang kan senangnya dengan hal modern, tapi banyak yang lupa dengan kota sendiri di tempo dulu. Makanya kami ajak flashback lewat foto-foto di depan,” ujar Hildy dari kelas XII IPA 5 selaku humas acara. Sebelum hari H, barudak SMAN 14 juga bikin praevent dalam skala intern di sekolahnya dengan menampilkan beberapa band indie Bandung. Pihak sekolah memang ngedukung banget kehadiran ”1 Moment 4 Us” yang rutin digelar jadi acara tahunan. ”Yang penting sih harus tetap dibarengi kegiatan akademik. Kami diberi dispen kalau ada kepentingan ngurusin pensi, makanya jadi semangat. Senang banget pas Gramafon akhirnya digelar. Kami bisa nunjukkin kalau bisa tetap gaul dengan tetap menjaga konsep cinta budaya sendiri. Pokoknya nggak gaul kalau belum ke Gramafon! Harapannya semoga ”1 Moment 4 Us” tahun depan bisa lebih hebat lagi dari sekarang,” tutur Gisel dari kelas XII IPS 2 sebagai sesama humas. By the way, acara dengan harga tiket yang dipatok Rp 70.000 on the spot ini di-

isi oleh sajian bintang tamu keren seperti Ipang, Endah N Rhesa, Marcel, Gugun Blues Shelter, Coffee Reggae Stone, Rosemary, Closehead, hingga Scarpa Ska. Setelah puas beromantis ria dengan Endah N Rhesa, Gugun Blues Shelter pun langsung menggebrak panggung dengan penampilan yang superciamik. Nggak hanya main musik, mereka juga aktif berkomunikasi dengan penonton. Malahan Jono yang malam itu pakai wig kribo pirang dan kacamata hitam nggak ketinggalan untuk becanda. Selain melemparkan kaus, dia juga melemparkan beberapa pisang ke arah penonton. Hahaha. Lumayan buat ngemil kali ya. Lanjut ke guest star berikutnya, ada Marcel yang berkostum kemeja marun dengan paduan vest, jas, celana, dan sepatu serbahitam. Elegan abis! Penonton yang udah nungguin penyanyi plontos ini pun seakan langsung karaoke berjemaah tanpa dikomando. Lagu-lagu kayak ”Peri Cintaku”, ”Semusim”, ”Mau Dibawa ke Mana”, ”Demi Waktu”, sampai ”Takkan Terganti” sukses dibawakan dan bikin semringah semua orang. Games kecil yang melibatkan empat orang penonton juga jadi gimmick seru di penampilan Marcel. ”Senyum itu harus

ditebarkan, cari teman sebanyakbanyaknya. Janji ya kalau kita semua harus begini setiap hari,” kata Marcel yang langsung disambut riuh penonton. Selesai? Belum dong. Masih ada Ipang yang jadi bintang tamu terakhir. Kehadiran sosok personel band BIP dan Daddy And the Hot Tea ini memang sangat ditunggu. Terbukti, meskipun jam udah nunjukin pukul 10 malam, ribuan penonton masih setia di venue dan urung beranjak. Performance Ipang yang penuh semangat bertubi-tubi pas banget deh untuk jadi penampil pamungkas. Track seperti ”Buka Semangat Baru”, ”Ada yang Hilang”, ”Sahabat Kecil”, sampai ”Tak Ada Takutnya” bikin semua mata tertuju kepada Ipang. Sosok yang humble dan atraktif di atas panggung ini benar-benar menguasai suasana hingga selesai. Semburan kembang api dan confetti menandai akhir perhelatan malam itu. It’s a wrap! Seluruh rangkaian acara Gramafon pun beres seiring turunnya Ipang dari panggung. Sampai jumpa dalam ”1 Moment 4 Us” di tahun 2014! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

M Diva A, kelas IX, SMPN 30 Bandung.

Kesan Kamu tentang Erza, SMPN 7 Bandung

Dila, SMAN 1 Bandung

KONSEPNYA udah bagus dan acaranya nggak ngebosenin, tapi menurut saya tiketnya agak mahal. SITES.PSU.EDU

Rayhan, SMPN 35 Bandung

RAMAI banget! Apalagi ada Endah N Rhesa. Tema pensinya juga unik karena jarang kan yang bawain tentang budaya dan hal-hal klasik.

ACARANYA seru, ramai, dan nggak bikin ngantuk. Tapi menurut saya masih lebih ramai ”1 Moment 4 Us’ yang tahun lalu. Hehehe. Saya ke sini mau nonton Endah N Rhesa. Harapannya sih tahun depan SMAN 14 undang The S.I.G.I.T dan White Shoes and the Couples Company.

Quotes Rasanya semua begitu sempurna, sayang untuk mengakhirinya. Janganlah berganti, tetaplah seperti ini. -- Ipang, Sahabat Kecil.

Indeks:

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

20> Skul:

21> MusicTerritory:

SMAN 1 Cikarang Pusat

Jamaican Sounds Family Party Java Tour 2013

21> Aksi : Pekan Kreativitas dan Olah Raga SMPK BPK Penabur

21> Ensiklobelia: Nama Pahlawan, Nama Jalan

22> Review:

22>Chat: Andi Arsyil Rahman


20

SELASA (KLIWON) 12 NOVEMBER 2013 8 MUHARAM 1434 H SURA 1946

FOTO: KEKE

SMAN 1 Cikarang Pusat

Iman, Takwa, Kreatif, dan Inovatif E MPAT kata tersebut terpampang jelas dalam bingkai visi dan misi dalam ruangan Kepala SMAN 1 Cikarang Pusat. Sepuluh tahun yang lalu SMA ini untuk melakukan kegiatan belajar mengajar masih harus berpindah-pindah, bahkan sempat menumpang di salah satu gedung SD. Baru pada tahun 2003, SMAN 1 Cikarang Pusat mendapat tempat di Jln. Beruang Raya No. 9 Cikarang Baru. ”Dulu sebelum menetap di sini, kami di Cikarang utara 2 dan masih numpang di SD dan SMP. Baru 2003 menetap di sini. Perkembangan fasilitas dan siswa, alhamdulilah meningkat terus sampai sekarang kurang lebih dari kelas 10-12 ada 24 rombongan belajar. Jumlah seluruh siswa 940-an,” tutur Dede Kusmayadi selaku Wakil Bidang Kesiswaan. Siswa-siswa di SMAN 1 Cikarang punya kebiasan unik dalam menghabiskan waktu ketika bel tanda sekolah berakhir, yaitu dengan sibuk di ekskul masing-masing atau sekadar beraktivitas di lingkungan sekolah. Padahal sekolah sudah memberikan waktu khusus untuk ekskul di hari Sabtu. ”Walaupun kegiatan belajar-mengajar sudah habis, siswa sering menghabiskan waktu di sekolah. Ada yang browsing dan melakukan kegiatan ekskul lainnya. Padahal kami memfasilitasi kegiatan ekskul itu di hari Sabtu. Ya akhirnya kami harus stop sebelum pukul 17.00. Kalau tidak distop mungkin sampai magrib, haha,” kata Dede SMAN 1 Cikarang Pusat bisa dibilang mempunyai kelebihan di antara SMA-SMA lainnya. Sekolah ini mempunyai dua kelas yang memberikan layanan pendidikan bagi siswa-siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Kelas-kelas tersebut dinamai kelas Cerdas Istimewa dan Berbakat Istimewa. Baru-baru ini kedua layanan pendidikan tersebut diresmikan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. ”Kelas Cerdas Istimewa (CI) memang terma-

T

ERIK matahari yang menyorot lapangan olah raga, sempat membuat para pengunjung ngumpet sejenak di selasar gedung sekolah. Tak lama kemudian setelah alunan musik dangdut menyentak panggung, penonton yang kebanyakan adalah siswa SMA mulai mengerumuni panggung. Pada hari itu , 7 November 2013, ialah hari ulang tahun ke-10 SMAN 1 Cikarang Pusat yang berlokasi di Jln. Beruang Raya No. 9 Cikarang Baru. Acara pentas seni tersebut menjadi puncak acara dari Dies Natalis SMAN 1 Cikarang Pusat atau biasa disingkat Cikpus. ”Rangkaian acaranya yaitu, prapensi. Di mana kami mengadakan lomba-lomba seperti lomba MIPA, basket, cerdas cermat, dan lomba Jepang. Kami menargetkan pesertanya itu siswa-siswi SMP se-kabupaten Bekasi. Acara puncaknya kami mengadakan pentas seni yang diikuti seluruh siswa-siswi SMAN 1 Cikarang Pusat dan pemenang-pemenang lomba,” tutur Gilang selaku Ketua Acara Dies Natalis Ke-10 SMAN 1 Cikarang Pusat.

Suara M Hati Pelajar

ENURUT kamu, mana yang lebih penting antara sahabat dengan pacar? Jangan lupa kasih alasannya ya. Sok kirimin opini Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (15/11/13) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Pahlawan Medina Ramadhany, SMP Hikmah Teladan PAHLAWAN di kehidupan sehari-hari. Entah mengapa, sopir angkot langsung terlintas di benakku. Tapi, kalau dipikir-pikir, emang benar sih. Sebagai anak dari kedua orangtua yang bekerja dari pagi sampai menjelang malam, jasa sopir angkot berarti banyak bagiku, walaupun aku hanya menggunakannya pada pulang sekolah. Pada pagi hari, aku diantar oleh orangtua yang kebetulan jam masuknya hampir sama. Tetapi tetap saja, itu sudah cukup merepotkan. Jadi, keluargaku sangat terbantu oleh jasa sopir angkot, apalagi dengan ongkos yang tidak begitu mahal.

Mikhael Adriel Pratama Gana / 8E / 29 / SMPK 5 BPK PENABUR Bandung SEMUA orang yang berjasa dapat dikatakan pahlawan dan tidak hanya pejuang kemerdekaan tetapi seperti sopir angkot, pedagang di kantin,dll. juga dapat dikatakan sebagai pahlawan bagi kita. Tetapi kalau menurut saya yang dapat dikatakan sebagai pahlawan adalah seorang guru. Karena menurut saya seorang guru itu bekerja tanpa tanda jasa, memberikan ilmu yang berguna untuk murid didiknya hingga kelak murid-muridnya dapat menjadi orang yang menjadi berguna pula dan juga dapat meraih cita-citanya.

Fikri Bagja Gumelar, SMP Pasundan 1 Bandung, Kelas 8-G SULIT menemukan sosok pahlawan seideal seperti yang saya impikan di zaman sekompleks seperti sekarang ini. Sederhananya, pahlawan adalah sosok pembela kebenaran dan pemberantas kejahatan. Sosok yang pemberani, gagah

dan memiliki kekuatan fisik yang luar biasa disertai kebaikan hati yang mengagumkan dan juga tanpa pamrih. Sosok yang sangat sulit bahkan boleh dikatakan tidak mungkin ditemukan keberadaannya saat ini. Realistisnya, bagi saya semua orang adalah pahlawan di posisinya masingmasing jika disertai kejujuran dan rasa tanggung jawab.

Assyifa Safilla, SMA Taruna Bakti Bandung YA, papaku. Bagiku papaku adalah segalanya. Beliau yang banting tulang mencari uang untuk makanku. Beliau yang mengajariku bagaimana caranya berjalan. Beliau yang setia mengantarku ke mana pun bahkan hingga ke tempat akhir hayatku, dan sekarang beliaulah yang mengajariku apa arti ”cinta” bagaimana aku akan merasakan senang dan perihnya cinta. Terima kasih Papa. Aku tidak perlu Superman, Batman, bahkan Spiderman sekalipun, karena aku tau pahlawan yang sebenernya itu engkau Pa. Engkaulah pahlawan di hidupku.

Muhamad Rizal, Kelas XI TKJ SMK Persis 02 Bandung MENURUT saya, yang di sebut pahlawan itu tidak selalu harus terkenal yang penting dia bisa memberikan jasanya untuk orang lain. Kalau yang saya anggap sebagai pahlawan di kehidupan sehari-hari itu adalah kalau di kalangan masyarakat yaitu tukang pungut sampah karena dia mampu menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat lain akan sadarnya kebersihan dan tidak membuang sampah seenaknya. Mereka bekerja tanpa pamrih dan tidak mengharap imbalan dari orang yang melihatnya, mereka bekerja dengan tulus dan ikhlas untuk membersihkan lingkungan masyarakat.***

suk sekolah yang luar biasa. Karena memang mereka punya IQ itu di atas 130. Kalau CI lebih ke IQ kalau Kelas Berbakat Istimewa lebih ke bakatnya misalnya bidang olah raga. Mereka memang diarahkan di bidang olah raga, tetapi juga mempunyai kecerdasan di atas rata-rata,”ujar Dede Layanan ini baru berjalan sekitar empat bulan. Nana Sumandar selaku Koordinator kedua kelas ini mengatakan bahwa layanan pendidikan ini diadakan di SMAN 1 Cikarang Pusat berdasarkan analisis dari kebutuhan di daerah tersebut. Untuk masuk ke dalam layanan ini, para calon siswa juga harus memenuhi persyaratan yang lebih ketat. Menarik juga ya! ”Awalnya peserta harus melewati tes psikologis dan administratif. Untuk CI dari 316 pendaftar kami mendapat 22 peserta yang lolos. Di layanan ini minimal IQ 130, lalu kreativitas yang tinggi dan juga komitmen yang tinggi. Selain kesiapan siswa diperlukan juga kesiapan orangtua,” tutur Nana Sumarna, Manajer Pelayanan kelas CI dan BI SMAN 1 Cikarang Pusat. Partisipasi SMAN 1 Cikarang Pusat dalam urusan lomba, bisa dibilang cukup aktif. Terlihat dari beberapa lomba yang pernah diikutinya, baik dari tingkat kabupaten hingga nasional. ”Kejuaraan yang suka kami ikuti adalah Olimpiade Sosial tingkat provinsi tiap tahunnya. Kalau tidak salah empat tahun kami meraih juara 1 di bidang ekonomi. Selain itu juga lomba di President University, di Cikarang dua, kemudian lomba-lomba selevel SMA,” tutur Dede. Berawal dari pagar bambu, SMAN 1 Cikarang Pusat melakukan transformasi hingga menjadi sekolah yang bisa memfasilitasi siswa-siswanya yang berbakat dalam berbagai hal. Dede Kusmayadi merasa puas bisa menjadi bagian dari pertumbuhan sekolah ini sejak awal berdiri. ”Perkembangan sekolah ini alhamdulilah sudah baik,” ujar Dede sambil melepas senyum. ***

stefannors@hotmail.com

Tahun ini, panitia pensi SMAN 1 Cikarang Pusat mengangkat nama ”Generasi Synergy”. Eros selaku koordinator pensi mengatakan bahwa filosofi dari nama tersebut mempunyai arti generasi yang bersinkronisasi dan berenergi untuk melakukan suatu tujuan. ”Dalam acara ini ada perwakilan dari tiap kelas untuk mementaskan seni, misalnya penampilan band, akustik, tarian daerah, apa pun itu pokoknya berbentuk kesenian,” ujar Eros Dalam waktu yang sama, diadakan juga pelatihan jurnalistik oleh Pikiran Rakyat. Di dalam ruangan laboratorium IPA, pembicara yang merupakan wartawan senior ”PR” memberikan materi mengenai pentingnya menulis. ”Jadi ada semacam pelatihan, bagaimana kegiatan jurnalistik yang baik, bagaimana melakukan wawancara yang baik, dan terutama untuk perkembangan mading kami yang muncul sebulan dua kali,” kata Gilang. ***

Denico Zakkieaulia XI IPA 2 COWOK yang satu ini gemar bermain game. Namun menurut dia hal itu adalah wajar sebagai tempat penyegaran kembali setelah letih belajar. Kimia adalah pelajaran yang disukainya, terbukti ia terpilih sebagai utusan OSN Kimia tahun 2012 lalu. Selain itu, Denico aktif di ekskul komputer, yang disebut Kokocips yaitu Komunitas Komputer Cikarang Pusat. Kegemarannya dalam komputer ini mengantarnya untuk lomba SMA seJabar untuk PC Assembling di UPI. Walaupun aktif di luar kelas, Denico tetap konsisten loh untuk menjadi juara kelas sejak kelas X.

Hada Shauti Sadida Kelas X Cerdas Istimewa CEWEK yang murah senyum ini ternyata aktif mengikuti banyak ekskul di sekolahnya, antara lain KIR, PKS, PMR, dan Rohis. Sama dengan Denico, walau aktif di ekskul, untuk urusan nilai, Hada konsisten mendapatkan juara di kelasnya. Hada menyukai pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan sains. Oleh karena itu, ia mengikuti KIR. Sementara PKS (Polisi Keamanan Sekolah) menurut dia membantunya dalam hal disiplin, supaya gak nakal katanya. *** stefannors@hotmail.com

”Kelas Cerdas Istimewa (CI) memang termasuk sekolah yang luar biasa. Karena memang mereka punya IQ itu di atas 130.”

Dies Natalis Ke-10 SMAN 1 Cikarang Pusat

stefannors@hotmail.com

Inovasi Belia, Aksara Kuna Nusantara

B

ELIA tahu nggak, jika jauh sebelum aksara Latin yang kita gunakan hari ini, nenek moyang kita ternyata udah punya aksaraaksara yang digunakan sehari-hari? Aksara-aksara ini sudah sedemikian tua sehingga disebut aksara kuna (a.k.a. kuno). Bukti tertua mengenai keberadaan aksara kuna di nusantara adalah tujuh buah yupa atau tiang batu, yang bertuliskan mengenai upacara waprakeswara yang diadakan oleh Mulawarman, Raja Kutai di daerah Kalimantan Timur. Tulisan pada yupa-yupa tersebut menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta. Berdasarkan bentuk aksara, para ahli menyimpulkan tulisan tersebut dibuat sekitar abad IV. Wow! Dari jejak ini, bisa dipastiin sejak itulah bangsa Indonesia sudah mengenal bahasa tulis yang terus berkembang mengikuti perkembangan bahasa lisan. Perkembangan ini dimulai terutama sejak bahasa daerah juga dituangkan dalam bentuk tulisan. Sejak abad XV aksara nusantara berkembang pesat dengan ditandai beranekaragamnya aksara. Tercatat, ada aksara Jawi, aksara Pegon, aksara Bilang-bilang, aksara Nagari, aksara Kawi, aksara Jawa Baru, aksara Bali, aksara Rejang, aksara Kerinci, aksara Lampung, dan aksara Sunda atau Kaganga. Aksara-aksara ini menjadi sangat populer di kalangan kelompok masyarakat yang menggunakannya hingga kemudian peranannya mulai tergeser oleh abjad Arab dan alfabet Latin. Aksara kuna mengandung kearifan lokal di mana ia dilahirkan. Aksara adalah penyampai pesan, ia dirangkai untuk menuliskan ilmu pengetahuan, sejarah, adat istiadat, mitos, resep pengobatan, keagamaan, kesenian, ramalan, kalender, doa, atau petunjuk untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja sangat keren jika Belia tahu mengenai ilmu pengetahuan di masa lalu yang ternyata tidak kalah hebat dengan masa sekarang. Nah, bermula dari ketertarikan akan kearifan lokal inilah, sekelompok kawan-kawan kita di Bandung berkumpul dan membentuk komunitas Aksara Kuna Nusantara atau akrab disebut Aksakun. Anggotanya beragam, dari Belia seumuran kamu, mahasiswa, hingga para musisi. Aksakun secara rutin bertemu dan saling berbagi pengetahuan mengenai aksara-aksara kuna. Awalnya aksara Sunda, tetapi kemudian aksara-

aksara lain di nusantara juga dipelajari. Serunya, mereka juga jalan bareng ke tempat-tempat bersejarah di mana aksara kuna berada. Mereka juga sering mengadakan gerilya pameran di acara-acara keren seperti Bandung Berisik, Rebel Nation, Bandung Death Fest, dan Braga Fest. Yang paling canggih, Aksakun membangun website Museum Digital Aksara Kuno Nusantara. Jika Belia penasaran, boleh klik www.aksakun.org. Bahasanya yang akrab, sederhana, dan tampilan yang keren memudahkan Belia mengakses dan mempelajari naskah-naskah kuna Nusantara. Ada juga game yang membantu Belia melatih kemampuan beraksara kuna di situs ini. Selain yang sudah dilakukan oleh Aksakun, masih banyak kelompok serupa di seluruh Indonesia yang terus berupaya melakukan pelestarian dan pengenalan aksara kuna ini ke masyarakat yang lebih luas dengan cara-cara yang baru, canggih, dan sangat keren. Ada yang membuat permainan scrabble aksara kuna, ada pula yang menggelar pameran instalasi yang terinspirasi dari bentuk-bentuk dan visual aksara kuna yang memang eksotis. Ada para musisi dan penulis yang memuat aksara kuna mendampingi tulisan latin dalam CD atau bukunya. Ada yang membuat essay foto dan film dokumenter mengenai aksara kuna. Mereka yang bergelut di internet melakukannya dengan cara membuat game interaktif, membuat unicode ak-

sara kuna, sampai penggunaan aksara kuna di website-website tertentu. Di tatanan pergaulan global, gairah pengenalan aksara kuna juga dikemas melalui film box office ”Crocodile Dundee”, ”The Mummy”, atau yang terbaru adalah novel dan film ”The Da Vinci Code” dan ”Angels & Demons” karya Dan Brown. Di film-film dan novel-novel ini digambarkan bagaimana ilmu pengetahuan masa lampau yang dibaca melalui naskah-naskah kuna bisa mengimbangi, bersinergi, bahkan menjadi sumber inspirasi bagi teknologi-teknologi mutakhir dan memecahkan berbagai teka-teki peradaban. Di kehidupan yang dekat dengan kita, kearifan lokal yang terkandung dalam naskah kuna akan menuntun kita untuk lebih mengenal bangsa Indonesia dari masa ke masa. Mengenal bangsa ini akan mendorong kita bersama-sama melakukan sesuatu yang lebih baik untuknya. Kini, Belia hidup di zaman yang serbamudah, serbacanggih, dengan berbagai teknologi yang mudah digunakan untuk menciptakan berbagai hal, aplikasi, aktivitas, atau karya yang berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu, saya nggak sabar menunggu kabar dari kamu semua untuk melakukan berbagai inovasi yang kreatif, baru, dan keren dalam pengenalan sejarah dan aksara kuna melalui cara Belia sendiri \m/. *** Iman Rahman a.k.a @kimun666, Penulis adalah personil Karinding Attack


21

SELASA (KLIWON) 12 NOVEMBER 2013 8 MUHARAM 1434 H SURA 1946

AKBrista: Access to Kindle Brightness and Sculpt Talent

FOTO: DOK.

Pekan Kreativitas dan Olah Raga SMPK BPK Penabur

W

UIIIH! Selama 10 hari, hari Rabu (23/10/2013) sampai Senin (2/11/2013), lingkungan SMPK BPK Penabur Cimahi jadi lautan pelajar! Yup, seperti tahun-tahun sebelumnya, di bulan Oktober sampai November, SMPK BPK Penabur pasti setia ngadain Pekan Kretivitas dan Olah Raga yang panitianya enggak lain adalah siswa kelas IX dari sekolah itu sendiri. Tahun ini, tema yang diangkat nggak kalah asyik dari yang lalu-lalu, yaitu AKBrista atau ”Access to Kindle Brightness and Sculpt Talent”. Dibuka dengan Opening Ceremony yang bertemakan era ’60-an banget (jadul!), dilanjutkan oleh pertandingan Futsal tingkat SD yang nggak nanggung-nanggung diikuti 32 tim, lalu ada juga sejumlah lomba lainnya, yaitu lomba cerdas cermat, karaoke, dan yang paling dinantikan adalah pentas seni dan bazar. Semua rangkaian acaranya sukses membuat pengunjung selama sepuluh hari susah jalan di area sekolah ini saking padatnya oleh pengunjung. Puncak event ini adalah Pentas Seni pada hari Senin (2/11/2013) yang dibagi menjadi dua sesi. Acara puncak diisi dengan berbagai penampilan siswa dari tiap kelas, alumni, umum, dan bintang tamu yang masih menjadi rahasia --katanya sih biar jadi kejutan gitu, deh. Acapella, dance tradisional maupun modern, pertunjukan angklung, flash mob, paduan suara, recital piano, penampilan band, wah pokoknya Pensi AKBrista 2013 sukses ngeborong macem-macem jenis penampilan. Acara sesi kedua dibuka dengan kolaborasi antara perkusi, pertunjukan banner, dan tari kelas IX yang sekali lagi membawa nuansa tahun ’60-an. Ada juga penampilan dari si kembar Idola Cilik, Ocha (Trifosa) dan Ena (Trifena), juga Petramax Band yang merupakan band andalan sekolah yang sudah pernah menjuarai kejuaraan band antar-SMP.

Di tengah-tengah sesi kedua, diadakan break karena bintang tamu sudah datang, yang bocorannya, mencapai 20 artis! Serempak, para penonton lari keluar dan memenuhi lapangan parkir khusus guru, hingga panitia kewalahan menertibkannya. Akhirnya, dengan pengawalan dari patwal kepolisian yang sirenenya terdengar hingga ke seluruh lingkungan sekolah, pengunjung dikejutkan para bintang tamu yang ternyata tidak lain adalah guru-guru SMPK BPK Penabur Cimahi! Hehehe, para Bapak-Ibu guru ini didandani sedemikian rupa sehingga menjadi ”KW”-annya artis-artis beken! Guru-guru berdandan menyerupai personel The Virgin, Momo Geisha, Ariel Noah, Budi Doremi, Ayu Ting-Ting, Tantri Kotak, dll. Mereka semua memenuhi blue carpet yang sudah disediakan, membuat para pengunjung menjadi histeris. Setelah itu, bak artis sungguhan mereka tampil dan bernyanyi secara live di ”Super Mega Concert AKBrista 2013” yang emang dijadwalkan menjadi acara terakhir. Seluruh bintang tamu menampilkan aksi panggung terbaiknya dan bergaya abis-abisan. Mulai dari nyanyi bareng, joget bareng, hingga mengisi kemeriahan di sabtu sore kemarin. Penampilan luar biasa guru-guru bikin acara puncak Pekan Kreativitas dan Olah Raga AKBrista 2013 jadi acara yang ”murah” tetapi sama sekali enggak murahan. Pada bagian akhir acara, seluruh ”bintang tamu” naik ke panggung dan menyanyikan lagu milik Project Pop, ”Ingatlah Hari Ini” yang juga dinyanyikan oleh seluruh pengunjung acara. Setelah bernyanyi bersama, acara pun ditutup dengan doa dan berakhirlah rangkaian kegiatan Pentas Kreativitas SMPK BPK Penabur Cimahi. ***

Semua rangkaian acaranya sukses membuat pengunjung selama sepuluh hari susah jalan di area sekolah ini saking padatnya oleh pengunjung.

Humas SMPK BPK Penabur Cimahi, ditulis ulang oleh syauqy_belia@yahoo.com

FOTO: KEKE

We Are Not Fans, We Are Family #3

• M u s i c T e r r i t o r y

M u s i c T e r r i t o r y

Besok Masih Sempat

U

NTUK kesekian harinya lagi-lagi aku malas berangkat sekolah. Aku seperti besi dan kasurku seperti magnet yang selalu menarikku untuk tidak pergi meninggalkannya. Badanku pun terasa lemas tak mampu bangkit dari tempat tidur. Rasanya aku masih ingin berlama-lama lagi berbaring, selimut kutarik lagi. Kemarin aku telah melakukan banyak aktivitas, mulai dari bimbel, kerja kelompok, latihan kabaret, sampai latihan Paskibra. Jadi, tidak ada salahnya jika hari ini akan aku dedikasikan untuk berbaring seharian di bawah selimut. Namun, konflik batin mengusikku, banyak sekali urusan, janji, dan aktivitas penting yang akan aku lewatkan hari ini jika aku tidak bangkit dari tempat tidur. Hari ini seharusnya aku mengikuti try out Ujian Nasional di tempat bimbel, mengerjakan tugas mading kelompok, latihan kabaret untuk festival drama, dan latihan barisberbaris untuk persiapan upacara peringatan Sumpah Pemuda. Jika aku tidak mengikuti try out, kasian sekali orangtuaku yang sudah mahal-mahal membayar bimbel agar aku lulus ujian. Jika tugas mading yang aku lewatkan, kasihan temanku yang lain tidak bisa mengerjakan mading karena semua bahannya aku bawa ke rumah.

C e r p e n

Lalu latihan kabaret akan berantakan jika aku sebagai pemeran utama tidak datang. Terlebih lagi siapa yang akan menjadi pembawa bendera saat upacara nanti jika aku terus berdiam diri di bawah selimut seperti ini? Selimut kutarik lebih kencang. Semua konflik batin ini membuat dadaku sesak, aku pun memutuskan untuk tidur di bawah selimut, melupakan semuanya. Aku manusia biasa yang butuh beristirahat. Meskipun sebenernya yang aku alami adalah rasa malas, bukan kebutuhan akan istirahat. Aku yakin sehari tanpaku semua akan baik-baik saja. Aku masih bisa mengikuti try out bulan depan, mengerjakan tugas mading yang dikumpulkan masih seminggu lagi, latihan kabaret besok hari, dan untuk membawa bendera sebenarnya tidak memerlukan latihan yang keras. Pokoknya, besok masih sempat. Suara tahlilan itu membangunkanku dari tidurku yang cukup lelap hari ini. Aku perlu berpikir sejenak untuk merespons mengapa ada suara orang sedang tahlilan di dalam rumahku. Setelah selesai mengumpulkan tenaga, aku pun bangkit dari tempat tidur menuju ke sumber suara itu. Aku kaget bukan main melihat ada mayat terbujur kaku di ruang tengah, siapa yang meninggal?

S

negeri ini? Apakah mereka hidup berfoyafoya dengan berganti-ganti berbagai peralatan atau kendaraan? Masih banyak lagi pertanyaan yang bisa kita cari jawabannya di dalam sejarah perjuangan mereka. Jika jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas telah kita temukan, tentu akan membuat malu diri kita sendiri. Kita yang kini hidup nyaman di alam kemerdekaan hasil perjuangan para pahlawan, justru malah hidup dengan gaya hidup yang jauh dari yang dicontohkan oleh para pahlawan. Akibatnya, pantas saja jika negeri ini kini malah mengalami kemunduran, malah mengalami kekacauan dalam berbagai bidang. Hal itu karena generasi tua tidak memberi contoh yang benar dan generasi mudanya tidak mau belajar dari perjuangan para pahlawan yang telah berhasil membawa kemerdekaan negeri ini. Bukankah para pahlawan tersebut selalu berani, bersikap ksatria saat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, nilai-nilai kejujuran, serta bersikap berani untuk berkorban demi kemerdekaan bangsa? Bukan hanya berkorban materi, tetapi hingga pada berkorban nyawa pun mereka berani.

S

ETELAH akhir September lalu komunitas ”White Cat Liar” berhasil menghibur antek-antek seluruh Indonesia, kali ini mereka beraksi lagi. Pada 9 November lalu, Lanud Husein jadi lantai dansa ribuan orang. Untuk ketiga kalinya, ”We Are Not Fans, We Are Family” kembali digelar. Konsepnya masih sama dengan dua gelaran sebelumnya, event ini menampilkan band-band beraliran ska dan reggae. ”We Are Not Fans, We Are Family” adalah persembahan dari para musisi yang mengisi acara untuk para penggemar yang selalu mendukung karya mereka. Bagi mereka, penggemar adalah suatu spirit atau kekuatan yang tidak bisa terlepas dari setiap perjalanan kariernya dan tidak ada jarak antara musisi dan penggemarnya. Oleh sebab itu, orang-orang yang kerap mengelu-elukan para musisi dan mengapresiasi musiknya dengan ikut berdansa di depan panggung lebih cocok disebut keluarga. ”We Are Not Fans, We Are Family #3” dimulai pukul 11 siang. Bersama matahari terik yang menerangi Lanud Husein saat itu, Skampungska, Skaruhun, Steady Bear, dan West Java sudah men-

gajak penonton bergoyang. Setelah break sebentar, pesta kembali berlanjut. Giliran Oi! Steady, Hard Skankin, Pak Tua, The Bray, Little Pabeulit, Intoxiateska, Wacacaw, Barbara, Goofy Dorf, Scimmiaska, dan Happy Holiday yang tampil asyik hingga break berikutnya dan bikin mereka yang berdansa di depan panggung makin enjoy. Seperti biasa, makin sore menjelang malam acara selalu makin seru. Injection, Jacko Jappelin, Rastaman Babylon, Scarpaska, Noin Bullets, dan Dhirabongs berturut-turut menampilkan aksi ciamik. Setelah itu, Skamigo naik panggung. Seolah dipanaskan oleh Viea Imor dkk, penonton makin seru berdansa hingga Reregean, B.I.O, Cocktails, dan Don Lego tampil menutup acara. Don Lego, yang memang selalu jadi kesayangan para fans genre musik ini, emang jadi yang dinanti-nanti penampilannya. Kalau keseluruhan acara ”We Are Not Fans, We Are Family #3” ibarat makan malam, band rocksteady ska asli Bandung ini adalah pencuci mulut yang manis dan lezat!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

K e r e n

Aku berteriak ke seisi rumah, tapi tak ada seorang pun memberikan respons. Aku masih ketakutan, orang-orang itu berada di dekatku, tapi aku merasa sangat jauh dengan mereka. Aku bingung apa yang sebenarnya terjadi. Sampai akhirnya aku berteriak histeris ketika melihat sosok mayat itu wajahnya sangat mirip denganku. Badanku terasa sangat lemas, semua keganjilan ini membuatku bingung. Suara tahlilan itu masih sayup-sayup terdengar. Aku takut untuk melihat mayat itu lagi, aku takut melihat banyak orang berdatangan, aku takut melihat bendera kuning yang berembus tertiup angin, aku takut melihat karangan bunga tertera namaku di sana. Apakah aku sudah meninggal? Lalu bagaimana dengan try outku? Tugas mading? Latihan kabaret? Latihan Paskibra? Bagaimana dengan janji-janji yang telah aku buat, amanah yang telah aku terima, dan tanggung jawab yang belum sempat aku laksanakan? Aku sadar, untuk waktu tak ada kata ”besok masih sempat”. Kesempatan itu bisa datang dan pergi, tanpa permisi.*** Linatri Purwati Latifah, X IPA 1, SMAN 5 Bandung.

Mengasah Sisi Kepahlawanan Dalam Diri Kita AAT kita disodorkan pertanyaan tentang ”Siapa saja pahlawan bangsa?” mungkin hanya beberapa orang yang dapat kita sebutkan. Bahkan, mungkin di antara teman-teman kita ada yang lebih hafal sosok ”superhero” yang kerap ditampilkan di layar kaca, dibandingkan dengan sosok para pahlawan seperti Jenderal Sudirman, Pengeran Dipenogoro, serta yang lainnya yang telah gugur membela negeri ini. Sungguh amat disayangkan jika generasi muda sekarang lupa pada para pahlawannya. Karena justru dari sosok dan perjuangan para pahlawan tersebut, banyak nilai kehidupan yang bisa kita ambil sebagai teladan. Cobalah kembali sekadar membuka sejarah para pahlawan tersebut saat berjuang membela negeri ini. Apakah dalam sejarah tersebut diceritakan mereka hidup bermalas-malasan? Apakah mereka setiap hari makan makanan enak? Apakah mereka bersikap apatis pada keadaan di sekitarnya? Apakah dalam pikiran mereka pernah terbersit untuk ”sedikit” meraup keuntungan (korupsi) saat berjuang membela

Jamaican Sounds Family Party Java Tour 2013

Oleh karena itu, jika kita ingin kembali membuat negeri ini betul-betul merdeka dalam berbagai bidang, seperti merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kebodohan, serta merdeka dari paham-paham sesat, mulailah mengasah sisi kepahlawanan dalam diri kita sendiri. Mulailah berani bersikap jujur dan berkata benar di mana pun, dalam keadaan apa pun, serta pada siapa pun. Mulailah berani berkorban untuk sesama kita. Meninggalkan gaya hidup bermalas-malasan dan mau berbagi serta berempati pada apa yang terjadi di sekitar kita. Para pahlawan telah mencontohkan berbagai tindakan keberanian dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Sekarang giliran kita yang juga harus dapat menunjukkan keberanian untuk membawa negeri ini ke arah yang lebih baik lagi. Dalam diri kita, ada sisi kepahlawanan yang sudah kita miliki sejak lahir. Tugas kitalah kini untuk mengasahnya hingga kelak bisa menjadi ”senjata” untuk membangun negeri ini.*** Aththaariq, kelas XII, SMAN 1 Rancaekek.

Nama Pahlawan, Nama Jalan

B

ARUDAKS, tepat 10 November yang lalu kita memperingati Hari Pahlawan Nasional. Para pahlawan nasional banyak namanya yang diabadikan sebagai nama jalan, sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa-jasa mereka kepada bangsa. Nah, pada ensiklobelia jilid ini, kita bakal ngebahas beberapa nama pahlawan nasional asal Jawa Barat yang nama harumnya diabadikan jadi nama-nama jalan! 1. Mohammad Toha Bapak yang satu ini adalah seorang komandan Barisan Rakyat Indonesia, salah seorang kelompok pejuang pada perang meraih kemerdekaan Indonesia. Lebih jauh lagi, Mohammad Toha dikenal sebagai tokoh pahlawan dalam peristiwa Bandung Lautan Api, tanggal 2 Maret 1946. Toha yang lahir di Bandung tahun 1927, gugur dalam kebakaran pada misi penghancuran gudang amunisi milik Tentara Sekutu. Beliau gugur setelah meledakkan dinamit dalam gudang amunisi yang merupakan rangkaian peristiwa BLA. 2. Otto Iskandar Di Nata Lahir dalam keluarga bangsawan Sunda bernama Nataatmadja, Otista, demikian beliau sering kita mengenal beliau, menempuh pendidikan dasarnya di HollandschInlandsche School Bandung, kemudian melanjutkan di Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah. Ia aktif dalam masa pergerakan sebelum kemerdekaan bersama organisasi pemuda Budi Utomo. Ketika itu ia menjabat sebagai wakil ketua. Pria yang lahir 31 Maret 1897 di Bojongsoang ini sempat dicuik oleh sekelompok orang yang menyebut dirinya laskar hitam, kemudi-

an Otto menghilang dan diperkirakan terbunuh di Banten. 3. Ir H Djuanda Kartawidjaja Namanya diabadikan juga menjadi nama airport di Surabaya. Beliau lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 14 Januari 1911. Djuanda adalah perdana menteri ke-10 Indonesia sekaligus menjadi perdana menteri terakhir. Kontribusi besarnya pada bangsa ini ada dalam Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957 tentang zona batas laut wilayah kekuasaan NKRI. Djuanda sempat ditangkap tentara Belanda saat Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948 di mana beliau dibujuk agar bersedia ikut dalam pemerintahan negara Pasundan, pemerintah boneka Belanda. Akan tetapi, beliau menolak. 4. Bagus Rangin Pahlawan ini berasal dari Bantarjati Majalengka. Ia terkenal karena berjuang sebagai pemimpin dalam pemberontakan melawan Belanda di Perang Cirebon tahun 1805 sampai 1812. Sayangnya, pasukan Bagus Rangin terpaksa harus kalah dari Belanda karena keterbatasan peralatan. Akibatnya, Bagus Rangin mendapat hukuman penggal kepala di Cimanuk dekat Karangsembung, Cirebon. Nah, sebetulnya masih banyak pahlawan nasional Jawa Barat yang sosoknya diabadikan menjadi nama-nama jalan di Jawa Barat. Moga-moga lewat empat tokoh yang kru belia kenalin sekarang, kamu jadi mau nyari tahu nama-nama lainnya. So, Belia mulai sekarang kalo lewat jalan-jalan tersebut, jangan lupain siapa mereka ya! *** steffanors@hotmail.com


22

SELASA (KLIWON) 12 NOVEMBER 2013 8 MUHARAM 1434 H SURA 1946

Andi Arsyil Rahman

FOTO: ARSYIL FAMILYZ

UAT kamu yang pernah nonton film ”Ketika Cinta Bertasbih” (KCB), pasti kenal dong sosok satu ini? Yap, that’s Andi Arsyil Rahman, si pemeran karakter Furqon! Wajahnya sekarang tengah rajin muncul sejak keterlibatannya dalam sinetron ”Tukang Bubur Naik Haji”. FYI, cowok yang akrab dipanggil Arsyil ini nggak pernah ikutan kursus akting lho! Profesi aktor pun rupanya sudah dicita-citakan sedari kecil. Di saat anak-anak seusianya pengen jadi dokter, Arsyil justru mantap untuk jadi aktor. ”Saat saya bilang ingin jadi aktor, orang-orang malah menyuruh cari pekerjaan lain. Ketika saya akan ikut audisi KCB pun banyak yang meragukan. Apalagi peserta lain mayoritas berwajah Arab sedangkan saya sipit. Kalau lihat penampilan juga kayaknya nggak layak karena saya terlalu kurus dan tirus. Tapi kekurangan saya ini justru jadi kelebihan karena saya tampak berbeda dengan yang lain, sehingga lebih terlihat,” ucapnya. Kini selain aktor, Arsyil juga tengah menikmati perannya sebagai penulis, dosen, pengusaha, dan motivator sekaligus. Wow! Kerjaannya banyak amat, Mas? Pencapaian keren buat usianya yang baru berumur 26 tahun. Kesuksesan yang dirasakan cowok kelahiran Makassar ini nggak dicapai begitu aja, lho. Arsyil ngaku kalau dia pernah ada ada di titik terbawah dalam

B

hidupnya. Suatu cobaan datang saat ia dan keluarga tertipu dalam hal keuangan. Arsyil muda pun bertekad kerja keras hingga bisa jadi leader di sebuah perusahaan telekomunikasi di usia remaja. ”Saya tinggalin gengsi karena nggak ada gunanya. Waktu itu saya nggak malu berdiri di mall dan membagikan brosur ke orang-orang. Jangan ukur pekerjaan itu besar atau kecil, tapi yang penting ikhlas untuk kebaikan. Kita hidup di dunia kan sesuai dengan kesiapan dan tanggung jawab. Susah itu bukan berarti nggak mungkin,” tutur pengagum Albert Einstein dan Thomas Alva Edison tersebut. Selain tekad dan keyakinan kuat, manajemen waktu jadi kunci Arsyil untuk meraih apa yang diimpikan. Cowok yang jadi duta International Youth Forum on Climate Change 2011 ini, berhasil menempuh jenjang sarjananya di tiga jurusan sekaligus, yaitu fisika, manajemen, dan teknik informatika! Malah sekarang ia sedang melanjutkan ke jenjang master. Selain jadi siswa berprestasi, Arsyil juga pernah juara dalam lomba fisika “The Most Creative Student Award” dan jadi Duta Pariwisata Makassar. Wuih...benar-benar memanfaatkan waktu dengan seefektif mungkin ya. ”Nggak ada obat mujarab untuk bisa langsung sukses. Kehidupan itu proses untuk terus belajar, berkembang, dan berusaha. Syukuri nikmat Allah karena bersyukur itu bisa melipatgandakan nikmat. Kalau Allah belum ngasih kesuksesan, berarti kita belum siap secara mental, ilmu, spiritual, dan emosional. Hidup itu kayak gema, jadi fokus aja hal yang bisa diberikan ke diri sendiri

dan orang lain. Push the limit!” sambung Arsyil yang sedang nyiapin buku keempat dan kelimanya ini. Menurut Arsyil, penting banget bagi kita sendiri mengetahui seberapa besar impian yang dimiliki dan keinginan buat mencapainya. Setelah itu, kudu mau tetap ngejalaninnya, walaupun banyak orang yang menyuruh berhenti. ”Siapa yang mau percaya kalau diri sendiri aja nggak yakin? Kita tercipta kan dari apa yang kita yakini. Saat pertama kali membuka biro travel umrah dan haji, saya belum punya klien tapi saya yakin. Alhamdulillah ada yang mempercayakan perjalanannya lewat biro saya dan mereka puas. Dari situ akhirnya mulai banyak klien lain berdatangan. Padahal sebelumnya saya harus rela tidur di bandara hanya untuk mengurus tiket,” tuturnya berkisah. Cowok kelahiran 15 September 1987 ini bilang, sebagai ciptaan Tuhan yang paling baik, manusia itu nggak usah bikin sejuta alasan yang saking banyaknya sampai bisa dijadikan karangan bebas. Hihihi. Sebagai bagian dari generasi masa kini, ia berpesan agar para remaja udah punya sikap dan karakter yang membentuk kebiasaan positif. ”Coba deh tanya ke diri sendiri, ’Apa yang sering saya lakukan? Apakah itu menghasilkan manfaat? Mau ke mana kita melangkah? Nanti kalau udah wafat, kita ingin diingat sebagai apa?’ Usia muda itu usia emas dan berlalu dengan cepat lho, makanya harus punya sikap dan karakter dari sekarang,” ujar Arsyil. Keren! ***

! t i m i L e h T h s Pu

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Jangan ukur pekerjaan itu besar atau kecil, tapi yang penting ikhlas untuk kebaikan.

Review Film

Review CD

Thor, The Dark World Pemain

Sutradara Produksi

: Chris Hemsworth, Natalie Portman, Tom Hiddleston, Anthony Hopkins, Stellan Skarsgard, Idris Elba : Alain Taylor : Marvel Studios

S

Keep my heart. Somewhere drugs don't go. Where the sun shines low, always keep me close.

-- Jimmy Eat World, Drugs or Me

ON of Odin alias Thor balik lagi ke bumi untuk menyelamatkan bumi dari serangan pasukan Malekith dan Algrim yang mencari Aether untuk bisa menyatukan semua dunia. Ah, film produksi Marvel memang selalu bisa mencuri perhatian. Thor yang sempat muncul di film Avengers, kali ini bertarung sendiri untuk menyelamatkan Asgard dan juga bumi. Hehe, Thor ternyata naksir perempuan bumi bernama Jane Fosterm seorang ilmuwan fisika yang sedang meneliti kemungkinan terjadinya konvergensi antara bumi dengan dunia luar. Ternyata emang bener, sumber yang bisa menyatukan semuanya itu bernama Aether yang dulu sempat disembunyikan di tempat yang nggak seorang pun tahu, kecuali ayahnya raja Odin, Bor. Nah, pada suatu waktu, Jane Foster berhasil menemukan lokasi persembunyian aether dan itu membuat Malekith dan Algrim pun mengincar dirinya. Nah, di sinilah peran Thor, yang sempat dibantu oleh Loki, adiknya yang berambisi menggantikan posisi Odin. Cerita dari The Dark World ini sebenernya nggak terlalu istimewa menurut belia. Tapi yang kerennya adalah, penggabungan ilmu fisika yang dimiliki Jane Foster dan Dr. Erik Selvig yang bisa menyatukan bumi dengan dunia lain. Pertarungannya pun biasa aja, nggak sedahsyat pertarungan saat Thor dan teman-teman superhero-nya menyelamatkan Kota New York. Yang pasti sih, belia sangat terhibur dengan Loki yang kocak tapi nyebelin. Kalau kamu gimana? *** tisha_belia@yahoo.com

Godless Symptoms ‘Negeri Neraka Release Party’ Rabu,13 November 2013 Pukul 18.00-22.00 Cafe Buah Batu, Jalan Buah Batu 55, Bandung Invitation: Valhalla Music Studio (Cimahi) Hellprint (Parahyangan Plaza, Bandung) *****

Shelter Music

Jumat, 15 November 2013 Pukul 19.00 Potluck Kitchen, Jl. H. Washid 31 Bandung Erlband Debo & Friends Seiring Waktu Berjalan Morning Coffee Happy Feet Free Entry! Contact person: 0852 2233 3306 *****

Bass Heroes ‘We Keep Bass Down Low’ Electro Hard Style: Drum and Bass

Jumat, 15 November 2013 Pukul 21.00 Maja House, Jalan Sersan Bajuri 72 Bandung EONE Bima.G Jerome Fandy DFMC DMZ Free Entry *****

Angklung Pride 2013 Dalam rangka peringatan tiga tahun angklung ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO Sabtu, 16 November 2013 Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka 118, Bandung Bamboo Afternoon Pukul 15.30 – 17. 00 HTM: Rp 70.000 *****

Bandung Drums Day 2013 Sabtu,16 November 2013 Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Bandung Jp Bouvet Aaron Spears

Vijesh Raiden Soedjono Edy Khemod Jp Millenix Ikis dll Info: Twitter @bandungdrumsday *****

The Next Legend Celebrate 8th Super Junior and 4th ELF Bandung Anniversary Minggu, 17 November 2013 Pukul 11.00 – 17.00 Café Persib, Jalan Sulanjana 17, Bandung Nobar SS4 & SS5, photobooth, bazaar, video projects, games, performance with guest star Superior, S’coolmate, Super Child, S99%, Super D*vision, V.O.Z, Kim & Sandi, and R’nC Infopendaftaran: 085956657526, bazar: 087823299127 HTM: Rp 85.000 (include goodie bag)

Review Buku 30 Hari Keliling Sumatra

Prism Artis : Katy Perry Label : Capitol Record (2013) Durasi : 48 menit 39 detik

Penulis : Ary Amhir Tebal : 278 halaman Penerbit : Dolphin

S

S

ETELAH sukses merilis ”Teenage Dream” pada tahun 2010 silam, Katy Perry kembali lagi dengan album keempatnya, kali ini dengan ngaran ”Prism”. Ada 13 lagu yang disiapin Katy dalam album ini buat kamu semua para Katycats (panggilan fanbase Katy Perry), tentunya dengan musik yang sangat berbeda dan baru. ”Prism” diklaim sejumlah pengamat musik lebih ”gelap” kalo dibandingin dengan ”Teenage Dream”. Katy Perry yang musiknya dikenal dengan istilah bubble gum pop alias pop permen karet, pop yang fun, seru, dan centil, di album ini emang kerasa lebih serius dan galau, beda banget dengan ”Teenage Dream” yang sangat riang dan penuh suka cita. Tema-tema yang disampaikan dalam musiknya juga emang kerasa lebih galau. Maklum, doski pas nulis materi lagu-lagu di album ini lagi proses cerai atau bahkan udah pisah dari Russell Brand, mantan suaminya. Oke, ”Prism” emang nggak se-fun ”Teenage Dream”. Namun bukan berarti Belia nggak bisa nikmatin musik Katy Perry dari album ini. Meskipun banyak yang menganggap ”Prism” kalah apik dan nggak sedinamis ”Teenage Dream”, buktinya album dan single-single dari album ini berhasil meraih kesuksesan di sejumlah tangga lagu di seluruh dunia. Single pertamanya, ”Roar” berhasil menduduki peringkat No. 1 di chart Billboard Amerika Serikat. Right, yuk kita kupas beberapa lagu Katy dari album ini. ”Roar”, single pertamanya berbicara soal girl power, seolah ingin menegaskan bahwa Katy tetap tegar meskipun baru broken-hearted. Katy siap mengaum dan ”Roar” adalah statement darinya. Sebuah lagu pop yang dirancang anthemic, pas buat dijadiin buat lagu encore saat konser, dengan sedikit sentuhan folk rock dan beat yang catchy. Single kedunya, ”Unconditionally”, agak sedikit nge-ballad dengan nuansa yang lebih galau. Namun, seperti lagu-lagu Katy lainnya, meskipun galau, tetep aja danceable. Lagu ”Walking on Air”, adalah lagu yang ajojing banget, sekilas terdengar seperti lagulagu pop disco tahun '90-an. Lalu Katy juga punya ”Dark Horse”, lagu yang mengombinasikan musik downtempo dan upbeat, menyertakan repetan rap dari hip-hop artist Juicy J. Katy Perry will always be Katy Perry. Mau dia bilang lagu-lagunya galau lebih gelap, tetep aja kerasa nuansa pop yang fun yang udah jadi kekhasan Katy Perry. Secara lirikal, mungkin kamu bakal ngedapetin sisi dari dirinya yang lebih rapuh dan dewasa, and that's a good thing. Lewat album ”Prism” ini, kamu akan lebih terhubung dengan sosok Katy, dan tetap bisa menikmati musik popnya yang menyenangkan. ***

ELALU kagum saat membaca atau mendengar kisah perjuangan perempuan dalam menjalani hidup. Yah, yang belia baca ini memang bukan kisah sedih sih, tapi kisah petualangan seorang perempuan bernama Ary Amhir yang jalan-jalan ke Sumatra. Dalam bukunya, Ary juga banyak menceritakan keindahan alam Sumatra, selain tentunya inti dari perjalanannya yang penuh dengan kisah budaya, legenda, cerita masyarakat setempat, hingga kritik sosial. Dimulai dengan cerita perjalanannya ke Pariaman, Sumatra Barat, untuk menghadiri undangan pernikahan salah seorang temannya, sesama mantan TKI di Malaysia. Deskripsi awalnya bukan keelokan pemandangan atau alam Pariaman, melainkan hancurnya kota karena gempa yang melanda Padang, dan banyaknya tenda-tenda pengungsian sesaat setelah gempa terjadi tahun 2009 lampau. Kisahnya pun mengalir saat Ary menulis tentang adat istiadat orang Padang yang harus membeli laki-laki sebelum melangsungkan akad nikah, sampai bagaimana orang-orang Pariaman bertahan dan memiliki semangat lagi setelah daerahnya hancur karena gempa. Saat mengunjungi Aceh pun, ia menyisipkan sedikit kritik sosial di kota yang pertama kali dikenal dengan nama Aceh Darussalam ini. Ia menyebutkan kalau para perempuan di Aceh tidak benar-benar memakai hijab karena panggilan dari Tuhannya, melainkan berhijab karena peraturanlah yang mengharuskan mereka memakai hijab. Ary pun bercerita tentang perkebunan kelapa sawit yang banyak terdapat di Sumatra. Dulu, perkebunan sawit ini menjadi sumber penghasilan utama para petani, tetapi sekarang justru kebalikannya. Sawit yang dulu sangat populer, kini sawit dituduh berperan dalam memiskinkan petani tradisional Sumatra. Masih banyak kisah menarik tentang Pulau Sumatra di bukunya Ary ini. Kamu yang memiliki jiwa petualang dan suatu saat ingin menjelajahi Indonesia, nggak ada salahnya curi ilmu dikit dari Ary di buku ini. ***

syauqy_belia@yahoo.com

tisha_belia@yahoo.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.