Acacia mangium Willd.: ekologi, silvikultur dan produktivitas

Page 17

Acacia mangium Willd.: ekologi, silvikultur dan produktivitas

Tabel 3.  DBH (D), tinggi (H), dan riap tahunan rata-rata (MAI) DBH dan tinggi pohon A. mangium pada berbagai umur di beberapa lokasi di Indonesia Lokasi (site)

Umur (thn)

Jarak tanam (m × m)

Rerata DBH (cm)

(cm/th)

MAI D

Rerata tinggi (m)

MAI H (m/th)

Referensi

Sodong, Sumsel

1

3×3

6,9

6,9

4,8

4,8

Hardiyanto dkk. (2004)

Toman, Sumsel

1

4×2

5,9

5,9

4,7

4,7

Hardiyanto dkk. (2003)

Baserah, Riau

1

3×2

7,3

7,3

4,3

4,3

Nurwahyudi dan Tarigan (2004)

Baserah, Riau

1,5

3×2

9,6

6,4

8,6

5,7

Nurwahyudi dan Tarigan (2004)

Sodong, Sumsel

2

3×3

12,8

6,4

11,6

5,8

Hardiyanto dkk. (2004)

Toman, Sumsel

2

4×2

12,3

6,2

9,4

4,7

Hardiyanto dkk. (2003)

Jorong, Kalsel

2

3×3

5,2

2,6

3,9

2,0

Krisnawati dan Kallio (2009)

Subanjeriji, Sumsel

2,5

3×3

10,9

4,4

7,7

3,1

Heriansyah dkk. (2008)

Baserah, Riau

2,6

3 × 2,5

11,0

4,2

10,2

3,9

Krisnawati dan Kallio (2009)

Baserah, Riaua

2,6

3 × 2,5

12,7

4,9

10,5

4,0

Krisnawati dan Kallio (2009)

a

Maribaya, Jabar

3

3×2

7,2

2,4

7,3

2,4

Mirayukumi dkk. (2004)

Toman, Sumsel

3

4×2

14,0

4,7

14,8

4,9

Hardiyanto dkk. (2003)

Baserah, Riau

3,1

3 × 2,5

12,7

4,1

10,5

3,4

Krisnawati dan Kallio (2009)

a

3,3

3 × 2,5

14,3

4,3

11,8

3,6

Krisnawati dan Kallio (2009)

Baserah, Riaua

4,3

3 × 2,5

16,8

3,9

15,1

3,5

Krisnawati dan Kallio (2009)

Baserah, Riau

4,5

3 × 2,5

19,8

4,4

15,6

3,5

Krisnawati dan Kallio (2009)

Baserah, Riau

5 (R1)

3×2

15,8

3,2

22,4

4,5

Siregar dkk. (2008)

Baserah, Riau

5 (R2)

3×3

18,1

3,6

24,8

5,0

Siregar dkk. (2008)

5

3×2

16,0

3,2

15,1

3,0

Mirayukumi dkk. (2004)

Baserah, Riau

Tenjo, Jabar Sodong, Sumsel

5 (R2)

3×2

19,3

3,9

25,2

5,0

Hardiyanto dan Wicaksono (2008)

Sodong, Sumsel

5,5

3×3

17,9

3,3

17,4

3,2

Heriansyah dkk. (2008)

Toman, Sumsel

6 (R2)

4×2

18,2

3,0

23,4

3,9

Hardiyanto dan Wicaksono (2008)

8

3×2

21,1

2,6

18,5

2,3

Mirayukumi dkk. (2004)

8,5

2×4

17,4

2,0

15,9

1,9

Heriansyah dkk. (2008)

Tenjo, Jabar Toman, Sumsel Toman, Sumsel

9 (R1)

4×2

17,7

2,0

22,0

2,4

Hardiyanto dan Wicaksono (2008)

Sodong, Sumsel

10 (R1)

3×2

14,1

1,4

24,0

2,4

Hardiyanto dan Wicaksono (2008)

Maribaya, Jabar

10

3×2

27,8

2,8

25,1

2,5

Mirayukumi dkk. (2004)

10,5

2×4

15,0

1,4

19,2

1,8

Heriansyah dkk. (2008)

Bd. Anyar, Sumsel

a  Tanaman dengan program kemitraan antara perusahaan dan masyarakat; R1: rotasi 1; R2: rotasi 2.

Laju pertumbuhan, seperti tercantum pada Tabel 3, sangat bervariasi menurut lokasi, umur dan jarak tanam. Perbandingan dapat dibuat berdasarkan nilainilai riap rata-rata tahunan (MAI). Riap diameter rata-rata berkisar 1,4–7,3 cm/tahun. Riap diameter yang besar (lebih dari 4 cm/tahun) terjadi pada tegakan berumur kurang dari 3 tahun, setelah itu riap diameter umumnya menurun menjadi 1,5–2 cm/tahun. Riap tinggi berkisar antara 1,8 dan 5,8 m/tahun, dan riap tinggi yang besar (lebih dari

4 m/tahun) juga dilaporkan terjadi pada tegakan berumur kurang dari 3 tahun. Riap tinggi (lebih dari 4 m/tahun) juga dilaporkan pada tegakan mangium dewasa di beberapa lokasi di Riau (Siregar dkk. 2008) dan di Sumatera Selatan (Hardiyanto dan Wicaksono 2008). Seperti halnya dengan riap diameter, riap tinggi juga turun menjadi 2–2,5 m/ tahun. Pertumbuhan pada umumnya menurun dengan cepat setelah 8 tahun.

9


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.