Islamku-Islam Anda-Islam Kita - Gus Dur

Page 363

Sikap yang Benar dalam Kasus Bali

Dan untuk sikapnya membela kebenaran itu, ia kehilangan pen­ calon­an untuk menjadi Presiden Amerika Serikat. Dalam kasus pengeboman di Bali itu, sikap Emha Ainun Nadjib dan Dr. Adnan Buyung Nasution SH itu jelas menim­bul­ kan keberpihakan kepada Abu Bakar Ba’asyir. Dari situ mun­cul penilaian, sikap mereka itu memiliki landasan empirik dan se­ mangat orang-orang asing yang menggangap Ba’asyir terlibat dalam kasus ini, tidak memiliki landasan empirik. Tentu saja kita tidak boleh gegabah menyimpulkan demikian, karena kita adalah negara besar dan memiliki Undang-Undang Dasar (UUD), yang dalam pembukaan UUD disebutkan untuk men­diri­kan negara yang adil dan makmur. Kalau kita menyimpang dari hal itu, ber­ arti kita tidak setia kepada UUD itu, yang kita buat sendiri dan seharusnya kita pertahankan habis-habisan. Tetapi, sikap sama tengah seperti ini, memang tidak po­pu­ ler. Lebih mudah untuk mengikuti salah satu dari dua pendapat tersebut: “Abu Bakar Ba’asyir memang terlibat dengan kasus pengeboman di atas, atau sebaliknya, ia tidak bersalah sama sekali.” Sikap tidak populer ini jarang diambil orang, karena me­ nam­pilkan pendapat pertama maupun pendapat kedua, tetapi harus kita ambil, kalau kita cinta kepada undang-undang sendiri. Penilaian dini, baik yang pro dan kontra, mengenai keterlibatan Abu Bakar Ba’asyir dalam kasus peledakan bom di Denpasar itu, sama arti­nya dengan mengkhianati UUD kita sendiri. Karena­ nya, mau ti­dak mau kita harus mengambil tindakan berdasarkan hukum yang tuntas tentang hal itu. Sikap lain kita tidak terima, karena kita sudah terlalu lama mende­ri­ta aki­­bat penyimpanganpenyimpangan serius atas UUD kita sendiri. Emha Ainun Nadjib, dalam wawancara Radio Ramako, me­ nyatakan bahwa Umar Farouq yang kini ditahan CIA di Amerika Serikat adalah pria kelahiran Ambon dan dengan demikian se­ orang warga negara asli Indonesia. Dengan demikian, pengaku­an bahwa Abu Bakar Ba’asyir adalah bagian dari jaring­an internasio­ nal Al-Qaeda, tidak dapat diterima. Ini tentu saja ber­ten­tangan dengan versi pihak Amerika Serikat yang menyata­kan bahwa Umar Farouq adalah pria Kuwait yang beroperasi dan kawin lagi di Tanah Air kita. Salah seorang anak buahnya ada­lah Abu Bakar Ba’asyir. Manakah di antara dua versi itu yang dapat diterima? Tentu saja hanya kenyataan empirik mengenai Umar Farouq itu yang dapat dibenarkan. Berarti, harus ada orang dari pihak ke­ g 325 h


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.