Islam, PENDIDIKAN DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA
ranan agama dan globalisasi yang berlangsung di Malaysia itu. Persoalannya terletak pada cara bagaimana kita memaha mi arti kata globalisasi tersebut. Sebuah pemahaman yang salah akan mengakibatkan pandangan yang salah pula, dan ini beraki bat pada pengambilan sikap yang tidak benar. Dengan demikian sikap kita, dan juga sikap agama-agama yang ada, harus diuji kebenarannya melalui pengertian yang benar pula, dan memiliki obyektifitas yang diperlukan. Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian yang benar tentang kata tersebut sangat diperlukan, kalau kita ingin memperoleh kesimpulan yang jelas dan benar.
eg Dalam pengertian yang umum dipakai, kata globalisasi sa ngat dipahami sebagai dominasi usaha-usaha besar dan raksasa atas tata niaga dan sistem keuangan internasional yang kita ikuti. Ia juga dipahami sebagai pembentukan selera warga masyarakat secara global/mendunia yang juga turut kita nikmati saat ini. De retan penjualan “makanan siap-telan” (fast food) menjadi saksi akan pemaknaan seperti itu. Selera kita ditentukan oleh pasar, bukannya menentukan pasar. Dari fakta ini saja sudah cukup un tuk menjadi bukti akan kuatnya dominasi tersebut. Pengertian lain globalisasi adalah dominasi komersial dan pengawasan atas sistem finansial dalam hubungan antar-negara, inilah yang seka rang menentukan sekali tata hubungan antara negara-negara yang ada. Karenanya, pembahasan arti kata globalisasi itu men jadi sangat penting dan akan menentukan masa depan umat ma nusia. Karena itulah kita juga harus turut berbicara, kalau tidak ingin nantinya arti itu ditentukan oleh pihak lain yang disebut kan di atas. Dalam hal ini, penulis menganggap arti kata globalisasi ini harus dipahami secara lebih serius, karena kalau kita lengah dan tidak memberikan perhatian, justru akan menjadi mangsa tata niaga internasional yang berlaku di seluruh dunia saat ini. Maka nya, dari dulu penulis telah berkali-kali menyampaikan hal ini kepada masyarakat melalui pidato, ceramah, prasaran maupun artikel seperti ini. Sikap penulis ini hampir-hampir tidak pernah mendapat kan responsi-responsi yang kreatif. Walaupun penulis juga menge tahui banyak artikel ditulis untuk jurnal-jurnal ilmiah tentang g 254 h