Islamku-Islam Anda-Islam Kita - Gus Dur

Page 251

Kemiksinan, Kaum Muslimin, dan Partai Politik

S

erombongan orang mendatangi kantor penulis pada suatu siang. Singkatan nama mereka adalah R, S, H dan F. R menjadi kontraktor dan supplier sebuah perusahaan nega­ ra yang besar, si S semula bekerja di sebuah perusahaan swasta dan sekarang menjadi supplier bagi pemerintah daerah di se­ buah propinsi. H dan F juga pengusaha yang aktif, tapi penulis tidak bertanya tentang jenis kegiatan mereka. Dua hal penting yang penulis lihat dalam kiprah mereka adalah: pimpinan dae­ rah sebuah par­pol, dan dengan demikian menjadi “anak buah” penulis; dan mere­ka mempunyai SPK (surat perintah ker­ja) pelaksana bisnis dari Pemerintah Daerah tempat mereka tinggal, untuk menjadi supplier agrobisnis bagi rakyat di tempat mereka tinggal. Yang menarik perhatian penulis, adalah cara berpikir mere­ ka. Di satu sisi, mereka tidak mengandalkan diri pada cara-cara politik lama seperti pembagian kaos oblong dan sejenisnya, da­ lam meraih perolehan suara melalui pemilu akan datang; dan di pihak lain, mereka langsung menghubungkan masalah politik dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, mereka me­ lihat politik sebagai sebuah proses, dan tidak mendasarkan ke­ giatan politik atas cara-cara usang, melainkan dengan pen­de­kat­ an menghilangkan kemiskinan. Dalam bahasa klise, yang mereka perbuat bukanlah memberikan ikan kepada rakyat, melainkan memberikan kail pada mereka untuk mencari ikan sendi­ri. Ini berarti, tingkat kesejahteraan rakyat, ditentukan oleh masyara­ kat sendiri, bukan orang lain. Pendekatan baru ini, kata­kan­lah g 213 h


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.