Islamku-Islam Anda-Islam Kita - Gus Dur

Page 146

Islam, NEGARA DAN KEPEMIMPINAN UMAT

Indonesia tidak dapat diwujudkan, karena ketidak­sedia­an terse­ but. Akhirnya, Indonesia akan tidak terwujud se­bagai kesatuan, karena ada negara Aceh, negara bagian Timur dan Selatan dari Sumatra Utara, negara Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Suma­ tra Selatan, Lampung, Seluruh pulau Jawa, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan sebagian Maluku dan lainlainnya, berada di luar susunan kenegaraan NKRI, karena ber­ dasarkan agama mayoritas penduduknya itu. Karenanya, keputusan para wakil berbagai organisasi Islam dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk meng­hi­langkan Piagam Jakarta dari Pembukaan Undang-Un­ dang Dasar 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebuah sikap yang sangat bijaksana dan harus di pertahankan. Keputus­ an itu diikuti oleh antara lain: Resolusi Jihad , yang dikeluar­ kan PBNU pada tanggal 22 Oktober 1945, adalah sesuatu yang sangat mendasar, dengan menyatakan bahwa mempertahankan wilayah Republik Indonesia adalah kewajiban agama bagi kaum mus­limin. Dengan rangkaian kegiatan seperti itu, termasuk mendiri­kan Markas Besar Oelama Djawa–Timoer (MBODT) di Surabaya dalam bulan Nopember 1945, adalah salah satu dari ke­giatan bermacam-macam untuk mempertahankan Repub­ lik Indonesia, yang notabene bukanlah sebuah NI. Diteruskan dengan perang gerilya melawan tentara pendudukan Belanda di tahun-tahun berikutnya. Dengan peran aktif para ulama dan pesantren-pesantren yang mereka pimpin, selamatlah negara kita dari berbagai rongrongan dalam dan luar negeri, hingga ter­ capainya penyerahan kedaulatan dalam tahun 1949 - 1950.

eg Tujuh kata Piagam Jakarta yang dibuang oleh sidang PPKI itu adalah “Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan Syari’ah Islam bagi para pemeluk-pemeluknya.” Resolusi Jihad digagas oleh KH. Hasyim Asy’ari yang ketika itu menja­ bat sebagai Rais Akbar Nahdlatul Oelama. Hal ini dimaksudkan untuk melaku­ kan perlawanan semesta kepada penjajah Belanda yang dibackingi antara lain oleh tentara Inggris. Resolusi Jihad dikeluarkan pada 22 Oktober 1945. Reso­ lusi Jihad inilah yang memberikan dorongan dan inspirasi bagi Bung Tomo sebagai pemimpin perjuangan untuk melakukan perlawanan semesta kepada penjajah di Surabaya. Itu pula yang kemudian melahirkan Peristiwa 10 Novem­ ber 1945 sebagai Hari Pahlawan dan Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan.

g 108 h


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.