Jambi Ekspres | Minggu, 24 Mei 2009

Page 12

2

minggu, 24 MEi 2009

Jambi Ekspres

Kerugian -------------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 1

mogok di kawasan Porong namun memuat tiga karton pita cukai, dan sebuah Nissan Terano bernopol L 999 PA yang memuat empat karton pita cukai palsu. Anwar kemudian menceritakan kronologis pengungkapan kasus tersebut. “Semuanya berawal di wilayah kerja Kanwil Bea dan Cukai Jatim I Desember 2008 lalu,” kata pejabat yang dikenal lurus tersebut. Saat itu, petugas menegah empat kasus cukai rokok palsu. “Tapi, saat itu tak bisa mengembang. Karena, sistem yang dipakai di sindikat ini adalah sistem sel. Jadi terputus dan sulit dilacak,” tambahnya. Namun, tak lama kemudian petugas mendapatkan “celah”. “Kali ini tak segera kami tangkap. Tapi kami lakukan pengintaian,” kata Anwar. Setelah penyelidikan agak lama, hasilnya mengarah ke sindikat besar milik Bambang Soegiharto “yang lebih dikenal dengan sebutan “Frans”. Butuh waktu lama bagi Bea dan Cukai untuk menyusun penggerebekan tersebut. Tak tanggung-tanggung, menilik besarnya sindikat Bambang, Bea dan Cukai langsung membentuk sejumlah tim. “Bila tiba saatnya, kami ingin langsung menggerebek secara simultan,” tandasnya. Dan memang penggerebekan yang dilakukan pada Minggu (17/5) boleh dibilang simultan. Dimulai pada Minggu (17/5) sekitar pukul 01.00, petugas menggerebek percetakan pita cukai palsu Bambang di kawasan Palmerah. Di tempat inilah, gembong sindikat ini, Bambang Soegiharto dibekuk. Selain itu, petugas juga menangkap seorang koleganya di dunia ilegal yang berinisial H. Petugas juga mengamankan AKP S, seorang oknum polisi yang diduga membekingi sindikat cukai palsu tersebut. Tempat inilah yang menjadi “jantung” sindikat cukai rokok palsu tersebut. Karena selain menjadi tempat produksi cetak cukai palsu tersebut dengan skala besar, di sinilah juga “kantor utama” sindikat tersebut. Selanjutnya, pukul 10.00, tim yang sama kembali bergerak

di Jalan Taman Ayu 389, Lippo Karawaci. Tak ada seorang pun yang dijadikan tersangka di tempat ini, tapi petugas menyita 99 rol hologram “yang disebut-sebut diimpor Bambang dari Tiongkok tersebut. Menariknya, persis satu jam sebelum petugas Bea dan Cukai pusat menggerebek rumah di Lippo Karawaci, petugas gabungan dari BC Jatim I, Denintel Kodam V Brawijaya, dan Polwiltabes Surabaya juga menggerebek tiga tempat sekaligus. Yakni, dua di Jalan Jemur Andayani, dan satu di Jalan Kutisari Utara. Kendati telah menangkap gembongnya, bukan berarti petugas Bea dan Cukai bisa menepuk dada dulu. Karena jaringan Bambang masih tersebar luas. “Saat ini, yang bergerak secara simultan adalah Direktorat P2 (penindakan dan penegahan) Ditjen Bea dan Cukai Pusat, Kanwil DJBC Jakarta, Jateng dan DIY, Jawa Timur I dan Jawa Timur II,” tandas Anwar. Tak Kooperatif, Masih Di Golongan III Penyidikan kasus cukai rokok palsu yang secara potensial merugikan negara hingga Rp 1 triliun tersebut berjalan tersendat-sendat. Ini setelah Bambang Soegiharto tak kooperatif dalam penyidikan. “Lebih banyak bilang tak tahu. Seringkali bahkan tak menjawab,” kata Kepala Sub Penindakan Ditjen Bea dan Cukai Pusat Heru Sulastiono. Kendati sudah berjalan seminggu, hingga tadi malam belum banyak modus sindikat tersebut yang diketahui petugas. Soal harga pita cukai palsu, misalnya. Bisa dipastikan bahwa Bambang menjual pita cukai dengan harga yang lebih murah. Tapi, seberapa murah dan berapa perbandingannya, petugas belum tahu. “Masih mbulet dia. Sudah ditanyakan, tapi dia masih banyak tutup mulutny a, ” kata Heru. Kanwil DJBC Jatim I Jasman Sutedjo sendiri mengaku juga belum tahu banyak soal berapa harga yang dibanderol sindikat ini untuk pita cukai palsunya. Padahal, awal mula pengungkapan kasus ini adalah temuan di Jawa Timur. “Itu masih kewenangan pusat. Tapi, sekedar ilustrasi, pita cukai asli yang

Jambi Ekspres http://www.jambiekspres.co.id SIUPP: 732/SK/Menpen/SIUPP/1998, Dirintis oleh PT Jambi Press Intermedia

dibeli pabrik rokok itu sesuai dengan harga yang tertera di pita cukai tersebut,” kelitnya. Ya n g d i k e t a h u i p e t u g a s adalah sindikat Bambang ini menggunakan sistem sel terputus. “Artinya, Bambang tak langsung menjualnya ke pabrik rokok. Tapi melalui tangan 1, 2, 3, dan seterusnya. Jadi, menggunakan jalan memutar. Cuma bagaimana persisnya “jalan memutar” itu dan siapa saja orang-orangnya, itu yang masih kami perdalam,” kata Heru Sulastiono. Menariknya, soal ke mana saja pita cukai palsu tersebut dilempar, kini tengah diperdalam. Menurut sebuah sumber di Bea dan Cukai, semuanya akan diinventarisir terlebih dahulu semua pabrik rokok yang menjadi user, dan kemudian digerebek secara simultan “seperti yang dilakukan sebelumnya dalam menggulung sindikat Bambang. Sumber tersebut menuturkan bahwa ada sejumlah pabrik rokok besar-besar (yang termasuk golongan I) yang menjadi user pita cukai rokok palsu tersebut. “Sembilan tahun beroperasi dengan frekuensi pengiriman yang massif, sulit dipercaya bila tidak ada pabrik rokok besar yang terlibat,” tuturnya. Yang memudahkan adalah regulasi pita cukai rokok itu sendiri. Sejak 2007 lalu, tiap pita cukai rokok selalu ada nama pabriknya. Tujuannya, untuk mencegah jual-beli pita cukai rokok antar sesama pabrik rokok. Namun, Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi mengatakan belum bisa memastikannya. “Sejauh ini masih pabrik rokok golongan III (golongan kecil, Red). Tapi tak menutup kemungkinan ada pabrik rokok golongan I yang terlibat. Namun, saya tak mau berandai-andai. Ini masih awal sekali, lihat saja perkembangannya nanti,” tandasnya. (ano)

Jawa Pos National Network (JPNN)

Senin, Evakuasi Pesawat Rampung Tim Mulai Bongkar Rumah MAGETAN - Hingga kemarin (23/5), proses evakuasi pesawat Hercules yang jatuh di areal persawahan Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, masih berlangsung. Pagi hingga sore, tim dari TNI AU dibantu TNI AD, kepolisian dan tim pemkab bekerja keras memreteli “bangkai” burung besi yang menewaskan 100 penumpang dan warga setempat. “Target kami hari Senin besok, proses evakuasi badan pesawat sudah selesai,” kata Mayor Pnb Ali Sudibyo, koordinator tim evakuasi dari TNI AU, di sela-sela proses evakuasi, kemarin (23/5). Dalam proses evakuasi, TNI AU didukung satu alat berat jenis back hoe, mesin las listrik dan beberapa mesin gergaji baja. Ali Sudibyo mengaku timnya harus hati-hati karena ada beberapa bagian pesawat yang rawan terbakar. “Hari Senin diharapkan tinggal sterilisasi lokasi dari serpihan pesawat. Hari ini (kemarin, Red), proses

evakuasi menyentuh bagian yang sulit. Karena harus memotong baja,” kata Ali. Diungkapkan, evakuasi tersulit itu diantaranya pada bagian buritan pesawat serta lambung. Namun, dia bersyukur hingga kemarin prosesnya berjalan sesuai dengan target. “Serpihan kami amankan di Lanud Iswahjudi untuk kepentingan penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat,” tuturnya. Selain evakuasi “bangkai pesawat”, kemarin juga dilakukan pembongkaran rumah Sulasmin. Rumah ini menjadi korban terparah karena atapnya jebol. Pembongkaran belum menyentuh kediaman Rusmin yang juga menjadi korban. “Khusus yang evakuasi badan pesawat ditangani tim kami (TNI-AU),” terang Ali Sudibyo. Siang kemarin, tim evakuasi berhasil memotong bagian penting dari pesawat Hercules. Di antaranya, vertical dan swing stabillizer. Itu setelah dilakukan pemotongan oleh petugas dengan menggunakan alat mesin pemotong baja. Potongan-potongan badan

Rusmin Berharap Bantuan Rp 400 Juta MAGETAN - Perasaan trauma menghinggapi Rusmin, salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat Hercules. Rusmin yang kehilangan istrinya (Sumiati, Red) dan rumahnya rusak itu, berharap bantuan dari pemerintah dan Mabes TNI guna recovery. “Untuk masa depan saya dan anak-anak, saya berencana pindah

rumah. Kalau di sini terus, kasihan anak-anak karena kepikiran terus peristiwa kecelakaan pesawat Hercules,” kata Rusmin ditemui Radar Madiun, kemarin (23/5). Karena itulah, dia menunggu bantuan dari pemerintah maupun Mabes TNI pasca-kejadian ini. Namun, kalau boleh meminta, Rusmin ingin bantuan tersebut dikucurkan dalam bentuk uang tunai. “Dengan uang tunai, saya bisa membangun rumah baru dan menyekolahkan anak,” terang dia dengan mata menerawang. Meski mengaku akan pindah, lokasi rumah baru Rusmin tersebut masih berada di Desa Geplak. Tepatnya di barat lapangan desa setempat. Dia mengaku memiliki sepetak tanah kosong seluas kirakira 200 meter persegi. (rif/irw)

pesawat tersebut diangkut secara gotong royong. Kemudian dinaikkan ke dump truk DPU Magetan serta troli TNI AU yang ditarik sebuah jeep. Hingga kemarin, masih banyak warga yang “berwisata” ke lokasi jatuhnya pesawat. Sejak pagi, masyarakat dengan tertib menyaksikan proses evakuasi. Sementara itu, tim dokter RSUD dr Soedono Madiun masih melakukan perawatan intensif kepada 13 korban selamat. Selain fisik, tim dokter juga berencana memulihkan kondisi psikologis mereka. Menurut dr. Dodo Anondo, Direktur RSUD dr. Soedono Madiun mengatakan, memulihkan psikologis korban menjadi bagian penting perawatan. Alasannya, setelah fisik sembuh, maka trauma juga harus dihilangkan. “Kalau psikologis pulih, maka akan membantu memulihkan juga kondisi kesehatan tubuh pasien,” katanya. Hingga kemarin, seluruh pasien yang dirawat kondisinya membaik. Bahkan Sabtu siang kemarin Prada Purwanto sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sedangkan pasien anak Angga dan Anggun direncanakan segera dipindah ke ruang perawatan di paviliun Merpati. “Sebenarnya, Anggun sudah boleh pulang. Tapi karena psikologis adiknya (Angga, Red) masih membutuhkan du-

kungan, tim dokter berencana merawat keduanya di ruang yang sama,” katanya. Dodo mengakui, kondisi psikologis pasien terguncang akibat peristiwa itu. Selain kakak beradik Anggun dan Angga, dia juga menyebut pasien lain yang kehilangan anggota keluarganya.”Seperti Ny. Mia yang kehilangan kedua anaknya, Anggun dan Angga yang kehilangan ibu dan kakaknya, serta Jeni yang juga ditinggal ayahnya. Rencananya kami akan kontak RS Lanud Iswajudi untuk mendatangkan psikolog. Karena, tenaga psikolog di rumah sakit ini belum ada,” paparnya. Sementara itu, kondisi Mayor Yousan Lekahena menunjukan tren positif. Saat ini Kadislog Lanud Biak tidak lagi menggunakan respirator (alat bantu pernafasan, Red). Selain itu, anggota tubuhnya mulai merespons. Meski begitu, kondisinya saat ini belum sadar. Menurut dr. Nur Hidayat, belum sadarnya pasien cukup mengkhawatirkan. Karena dimungkinkan akan menganggu paru-parunya. “Kami masih mencoba untuk melihat terus perkembangan pasien. Jika masih belum sadar, rencananya akan dibuatkan lubang pada lehernya (saluran nafas, Red). Agar dapat mengelurkan tumpukan lendir di saluran nafas,” ujarnya. (rif/aan/irw)

General Manager/ Pemimpin Perusahaan : Sarkawi Dewan Redaksi: Sarkawi, Suardi Sukiman, Muchtadi Puteranusa, Ulil Amri Pimpinan Redaksi: Agus Dini Putra Redaktur Pelaksana: Setya Novanto, Redaktur: Zulmiron, Eddy Mulyady Asisten Redaktur: Aswan Hidayat, M. Haramen, Indrawan Setyadi, Zainuddin Staf Redaksi: Misrianti, Toni Evaidi, Dona Piscesika, Raden Surahman, M. Akta, Pirma Satria, Joniyanto. Fotografer: Zulfahmi, M. Ridwan. Sekretaris Redaksi: M Chaidir. Wartawan daerah: Ahmad Muzir (Ta­n­jungjabung Barat), Beni Murdani (Tanjungjabung Timur), (Tebo), Yuneldi Yunis Koto (Merangin), Ikmal Mardiansyah (Muaro Jambi), Wirdianto (Kerinci), (Bungo), Iwan MS (Sarolangun), Raden Jufri (Batanghari). Teknologi Informasi: Hono Prihartantio (Kabag), Pracetak, M. Syukri (Kabag), Robi Harja, Asyhadi, Iklan: Subiantoro (Kabag), Edi Purnomo, Fitria Rosa, Riani W Desain Iklan: Pratama D.P, Keuangan: Eka Wahyu Setyaningsih (Kabag), Sutridawati (Kasir) Pemasaran: Nurdin (Kabag), Hamdan Ekspedisi: Helmi, Dodi, Arifin Piutang: Ertati (Kabag), Darwis Effendi, Fajar. Even & Promosi: Saman (Kabag), Erpen. Umum: Subiantoro, Rahmat Budiman Harga langganan : Rp 87.500,-/bulan (luar kota tambah ongkos kirim). Harga eceran Rp 3.500,-.Tarif iklan: Display (umum) Rp 25.000,-/mm kolom, Iklan warna Rp 40.000,- Full Colour Hal 1 Rp. 80.000,- Rekening BNI Cabang Jambi AC 006.9887004, Bank Mandiri, 110.0001132627, Bank BCA ,119.1385123. Alamat : Graha Pena Jambi Ekspres Jl Pattimura No.35 Km 8 Kenali Besar, Jambi. Telp Redaksi (0741) 65724, Iklan, Pemasaran (0741) 668844, 64940 Fax (0741) 667338. Perwakilan Jakarta (Ali Mulyono) Graha Pena Lantai 6. Jln Kebayoran Lama No. 12 Jakarta Selatan (021) 53699580, HP 0817744663 Penerbit PT Wahana Semesta Jambi Pembina Manajemen : Dahlan Iskan, Komisaris Utama : H Alwi Hamu, Komisaris: Dwi Nurmawan, Lukman Setiawan, Sakti Alam Watir, Direktur Utama: Suparno Wonokromo, Direktur: Sarkawi, Percetakan: PT Jambi Press Intermedia. Kami menerima tulisan berupa opini, surat pembaca, Kirimkan ke Graha Pena Jambi Ekspres, Jl Pattimura No.35 Km 8 Kenali Besar, Jambi. Telp Redaksi, Iklan, Pemasaran (0741) 668844, 64940 Fax (0741) 667338, email: redaksi@jambiekspres.co.id / jambiekspres@yahoo.com / je_printad@yahoo.com / je_iklan@yahoo.com setiap jam kerja, dan lampirkan identitas diri. q Wartawan Jambi Ekspres dilarang meminta ataupun menerima uang maupun barang dari sumber berita.

q Wartawan Jambi Ekspres dibekali ID Card / surat tugas saat melakukan tugasnya.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.