Jambi Ekspres | Minggu, 24 Mei 2009

Page 11

Jambi Ekspres

Minggu, 24 mei 2009

Jawa Pos National Network (JPNN)

Wawan/JE

Aksi : KAMMI Gelar aksi desak SBY-JK selesaikan tugas pemerintahan hingga akhir masa jabatan.

Desak SBY-JK Selesaikan Agenda KAMMI Gelar AKSI Demonstrasi

SMK Kubur Anggapan Lulusan SMK Tak Siap Kerja BALIKPAPAN - Mulai tahun ajaran 2009-2010, siswa SMK di Balikpapan akan menyerap kurikulum berbasis industri. Konsep kurikulum tersebut menekankan materi pembelajaran sesuai kondisi pekerjaan di luar sekolah yang meliputi materi, perlengkapan serta peralatan penunjang praktik siswa. Maksud kurikulum ini, yakni untuk peningkatan kualitas lulusan SMK baik negeri maupun swasta di Balikpapan. Sekaligus, untuk mengubur anggapan sejumlah manajemen perusahaan yang menyebut lulusan SMK di Kota Minyak “tidak siap kerja”. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Balikpapan Sarjono, kurikulum tersebut saat ini tengah digodok. Penyusunan kurikulum tersebut dilakukan bersama-sama Lembaga Dewan Industri untuk Pendidikan Balikpapan (DIUPB). “InsyaAllah, tahun ajaran depan, siswa SMK sudah bisa menyerap kurikulum berbasis industri itu. Sementara ini, kurikulumnya masih dalam tahap penyusunan antara Disdik dan Dewan Industri (DIUPB, Red),” ujarnya. Dijelaskan, kurikulum itu merupakan inisiatif antara Disdik Balikpapan dan Dewan Industri dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta menciptakan lulusan SMK yang berkualitas agar tidak kalah dengan siswa SMK di daerah lain. “Kurikulum itu inisiatif kami. Balikpapan mungkin satu-satunya daerah yang membuat konsep kurikulum seperti itu,” sebutnya. Di antara isi dari kurikulum tersebut yaitu, penekanan materi pembelajaran yang diupayakan sama, atau bahkan lebih baik daripada kondisi lapangan kerja. Selain itu, penyetaraan perlengkapan dan peralatan penunjang praktik siswa dengan teknologi yang ada di dunia industri kerja saat ini. Kurikulum juga akan disatukan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang bersifat operasional dan dilaksanakan di masing-masing tingkat satuan pendidikan. Landasan hukum kurikulum ini yaitu Undang-undang Sikdiknas No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. “Contohnya begini. Alat-alat praktik yang digunakan siswa di SMK teknologinya tertinggal dengan yang ada di dunia kerja saat ini. Dikhawatirkan, siswa akan kebingungan menggunakan alat baru, ujung-ujungnya perusahaan jadi pikir-pikir merekrut siswa SMK untuk jadi tenaga kerja,” terangnya. Untuk menunjang realisasi kurikulum berbasis industri itu, Pemkot Balikpapan telah menganggarkan Rp 750 juta. Dana itu akan digunakan untuk melengkapi semua fasilitas-fasilitas penunjang kurikulum berbasis industri itu. Sementara itu, Ketua DIUPB Balikpapan Parto Hadisanto mengatakan, dengan adanya kurikulum ini, siswa lulusan SMK di Balikpapan bisa terserap lapangan kerja sesuai kebutuhan industri. “Jadi tidak ada lagi perusahaan yang merekrut tenaga kerja dari luar Balikpapan, terutama untuk middle skill. Yang direkrut, cukup lulusan SMK Balikpapan saja,” ujarnya. Menurut Parto, rekrutmen tenaga kerja lokal justru lebih menguntungkan bagi industri dan perusahaan. Sebabnya perusahaan tidak dibebani biaya lebih, misalnya untuk transportasi dan pemondokan atau rumah karyawan. “Ini juga sesuai harapan Pak Imdaad Hamid (wali kota Balikpapan, Red) yang berharap kebutuhan naker (tenaga kerja, Red) middle skill tidak perlu lagi didatangkan dari luar Balikpapan. Melainkan, cukup dari Balikpapan saja,” terangnya. Ia menilai, keinginan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) Balikpapan di berbagai sektor usaha dan dunia pekerjaan, sejauh ini memang belum sepenuhnya direspons oleh perusahaan-perusahaan di Kota Minyak. Setidaknya, terlihat dari belum banyak perusahaan di Balikpapan yang mau membuka program pemagangan bagi siswa-siswi SMK, yang difasilitasi DIUPB. “Itu juga menjadi persoalan. Tapi, kami berharap ke depan akan banyak perusahaan yang mau membuka pintu lewat program magang yang ditawarkan DIP (Dewan Industri Pendidikan, Red),” bebernya. (qq)

JAMBI-Dalam memperingati hari kebangkitan nasional ke-101, Kesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Indonesia (KAMMI) mendesak pemerintahan SBY-JK yang masih berkuasa saat ini untuk menyelesaikan agenda pemerintahannya. Desakan tersebut di tegaskan dalam

aksi demonstrasi KAMMI di Bundaran BI Telanaipura Jambi (23/5) kemarin. Dalam aksinya KAMMI menuntut pemerintah SBY-JK untuk tetap mengedepankan kepentingan rakyat dengan memanfaatkan sisa waktu jabatannya sebagai Presiden dan wakil Presiden RI. “Pemerintah harus bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat yang saat ini sudah mulai merasakan imbas dari krisis ekonomi global,”papar Hidayat Nasution, ketua KAMMI Provinsi Jambi, dalam orasinya. Lebih lanjut Hidayat juga mengatakan jika KAMMI menginginkan pemerintah SBY-JK tidak saling menjatuhkan karena perbedaan sikap politik dalam pemilihan presiden mendatang. “Jangan mencari popularitas dengan mengaku lebih

19

sukses atapun saling menjatuhkan hanya untuk tujuan pribadi, atau agar terpilih dalam Pilpres,”tegasnya. Selain itu, KAMMI juga berharap agar pemerintah bisa menolak tekanan asing, dan segala macam campur tangan Amerika dan antek-anteknya. “Pemerintah kedepan harus bisa menerapkan sistem perekonomian berbasis kerakyatan, dan bebas dari campur tangan asing,”tegasnya. Dalam aksinya, KAMMI mengadakan aksi teatrikal dengan mengikat tangan para peserta aksi yang berjumlah sekitar 40 orang. Aksi berjalan tertib, dan para peserta yang mulai berkumpul pukul 09.00 WIB di Masjid Araudhoh tersebut akhirnya membubarkan diri setelah melakukan aksinya di bundaran BI Telanaipura selama 3 jam.(wne)

Pendaftaran Jalur SNMPTN Mulai 1 Juni, Lulus Bukan karena Uang Penjaringan Mahasiswa UNJA Jalur PPI

Khaidir/JE

Seminar: Rektorat UNJA saat menggelar Seminar dan kuliah umum Magister Hukum Unja

Jalur UMBPTN Tutup 26 Mei JAMBI - Para siswa lulusan SMA sederajat yang berminat kuliah di Universitas Jambi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN ) sudah bisa mendaftarkan diri sejak 1 Juni mendatang. Dijelaskan ketua panitia Lokal UMB dan SNMPTN Prof. Ir. Rosyid, Msc, 750 mahasiswa baru akan di terima melalui jalur tersebut. Untuk SNMPTN, sebut Rosyid, para calon mahasiswa dapat memilih semua universitas di Indonesia, meski mendaftar di UNJA. “Pendaftaran akan dimulai pada tanggal 1 hingga 26 Juni mendatang,”papar Rosyid. Selanjutnya, pelaksanaan Ujian masuk akan digelar pada tanggal 1 Juli. “Penilaiannya dilakukan pusat (Diknas.red),”tambahnya. Sementara itu, untuk pendaftaran melalui jalur Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UMB-

PTN) akan ditutup tanggal 26 Mei mendatang. “Dari jalur UMBPTN UNJA akan menerima sekitar 750 mahasiswa. Pelaksanaan Ujian masuk akan dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 6 hingga 7 Juni mendatang,”ujar Guru Besar ilmu tanah ini. “Hasil ujian masuk melalui jalur UMBPTN ini akan diumumkan pada tanggal 29 Juni mendatang”jelasnya. Untuk UMB para peserta yang mengikuti boleh memilih jurusan di beberapa universitas, diantaranya, Universitas Sumatera Utara (USU), Unsia, Universitas Jambi (UNJA), Universitas Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar. Lebih lanjut, Rosyid menjelaskan pendaftaran UMB PTN menggunakan sistem pendaftaran melalui internet, ini menyebabkan banyak calon mahasiswa yang kewalahan dalam mendaftarkan diri. Pasalnya mereka ada yang masih belum biasa

menggunakan Internet. “Ini nampaknya menjadi salah satu kendala bagi para pendaftar,” jelasnya. Jumlah dana yang harus di keluarkan oleh calon peserta merupakan kebijakan yang diambil oleh pusat. Ditanya tentang jumlah uang masuk, pria berdarah Jawa Barat ini menyebutkan untuk IPA dan IPS para calon mahasiswa dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 200.000. “Beda dengan untuk IPC, para calon mahasiswa harus membayar uang pendaftaran sebanyak Rp. 250.000,”pun gkasnya.(wm1)

JAMBI- Pengumuman hasil tes Program Pengembangan Institusi (PPI) Universitas Jambi (UNJA) Sabtu (23/05) kemarin, dipastikan bukan karena uang. Demikian dikatakan Ketua penyelenggara PPI dan PKPM UNJA Drs. Ibrahim kepada wartawan koran ini diruang kerjanya kemarin, menurut Ibrahim, dari 400 orang yang lolos menjadi mahasiswa UNJA melalui jalur PPI, bukan karena besarnya uang yang disumbangkan. Dirinya menyebutkan, tidak sedikit mahasiswa yang mengisi formulir PPI dengan uang pembangunan yang mencapai 10 juta. Namun tidak lulus. Sementara yang menyumbang 1 juta, ada yang bisa lulus. “Uang pembangunan katanya, hanya merupakan penunjang saja dalam kelulusan, tapi tidak menjadi syarat mutlak,”paparnya. Diterangkan Ibrahim, dalam penilaian PPI, pihaknya menitik beratkan pada nilai tes akademik dan ujian masuk. “Kemudian beberapa piagam

atau sertifikat untuk memperkuat potensi yang dimiliki calon mahasiswa,”paparnya. Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan bagi calon mahasiwa Porkes ada penilaian tersendiri. “Untuk Penilaian akademik (ujian.red) yang menjadi tolok ukur utama, beda dengan Porkes, kalau Porkes Nilai Ujian fisiknya lebih mendominasi dari pada nilai Akademik,” bebernya. Diakui Ibrahim, quota penerimaan mahasiswa baru jalur PPI bertambah, awalnya quota yang telah ditetapkan sekitar 300 0rang namun harus bertambah menjadi 400 orang lebih. “Peserta yang mengikutinya sangat membludak,”sebutnya. Disinggung penambahan peserta karena adanya titipan dari pejabat dan orang-orang tenar, dirinya membantah hal itu, menurutnya penambahan itu murni karena banyaknya peserta yang mengikutinya. “Untuk Porkes saja, yang daftar luar biasa banyaknya, sedangkan nilai tesnya, fisiknya dan juga mereka benar-benar atlet, sayang kalau tidak diluluskan, makanya terpaksa harus tambah quota,” ujar pria yang juga sebagai kepala BAAK Unja ini.(wm1)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.