8 Mei 2013

Page 32

PROKEPRI

32

Batam Pos, Rabu 8 Mei 2013

Aspirasi Masyarakat Harus Ditindaklanjuti BATAM (BP)- Pusat Kajian Daerah DPD RI sosialisasi mekanisme penyampaian aspirasi dari masyarakat kepada para legislator di Hotel Harmoni One, Batam Center, Selasa (7/5). Kegiatan yang mengambil tema Diseminasi Sistem dan Mekanisme Penyerapan Pengelolaan Serta Analisis Aspirasi Masyarakat dan Daerah ini dibuka Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekdaprov Kepri Robert Iwan L. Kegiatan ini dihadiri Kepala Pusat Kajian Daerah Sekretaiat Jenderal DPD RI, R Wiweko, anggota DPD, DPRD Provinsi Kepri Sukri Fahrial, perwakilan dari Pemerintah Provinsi Kepri, Kota Batam, mahasiswa, LSM dan undangan lainnya. Sebagai nara sumber dalam pertemuan tersebut, anggota DPD RI dari

Kepri, Djasarmen Purba, Staf Ahli DPD RI Sugeng Budi Harsono, dan juga dosen dari Universitas Internasional Batam (UIB) Wisnu Kurniawan. Djasarmen mengatakan yang terpenting dari penyampian aspirasi masyarakat adalah, setiap apa saja yang disampaikan, diusulkan, ataupun ditujukan kepada anggota legislator, harus bisa ditampung, dianalisis serta ditindaklanjuti dalam bentuk nyata. Sementara R Wiweko mengatakan, kegiatan diseminasi ataupun siosialisasi adalah, upaya untuk menjelaskan bagaimana mekanisme penyampian aspirasi bisa efektif disampaikan oleh masyarakat. Tujuan lainnya adalah untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi pada anggota DPD RI dalam menyerap aspirasi masyarakat.

Salah Satu Korbannya Anak-Anak Sambungan dari hal 29

F.IST

PARA narasumber sosialisasi mekanisme penyampaian aspirasi kepada legislator di Hotel Harmoni One, Batam Center, Selasa (7/5).

Termasuk bagaimana memberikan informasi kepada masyarakat sebaik mungkin. Sementara, Robert Iwan L mengatakan ada beberapa mekanisme penyampaian aspirasi yang dikenal selama ini. Mulai dari bawah ke atas, lalu mekanisme penyampian aspirasi dari atas ke bawah, dan juga proses penyampaian

aspirasi secara aspiratif. Untuk poin ketiga, penyampaian aspirasi ini paling sering dilakukan oleh masyarakat. Mekanismenya antara lain dengan dialog, baik itu dalam pertemuan formal ataupun informal, termasuk saat para anggota DPD RI tersebut melakukan kunjungan kerja. (prs)

Harumkan Kepri tapi Hidup Kekurangan Sambungan dari hal 29 menyimpan kekuatan dahsyat. Lompatan dari posisi duduk dengan sentuhan kecil melambungkan tubuh itu ke udara, menapak dengan pasti di atas perut bumi. Itulah peragaan silat sendeng cekak yang dipersembahkan Pak Rahmad pada suatu helatan, belum lama ini di Tanjungpinang. Silat sendeng cekak ini terbilang sedikit yang menguasainya. Rahmad, dapatlah disebut sebagai maestro pelestari seni beladiri pencak silat Melayu. Saat ini, tidak banyak orang yang mampu bertahan menekuninya. Apalagi, para generasi muda sekarang yang “alergi” dengan budaya sendiri. Di Tanjungpinang, ada dua tempat yang melestarikan seni beladiri ini, yaitu silat sendeng cekak di Sungai Jang dan silat Melayu di Kampung Bugis. Rahmad mewarisi silat sendeng sejak berumur 12 tahun di Selat Bintan. Guru beliau bernama Long Raja Ahmad. Pelajaran silat digeluti sampai tamat, ditandai ujian fisik dengan dibungkus tikar dan dimasukkan dalam lobang yang tertancap lembing. Pada tahun 1961, beliau pindah ke Tanjungpinang. Saat ini, beliau menetap di belakang Perumahan Taman Sari Sungai Jang. Di sinilah beIKLAN

liau mendirikan perguruan silat sendeng cekak. Selama menggeluti silat di Tanjungpinang, Rahmad pernah menjadi anggota dewan pendekar, dewan sesepuh, dewan terhormat. Saat ini, Rahmad termasuk dalam Dewan Pakar Pengcab IPSI Kota Tanjungpinang di bawah pimpinan Oktavio Bintana. Selama menekuni silat di Tanjungpinang, Rahmad telah beberapa kali mewakili Tanjungpinang ke Kelantan, Terengganu, Johor, dan Singapura. Perkenalan dengan orang-orang besar negeri tetangga, telah memberi nilai pada pencak silat sendeng yang berasal dari Bintan ini. Di Padepokan silat Jakarta pernah mendapat predikat terbaik. Dengan kata lain pencak silat sendeng cekak telah mendapat tempat dan sudah dikenal masyarakat luas. Rahmad juga telah mengharumkan nama Provinsi Kepri ke berbagai pelosok dan mancanegara di bidang silat. Rahmad mengaku, tidak minta balas jasa atas apa yang dia perbuat. Namun, sudah sepantasnya dia diberi penghargaan di hari tuanya. Ketika mengunjungi kediaman Rahmad yang sekaligus dijadikan tempat latihan silat sendeng cekak, ada rasa tak percaya. Kondisinya sangat memprihatinkan, tak layak huni. Kalau hari hujan atau pasang

laut rumahnya tergenang. Sudahlah begitu, rumah berukuran 20 x 20 yang didiami Rahmad beserta keluarga dengan tiga anak (satu lelaki dan dua wanita), itupun menumpang di atas tanah milik pemerintah. “Hanya bangunan ini yang saya punya,” katanya. Kesehariannya selain melatih silat, Rahmad juga bekerja sebagai nelayan. Hasilnya kadang hanya cukup makan sehari-hari. Meski demikian, hidup dalam kekurangan tak menyurutkan niat Rahmad melestarikan silat sendeng cekak. “Sebelum saya mati, saya ingin melihat silat sendeng ini hadir di sekolah-sekolah. Untuk itu, manfaatkanlah saya yang tua ini, anakanak saya ini agar silat kita Melayu ini dapat dilestarikan,” harapnya. Rahmad sudah bertekad, hingga akhir hayatnya akan dimanfaatkan melestarikan silat sendeng cekak. “Ini budaya leluhur, warisan yang agung untuk diwariskan generasi ke generasi,” katanya. Rahmad bercerita, dia memang tidak sekolah tinggi. Namun, harapannya agar silat ini masuk ke sekolah, selalu bergelora. Tinggal bagaimana caranya agar pemerintah memikirkan hal ini. Silat bisa dijadikan salah satu muatan lokal dan ini bukan hendak menjadikan

anak-anak sebagai pendekar, akan tetapi sebagai wadah menanamkan nilai-nilai cinta pada budaya sendiri. Fungsi muatan lokal silat di sekolah, sebagai wujud upaya pelestarian itu sendiri. Jika nantinya ada yang berbakat, dapat disalurkan melalui perguruan yang ada di luar sekolah. Tentunya ini terpulang pula pada pemegang teraju di Kepri, negeri yang mengklaim diri sebagai negeri yang berbudaya. Sebelum itu diwujudkan, pandanglah sisi lain kehidupan Rahmad. Dia perlu dibantu, perlu mendapat perhatian pemerintah. ”Bantu jugalah perguruan kami ini. Saya hanya mendengar saja bahwa ada bantuan untuk sanggar ini, sanggar itu, tapi kami tak tersentuh sama sekali. Kalau nak bebadan hukum kami dah lengkap. Sejak 2008 lalu kami dah berdiri. Dengan bantuan itu, dapat jugalah kami membuat tempat anak-anak berlatih,” ujarnya. Soal prestasi, Rahmad bisa bercerita bangga. Meraih juara pada 2005 di kejuaraan pencak silat di Malaysia, tiga kali juara pencak silat di Singapura, dua kali di Batam dan 15 kali di Pekanbaru. Khusus di Malaysia, Rahmad mendapat sanjungan dan penghargaan tinggi dari pemerintah. ***

suaminya dan dua orang TKI lain yang belum diketahui namanya dibunuh tersangka, Kamis (2/5) di pinggir pantai Johor Bahru, Malaysia. Saat itu, Jawariah sempat diancam akan dibunuh jika menolak untuk menikah dengan pelaku. Akhirnya korban bersedia ikut dengan pelaku, namun belum sempat menikah. Hanya saja, Jawariah sempat diperkosa di pantai dan di dalam boat pancung serta di rumah pelaku di Kecamatan Tebing. Menurut Yoga, kronologi pembunuhan terhadap tiga orang TKI yang salah satunya anak-anak berusia 11 tahun itu, berawal ketika tersangka menerima pesanan untuk menjemput para TKI di daerah Johor Bahru, Malaysia untuk dibawa ke Tanjungbalai Karimun. Tersangka kemudian berangkat menjemput para korban di Pantai Teluk Kerang, Johor Bahru Malaysia, Kamis dini hari (2/5) lalu. Namun begitu bertemu para korban, tersangka yang ingin memperistri Jawariah malah melakukan pembunuhan terhadap ke-

tiga korban. ”Pembunuhan dilakukan satu per satu,’’ katanya. Caranya, korban satu per satu dibawa tersangka naik ke atas boat pancung milik tersangka. Kemudian sesampainya di salah satu pantai, korbannya dihabisi. Selain melakukan pembunuhan, pelaku juga mengambil uang dan barang berharga milik korban yang jumlahnya mencapai belasan juta rupiah. Sementara, Jawariah menjadi satu-satunya saksi sekaligus korban yang selamat karena setuju untuk dinikahi oleh pelaku. Namun, akhirnya pada Sabtu (4/5) korban berhasil melarikan diri dari rumah tersangka dan langsung pulang ke Jambi. Korban juga sempat mengabadikan foto wajah tersangka, sehingga ketika foto tersangka dikirimkan ke Polres Jambi dan diteruskan ke Polres Karimun, pelaku dengan cepat berhasil ditangkap. ”Untuk lebih jelas bagaimana terjadinya tindak pidana yang dilakukan Nurdan alias Jordan, kita tunggu kedatangan korban besok (Rabu, red) ke Karimun bersama anggota dari Polres Jambi. Termasuk lokasi pembunuhan yang sebenarnya, apakah di

wilayah Indonesia atau Malaysia,’’ terangnya. Tersangka Nurdan kepada wartawan mengaku tidak tahu mengapa melakukan pembunuhan terhadap tiga orang TKI yang akan dibawanya pulang ke Tanjungbalai Karimun. ‘’Saya benar-benar khilaf dan tidak tahu apa sebabnya. Yang jelas, saat itu saya sangat pusing sekali dan tidak tahu sampai seperti itu,’’ ungkapnya. Diceritakan Nurdan, bahwa caranya melakukan pembunuhan terhadap tiga orang TKI, termasuk salah satu diantaranya anak-anak dengan berpura-pura mengantar sampai ke darat. Setelah korban naik ke atas boat pancungnya, dia menebas menggunakan parang dari belakang dengan sasaran bagian kepala. Kemudian, mayatnya dicampakkan ke laut. Setelah korbannya tewas, barang berharga dan uang tunai sekitar belasan juta rupiah diambilnya. Sementara itu tentang pemerkosaan, dia mengaku tiga kali melakukannya terhadap Jawariah. Pertama di pantai, kedua di dalam boat pancung saat akan berangkat ke Karimun, dan di tempat tinggalnya di Tebing. ***

Beredar Broadcast Penggalangan Dana Sambungan dari hal 29 Hospital Singapore, bagi temanteman yang mau memberikan sumbangan sukarela berapa aja pun silahkan di add Pin : 28e07949 Herdi Chen (adik korban yg sedang menemani abangnya di Singapore) atau no hp sg : 86814620 untuk kejelasan transfer via rekening. Terima kasih, jika anda tidak keberatan bisa teruskan broadcast ini, Tuhan menyertaimu O:) Sheila, salah seorang warga KM 12 Tanjungpinang yang mendapat kiriman pesan ini mengatakan sejak korban dibawa ke Singapore, dalam sehari saya mendapat puluhan broadcast BBM yang hampir sama isinya, yaitu meminta simpati dari warga, dan penggalangan dana. Pesan lain yang masuk berbunyi, ”Bagi yang hatinya tergerak, hanya 1 menit untuk membantu BC, Korban perampokan di ruko depan Perum Pinang Hijau, Batu 9, Tanjung Pinang tgl 4 Mei 2013 : Bapak Leti, 30 thn, lulusan SMK

Pembangunan, Pinang. Korban terkena sabetan parang di leher karena dirampok oleh 4 orang tetangganya sendiri, telah menjalani operasi darurat pertama di RSUP Batu 8 Pinang dan keesokan harinya langsung dilarikan ke Singapore General Hospital. Setiba di Singapura, pasien langsung menjalani operasi lagi. Besok tgl 7 Mei 2013, korban masih harus menjalani 2x operasi pada bagian kaki, lutut & leher. Biaya sekitar $ 80.000 (sekitar Rp600 jt). Korban memiliki 1 orang istri & 2 orang anak. Bagi Saudara/i yg bersedia membantu meringankan beban keluarga korban, dapat transfer ke no rekening berikut :xxxxx ”. Terkait beredarnya pesan ini, David, salah satu tetangga korban kemudian menghubungi istri Letti yang berada di Singapura. Namun berdasarkan pengakuan istri Letti, pihaknya tidak pernah meminta bantuan berupa materi dan tidak pernah menyebarkan broadcast BBM penggalangan dana. Dikatakannya, terkait beradarnya

BC BBM tersebut, istri korban juga tidak tahu, jika ada kawankawan suaminya yang secara spontan melakukan penggalangan dana untuk membantu korban melalui pesan BBM yang saat ini beredar di tengah masyarakat. “Yang jelas keluarga belum mengetahui berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk rumah sakit di Singapura, tapi saat ini, kondisi korban sudah mulai stabil,” paparnya. Kapolres Tanjungpinang AKBP Patar Gunawan Aritonang, melalui Kasat Reskrim AKP Memo Ardian, mengatakan pihaknya sudah mendapat pengaduan dari masyarakat terkait broadcast BBM yang beredar. Ia menilai hal itu bisa menjadi modus penipuan karena memanfaatkan situasi dan kondisi korban saat ini. Sementara itu tadi malam, Herdi Chen yang mengaku adik korban berhasil dihubungi via BBM. Ia mengatakan penggalangan dana sementara sudah cukup. Ia juga mengatakan kondisi Letti sudah membaik. (cr23)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.