18 April 2013

Page 25

METROPOLIS

25

Batam Pos, Kamis 18 April 2013

Ayo Pecahkan Rekor MURI Sambungan dari hal 21 Dunia Indonesia (MURI) pengumpulan buku terbanyak dalam sehari. Sebelumnya, tahun 2006, penggiat literasi (Rumah Dunia) Banten pernah menggelar hajatan wakaf buku terbesar dalam sehari. Wakaf buku ini menghimpun lebih dari 19.480 eksemplar buku yang diantarkan berbagai elemen masyarakat, baik personal maupun atas nama kelembagaan ke satu tempat yang telah ditetapkan. Peristiwa ini merupakan pencatatan rekor MURI pertama di

Indonesia. Batam Membaca berhajat dapat memecahkan rekor baru dari jumlah yang pernah ada tersebut. Hal ini tentunya perlu dapat dukungan dari semua pihak, baik pemerintah daerah, LSM, organisasi profesi, perusahaan swasta dan BUMN/BUMD serta seluruh lapisan masyarakat, agar pada hari yang ditetapkan, dengan suka rela datang mewakafkan buku di depan Kantor Wali Kota Batam. ‘’Untuk itu kami mengharapkan semua partisipasi warga Batam untuk mendukung kegiatan sosial ini,’’ katanya lagi. Kegiatan ini, merupakan

prakarsa dari Batam Pos dan Komunitas Seni Rumahitam, dan didukung oleh Pemko Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Kadin Provinsi Kepri, serta dukungan dari pihak lain. Pimpinan Komunitas Seni Rumahitam, Tarmizi yang juga penggagas Batam Membaca mengatakan, buku yang akan diwakafkan tersebut tidak dibatasi jumlahnya. ‘’Jadi tiap warga bisa menyumbang buku sebanyak-banyaknya. Buku yang dibawa tersebut langsung dicatat oleh panitia dan disaksikan pihak MURI,’’ terangnya. (jaq) F.Wenny C PRIhAndInA/BP

SISWA SMAn 15 Batam berfoto bersama dengan Kabag humas dan Protokol dPRd Batam tajuddin, Rabu (16/4). Mereka ingin jadi anggota dewan.

Jadi Anggota Dewan Enak PegAWAI SPBU tata Murdaya laksana Batam Centre menyusun gas elpiji 3 Kg. Pemko Batam minta tambahan kuota agar elpiji tak langka.

BATAMKOTA (BP) - Mawaddah Masdaningrum mengungkapkan keinginannya menjadi anggota Dewan pascamendapat penjelasan dari Sekretaris Dewan Marzuki tentang pekerjaan para anggota Dewan, Rabu (17/ 4). Ia tertarik saat mendengar anggota Dewan bebas jalan-jalan ke luar kota atau luar negeri tanpa merogoh kocek sendiri. Bahkan, justru mendapat pesangon. “Enak. Jalan-jalan bisa dapat duit,” kata Mawaddah saat ditemui di Gedung DPRD, Rabu (17/4).

Mawaddah adalah satu dari tujuh orang siswa SMAN 15 Batam di Kampung Jabi Nongsa yang melakukan kunjungan studi ke Gedung Dewan. Kunjungan tersebut untuk memenuhi tugas sekolah dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Mereka diminta untuk melakukan wawancara. Hasil wawancara kemudian dicatat dan dilaporkan dalam bentuk presentasi. “Kami memilih DPRD karena sepertinya DPRD ini sudah pasti. Kami ingin dapat ilmu-ilmu yang jelas,” katanya. Ketujuh siswa tersebut diterima

oleh Sekretaris Dewan Marzuki. Mereka mendapatkan penjelasan seputar fungsi, tugas, dan kegiatan anggota dewan juga kesekretariatan. “Fungsi sekretariat adalah mengerjakan fungsi administrasi, keuangan, menyelenggarakan rapat-rapat, serta menyediakan staf dan tenaga ahli komisi,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Batam Tajuddin. Kunjungan siswa SMAN 15 itu merupakan yang kesepuluh kalinya selama tahun 2013 ini. Menurut Tajuddin, DPRD Batam sering menerima kunjungan anak

sekolah. Mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, hingga SMK. Tajuddin menilai penting bagi anak-anak sekolah untuk bisa mengenal DPRD Batam secara langsung. Supaya mereka mendapatkan gambaran yang jelas tentang seluk beluk lembaga pemerintahan tersebut. “Generasi muda itu punya wawasan yang luas. Mereka belajar tidak hanya seputar bidang studi sekolah saja. Kunjungan ini juga supaya mereka bisa melihat sendiri bagaimana DPRD itu,” kata Tajuddin lagi. (ceu)

F.CeCeP MUlyAnA/BP

Kuota Elpiji Tak Cukup Sambungan dari hal 21 Menurut Amsakar, kelangkaan elpiji yang sering terjadi harus menjadi pertimbangan BPH Migas untuk menambah kuota tabung melon tersebut di Batam. Ia berharap masyarakat Batam tidak dihadapkan dengan masalah kompleks setelah warga kesulitan mendapatkan solar dan premium, ditambah dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus terjadi. “Kasihan masyarakat, solar dan

bensin sudah susah dicari di Batam. Jangan lagilah gas elpiji juga susah didapat,” kata Amsakar. Amsakar mengatakan, saat ini tanda-tanda kelangkaan elpiji sudah mulai terlihat meski belum merata di semua lokasi. Beberapa agen dan pangkalan elpiji mulai kehabisan stok. Seperti yang terjadi di pangkalan milik Suparno di perumahan Taman Raya tahap III. “Kalau ini tidak ditambah, saya pastikan akan ada lagi gejolak

terkait elpiji tiga kilo ini. Sekarang ini saja sudah ada agen yang mengaku kekurangan stok,” ungkapnya. Sebelumnya, Pertamina Kepri mengaku telah menyiapkan 17.550 tabung gas tiga kilo gram untuk Kota Batam. Selain itu, Pertamina juga mengantisipasi penimbunan oleh sejumlah agen. Di Batam Pertamina menyalurkan sekitar 42 hingga 45 ton gas elpiji 12 kilogram per hari dan 70 - 75 ton gas 3 kilogram per hari. (ian)

Transaksi Hotel Langsung Ketahuan Sambungan dari hal 21 Namun, hotel dan restoran apa saja yang sudah menerapkan sistem online, Dispenda enggan terbuka. “Kami tidak bisa sebutkan namanya karena ini kan menyangkut pribadi si objek pajak,” kata Kepala Dispenda Batam Jepridin di Gedung Wali Kota. Karena baru pertama kali diterapkan, Jepridin mengatakan, sistem online tersebut masih bersifat uji coba. “Kami tidak ingin seperti Surabaya dan Makasar. Diharapkan sistem online bisa menggenjot (penerimaan pajak), tapi malah (membuat) hancur,” katanya. Uji coba sistem online ini akan dilakukan dalam waktu satu tahun. Kalau sukses, sistem pajak online tersebut akan diterapkan untuk objek pajak lain. “Kalau pola sistem ini menunjukkan hasil yang signifikan, ya akan kami terapkan ke yang lainnya. Tapi kalau tidak ya dibatalkan,” katanya. Namun, Jepridin rupanya pesimis sistem online ini akan berhasil. Pasalnya, penerapan sistem online pada pembayaran pajak di dua kota di Indonesia berujung pada kegagalan. Sistem tersebut diserang hacker. Jepridin tidak ingin mengulang kegagalan yang terjadi di dua iklan

kota tersebut. Ini karena anggaran untuk penerapan sistem ini tergolong besar. Dispenda menganggarkan dana Rp 300 juta untuk penerapan sistem online selama satu tahun ini. Sementara untuk pembuatan sistem online ini juga telah memakan biaya yang besar. “Itu belum peralatan,” katanya lagi. Dispenda akan melakukan analisis tertentu terhadap penerapan sistem online ini. Analisis akan dilakukan pada beberapa unsur penerimaan pajak. “Kalau menguntungkan ya lanjut. Kalau tidak menguntungkan, untuk apa?” katanya. Tahun 2012 lalu, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam sebesar Rp 350 miliar. Tahun ini, Pemko Batam menargetkan PAD Rp 511 miliar. Selamatkan Data Pajak Anggota Komisi II DPRD Batam Asmin Patros optimis pembayaran pajak sistem online akan menyelamatkan penerimaan pajak Batam untuk jangka panjang. “Meskipun nanti dengan online penerimaan pajak lebih kecil, saya tetap optimis sistem ini akan bermanfaat untuk jangka panjang,” kata Asmin Patros saat dihubungi, Rabu (17/4). Sistem online, kata Asmin, dapat mencatat semua jenis transaksi yang dilakukan oleh para ob-

jek pajak. Ini mempermudah Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Batam dalam pencatatan transaksi pajak. Selain itu, sistem online juga akan mengurangi tingkat tatap muka antara petugas dan wajib pajak. Ini memperkecil tingkat kecurangan, fitnah, ataupun tawar menawar dalam pembayaran pajak. “Sistem ini membuat (data Dispenda) lebih up to date dan bisa menghindari face to face antara petugas dan wajib pajak,” katanya. Asmin mengaku, tidak bisa mengelak dari ancaman kegagalan sistem online yang dialami Surabaya dan Makasar. Karena, sebaik apapun sebuah sistem, pasti ada teknologi untuk mengacaukannya. Dispenda harus sering melakukan inovasi pengamanan terhadap sistem online tersebut. Sekaligus terus konsisten melaksanakan sistem tersebut. “Harus ada upaya preventif untuk menjaga sistem itu. Petugas juga harus konsisten dalam menerapkan sistem itu,” katanya. Dispenda dapat memberlakukan sistem online tersebut untuk satu jenis objek pajak dalam satu semester. Misalnya, bisa dimulai dari hotel berbintang saja. “Awalawalnya mungkin penyesuaian, selanjutnya, Dinas harus konsisten,” katanya. ***

Hujan Seminggu ke Depan NONGSA (BP) - Batam diperkirakan akan diguyur hujan deras menjelang pagi dan sore hari dalam seminggu ke depan. Intensitas hujan cukup tinggi, 10 sampai 30 milimeter. Tingginya curah hujan juga dibarengi hembusan angin yang cukup kencang dengan kecepatan mencapai 39 knot atau 76 kilometer per jam. “Namun, hujannya tak lama. Istilahnya angin yang numpang lewat, “ ujar Kepala Stasiun Meteorolog Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Hang-Nadim Batam, melalui staf analisa dan prakiraan cuaca, Aji, Rabu (17/4) di kantornya. Meski hujan di pagi dan sore, Aji mengatakan, di siang hari diperkirakan akan panas. Data di BMKG Bandara Hang Nadim menunjukkan dalam tiga hari kemarin, cuaca panas berada di angka 33 - 34 derajat celcius. “Tingkat panas di siang hari cukup tinggi. Tak biasanya Batam dilanda panas yang menyengat. Panas itulah yang

mempengaruhi intensitas hujan yang deras pada sore atau malamnya. Itu juga akan berlangsung dalam seminggu ke depan ini,” kata Aji. Cuaca panas yang menyengat di siang hari yang terjadi di Batam, merupakan proses konveksi alam. Artinya terjadi panas tinggi akibat sengatan matahari. Sehingga menghasilkan penguapan air laut yang cukup tinggi. Penguapan air laut itu menciptakan awan hitam pekat dan tebal yang disebut awan Cumulus Nimbus (CB). “Awan CB ini merupakan awan hitam pekat dan tebal yang paling rendah tingkat ketinggiannya dengan permukaan bumi,” terang Aji. Meski kecepatan angin tergolong tinggi mencapai 76 kilometer per jam, Aji menegaskan, tak akan membahayakan pelayaran serta penerbangan di Batam dan Kepri. “Gelombang laut sampai saat ini masih diketinggian batas normal antara 0,7 sampai 1,5 meter. Artinya meski hembusan angin cukup kencang tak

Jasad Bayi Dibungkus Tas Sambungan dari hal 21 Anehnya, di dalam tas tersebut juga ditemukan foto kopi KTP dan kartu Jamsostek atas nama Tuahman Damanik. Sujarwoto menuturkan, tas tersebut tersangkut di pohon bakau sekitar 50 meter dari tempat mereka memasang jaring. Karena penasaran, ia menyuruh Didik mengambilnya. Tas itu mereka bawa ke darat. “Pas dibuka, isinya ternyata bayi,” kata Sujarwoto. Sujarwoto dan Didik kemudian melaporkan temuannya itu ke polisi. Berdasarkan pantauan di lokasi, bayi malang tersebut diduga baru dibuang. Foto kopi KTP dan foto kopi Jamsostek yang terdapat di dalam tas, masih jelas terbaca tulisannya. Mimin, salah seorang istri ne-

layan sekitar juga menduga kalau bayi tersebut baru saja dilahirkan. Pasalnya bayi malang tersebut masih merah dan terdapat tali pusar di perutnya. Bahkan bayi tersebut masih terlihat segar dan belum membusuk. “Sepertinya baru lahir, masih ada tali pusarnya,” ujar wanita yang rambutnya dikuncir itu. Polisi yang datang ke Marina, segera melakukan olah TKP. Bayi tersebut kemudian dibawa ke RSOB-BP Batam untuk divisum. Humas Polsek Sekupang, Brigadir Muzirwan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus penemuan jazad bayi itu. “Kami masih dalam proses penyelidikan. Kami upayakan agar dapat mengungkap kasus ini,” ujarnya. (cr22/cr1)

sampai mempengaruhi tingginya gelombang laut. Sebab hembusan angin yang kencang itu sifatnya sekejap saja,” ujar Aji. Yang patut diwaspadai masyarakat Batam adalah petir saat hujan turun. Intensitas petir yang dihasilkan oleh awan CB cukup tinggi. Apalagi kultur tanah di Batam dan Kepri adalah tanah bouksit yang kandungan besinya cukup tinggi. iklan

“Kami menghimbau kepada warga untuk waspada, apabila hujan turun, sebaiknya tunda dulu perjalanan bagi yang menggunakan sepeda motor. Sebab petir bisa mengancam keselamatan pengendara. Jangan berteduh di tempat yang mudah dijadikan konduktor petir seperti pohon atau tiang listrik. Cari tempat berteduh di bawah bangunan yang atapnya tertutup,” kata Aji. (gas)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.