10 Mei 2013

Page 31

31

Seafood

Bosan dengan olahan seafood biasa aja, Anda bisa mencoba resep makanan seafood kreasi Seraya Foodcourt

WOMANIESTA RASA

Batam Pos, Jumat 10 Mei 2013

Tak Pernah Liburan

Sejak menikah di tahun 1998, Erwin tak pernah mengajak Erni dan anakanaknya untuk melihat kampung orang tuanya di Sumatra Barat. Hal itu terjadi karena kesibukan Erwin dalam pekerjaan. Meski begitu, istri dan anaknya tak pernah menuntut lebih karena mereka mengerti dengan kesibukan Erwin sebagai Koordinator Syahbandar di pelabuhan. ”Selama menikah saya tak pernah mengajak istri dan anak-anak pulang ke kampung orang tua di Batusangkar dan Solok. Alasannya karena tak ada waktu, apalagi kedua orang tua sudah di Pulau Sambu,” kata Erwin. Tak hanya itu, keluarga ini juga tak mempunyai kesempatan untuk bisa berlibur keluar kota. Erwin selalu mengajak istri dan anak-anaknya menghabisi waktu libur di pelabuhan. Bahkan tiket liburan ke Singapura harus hangus karena Erwin tak punya waktu untuk liburan. ”Selama menikah hanya satu kali ke-

luar kota yaitu Jakarta. Ke sana pun bisa terjadi karena diklat saya,” katanya. Erwin mengaku, pernah mengajukan cuti untuk pulang kampung bersama keluarga. Izin itu diberi tapi hanya untuk mengantar keluarganya ke kampung dan harus pulang lagi untuk menjalankan tugasnya. ”Bagaimana mungkin saya hanya mengantar istri dan anak ke kampung. Dimana tanggungjawab saya sebagai suami. Akhirnya saya putuskan tak jadi pulang kampung. Dan hingga sekarang saya tak pernah mengajukan cuti,” ujar Erwin. Untunglah Erwin mendapat istri dan anak yang pengertian. Mereka tak pernah menuntut lebih Erwin untuk bisa berliburan keluar kota. ”Saya mengerti dengan tugas suami. Selama kami masih bisa bersama, liburan itu tak menjadi permasalah besar. Yang paling penting adalah kebersamaan. Alhamdulillah anak-anak mengerti. Meski mereka sempat merenggek ingin keluar kota,” ungkap Erni. (she)

Selalu Berdua YASHINTA,Batam

Erwin dan Erni masih terlihat mesra meski sudah belasan tahun menikah. Kunci kemesraan itu adalah saling mengisi. Kemana-mama mereka juga sering bersama, meski sudah memiliki tiga orang anak.

Pekan lalu, tim Womaniesta Batam Pos bertemu dengan keluarga Erwin Sjafrial. Pertemuan itu dimulai dengan obrolan ringan hingga kisah asmaranya dengan Erni sampai memiliki tiga orang anak. ”Kenal dengan istri tahun 1997 di Pulau Sambu. Saat itu ketemunya di tempat istri saya bekerja,” terang Erwin membuka kisah asmaranya dengan mantan pacar yang sekarang menjadi teman hidupnya. Di awal perkenalan, Erwin muda tak bermaksud serius dengan Erni. Pria kelahiran 1971 ini hanya iseng menggoda Erni yang saat itu sibuk bekerja. Godaan Erwin dilayani wanita yang punya hobi membaca ini. Mendapat tanggapan, Erwin kegirangan. Lelaki ini hanya berniat main-main, karena mempunyai banyak pacar. Erni yang tahu dengan sifat nakal Erwin pun mencoba untuk tidak serius menjalani hubungan. Ternyata niat iseng Erwin melenceng jauh. Pasangan ini akhirnya jatuh cinta. ”Tahun 1998 kami menikah. Ketika menikah saya sudah berstatus pegawai negeri sipil dengan gaji pokok Rp 350 ribu. Meski hanya bergaji kecil, saya meminta kepada istri untuk berhenti bekerja. Dia harus fokus mengurus keluarga,” ungkap Erwin. Usai menikah, pasangan muda ini memilih hidup terpisah dari keluarga besar. Meski dengan perabotan rumah yang serba kekurangan, pasangan ini bisa bertahan hidup. Gaji kecil yang diterima Erwin membuat mereka hanya bisa hidup pas-pasan. Selain itu, di akhir bulan Erni juga memberanikan diri berutang ke warung untuk kebutuhan makan sehari-hari. Pernah dalam satu bulan penuh, Erwin dan Erni hanya bisa menikmati telur sebagai lauk makanan. Meski begitu, Erni tak pernah men-

geluh. Yang paling penting, mereka bisa hidup bersama dengan suasana penuh kehangatan. ”Dulu saya ketagihan dengan jackpot. Tapi semuanya berubah ketika anak saya lahir. Saat itu, istri saya hendak melahirkan anak pertama. Uang di tangan hanya Rp 30 ribu. Saya sempat pusing mencari uang kemana dan malu menyusahkan keluarga. Berbekal uang Rp100 ribu yang saya pinjam tabungan istri, saya bermain jackpot. Awalnya istri tak mau, tapi saya yakinkan kalau permainan itu adalah yang terakhir. Dan ternyata menang. Uang itu saya gunakan untuk persalinan istri dan Alhamdulillah saya benar-benar berhenti bermain jackpot,” terang Erwin. Kerja keras dan pantang menyerah Erwin membuat kehidupan mereka mulai berubah. Ketika itu, Erni melahirkan anak ketiga. Erwin dipercaya menjadi koordinator pelabuhan di Pulau Sambu usai mengikuti diklat di Jakarta. Ketenangan Erwin tak berlangsung lama. Tibatiba dia difitnah telah melakukan pemerasan kepada agen-agen kapal. Saat itu, Erwin hanya bisa mengurut dada sambil membuktikan dia tidak bersalah. Dan benar, kebenaran itu masih berpihak kepada Erwin. Erwin tak terbukti melakukan pemerasan dan terbukti difitnah seseorang. ”Saya sangat mencintai istri, karena dia tak pernah meninggalkan saya. Padahal saya sempat diterpa masalah dengan difitnah memeras. Tapi istri saya masih tetap ada di samping saya. Dia selalu memberi saya semangat di kala jatuh hingga saya terbukti tak melakukan pemerasan. Selain itu, istri saya selalu menerima saya apa adanya. Dia mau hidup susah bersama saya,” kenang Erwin. Selama berumah tangga, pasangan ini jarang bertengkar hebat. Dua jam adalah waktu yang paling lama jika mereka bertengkar. Pertengkaran itu pasti dilakukan ketika anak-anak

mereka sudah terlelap. ”Kami berantem tak lebih dari dua jam. Permasalahannya mungkin lebih ke bagaimana menyatukan prinsip. Karena prinsip seseorang itu pasti berbeda-beda,” ujar Erni. Saat bekerja, Erwin sering mengajak Erni ke tempat kerjanya di pelabuhan. Hal itu dilakukan Erwin agar istrinya tak kesepian di rumah saat anak-anak mereka berangkat ke sekolah. ”Selalu membawa istri bekerja karena kasihan di rumah sendirian. Dia tak pernah mengganggu pekerjaan saya dan mengerti di kala saya sibuk. Satu lagi, istri saya tak pernah berbohong. Hal itulah yang membuat saya makin cinta,” kata Erwin. Semua perkataan Erwin kepada Tim Womaniesta dibenarkan Erni. Wanita ini tersenyum-senyum kecil ketika mengingat cerita masa lalu yang cukup memprihatinkan. ”Sekarang Alhamdulillah, kebutuhan keluarga terpenuhi. Bangga dengan suami saya yang bertanggung jawab dalam segala hal. Beliau kalau salah, pasti akan mengaku salah. Makanya saya salut dengan Beliau,” terang Erni. Menurut Erni, keutuhan rumah tangga itu akan terus hidup apabila di antara pasangan mempunyai sifat jujur. Selain itu, saling menerima kekurangan masing-masing dan selalu bersama membuat hubungan suami istri akan selalu mesra. ”Beliau adalah kepala rumah tangga yang baik. Semenjak pacaran hingga sekarang kami selalu bersama. Bahkan untuk belanja ke pasar pun saya masih ditemani suami. Makanya kami selalu terlihat mesra,” ungkap Erni didampingi tiga orang anaknya.***

Tips Berikut tips harmonis ala Erwin dan Erni yang selalu tampil mesra meski sudah belasan tahun menikah. Saling Mengisi Setiap orang pastinya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Bila salah satu pasangan tak bisa menerima kekurangan pasangannya, maka hubungan pernikahan tak akan awet. Erwin dan Erni selalu mengisi untuk menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. ”Saling mengisi itu sangat penting mempertahankan keutuhan rumah tangga,” terang Erwin Percaya dengan Pasangan Jika saat berumah tangga, kepercayaan itu sudah tak ada lagi. Diyakini hubungan pernikahan tak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, kepercayaan dengan pasangan sangat penting untuk bisa menjaga tali kasih yang telah disumpah. Hindari Main Fisik Main fisik terhadap pasangan adalah tindakan yang terlarang. Jangan salah, kekerasan rumah tangga itu bisa terancam penjara. Jadi bersikaplah dewasa dalam menghadapi masalah. Selama menikah, Erwin telah memegang prinsip untuk tidak melakukan kekerasan terhadap istrinya. Jika ada masalah, Erwin lebih memilih diam. Hingga suasana panas benar-benar cair. Menabung Saat mendapatkan rezeki berlebih usahakan untuk menyisihkan sedikit uang itu. Sisihkan lah dengan menabung untuk masa depan yang lebih baik. Erwin dan Erni memilih menabung untuk kehidupan anak-anak mereka di masa datang. Hindarilah Berbohong Ketika memutuskan menikah, kita telah memilih untuk bisa menerima pasangan masing-masing. Untuk itu hindarilah berbohong. Hal itu dilakukan untuk menghindari pertengkaran yang terjadi karena salah satu pasangan ketahuan berbohong. (she)

Profil Keluarga Nama TTL

: Erwin Sjafrial, SH : Pulau Sambu, Batam 11 Oktober 1971 Pekerjaan : PNS, Koordinator Syahbandar Pelabuhan Domestik Punggur Hoby : Olahraga, Sepakbola Istri TTL

: Erni Astuti Salindeho : Belakangpadang, Batam, 19 Oktober 1978 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Hobi : Membaca Anak Nama : Raka Prima Nanda TTL : Batam, 26 April 1999 Sekolah : Kelas 2 SMP Negeri 3 Sekupang Nama : Raisya Juhra Maharani TTL : Batam, 16 Januari 2002 Sekolah : Kelas 5 SDN 004 Sekupang Nama : Ranjani Hikmah Putri Saisadila TTL : Batam, 20 Januari 2004 Sekolah : Kelas 3 SD Iskandar Muda, Tiban Alamat : Tiban Bertuah Blok D no 11, Tiban Kecamatan Sekupang. Cecep Mulyana/Batam Pos

Keluarga Erwin Sjafrial saat ditemui Tim Womaniesta Batam Pos di Gadeno, BCS Mall, pekan lalu. iklan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.