Warta Sosial Edisi 61 Oktober 2019

Page 1


daftar isi

3. SALAM REDAKSI • Isu-Isu Kesejahteraan Sosial Di Tahun Politik 2019

ISSN No. 1410 - 1254

Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019

4. TOKOH • Kamsiyah Djuwito 7. SOROTAN • Peluang Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Era Digital • Kesejahteraan Sosial Beda di Hati, Beda di Mulut, Beda Pula di Lapangan • Menghapus Kasta Menaikkan Derajat Sekolah • Waspadai Bahaya Hoax 17. LIPUTAN DAERAH • Festival Budaya Bumi Reyog 19. LIPUTAN KHUSUS • Warisan Budaya Tak Benda: Perlindungan Hukum Kesenian Ludruk 22. KRONIK • Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2019 • Seminar Peran Lingkungan dan Keluarga Dalam Pemberdayaan Anak • Yayasan BK3S Jatim dan BKKKS Prov. Jatim Pentaskan Ludruk “Cak Durasim Sang Pahlawan” • Peringatan Hari Lansia Nasional (HLUN) 2019 • Seminar “Lansia Sehat, Sejahtera dan Bahagia” • Kunjungan Kerja BKKKS Provinsi DKI Jakarta • BKKKS Prov. Jatim Buka Puasa Bersama dan Pemberian Paket Lebaran Kepada Anak Panti Asuhan dan Kaum Dhuafa • Musyawarah Lima Tahunan BKKKS Prov. Jatim • World Down Syndrome Day 2019 • Semiloka “Perempuan, Politik dan Isu-Isu Kesejahteraan Sosial” • BKKKS Prov. Jatim Bantu Korban Bencana Tsunami di Provinsi Banten 41. INFO • Susunan Pengurus BKKKS Provinsi Jawa Timur Masa Bhakti 2019 - 2024 • Susunan Personalia Organ Yayasan BK3S Jawa Timur Masa Bhakti 2019 - 2024 44. PUISI • Perlakukan Usia Senja Dengan Baik

Cover Ibu K. Djuwito

2

Edisi 46 / Juni / 2012

WARTA SOSIAL

Musyawarah Lima Tahunan BKKKS Provinsi Jawa Timur

Yayasan BK3S Jawa Timur dan BKKKS Provinsi Jawa Timur Pentaskan Ludruk “Cak Durasim Sang Pahlawan”


ISSN No. 1410 - 1254

SALAM REDAKSI

ISU - ISU KESEJAHTERAAN SOSIAL DI TAHUN POLITIK 2019 Bila pada edisi Warta Sosial nomor 60 yang lalu kita menampilkan enam tokoh sepuh inspiratif yang memberi sumbangsih bagi negeri dengan karya-karya yang apik dan bermanfaat. Dalam edisi Warta Sosial nomor 61 dengan tema Isu-Isu Kesejahteraan Sosial di Tahun Politik 2019, sengaja mengangkat satu dari enam tokoh tersebut, yakni ibu Kamsiyah Djuwito. Beliau adalah seorang pelukis sepuh kelahiran Blitar yang tekun berkarya dan rajin mengikuti pameran di dalam dan di luar negeri hingga akhir hayatnya. Mengangkat Ibu Kamsiyah Djuwito sebagai tokoh cover majalah merupakan upaya untuk “berani tampil beda�. Di tengah hiruk pikuk politik kepentingan dalam perhelatan Pemilu 2019 yang melelahkan dan berpotensi memecah belah bangsa, ditampilkan tokoh yang mengajarkan tentang kesederhanaan, ketekunan dan profesionalisme, sebagai nilai-nilai penting untuk diwariskan kepada generasi muda. Edisi kali ini mengangkat berbagai aktivitas BKKKS Provinsi Jawa Timur yang merupakan per wujudan semangat berbagi cinta, memperkuat jaringan, serta meningkatkan layanan kesejahteraan sosial bagi yang membutuhkan. Aktivitas demi aktivitas yang dilaksanakan BKKKS Provinsi Jawa Timur bersama mitra kesejahteraan sosial menjadi pembuktian tentang konsistensi dalam berkarya serta pentingnya untuk merajut kebersamaan dalam mengatasi berbagai permasalahan kesejahteraan sosial.

Pada tahun politik 2019 dengan arus besar yang mengedepankan pragmatisme politik kepentingan dan yang membuat kita miris, masih ada secercah harapan dari para relawan sosial yang tergabung dalam BKKKS Provinsi Jawa Timur yang terus berbuat untuk kepentingan kemanusiaan. Segala bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial secara kelembagaan dan individu ini menjadi lilinlilin kecil yang memberi seberkas cahaya serta memberi warta bahwa masih banyak warga bangsa yang memiliki kedewasaan nurani dalam wujud keteladanan kerelawanan sosial. Ke depan, merupakan tantangan bersama bagi para relawan sosial untuk terus berkarya dalam senyap di tengah-tengah dominasi politik kepentingan dan perebutan kekuasaan yang semakin marak didunia nyata maupun dalam dunia maya. Selamat membaca, semoga kita semua mendapat manfaat dari berbagai aktivitas sosial serta dapat mengikuti jejak kiprah para tokoh sosial inspiratif yang dimuat dalam majalah Warta Sosial edisi kali ini. Salam Peduli dan Cinta Negeri! Pinky Saptandari

Pelindung : H. Wawan Setiawan, SH. (Ketua Pembina Yayasan BK3S Jatim) Dra. Hj. Tuti Rofiati (Ketua Umum Yayasan BK3S Jatim) Penasehat : Hj. R. Asijah Djoemra, Ny. Hj. Indijati Sukiadi, SH Ny. Hj. Sri Murti Sutardjo, Drs. Sutopo Wahyu Utomo, SH, MM. Penanggung Jawab : DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE. Pimpinan Redaksi : DR. Pinky Saptandari W, MA. Wakil Pimpinan Redaksi : DR. Asri Widjiastuti, M.Pd. Dewan Redaksi : Prof. DR. IR. Soenaryo, M.Pd., DR. H. Arman Linda, SH. M. Si Farida Martarina, Dra. Hj. Faridatul Hanum, M. Kom. I Redaksi Pelaksana : Marini, M.Psi, Psikolog, Dian Ika Riani, SE, M. Isa Ansori, Spd. M. Pd. Staf Redaksi : Pri Handayani, Maschunafik, S. Ag., Adi Saputro, SE. Tata Usaha/Iklan dan Sponsorship : Dra. Hariyati Distribusi dan Sirkulasi : Team Sekretariat

SOSIAL WARTA

Alamat Redaksi : Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya Telp : 031- 8411672, Fax : 031- 8498300 Website & e-mail: Website : http://bk3sjatim.org e-mail : bk3s_jatim@yahoo.co.id bk3sjatim@gmail.com Ijin Terbit : ISSN No. 1410-1254

Edisi Edisi46 38//Juni Juli / 2008 2012

WARTA SOSIAL

3


TOKOH

KAMSIYAH DJUWITO “Enampuluh Tahun Berkarya Sebagai Pelukis dan Harus Berhenti Karena Sudah Waktunya Oleh : Pri Handayani*)

Painting is a never ending process of learning sebagai mottonya, kini benar benar ending, berhenti dan berakhir pada hari sabtu tanggal  Agustus  pukul . WIB. di RS RKZ Surabaya dan tidak akan ada lagi goresan di atas kanvas, tidak lagi terdengar permintaan warna yang harus di tuang pada palet, tak lagi ada kata kata “keras dan pedas” untuk setiap hasil goresan yang tak berkenan di hati. Karya karya Kamsiyah Djuwito, sudah tersebar di rumah rumah kolektor dengan jumlah tidak terhitung lagi. Ratusan goresan warna warni yang di tinggalkan kini masih tersimpan rapi sebagai warisan bersama buku buku kenangan. Bagi Trinik Murih Hartrini, Kamsiyah Djuwito bukan sekedar mertua tetapi sudah bagaikan ibu kandung yang kemanapun sang mertua bepergian, Trinik selalu mendampingi, menemani bahkan melayani kebutuhan sang mertua. Apalagi sejak tahun , Kamsiyah Djuwito sudah mulai berkurang aktifitasnya, mulai sering lelah tetapi semangatnya masih luar biasa untuk tetap berkarya, bertemu dengan

4

Edisi 61 / Oktober / 2019

WARTA SOSIAL

sesama pelukis Surabaya maupun Jakarta, mengunjungi pameran lukisan bahkan ikut seminar. “Ibu itu orang yang kuat dan tangguh, selalu positif thinking dan punya semangat yang tinggi dalam berkarya, walaupun usia ibu sudah hampir sembilan puluh tahun, tidak pernah mau berhenti untuk belajar, Ibu itu suka membaca suka menulis sampai akhir usia. Walaupun kondisi beliau sudah sakit, membaca masih terus dilakukan, menulispun masih rajin, tetapi tulisannya sudah tidak bagus, sudah tidak karu karuan. Ibu menulis tentang peristiwa yang saat itu tengah di jalani sama beliau, seperti buku harianlah, Ibu orang yang tidak pernah berkeluh kesah, Ibu itu mandiri, tidak cengeng maksudnya walaupun merasa sakit, tidak pernah menunjukkan pada orang lain kalau lagi sakit. Hanya orang orang yang berada di sekelilingnya yang tahu, ibu itu orang yang tidak mau diam, selalu mengisi sesuatu dengan positif di dalam kehidupannya. Disiplin yang kental terhadap putra putrinya sehingga Alhamdulillah, berhasil membesarkan ke lima putra putrinya”.


TOKOH

Trinik menambahkan, sebagai guru pada saat itu, wajarlah kalau K. Djuwito gemar menulis, membaca dan belajar sebagai bahan ajar bagi murid nuridnya dan setelah pensiun pun menjadi hobby dan tertuang dalam sebuah buku yang nyaris di lounching, tapi Allah SWT memanggil K Djuwito sebelum buku yang ditulis naik cetak. “Kurang seminggu wafat, saat kontrol ke dokter, ibu masih bicara tentang politik sama dokternya. masih gobrol tentang situasi di Indonesia, Biasanya setelah dari dokter, ibu mengajak ke Jl. Kayoon untuk membeli bunga, duduk berlama lama menikmati sederetan bunga bunga, itu selalu ibu lakukan setiap selesai kontrol, bagi ibu, melihat lihat dan merawat tanaman adalah obat dan itu membuat ibu senang.” kenang Trinik. Sepeninggal K. Djuwito, Trinik akan tetap menjaga silaturahmi dengan komunitas Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI), tetap menjalankan semua yang dulu dilakukan K. Djuwito “ibu sudah pesan dua stand pameran di Pasar Seni Lukis Indonesia tahun depan, saya tetap akan ikutkan koleksi koleksi ibu, seperti keinginannya sebelum meninggal. Pameran rutin bersama IWPI pun akan tetap ikut, saya baru menyadari kalau ibu itu mengajarkan pada saya, bahwa perempuan itu harus mandiri jangan tergantung pada suami, harus punya bermacam macam kemampuan. intinya ibu mengajarkan pada saya tidak boleh diam selagi otaknya masih bisa berfikir, harus digunakan untuk berkarya” kenang Trinik. Tidak berbeda dengan Trinik, pelukis Ary Indrastutie, mengenal K djuwito sebagai ibu dan perempuan hebat, memiliki semangat yang tinggi dan keras. ”Bagi yang tidak tahu karakter beliau, pasti sakit hati mendengar kata katanya yang “pedas” menilai tentang lukisan, tetapi kalau sudah sering ketemu dan mengenal sifat beliau, ya gak papa, ya biasa biasa saja. Sering memberi wejangan dan di usia yang sudah sepuh, badannya kurang sehat, semangatnya tetap luar biasa, menginspirasi teman teman pelukis perempuan“. Menurut Ary, sebagai penggagas IWPI Jawa Timur, K. Djuwito selalu menularkan ilmu dengan mudah, meluangkan waktu untuk

Beberapa lukisan karya Ibu K. Djuwito

siapa saja yang mau belajar dan memberi semangat terus berkarya, mengajak pameran dua kali dalam satu tahun dan selalu bercerita kalau masih ingin lama di dunia lukis. Sekitar tahun , Ary pertama mengenal K Djuwito, saat itu dia pertama kali ikut pameran bersama dan baru di tahun  Ary lebih dekat dengan K Djuwito. Karena sering diajak diskusi bisa tentang perkembangan dunia lukis atau apapun malah sering di ajak melihat desa asal K Djuwito di Blitar. Ary sangat terkesan, saat di pasar seni lukis Jatim ekspo tahun , K. Djuwito keliling melihat lihat lukisan tidak pernah mau menggunakan kursi roda, setiap stand berhenti mengamati dan diskusi dengan pelukisnya, begitu terus hampir semua stand pameran di singgahi. Sungguh luar biasa. Ary merasa belum ada sosok pelukis yang bisa menggantikan K Djuwito, “Lukisan khas bu Djuwito bukan

Edisi 61 / Oktober / 2019 WARTA SOSIAL

5


TOKOH natural tapi luar biasa, komposisi warnanya tegas mengimpress. Padahal penglihatannya sudah tidak sebagus dulu tapi gelap terang warna warna luar. Beliau melukispun juga otodidak tapi hasilnya bagus. Memang perempuan pelukis saat ini sudah banyak tetapi dedikasinya pada wadah ini sepertinya belum ada yang bisa menggantikannya. Sebenarnya banyak kolektor lukisan yang berani beli mahal, sampai sepuluh juta tetapi sering tidak di berikan oleh K. Djuwito, saat beliau tidak ada saya baru faham kalau beliau sengaja tidak menjual karena untuk warisan seni.” tambah Ary. Nuniek Silalahi terkesan pada K Djuwito karena telaten mengajari generasi muda , “Kadang kadang kita menggambar masih dengan pertimbangan macam macam, nah beliau memberi pengetahuan tambahan, mengumpulkan yang muda muda, memberi wawasan cara melukis“. Nuniek mengenal K. Djuwito saat masih sama sama tinggal di Blitar. “Bertemu kembali saat konggres Persatuan Anggrek Indonesia ketika itu Jawa Timur mengirimkan utusan dan saya mengantarkan adik untuk mengikuti pemilihan putri anggrek, salah satu team dari Jawa Timur bu Djuwito, tetapi saat itu tidak terlalu dekat, baru setelah saya bermain di rumah beliau dan melihat salah satu lukisan besar tentang persawahan yang sepertinya saya sangat mengenal. Setelah saya tanyakan ternyata benar, itu adalah daerah favorit saya, namanya Pagergunung, karena saya

Ibu K. Djuwito bersama Ibu Nuniek Silalahi

pernah bermimpi punya rumah di sana dan rumah rumah itu akan kembali menjadi persawahan. dan pemandangannya itu persis yang ada di lukisan bu Djuwito, sebuah kebetulan yang luar biasa.” “Saya sangat terkesan dan saya menghargai beliau yang rupanya masih bertani di desa Pagergunung Kabupaten Blitar. Masih memiliki sawah yang luas yang menghasilkan sehingga kadang kadang kita di tawari beras hasil pertaniannya, beliau masih konsisten padahal biasanya kalau sudah tinggal di kota, desanya sudah di tinggal.” Tambah Nuniek, yang Nuniek kagumi, K. Djuwito mempunya satu semangat terus berkarya sampai hari tuanyapun masih terus melukis, itu sudah satu jiwanya, tidak males sampai hari tuanya“. Tidak membuang buang waktu untuk bermanja manja, kalau sakit karena usia tua, itu ya sudah seharusnya begitu.” Nuniek berharap lukisan yang merupakan warisan bagi putra putrinya, kalau bisa tetap di jaga karena itu suatu peninggalan yang luar biasa . *) Ketua Pokja Perempuan dan Anak BKKKS Provinsi Jawa Timur

Beberapa Lukisan Ibu K. Djuwito di Kediaman

6 6

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA


SOROTAN

PELUANG PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI ERA DIGITAL Oleh : Pinky Saptandari *)

Pemanfaatan Tekhnologi untuk Insan Disabilitas

Pengantar Sangat berkesan saat berkesempatan untuk menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) yang diselenggarakan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), di Jakarta, tanggal 2830 April 2019. Berbagai program DNIKS yang ditawarkan memberi inspirasi bagi upaya pengembangan kesejahteraan s os i a l. R ako r n as tersebut memb er i wawasan tentang peluang peningkatan pembangunan kesejahteraan social di era digital. Bukan hanya bidang ekonomi saja yang harus berbenah serta harus responsif dalam menghadapi era digital, bidang kesejahteraan sosial pun harus mampu mengikuti perkembangan jaman. Bidang kesejahteraan sosial harus menggambil manfaat era digital agar tidak tertinggal serta mendapat manfaat dari pesatnya kemajuan teknologi, khususnya di bidang kounikasi informasi.

Inilah tantangan sekaligus peluang di era digital masa Revolusi Industri 4.0 saat ini yang juga bisa membuka peluang besar bagi pengembangan bidang kesejahteraan sosial. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah seharusnya dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendukung peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Hal ini sejalan dengan target SDGs yang menekankan bahwa tidak ada seorangpun yang boleh tertinggal dalam pembangunan. Terbayang betapa indahnya kehidupan bermasyarakat apabila teknologi dapat mendorong semakin banyak pihak bisa berbagi cinta kasih dan kepedulian kepada sesama. Teknologi dapat memudahkan setiap orang untuk mendedikasikan pikiran, tenaga, serta rejeki yang dimiliki untuk mengatasi banyak permasalahan sosial sekaligus menjadi sarana pemberdayaan Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

77


SOROTAN

kelompok berkebutuhan k husus. Teknologi terbukti memberi manfaat besar dalam percepatan penyebaran informasi dan dukungan. Digitalisasi layanan kesejahteraan sosial akan memberi manfaat dan dapat terwujud apabila ada komitmen kuat yang dilandasi dengan kepedulian sosial yang dirajut dengan ketulusan, keikhlasan dan kebersamaan. Teknologi penting sebagai alat yang mendukung percepatan penyebaran maupun fungsifungsi lain yang sangat bermanfaat. Namun, tetap harus dipahami kunci utama tetap pada peran manusia secara individu maupun secara kolektif. Lembaga DNIKS, BKKKS dan LKKKS yang merupakan gabungan individu dari berbagai organisasi sosial, menjadi kekuatan penting untuk mewujudkan pembangunan kesejahteraan sosial dengan dukungan teknologi. Pengelolaan anggaran kesejahteraan sosial pun dapat dikelola secara lebih profesional dan dapat tepat sasaran apabila mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat guna. Pemanfaatan IT dapat mendorong pendanaan untuk kesejahteraan sosial agar dapat dikelola secara profesional dan transparan berbasis IT. Digitalisasi aktivitas kesejahteraan sosial termasuk dalam pengelolaan dana kesejahteraan merupakan hal yang tak terelakkan di era revolusi industri 4.0, yang sering juga disebut sebagai era kecerdasan buatan. Era ini harus dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sudah banyak contoh tentang kemajuan teknologi yang meningkatkan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas. Para tuna netra sangat terbantu dengan adanya kemajuan teknologi, untuk membuka akses pada semua bidang pembangunan, termasuk dalam dunia pendidikan. Pengalaman mahasiswa tunanetra yang kuliah di FISIP Universitas Airlangga menjadi pembelajaran baik tentang

8 8

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

manfaat penggunaan teknologi untuk meningkatkan akses mendapatkan hak pendidikan, di mana teknologi dapat mengurangi kesenjangan akses bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Mahasiswa tunanetra bisa mengikuti dan mencatat perkuliahan karena ada teknologi pemindahan suara ke komputer. Melalui tulisan ini saya mengajak semua pihak yang bergerak di bidang pembangunan kesejahteraan sosial agar dapat merespons secara positif sekaligus bijak berbagai kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi menjadi peluang yang dapat dioptimalkan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesejahteraan sosial, terutama untuk membuk a akses infor masi dan juga akses layanan bagi para penyandang disabilitas. Teknologi untuk memudahkan, untuk mendekatkan yang jauh, termasuk juga untuk mengatasi keterbatasan aksesibilitas, terutama bagi kelompok berkebutuhan khusus. Kehadiran teknologi mutakhir harus dapat memudahkan segala kebutuhan hidup manusia, dengan tetap waspada terhadap dampak buruk yang dapat diakibatkan dari kemajuan teknologi. Semua berpulang pada niat atau tujuannya. Apabila tujuannya baik, Insya Allah teknologi canggih dapat diprioritaskan pada kemanfaatan, pada penggunaan untuk kebaikan serta menjauhkan penyalahgunaan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Semoga! *) Pimpinan Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur


SOROTAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL BEDA DI HATI, BEDA DI MULUT, BEDA PULA DI LAPANGAN Oleh : Sutopo Wahyu Utomo*)

Penyerahan Bantuan dari BKKKS Provinsi Jawa Timur kepada Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial

Judul di atas dapat disederhanakan menjadi konsep, retorika, dan implementasi program kesejahteraan sosial. Sebuah konsep didahului oleh suatu fakta permasalahan, persepsi, dan pemikiran. Pada tataran ini data/fakta, pemikiran dan hati nurani sangat mudah untuk dikemukakan dan disatukan, karena belum menyangkut hal-hal teknis dan anggaran, sehingga mudah dan enak ketika dibicarakan. Melihat korban bencana, tuna wiswa, anak-anak dengan kondisi gizi buruk dan lain-lain penyandang masalah kesejahteraan sosial, barangkali mereka akan dengan mudah mengatakan “kasihan mereka”. Tetapi selang beberapa waktu mereka akan lupa denga kondisi tersebut. Ada yang mengatakan “kan sudah lama saya katakan permasalahannya, tetapi sampai kini kok belum ada penanganan”. Ada suatu proses penyusunan konsep mulai dari fakta/ data menjadi kegiatan yang cukup panjang

dan rumit. Mungkin sebagian besar orang akan dengan mudah menyatakan setuju dengan konsep kesejahteraan sosial. Tetapi ketika diskusi ini masuk ke tahap penyusunan, kegiatan dan anggaran, mulailah terjadi perpecahan. Mana yang sulit, makan biaya yang besar, tenaga pelaksananya belum siap, fasilitas belum memadai, dan yang aneh ada yang mengatakan belum ada dasar hukumnya. Ada pula yang mengatakan bahwa masalah sosial itu kait mengait satu sama lain sehingga harus ditangani secara holistik, terpadu, partisipatif, dan terkoordinasikan. Kalimat ini sungguh bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Dampaknya masalah sosial itu tetap menjadi masalah, karena hanya menjadi bahan pembicaraan. Disini barangkali rezekinya orang pandai dalam arti pandai mengangkat masalah tetapi tidak pandai menyusun program untuk menanganinya. Dalam waktu

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

99


SOROTAN

yang sama muncul pula orang-orang yang sok tahu, dengan mengeluarkan jurus berupa kalimat harus begini, harus begitu. Dalam bahasa yang sederhana pula pada akhirnya muncul komentar atas hasil yang ada yaitu yang kaya bertambah kaya, yang miskin menjadi lebih sengsara. Ada suatu pernyataan para ahli tentang masalah sosial bahwa “betapa sangat menyedihkannya atau buruknya suatu kondisi sosial psikologis yang dialami seseorang atau kelompok orang, kondisi tersebut tidak akan menjadi masalah sosial, jika tidak ada yang menyatakannya menyadi masalah”. Di Indonesia orang-orang yang ahli dalam mengidentifikasikan suatu kondisi dan situasi sosial dan dinyatakan sebagai masalah cukup banyak, sehingga ramailah orang memperdebatkan paradigma untuk membangun sistem permasalahannya. Ketika tidak ada titik temu maka tidak mungkin untuk menyusun program penanganannya. Sebagian besar orang beranggapan bahwa penanganan masalah sosial harus berangkat dari akar permasalahannya. Padahal dapat saja digunakan penyusunan program berdasar pendekatan fungsional atau kebutuhan. Masalah kemiskinan dianggap sebagai induk dari permasalahan sosial lainnya. Untuk mendukung kebenaran atau kekeliruan atas pernyataan tersebut, berikut ini adalah potongan cerita dari empat orang miskin yang paling hebat sepanjang massa. 1. Pada suatu sore sehabis sholat isya’, rasullulah tergesa-gesa pulang. Demikian tergesa-gesanya, sahabat bertanya : “ada apa ya rasul kok tampak sangat tergesagesa pulang? Tidak ada apa-apa. Saya punya sepotong emas yang akan saya berikan kepada seseorang”. 2. Abu Bakar terkenal sangat sulit ditemui karena ketika bajunya dicuci dia harus menunggu bajunya kering, baru bisa menemui orang-orang yang ingin bertemu dengannya. 3. Umar bin Khotob, ditunggu-tunggu orang peserta rapat, lama tidak munculmuncul. Selang beberapa lama datanglah dia sambil berkata “maaf saya harus menunggu baju saya kering dulu, karena baju saya hanya ini.

10 10

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

4. Ali bin Abi Tolib ketika menerima pembagian kain ternyata kainnya tidak cukup. Maka bahan tersebut dibuat hanya untuk setengahnya saja. Cuplikan cerita ini tentu bukan fiksi, sungguh suatu realitas. Tetapi yakin tidak ada seorang pemimpin pun pada jaman modern yang sanggup mencontoh model kepemimpinan dan gaya hidup mereka. Kalau saja presiden diberi honor hanya sedikit saja di atas garis kemiskinan seperti pada zaman sahabat, mungkin tidak ada pemilu dengan hiruk pikuk seperti pemilu di Indonesia tahun 2019 ini. Bagaimana kondisi emosional anda atas fenomena di atas? Kagum, trenyuh, iba, galau, sinis, ingkar, atau lainnya? Terserah anda. Di atas adalah gambaran yang berfokus pada kondisi suatu situasi sosial psikologis serta model kepemimpinan. Pemimpin seperti inilah yang dijamin Allah ditempatkan pada tempat yang terpuji. Dilihat dari perspektif hukum penyelenggaraan kesejahteraan sosial dapat dikatakan sebagai upaya untuk mewujudkan hak-hak warga negara atas kesejahteraan sosialnya. Hakhak dasar yang tersurat pada pembukaan UUD 45 yaitu, perlindungan, pemajuan kesejahteraan umum, serta pencerdasaan kehidupan bangsa. Konsep ini menunjukkan penyelenggaraan kesejahteraan secara universal. Hak-hak warga negara selanjutnya lebih dirinci pada pasal-pasal UUD 45, antara lain pasal 27, 28 A-J, pasal 31 ayat (1). Artinya konsep universal tersebut berlaku untuk siapa pun warga negara Republik Indonesia. Akan tetapi, kewajiban khusus negara secara konstitusional dibatasi pada pasal 34 UUD 45. Inilah bidang konsep residualnya. Aspek kesejahteraan sosial sesungguhnya sangatlah luas. Hal ini tergambarkan dengan jelas pada defenisi kesejahteraan sosial menurut Undang-undang N0. 6 tahun 1974, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. Cakupannya meliputi kondisi lingkungan hidup, sistem nilai yang berlaku pada lingkungan hidup tersebut, serta orang-orang yang berada kondisi kontradiktif dengan definisi kesejahteraan sosial. Undang-undang ini telah diganti dengan dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.


SOROTAN

Menurut undang-undang nomor 11 tahun 2009 ini kesejahteraan sosial didefinisikan sebagai berikut : “Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”. Kondisi ini ingin dicapai dengan cara menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Menurut undang-undang yang sama didefinisikan bahwa “Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial”. Tentang kebutuhan dasar di atas tidak dirinci pada undang-undang 11 tahun 2009. Akan tetapi rincian tersebut dapat ditemui dalam UU No. 13 tahun 2013 tentang Penanganan Fakir Miskin pada pasal 1 ayat (1) “Fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya”. (2) Penanganan fakir miskin adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara. (3) Kebutuhan dasar adalah kebutuhan pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidik an, pekerjaan, dan/atau pelayanan sosial. Kebutuhan dasar juga disebutkan pada pasal 53 UU no. 4 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf d meliputi bantuan penyediaan: a. kebutuhan air bersih dan sanitasi; b. pangan; c. sandang; d. pelayanan kesehatan; e. pelayanan psikososial; dan f. penampungan dan tempat hunian.

Pada kondisi bencana pemenuhan kebutuhan dasar lebih diprioritaskan dan lebih intensif, dan masif, karena ada ancaman di sana dan kondisi korban dengan mudah dapat dikontrol oleh siapa pun. Disamping hal ini ada suatu demensi waktu yang terbatas. Kondisi ekstrim inilah yang menyebabkan ada fokus perhatian yang luar biasa. Besarnya biaya tidak teralu diperhatikan. Tidak ada hotungan dengan istilah Cost Benefit Ratio di sini. Yang ada adalah cost benefit dan effectiveness saja. Tetapi sekali lagi ketika proses itu sampai pada penganggaran, mungkin semua diam dan merenung. Kata Ebit “bertanya kepada rumput yang bergoyang”. Indikator lain tentang kesejahteraan sosial yang universal juga digambarkan pada pasal 9, UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia sebagai berikut : 1. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya. 2. Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin. 3. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pasal 9 ini lebih mendekati gambaran tentang kesejahteraan sosial menurut UU no. 6 tahun 1974. Pada masa kampanye kemarin para pasangan capres/cawapres tidak mengupas secara tajam dan mendalam tentang kesejahteraan sosial ini. Yang ramai diperdebatkan adalah tentang defininisi siapakah orang miskin itu? Apa alat ukurnya? Bahkan perdebatan tentang alat ukur ini menjadi paling substansial dari pada program penangananannya. Jadi yang dipersoalkan adalah masalah identitas. Jadi untuk mengangkat permasalahan sosial agar dapat itangani secara cepat, dan masif adalah dengan mendramatisasikan situasi dan kondisi sosialnya secara ekstrim sehingga menarik empati para pihak yang terkait. *) Penulis adalah Pekerja Sosial yang berstatus relawan sosial pada BKKKS Provinsi Jawa Timur dan Pembina Yayasan BK3S Jawa Timur.

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

11 11


SOROTAN

MENGHAPUS KASTA MENAIKKAN DERAJAT SEKOLAH Oleh : M. Isa Ansori*)

Protes dari walimurid akibat carut marut penerapan sistem zonasi

Sebagaimana yang tertuang didalam undang undang bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama didalam hukum. Bahkan juga didalam undang - undang sistem pendidikan kita ditegaskan setiap warga negara mendapatkan kesempatan yang sama dan layanan yang sama dimata negara. Itu artinya bahwa negara tidak boleh membeda bedakan layanan yang seharusnya didapatkan oleh setiap warga negara. Hal yang sama juga harus terjadi didalam dunia pendidikan kita, bahwa setiap anak didik wajib mendapatkan layanan yang baik dan bermutu sebagaimana tertulis didalam pasal 4 ayat 1 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa “. Penerimaan peserta didik baru sebagai “ritual” penanda akan dimulainya tahun ajaran baru seringkali diwarnai dengan praktek praktek diskriminasi terhadap calon murid baru. Sekolah negeri sebagai representasi negara justru eringkali hadir sebagai pelaku diskriminatif itu. Hak peserta didik baru dibatasi oleh aturan aturan yang

12 12

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

menyebabkan mereka tidak bisa mendapatkan layanan sebagaimana yang diharapkan. Seyogyanya hak peserta didik difasilitasi dahulu tentang hasilnya seperti apa, biarlah proses alami yang melakukan seleksi. Praktek baik selama ini dengan adanya seleksi sejatinya sudah bisa diterima dengan baik, namun karena “kerakusan” sekolah untuk mendapatkan yang terbaik, menyebabkan peserta didik terhenti akibat “kerakusan” tersebut. Dalam tulisan ini saya hanya akan menyoroti pada sistem penerimaan peserta didik baru yang terjadi dibeberapa tempat yang menetapkan sistem zonasi dan sistem sekolah kawasan. Sebagai pelaku didunia pendidikan, tentu saya sangat memahami maksud dibalik penerapan sistem zonasi maupun sistem kawasan, diharapkan terjadi pemerataan sebaran murid, namun sayangnya praktek dengan niat baik itu justru menyebabkan adanya perlakuan khusus kepada beberapa calon murid dan merugikan calon murid yang lainnya. Gagasan zonasi dan sekolah kawasan sejatinya sejak awal diharapkan akan terjadi pemerataan mutu pendidikan, namun pada prakteknya justru menyebabkan adanya kasta - kasta sekolah dan melemahkan derajat sebuah sekolah serta


SOROTAN

menaikkan derajat sekolah yang lainnya, bukan prestasi menjadi ukurannya tetapi sistem yang membentuknya sejak awal. Sistim zonasi dan sistem sekolah kawasan justru memberi perlakuan yang tak adil antar calon siswa. Mereka yang dengan nilai diatas rata rata diperlakukan khusus dengan diberi tes tambahan seperti tes potensi akademik dan sekolahnya sudah disiapkan oleh sistem sekolah yang diangggap unggul. Kalau mereka gagal di sekolah kawasan dan zonanya, mereka bisa mengaduk aduk lagi disekolah biasa, dan bisa dipastikan mereka akan menggerus jatah mereka dari kelompok biasa. Keadaan seperti itu bisa dimaknai bahwa kelompok masyarakat kelas atas diberi kesempatan yang lebih banyak dibanding kelompok biasa apalagi dengan kelompok pinggiran. Sehingga dalam praktek sosialnya akan terlihat ada sekolah yang disebut sebagai “sekolah favorit�, “sekolah biasa�, dan sekolah “pinggiran�. Tentu saja sekolah favorit akan dihuni oleh mereka mereka yang terkategori “kelas sosial favorit�, Sekolah biasa akan dihuni oleh mereka yanag terkategori sebagai “kelas sosial biasa� dan sekolah pinggiran akan dihuni oleh mereka yang terkategori “kelas sosial pinggiran�. Tentu dampak sosialnya akan terjadi jarak yang mengangah antara kelompok kelsa sosial atas dengan kelompok sosial yang bawah. Ilustrasi yang terjadi pada kasta – kasta sekolah tersebut bisa digambarkan sebagaimana yang terjadi dimasyarakat kita. Pada sekolah sekolah yang terkategori sebagai sekolah favorit tentu yang terbanyak berada disana adalah mereka yang berasal dari kalangan atas yang terdiri dari keluarga pejabat, tokoh masyarakat yang berpengaruh atau pengusaha. Mereka secara sosial ekonomi adalah kelompok mapan dan bisa dipastikan gizi anak anak itu berkecukupan kalau tak boleh dibilang berlebihan. Menjadi wajar kalau kemudian tingkat kecerdasan mereka diatas rata rata. Coba kita bayangkan kalau mereka bergaul diantara mereka, menikah diantara mereka, maka bisa dipastikan akan melahirkan kelas sosial sesama mereka. Hal yang sama akan terjadi pada sekolah biasa dan sekolah pinggiran, mereka akan berkelompok bersama kelas sosial yang sama, akibatnya yang biasa akan menjadi biasa yang miskin akan menjadi tetap miskin. Tidak akan mungkin anak dari keluarga miskin yang akan mampu mendapatkan layanan yang

favorit sebagaimana yang terjadi pada sekolah favorit. Hal yang sama akan sangat tajam terjadi disekolah sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan. Kalangan biasa dan pinggiran jangankan berharap, bermimpipun tak akan pernah. Lalu Apa Yang Harus Dilakukan ? Didalam pendidikan berlaku hukum kompetisi dan sinergi sebagaimana yang berlaku dalam kehidupan pada umumnya. Berkompetisi diharapkan akan lahir manusia manusia yang tangguh dalam menghadapi zaman. Bersinergi diharapkan akan lahir jiwa yang peka terhadap lingkungan sosialnya. Yang diharapkan adalah biarlah kompetisi dan sinergi itu berlangusng secara alami karena disana akan mendidik rasa tanggung jawab. Wajib belajar 12 tahun setidaknya merupakan salah satu alternatif untuk mengangkat derajat anak anak agar bisa mendapatkan layanan pendidikan yanag baik dan bermutu. Kerjasama pemerintah kabupaten/kota mutlak diperlukan. Namun apalah artinya wajib belajar 12 tahun kalau tidak diimbangi dengan sistem penerimaan peserta didik yang adil dan melayani. Sehingga dalam rangkah menyempurnakan niat baik adanya wajib belajar 12 tahun itu maka penerimaan peserta didik baru perlu ditinjau ulang dengan memperbaiki sistim zonasi dan menghapus sistem sekolah kawasan. Karena pada prakteknya sekolah kawasan telah mengalami banyak reduksi sehingga menimbulkan diskriminasi layanan. Mengembalikan penerimaan penerimaan peserta didik baru dengan zonasi perlu dilakukan dengan mendistribusikan sekolah sekolah baik yang ada kesemua zona dengan pertimbangan dekat dan bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dengan mendistribusikan sekolah sekolah baik kesemua zona, maka akan terjadi proses diseminasi mutu dan percepatan pemerataan sekolah sekolah baik disemua tempat. Masyarakat tidak akan lagi disibukkan dengan memilih sekolah baik, karena semua sekolah sudah baik. Akhir kata saya ingin mengatakan bahwa berilah kesempatan dahulu kepada semua, biarlah hasil akhirnya ditentukan oleh seleksi alami tanpa diskriminasi. Semoga manfaat ! *) Anggota Dewan Pendidikan Jatim, Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi BKKKS Provinsi Jawa Timur Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

13 13


SOROTAN

WASPADAI BAHAYA HOAX Oleh : M. Isa Ansori*)

Turn Back Hoax

Kegiatan bersilancar didunia maya merupakan sesuatu yang tak bisa ditinggalkan oleh sebagian orang. Dalam kaitan tinjauan kebutuhan, sesungguhnya kebutuhan berkomunikasi dan mendapatkan informasi bisa dikategorikan sebagai kebutuhan utama. Kegiatan berselancar seperti ini saat ini menjadi hal yang sangat sering dilakukan bagi kebanyakan orang. Saat membuka gerbang ke dunia maya, ada satu hal yang harus ada dibenak diri kita. Yakni tidak semua hal yang kita baca di internet itu benar. Alasannya cukup sederhana, ada begitu banyak informasi atau berita palsu bertebaran atau hoax. Hal itu terjadi karena informasi sangat mudah untuk disebarkan di internet. Kata hoax adalah berasal dari Bahasa Inggris dan kini kerap muncul di berbagai media. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Menurut Silverman (2015), hoax adalah sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, namun 'dijual sebagai kebenaran. Menurut Werme (2016), hoax adalah berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Hoaks bukan

14 14

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

sekedar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, namun disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta. Hoax juga bisa diartikan sebagai kebenaran yang dibentuk meski sejatinya bertentangan dengan realitas yang sebenarnya. Sebagian kalangan menyebutnya sebagai Post Truth, Kebenaran psikologis, membombardir irformasi meski salah pada saatnya akan disebut sebagai sebuah kebenaran, karena terlalu seringnya otak kita menerima informasi salah tersebut. Saat ini, hoax adalah kabar palsu yang sering muncul di internet dan memiliki tujuan untuk menyebarkan kepanikan dan ketakutan massal. Kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Media penyebaran sebagai sarana penyebaran hoaxpun semakin banyak dan bervariasi seiring dengan bertambahnya media sosial yang muncul. Penyebaran hoax yang melalui internet pertama kali diketahui melalui email, biasanya berisi peringatan akan hal sebuah klaim palsu. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama pada smartphone dan media sosial, jenis hoax di internet semakin banyak dan berbahaya. Kalau tidak hati-hati, pengguna dunia maya atau netizen dapat


SOROTAN

dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut. Bahkan malah bisa ikut menyebarkan hoax, yang tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Sebagai contoh baru baru ini beredar video yang menyebutkan walikota Surabaya Tri Rismaharini melakukan demo di KPU dan marah marah mencaci maki KPU dan Polisi, namun setelah ditelusri ternyata video itu hoax. Berapa banyak mereka yang sudah termakan penyebaran video itu dan bagaimana perasaan yang bersangkutan ketika diberitakan melalui video yang mengatas namakan dirinya. Bahkan juga di Sampang, Madura sampai terjadi carok dan pembunuhan akibat berita hoax yang diterima berkaitan dengan pilpres. Situasi sosial kemasyarakatan kita bahkan situasi politik sarat dipenuhi dengan berita – berita hoax, bahkan politik kita sudah banyak dipenuhi dengan berita hoax yang kadang mengatas namakan suku, agama, ras dan antar golongan. Konflik antar suku dan agama serta antar golongan, kadang juga dipicu oleh penyebaran berita yang tak terkontrol bahkan tanpa konfirmasi. Media sosial dan media media lain seperti koran dan televisi kadang juga bisa menjadi pemicu penyebaran hoax. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap sebuah informasi terhadap media mainstream, juga akan semakin memicu suburnya penyebaran hoax. Oleh karenanya media mainsteram juga berkepentingan membangun tatanan kehidupan yang baik dan tenang dengan cara memberitakan berita berita yang yang benar dan jujur. Bukankah sekarang ini setiap orang sangat mudah mengakses media sosial, sementara di media sosial tidak selalu berita dan informasi yang ada mempunyai standar kebenaran yang teruji ? Akhirnya maraknya hoax dan tidaknya bergantung pada kita semua, bergantung pada jemari kita semua, karena ditangan kitalah sebuah berita hoax bisa beredar atau tidak. Lalu apa yang bisa kita lakukan ? Mengantisipasi terjadinya berita hoax dan penyebarannya tentu bisa dilakukan dengan mengetahui kebenaran sesungguhnya berita tersebut. Adapun cara yang bisa kita lakukan adalah ketika sebuah informasi kita dapatkan, kita coba carikan info pembanding dengan

berita lain yang ada yang berkaitan dengan informasi yang kita terima tersebut. Atau kita mencoba mencari link berita tersebut. Kesadaran kita untuk tidak gegabah membagi sebuah informasi yang kita terima, merupakan cara lain kita terlibat dalam mengantisipasi penyebaran berita hoax. MARI MENGGUNAKAN MEDSOS DENGAN BIJAK 1. JANGAN MENYEBARKAN BERITA PALSU Pasal 45B UU 19/2016. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). 2. JANGAN MERUSAK NAMA BAIK SESEORANG Pasal 310 ayat (1)KUHP. Barang siapa sengaja menyerang KEHORMATAN atau NAMA BAIK seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara PALING LAMA 9 BULAN BULAN. 3. JANGAN MENYEBARKAN BERITA HOAX Pelaku penyebar hoax/penggiringan berita paslu/kebohongan bisa terancam Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang-Undang ITE. Di dalam pasal itu disebutkan, "Setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana maksimal enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar." 4. JANGAN MEMPROVOKASI UUD PROVOKASI Pasal 28 Ayat (2) UU ITE mengatur “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).�Ancaman pelanggar pasal tersebut, yakni pidana penjara Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

15 15


SOROTAN

paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000 ,00 (satu miliar rupiah). 5. PENGGUNA AKUN PALSU MEDIA SOSIAL UUD AKUN PALSU Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, perbuatan membuat akun media sosial palsu atas nama orang tertentu, termasuk membuat akun media sosial palsu atas nama tertentu sebagaimana yang telah dijelaskan, diancam dengan sanksi pidana penjara paling lama 12 Tahun dan/atau denda paling banyak dua belas miliar rupiah. 6. Khusus AKUN PALSU Bagi kalian pengguna akun palsu, yang menyebarkan berita hoax atau ujaran kebencian," jangan mewek " . Karena pada dasarnya Polri bisa melacak pemilik akun palsu Facebook (FB), karena telah bekerjasama dengan FB sebagai lembaga yang harus tunduk pada ketentuan proses penegakan hukum di negara tempat ia beroperasi (Indonesia) Mekanisme yang di gunakan cukup sederhana. Karena No. Hp. No. IP dan Mac address setiap Perangkat yang di gunakan tidak sama. Artinya MAC address selalu terdaftar di saat bersamaan kita mendaftarkan akun palsu di media sosial (kapan pun kita mulai online, di saat yang bersamaan system database FB akan mencatat No ip. Mac addres dan lokasi kita). Walapun kita berganti- ganti gadget (Hp/Laptop) Kepolisian yang bekerja sama dengan FB akan sangat dengan mudah melacak keberadaan kita dari Pantauan satelit. Code : CF (Cyduk Finis) Ca ra m e l a p o r k a n a k u n p a l s u ya n g menyebarkan berita hoax. Perpecahan. Ujaran kebencian. Penista agama . Bisa di laporkan secara online , cukup foto/screenshot postingan atau rekam mengunakan hp. Unit reaksi cepat cyber crime akan langsung meringkus pelaku.

16 16

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

7. SANKSI SOSIAL Sanksi ini yang paling berat. Karena seseorang yang bermasalah karena opini atau ujaran kebencian di media sosial menggiring pelaku masyarakat untuk anarkis. Mencari tahu siapa pelaku tersebut. Akibatnya sangat fatal. Karena pergerakan MASSA yang di timbulakn oleh kebodohan si pembuat berita paslu (hoax) dan ujaran kebencian, provokasi, atau penghinaan. Di saat di ciduk oleh msyarakat pasti akan mewek dan mengatakan khilaf. Maka dari itu jari di jaga. 8. LARANGAN MENGHINA MANUSIA (CIPTAAN ALL AH) DENGAN NAMA BINATANG I b r a h i m A n N a k h a’i r a h i m a h u l l a h mengatakan : “mereka (para tabi’in) dahulu mengatakan, jika seseorang mencela orang lain dengan perkataan ‘wahai keledai‘, ‘wahai anjing‘, ‘wahai babi‘ maka kelak Allah akan bertanya kepadanya di hari kiamat: ‘apakah engkau melihat Aku menciptakan (dia) sebagai anjing atau keledai atau babi?’” (diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5/238) 9. NASEHAT Cara membedakan orang yang Cerdas bisa di liat dari tutur katanya, baik Lesan maupun Tulisannya. Sumber : 1. Liputan6.com 2. Republika online 3. Akun FB Iman D Supriyono *) Anggota Dewan Pendidikan Jatim, Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi BKKKS Provinsi Jawa Timur


LIPUTAN DAERAH

FESTIVAL BUDAYA BUMI REYOG Oleh : Pri Handayani *)

Tugu Selamat Datang Kabupaten Ponorogo

Ketika mendengar nama Ponorogo di sebut, ingatan kita pasti pada kuliner sate dan reyog. Semua orang tahu reyog merupakan ciri khas Ponorogo dan merupakan warisan budaya yang eksotis, terdiri dari barongan (dadak merak), warok, bujang ganong, jathil dan Prabu Klono Sewandono. Sebagai ikon pemkab Ponorogo, memang saat ini kita bisa melihat reyog sudah pentas di berbagai kota di Indonesia bahkan menjelajah dunia. Konon di Koreapun reyog sudah menjadi tontonan yang lazim. Upaya Ponorogo menjaga budaya adiluhung warisan leluhur, agar tidak hilang dan tetap eksis, kabupaten Ponorogo, setiap tahun menyelenggarakan Festifal Nasional Reyog dan Festifal Reyog Mini yang diikuti dari berbagai kota di Indonesia. Pada saat penutupan Grebeg Suro 2019 dan memperingati Hari Jadi Ponorogo ke 523 (31/8/19), Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, reyog merupakan salah

satu kebudayaan asli Ponorogo yang harus terus didorong untuk menjadi kebudayaan dunia “Meskipun reyog popular dan banyak digemari, kita tidak boleh berhenti mengapresiasinya. Caranya, dengan melestarikan dan kita akan mengajukan pada Unesco. Karena itu kita beri mereka ruang termasuk memberi apresiasi kepada pegiat lestari di kabupaten Ponorogo”. Menurut Ipong, saat ini perkembangan reyog sangat luar biasa.” Ada reyog Obyok dan reyog festifal. Reyog Obyok lahir dari masyarakat yang tidak menganut pakem tertentu, mereka menari sesuai dengan ekspresi masing masing, sedangkan reyog festifal tampil hanya pada saat grebeg suro. Karena budaya di Ponorogo sangat banyak maka kita juga memberi ruang untuk semua kebudayaan yang ada di Ponorogo.” Salah satu komitmen untuk melestarikan kesenian reyog, saat ini kalau kita Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

17 17


LIPUTAN DAERAH berkunjung ke Ponorogo, setiap tanggal 11 ada pertunjukan reyog Obyok di 307 desa atau kelurahan di seluruh Ponorogo jadi tidak perlu lagi menunggu festifal reyog yang hanya satu tahun sekali. Dalam kesempatan di suasana yang meriah di rumah Dinas sebelum menuju alun alun, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menerima majalah Warta Sosial yang langsung di serahkan oleh Pimred Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur DR Pinky Saptandari W. MA. Lanjut Ipong, meski kesenian Reyog utama di Ponorogo, akan tetapi kita juga kasih ruang untuk kebudayaan yang ada di Ponorogo karena budaya di Ponorogo sangat banyak,� kata Ipong dalam sambutannya. “Dia mengatakan, khusus tahun ini dirinya melaksanakan perayaan grebeg suro merata. Tidak hanya berpusat di Alun-alun Ponorogo. Ada juga pagelaran wayang semalam suntuk di 21 kecamatan ponorogo. Itulah kita memberikan salah satu apresiasi, penghargaan sekaligus kesempatan pada semua jenis kesenian untuk bisa tampil,� jelasnya. Masih kata Ipong, khusus tahun ini juga melaksanakan perayaan Grebeg Suro secara merata di 21 kecamatan yaitu dengan menggelar wayang kulit semalam suntuk. Acara penutupan semakin meriah dengan ditandai dengan pesta kembang api sehingga membuat jutaan masyarakatt yang menyaksikan acara tersebut tampak gembira. Menurutnya, dengan diadakannya Festival Reog, kesenian kebanggaan Ponorogo itu bisa dimainkan oleh lebih banyak orang selain masyarakat Ponorogo. Para pemain Reog dari luar Ponorogo bisa unjuk gigi di Bumi Reog saat perayaan Grebeg Suro. Reog, lanjut Ipong, saat ini perkembangannya luar biasa. Ada kesenian Reog Obyok dan Reog Festival. Reog Obyok lahir dari masyarakat yang tidak menganut pakem tertentu. Sebab mereka menari sesuai dengan ekspresi masing-masing. Sedangkan Reog Festival rutin digelar tiap Grebeg Suro. "Alhamdulilah, tiap tanggal 11 kita menggelar pertunjukan Reog Obyok di

18 18

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

Ibu DR. Pinky Saptandari W. MA (Pimpinan Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur) bersama Bapak Drs. H. Ipong Muchlissoni (Bupati Ponorogo)

307 desa/kelurahan di seluruh Ponorogo. Tujuannya untuk melestarikan kesenian Reog," imbuhnya. Penutupan Grebeg Suro Ponorogo dimulai dengan Ziarah Makam Batoro Katong, Srandil dan Petilasan Kutu Wetan. Kemudian lanjut Kirab Pusaka, Tumpeng Purak serta wayangan serentak di 21 kecamatan di Ponorogo. Dua Festival Reog yang digelar dibagi menjadi dua kategori. Yakni Festival Nasional Reog Ponorogo dan Festival Reog Mini. Yang menjadi juara di untuk kategori nasional yakni kelompok Reog dari Universitas Brawijaya Malang. Sedangkan untuk kategori Reog Mini dijuarai Grup Reog SMPN 2 Kauman, Ponorogo *) Ketua Pokja Perempuan dan Anak BKKKS Provinsi Jawa Timur


LIPUTAN KHUSUS

WARISAN BUDAYA TAK BENDA : PERLINDUNGAN HUKUM KESENIAN LUDRUK Oleh : Soetanto Soepiadhy*)

Salah satu adegan yang ditampilkan dalam pementasan ludruk "Cak Durasim Sang Pahlawan" Kamis, 29 Agustus 2019

“CAK Durasim Sang Pahlawan”. Kesenian ludruk tentang perjuangan Cak Durasim melawan Nippon (Jepang), menjadi salah satu cerita kebanggaan Arek Suroboyo. Pementasan kesenian ludruk yang telah digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun BK3S Jawa Timur, pada tanggal 29 Agustus 2019, di Gedung Tribuana Tungga Dewi Surabaya. Ludruk adalah warisan budaya yang hidup di tengah masyarakat Jawa Timur. Kata “warisan” itu sendiri bermakna sesuatu

yang perlu dipertahankan atau dilestarikan. Karena ludruk merupakan karya budaya, bukan sekedar media hiburan. Oleh karenanya, keberadaan ludruk harus diupayakan bersama, agar tetap lestari, hidup dan mampu mencerahkan dan mencerdaskan masyarakatnya. Kesenian ludruk terancam punah. Semula, kesenian jenis ini di Jatim mencapai ratusan grup. Tapi kini, tinggal puluhan grup ludruk saja yang mampu bertahan. Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara Surabaya juga menggarap anakanak setiap pentasnya.

Edisi 46 / Juni // 2019 2012 Edisi 61 / Oktober WARTA WARTA SOSIAL SOSIAL

19 19


LIPUTAN KHUSUS Dulu pusat pertunjukkan ludruk ada di Surabaya. Surabaya memiliki teater-teater ludruk yang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan kota lainnya. Identitas ludruk dengan kota Surabaya ditunjukkan dengan sering dikenakannya logo kota Surabaya, yaitu ikan hiu, sura dan buaya, di pakaian para penari ludruk, dan di bagian atas panggung teater ludruk. (Peacock 2005:30). Warisan Budaya Tak Benda Warisan budaya adalah keseluruhan peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni. Warisan budaya dimiliki bersama oleh suatu komunitas atau masyarakat dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dalam alur suatu tradisi. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia). Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau intangible cultural heritage bersifat tak dapat dipegang (intangible/abstrak), seperti konsep dan teknologi; dan sifatnya dapat berlalu dan hilang dalam waktu seiring perkembangan zaman seperti misalnya bahasa, musik, tari, upacara, serta berbagai perilaku terstruktur lain. WBTB berdasarkan UNESCO Convention For The Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 menjelaskan, bahwa WBTB adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan – serta instrumen, obyek, artefak dan ruang-ruang budaya terkait dengannya-bahwa masyarakat, kelompok dan, dalam beberapa kasus, perorangan merupakan bagian dari warisan budaya tersebut. WBTB ini diwariskan dari generasi ke generasi, yang secara terus menerus diciptakan kembali oleh masyarakat dan kelompok dalam menanggapi lingkungan sekitarnya, interaksi mereka dengan alam dan sejarah mereka, dan memberikan rasa identitas yang berkelanjutan, untuk menghargai perbedaan budaya dan kreativitas manusia. WBTB diwujudkan antara lain dibidangbidang: (a) Tradisi dan Ekspresi Lisan, termasuk bahasa sebagai wahana WBTB; (b) Seni pertunjukan; (c) Adat istiadat masyarakat adat, ritus, dan perayaan-

20 20

Edisi / 2019 Edisi61 46// Oktober Juni / 2012 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

perayaan; (d) Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta; (e) Kemahiran tradisional; (f ) Tradisi dan Ekspresi Lisan misalnya bahasa, naskah keino, permainan tradisional, pantun, cerita rakyat, mantra, doa, nyanyian rakyat dan lain-lain. (g) Seni pertunjukan misalnya seni tari, seni suara, seni musik, seni teater, film dan lian-lain. (h) Adat istiadat masyarakat adat, ritus, dan perayaan-perayaan misalya upacara tradisional (upacara daur hidup), system organisasi sosial, sister ekonomi tradisional dan lain-lain. (i) Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta misalnya pengetahuan tradisional, kearifan local, pengebatan tradisional dan lain-lain; (j) Kemahiran dan ketrampilan tradisional misalnya teknologi tradisional, arsitektur tradisional, pakaian tradisional, aksesoris tradisional, kerajinan tradisional, kuliner tradisional, media transportasi tradisional, senjata tradisional dan lai-lain. Perlindungan Hukum Benarkan, bahwa ludruk merupakan WBTB? Berdasarkan perwujudan WBTB di atas, tentu ludruk merupakan WBTB. Selanjutnya perlukah mendapatkan perlindungan hukum? Jawabnya sangat perlu. Ludruk sebagai seni tradisi di Indonesia saat ini mulai menjadi perhatian khusus pemerintah untuk “dijual� ke pasar budaya internasional. Namun dalam perkembangan dan keberadaanya, seni tradisi lemah dari segi perlindungan. Misalnya saja, perlindungan atas hasil karya seniman tradisinya, perlindungan atas buah pemikiran intelektualnya berupa syair, lagu, dongen, cerita, dan lain sebaginya masih belum dibentuk perangkatnya secara hukum. Perlindungan secara hukum diatur dalam undang-undang dan biasa dikenal dengan hak cipta. Ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menjelaskan, bahwa Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hak ini memberikan perlindungan khusus kepada pencipta atas karyanya (ciptaanya)


LIPUTAN KHUSUS dalam lapangan ilmu, seni, dan sastera. Perlindungan hak cipta timbul bukan karena pendaftarannya melainkan karena pengumuman pertama kali. Beberapa waktu silam kita tengah disibukkan dengan klaim budaya seperti lagu dan kesenian dari Indonesia, seperti Reog Ponorogo. Untuk menghindari hal tersebut, para pemegang kebijakan dan pemerintah sibuk untuk mendaftarkan hak paten ke lembaga internasional seperti United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Hal yang perlu ditelisik lebih dalam adalah: (1) paten adalah perlindungan hukum untuk teknologi atau proses teknologi, bukan untuk seni budaya seperti batik; (2) tak ada lembaga internasional yang menerima pendaftaran cipta atau paten dan menjadi polisi dunia di bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI); (3) media terus saja mengulangi kesalahan pemahaman HKI yang mendasar, bahwa seolah-olah seni budaya dapat dipatenkan. Hal ini merupakan pemahaman yang keliru dan perlu dibenahi terlebih dahulu. (Riyan Hidayat, 2016). Dalam urusan HKI, ada sejumlah hak yang dilindungi, seperti hak cipta dan paten dengan peruntukan yang berbeda. Hak cipta adalah perlindungan untuk ciptaan di bidang seni budaya dan ilmu pengetahuan, seperti lagu, tari, batik, dan program komputer. Sementara hak paten adalah perlindungan untuk penemuan (invention) di bidang teknologi atau proses teknologi. Ini prinsip hukum di tingkat nasional dan internasional. Paten tidak ada urusannya dengan seni budaya. Distorsi ini sangat berbahaya karena memberikan pengetahuan yang salah kepada publik secara terus-menerus, akibatnya kita terlihat sebagai bangsa aneh karena di satu sisi marah-marah karena merasa seni budayanya diklaim orang lain, tetapi di sisi lain tak paham hal-hal mendasar tentang hak cipta dan paten. Salah kaprah lain adalah keinginan gegap gempita untuk mendaftarkan warisan seni budaya untuk memperoleh hak cipta. Para gubernur, wali kota, dan bupati berlombalomba membuat pernyataan di media bahwa terdapat sekian ribu seni budaya

yang siap didaftarkan untuk mendapat hak cipta. Tampaknya tak disadari bahwa dalam sistem perlindungan hak cipta, pendaftaran tidaklah wajib. Apabila didaftarkan, akan muncul konsekuensi berupa habisnya masa berlaku hak cipta, yakni 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Jadi, seruan agar tari Pendet didaftarkan adalah berbahaya karena 50 tahun setelah pencipta tari Pendet meninggal dunia, hak ciptanya hilang dan tari Pendet dapat diklaim siapa saja. Budaya bukan termasuk produk “penemuan”, tetapi termasuk ke dalam produk “ciptaan”. Budaya diciptakan tetapi sangat sulit dideteksi kemunculannya, tetapi bisa ditelisik perkembangannya. Seni dan Budaya ditangan masyarakat akan berjalan di tempat; sementara ditangan peneliti akan berkembang menjadi sebuah produk yang bernilai dan memiliki daya saing tinggi. Permasalahannya yang umum ditemui adalah terkadang masyarakat bersikap defensif dan cenderung sulit menerima keberadaan “tangan-tangan” baru. Inilah yang merupakan persoalan klasik dalam hal pengembangan budaya di masyarakat; tetapi dalam hal sistem nilai mayoritas masih menerima perubahan. (Riyan Hidayat, 2016). Masyarakat Indonesia sekarang ini adalah masyarakat yang tengah membentuk dirinya masing-masing. Sistem tata nilainya juga bergerak, saling mempengaruhi, berubahubah”. Hal ini membuat budaya sebagai produknya sulit menemukan jati diri dan cenderung tidak terpola. Masyarakat “tradisi” telah berubah menjadi masyarakat modern. (Sumardjo, 2000). Seni merupakan sebuah produk yang sangat mahal harganya dan memiliki nilai atas hasil pemikiran manusia. Tari dan musik misalnya merupakan hasil pemikiran manusia berupa gerak dan bunyi yang dapat dinikmati secara auditif dan visual. Selanjutnya buah dari pemikiran berupa seni tersebut ‘diakui’ sebagai produk sebuah komunitas; namun perlu adanya pengumuman dan konvensi agar produk tersebut dapar diakui menjadi bagian dari budaya.*** *)Pendiri “Rumah Dedikasi” Soetanto Soepiadhy.

Edisi 46 / Juni // 2019 2012 Edisi 61 / Oktober WARTA WARTA SOSIAL SOSIAL

21 21


KRONIK

PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL (HAN) TAHUN 2019

Peserta Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019

Dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2019, BKKKS Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan yaitu : Tari massal tradisional “Jaranan”, Lomba Fashion bahan daur ulang “menampilkan kekayaan budaya Indonesia”, Lomba mendongeng untuk SD, Lomba menggambar Untuk SD, Lomba mewarnai untuk disabilitas tuna grahita, Lomba melukis untuk SMP, Lomba kreasi bekal sekolah sehat dan bergizi untuk SD dan SMP, Pentas seni, Bazaar karya anak anak, Pelestarian permainan tradisional dan Konsultasi kesehatan gratis bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Jawa Timur. Kegiatan tersebut diselenggarakan di kompleks Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya pada hari Sabtu tanggal 14 September 2019 mulai pukul 06.00 sampai dengan 12.00 wib. Jumlah peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 423 anak dari surabaya dan sekitarnya. Tema Peringatan Hari lanjut Usia Nasional Tahun 2019 adalah “Kita Anak Indonesia, Kita Gembira” Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini bisa terlaksana berkat

22 22

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

kerjasama Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Pengurus Daerah Jawa Timur, Bank Jatim, Bank BPRS Bhakti Makmur Indah, PERSIT Kartika Candra Kirana PD V Brawijaya, Perusahaan Tera Chick dengan produk Susu ZEE dan Sosis Yikko, Sanggar Kelingan, Kacang Dua Kelinci dan Masyarakat Peduli Kesejahteraan Anak. Ibu Farida Martarina selaku Ketua Panitia dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kegiatan ini menekankan betapa pentingnya menumbuh kembangkan kreatifitas anak anak, sehingga mereka bisa lebih berani mengeksplorasi potensi diri yang dimiliki. Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini mendukung kreatifitas anak-anak untuk berani berkreasi, sehingg kita berharap anak anak Indonesia menjadi anak anak yang bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana yang gembira Selanjutnya Ketua Umum BKKKS Provinsi Jawa Timur Ibu DR. Pinky Saptandari, W. MA menyampaikan pentingnya memperhatikan ruang bermain yang aman dan nyaman bagi anak anak, sehingga akan muncul kepekaan dan kebebasan dalam berpikir yang pada akhirnya anak anak menjadi peduli dan dapat menghargai keberagaman, selain itu


KRONIK

Peserta Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019

diharapkan kegiatan ini menjadi ajang anak dan orangtua untuk bersama sama belajar, belajar saling menghargai, belajar mengasah potensi dan kreativitas serta kerjasama. Selain itu dengan adanya konsultasi kesehatan dan konsultasi psikologi menjadi nilai tambah acara pada tahun ini yang dimanfaatkan dengan antusias oleh para orangtua dan pendidik untuk dapat berkonsultasi. Tujuan diadakan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dengan bentuk kegiatan seperti diatas, diharapkan timbul suatu tanggapan dari semua pihak, baik Pemerintah, masyarakat sehingga terjadi sinergi dan reaksi berantai yang tiada putus-putusnya untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih komprehensif dan utuh, mengembangkan pemikiran kritis dan tindakan konkrit serta keberpihakan kepada usaha peningkatan kesejahteraan anak.

Pemeriksaan Kesehatan dalam Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019

*) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

23 23


KRONIK

SEMINAR PERAN LINGKUNGAN DAN KELUARGA DALAM PEMBERDAYAAN ANAK *)

Peserta Seminar Peran Lingkungan dan Keluarga Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019

Peserta Seminar Peran Lingkungan dan Keluarga Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 Narasumber Seminar Peran Lingkungan dan Keluarga Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019

Peranan lingkungan dan keluarga merupakan salah satu pilar dalam pusat pendidikan. Lingkungan dan keluarga adalah Pilar utama untuk membentuk baik buruknya pribadi manusia agar berkembang dengan baik dalam beretika, moral dan akhlaknya. Peran Keluarga dapat membentuk pola sikap dan pribadi anak, juga dapat menentukan proses pendidikan yang diperoleh anak, tidak hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa dijadikan sumber pendidikan. Lingkungan dan keluarga juga dapat berperan menjadi sumber pengetahuan anak, juga dapat berpengaruh tehadap keberhasilan

24 24

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

prestasi siswa. Anak dalam kandungan sampai usia lanjut akan mendapatkan pendidikan, baik dari lingkungan keluarga (pendidikan informal), Lingkungan Sekolah (pendidikan formal) maupun Lingkungan Masyarakat(nonformal). Berlatar belakang hal tersebut dan dalam rangka rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2019, BKKKS Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan kegiatan Seminar bertajuk “Peran Lingkungan dan Keluarga dalam Pemberdayaan Anak�.


KRONIK Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 September 2019 pukul 08.00 sampai dengan 11.30 wib bertempat di Gedung Sasana Bhakti Tribuana Tungga Dewi Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya. Peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 100 peserta dari beberapa komunitas, perorangan, organisasi anak dan guru di daerah Surabaya dan sekitarnya. Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Bapak dr. Fatchur Rochman, SpKFR-K (YKAI Jawa Timur) dengan judul Program Rehab Medik untuk Gangguan Tumbuh Kembang Anak, Bapak Kuswanto (Aktivis Pemerhati Anak) dengan judul Analisis Sosial dalam Pemberdayaan Anak dilingkungannya dan Ibu DR. Dra. Noeroel Kentjono Endah Triwijati (Psykolog UBAYA) dengan judul Kekerasan dan Dampaknya kepada Anak. Tu j u a n k e g i a t a n s e m i n a r t e r s e b u t memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga dapat mengetahui bagaimana pentingnya peran lingkungan

dan keluarga dalam pemberdayaan anak, baik dari sisi psikologis, sosial dan kesehatan sehingga dapat memberikan perlindungan yang setinggi-tingginya bagi anak sebagai generasi penerus cita-cita bangsa dan meningkatkan kesadaran masyarakat, orang tua dan segenap komponen bangsa untuk memenuhi dan menerapkan hak-hak anak. Dalam kegiatan tersebut juga telah diluncurkan unit usaha sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur yaitu “SARANG LAPAK� (Salurkan Barang Layak Pakai). Unit ini hadir untuk mengkoordinir penghimpunan dan penyaluran barang-barang layak pakai yang pada gilirannya mewadahi semangat kesosialan, kepdulian dan berbagi kepada sesama. Tidak harus dalam bentuk uang, tetapi bisa dalam bentuk barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, sepatu dan barang bekas layak pakai lainnya serta bisa pula berupa sembako dan barang yang bersifat penting sepeti kursi roda. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur.

Launching Unit Usaha Sarang Lapak

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

25 25


KRONIK

YAYASAN BK3S JAWA TIMUR DAN BKKKS PROVINSI JAWA TIMUR PENTASKAN LUDRUK “CAK DURASIM SANG PAHLAWAN” *)

Pemeran Ludruk beserta Pengurus Yayasan BK3S Jatim dan BKKKS Provinsi Jawa Timur dan Undangan

Yayasan BK3S Jawa Timur dan BKKKS Provinsi Jawa Timur bersama Yayasan Seni Surabaya (YSS) menggelar pementasan ludruk bertajuk “Cak Durasim Sang Pahlawan” yang dilaksanakan di gedung Yayasan BK3S Jawa Timur Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya pada hari Kamis, 29 Agustus 2019 yang dihadiri ratusan pecinta ludruk dari Surabaya dan sekitarnya. Kegiatan ini digelar dengan tujuan melestarikan dan mempertahankan eksistensi kesenian khususnya ludruk di Surabaya, selain itu juga dalam rangka merayakan HUT ke 43 Yayasan BK3S Jawa Timur dan juga sebagai momentum akan titik kebangkitan Yayasan Seni Surabaya pasca sepeninggal ketuanya. Dipilihnya lakon Cak Durasim dalam pergelaran ludruk kali ini bermaksud mengambil sisi positif dari heroiknya perjuangan Cak Durasim

26 26

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

dalam menyikapi kehadiran tentara Jepang di Kota Surabaya dan menjadi salah satu cerita kebanggan rakyat Suroboyo. "Bakupon omah e doro, melok Nippon tambah soro". Melalui kidung tersebut, ternyata mampu membangkitkan gairah semangat arek-arek Surabaya untuk tidak terlena rayuan Nippon (Jepang). Selain itu warga Surabaya tentu tidak asing lagi dengan nama Cak Durasim karena namanya diabadikan menjadi taman budaya Jawa Timur. Ludruk ini merupakan pergelaran ke-9 untuk naskah dengan judul yang sama. Pergelaran serupa sebelumnya telah digelar di antaranya di Jakarta, Yogyakarta, Madiun dan Malang. Pementasan Surabaya akan banyak mengalami perubahan dari segi blocking, Tari Remo, dan pengisi acara yang lain.


KRONIK

Pemotongan Tumpeng dari Ketua Umum Yayasan BK3S Jawa Timur kepada Ketua Yayasan Seni Surabaya

Pagelaran Ludruk Cak Durasim Sang Pahlawan

Pergelaran ini melibatkan 50 seniman dari anak-anak hingga dewasa. Akan ada beberapa bagian naskah yang dikorelasikan dengan perkembangan yang ada di masyarakat, seperti penggunaan lampu LCD dan pelambangan di beberapa adegan naskah yang menggambarkan kehidupan masyarakat Surabaya. Pertunjukan ini digelar dengan harapan generasi muda dapat mencontoh semangat dari parikan Cak Durasim untuk tidak melepaskan identitas Arek Suroboyo, keberlangsungan kebudayaan dan kesenian nusantara mampu dipegang teguh, dan terimplementasi dalam nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara oleh generasi penerus. Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE dalam sambutan menyampaikan bahwa ia menerima curhatan sekaligus dorongan banyak pihak, terutama komunitas Pecinta Ludruk Surabaya untuk melaksanakan gelar pentas Ludruk di Gedung Yayasan BK3S Jawa Timur untuk pertama kali, beliau menyampaikan kalau Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara ini telah dipayungi oleh Yayasan Seni Surabaya yang diketuai oleh Prof.Dr. Sutanto, SH.MH.

Penonton Ludruk Cak Durasim Sang Pahlawan

Sementara dalam sambutannya sebagai Ketua Umum BKKKS Provinsi Jawa Timur Ibu DR. Pinky Saptandari W, MA. menyampaikan kritikan terhadap kebijakan Pemerintah yang telah tanpa ada empati dan simpati tega mengusir komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara dari habitatnya, yaitu Gedung Kesenian THR Surabaya. Kita berharap dan berdoa walikota Surabaya yang akan datang adalah “WAGINI� yakni Walikota Gila Seni, sehingga Seniman Surabaya, termasuk komunitas Seni Ludruk, mestinya malah didukung, difasilitasi untuk maju dan mengembangkan seni dan budaya tradisi Arek Suroboyo. Selain itu ludruk dapat melibatkan semua generasi, mulai generasi muda sampai senior dan yang paling muda duduk di bangku kelas III SD, sedangkan yang paling senior berusia 72 tahun. Semoga pementasan ini dapat meningkatkan rasa cinta terhadap kesenian ludruk. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur.

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

27 27


KRONIK

PERINGATAN HARI LANSIA NASIONAL (HLUN) TAHUN 2019 *)

Peserta Peringatan Hari Lansia Nasional (HLUN) Tahun 2019

Sejak diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, sudah cukup banyak usaha yang dilaksanakan baik Pemerintah, organisasi pemerhati lansia, masyarakat dan lansia sendiri untuk menumbuhkan organisasi lansia seperti perkumpulan Gerontologi Indonesia, Lembaga Kesejahteraan Lanjut Usia, yang kemudian berubah menjadi Lembaga Lansia Indonesia (LLI), perhimpunan para pensiunan pegawai negeri sipil, pensiunan tentara, polisi dll yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. Meningkatnya umur harapan hidup membuat jumlah lansia semakin banyak, yang juga berpeluang meningkatnya kompleksitas permasalahan yang dihadapi lansia. Di sisi yang lain, bila fokus perhatian juga diarahkan pada potensi para lansia, maka ada banyak hal yang dapat dikembangkan untuk membuat kehidupan para lansia bahagia. Untuk menjawab permasalahan, memenuhi kebutuhan para lansia yang jumlahnya semakin meningkat tersebut, dan merespon potensi yang boleh jadi

28 28

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

‘tertutup’ masalah, dibutuhkan berbagai upaya. Mulai dari upaya yang bersifat perlindungan hingga pemberdayaan secara komprehensif dan berkesinambungan, khususnya untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha kesejahteraan sosial bagi kelompok lanjut usia. Melalui berbagai usaha diharapkan dapat memberi semangat kepada para lansia untuk mengembangkan sikap hidup sehat, agar tetap aktif dan produktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, serta mengurangi ketergantungan kepada orang lain. Berlatar belakang dengan hal tersebut, seperti tahun tahun sebelumnya BKKKS Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) untuk memberikan apresiasi kepada para lansia serta mengajak masyarakat agar semakin peduli terhadap lansia. Serangkaian kegiatan tahun ini yaitu : Konsultasi kesehatan gratis, Konsultasi psikologi gratis, Pemeriksaan mata gratis, Jalan sehat dan door prize, Lomba senam grup, Lomba vokal grup, Lomba fashion show, Bazar dan pasar murah,


KRONIK

Panggung hiburan, Pameran koleksi produk lansia dan penjualan hasil produk lansia serta Pojok kreatif (membuat handicraft, menyanyi, berpuisi). Kegiatan tersebut diselenggarakan di kompleks Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya pada hari Sabtu tanggal 13 Juli 2019 mulai pukul 06.00 sampai dengan 12.00 wib. Jumlah peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 1000 orang lansia dari surabaya dan sekitarnya. Tema Peringatan Hari lanjut Usia Nasional Tahun 2019 adalah “Lansia Sehat, Sejahtera dan Bahagia� Kegiatan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun ini bisa terlaksana berkat kerjasama BKKKS Provinsi Jawa Timur dan Yayasan BK3S Jawa Timur dengan Gubernur Jawa Timur, PT. BPRS. Bhakti Makmur Indah, Bank Jatim, PT. Dharma Lautan Utama, RS. Mata Undaan, Yayasan Dompet Dhuafa Republika, RSUD dr. Sutomo, Dinas Kesehatan Pemkot Surabaya, Puskesmas Tenggilis Mejoyo, IIDI Kota Surabaya, STIKES Hang Tuah, PT. Sandai Farma, PT. Vitapharm, Surabaya Hotel School dan Masyarakat Peduli Kesejahteraan lanjut Usia. Tujuan diadakan Peringatan Hari lanjut Usia Nasional yaitu mendukung program Pemerintah dalam rangka mewujudkan lansia yang sehat, sejahtera dan bahagia di Jawa Timur, Meningkatkan kepedulian Pemerintah, Badan-Badan, Swasta, LSM/ Orsos, masyarakat, serta keluarga terhadap permasalahan, Meningkatkan komunikasi, kebersamaan diantara lansia dari berbagai perhimpunan dan strata, selain itu juga memfasilitasi lansia untuk melaksanakan kegiatan yang menyehatkan, menyegarkan dan menyenangkan. Disamping itu juga mengajak berbagai pihak yang berkompetan untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada lansia.

Peserta Peringatan Hari Lansia Nasional (HLUN) Tahun 2019

Peserta Fashion Show Peringatan Hari Lansia Nasional (HLUN) Tahun 2019

Peserta Vocal Group Peringatan Hari Lansia Nasional (HLUN) Tahun 2019

*) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur

Peserta Senam Group Peringatan Hari Lansia Nasional (HLUN) Tahun 2019 Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

29 29


KRONIK

SEMINAR “LANSIA SEHAT, SEJAHTERA DAN BAHAGIA” *)

Narasumber Seminar "Lansia Sehat, Sejahtera dan Bahagia"

Meningkatnya umur harapan hidup membuat jumlah lansia semak in banyak. Hal ini berarti juga makin banyak pula orang, lansia maupun pendampingnya, yang menghadapi kompleksitas permasalahan seputar kehidupan lansia. Di sisi lain, bila fokus perhatian juga diarahkan pada potensi para lansia, maka ada banyak hal yang dapat dikembangkan untuk membuat kehidupan para lansia bahagia. Untuk menjawab permasalahan, memenuhi kebutuhan para lansia yang jumlahnya semakin meningkat tersebut, dan merespon potensi yang boleh jadi ‘tertutup’ oleh masalah, dibutuhkan berbagai upaya. Mulai dari upaya yang bersifat perlindungan hingga pemberdayaan secara komprehensif dan berkesinambungan, khususnya untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha kesejahteraan sosial bagi kelompok lanjut usia. Melalui berbagai usaha diharapkan dapat memberi semangat kepada para lansia untuk mengembangkan sikap hidup sehat, agar tetap aktif dan produktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, serta mengurangi ketergantungan kepada orang lain.

30 30

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

Pemahaman akan beberapa masalah yang dihadapi para Lansia dan upaya penanganan yang praktis menjadi hal yang penting untuk dibahas bersama para lansia, komunitas/ panti werdha serta para pendamping. Pada tahun ini pembahasan akan memfokus pada masalah osteoporosis-osteoartritis, dimensiaAlzheimer, serta kebutuhan gizi pada Lansia serta pengaturan asupan. Disamping hal itu, adalah juga menjadi penting untuk membangun rasa “lanjut usia dan tetap berdaya” sebagai bagian dari membangun rasa bermakna dan berkemampuan. Dibutuhkan pengetahuan yang up to date serta penanganan sederhana yang dapat diterapkan agar orang, baik lansia sendiri maupun pendampingnya dapat melakukan yang diperlukan. Berlatar belakang hal tersebut dan dalam rangka rangkaian Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2019, BKKKS Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan kegiatan Seminar bertajuk “Lansia Sehat, Sejahtera dan Bahagia”.


KRONIK

Suasana Seminar "Lansia Sehat, Sejahtera dan Bahagia"

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 Juli 2019 pukul 08.00 sampai dengan 11.00 wib di Gedung Sasana Bhakti Tribuana Tungga Dewi Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya. Peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 100 peserta dari beberapa komunitas, perorangan, organisasi sosial di daerah Surabaya dan sekitarnya.

spesifik, mengembangkan diri secara psikologis, sosial, fisik dan ekonomi sehingga nantinya tidak mengalami penurunan yang sangat drastic serta bagaimana pentingnya lansia bisa berdaya dan sehat. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur.

Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Ibu dr Novira Widajanti, Sp.PD,K.Ger dengan materi terkait Osteoporosis, Ibu Prof. Dr. Jatie K. Poedjibudojo, S.U., Psi. Dengan materi Dementia dan Alzheimer, Ibu DR. Dien Sri Adiningsih dengan materi Kebutuhan Gizi bagi lansia serta Ibu Rr. Soeprapti Katidjo terkait pentingnya Lansia berdaya dan sehat. Peserta dari kegiatan tersebut sebagaian besar adalah mereka yang sudah memasuki lanjut usia, peserta dalam kegiatan tersebut cukup antusias mengikuti jalannya acara dari awal sampai akhir dan turut berpartisipasi aktif dengan ikut bertanya kepada para narasumber. Tujuan kegiatan seminar tersebut memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya merek a para lansia dapat mengetahui bagaimana cara mengembangkan diri secara

Peserta Seminar "Lansia Sehat, Sejahtera dan Bahagia"

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

31 31


KRONIK

KUNJUNGAN KERJA BKKKS PROVINSI DKI JAKARTA *)

Foto Bersama Pengurus BKKKS Provinsi DKI Jakarta bersama Pengurus BKKKS Provinsi Jawa Timur dan Pengurus Yayasan BK3S Jawa Timur

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dibidang koordinasi dan kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Pengurus dan Pegawai BKKKS Provinsi DKI Jakarta dengan rombongan sebanyak kurang lebih 30 orang telah melaksanakan kunjungan kerja study banding ke BKKKS Provinsi Jawa Timur. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Rabu 17 Juli 2019. Rombongan dari BKKKS Provinsi DKI Jakarta tersebut diterima langsung oleh jajaran Pengurus BKKKS Provinsi Jawa Timur, Pengurus Yayasan BK3S Jawa Timur serta anggota kelompok kerja BKKKS Provinsi Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE (Ketua Dewan Kehormatan BKKKS Provinsi Jawa Timur) menyampaikan bahwa merasa sangat bangga dan bahagia BKKKS Provinsi DKI Jakarta berkenan hadir ke BKKKS Provinsi Jawa Timur, selain itu juga mengucapkan selamat kepada BKKKS Provinsi DKI Jakarta yang sudah menemukan formulanya dengan berbadan hukum dakam bentuk perkumpulan. Bapak Prof. DR. Budiharjo M. SI (Ketua Umum BKKKS DKI Jakarta) menyampaikan bahwa kunjungan ke BKKKS Provinsi sudah dilaksanakan selama tiga kali dengan maksud dan tujuan yang berbeda beda,

32 32

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

BKKKS Provinsi DKI Jakarta juga menganggap BKKKS Provinsi Jawa Timur sebagai saudara kandung karena memiliki visi dan misi serta sejarah yang hampir sama. BKKKS Provinsi Jawa Timur dalam perkembangannya lebih mampu mengambil peran strategis yang bagus dalam penanganan asset. Kami juga menyampaikan bahwa Kelembagaan BKKKS Provinsi DKI Jakarta sudah berbadan hukum, bukan Yayasan tapi perkumpulan. Dalam kesempatan ini kami juga belajar dan mencari informasi terkait Koordinasi hubungan BKKKS Provinsi Jawa Timur dengan Yayasan BK3S Jawa Timur. Ibu DR. Pinky Saptandari W. MA. (Ketua Umum BKKKS Provinsi Jawa Timur) menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadirannya dan BKKKS Provinsi Jawa Timur selalu terbuka untuk menambah teman dan relasi serta jaringan untuk menangani permasalahan kesejahteraan sosial. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan saling tukar cinderamata BKKKS Provinsi Jawa Timur dan BKKKS Provinsi DKI Jakarta. Selain itu Yayasan BK3S Jawa Timur berkesempatan memberikan Buku Sejarah Kiprah Perjuangan Yayasan BK3S Jawa Timur. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur.


KRONIK

BKKKS PROVINSI JAWA TIMUR BUKA PUASA BERSAMA DAN PEMBERIAN PAKET LEBARAN KEPADA ANAK PANTI ASUHAN DAN KAUM DHUAFA *)

Pemberian Paket Lebaran dan Buka Puasa Bersama

Dalam rangka berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan tahun 1440 H/2019 M, BKKKS Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Buka Puasa Bersama serta memberikan paket lebaran kepada anak panti asuhan, anak jalanan, disabilitas, guru SLB honorer, UPT Rehabilitasi Eks Kusta Ngaget, UPT Liponsos surabaya, tukang becak, tukang sampah, petugas penjaga palang pintu kereta api, tukang koran, lansia, petugas kemanan, tukang koran, penjaga pintu kereta api sebanyak 1.000 an orang. Santunan tersebut merupakan langkah nyata umat muslim menjadikan islam agama yang rahmatan lil alamin yang membawa rahmat dan kesejahteraan. Kegiatan Buk a Puasa bersama tahun ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Mei 2019 dengan diisi serangkaian acara yaitu pembacaan ayat suci alquran, tausiah dan alunan lagu religi. Tema buka puasa bersama tahun ini adalah ”Dengan Cinta Mewujudkan Anak Indonesia Berakhlak Mulia”. Dalam sambutannya Ibu DR. Pinky Saptandari, W. MA (Ketua Umum BKKKS Provinsi Jawa Timur) menyampaikan bahwa acara ini didedikasikan untuk kita semua dan masyarakat Jawa Timur, utamanya saudara saudara kita yang membutuhkan, dengan kegiatan seperti ini diharapkan akan bisa merawat rasa persaudaraan kita antar sesama manusia.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan tausiyah oleh ibu Hj. Fikri Hanim, Spd, beliau menyampaikan tentang pentingnya ahlak yang mulia. Banyak pengaruh dari barat seharusnya bisa kita antisipasi dengan kebudayaan yang berahlak luhur. Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan adalah menggugah para dermawan agar semakin peduli menyumbangkan sebagaian hartanya untuk para penyandang masalah sosial, wujud kepedulian dari BKKKS Provinsi Jawa Timur terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial, menyantuni anak panti asuhan baik yang yatim, piatu maupun yatim piatu, disabilitas, lanjut usia. Kegiatan Buka Puasa bersama tahun ini bisa terlaksana berkat kerjasama BKKKS Provinsi Jawa Timur dan Yayasan BK3S Jawa Timur dengan PT. BPRS Baktimakmur Indah, PT. Pelindo III (Persero), Masjid Al - Akbar, Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) RS. Mata Undaan, Biro Administrasi dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Timur, Sonokembang catering, Catering RC, Catering Gapura Jaya, Catering Ibu, Catering Citra, Catering Melati, Salon Nora, Rim’s Catering, New Surabaya Tent, Catering Hidayah, Catering CB 57, sari roti dan Masyarakat Peduli Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur. Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

33 33


KRONIK

MUSYAWARAH LIMA TAHUNAN BKKKS PROVINSI JAWA TIMUR *)

Pengurus BKKKS Provinsi Jawa Timur Masa Bhakti 2019 - 2024 bersama Ketua Umum DNIKS

Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Jawa Timur merupakan organisasi sosial koordinatif tingkat Provinsi yang merupakan lembaga non Pemerintah yang independen dan mendukung program kegiatan Pemerintah di bidang pemberdayaan dan pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), pengembangan serta mobilisasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) serta penanganan permasalahan sosial dan mendorong tumbuhnya kepedulian sosial agar terbangun masyarakat yang peka sosial. Para Pengurus dan anggota kelompok kerja BKKKS Provinsi Jawa Timur adalah relawan sosial yang mempunyai kompetensi, dedikasi dan kepedulian yang tinggi dalam penanganan dan pengembangan usaha kesejahteraan sosial. Dalam mewujudkan tanggung jawab sosial terhadap penanganan dan pengentasan masalah kesejahteraan sosial di Jawa Timur yang sangat beragam dan luas cakupannya, BKKKS Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dan bekerjasama dengan

34 34

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

Pemerintah dan organisasi sosial baik pada tingkat Nasional maupun Daerah dengan menjalin dan mengembangkan jejaring kemitraan. Visi dari BKKKS Provinsi Jawa Timur adalah “Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur Yang Peduli Dan Berperan Aktif Dalam Pembangunan Sosial Dan Kesejahteraan Sosial� dan memiliki Misi : Mengembangkan jaringan informasi dan komunikasi untuk mendorong kepedulian social, Mengembangkan dan meningkatkan kesetiakawanan sosial dan pola-pola penanganan masalah social, Mengembangkan jaringan kemitraan yang berkaitan dengan penanganan masalah sosial dan Meningkatkan kepedulian dan mengintegrasikan berbagai potensi yang ada dalam masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut dalam rangka memantapkan peran dan fungsi BKKKS Provinsi Jawa Timur dan telah berakhirkan kepengurusan Masa Bhakti 2014 - 2019, maka telah dilaksanakan Musyawarah Lima Tahunan dengan agenda penyusunan Pengurus dan struktur organisasi BKKKS Provinsi Jawa Timur Masa Bhakti 2019 - 2024.


KRONIK Kegiatan Musyawarah Daerah tersebut dilaksanakan ada hari kamis, 18 April 2019 di gedung Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya dengan dihadiri beberapa perwakilan organisasiorganisasi sosial yang ada di Jawa Timur. Dalam Musyawarah Lima Tahunan tersebut telah terpilih Ibu DR. Pinky Saptandari W. MA sebagai Ketua Umum BKKKS Provinsi Jawa Timur Masa Bhakti 2019 - 2024. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Tahun 2019 dan tahun-tahun berikutnya merupakan tahun-tahun di mana permasalahan kesejahteraan sosial semakin kompleks, di tengah maraknya revolusi industri 4.0. Dinamika permasalahan dan kebutuhan layanan kesejahteraan di era revolusi industri 4.0 ini semestinya mendapat perhatian yang lebih luas karena adanya dukungan teknologi. Dukungan teknologi menjadi peluang untuk semakin meningkatkan layanan kesejahteraan sosial. Namun, kerelawanan sosial tetap menjadi kunci utama yang harus terus menerus diperkuat untuk merajut gotong royong dan kepedulian sosial dalam bingkai keberagaman yang diperkuat oleh nilai-nilai Pancasila. BKKKS Provinsi Jawa Timur mengajak semua pihak untuk bergabung dalam koridor koordinasi dan sinergi bersama-sama mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial. BKKKS Provinsi Jawa Timur adalah rumah bersama, rumah relawan sosial menjadi wadah untuk berkreasi, berekspresi, peduli dan berbagi terhadap sesama yang membutuhkan

layanan kesejahteraan sosial, termasuk bagi perempuan, anak, lansia serta mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Mari belajar dari sapu lidi yang untuk berfungsi dan bermanfaat harus dalam kesatuan dan ikatan yang kuat. Hanya dengan cara itulah bisa menjadi kekuatan bersama ikut berkontribusi dalam mengatasi permasalahan dan kebutuhan layanan kesejahteraan di era revolusi industri 4.0 ini. Mari terus belajar juga dari para senior yang terus menerus tidak pernah lelah memberi keteladanan tentang nilai-nilai dan praktik-praktik kerelawanan sosial. Terimakasih Bapak H. Wawan Setiawan, SH dan semua Pembina. Terimakasih Bapak Drs. Soeroso dengan jajaran pengurus Yayasan. Terimakasih Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE serta Pengurus BKKKS Provinsi Jawa Timur yang lain, juga kelompok kerja yang memungkinkan aktivitas kegiatan kesejahteraan sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur dapat terselenggara dengan baik. Sebagai penutup, saya mengucapkan terimakasih dan mohon dukungan Pembina dan Pengurus Yayasan BK3S Jawa Timur dan mitra-mitra BKKKS Provinsi Jawa Timur untuk bisa melaksanakan program-program kerja BKKKS Provinsi Jawa Timur. Mari kita terus bekerja sama dan samasama bekerja berkoordinasi dalam pembangunan kesejahteraan sosial. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur.

Musyawarah Lima Tahunan BKKKS Provinsi Jawa Timur

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

35 35


KRONIK

WORLD DOWN SYNDROME DAY 2019 *)

World Down Syndrome Day 2019

Dalam rangka merayakan World Down Syndrome Day 2019 BKKKS Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan. Serangkaian kegiatan dilaksanakan dalam tiga hari yaitu tanggal 23, 25 dan 28 Maret 2019. Penyelenggara World Down Syndrome Day 2019 pada tahun ini mengambil tema “Down Syndrome Hebat�. Kegiatan di hari pertama yaitu Bocce Fun Competition bersama SOIna (Special Olympics Indonesia) dan Bocce Unified Games yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019 pukul 08.00 wib - 11.00 wib di ruang Hayam Wuruk Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya. Puluhan anak down syndrome terlihat mengikuti kompetisi Bocce di lapangan kecil yang dibuat di ruang Hayam Wuruk Yayasan BK3S Jawa Timur. Para peserta bermain Bocce dengan melemparkan bola yang mereka bawa ke arah bola lain di lapangan. Bocce merupakan olahraga khusus insan tunagrahita yang diadaptasi dari kombinasi bilyard dan bowling. Bocce ini merupakan wadah untuk mengenalkan olahraga pada anak down syndrome serta untuk melatih kemampuan mereka dalam berkonsentrasi dan koordinasi.

36 36

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

Rangkaian kegiatan World Down Syndrome Day 2019 dilanjutkan pada hari Senin, 25 Maret 2019 di Shangri-La Hotel Surabaya dengan beragam kegiatan, antara lain sosialisasi pengolahan sampah dan pertanian organik dilakukan dirumah oleh Komunitas Sahabat Bumi, performance anak down syndrome, fashion show anak down syndrome, kegiatan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan serta lomba balita serta batita sehat untuk anakanak down syndrome. Dalam acara ini diikuti 250 anak down syndrome dari berbagai wilayah di Jawa Timur dengan berbagai penampilan dan kegiatan. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Ibu Arumi Emil Dardak. Dalam sambutanya Ibu Arumi Emil Dardak menyampaikan bahwa “Semasa duduk di Sekolah Dasar, beliau memiliki teman dengan down syndrome. Saat awal mengenalnya saya menggangapnya itu sebuah hal yang berbeda, namun setelah berteman lebih dekat selama beberapa bulan, saya mulai mengerti bahwa anak down syndrome tidak ada bedanya dengan anakanak yang lain. Untuk itu saya harap Bapak dan Ibu sekalian yang hadir disini harus bangga, mereka bukan anak yang kekurangan justru mereka terlahir dengan istimewa serta mempunyai kelebihan. Sekali lagi janganlah bilang di dalam keluarga anda


KRONIK ada kekurangan tapi katakan pada semuanya bahwa di keluarga anda ada kelebihan. Hal ini juga sudah terbukti saat saya hadir mereka langsung mencium tangan saya dengan sopan dan sangat ekspresif�. Ibu Arumi Emil Dardak pun berharap agar acara semacam ini terus berlanjut di tahun-tahun selanjutnya, sebagai ajang para anak luar biasa ini untuk berkreasi dan menunjukan bakatnya.

Bocce Fun Competition bersama SOIna Jawa Timur dan Bocce Unified Games

Dalam kesempatan lain Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE menyampaikan bahwa banyak sekali yang peduli dengan anak down syndrome termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Ibu Gubernur Jawa Timur dan Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur. Di hari terakhir rangkaian World Down Syndrome Day dilaksanakan seminar optimalisasi kesehatan anak down syndrome pada hari Kamis, 28 Maret 2019 di gedung Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya yang dihadiri puluhan peserta dari Surabaya dan sekitarnya.

Seminar Kesehatan Anak Down Syndrome "Optimalisasi Perkembangan Anak Down Sydrome"

Narasumber dalam seminar tersebut yaitu Ibu Dra. Erma Inayati. M. Psi dengan materi Menjadi Orang Tua Hebat dalam Mengasuh Anak dengan Down Syndrome, Ibu dr. Pramira Fitri, Sp. A. Dengan materi Optimalisasi Tumbuh Kembang ADS melalui Imunisasi, Ibu Tania Saskianti, drg., Sp. KGA (K)., Ph. D. Kebersihan Gigi dengan materi Meningkatkan Tumbuh Kembang Anak dengan Down Syndrome yang dipandu oleh moderatir Bapak Dr. Samuel Nugraha Hadi., Sp. A (K). Kegiatan World Down Syndrome Day dengan serangkaian kegiatan diatas dapat terselenggara berkat kerjasama BKKKS Provinsi Jawa Timur bersama Yayasan BK3S Jawa Timur dengan Shangri-La Hotel Surabaya, POTADS Surabaya, YKAI Provinsi Jawa Timur, PT. Pegadaian, SOIna Pengda Jawa Timur, larutan cap badak, PRECISE, Fakultas Psikologi UBAYA, Genetika Medik FK UWKS, dan masyarakat peduli kesejahteraan insan down syndrome.

World Down Sydrome Day 2019

Dengan mengambil tema Down Syndrome Hebat bertujuan untuk menunjukkan pada dunia bahwa anak berkebutuhan khusus ini bisa berkarya dan berharap semua pihak bisa memberikan kesempatan pada mereka dalam beraktivitas sosial bahkan bekerja. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur. Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

37 37


KRONIK

SEMILOKA “PEREMPUAN, POLITIK DAN ISU-ISU KESEJAHTERAAN SOSIAL” *)

Peserta Semiloka "Perempuan, Politik dan Isu Isu Kesejahteraan Sosial"

Pada masa reformasi kini partisipasi perempuan dibidang politik mengalami perluasan peran menjadi anggota parlemen. Par tisipasi perempuan dalam pemilu legislatif menunjukan adanya kemajuan bagi proses demokrasi yang berbudaya dan tentu saja hal ini membuat kaum perempuan lebih kaya akan pemenuhan haknya. Dengan adanya keterwakilan perempuan di Parlemen diharapkan berbagai aspirasi yang berkaitan tentang masalah-masalah perempuan bisa terpenuhi melalui berbagai produk politik yang dibuat. Untuk dapat terlibat dalam segala aspek kegiatan politik bagi perempuan tidaklah mudah. Kondisi perempuan Indonesia yang dicapai sekarang ini terbentuk oleh adanya kendala yang menghambat partisipasi politiknya. Kendala pokok lemahnya partisipasi politik perempuan antara lain berada pada lingkungan sosial budaya yang kurang mendukung pengembangan potensi perempuan. Selain

38 38

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA

itu dapat pula bersumber dari kebijaksanaan pembangunan politik yang kurang memadai serta kurang berfungsinya partai politik. Peningkatan partisipasi politik perempuan dapat diupayakan antara lain dengan melalui pendidikan politik yang mampu menciptakan kemampuan dan kesadaran perempuan akan hak dan kewajibannya di bidang politik. Selain pemahaman terhadap pendidikan politik, pemahaman terhadap penanganan permasalahan kesejahteraan sosial tentunya juga sangat dibutuhkan para perempuan yang akan menjadi anggota legislatif. Berlatar belakang hal tersebut Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Jawa Timur bersama Yayasan Badan Kerjasama Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jawa Timur telah menyelenggarakan Semiloka “Perempuan, Politik dan Isu-Isu Kesejahteraan Sosial” pada hari Jumat, 25 Januari 2019 di Gedung Yayasan BK3S Jawa Timur, Jl. Raya Tenggilis GG 10 Surabaya.


KRONIK

Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 100 orang perempuan dari Calon Anggota Legislatif Perempuan lintas partai dan organisasi masyarakat serta organisasi sosial. Narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE terkait Gambaran umum isu-isu kesejahteraan sosial yang dikerjakan BKKKS Provinsi Jawa Timur, Ibu DR. Pinky Saptandari W. MA terkait Perempuan sebagai aktor pembangunan berkelanjutan (SDG’S), Ibu Farhah Ciciek terkait Best Practices “Mengelola Permasalahan Kesejahteraan Sosial Melalui Pengembangan Tanoker di Ledokombo Jember” dan Ibu Purwaningsih terkait Best Practices “Perjuangan Insan Difabel di Kabupaten Nganjuk”. Dalam paparannya Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE menyampaikan konsep persamaan hak laki-laki dan perempuan itu harus diakui, dapat dicontohkan, Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan negara maju lainnya seperti Inggris misalnya, masih membedakan hak antara pria dan wanita. Kita boleh beda partai, beda pandangan, tapi saat berbicara tentang isu kesejahteraan sosial tentu akan bersama-sama bersatu menyikapinya. Perbedaan yang ada, jangan disikapi berlebihan. Menghadapi tantangan globalisasi dunia yang mengharuskan Kita berhadapan dengan bangsa lain, maka kualitas SDM Kita harus bisa diandalkan. Bicara SDM maka bicara pendidikan dan ini dimulai oleh Ibu di rumah.

Narasumber Semiloka "Perempuan, Politik dan Isu Isu Kesejahteraan Sosial"

Narasumber Semiloka "Perempuan, Politik dan Isu Isu Kesejahteraan Sosial"

Sementara itu Ibu DR. Pinky Saptandari W. MA menyampaikan bahwa perempuan sebagai aktor pembangunan hendaknya disikapi dengan adanya keterlibat perempuan di berbagai hal termasuk politik. Kalau tidak terlibat dan keterwakilannya di politik rendah, maka akan menimbulkan defisit demokrasi. Makanya, melalui kegiatan ini, para caleg akan mengetahui isu - isu strategis apa saja yang bisa dijadikan bahan kampanye kepada masyarakat. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur. Suasana Semiloka "Perempuan, Politik dan Isu Isu Kesejahteraan Sosial"

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

39 39


KRONIK

BKKKS PROVINSI JAWA TIMUR BANTU KORBAN BENCANA TSUNAMI DI PROVINSI BANTEN *) Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian bencana alam dan musibah di Indonesia kerap terjadi menjelang perayaan tahun baru atau awal tahun baru. Kejadian demi kejadian selalu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Jumlah intensitas bencana yang cukup tinggi sering terjadi di Indonesia seperti banjir, angin puting beliung, gempa dan tsunami, letusan gunung berapi, serta tanah longsor merupakan bencana yang sering terjadi di negara kepulauan kita tercinta. Bencana yang terjadi di banyak wilayah di Indonesia dan bisa menyebabkan jatuhnya ratusan korban, hancurnya rumah-rumah dan infrastruktur lain, dan kerugian bagi bisnis-bisnis lokal.

Pada tanggal 22 Desember 2018 terjadi bencana tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda dan menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusan gunung tersebut. Sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini. Dengan dasar semangat yang dilandasi oleh solidaritas sosial dan kemanusiaan, maka BKKKS Provinsi Jawa Timur telah menyalurkan bantuan kepada para korban bencana tersebut. BKKKS Provinsi Jawa Timur telah menyerahkan bantuan korban bencana berupa uang tunai sebesar Rp. 10.000.000. Bantuan tersebut diserahkan melalui Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Banten. Bantuan dari BKKKS Provinsi Jawa Timur telah disalurkan oleh LKKS Provinsi Banten di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten pada hari Jumat, 11 Januari 2019. Bantuan tersebut diserahkan dalam bentuk bahan pokok beras, set kompor gas, set alat masak, karpet, selimut dan alat-alat sekolah. Dengan pemberian bantuan dari BKKKS Provinsi Jawa Timur kepada korban bencana Tsunami di Provinsi Banten diharapkan adanya tanggapan dari semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat sehingga terjadi sinergi dan reaksi berantai yang tiada putus-putusnya untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih komprehensif dan utuh serta mengembangkan pemikiran kritis dan tindakan konkrit untuk membantu para korban bencana. *) Adi Saputro - Staf Redaksi Warta Sosial BKKKS Provinsi Jawa Timur

BKKKS Provinsi Jawa Timur Peduli Bencana Korban Tsunami Selat Sunda

40 40

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA


INFO

SUSUNAN PENGURUS BADAN KOORDINASI KEGIATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BKKKS) PROVINSI JAWA TIMUR MASA BHAKTI 2019 - 2024 Dewan Kehormatan :

DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE. H. Wawan Setiawan, SH. Drs. H. Imam Achmadi Prof. DR. H. Soenarjo, Drs. ST, M. Pd Drs. H. Sutopo Wahyu Utomo, SH., MM. Hj. R. Asijah Djoemra Hj. Sri Murti Sutardjo Hj. Indijati Sukiadi, SH. Dra. Hj. Tuti Rofiati Drs. Soeroso DR. Asri Wijiastuti, M. Pd Ir. Hery Sri Kustiningsih

Ketua Umum

: DR. Pinky Saptandari, W. MA.

Ketua I (Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial)

: DR. H. Arman Linda, SH., M.Si.

Ketua II (Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial)

: Drs. Moch. Ghozy, M. Si.

Ketua III (Bidang Penggalangan Partisipasi dan Jejaring sosial)

: Hj. Farida Martarina

Ketua IV (Bidang Infokom dan Advokasi)

: DR. Dra. Noeroel Kentjono Endah Triwijati

Sekretaris : - Marini, M. Psi., Psikolog - Dian Ika Riani, SE. Bendahara : - Dra. Hariyati - Adhy Mursantyo Soeparno

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

41 41


INFO

KELOMPOK KERJA BKKKS PROVINSI JAWA TIMUR POKJA LANSIA Ketua : Mieke Sri Kristarini Utari, SE. Anggota : DR. Asri Wijiastuti, M. Pd dr. Budi Rahardjo, MS. Dra. Sri Susanti Utari, Ec. Rr. Soeprapti Katidjo Kusmiasih Murdjoko Ir. Endah Setyaningsih POKJA DISABILITAS Ketua : Drs. Bajoe Setijono, MM. Anggota : dr. Etty Melanie Hariyanti dr. Fatchur Rochman, SpKFR-K dr. Ananto Sidohutomo, MARS Isnawati, Spd. Abdul Syakur, SE. Heru Sulistyawan Sofia Al Habsi, S.Pd. Dyah Rachmi Widjayanti POKJA PEREMPUAN DAN ANAK Ketua : Pri Handayani Anggota : Nuniek Silalahi, M. Pd. Dra. Hj. Udji Asiyah Dra. Indiyah Suprapti Budi R. Dra. Hj. Faridatul Hanum, M. Kom, I Dra. Evy Handajani Dra. Ayuni Myrna Sawitri Primadani POKJA REMAJA DAN PEMUDA Ketua : Ary Dwi Jatmiko, MT. Anggota : Drs. M. Isa Ansori, M.Psi Gus Hafidh SKP Muchtar Drs. Setiyono, M. Si. Sigit Ari Ekianto, S.Kom M. Sigit Widodo, S. Pd. Uswatun Khasanah, S. Pd. Hermawan Some Reza Novi Endrasworo, S.Kom Salsabila Alifian

42 42

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA


INFO

SUSUNAN PERSONALIA ORGAN YAYASAN BK3S JAWA TIMUR MASA BHAKTI 2019 – 2024 BERDASARKAN AKTA NOTARIS NOMOR 40 TANGGAL 14 MARET 2019 YANG DIBUAT OLEH NOTARIS SABRINA ASKANDAR TJOKROPRAWIRO, SH. PEMBINA YAYASAN Ketua Anggota

: :

H. WAWAN SETIAWAN, SH. 1. DR. H. TJUK KASTURI SUKIADI, SE. 2. Drs. H. IMAM ACHMADI 3. Prof. DR. Ir. H. SOENARJO, M. Pd 4. Drs. SUTOPO WAHYU UTOMO, SH, MM 5. Hj. ANIK TRI WINARNI 6. Hj. MARIANI 7. Hj. SRI MURTI SOETARDJO 8. Hj. INDIJATI SUKIADI, SH. 9. Hj. R. AISJAH DJOEMRA 10. DR. PINKY SAPTANDARI WISJNUBROTO, MA 11. DR. ASRI WIJIASTUTI, M. Pd

PENGURUS YAYASAN KETUA UMUM KETUA I KETUA II SEKRETARIS UMUM SEKRETARIS BENDAHARA UMUM BENDAHARA

: : : : : : :

Dra. Hj. TUTI ROFIATI Hj. FARIDA MARTARINA Dra. HARIYATI Drs. BAJOE SETIJONO, MM. PRI HANDAYANI DIAN IKA RIANI, SE. Dra. SRI SUSANTI UTARI, Ec.

PENGAWAS YAYASAN KETUA ANGGOTA

: :

Ir. HERY SRI KUSTININGSIH 1. H. M. DJUMADI RAMELAN, SH 2. Dra. Hj. FARIDATUL HANUM, M. Kom, I

PENASEHAT YAYASAN 1. Dra. Hj. AMI S. POERWANTO 2. Drs. SOEROSO

Edisi 46 / Juni // 2012 Edisi 61 / Oktober 2019 WARTA WARTASOSIAL SOSIAL

43 43


PUISI

PERLAKUKAN USIA SENJA DENGAN BAIK Musim berganti, tak terasa kita memasuki usia senja Sejak tangisan pertama waktu lahir ke dunia hingga rambut berubah putih, beban perjalanan hidup kita dipenuhi aneka pengalaman duka dan suka, pahit dan manis, naik dan turun. Selanjutnya, bagaimana kita bisa berbahagia di usia senja bergantung pada kondisi fisik dan mental kita. Kebanggaan dan kekecewaan hidup sudah ada di belakang kita dan sekarang kita melanjutkan hidup keseharian dengan segala rutinitasnya. Jika kita pernah memimpikan kemewahan hidup dunia, kini kita menyadari bahwa kehidupan terindah dan paling berbahagia adalah memiliki pikiran yang tenang dan hati yang tentram. Tak perlu bingung menunggu kunjungan anak cucu. Mereka memiliki kehidupan pribadi yang harus diurus. Mereka seperti gasing yang tak berhenti berputar. Terjepit antara orang tua dan anak-anak. Yang tua seperti matahari senja, yang muda bak matahari pagi dan tentu saja yang muda lebih mendapatkan banyak perhatian. Itu sudah hukum alam. Itulah siklus perjuangan hidup anak manusia yang tak seorangpun bisa menyangkalnya. Ingatlah bahwa anak-anak kita selalu lebih sibuk daripada kita. Dalam hidup entah sebagai suami dan istri, atau orangtua dan anak. Entah harmonis dan intim atau tidak. Masing-masing unik dan memiliki hidupnya sendiri. Karena itu kita harus belajar mengatasi kesepian dengan menemukan cara menghibur dan menyemangati diri sendiri ketika merasa sendirian Dalam mencapai usia senja, kita memiliki harga diri dan kemurahan seperti siklus 4 musim. Masing-masing memiliki keindahan dan kebaikannya sendiri. Tersenyum dan nikmatilah tiap fase kehidupan Usia senja adalah awal fase hidup yang baik. Tenang, damai, tidak terburu-buru dan sukacita. Kita harus mempertahankan damai sejahtera, tidak terlalu menuntut, lebih legowo dan pemaaf. Jangan terlalu GR jika diperhatikan ataupun diacuhkan. Tetap tinggal atau berangkat pergi tidak masalah. Tetaplah tersenyum ketika menyambut hari yang baru dan berlakulah baik pada diri sendiri Jujur dan tulus membuat persahabatan langgeng. Jangan mengharapkan balas budi atas apa yang diberikan pada orang lain. Membahagiakan orang adalah prestasi hidup yang besar bukan ? Bio: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Yang_Jiang Novelis dari China - Yang Jiang (Menuliskan puisi ini di usia 103 tahun, Wafat pada usia 105 tahun, bulan Mei 2016)

44 44

Edisi Edisi61 46 / Oktober Juni / 2012/ 2019 WARTASOSIAL SOSIAL WARTA


Edisi 46 / Juni / 2012

WARTA SOSIAL

45


46

Edisi 46 / Juni / 2012

WARTA SOSIAL


ALAMAT KANTOR - Kantor Pusat : Ruko Graha Niaga Citra Blok 6-7 Lt 2 Jl. Raya Surabaya- Krian KM 29 Sidoarjo Telp. 031- 8978604 – 031-8978605 - Cabang Krian : Ruko Graha Niaga Citra Blok 6-7 Lt1 Jl. Raya Surabaya-Krian KM 29 Sidoarjo Telp. 031- 8978604 – 031-8978605 - Cabang Sepanjang : Jl. Bebekan No.21 Sepanjang Telp. 031-7871461 - Cabang Candi : Jl. Raya Candi No.39 Sidoarjo Telp 031-8072282

PRODUK SIMPANAN

- Cabang Ampel : Jl. KH Mas Mansyur No. 143 Surabaya Telp. 031-3539404, 031-3576174 - Cabang Mojokerto : Pasar Tanjung Anom Blok TG-12 Jl. Residen Pamudji- Mojokerto Telp. 0321-381557 - Cabang Mojosari : Ruko Graha Adipura, Jl. Gajahmada G-5 Mojosari Telp 0321-596592 - Kas Wonokromo : Stand LDKA N0.1-2 Pasar Wonokromo Surabaya Telp. 031- 8410678

PRODUK PEMBIAYAAN

1. Prinsip Titipan (Al-Wadi’ah) • Tabungan Wadi’ah Haji. • Tabungan Wadi’ah Qurban. • Tabungan Wadi’ah Inshada. • Tabungan Wadi’ah Qordhiyu

1. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) • Pembiayaan Mudharabah • Pembiayaan Musyarakat

2. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) • Tabungan Mudharabah Umum • Tabungan Mudharabah Pelajar • Deposito Mudharabah jangka 1, 3, 6 dan 12 bulan • Deposito Mudharabah Muqayadah • Saham

2. Prinsip Jual Beli (Al-Bai’) • Pembiayaan Murabahah • Pembiayaan Istishna’ 3. Prinsip Sewa (Al-Ujrah) • Pembiayaan Ijarah Murni • Pembiayaan Ijarah Muntahiyyah Bit Tamlik 4. Prinsip Alih Hutang (Al-Hawalah) 5. Prinsip Pinjaman (Al-Qordh)

Situs : www.bprsyariah.com

Edisi 46 / Juni / 2012

WARTA SOSIAL

47


48

Edisi 46 / Juni / 2012

WARTA SOSIAL


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.