PRAKIRAAN CUACA HARI INI SIDOARJO
TELEPON PENTING SURABAYA: PMK Surabaya 031-3533843-44 Polda Jatim (031) 8280748 Polrestabes Sby (031) 3523927 Polres Tanjung Perak(031) 3293023
www.kabarmetro.com
MALANG
CERAH BERAWAN
BERAWAN
SUHU : 24 - 32 °C KELEMBABAN : 61 - 93%
SUHU : 18 - 31 °C KELEMBABAN : 45 - 92 %
GRESIK
MOJOKERTO
CERAH
BERAWAN
SUHU : 25- 33 °C KELEMBABAN : 61 - 93%
SUHU : 23 - 33 °C KELEMBABAN : 44 - 90% Sumber: BMKG Indonesia
KAMIS, 31 MEI 2012 PROTES: Beberapa aksi pekerja media terkait kekerasan yang dilakukan manajemen PT Indospring.
PWI Jatim Kecam Kekerasan Terhadap Wartawan
Manajer HRD Indospring Terancam Jadi Tersangka GRESIK, (BM) - Manajer Human Resource Development (HRD) PT Indospring Tbk, Paulina Pradani saat ini mungkin tidak bisa duduk tenang, pasalnya penetapan tersangka oleh jajaran Satreskrim Polres Gresik mengarah kepadanya Kasatreskrim Polres Gresik AKP Nur Hidayat dalam gelar perkara yang dilakukan Rabu (30/5) pagi sekitar pukul 10.00 mengatakan jika semua unsur delik pers sudah terpenuhi, sehingga secepatnya akan di tetapkan sebagi tersangka “Dari hasil penyelidikan semua sudah mengarah pada wanita itu, namun kami
FOTO:BM/KHOLIS
Paulina Pradani
belum bisa menetapkan sebagai tersangka karena kami masih butuh bukti tambahan lagi,” ungkapnya kemarin. AKP Nur Hidayat menjelaskan untuk bukti tambahan tersebut adalah kamera korban. Serta rekaman asli saat peristiwa itu terjadi, selain itu pihaknya juga akan memanggil saksi ahli dalam hal ini pakar hukum dan pakar IT “Hal ini tidak ada maksud untuk mengolorolor penetapan tersangka, hanya untuk memperkuat bukti, karena dalam penyelidikan kasus ini menemukan unsur tindak pidana. Jadi kami meminta teman-teman
jurnalis bersabar,” pintanya. Menurutnya dalam kasus ini keterangan ahli sangat dibutuhkan. Rencananya penyidik Unit III Satreskrim Polres Gresik mendatangkan ahli hukum dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan ahli IT dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. “Saksi ahli dalam proses pemeriksaan perkara laporan perampasan kamera dan upaya menghalanghalangi wartawan liputan saat inisangat dibutuhkan, dan proses pemeriksaan ini sudah ditingkatkan. HALAMAN 15
Sudah Menelan 29 Nyawa Sejak Dioperasikan
Ribuan Warga Blokir By Pass Balongmojo Jalur By Pass Balongmojo yang menjadi akses utama Mojokerto-Jombang, tak hanya rawan kriminal. Jalur tengkorak itu bahkan sudah menelan puluhan korban jiwa warga sekitar. Sayangnya, pemerintah seakan tak peduli pada infrastruktur pendukung jalur yang difungsikan untuk menyingkat jarak tempuh Surabaya-Jombang itu. MOJOKERTO, (BM) – Ribuan warga Desa Balongmojo dan Banjaragung Kecamatan Puri, Mojokerto memblokir By Pass Balongmojo, Rabu (30/5). Mereka menuntut pemerintah membangun terowongan penyebrangan untuk menghindari korban laka lantas maupun kriminal yang marak terjadi sejak dioperasikan di tahun 2004. HALAMAN 15
ALUTSISTA FOTO:BM/PRAYOGI
NYARIS: Ribuan warga mengehntikan bus umum yang nekat menerobos pemblokiran By Pass. Insert aksi demo warga didukung anak sekolah (atas) dan mediasi Polres Mojokerto dengan perangkat desa (bawah)
Kredit Fiktif Rp 300 Juta Bank Jatim
Pungli RSU dr Soetomo
Yusuf Tuding Manajemen Cuci Tangan
Super Tucano menjadi kekuatan baru TNI AU
Super Tucano Gantikan Kuda Liar di Skuadron 21 MALANG, (BM) - Skuadron Udara 21 Lanud Abdurrachman Saleh Malang, menanti kedatangan empat unit pesawat tempur Super Tucano EMB314 buatan Brazil yang direncanakan tiba pada 28 Agustus 2012. HALAMAN 15
SURABAYA, (BM) - Dirut RSU dr Soetomo Dodo Anondo, dituding cuci tangan terkait masih beredarnya karcis retribusi kepada pasien yang akan berobat di rumah sakit milik Pemprov Jatim. Apalagi ada kesan menyalahkan bawahan terkait peredaran karcis retribusi yang jelas-jelas melanggar Peraturan Daerah. HALAMAN 15
Polres Jombang Periksa Pejabat Dua Dinas
FOTO:BM/TOVAN BEKA
KORBAN: Dipusingkan biaya berobat yang selangit, ternyata jadi kesempatan manajemen RSU dr Soetomo untuk menarik keuntungan dengan memberlakukan retribusi yang sudah dilarang melalui perda.
JOMBANG, (BM) – Polres Jombang terus menelusuri dugaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) fiktif yang dikucurkan oleh Bank Jatim. Dua intansi Pemkab Jombang, yakni Dishutbun (Dinas Kehutanan dan Perkebunan) dan Disnak (Dinas Peternakan), dipanggil Rabu (30/5) untuk dimintai keterangan seputar rekomendasi yang dikeluarkan dinas bagi penerima program tersebut. Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Dony S Handakha mengatakan, enam orang sudah dipanggil kemarin. Masingmasing, dua orang kreditur, dua orang kepala desa, dan dua orang dari Dishutbun dan Disnak Jombang. HALAMAN 15
Makanan Bergizi Masuk Pembahasan Prolegda 2012 SURABAYA, (BM) - Kebutuhan makanan bergizi bagi warga lanjut usia (lansia), dinilai Badan Legislasi (Banleg) DPRD Surabaya sebagai persoalan serius yang harus segera ditangani dengan produk hukum. Untuk realisasikan program itu, Banleg memasukkan penambahan pangan bergizi lansia dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2012. Ketua Banleg, Tri Didik Adiono menyatakan, tujuan dari dibuatnya perda inisiatif ini merupakan usaha bersama antara pihak legislatif dengan eksekutif terhadap warga lansia di Surabaya yang selama ini terkesan kurang terurus. ”Dalam perda inisiatif itu nantinya juga akan disebutkan bahwa Panti Wreda harus menerima lansia yang selama ini kurang terawat,” ujar Tri Didik, Rabu (30/5). Politisi dari PDIP itu mengungkapkan, selain makanan yang bergizi, dalam peraturan daerah itu nantinya juga ada fasilitas lain yang diberikan bagi lansia di Surabaya. Mulai dari pemberian intensif, bantuan pengobatan kesehatan serta ban-
tuan advokasi. “Meskipun mereka sudah berusia lanjut, tapi tidak menutup kemungkinan mereka juga akan membutuhkan bantuan hukum. Makanya kami juga sudah siapkan itu,” ungkapnya. Meski demikian, pria yang akrap disapa Didik Bledeg ini menjelaskan, tidak semua lansia di Surabaya bisa menikmati fasilitas ini. Sebab dalam prakteknya, tambah dia, warga berusia lanjut yang berhak menerima tunjungan hanya bagi lansia yang terdaftar di Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, memiliki KTP Surabaya serta yang berada di panti wreda. “Jika hanya mengacu data dari Dinsos kami khawatir hanya akan berpaku pada data statistik. Makanya kami juga akan mendata lansia yang berada di panti wreda,”cetusnya. Sedangkan untuk alokasai anggaran yang disediakan bagi setiap lansia, politisi yang juga anggota Komisi A DPRD Surabaya itu menyebut Rp 4 ribu atau Rp 120 ribu nominal uang yang disediakan untuk makanan bagi warga lanjut usia. “Sesuai dengan Peraturan Walikota (Perwali)
FOTO:BM/MADJI
Banleg Fokus Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia Surabaya
Baktiono
no.32/2012 tentang pemberian makanan kepada lansia miskin dan terlantar anggarannya sebesar Rp 4 ribu,” pungkasnya. Sementara Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono mengingatkan bila program pemberian makanan bagi Lansia rawan manipulasi anggaran. Kerawanan itu bisa terjadi berkaitan dengan jumlah Lansia dan jatah makan kepada Lansia. Sebab selama ini, tambah dia, jumlah Lansia yang
diberikan makan sekitar 4.500 lebih, tapi dalam kenyataannya yang diberi kurang dari jumlah itu. Menurut Baktiono, sudah sepantasnya bila walikota melaunching program yang berorientasi pada kesejahteraan rakyatnya. Dengan catatan program tersebut tidak dijadikan sarana untuk mencari nama atau cari muka kepada masyarakat. Artinya, pemberian makanan gratis ini murni dengan tujuan mensejahterakan kaum lansia di Surabaya. “Kami hanya mengingatkan saja, semoga tidak ada manipulasi dalam kegiatan ini,” ingatnya. Terpisah, Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos), Endah Puspandari menyatakan, pemkot telah mengalokasikan dana sebesar Rp 9 miliar untuk membantu warga lansia Surabaya di tahun 2012 ini. Jumlah anggaran itu akan dialokasikan untuk pemberian nasi bungkus kepada 4986 warga lansia miskin dan terlantar di Surabaya. Menurut Endah, dalam sehari, para lansia itu akan mendapatkan sebungkus nasi seharga Rp 4.000 per bungkus. “Ben-
tuknya dalam bungkusan, bukan kotakan. Nanti akan kita salurkan melalui Panti Wreda yang tersebar di kelurahan-kelurahan,” tegas Endah. Dikatakan Endah, berdasarkan data dari Bapemas KB Kota Surabaya, ada lebih dari 60 ribu lansia di Surabaya. Dari data tersebut, yang masuk dalam kategori lansia miskin sebanyak 40 ribu warga. Nah, setelah diverifikasi lagi di kecamatan untuk lansia kategori miskin dan terlantar, jumlahnya mengecil menjadi hanya 4986 lansia itu. Itu juga karena ada beberapa lansia yang tutup usia. “Mungkin ada yang terlewat, tetapi saya kira tidak banyak. Dan mereka akan diikutkan dalam program tahun depan,” tegas Endah. Mengapa Pemkot tidak meng-cover semua lansia di Surabaya, yang jumlahnya 60 ribu tersebut? Secara terbuka Endah menyebut kalau dananya tidak cukup. “Harapan kami tentu seperti itu, tetapi dananya tidak cukup. Anggarannya Rp 9 miliar pertahun itu,” sambung perempuan berparas manis ini.(adv/bmb/epe)