BATIK JULI 2016

Page 1

JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

TH E I n flight Magazi n e of Bati k Ai r

JULI 2016

Gending of Rose Ayu Dyah Andari

PULAU KELOR

TIDAK DIBAWA PULANG

Surga Tersembunyi di Labuan Bajo

Wisata Mewah di Atas PINISI MEMBER OF

01


02


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

1


content 64

39

EDISI JULI 2016

HOT STUFF REGULAR 04

Cockpit’s Note

60

Info

64

Hot Stuff

67

Welcome Aboard

74

Entertainment

30

36 2


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

44

ART 18

Pesan dari Perempuan Tak Bernama

18

TRAVEL 10

Wisata Mewah di Atas Pinisi

36

Semedi Pagi di Batur

50

Mabuk Ginja di Óbidos

DESTINATION 24

Jalan-jalan ke Kota Batik Pekalongan

56

Pulau Kelor, Surga Tersembunyi Labuan Bajo

24

FASHION 30

Ayu Dyah Andari - Gending of Rose

AUTOMOTIVE 44

Jaguar F-Type SVR

The 200mph All-Weather Supercar

50 3


{ COCKPIT'S NOTE }

BATIK AIR RESMI LEPAS DARI LARANGAN TERBANG KE EROPA Tamu kami yang berbahagia, Bagi kami, faktor keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama. Kami berkomitmen terus memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya. Komitmen yang tinggi ini membuahkan hasil membanggakan. Pada 16 Juni 2016, Komisi Eropa (European Commission – Lembaga Eksekutif Uni Eropa/UE) mencabut pemblokiran penerbangan Batik Air dan Lion Air ke Benua Eropa. Pengumuman tersebut bukti pengakuan Komisi Eropa kepada Batik Air dan Lion Air yang telah melaksanakan standar dan prosedur keselamatan penerbangan yang berlaku dan diakui dunia internasional. Dalam hal keselamatan penerbangan, seluruh maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group, salah satunya Batik Air, juga telah berhasil memperoleh IATA Standard Safety Assessment (ISSA). Sehingga seluruh operasional Batik Air terjamin dengan standar keselamatan internasional. ISSA merupakan program IATA Operational Safety Audit yang merupakan audit skala global. Ada sekitar 115 standar dan praktik yang harus dipenuhi yang direkomendasikan dalam ISSA. Tanpa terasa liburan Idul Fitri tidak lama lagi, biasanya terjadi lonjakan penumpang menjelang Lebaran. Sebaiknya Anda mempersiapkan perjalanan mudik ini jauh hari, agar perjalanan terasa nyaman. Kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya guna menghadapi lonjakan penumpang ini. Mulai dari ketersediaan armada pesawat, pembukaan rute baru, dan menambah frekuensi penerbangan pada rute yang sudah ada. Salah satu rute baru yang kami buka adalah Jakarta-Kendari. Pada kesempatan ini kami segenap keluarga besar Batik Air mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H�, kepada seluruh penumpang yang merayakannya. Semoga di hari yang penuh kemenangan ini Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkah-NYA kepada kita semua. Akhir kata, selamat menikmati penerbangan Anda bersama Batik Air. Salam Capt. Achmad Luthfie

4


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

5


PRESIDENT DIRECTOR Capt. Achmad Luthfie DIRECTOR OF SAFETY Capt. Wisnu Wijayanto DIRECTOR OF OPERATION Capt. Syahreza DIRECTOR OF TECHNICS Rudi Hartono DIRECTOR OF COMMERCE Achmad Hasan DIRECTOR OF GENERAL AFFAIRS & FINANCE Edward Sirait

COVER HIT

CORPORATE LEGAL Dr. Harris Arthur Hedar, S.H., M.H.

PLATARAN PHINISI BALI FOTO DOK. PLATARAN

Inflight Magazine of Batik Air

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe

CONTRIBUTORS Valentino Luis

Pria kelahiran Maumere, Flores ini mulai berkelana ke berbagai negara sejak 2007. Pernah berkarir sebagai travel consultant namun memutuskan untuk kembali sebagai petualang dan kontributor untuk majalah wisata dalam dan luar negeri (Nature’s Best Photography, Merian Germany, National Geographic Traveler, Travelxpose, dll).

TOTO SANTIKO BUDI

Fotografer lepas, tinggal di Jakarta. Mengawali karir di Surabaya, tahun 2000. Sebagai staf foto Harian Radar Surabaya. Tahun 2005 bergabung dengan Jiwa Foto Agency Jakarta. Sejumlah karyanya pernah dimuat media lokal maupun Internasional, seperti koran Tempo, National Geographic Indonesia dan Destin Asia.

Editor Ristiyono, Solichin M. Awi, Priyanto Sismadi, Faisyal, Riman Saputra N., Dody Wiraseto ART DIRECTOR Gerald Manuel Wang Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Aman Sugandhi (Surabaya), Qurratu Ainie Partono (Surabaya), Fernandito Haka (Bali), Illustrator & Designer R. Archie F. Mandagie, M. Saleh Hanif Finance & ADMINISTRATION Ade Kristanti, M. Zaky, Alvidha Septianingrum, M. Solichin

Advertising hotline 0821 10 88 22 00 Fax.: +62(21)3151668 Email: batikair.magazine@gmail.com

CHECK OUR DIGITAL COPY @

www.issuu.com/batikair.magazine

6


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

7


8


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

9


{ TRAVEL}

FOTO DOK. PLATARAN

10


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

WISATA MEWAH

DI ATAS PINISI Bayangkan berada dalam sebuah kamar mewah layaknya hotel bintang lima. Tempat tidur empuk dan lembut dalam kamar yang dingin. Sesaat kemudian, kita keluar dan merasakan embusan segar angin laut dalam pemandangan kepulauan nan indah. Lebih menarik dan mengesankan jika semuanya dinikmati dari atas perahu pinisi (phinisi) karya para panrita lopi atau ahli pembuat perahu dari Tana Beru, Bulukumba, Sulawesi Selatan. TEKS RISTIYONO

P

erahu pinisi pernah memegang peranan sangat penting sebagai sarana transportasi antarpulau di bumi Indonesia. Dalam kurun 1930-1970, roda perekonomian antarpulau sangat bergantung pada pinisi – perahu klasik berciri khas dua tiang, tujuh layar, bagian haluan dengan anjong, serta buritan memakai

rembasang. Kala itu pinisi merupakan alat angkut barang hasil bumi serta barang-barang perdagangan lainnya oleh pedagangnya sendiri. Selepas 1970, seiring ritme perdagangan antarpulau ketika pedagang butuh perahu lebih besar dan lebih cepat, pinisi yang mengandalkan hanya layar dan angin sebagai tenaga

penggerak mulai ditinggalkan. Pesona anggun pinisi dengan tujuh layar mengembang kala melaju, membelah samudra, kini menjadi momen langka dan mahal. Bentuk perahu tradisional yang sekarang banyak ditemukan sebagai alat transportasi antarpulau di perairan Indonesia bukanlah pinisi klasik, tetapi lebih ke

11


perahu lambo sebagaimana banyak didapati di beberapa pelabuhan di Indonesia, di antaranya di Pelabuhan Paotere di Makassar (Sulawesi Selatan) dan Pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta). Lantas, apa yang saat ini terjadi pada perahu pinisi klasik? Keberhasilan ekspedisi Phinisi Nusantara pada 1986 rupanya berdampak sangat positif. Phinisi Nusantara, perahu tradisional hasil karya Indonesia itu, berhasil mengarungi Samudra Pasifik, berlayar selama 69 hari menempuh jarak sekitar 11.000 mil laut, hingga ke Vancouver, Kanada. Keberhasilan itu membuka mata dunia bahwa kekuatan serta ketangguhan perahu pinisi yang dibuat secara tradisional benarbenar terbukti. Keberhasilan ekpedisi Phinisi Nusantara juga membawa angin baru bagi pembuatan pinisi klasik yang sudah cukup lama lesu. Seturut sukses ekspedisi itu,

pembuatan pinisi dalam profil asli bergairah lagi. Pesanan pembuatan pinisi terus mengalir ke butta panrita lopi di Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Pesanan perahu tradisional pinisi tidak lagi untuk kebutuhan kargo, melainkan sebagai perahu wisata. Pesanan itu datang dari berbagai negara di dunia, seperti Inggris, Spanyol, Polandia, Belanda, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman, Jepang, dan beberapa lainnya. Karena disesuaikan dengan fungsi serta keinginan pemesan, dilakukanlah beberapa modifikasi pada pinisi. Unsur modern pun dimasukkan, menyatu dengan yang tradisional. Pembuatan pinisi masih dilakukan dengan cara dan teknik tradisional oleh para punggawa dan sawi yang mendapatkan keahlian membuat perahu secara turun-temurun.

FOTO DOK. PLATARAN

FOTO DOK. LAMIMA

12

Sedangkan unsur modern yang masuk dalam pembuatan perahu tradisional pinisi, antara lain, penambahan peralatan canggih untuk navigasi serta motor atau mesin penggerak perahu sehingga tidak hanya mengandalkan layar dan angin, plus berbagai peralatan elektronik canggih lainnya. Itu membuktikan teknologi tradisional hasil karya


JULI 2016

masyarakat Bugis-Makassar bisa bersanding dan berjalan seiring dengan teknologi modern. Selain itu, beberapa perubahan dan modifikasi juga terjadi pada bagian lambung pinisi. Pada bagian ini dibuat beberapa kamar dengan fasilitas cukup mewah, bahkan beberapa di antaranya sangat mewah. Kamar-kamar itu dilengkapi tempat tidur yang sangat nyaman, kamar mandi dan WC, televisi, serta

fasilitas pendingin ruangan. Pada bagian lambung juga dimodifikasi menjadi dapur dan restoran , lengkap dengan segala peralatan modern. Sedangkan pada bagian dek pinisi dipakai untuk tempat berjemur, lengkap dengan kursi panjang. Beberapa bagian juga dimanfaatkan sebagai tempat bersantai menikmati segar udara laut di perairan

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Indonesia. Pada dek beberapa pinisi juga dibangun tempat seperti lounge nan nyaman, lengkap dengan pendingin udara, televisi, karaoke, serta beragam makanan-minuman yang siap dinikmati. Alhasil, tidak mengherankan jika didapati beberapa model pinisi telah dimodifikasi dengan kamar atau ruangan menjulang agak tinggi di atas dek. Demikian

13


14


JULI 2016

pula pada bagian buritan perahu, ada yang memiliki rembasang, tapi tidak sedikit yang memakai model panta’ seperti halnya pada perahu jenis lambo. Sebagian besar proses pengerjaan body perahu pinisi dilakukan di Tana Beru maupun di Bira, Sulawesi Selatan. Sedangkan pengerjaan interior perahu dan berbagai peralatan serta fasilitas modern, sebagian besar dilakukan di tempat-tempat lain seperti di Semarang dan Bali. Wisata bahari Indonesia telah dikenal luas di seluruh dunia. Pesona pantai dan keindahan alam bawah lautnya juga tersebar hampir di seluruh wilayah perairan bumi Nusantara. Keberadaan perahu pinisi dengan berbagai fasilitas pendukungnya bisa menjadi pelengkap untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Wisatawan bakal kian merasakan pengalaman sangat berbeda, menikmati pesona alam di atas perahu tradisional pinisi yang melegenda. Hingga kini terdapat sekitar 40 operator perahu tradisional pinisi yang melayani wisata bahari di Indonesia. Dua di antaranya adalah Lamima dan Plataran. PLATARAN Perahu pinisi lain yang melayani paket wisata adalah Plataran Private Cruises. Saat ini mereka telah memiliki total

FOTO DOK. LAMIMA

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

delapan perahu nan mewah. Dari delapan perahu itu, empat berbentuk pinisi, yaitu Plataran Pinisi Felicia, Plataran Pinisi Ambasi, Plataran Pinisi Bali, dan Plataran Pinisi Komodo. Plataran Pinisi Felicia merupakan yang terbesar di antara keempat pinisi tersebut dan mampu menampung 12 tamu yang terbagi dalam dua master cabins dan empat twin cabins. Dengan pelayanan standar bintang lima, Plataran Pinisi Felicia melayani pelayaran wisata ke perairan Pulau Komodo dan sekitar Flores. Plataran Pinisi Ambasi memiliki empat kabin yang terbagi atas tiga luxurious double cabins dan satu twin cabin yang mampu menampung total delapan tamu. Plataran Pinisi Bali memiliki enam single bed yang dapat menampung enam tamu. Sedangkan Plataran Pinisi Komodo, yang terkecil, bisa menampung hanya empat tamu. LAMIMA Sebuah perahu tradisional pinisi siap memberikan pengalaman khusus berlayar nan elegan kala menjelajah keindahan alam Indonesia. Dengan panjang perahu lebih dari 65 meter dan terdiri hanya tujuh kabin, yang seluruhnya mampu mengakomodasi cuma 14 tamu, ia akan memberikan pelayanan istimewa kelas bintang lima kepada setiap tamu.

15


FOTO DOK. LAMIMA

Lamima menjadi perahu pinisi pertama penerima sertifikat internasional dari RINA Class. Untuk mendapatkan sertifikat itu, seluruh gambar harus lebih dulu disetujui, kemudian surveyor dari perusahaan pemberi sertifikat mengadakan kunjungan reguler untuk survei, meneliti dari awal seluruh peralatan keselamatan hingga peralatan pencegahan polusi. Lamima yang dibuat oleh ahli pembuat perahu (panrita lopi) Haji Baso dari Bira, Sulawesi Selatan, ini menjadi perahu layar kayu terbesar di dunia. Dalam bentuk perahu tradisional pinisi, faktanya Lamima menjadi salah satu superyacht unik dan membanggakan para pembuat perahu di Indonesia.

16

Lamima membawa konsep baru dalam dunia yacht. Jika selama ini superyacht dibangun di Eropa atau di Amerika Serikat dengan semua kru orang Barat, Lamima dalam bentuk perahu tardisional pinisi dihadirkan oleh semua kru orang asli Indonesia, namun berstandar Western yacht. Kehadirannya turut berkontribusi membawa bagian dunia yang indah kepada wisatawan yang selalu ingin mencari dan menemukan cakrawala baru. Terbukti wisatawan begitu menikmati seluruh aspek tradisional Lamima, keramahan dan kehangatan para kru, serta pelayanan nan istimewa layaknya standar di superyacht. Dengan tujuh kabin yang luas dan mewah, Lamima merupakan kombinasi

keaslian dan kehangatan sebuah perahu pinisi dengan desain yacht terbaru serta dilengkapi teknologi canggih. Lamima dibangun selama tiga tahun dengan semangat dan cinta dan hasilnya pun melebihi ekspektasi. Lamima melayani jalur pelayaran wisata ke perairan Alor, Flores, Sumba, Komodo, Ambon, dan Raja Ampat. Baik Lamima, Plataran, maupun operator pinisi wisata lainnya menawarkan kenyamanan hingga kemewahan selama pelayaran. Banyak aktivitas bisa dilakukan sepanjang pelayaran, seperti berenang, snorkeling, diving, jet ski, hingga bercengkerama dengan penduduk lokal di sekitar pulau yang dikunjungi. Jadi, tunggu apa lagi?


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

17


{ ART}

Pesan dari

Perempuan Tak Bernama 18


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

P

Ketika menggarap perempuan anonim sebagai objek lukisan, RB Ali mendayagunakan berbagai elemen rupa, mencangkokkan gaya absrak, serta menyisipkan penampilan kubistik. Ia juga ‘’memuja’’ tokoh-tokoh penggulir perubahan. TEKS FAISYAL. FOTO RIMAN SAPUTRA N

ara perempuan itu tak bernama, bahkan kadang tak berwajah. Namun, asal-usul mereka sama, dari rahim ‘’idealisme’’ sosok perempuan perkotaan, penghuni apartemen mahal maupun pengunjung mal-mal di kota besar. Kesan itu tertangkap dari wujud dan gesture yang mereka perlihatkan, langsing berkulit mulus bak pualam. Beberapa di antaranya tampil sensual. Begitulah representasi perempuan dalam 12 buah kanvas RB Ali yang dipajang pada pameran lukisan di Galeri Nasional, Jakarta, pada 3–20 Juni 2016. Masing-masing perempuan dalam lukisan membawa kisahnya sendiri. Judul-judul lukisan, tampaknya, diarahkan sebagai pemberi latar cerita. Misalnya, sebuah lukisan berjudul Marah. Pada Saku Marah, Kenapa Aku Marah, Untuk Apa Aku Marah. Kuadukan Semuanya Pada Sang Rembulan berisi bidangbidang persegi berbagai warna berbagi ruang kanvas dengan satu sosok perempuan di tepi kiri dan sebuah bulatan pada bagian kanan atas. Judul panjang tersebut andil menciptakan suasana sekaligus mengiringi penikmat pada tampilan visual. Judul tak hanya sebagai pembeda sebuah lukisan dengan yang lainnya, seperti kerap ditempelkan pada karya-karya non-representasi, melainkan lebih kurang sebagai ‘’tanda’’ untuk beranjak dari persoalan tubuh secara fisikmaterial ke arah non-material.

19


Menurut kurator Efix Mulyadi, pada pameran kali ini RB Ali tetap mengunggulkan kepiawaiannya memadukan bidang-bidang warna hingga terkesan nyaman. Ia menghindari komposisi yang rumit. Alhasil, setelah melewati proses penyederhanaan sosok utama pun terkesan lebih menonjol. Kepiawaian RB Ali memperlakukan para tokoh dalam lukisan itu bisa didapati dalam karya berjudul Dialog, Kabisat, Malam Semakin Sepi, Malam Semakin Sunyi, maupun Di Kota ini Tak Ada Lagi Yang Mau Mendengarkan Suaraku. Hal serupa berlaku pada lukisan Gaya Hidup Orang Cantik, Bergaya dan Bertingkah Apapun Tetap Kelihatannya Cantik, serta Salah pun Dimaklumi.

20

Merwan Yusuf, kurator dan pengamat seni, berpendapat senada. Ia melihat RB Ali pada pameran kali ini tidak beranjak dari orientasi pesona keindahan serta kemolekan tubuh perempuan yang diolah sedemikian rupa, sehingga sangat plastis dan sensual. Pemilihan warna-warna cerah dan segar semakin menambah semarak komposisi lukisan hingga menyenangkan mata. ‘’Kepiawaian RB Ali dalam meramu model dengan liukliuk tubuh memesona dilukis dengan sapuan kuas yang rapi dan, sesekali, melukiskan pemandangan alam. Trik seperti itu memang bukan sesuatu yang sulit dikerjakan,� ujar Merwan. Lambat laun, katanya menambahkan, lukisan RB Ali akan merayakan hedonisme yang menghadirkan pertanyaan

demi pertanyaan kepadanya. Apakah karya-karyanya selama ini hanya menyenangkan mata para penikmat atau ada hal lain yang lebih tinggi dari sekadar tampilan fisik? Merwan mencemaskan lukisan-lukisan RB Ali perlahan-lahan terjerumus sebagai karya souvenir, melakukan pengulanganpengulangan, agar tetap diminati calon pembeli. B i s u d alam K e ramaian Hampir semua manusia berharap kebenaran akhir adalah istirahat nan damai. Namun, mendiang filsuf Friedrich Nietzsche mencurigai pola pikir itu. Ia berpendapat, ketenangan dan kepastian tidak bisa diperoleh di dunia yang serbakontradiktif dan ambigu.


JULI 2016

Filsuf Jerman itu kemudian menawarkan dinamika perang (perjalanan, pengembaraan) sebagai pola pikir tanpa resolusi, penyelesaian, atau perdamaian. Tantangan hidup yang datang kala dalam perjalanan itu diterima, diolah, serta ditundukkan. Dalam perjalanan, yang pokok bukan berdebat soal mengapa berjalan atau tujuan akhir yang hendak diraih. Terpenting justru perjalanan itu sendiri. Berjalan. Titik. Berani berjalan tanpa memiliki sebab dan tujuan pasti. Berani melangkah meski sadar bahwa sebab dan tujuan itu pasti tidak ada. Itulah yang disebut peperangan abadi,

penziarahan, dan transformasi tanpa henti. Pemikiran Nietzsche tersebut dipakai pemerhati seni Syakieb Sungkar untuk membedah karya-karya RB Ali. ‘’Saya ingin meminjam pemikitan Nietzsche untuk membaca karya kolosal RB Ali berjudul Bisu. Karya tersebut banyak di-support kawan-kawan sang pelukis dan Komunitas Palang Pintu,� ucap Syakieb. Proses melahirkan karya lukisan Bisu terbilang cukup unik. Ide dasarnya datang dari RB Ali, tetapi eksekusinya dilakukan ramai-ramai dengan melibatkan Edi Bonetski, Yayat Lesmana, Maria Tiwi,

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Ahmad Muhsoni, serta beberapa lainnya. Maka lahirlah sebuah lukisan yang lebih kaya goresan karena menampung banyak emosi dari para seniman Palang Pintu. Namun, dalam bahasa sang pelukis, hasil lukisan itu bukan sebuah karya kolaborasi karena rekanrekannya tersebut terlibat hanya dalam eksekusi. Seperti itu pula pesan dalam Bisu, yang bertutur tentang peperangan abadi manusia dalam menyuarakan perbaikan: perbaikan atas kerusakan alam, dampak industrialisasi, hingga kerusakan moral.

21


Para tokoh berteriak, tapi ada pula yang sekadar bergumam tanpa memberi hasil. Waktu terus berjalan, pemerintahan berganti, namun dunia tak kunjung membaik. Usul dan harapan pun hilang dalam bisu. RB Ali berharap, jika rezim berganti ekonomi membaik, dunia seni rupa akan cerah, dan nasib seniman terangkat. Yang terjadi kini kehidupan bertambah sulit, janji dan prediksi hanya kata-kata kosong. Keadaan bisu bukan membuat manusia menjadi menyerah, tetapi malah sebagai cambuk agar berusaha lebih keras. T e mban g S u n y i Selain mempersembahkan pesona kaum Hawa dan realitas sosial-politik, objek

22

lain yang disajikan RB Ali adalah tokoh-tokoh politik, namun bukan dalam bingkai kampanye politik. Jika ia menghadirkan sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok), sama sekali tidak ada hubungan dengan kegiatan politik kedua tokoh tersebut. RB Ali memilih melukis Risma dan Ahok semata karena kagumnya kepada mereka. Ia merespon berbagai gejala perubahan dalam masyarakat yang diciptakan Risma dan Ahok. Kedua tokoh itu dinilai membawa perubahan cukup mendasar. Selain fisik, juga perbaikan tidak kasat mata seperti pelayanan terhadap kebutuhan warga yang menjadi lebih bagus.

Selain Risma dan Ahok, RB Ali juga menghadirkan lima tokoh yang masih menyita perhatian publik. Dari lima itu, empat merupakan tokoh-tokoh yang (pernah) populer di Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu Antasari Azhar, Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Novel Baswedan. Satu lainnya adalah almarhum Munir, tokoh pejuang hak asasi manusia (HAM). Kurator dan pengamat seni Merwan Yusuf berharap ke depannya RB Ali tidak segan-segan mengekspresikan empatinya pada tokoh-tokoh lain yang dipandang pantas untuk menghiasi bidang kanvasnya agar bisa disaksikan banyak orang. Sebutlah, potret diri dari wajah-wajah berani dalam penegakan hukum dan peraturan, termasuk mereka yang telah menjadi martir bagi bangsanya.


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

23


{ DESTINATION}

24


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

JALAN-JALAN

KE KOTA BATIK PEKALONGAN TEKS & FOTO TOTO SANTIKO BUDI

P

agi itu langit berselimut awan tipis. Hawa Pekalongan, Jawa Tengah, yang biasa panas menjadi lebih bersahabat. Lalu-lintas di kawasan Jalan Dr Cipto masih cukup lengang. Berjalan untuk melemaskan kaki pada pagi itu pun menjadi menyenangkan. Sebentuk aktivitas tampak di sebuah gang. Sejumlah pengemudi becak serius merapikan hiasan becak masing-masing. Kain batik aneka motif dan warna menjadi unsur utama hiasan, selain pita, balon, hingga boneka. Mereka adalah peserta lomba becak hias yang digelar The Sidji Hotel, hotel boutique yang bertetangga dengan gang itu, untuk merayakan ulang tahun pertamanya. Bukan tanpa alasan hotel baru itu mengusung tema becak dan batik. Terletak

di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) membuat lalulintas Kota Pekalongan tidak pernah tidur. Pun, becak masih memegang peranan penting dalam transportasi masyarakat. Alat transportasi ramah lingkungan ini masih andal untuk menjelajah jalanjalan kecil atau gang-gang sempit yang banyak didapati di kota itu. K o ta B atik Pemerintah setempat mengklaim 70 persen batik di Indonesia diproduksi di kota ini. Mereka bahkan berani menyatakan bahwa daerah-daerah lain, yang juga dikenal dengan batiknya, ternyata memproduksi batiknya di Pekalongan. Di Pekalongan, batik telah lama menjadi ‘’industri’’ kerajinan, salah satu sumber pendapatan penting perekonomian setempat. Proses itu berlangsung sejak masa silam ketika

laut menjadi jalur utama transportasi dan perdagangan di Pulau Jawa. Pelabuhan Pekalongan menjadi salah satu tempat yang ramai disinggahi para saudagar dari berbagai negeri. Perdagangan dan perniagaan marak terjadi antara saudagar asing dan masyarakat setempat. Selain perniagaan, terjadi pula interaksi di bidang seni dan budaya. Masyarakat pesisir, yang dikenal lebih egaliter dan mudah menyerap berbagai pengaruh dari luar, lantas merefleksikan dalam seni budaya setempat, termasuk pada seni kainnya. Pembuatan batik (kain bergambar) dilakukan dengan cara menuliskan malam atau lilin panas dengan alat yang disebut canting pada sehelai kain, lalu diolah atau diproses dengan cara tertentu. Selain canting, penorehan malam pada kain lantas berkembang pula menggunakan teknik cap.

25


Batik Pekalongan selanjutnya berkembang dengan warna dan corak khasnya yang kaya variasi motif. Batik Pekalongan banyak dipengaruhi budaya China, Arab, India, Melayu, Jepang, dan Eropa. Saat ini seniman dan perancang lokal berbakat membuat kreasi motif batik dan busana trendi dengan inspirasi dari batik tradisional. Pekalongan memiliki sejumlah objek wisata potensial berupa kekayaan alam, sejarah, seni-budaya, dan religi. Namun, halhal berkaitan dengan batik sepertinya masih menjadi daya tarik utama kota yang juga sohor berkat ‘’megono’’ sebagai makanan khasnya.

26

Sejumlah tempat menarik yang bisa dikunjungi di Pekalongan terkait batik, di antaranya, museum batik, kampung batik, dan pusat belanja batik. M u s e u m B atik Terletak di seberang Taman Jatayu, taman utama kota – tempat warga berkegiatan serta menikmati suasana santai, museum itu memiliki koleksi beragam kain batik. Tak hanya batik jlamprang atau batik khas Pekalongan, tetapi juga berbagai batik dari setiap daerah di Indonesia, tradisional hingga kontemporer. Semua dipajang dalam ruangan yang tertata apik dan cukup modern.

Diresmikan kali pertama oleh Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2006, banyak benda koleksi museum akan menambah pengetahuan pengunjung terkait batik. Di museum itu bisa disaksikan pula aneka canting dalam beragam ukuran hingga berbagai bagian tanaman yang bisa diolah menjadi zat pewarna alami kain. Pengunjung juga bisa melihat kain batik tradisional Jawa yang memiliki fungsi serta kegunaan tertentu, tidak sekadar penutup tubuh. Motif kain berbeda-beda berarti memiliki kegunaan tertentu pula. Ada kain untuk lamaran, pernikahan, kelahiran bayi, dikenakan saat sakit, bahkan


JULI 2016

yang dikenakan saat manusia menghadap ke haribaan Illahi. Gedung yang dimanfaatkan sebagai museum batik itu merupakan peninggalan Belanda. Arsitekturnya megah. Di kawasan sekitar museum didapati banyak bangunan fotogenik peninggalan era kolonial. Selain fungsi utama sebagai tempat konservasi koleksi kain batik, museum tersebut juga menjadi pusat penelitian dan pelatihan pembuatan batik bagi generasi muda. Atas peran sebagai institusi pelestari batik, Badan PBB UNESCO mengganjar museum itu dengan Sertifikat ‘’Best Practice”.

K amp u n g B atik Kampung Batik Kauman merupakan salah satu kampung yang didiami banyak perajin batik di Pekalongan. Letaknya sangat strategis –di pusat kota, tepatnya di belakang Masjid Jami’ Kauman yang dibangun pada 1850-an— sehingga mudah dijangkau dari berbagai penjuru. Konon ia juga disebut-sebut sebagai kampung tertua di Pekalongan. Banyak rumah kuno masih berdiri megah di kampung itu. Keberadaan kampung tersebut ditandai oleh sebuah gapura berhias mural dengan lukisan berupa ragam hias batik khas Pekalongan dengan tulisan besar di

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

atasnya, terbaca “Kampoeng Batik Kauman”. Predikat kampung wisata diperoleh Kauman pada 2007. Papan-papan nama rumah produksi batik menjadi hiasan lazim pada banyak rumah di kampung ini. Selain melihat aneka produk batik yang ditawarkan, pengunjung bisa juga menyaksikan proses pembuatan batik sekaligus belajar membatik. Selain Kampung Batik Kauman, di Pekalongan juga terdapat sejumlah sentra perajin batik, yaitu di Kampung Batik Pesindon yang ‘’bertetangga’’ dengan Kauman dan Kampung Batik Kemplong di Kabupaten Pekalongan.

27


Pa s ar Gr o s ir S e t o n o Jika waktu Anda di Pekalongan tidak lama, sementara hasrat belanja batik sedemikian menggebu, kunjungi Pasar Setono. Terletak di Jalan Raya Pantura, pasar grosir batik dalam bangunan bekas pabrik tekstil itu tidak jauh dari Terminal Bus Kota Pekalongan. Ratusan pedagang batik berjualan di pasar itu. Harga dan jenis barang yang dijajakan pun bervariasi. Tak hanya kain dan pakainan jadi, tersedia pula sprei, sarung, mukena, tas, serta aneka pernak-pernik barang lain berbahan batik.

28

M e mbatik K e rta s B e ka s Kain maupun busana dari bahan batik kini begitu populer di negeri ini. Daerahdaerah yang dahulu tidak ada tradisi membatik pun berlomba menciptakan batiknya masing-masing. Kaum tua dan muda, yang menghadiri acara resmi maupun santai, juga makin sering terlihat mengenakan batik. Bagi seniman dan perajin batik, kreativitas merupakan kunci agar produknya bernilai lebih, sehingga konsumen melirik dan memilihnya. Harris Riadi, seniman batik

asal Pekalongan, mengamini prinsip itu. Beberapa tahun terakhir ia konsisten membuat sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain, membatik di atas limbah. Berawal pada 2007, lelaki jebolan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI – kini Institut Seni Indonesia/ISI) itu mencoba membatik di atas kertas bekas kantong semen. Pada awalnya, selama setahun belum ada konsumen lokal melirik karyanya. Namun, Harris tidak patah arang. Ia terus bereksperimen, melukiskan cairan malam dengan canting di atas kertas semen bekas, lalu melakukan semua proses batik yang lazim dikerjakan pada kain. Kayu, bunga, rempahrempah, hingga jamu-jamuan ia olah dan gunakan sebagai pewarna alami. Tekstur kertas bekas dan warna batik yang lembut dari bahan pewarna alam yang ramah lingkungan ternyata diapresiasi serta disukai konsumen luar negeri, seperti Jepang dan Eropa. Kini Harris menggunakan tidak hanya kertas bekas kantong semen. Berbagai barang bekas lainnya, seperti kertas-aluminium, kertasplastik, limbah kulit, serta bahan-bahan bekas lain ia olah menjadi kantong kemasan, kotak tisyu, dompet, tas perempuan, hingga sepatu boot keren.


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

29


{ FASHION }

Ayu Dyah Andari

Gending of Rose

Tarian Gending Sriwijaya dari Palembang menginspirasi Ayu Dyah Andari dalam menghadirkan koleksi bertajuk ‘’Gending of Rose’’, perpaduan kain songket Palembang dengan rose, signature khas Ayu. TEKS & FOTO RIMAN SAPUTRA

30


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

31


32


JULI 2016

W

astra Nusantara masih setia diangkat Ayu Dyah Andari ke panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2016. Berpengalaman memamerkan koleksinya di JFW 2015, kali ini desainer berhijab itu menggunakan kain dari kota asalnya, songket Palembang, dengan aplikasi detail mawar (rose) untuk seluruh koleksinya, termasuk pada busana pengantin muslimah sebagai ciri khasnya. Ayu sengaja mengangkat kain yang terkenal mewah itu sebagai bukti cinta pada Palembang, tanah kelahirannya di Provinsi

Sumatera Selatan. Mengangkat koleksi bertajuk ‘’Gending of Rose’’, dalam JFW 2016 nuansa romantis dan feminin begitu terasa dihadirkan Ayu dalam koleksinya. Berbagai ball gown glamor bernuansa Victoria kian mewah dengan detail-detail mawar nan menawan. Busanabusana karya Ayu kian cantik dengan tambahan detail bordiran handmade, mutiara swarovski, serta lace dengan motif memikat. Desainer lulusan Fakultas Teknik Industri, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, itu kembali menyuguhkan koleksi gaun pengantin yang bisa menjadi sumber inspirasi hijabers

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

yang ingin berpenampilan dan terlihat bak princess kala menghadiri undangan pernikahan atau tampil sempurna saat menikah. Koleksi ‘’Gending of Rose’’ didominasi warnawarna kalem seperti abu-abu, peach, putih, biru muda, dan krem yang dikreasi dengan gaya ala Kerajaan Sriwijaya dan Eropa Kuno. Desainnya menggambarkan budaya, kerajaan, serta keanggunan kemaharajaan Sriwijaya. Semua dihadirkan Ayu melalui 16 busana dengan ciri khas potongan klasik yang tak lekang oleh waktu. Dari jumlah itu, sembilan merupakan busana ready to wear, lima gaun pesta, serta dua gaun pengantin.

33


Si g nat u r e Bordir handmade serta taburan kristal swarovski yang diterapkan Ayu pada gaun pengantin merupakan salah satu signature-nya. Ukiran bordirnya memperkaya unsur dekoratif gaun berpotongan mengembang. Ia juga sering melengkapi gaunnya dengan belt melingkar di pinggang agar terlihat semakin anggun. Penggunaan warna putih pada gaun pengantin sebagai

34

perlambang kesucian juga menjadi ciri khas Ayu. Pada gaun pengantin, putih juga seolah menjadi warna yang timeless. Tekstur pun digunakan Ayu pada gaun guna menambah kesan glamor dengan ragam untaian bordir serta perpaduan material lace. Pada busana pesta, Ayu banyak menggunakan potongan double breasted dress dengan potongan rok lebar.

Penggunaan untaian bordir benang putih bunga mawar, sesuai tema besarnya, juga membuat penampilan terlihat anggun. Busana berpotongan rok lebar dan kaku ini tampak semakin cantik saat dipadankan dengan high heels. Ayu juga merilis koleksi ready to wear yang bisa dipadukan dengan busana pesta. Kesan tekstural begitu terlihat pada bagian lengan jaket yang dipenuhi bordir garis. Tak hanya itu, banyak gaun pesta atau pengantin karya Ayu dilengkapi tambahan cape menempel pada bagian pundak. Modifikasi cape unik itu mampu menyiasati lekuk dada yang besar. Sentuhan floral tertuang pada seluruh karya terbaru Ayu. Detail floral banyak terlihat di areal pundak, pinggang, lengan, dan rok. Ia pun menyelipkan unsur Indonesia dengan menambahkan detail songket Palembang. Selain putih yang sudah begitu melekat dengan image-nya, nuansa earthy seperti warna tanah, debu, dan langit juga kerap ditampilkan Ayu.


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

35


{ TRAVEL}

Semedi Pagi

di BATUR TEKS & FOTO VALENTINO LUIS

36


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

37


J

alanan begitu lengang. Sepi tanpa lalu lalang manusia. Hanya sesekali anjing dan kucing melangkah gontai menyeberangi aspal, menciptakan efek surealis manakala jejeran pohon di sepanjang jalan turut menjatuhkan helai daunnya seperti kala pertengahan musim gugur di negeri-negeri subtropis. Ada sengatan magis setiap kali mataku sempat beradu dengan mata patung-patung suci yang senantiasa mendelik. Inilah Bali setelah jarum jam melewati angka dua dini hari, tepatnya saat saya melajuhkan sepeda motor dari pesisir selatan menuju Kintamani. Singgah sejenak di Ubud, dua kawan telah menanti untuk turut serta. “Kamu sangat cepat,” sambut Jessica, tandem berkewarganegaraan Belgia. “Kalian siap?” tanya saya. “Untuk kesenangan ini, kami siap,” balasnya.

Oh, kesenangan seperti apa yang kami inginkan dari Bali pada jam-jam seperti sekarang? Hentakan musik dalam kelab malam? Bukan. Kami justruh merindu pada kesenyapan semedi di puncak gunung. Kami ingin mendaki Batur, salah satu ‘’atap’’ Pulau Dewata. Dari Ubud kami meluncur pelan ke arah timur laut, melewati kawasan persawahan Tegalalang yang masih pekat, kemudian beralih menanjak pada kemiringan wilayah agrowisata dengan sejumlah poster besar bertulisan ‘’Kopi Luwak’’ di kiri-kanan jalan. Suhu udara berubahubah, sebentar dingin mencucuk, sebentar hangat. Saya mencium aroma buahbuahan segar. Begitu tiba di tepian kaldera, vista elok Batur langsung menggoda mata. Tinggi Gunung Batur 1.717 meter di atas permukaan

laut (dpl), namun jika berdiri di atas tebing yang mengitari kalderanya terasa tinggi gunung ini seolah sebatas ubun kepala. Penduduk Desa Kintamani memanfaatkan panorama indah tersebut dengan mendirikan restoran-restoran tepat pada ujung bibir tebing. Saya yakin teras- teras restoran yang berpatio lebar dan terbuka ini akan terisi puluhan pengunjung menjelang makan siang.

38


JULI 2016

Untuk mendaki Batur kami mesti memulainya di pos keberangkatan di kaki gunung, persisnya di Toya Bungkah, sisi timur Danau Batur. Jalur beraspal menurun dengan tikungantikungan tajam serta taburan kerikil menuntut penglihatan penuh saat berkendaraan. Apalagi sepeda motor yang kami pakai cuma sekelas skuter.

Di pos keberangkatan semua pendaki mendaftarkan diri, membayar retribusi Rp 75 ribu per orang, lantas ditemani pemandu setempat untuk mendaki. Umumnya pendakian dimulai pukul 03.30 pagi. Penting untuk melengkapi diri dengan sepatu yang nyaman, senter, jaket, serta bekal minuman atau makanan. Cuaca yang cerah memperindah angkasa lewat

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

taburan bintang. Orion dan Sirius adalah instalasi bintang yang paling sering muncul tatkala mendaki Batur. L a u tan Awan d an C a h aya Fa j ar Butuh waktu sekitar dua jam agar bisa menggapai view point Batur. Mula-mula kami melalui ladang sayuran. Begitu rute mulai menanjak, batubatu legam menjadi pijakan

39


utama kaki kami. Pepohonan tinggi dan rimbun jarang ditemui di Batur. Sebagai grup pertama, dari lereng gunung kami menilik jelas bagaimana iring-iringan pendaki berikutnya bergerak dari bawah. Tak ubahnya barisan para pengungsi dengan lampu kedap-kedip. Batur merupakan gunung berapi yang masih aktif. Ia

40

tercatat telah puluhan kali metelus, dari 1804 hingga 2004. Letusan tahun 1926 disebut sebagai erupsi Batur terbesar dan menelan banyak korban jiwa. Letusan itu juga menciptakan kaldron laiknya cincin di sekelilingnya, ditambah sebuah danau air tawar sepanjang 7,5 km. Begitu mencapai view point yang ditandai sebuah pondok

kecil dan prasasti Batur, kaki yang pegal serta senggalan napas mendadak lenyap. Seolah berhasil melampaui pertempuran. Hidangan pemandangan berupa Gunung Penulisan dan lekuk perbukitan, serta kabut yang memenuhi sekeliling kaldera membawa perasaan seakanakan terjebak di sebuah pulau aneh.


JULI 2016

Namun, pendakian belum berhenti. Karena waktu terbitnya matahari masih lama, kami memutuskan mencapai titik tertinggi Batur. Kali ini lereng gunung lebih didominasi pasir. Kami menyisir trek yang bertebing, menghadap cerukan erupsi. Bau belerang terendus samar saja. Asap dari cerukan ini tersebar acak dan hanya berupa kepulan-kepulan kecil.

Ternyata di puncak Batur sudah berkumpul sejumlah pendaki yang berangkat lebih dulu. Saking awalnya, sebagian dari mereka malah masih tidur terbuntal sleeping bag. Kami mencari posisi yang pas untuk menikmati terbitnya matahari. Cakrawala perlahan memainkan pertunjukan sulap berupa pergantian warna langit; dari hitam

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

ke gradasi biru, ungu, dan merah. Taburan bintang lambat laun menghilang tapi kabut telah bertransformasi menyerupai kerutan kapas mahaluas, sebuah lautan awan. Saya melihat sejumlah orang menyingkir menemukan tempat untuk dirinya sendiri, lalu diam dalam semedi pagi. Momen yang dinanti pun tiba. Sang Fajar menyembul

41


perlahan dari timur, muncul membawa serta bayangan Gunung Rinjani nun jauh di Pulau Lombok sana. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba gemuruh tepukan tangan membahana. ‘’Selamat datang, matahari!� Jessica memekik. Gl o bal G e o park P e rtama I n d o n e s ia Usai sunrise, satu demi satu pengunjung menyingkir dari puncak. Kami tetap bertahan lantaran telah memesan sarapan di sebuah warung kecil di sana. Warga sekitar gunung memang ada yang berjualan makanan di puncak Batur. Kopi hangat, nasi bungkus, atau mi goreng. Pemandu kami menyarankan memilih jalur memutar untuk kembali ke kaki gunung. Jadi kami tidak pulang melalui rute

42

yang sama. Tentu saja saya tidak menolak sebab ini akan memberi pemandangan baru sekaligus kesempatan melihat Batur lebih menyeluruh. Jalur yang kami tempuh amat sempit, selebar 30 cm, hanya untuk satu orang dan tepat di punggung gunung. Kiri kanannya adalah lereng curam. Toh, kami bisa berhenti di sejumlah titik tempat uap gas bumi mengepul. Ini memberi keasyikan tersendiri karena suhu masih dingin dan sedikit berangin. Mampir ke kepulan uap ini rasanya seolah masuk sauna. Karena keunikan topografi, budaya, maupun indahnya pemandangan yang tersaji inilah, UNESCO mendaftarkan Batur sebagai satu dari Global Geopark, sebuah kawasan warisan geologi (geological heritages) yang mempunyai

nilai ekologi dan warisan budaya (cultural heritages) serta berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi, dan sustainable development. Batur menjadi kawasan pertama di Indonesia yang masuk dalam daftar ini. Ketika tiba di bukit yang gundul, pemandu kami mengeluarkan telur ayam yang ia bawa, lantas mempraktikkan cara memasaknya dengan mengubur telur ke dalam pasir yang berasap. Bukan hal baru sebetulnya, tapi sebuah interlud perjalanan pulang yang manis. Tambah lagi ia lihai memainkan pereret, semacam seruling khas Bali. Saya telah memilih kesenangan yang tepat pagi ini. Di Batur, antara semedi menyongsong surya dan gemuruh ketakjuban pada alam.


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

43


{ AUTOMOTIVE }

44


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

JAGUAR F-TYPE SVR

THE 200MPH ALL-WEATHER SUPERCAR

F-TYPE SVR menjadi Jaguar SVR pertama dan F-TYPE tercepat yang dibangun oleh Jaguar Land Rover Special Vehicle Operations. Lebih ringan, lebih cepat, dan lebih powerful, namun tetap nyaman untuk penggunaan sehari-hari. Mobil yang mampu melesat hingga 200 mph untuk versi Coupé ini didukung mesin V8 supercharged 5.0-litre yang menghasilkan 575PS dan 700Nm. TEKS RIMAN SAPUTRA FOTO DOK. JAGUAR

45


J

aguar F-TYPE SVR menjadi Jaguar SVR pertama yang dikembangkan untuk mengeksploitasi potensi penuh aluminium ringan mobil sport tanpa mengurangi fleksibilitas serta penggunaannya sehari-hari. Lebih powerful dan lebih ringan, peningkatan chassis, driveline, aerodinamis aktif F-TYPE SVR CoupĂŠ, serta all-wheel drive Convertible membuat supercar itu mampu

46

berkinerja dalam semua kondisi dengan lesatan hingga 200 mil per jam (mph). Peningkatan output mesin V8 supercharged 5.0-liter penghasil 575 PS dan 700 Nm memungkinkan F-TYPE SVR berakselerasi dari 0-60 mph hanya dalam 3,5 detik. Sementara kecepatan maksimal model CoupĂŠ mencapai 200 mph dan 195 mph untuk Convertible. Selain sebagai patokan pada segmen mobil sport,

F-TYPE R juga menjadi titik awal untuk pengembangan F-TYPE SVR. Semua yang berkontribusi bagi performa dan dinamika kendaraan dievaluasi lagi secara saksama, direkayasa ulang, serta lebih jauh dioptimalkan. Memanfaatkan hasil rekayasa mendasar pada F-TYPE, divisi Special Vehicle Operations pada Jaguar Land Rover sukses melahirkan mobil jalanan Jaguar yang tercepat dan paling kuat.


JULI 2016

POWERTRAIN & DRIVELINE F-TYPE SVR memiliki mesin Jaguar evolusi terbaru dari V8 supercharged 5.0-liter guna memberikan performa terbaik. Perubahan kalibrasi mesin yang diadopsi dari F-TYPE Project 7 memberikan tenaga serta torsi 57 PS dan 700 Nm. Intake udara di bumper depan diperbesar seiring pendingin udara dan ventilasi kap yang telah didesain ulang demi

perbaikan kinerja sistem pendingin serta efisiensi powertrain. Untuk membuat sebagian besar output mesin meningkat, transmisi Quickshift delapan kecepatan dikalibrasi baru. Grip ekstra bersamaan dengan optimalisasi torsi all-wheel drive pada sistem kontrol teknologi Intelligent Driveline Dynamics (IDD) memberi F-TYPE SVR daya luncur dan respons luar biasa. Perubahan IDD dan perbaikan electronic active differential (EAD) belakang menjamin distribusi torsi yang optimal antara as roda depan dan belakang. Kombinasi dengan kalibrasi unik pada sistem Dynamic Stability Control (DSC) juga meningkatkan traksi dan dinamika pada semua permukaan dan segala cuaca, sambil menjaga karakter rearwheel drive F-TYPE SVR dan keseimbangan handling. Memilih mode ‘’Dinamis’’ memungkinkan pengemudi mengeksplorasi kemampuan F-TYPE SVR, baik melalui

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

sistem DSC yang diatur ke TracDSC atau dimatikan total. Pada kondisi itu IDD akan menggunakan kalibrasi paling ekstrem untuk sistem AWD, sementara bagi EAD dengan memanfaatkan grip yang tersedia. LIGHT & PRECISE Perangkat tambahan dibuat untuk powertrain serta driveline yang telah dicocokkan dengan modifikasi chassis. Dirancang demi kemampuan dinamis SVR tingkat berikutnya, dan memberikan kelincahan chassis, presisi, kontrol dan respons, perubahan tetap menjaga kualitas perjalanan F-TYPE serta nyaman digunakan sehari-hari. Suspensi aluminium double wishbone F-TYPE depan dan belakang serta state-of-the-art sistem electric power-assisted steering (EPAS) memberi tim SVO titik awal terbaik untuk mengembangkan dinamika SVR. F-TYPE SVR didukung sistem pengereman Carbon Ceramic Matrix (CCM) dengan cakram 398 mm dan

47


380 mm serta enam dan empat piston kaliper monobloc. Sistem itu memberikan performa pengereman luar biasa. Sementara sistem rem Prefill memastikan konsistensi feeling pada pedal pada saat maupun setelah berhenti. Ban 265/35/ZR20 dan 305/30/ ZR20 dikembangkan khusus untuk memberikan tingkat grip luar biasa. Roda aluminium kisaran 9J dan 11J memberikan penghematan berat hingga 13,8 kg per kendaraan. Eksklusif untuk F-TYPE SVR, tersedia roda Coriolis berwarna Satin Technical Grey atau Gloss Black, serta sistem pengereman CCM, roda Maelstrom yang dipoles Satin Black. AERODYNAMIC Upaya dilakukan dalam mengembangkan sasis yang cocok pada aerodinamis F-TYPE SVR. Tim SVO merancang rangkaian lengkap dari fitur yang bekerja sama untuk meningkatkan dinamika, stabilitas, kinerja dan efisiensi. Untuk memotong drag, bumper depan diperpanjang untuk menutupi roda sebanyak mungkin. Hal ini juga membantu aliran udara

48

untuk tetap melekat pada sisi mobil dan mengurangi drag lebih jauh. Valance depan dan undertray depan juga berkontribusi untuk mengurangi drag tetapi lebih banyak bekerja untuk meningkatkan pendinginan mesin. Desain louvre dari ventilasi kap mesin menggunakan aliran udara di atas kap mesin untuk mengekstrak lebih banyak udara panas dari kompartemen mesin. Sementara lubang di lengkungan roda liner membantu udara tekanan tinggi untuk keluar melalui ventilasi fender, membantu mengurangi front-end lift. Namun, perangkat paling efektif untuk F-TYPE SVR adalah sayap belakang deployable-nya yang berdesain sangat optimal, lebih efektif, serta memiliki aerodinamis yang lebih efisien saat mengangkat maupun menurunkan posisi. Sementara pilihan desain eksterior hadir untuk melengkapi spoiler belakang serat karbon termasuk atap panel serat karbon dan paket serat karbon yang terdiri dari


JULI 2016

bagian ‘dagu’ depan, bonnet louvre, ventilasi ingot fender, dan pintu mirror caps. INTERIOR Kabin F-TYPE SVR memiliki kursi cosseting 14way SVR Performance berlapis kulit hitam Jet dengan pola khas Lozenge Quilt, jahitan kontras, serta pipa mikro dan sandaran kepala dengan logo SVR yang menonjol. Pelanggan juga memiliki

pilihan jok kulit Siena Tan atau merah. Kulit hitam Jet SVR dan opsional kemudi roda suedecloth hitam memiliki jahitan kontras dengan pilihan empat warna. Anodisa paddle shift aluminium unik berukuran lebih besar daripada model F-TYPE lain untuk membuat perubahan gigi yang lebih naluriah. Sistem infotainment InControl Touch dan

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

InControl Touch Plus memiliki layar sentuh kapasitif 8 inci, interface intuitif dan tajam, peta 3D, dan sistem audio surround sound 380W Meridian dan 770W Meridian. Selain konektivitas smartphone InControl Apps, sistem monitoring kendaraan InControl Secure dan sistem panggilan darurat InControl Protect, F-TYPE SVR juga menawarkan fungsi InControl Remote untuk dan mendukung teknologi wearable.

49


{ TRAVEL }

MABUK GINJA DI

ÓBIDOS

Mencecap minuman khas Portugal di kota yang diimpikan para ratu kerajaan TEKS VALENTINO LUIS FOTO MARCO ALEXANDRE VIDAL

50


JULI 2016

Pemandangan Obidos dari ketinggian.

‘’Turunlah kemari, di situ bahaya,” teriak Marina. Gadis mungil enam tahun itu melambaikan tangannya dari tangga depan Kastil Pousada do Castelo. Saya dan Antonio, paman Marina, sudah lebih dari dua jam berbincang santai seraya memandang lanskap luar benteng yang tampak keemasan

tertimpa matahari pagi, tambah elok oleh gereja kecil Nossa Senhora do Carmo yang sendirian di tengah ladang terkerubuti rumput liar. Kami bergayut, seperti menunggang kuda, pada pundak lempengan pagar benteng sebelah kiri paling ujung yang membatasi antara bagian pekarangan kastil dan bagian untuk rumahrumah penduduk. Tembok benteng tersebut setinggi 5 meter, melingkari Óbidos, dan agak berbahaya sebenarnya jika tidak hatihati berada di atas. Namun, saya dan Antonio kan bukan anak ingusan, keselamatan tak perlu dirisaukan. Saya paham, ketidakacuan kami pasti berbeda jika mengikuti pola pikir anak sepolos Marina. “Kita bisa melihat isi kastil,” kata Antonio sambil bergerak menuruni tembok. Saya menyusulnya. “Memang Pousada do Castelo tak boleh dikunjungi orang sesuka hati sejak resmi jadi hotel tahun 1950-an. Tapi, jangan khawatir, saya kenal baik hampir semua pegawai di sana.” Saya baru semalam di Óbidos, datang bersama Antonio sehari sebelumnya dari Lisbon. Antonio de Abreu, nama lengkap bujangan asli Óbidos ini, bekerja di Lisbon sebagai staf Welcome Center de Lisboa yang, kalau di Indonesia, kita menyebutnya Pusat Informasi Pariwisata. Jadi perkara seluk-beluk tempat wisata sekitar Lisbon, sahabat saya ini bolehlah dibilang master-nya. Jarak ibu kota negara Portugal tersebut dengan Óbidos 80 km. Dengan mobil hanya menghabiskan waktu sejam, jalanannya pun jarang berkelok-kelok.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Toh, tidak setiap akhir pekan Antonio mudik ke kampung halamannya. Sekali sebulan, jadwalnya. Bukan karena ia lebih suka pada gemerlap yang ditawarkan Lisbon, melainkan ia punya kelompok musik yang manggung tiga kali seminggu di Alfama, bagian dari pusat Kota Lisbon yang identik dengan permainan fado, musik khas Portugis nan melankolis. Selain memenuhi panggilan jiwa untuk melestarikan musik tanah airnya, Antonio bercita-cita, kelak tabungan dari gaji kantor serta bayaran manggung, ditambah jaringan pertemanannya, bisa dipakai merealisasikan mimpinya. Menjadi penyuplai besar ginja, setidaknya di negaranya. Begitu impian Antonio. Ia sudah merintis jalan ke arah perwujudan cita-cita tersebut. Bermula kejadian kehabisan pasokan ginja pada salah satu restoran terkenal di Lisbon, tempat grup musik fado-nya manggung perdana. Ia lalu spontan menawarkan jalan keluar dengan mendatangkan ginja dari daerahnya. Lambat laun, dari satu restoran menjadi beberapa restoran, mempercayakan urusan ginja mereka kepada Antonio. Suatu peristiwa di luar dugaan. Dari situlah terbaca kesempatan menjadi distributor ginja. Terlebih Óbidos terkenal sebagai satu dari sedikit daerah penghasil ginja tradisional terbaik. Keluarga Antonio, terkhusus sang ayah, pandai meramunya. ‘’Sederhana sekali resepnya, anakku. Sekarang banyak orang menambahkan satu-dua bahan atau sekadar mempercantik kemasan

51


Kastil Pousada do Castelo.

luarnya, lalu berkata mereka menemukan ramuan baru. Tak apa, setidaknya minuman kaum jelata ini sampai juga ke negeri-negeri seberang. Pada ujungnya, toh kebesaran nama bangsa kami lah (Portugis) yang disebut,” gelak ayah Antonio menyikapi pertanyaan saya tentang klaim ginja terbaik dari beberapa produsen. S e j ara h K o ta Para R at u Óbidos tak cuma mencakup areal di dalam benteng, tapi juga perkampungan yang mengitarinya. Rumah keluarga Antonio berada di dalam benteng, tepatnya di sudut kanan bawah bersebelahan dengan Kastil sekaligus Hotel Pousada do Castelo. Masuk akal jika Antonio mengenal baik para pegawainya. Saya yakin sekali, sewaktu kecil ia pasti suka bermain di alunalun dekat pintu gerbang kastil, tempat menara tua Torre Albarǎ dan pos polisi. Lalu, jika pegawaipegawai hotel lewat, mereka akan menyapanya dan tak pelak

52

ada yang ‘’menyeludupkannya’’ masuk ke kastil. Pousada do Castelo sesungguhnya kastil yang dibangun orang-orang Moor, kelompok Muslim dari wilayah utara Afrika, yang berjaya serta hidup menyebar hingga Semenanjung Iberia, mencakup Portugal dan Spanyol. Diperkirakan kastil itu mereka dirikan pada tahun 714 dalam areal yang merupakan rongsokan kota tua Romawi bernama Eburobrittium. ‘’Nama Óbidos berasal dari kata oppidum, dalam bahasa Latin Romawi yang artinya ‘benteng’. Nah, saat Reconquista berkobar dan kekristenan di Semenanjung Iberia kembali dominan, kejayaan orang Moor turut runtuh. Kastil pun diambil oleh Afonso Henriques, raja pertama Portugal. Seratus tahun kemudian, raja kedua memberikan kastil kepada permaisurinya sebagai hadiah pernikahan mereka. Perlakuan terhadap kastil ini sebagai hadiah pernikahan raja bagi

permaisurinya terus berulang, semacam tradisi hingga abad ke-19. Bisa dibilang, Óbidos adalah kota kecil yang paling sering dikunjungi ratu. Ujungujungnya menjadi masyhur dan dijuluki sebagai Vila das Rainhas, Kota Para Ratu,” kata Antonio menguraikan. Saya melihat pohon bugenfil memekarkan bunganya di mana-mana. Ada juga kembang geranium. Kedua bunga itu mengisi Óbidos, menghias loronglorong sempitnya, tetapi yang paling saya suka dari Óbidos adalah rumah-rumahnya yang khas. Atap genteng natural, dinding berlabur cat putih dengan ornamen garis biru, merah, atau kuning. Satu rumah memakai dua warna. Putih sebagai warna dasar, lalu salah satu dari tiga warna tadi menjadi warna sekunder. Pada Abad Pertengahan, penggunaan warna sekunder merupakan sebuah simbol. Warna kuning berarti kemakmuran, biru lambang sukacita, dan merah bermakna


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Suasana malam di lorong kota. Panorama Kota Hameln dari menara gereja.

53


(kiri) Ginja yang disajikan dengan cokelat seperti cangkir kecil. (kanan) Salah satu toko cenderamata Obidos.

pengusir roh jahat. Terus terang, daya tarik Óbidos di mata saya lebih karena pemandangan santun bersahaja rumah-rumah penduduknya, bukan pada kastil. Menemukan Kastil Pousada do Castelo sekadar kejutan tambahan dari Óbidos. M e mb u at Gin j a Ketika kali pertama datang ke Portugal dan mendengar kata ‘’ginja’’, pikiran saya langsung mengarah kepada ganja atau minuman olahan opium. Mana lagi ada satu merek terkenal yang namanya ‘’menyerempet’’ ke arah sana, oppidum. Nyatanya, ginja hanya minuman sekelas liqueur. Rasa manis serta kadar alkoholnya beragam, membuat saya yang anti-alkohol pun tak menampik. Bahan dasar buah cherry asamnya kurang lebih sama dengan griottes, liqueur yang dikonsumsi di sekitar Dordogne, Prancis.

54

Keluarga Antonio mengajari saya membuat ginja. Dihadapkan semangkuk besar buah cherry, bulat-bulat sekecil kelereng. Merah cerah, masih keras, dan tidak terlalu ranum. Kemudian bahan berikutnya adalah gula berwarna kekuningan, kayu manis, dan cairan berbau alkohol yang disebut aguardente. Mula-mula saya menuangkan cherry ke dalam gentong, Menyusul taburan gula. Kayu manis dibagi beberapa potong, ditanam di atas taburan gula tersebut. Aguardente dituangkan hingga mendekati bibir gentong. Selesai. ‘’Jangan diaduk…!!” ibu Antonio menyela seraya melepaskan tawanya saat melihat saya mengambil sendok kayu panjang. Niat saya memang ingin mengaduk isi gentong. Saya ikutan tertawa menyadari ketidaktahuan itu. ‘’Cherry harus selalu berada di lapisan terbawah,” katanya.

Ia lalu mengambil secarik kertas, menulis sejenak di atasnya, lalu merekatkannya pada gentong dengan isolasi bening, “Ginja Valentino,” tulisnya. Hah, saya tersenyum senang, ini ginja buatan saya. Sayang, untuk memperoleh rasa terbaik, ginja buatan saya harus didiamkan paling singkat selama setahun. Begitu mendengar bahwa saya masih lama di Portugal, ibu Antonio, dengan penuh cinta memboyong gentong ginja buatan saya ke gudang penyimpanan mereka. Ia mengangkat kedua tangannya begitu keluar dari gudang, kemudian mengatupkan telapaknya, gaya khas ibu-ibu ketika baru saja menyelesaikan sebuah pekerjaan. ‘’Beres, anakku. Kamu hanya perlu sedikit bersabar hingga umurmu bertambah satu angka lagi. Ginjamu aman di sini.” Oh, dia tidak tahu bahwa visa saya hanya visa Schengen.


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

55


{ DESTINATION}

PULAU KELOR Surga Tersembunyi Labuan Bajo Lokasinya sering terlewat kala mengarungi gugusan pulau Taman Nasional Komodo. Namun, seiring bertambahnya daya pikat Labuan Bajo, Pulau Kelor pun kian dapatkan tempat di hati wisatawan.

56


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

(kiri) Ber-snorkeling dengan latar bukit nan hijau. (kanan) Jejeran kapal di Labuan Bajo yang akan mengantar mengelilingi Taman Nasional Komodo.

D

eru mesin kapal memecah lautan biru Taman Nasional Komodo. Di dek kapal, rasanya tidak ingin lewatkan setiap jengkal perjalanan mengarungi pulau-pulau indah ini. Sejauh melempar pandang, hanya hamparan pulau-pulau kecil yang seakan memagari tiga pulau besar di Taman Nasional

Komodo: Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo. Tiga pulau besar itu penuh warna serta kerap menjadi inti cerita ketika berada di Labuan Bajo, yang tidak lain menjadi pintu masuk menuju ketiga pulau tersebut. Mengutip ucapan Paulus – awak kapal yang menemani saya membelah lautan dengan kapal Pinisi, Labuan Bajo merupakan kota pelabuhan yang menjadi faktor utama kian berkembangnya pariwisata Taman Nasional Komodo. ‘’Jangan hanya melihatlihat pulau besarnya, ayo kita mampir ke Pulau Kelor, kamu pasti suka,” tuturnya. Sebenarnya benak saya masih dipenuhi rasa takjub atas keindahan Pulau Rinca. Namun, raut yakin yang ditunjukkan Paulus membuat saya menyetujui ajakannya.

Rencana berlayar menuju pulau tersembunyi itu pun kami tetapkan. Tidak saat itu juga, melainkan esok harinya agar saya bisa lebih puas menikmati setiap inci Pulau Kelor. M e n g awali K e in d a h an d e n g an K e in d a h an Siang itu kapal Pinisi yang telah dua hari menemani perjalanan saya mengarungi pulau-pulau di Taman Nasional Pulau Komodo bergegas menuju Pulau Kelor. Seperti biasa, Labuan Bajo sedari pagi sudah ramai aktivitas perekonomian. Jejeran perahu mulai disiapkan untuk mengantar wisatawan, sementara para nelayan sibuk menjual hasil tangkapannya. Keberadaan saya di Labuan Lajo memasuki hari ketiga. Rasa takjub pada kota itu

57


(kiri) Rona Jingga mengiringi pinisi kembali ke pelabuhan. (kanan) Aktifitas yang dapat dilakukan di pulau kecilnya.

belum juga sirna. Perpaduan bukit dan lautan menebar keindahan. Dari kamar Pinisi yang saya inapi, rona hijau bukit menyodorkan kesegaran. Kemilau biru laut kian memesona kala terpapar terik mentari. Pada hari pertama saya dipikat sunset-nya. Aktivitas perekonomian mencuri perhatian saya pada hari kedua. Pada hari ketiga, kekaguman saya terlecut oleh kecantikan lansekap pelabuhannya. Perlahan Pinisi meninggalkan Labuan Bajo menuju Pulau Kelor. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit. Cerah cuaca

58

semakin menyemangati perjalanan menuju Pulau Kelor. Namun, sebelum hilang dari pandangan tiada henti memandangi Labuan Bajo. Inikah jatuh cinta kala makin lama kecantikannya semakin terpatri di hati? Satu pulau terlewati. Labuan Bajo pun hilang dari pandangan, diganti secangkir kopi yang menemani perjalanan ditemani lantunan lagu What a Wonderful World-nya Louis Armstrong. Sesekali Paulus keluar masuk menanyakan kabar sembari menyiapkan peralatan snorkeling. Sesapan kopi terakhir menandakan saya telah tiba

di lokasi. Sebelum bergegas berganti pakaian, sekali lagi saya bertanya kepada Paulus benarkah itu Pulau Kelor yang ia maksud. Ia langsung mantap menjawab, ‘’Ya, di sinilah surga kecil Labuan Bajo itu.� P u la u K e cil K aya P e s o na Dari Pinisi yang berlabuh tidak jauh dari pulau itu, saya pun meyakinkan diri. Pulau ini tidak terlalu besar. Bahkan, selama perjalanan ke Pulau Rinca sehari sebelumnya saya kerap melihat pulau yang lebih besar ketimbang Pulau Kelor. Saya pun berani memprediksi mampu mengitari pulau itu lebih


JULI 2016

cepat ketimbang lama waktu perjalanan menuju ke sana. Mungkin pula itu yang menyebabkan pulau tersebut dinamai Pulau Kelor, merujuk daun kelor yang kerap diidentikan dengan makna ‘’kecil’’. Memang tidak terlalu luas. Namun, dari sudut pandang lansekap alam, pulau tersebut memang layak disebut sebagai ‘’surga”. Jika ada pembeda dengan pulau-pulau lain, Pulau Kelor memiliki pasir putih bersih dengan gradasi biru hijau air laut yang memikat. Belum lagi hijau dan rimbun pepohonan di tepi pantai yang memberikan kesejukan bagi yang ingin

sekadar bersantai di tepi pantainya. Kontur pantainya yang landai menyadarkan saya agar tidak berlama-lama menghabiskan waktu hanya untuk memandang. Pasir putih bersih nan halus terasa lembut di kaki. Air jernih membuat saya ingin cepat-cepat bersnorkeling. Pilihan tepat untuk menikmati pulau ini memang menatap alam bawah lautnya. Aneka biota laut Pulau Kelor cukup memanjakan mata. Terumbu karang yang lumayan padat diselingi hilir mudik ikan cantik berwarnawarni. Ikan cantik penghuni terumbu karang, seperti Nemo, menggoda pandangan

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

saya. Corak oranye serta putihhitamnya yang khas membuat saya betah memandangi alam bawah laut yang menakjubkan. Puas menikmati alam bawah lautnya, saya lantas mencoba membuktikan prediksi awal untuk mengitari pulau ini. Saya pun mendapati sudut lain pulau ini kala menyisir tepi pantainya. Jika di tempat saya ber-snorkeling diisi pasir putih tanpa karang, di tempat lainnya batu karang tidak tajam mengisi tepian. Cocok dipakai untuk bersantai sembari sekadar membasahi kaki. Langkah kaki saya mulai cepat kala menaiki bukit karena cara mendapati nlansekap yang sempurna adalah di ketinggian. Itu yang membuat saya kian bersemangat menaiki bukit meski sinar mentari kian terik. Sekitar 15 menit menaiki bukit, saya pun mencapai titik tertinggi pulau itu. Menarik napas sejenak, rasa syukur pun terucap. Dari puncak bukit itu gugusan pulau terhampar jelas, menyorongkan gambaran lintas imaji. Keindahan yang luar biasa. Langkah kaki menuruni puncak bukit pun terasa semakin ringan. Semua karena memori indah yang ditinggalkan pulau kecil itu, Pulau Kelor, yang kerap terlewat. Padahal, siapa pun yang pernah memijaknya, keberadaan ‘’surga kecil’’ itu bakal menyisakan ruang rindu untuk kembali menyambanginya.

59


Eropa Akui Standar Safety Lion Air dan Batik Air Uni Eropa Menghapus dari Banned List untuk Terbang ke Eropa

omisi Eropa (European Commission – Lembaga Eksekutif Uni Eropa/UE) mencabut pemblokiran penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Benua Eropa. Pencabutan tersebut merupakan pengakuan terhadap kemajuan industri penerbangan nasional. Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, Lion Air dan Batik Air telah resmi lepas dari banned list (daftar larangan) UE pada 16 Juni 2016. Pencabutan itu merupakan pengakuan atas komitmen manajemen Lion Air dan Batik Air menjadikan keselamatan dan keamanan (safety) penerbangan sebagai prioritas utama. Pengumuman Komisi Eropa membuktikan Lion Air dan Batik Air telah melaksanakan standar dan prosedur penerbangan yang berlaku dan diakui dunia internasional. ‘’Manajemen Lion Air dan Batik Air akan terus melakukan perbaikan menyangkut kualitas pelayanan, terutama keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujar Edward di Jakarta beberapa hari lalu. Menurut Edward, selepas dari banned list UE, terbang ke Eropa kini bukan lagi menjadi masalah bagi Lion Air dan Batik Air. ‘’Tapi, ini sebagai pengakuan bahwa kami sudah memenuhi standar keamanan dan keselamatan Eropa.’’ Dengan demikian, masyarakat di Tanah Air dan Eropa tidak perlu ragu lagi dengan standar keamanan dan keselamatan penerbangan Lion Air dan Batik Air. Kedua maskapai itu terus berkomitmen meningkatkan standar keamanan dan keselamatan penerbangan, terlebih sudah diakui internasional.

60

Seluruh Maskapai Lion Group Peroleh ISSA (bawah) Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia Vincent Guerend bersama Kepala Bidang Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagyo memberikan keterangan kepada awak media di Kantor European Union Indonesia di Jakarta, Jumat (17/6). Keterangan tersebut terkait pencabutan larangan penerbangan ke Eropa. Foto: Harian Nasional | Aulia Rachman

Sebelumnya Komisioner Uni Eropa untuk Transportasi Violeta Bulc mengatakan, keamanan dan kenyamanan penerbangan merupakan prioritas masyarakat. ‘’Kami senang dapat memperbarui tingkat keselamatan udara bagi warga Eropa dan dunia. Kami juga senang bisa memperluas penerbangan dari seluruh dunia,’’ kata Bulc dalam pernyataan resmi dari markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia. Ia menjelaskan, kajian dan penilaian untuk pencabutan dari banned list UE dimulai sejak Mei 2016. Komisi Eropa berharap pencabutan atas larangan terbang tersebut berdampak tidak hanya bagi warga Eropa, tetapi juga membantu negara-negara terdampak untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hemi Pamuraharjo mengapresiasi pencabutan larangan penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Eropa. Ia menilainya sebagai kemajuan signifikan yang patut dibanggakan.

Seluruh maskapai dalam Lion Air Group telah memperoleh IATA Standard Safety Assessment (ISSA). Dengan demikian, operasional Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air telah terjamin dengan standar keselamatan internasional. Sertifikat ISSA diperoleh setelah menjalani audit berskala global dalam program IATA Operational Safety Audit (IOSA). Objek utama audit tersebut adalah maskapai yang mengoperasionalkan pesawat dengan maximum take-off weight (MTOW) lebih rendah dari 5.700 kilogram. Terdapat sekitar 115 standar dan praktik yang direkomendasikan dalam ISSA. Sedangkan The ISSA Standard Manual (ISSM) diterbitkan dalam rangka memberikan standar dan sejumlah praktik yang dianjurkan (ISARPs) terkait materi bimbingan dan informasi pendukung lainnya yang diperlukan oleh operator agar berhasil dalam mempersiapkan penilaian. Ruang lingkup audit, di antaranya, sistem organisasi dan manajemen, operasional penerbangan, keberangkatan penerbangan, pemeliharaan pesawat dan mesin pesawat, pengerjaan kabin, ground handling, pengerjaan kargo, serta keamanan operasional. ‘’Ini prestasi yang sangat luar biasa bagi kami untuk memulai perolehan standar keamanan internasional lainnya,” kata Edward Sirait.


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

61


62


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

63


{ HOT STUFF}

Shaddai Mega Yacht Kolam Renang Infinity di Atas Menara

Konsep mega-yacht dari Gabriele Teruzzi yang bernama The Shaddai, tampil begitu mewah. Mega-yacht ini memiliki panjang hampir 500 kaki dan dilengkapi empat kolam renang. Kapal pesiar ini benar-benar menampilkan sebuah kemewahan. Jika semua kolam tersebut tidak cukup, desainer Inggris ini menuangkan imajinasinya dengan kolam renang infinity di atas sebuah menara 125 kaki yang memberikan kenyamanan kemewahan maksimum. Di dek utama, penumpang kapal ini bisa hang out di kabin yang dirancang dengan indah, mengambil minuman, dan berenang di bak mandi air panas di bawah kolam renang infinity glass bottom.

64


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Ghostdrone 2.0 Drone dengan Virtual Reality

PT Datascrip memboyong drone besutan Ehang yaitu Ghostdrone 2.0 yang hadir langsung dengan kamera yang bisa merekam video hingga resolusi 4K. Drone yang bisa diterbangkan lewat smartphone atau tablet ini mengedepankan desain ramping. Ghostdrone 2.0 tersedia dalam 2 model yaitu Ghostdrone 2.0 VR dan Ghostdrone 2.0 Aerial. Perbedaan keduanya terletak di dukungan fitur virtual reality. Ghostdrone 2.0 VR hadir dengan fitur Virtual Reality yang dilengkapi kacamata khusus untuk menciptakan pengalaman penerbangan lebih nyata. Fitur head-tracking yang inovatif memungkinkan pengguna lebih intuitif mengendalikan sudut kamera dari drone hanya melalui gerakan kepala. Selain itu, dukungan fitur Tilt Kontrol dan aplikasi mobile membuat proses navigasi drone menjadi intuitif dan nyaman. Ghostdrone 2.0 Aerial dibanderol Rp8.200.000 dan Ghostdrone 2.0 VR dibanderol Rp14.000.000.

FoldiMate Mesin Pelipat Pakaian

FoldiMate dirancang untuk diletakkan di samping mesin cuci dan pengering yang memungkinkan Anda untuk hanya “memberi makan� pakaian yang baru dibersihkan ke dalam mesin. Selanjutnya tinggal menunggu mesin ini mengurus sisanya. Setelah pakaian digantung melalui teknologi Easy Cliping yang dimiliki mesin, pakaian tersebut akan dibawa ke dalam mesin untuk dilipat, disteam, dihaluskan, dan disterilkan secara otomatis. Sekali pengoperasian bisa menangani hingga 20 item pakaian dan setiap itemnya memakan waktu sekitar 45 detik untuk menyelesaikannya. Tidak terlalu buruk mengingat Anda akan tidak lagi dipaksa lipat lagi. FoldiMate sudah bisa dipesan dengan melakukan pre-order yang dimulai tahun depan dengan target harga antara US$700- US$850.

65


Bose QuietComfort 35 Headphone Wireless Bebas Bising

QuietComfort 35 berhasil menggabungkan teknologi Bluetooth dengan teknologi Acoustic Noise Canceling milik Bose. Dengan masing-masing muatan, pendengar dapat menikmati hingga 20 jam musik nirkabel dalam cara yang ringan dan nyaman berkat konstruksi kaca nilon dan stainless steel mereka, ideal untuk mendengarkan musik nonstop. Sekali charge, QuietComfort 35 dapat bertahan hingga 40 jam baik untuk bermain game ataupun mendengarkan musik. Bose juga menawarkan aplikasi Connect yang membantu pengguna mengelola semua perangkat mereka yang dipasangkan untuk memberikan pengalaman lebih pribadi dan unik untuk pendengar. Dalam setiap pembeliannya terdapat satu set headphone, adaptor airline, kabel wired, kabel USB, dan tas untuk menjaga semuanya tetap terorganisir. QuietComfort 35 tersedia dalam warna hitam atau abu-abu dan dibanderol US$350.

Autodromo Evoluzione Terinspirasi dari Group B Pada 1982, FIA memperkenalkan kombinasi mobil sport racing dan rally bernama Group B, yang hanya dibangun 200 versi road. Itulah zaman keemasan yang menginspirasi Autodromo merancang jam tangan Group B Evoluzione. Jam tangan ini memiliki sasis lug aluminium aerospace CNC yang lebih ringan 7 gram. Dengan peralatan rekayasa yang tidak umum untuk panduan memotong pada komputer, Autodromo berusaha untuk mengangkat kerumitan dan keindahan dari setiap bagiannya. Jam tangan yang hanya dibuat sebanyak 200 buah ini masing-masing dilengkapi dengan 4 tali interchangeable race livery. Evoluzione dibanderol US$1.100.

Lumigon T3

Smartphone dengan Kamera Night Vision Lumigon, perusahaan yang berbasis di Denmark, meluncurkan smartphone unik bernama Lumigon T3. Smartphone ini memiliki tiga buah kamera yang dua diantaranya masing-masing menggunakan sensor 13 megapixel di belakang lengkap dengan dual tone flash dan PDAF (mendukung 4K video recording), serta 5 megapixel di depan untuk selfie. Satu kamera lainnya juga di belakang, namun merupakan kamera night vision 4 megapixel yang mampu mengambil gambar hitam-putih di kegelapan total berkat fitur ‘Dual Infrared Flash’. T3 juga anti air dengan sertifikasi IP58. Bagian depan dan belakangnya dilindungi Gorilla Glass. Fitur BackTouch di bagian belakangnya dapat mengontrol fungsi yang ditampilkan di layar depan. Lumigon T3 dipersenjatai SoC MediaTek Helio X10 octa-core 2.2 GHz, RAM 3 GB, memori internal 128 GB, dan menjalankan sistem operasi Android 6.0 Marshmallow. Lumigon T3 dibanderol US$740 atau sekitar 9,8 juta rupiah.

66


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

WELCOME ABOARD Lion Group fleet safety information exercises route map entertainment on board

67


LION GROUP FLEET

2 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

3 UNITS AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

71 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

32 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER Total 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

13 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 SEATS 150 seats economy - 12 seats business

9 UNITS AIRBUS A 320 CEO TOTAL 156 SEATS 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 sEATS 168 seats economy - 12 seats business

2 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 180 sEATS 150 seats economy - 12 seats business

11 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

17 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

28 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan

68


JULI 2016

WELCOME ABOARD

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

SELAMAT DATANG KARTU PETUNJUK KESELAMATAN

Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat

PONSEL : What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft

Mobile phone : All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower.

Electronic devices : For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users.

Dangerous goods : The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought.

Smoke : Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules.

Live vest : Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undang-undangnomer 1tahun 2009).

Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat.

PERALATAN ELEKTRONIK : Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut.

BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA : Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa.

MEROKOK : Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan.

BAJU PELAMPUNG : Jaket/baju pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/ baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

MINUMAN BERALKOHOL

Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.

Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung.

Travelling with kids :

UTAMAKAN KESELAMATAN

Alcohol beverage :

.

Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk.

.

Safety Priority :

. . . . . .

Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew

Baggage :

-

Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Note the weight of your luggage : Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG Baggage for domestic route: Economy class : 20KG Business class : 30KG Baggage for international route: Economy class : 20KG Business class : 30KG

. . . .

. . .

Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.

BAGASI :

-

Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Perhatikan berat bagasi Anda. Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Bagasi untuk Rute Domestik Kelas Ekonomi : 20 kg Kelas Bisnis : 30 kg Bagasi untuk Rute Internasional Kelas Ekonomi 20 kg Kelas Bisnis 30 kg

69


{ SSQ}

Cabin Safety Safety is our main priority in Lion Air Group. To ensure the Safety of your flight we work in all the areas of the aircraft operation, ground support, maintenance of the aircraft, training our Pilots and last but not least training our Flight Attendants on Safety. The most essential part of the journey is Safety, but we dedicate also a lot effort to provide you a good service. Our commitment with service can be seen all across of the Lion Air Group airlines. Every Flight Attendant is trained and evaluated before being assigned to any duty on board for more than 300 hours in classroom, in addition to the theoretical training our flight attendants receive many sessions of practical hands on training, using training devices that represents the cabin interiors. In addition to this initial training, every year all our flight attendants are retrained to maintain the proper level of safety knowledge Flight Attendants are trained on many safety areas including first aid, firefighting, goods that could be potentially dangerous for the safety of the aircraft, Aviation Physiology and Aviation international rules and regulations among other subjects. Ensuring your Safety on board includes many safety tips reminded every flight by our flight attendants, let me explain the reason behind some of them. Our flight Attendants will request you to stow safely and secured all your hand baggage and personal belongings. In case of sudden deceleration of the aircraft, the objects not properly secured can be projected towards you or some other passengers at high speed. If you are seated in window seat, our flight attendants will require to you open the window blinder to allow the interior of the aircraft to get the same level of light as the exterior, thanks to that, your vision is adapted to the light outside; this is especially important during the night to avoid the blackout vision recovery. Thanks to that simply Safety procedure you may avoid momentary blindness when disembarking the aircraft, especially in case of urgency. Our flight attendants will also request to you keep your seat belt seat fastened while you are seated or in case of turbulence. The aircraft is moving in the air at high speed, any rapid change in the wind direction or wind intensity may induce a sudden movement inside the aircraft, they only way to protect you is the use of your seat belt. Our Flight Attendants are on board to provide you the best service, but the main job of our Flight Attendants is to ensure your Safety while you are in the aircraft. Please follow their advice Enjoy a nice and safe flight

70

Keselamatan di Dalam Kabin Pesawat Keselamatan adalah prioritas utama kami di Lion Air Group. Untuk memastikan keselamatan penerbangan Anda, kami bekerja maksimal di semua bidang operasional pesawat, ground support, perawatan pesawat, pelatihan pilot dan yang tak kalah penting adalah pelatihan keselamatan untuk para awak kabin. Bagian yang paling penting dari sebuah perjalanan adalah keselamatan, tapi lebih dari itu juga kami selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Komitmen kami dalam hal pelayanan terbaik ini dapat dilihat di seluruh anggota Lion Air Group. Setiap awak kabin dilatih dan dievaluasi sebelum ditugaskan selama lebih dari 300 jam di dalam kelas. Di samping pelatihan teori, para awak kabin menerima banyak sesi pelatihan dari para praktisi serta praktek lapangan yang kelasnya menyerupai bentuk asli sebuah kabin pesawat. Selain pelatihan awal, setiap tahun semua awak kabin dilatih untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai keamanan dan keselamatan dalam kabin. Para awak kabin dilatih di banyak bidang keamanan dan keselamatan termasuk pertolongan pertama, pemadam kebakaran, barang-barang yang dapat berpotensi berbahaya untuk keselamatan pesawat, Aviation Physiology serta Aviation International Rules. Memastikan keselamatan Anda pada saat perjalanan serta memberi tips seputar keselamatan selalu dilakukan oleh para awak kabin di dalam pesawat, biarkan saya menjelaskan alasan di balik ini. Petugas penerbangan kami akan meminta Anda untuk menyimpan barang-barang pribadi di dalam bagasi kabin. Dalam kasus perlambatan pesawat secara mendadak, benda-benda yang tidak diamankan dengan baik dapat berjatuhan ke arah Anda atau beberapa penumpang lainnya dengan kecepatan tinggi. Jika Anda duduk di kursi dekat jendela, awak kabin kami akan meminta Anda membuka penutup jendela untuk memungkinkan seluruh interior pesawat mendapatkan tingkat cahaya yang sama. Penglihatan Anda disesuaikan dengan cahaya di luar; ini sangat penting pada malam hari untuk menghindari pengaruh dari pemadaman lampu. Berkat prosedur keselamatan tersebut Anda dapat menghindari keadaan gelap sesaat ketika pesawat mendarat, terutama dalam hal yang mendesak. Awak kabin kami juga akan meminta Anda untuk tetap memakai sabuk pengaman pada saat Anda duduk atau sedang dalam kondisi turbulensi. Pesawat ini bergerak di udara dengan kecepatan tinggi, setiap perubahan yang cepat dalam intensitas arah angin dapat menyebabkan gerakan tiba-tiba di dalam pesawat, perlindungan yang terbaik bagi Anda adalah dengan menggunakan sabuk pengaman. Tugas awak kabin adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik, tapi pekerjaan utama dari awak kabin kami adalah untuk memastikan keselamatan Anda saat berada di pesawat. Ikutilah saran mereka. Selamat menikmati perjalanan Anda! Capt. Jose Fernandez Corporate Safety Director Lion Group


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

71


ROUTE MAP LION AIR - BATIK AIR - WINGS AIR

72


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

73


ENTERTAINMENT ON BOARD

X- Men: Days of the Future Past

MAN OF STEEL

INVICTUS

THE OTHER WOMAN

136 min - Adventure | Fantasy |

123 min - Biography | Drama |

108 min - Comedy | Romance

131 min - Adventure | Action | Sci-Fi

Action

History

The X-Men mengirim Wolverine ke

Clark Kent, salah satu yang terakhir

Nelson Mandela, di masa jabatan

telah menikah, Carly tiba-tiba didatangi

masa lalu untuk mengubah sejarah dan

dari planet Krypto yang menyamar

pertamanya sebagai Presiden Afrika

oleh istri dari kekasihnya tersebut, dan

mencegah suatu suatu peristiwa yang

sebagai manusia, dia dipaksa untuk

Selatan, memulai usaha yang unik untuk

setelah itu ternyata perselingkuhan lain

akan mengakibatkan malapetaka bagi

mengungkapkan identitasnya ketika

menyatukan tanah Apartheid yaitu

oleh Mark dan mempersiapkan diri

umat manusia dan mutan.

Bumi diserang oleh tentara yang akan

meminta tim nasional rugby Afrika

untuk membalas semua perbuatan Mark.

membawa Bumi ke jurang kehancuran.

Selatan untuk memenangkan Piala

Setelah mengetahui kekasihnya, Mark

Dunia Rugby 1995.

Sutradara: Bryan Singer

Sutradara: Olivier Megaton Pemain: Cameron Diaz, Leslie

Pemain: Patrick Stewart, Ian

Sutradara: Zack Snyder

McKellen, Hugh Jackman

Pemain: Henry Cavill, Amy

Sutradara: Clint Eastwood

Mann, Kate Upton

Rated: PG-13

Adams, Michael Shannon

Pemain: Morgan Freeman, Matt

Rated: PG-13

Rated: PG-13

Damon, Tony Kgoroge Rated: PG-13

Bhoothnath Returns

Yennai Arindhaal

2 States

120 min - Comedy

121 min - Drama

120 min - Drama | Romance

White Haired Witch of Lunar Kingdom

Bhootnath selalu diejek dan menjadi

Sebuah kisah mengharukan dan

2 States berkisah tentang pemuda

korban bully, hingga suatu hari dia

menakjubkan antara ayah dan anak

Punjabi dan gadis Tamil yang mencari

Berdasarkan classic martial arts

memberanikan dirinya dengan cara

perempuannya. Sathyadev adalah

cinta di kampus mereka. Perbedaan

novel by Liang Yusheng pada tahun

menakut-nakuti sekelompok anak yang

seorang polisi yang mempertaruhkan

kultur itulah yang menjadi tantangan

1950-an, berkisar pada cerita tentang

sering mengganggunya. Dia berteman

hidup demi seorang kawan yaitu

hubungan percintaan mereka. Krish dan

sepasang kekasih yang bernasib sial,

dengan seorang anak dari lingkungan

Thenmozi yang sedang berada di India

Ananya harus menyeberangi rintangan

seorang penjahat (Fan Bingbing) dan

kumuh yaitu Akhrot dan persahabatan

karena keponakannya sedang diculik.

untuk meyakinkan kedua orang tua

pemimpin Taoist (Huang Xiaoming) dan

mereka.

pada cinta mereka yang bisa mengubah

104 min - Action | Romance

mereka pun mengarah ke tujuan yang lebih besar. Sutradara: Nitesh Tiwari Pemain: Amitabh Bachchan, Boman IraniRated: PG-13

nasib bangsa.

Sutradara: Gautham Menon Pemain: Ajith Kumar, Arun Vijay

Sutradara: Abhishek Varman

Rated: PG-13

Pemain: Arjun Kapoor, Alia Bhatt

Sutradara: Jacob Cheung

Rated: PG-13

Pemain: Fan Bingbing, Huang Xiaoming, Vincent Zhao Rated: PG-13

74


JULI 2016

THE LEGO MOVIE

THE MONKEY KING

100 min - Adventure | Comedy|

151 min - Comedy | Drama | Romance

Animation

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Perempuan Sasak Terakhir

Sebelum Pagi Terulang Kembali

95 min - Drama

102 min - Drama

Tiga tahun dalam pembuatan film ini, Film anismai dalam bentuk mainan

merupakan karya dari sineas berbakat

Ryan yang terbiasa dengan budaya

Yan (Alex Komang) seorang pejabat

Lego dengan jalan cerita yang cukup

Wu Cheng yang membuat film “Journey

popular Jakarta, tiba di tanah

pemerintah yang lurus, telah menikah

lucu menceritakan tentang seorang pria

to The West”, film terlaris di China tahun

kelahirannya yang masih kental dengan

dengan Ratna (Nungki Kusumastuti),

bernama Emmet yang hidup di dunia

2014. Berkisah tentang petualangan dan

tradisi. Ia merasa asing dan sulit

seorang dosen filsafat. Kehidupan mereka

Lego. Suatu hari Emmet bertemu dengan

perjuangan.

menyatu dengan suasana baru tersebut.

diwarnai dengan kondisi ketiga anak

Amaq Adi (Ayah Ryan) kemudian

mereka yang berbeda-beda. Keluarga ini

seorang gadis bernama Lucy dan berkata bahwa Emmet adalah pria spesial yang

Sutradara: Cheang Poi Soi

punya cara agar anak satu-satunya ini

harus tertatih-tatih membangun kembali

bisa menyelamatkan dunia.

Pemain: Chow Yun Fat, Donnie Yen,

tahu akan khazanah tanah leluhurnya.

keutuhan dan kedekatan mereka di saat uang dan kekuasaan mulai menggerogoti

Aaron Kwok Sutradara: Francis lawrence

Rated: PG-13

Sutradara: Sandi Amaq Rinjani

kehidupan mereka.

Pemain: Chris Pratt, Will

Pemain: Edwin Sukmono, Aufa Asfarina

Ferrell, Elizabeth Banks

Febrianggie

Sutradara: Lasja F Susatyo

Rated: PG

Rated: PG-13

Pemain: Alex Komang, Nungky Kusumastuti Rated: PG-13

JUST FOR LAUGH GAGS TV SERIES 30 min - Comedy Sebuah reality show dari Kanada bergenre komedi merekam reaksi orang-orang yang tidak menaruh curiga pada kejutan prank yang telah dsediakan melalui hidden camera. Pertunjukkan ini tidak memiliki dialog, hanya musik latar, gelak tawa dan sound effect lainya. Just For Laugh Gags siap mengocok perut Anda. Pemain: Denis Levasseur, Marie Pierre Bouchard, Dany Many, Jean-Pierre Alarie, Denise Jacques, MarieÈve Larivière, Jacques Drolet Rated: PG

Bagi Anda yang ingin menikmati fasilitas entertainment dalam kabin jangan lupa membawa earphone yang biasa digunakan untuk Blackberry maupun smartphone lainnya dengan jack audio berukuran 3,5 mm. Atau silahkan membelinya dengan menghubungi awak kabin.

75


76


JULI 2016

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

77


78


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.