BATIK FEBRUARI 2018

Page 1

FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

TH E I n flight Magazi n e of Bati k Ai r

FEBRUARI 2018

Wayang Potehi

Memaknai Pesan Moral Sie Jin Kwie

DIALOGUE PICS ART

TIDAK DIBAWA PULANG

“RED BIRD OF PARADISE: THE SECRET OF RED PEACOCK “

MEMBER OF

1


2


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

3


content

58 FEBRUARI 2018

58

HOT STUFF

10

4

52

REGULAR 04

Cockpit’s Note

06

Editor’s Note

08

Spot Destination

58

Hot Stuff

61

Welcome Aboard

68

Entertainment


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

46

TRAVEL 10

Wayang Potehi, Deciphering Sie Jin Kwie’s Moral Message

18

Ternate & Tidore, Maluku’s Spectacular Twins

DESTINATION 30

Candu Instagram di Ujung Tangerang

42

Bersama Hiu Paus

di Taman Nasional Teluk Cendrawasih

30 42

FASHION & LIFESTYLE 34

Dialogue Pics Art

“Red Bird Of Paradise: The Secret Of Red Peacock “

38

Loving Gift

ART 24

Salvy de Saunhac, The Sensation of Art

SPECIAL 52

24

Rahasia Cita Rasa Steak

AUTOMOTIVE 46

BMW i8 Roadster & Coupé Dimensi Baru Berkendara 5


{ COCKPIT'S NOTE }

BATIK AIR KEMBALI MENERIMA 3 UNIT PESAWAT AIRBUS A320-200 Tamu kami yang berbahagia, Sebagai penyedia jasa transportasi udara, kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas. Salah satunya dengan menambah jumlah pesawat untuk memperkuat armada Batik Air. Bulan lalu kami menerima kembali pengiriman 3 unit pesawat Airbus A320-200, dari total 8 unit yang akan kami terima sepanjang tahun ini. Hingga saat ini Batik Air telah mengoperasikan 54 unit pesawat, terbagi tiga tipe yaitu Airbus A320-200, Boeing 737-900, dan Boeing 737-800. Selain menambah jumlah pesawat, kami juga terus membuka rute baru dan menambah frekuensi terbang pada rute yang sudah ada. Baru-baru ini kami telah membuka rute Surabaya-Sorong-Manokwari. Tahun ini kami akan terus berupaya memperluas jangkauan baik domestik maupun internasional. Malaysia, India, dan Australia menjadi tujuan utama Batik Air. Ini untuk menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. Kami bersyukur Batik Air menjadi maskapai di Indonesia dengan tingkat ketepatan waktu penerbangan (on-time performance/OTP) tertinggi. Survei tersebut dilakukan berdasarkan laporan OAG flightview pada November 2017. Batik Air mendapatkan OTP sebesar 84,5 persen di posisi 30 dari penerbangan di Asia Pasifik dan peringkat 56 sedunia, membaik dari posisi 62 pada Juni 2017. Prestasi ini tak lepas dari kerja keras seluruh staf sebagai tim yang solid memajukan kinerja Batik Air. Pada kesempatan ini keluarga besar Batik Air mengucapkan “Selamat Tahun Baru Imlek 2569�, kepada seluruh penumpang yang merayakannya. Akhir kata, selamat menikmati penerbangan Anda bersama Batik Air. Salam

Capt. Achmad Luthfie

6


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

PRESIDENT DIRECTOR Capt. Achmad Luthfie DIRECTOR OF SAFETY, SECURITY, & QUALITY Capt. Wamildan Tsani DIRECTOR OF OPERATION Capt. I Putu Wijaya

COVER HIT RED PEACOCK FOTO ROCKY JAYA SAPUTRA

DIRECTOR OF TECHNICS M. Asif DIRECTOR OF COMMERCE Achmad Hasan DIRECTOR OF GENERAL AFFAIRS & FINANCE Edward Sirait

CONTRIBUTORS Touria Sakah

Pengamat, kurator seni, dan pemilik Sakah Gallery di Toulouse, Perancis. Mantan diplomat yang menggeluti dunia seni sebagai passion-nya sejak dua puluh tahun lalu ini juga aktif membantu para seniman dengan memilih karya-karyanya untuk dipamerkan atau ditampilkan di galeri. Sejak dua tahun terakhir mulai bekerja sama dengan Salvy de Saunhac.

Rocky Jaya Saputra

Pria kelahiran Jakarta ini menekuni dunia fotografi sejak 2015. Ketekunannya sebagai portarit & fashion photographer membawanya menjadi seorang photographer instructor di Jakarta School of Photography. Pada 20 Agustus 2017 mendirikan Dialogue Pics Art. Saat ini Rocky sedang mengikuti kualifikasi master photographer international Canada. Pada edisi kali ini Rocky mampu menghidupkan imajinasi menjadi sebuah dongeng hidup yang bisa dinikmati bersama oleh khalayak pencinta fashion dan fotografi.

Michael Waleleng

Pria yang akrab dipanggil Kellet ini, menemukan kecintaannya pada laut pada tahun 2005 ketika ia pertama kali belajar scuba diving di tanah kelahirannya, Sulawesi Utara. Sejak itu, ia tak bisa berhenti. Hobinya ini telah membawanya ke jenjang karir yang lebih serius di dunia selam sebagai PADI Master Scuba Diver Trainer dan Underwater Photography. Michael tinggal di Manado bersama istri dan Khalessy, anak perempuannya. Pada kesempatan ini Michael mengajak pembaca menikmati keindahan alam bawah laut Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Nabire. Ia juga mengajak untuk menyelam bersama hiu paus.

Inflight Magazine of Batik Air

Publisher & Editor In Chief Makhfud Sappe Editor Ristiyono, Priyanto Sismadi, Faisyal, Riman Saputra N., Dody Wiraseto ART DIRECTOR Gerald Manuel Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, Fernandito Haka (Bali), Illustrator & Designer R. Archie F. Mandagie, M. Saleh Hanif Finance & ADMINISTRATION Ade Kristanti, M. Zaky, M. Solichin

Advertising hotline 0821 10 88 22 00 Fax.: +62(21)3151668 Email: batikair.magazine@gmail.com

CHECK OUR DIGITAL COPY @

www.issuu.com/batikair.magazine

7


Editor’s Note Cerita penuh makna Wayang Potehi mengawali perjalanan kita pada edisi ini. Seni budaya dari bagian selatan China ini telah sekian lama ada di bumi Nusantara. Dari wayang potehi kita ke bagian timur Indonesia, ke Istana Sultan Tidore, Benteng Tolukko dan Benteng Oranje. Di Tangerang, ada spot wisata yang mulai ramai dikunjungi, yaitu; Tebing Kandang Godzilla dan Telaga Biru. Dinamakan Godzilla karena tebing-tebing ini ada yang menyerupai Godzilla. Kekayaan alam ini membentang sepanjang negeri. Dari lansekap sampai keindahan biota bawah laut. Dalam edisi ini, ikuti perjalanan Tri Suswati—istri Kapolri Jenderal (Pol) Muhammad Tito Karnavian—mengeksplor Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Papua. Di sini hiu paus atau whale shark berenang dengan anggunnya. Tri Suswati mengajak kita semua turut melestarikan kekayaan alam ini, terutama hiu paus yang sangat langka ini agar tidak punah.

8

Terinspirasi dongeng Tiongkok Kuno Merak Merah, Rocky Jaya Saputra mampu menghidupkan khayalan imajinasi menjadi sebuah dongeng hidup yang bisa dinikmati bersama oleh khalayak pencinta fashion dan fotografi. Senada dengan gaya hidup masa kini, momen Valentine menjadi saat yang tepat memberi hadiah pada orang yang kita sayangi. Berbagai hadiah telah kami rangkum dalam Loving Gift. Momen romantik tersebut akan semakin spesial ditutup dengan makan malam menyantap premium beef steak. Berbagai informasi menarik dan terkini lainnya dalam edisi ini kami berikan untuk menemani perjalanan Anda selama berada di pesawat Batik Air. Selamat Tahun Baru Imlek 2569

Makhfud Sappe


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

9


{ SPOT DESTINATION }

Pendar Mentari di Pulau Padar Debur ombak terdengar lirih mengiring sang mentari mulai memendarkan cahayanya dari ufuk timur. Pendar jingga memenuhi langit dan terpantul indah di permukaan lautan Pulau Padar, Flores. Pulau ini masih dalam kawasan Taman Nasional Komodo dan dapat diakses dari Labuan Bajo. TEKS & FOTO Heryana K Syamsul

10


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

11


{ TRAVEL }

12


INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Wayang Potehi Deciphering Sie Jin Kwie's Moral Message

Perceived as a mini-opera performance from Peking Opera, Potehi Traditional Puppet Performance peculiarity appears on the generals and warlords ‘’ makeup ‘’ faces. Many wise messages are found in the Wayang Potehi play. TEXT FAISYAL PHOTOS RIMAN SAPUTRA N.

13


P

otehi’s traditional puppet (wayang) performance, is a cultural art products originating from the southern part of China, have long been acknowledged in the Archipelago, even before the country fused and pledged itself as One Nation. This puppet is made from a bagshaped cloth, then given the appropriate costumes in accordance with the displayed characters.

14

In Hokkian recitation, potehi comes from the word poo (cloth), tay (pouch), and hie (puppets). From the initial designation as the pouch puppets this tradional puppet performance is later known as Wayang Potehi. The inception of the puppets originated from five inmates of the Tang Dynasty (617-918 CE). As they were waiting for the day of execution, they pass the time by playing with a piece of

rectangular cloth. One end of the cloth is tied resembling a person’s head. They insert the index finger into the fastened fabric, then move it in accordance with the characters played. Movement of this cloth puppet was accompanied by music from a variety of eating and cooking utensils near them. The king heard about the rag puppet show, then released the five death penalty prisoners because it was considered


FEBRUARI 2018

Dur), Wayang Potehi was allowed to be perform again. Temples came to held again Wayang Potehi performances and preserve it, which until has now also became part of the Khonghucu religious ritual. Over time, Wayang Potehi is not only held in temple, but also in various places, and even entered the cultural festival calendar. Everything is done to preserve and introduce Potehi Tradional Puppet to the public. Dwi Woro Retno Mastuti, head of Sanggar Budaya Cinta Wayang (Rumah Cinwa), acknowledged that Wayang Potehi had become extinct and not many people knew about it. ‘’ When introduced, it turns out people receive it well, they even pleased. Furthermore, the

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

children are happy to listen to the stories that are contained in the Wayang Potehi scripts,” explained Woro at Rumah Cinwa, Jalan Bukit Hijau, Abadijaya, Sukmajaya, Depok, West Java. Wayang Potehi, added Woro, is a very unique, flexible, and effortless wayang puppets, that can also be played with. ‘‘The story in Wayang Potehi is also quite diverse, so are the characters. According to Woro, as part of the dynamics of cultural journey in Indonesia, Wayang Potehi is worth preserving. It should let be disappear, it must be maintained not only by artists, but also by the government and society. Especially now many Wayang Potehieers have entered their twilight age.

meritorious to create the performing arts. It is not yet known exactly about the early occurence of Wayang Potehi appearance in the Archipelago. Moreover, the puppets performance have also been considered ‘extinct’ in their home country due to the Cultural Revolution. In Indonesia, its existence was immersed by the Orde Baru regime. Only in the presidential era of Abdurrahman Wahid (Gus Foto: Denny Setiawan

15


Woro also hoped a regeneration occurs for the sake of Wayang Potehi preservation. “That’s one of the reasons why I invite young people to be involved in the Rumah Cinta Wayang Cultural Studio,” said Woro who is also a lecturer at the Faculty of Cultural Sciences, University of Indonesia, (FIB UI). T h e Hail o f H o k k ia n T r ib e The Chinese community in Indonesia also comes from the Hakka (Khek) and Hokkian tribes. The Hakka people live in Sumatra and Singkawang, West Kalimantan. Meanwhile, many Hokkian tribes reside in Java. The migration of the Hokkian tribe

16

to Java resulted in a mixture of cultures (acculturation) between migrant and local communities. The process of cultural acculturation lasted long and gave birth to a new culture that developed through a unique blend. One of the new cultures that later became the identity of the acculturated society was the Wayang Potehi. The Potehi Traditional Puppet Show that was often staged is Sie Jin Kwie. In addition to performing Sie Jin Kwie, there are also the story of Hong Kiam Cun Ciu (Emperor Cin Si Ong Conquering the Six Kingdoms), Cun Hun Cauw Kok (The Crown Prince Escape from the Palace), Poei Sie Giok

Ta Loey Tay (Poei Giok The Little Swordsman of Kwie Tang Canton Nation Tribe), and many others. According to Woro, the stories in Wayang Potehi contain many wise messages. Many positive values can be picked in it. Related to the play, so far there has been no deep study of Wayang Potehi plays. The puppeteer makes his own plays notes to be played in every performance. So each puppeteer has a record of the Wayang Potehi play. For example, Ki Dalang Thio Tiong Gie uses an old manuscript, containing the story of Sie Jin Kwie written in kanji script. While Ki Dalang Sesomo made his own notes for the puppetry. The notes contain


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Foto: Toto Santiko Budi

various suluk (mysticism), pantun (poem), and story summaries from Sie Jin Kwie and See Yu. Potehi from Gudo Not far from Hong San Kiong Temple in Gudo, Jombang regency, East Java, Toni Harsono pursue the Potehi puppet-making. It’s not without reason that Toni is dreaming of the Wayang Potehi resurrection. Not merely because it has the Tok Hok Chinese name, but also because the love of Wayang Potehi has been nurtured since childhood. Toni’s father was the guardian of Hong San Kiong Temple in Gudo, Jombang, and is also a Wayang Wayang

Potehieer. Little Toni and his parents live in the temple area. That’s the reason why Toni is accustomed to Wayang Potehi. Everytime his father performs, Toni always comes along, thus strengthening his emotional connection with Wayang Potehi. Departing from that history Toni wants develop Wayang Potehi even though he did not want to be a dalang (wayang puppeteer) like his father. According to Toni, being a puppeteer is not quite able to make ends meet. He mirrored and has experienced it firsthand as his father was a puppeteer. Their family life is very simple. Especially since the Orde Baru imposed a policy of prohibiting activities,

religion, culture, and Chinese customs. Toni family live also worsens. As he doesn’t has any interest to be a dalang, yet Toni decided to start a business for the sake of supporting the preservation of Wayang Potehi and succeed. Since early 2001, he has been working on producing Wayang Wayang Potehi puppet from teak wood. Once the teak wood are honed and polished, then the products will be painted with face according to each character. For the sake of his business, Toni also took the opportunity to China to find and learn the shape and character of Wayang Potehi puppet.

17


Wayang Potehi Memaknai Pesan Moral Sie Jin Kwie

Dipersepsi sebagai mini-opera dari Opera Peking, kekhasan Wayang Potehi tampak pada ‘’tata rias’’ wajah tokoh-tokoh jenderal dan panglima perang. Banyak pesan bijak didapati dalam lakon Wayang Potehi.

W

ayang Potehi, produk seni budaya dari bagian selatan China, telah sekian lama ada di bumi Nusantara, bahkan sebelum menyatu serta mengikrarkan diri sebagai Satu Bangsa. Wayang ini dibuat dari kain berbentuk kantong, lantas diberi baju sesuai tokoh yang dipertunjukkan.

18

Dalam pelafalan Hokkian, potehi berasal dari kata poo (kain), tay (kantong), dan hie (wayang). Dari sebutan awal boneka kantong kemudian dikenal dengan nama Wayang Potehi. Pemunculan wayang tersebut bermula dari lima narapidana hukuman mati pada masa Dinasti Tang (617918 M). Sembari menunggu

hari eksekusi, mereka mengisi waktu dengan memainkan sepotong kain berbentuk empat persegi panjang. Salah satu ujung kain diikat menyerupai kepala orang. Mereka memasukkan jari telunjuk ke ikatan kain, lalu menggerakkannya sesuai dengan tokoh-tokoh yang diperankan. Gerakan boneka kain ini diiringi musik


FEBRUARI 2018

dari perkakas makan dan memasak di dekat mereka. Raja mendengar pertunjukan boneka kain ini, lantas membebaskan lima narapidana hukuman mati tersebut karena dinilai berjasa menciptakan seni pertunjukan. Tidak diketahui secara pasti awal kemunculan Wayang Potehi di Nusantara. Terlebih, Wayang Potehi juga sudah ‘’punah’’ di negeri asalnya seiring Revolusi Kebudayaan. Di Indonesia pun eksistensinya sempat dibenamkan oleh rezim Orde Baru. Baru pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Wayang Potehi diizinkan muncul lagi. Klenteng menggelar lagi pertunjukan dan perawatan Wayang Potehi yang sedari dulu hingga kini juga menjadi bagian ritual keagamaan Khonghucu. Seiring perjalanan waktu, Wayang Potehi tidak hanya digelar di klenteng, tetapi juga di berbagai tempat, bahkan masuk kalender festival budaya. Semuanya untuk melestarikan sekaligus lebih memperkenalkan Wayang Potehi kepada masyarakat. Dwi Woro Retno Mastuti, pimpinan Sanggar Budaya Cinta Wayang (Rumah Cinwa), mengakui bahwa Wayang Potehi sempat mau punah dan tidak banyak masyarakat yang mengenalnya. ‘’Saat diperkenalkan, ternyata masyarakat menerimanya dengan baik, malah mereka senang. Apalagi anak-anak, senang sekali mendengarkan cerita-cerita yang dalam naskah Wayang Potehi,” kata Woro di Rumah Cinwa,

kawasan Jalan Bukit Hijau, Abadijaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Menurut Woro, sebagai bagian dari dinamika perjalanan budaya di Indonesia, Wayang Potehi layak dilestarikan. Jangan sampai punah, sehingga tetap harus dijaga tidak hanya oleh para pegiat seni, tetapi juga oleh pemerintah dan masyarakat. Terlebih saat ini banyak dalang Wayang Potehi sudah memasuki usia uzur. Woro pun berharap terjadi regenerasi demi garansi kelangsungan Wayang Potehi. ‘’Itu salah satu alasan saya mengajak anak-anak muda terlibat dalam Sanggar Budaya Rumah Cinta Wayang,” ucap Woro yang juga dosen pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, (FIB UI) ini. Pa n ggila n S u k u H o k k ia n Masyarakat Tionghoa di Indonesia juga berasal dari Suku Hakka (Khek) dan Hokkian. Suku Hakka banyak bermukim di Sumatera dan Singkawang, Kalimantan Barat. Sedangkan Suku Hokkian banyak tinggal di Jawa. Migrasi Suku Hokkian ke Jawa tersebut menghasilkan percampuran budaya (akulturasi) antara masyarakat pendatang dan lokal. Proses akulturasi budaya berlangsung lama dan melahirkan budaya baru yang berkembang melalui perpaduan unik. Salah satunya adalah Wayang Potehi. Lakon Wayang Potehi yang sering dipentaskan adalah Sie Jin Kwie. Selain memainkan

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Sie Jin Kwie, juga ada kisah Hong Kiam Cun Ciu (Kaisar Cin Si Ong Menaklukan Enam Kerajaan), Cun Hun Cauw Kok (Putra Mahkota Melarikan Diri dari Istana), Poei Sie Giok Ta Loey Tay (Poei Giok Pendekar Kecil Suku Bangsa Kwie Tang Canton), dan masih banyak lainnya. Potehi Gudo Tak jauh dari Klenteng Hong San Kiong di Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Toni Harsono menekuni pembuatan boneka Wayang Potehi. Kecintaannya pada Wayang Potehi telah terpupuk sejak kecil. Ayah Toni adalah penjaga Klenteng Hong San Kiong di Gudo, Jombang, sekaligus dalang Wayang Potehi. Toni kecil dan orangtuanya tinggal di kawasan klenteng itu. Jadilah Toni mengakrabi Wayang Potehi. Setiap sang ayah pentas, Toni selalu ikut, sehingga menguatkan jalinan emosionalnya dengan Wayang Potehi. Walaupun tidak mau menjadi dalang, Toni memutuskan berbisnis demi menyokong keberlangsungan Wayang Potehi. Sejak awal 2001, ia menekuni pembuatan boneka Wayang Potehi dari kayu jati. Setelah kayu jati dibentuk dan dihaluskan, kemudian digambari wajah sesuai karakter masing-masing. Demi bisnisnya itu, Toni pun menyempatkan diri ke China untuk mencari dan mempelajari bentuk serta karakter boneka Wayang Potehi.

19


{ TRAVEL }

TERNATE &TIDORE

MALUKU'S SPECTACULAR TWINS TEXT & PHOTOS: CAMPBELL BRIDGE

20


FEBRUARI 2018

O

ver the ocean vastness of eastern Indonesia, my Wings Air passes low over the white sand beaches, the jungles and clove forests of the volcanic cone of Pulau Tidore. Just ahead looms Gunung Gamalama, the sometimes bad tempered 1715 metre high volcano which is the highest point of another tiny but breathtaking island

which has had a remarkable impact on world history – Ternate Island. A couple of minutes later we touch down on the short runway of Tidore’s near neighbour and great historical rival. In North Maluku, a land of stunning natural beauty, there are many such vistas of volcanic islands popping spectacularly straight out of the iridescent blue sea while crystal clear waters cover the coral reefs. Many islands, Ternate and Tidore among them, have a volcanic heart covered with forests of the deepest lush green imaginable. Out here the coast lines of palm trees are cut by lava flows which separate almost untouched beautiful white and dark sand beaches. Several hundred years ago, these islands of North Maluku, together with the Banda Islands, were the very heart of the lands of the spice trade of history. The incredibly rich sultanates of Ternate and Tidore were among a handful of small islands which provided the entire world’s supply of cenkeh (cloves) for centuries. In the fifteenth century the spice obsessed

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

European powers of Portugal and Spain set upon a frenetic search to discover the source of the cloves and pala (nutmeg) which was endemic to Banda. Ternate is a small town spread in a narrow strip over 5 or so kilometres between the slopes Gamalama and the sea. For years, there has been a lot of modern development in the middle of town. The harbour foreshore has been completely modernised, excellent new hotels built, and a large new mesjid is currently being constructed right on the waterfront. Happily, the wonderful and colourful markets, the many night warung, and the wonderful smiling people remain. The mandatory tourist sites of Ternate include the Sultan’s palace, the restored Benteng Tolukko (with its great views of the harbour and neighbouring Tidore), and the dishevelled but atmospheric Benteng Oranje. It is a great place to just wander the streets and markets, taking in the exotic mix of people, smells of the east and great foods of Indonesia and Maluku. You see a kaleidoscope of

21


faces – not only many with the distinctive look of orang Maluku, but faces from Java, Sulawesi, and the islands right out to Papua. The sound of the Azan, and the many women wearing jilbabs reminds you the North Maluku is strongly Islamic while much of the rest of Maluku is predominantly Christian. For a place which played such a significant part in world history, Ternate is remarkably small. A great way to spend a day is to grab a mikrolet, ojek or taxi and just start exploring the island. Because the island virtually just a mountain jutting out of the ocean, there is really only one road around it. In not much more than half a day you can easily circumnavigate it, seeing the lakes, black sand

22

beaches, lava flows and even the giant clove tree up the mountain near kampung Afo which is reputedly more than 300 years old. About 20 minutes from Ternate by speedboat lies Tidore Island. Arriving at Pelabuhan Rum, the harbour of Tidore, the predatory (but always friendly) ojek men quickly pounce on any potential customers. With me clutching the back end of a motorcycle, Pak Abdullah and I set out towards Soasio, the largest town on Tidore. To our right, there are grand views of Pulau Maitara opposite. Looking across the short deep blue stretch of water, the forests of jungle and palm trees tumble right past the village and its

mosque down to the ocean. In the strait between Tidore and Maitara, the waters boil with sea birds and pelagic fish. As we cruise along the roads towards Soasio, the houses are mostly light pastel colours – blues, whites, and yellows. Taking a detour to a steep road past a plantation, we head up into the misty highlands of Tidore’s volcano. As the road steepens and narrows, the vegetation closes in. Abdullah pauses and in the middle of a glade of medium size slightly scruffy trees, tell me “ini cenkeh” – these are clove trees. On the southern side of Tidore, we stop at a pristine beach of white coral sand. Fish swim about in the shallow clear water. Yet another small


FEBRUARI 2018

jagged island a short distance offshore complete a scene it would be hard to beat anywhere in the world. Approaching Soasio, we come across a funeral. Abdullah tells me “while Tidore is nearly all Muslim, we still keep many local Maluku traditions in our lives and in our ceremonies. The ceremony will be a mix of Islam and Maluku customs”. Over a meal of spicy Maluku grilled fish at a seaside restaurant in Soasio overlooking the somewhat foreboding and mysterious island of Halmahera, we watch the locals netting fish from their canoes. As we make our way back to the ferry to complete our circuit of Tidore,

the sand of the beaches again take on the darker colours of the black volcanic sand. On the road we pass fishermen drying their nets and, sadly, a church burned out some years ago. Returning to the modern new Boulevard Hotel on the waterfront in Ternate, the afternoon ritual of afternoon tea (unexpected in Maluku) awaits. After the welcoming staff cease expressing some amazement that I had been wandering around alone by ojek taking in the local traditional sights, an attempt is made to assure me that there are other more earthy pursuits readily available in Ternate – billiards, a disco, and, of course, the ubiquitous karaoke.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

The catchcry of 19th century America was “Go West, young man”. In Indonesia more than lip service should be paid to the similar sentiment of “Go East!” There are so many fascinating beautiful places east of Java and Bali – in Maluku, in Sulawesi, and in the string of islands of Nusa Tenggara beyond Bali right out to Papua. Ternate and Tidore offer spectacular scenery and beaches, a fascinating culture and history, good accommodation in Ternate, and relatively easy access. Lion Air has numerous daily flights to Manado from many cities in Indonesia. There are several daily flights connecting flights with Wings Air from Manado to Ternate a short 45 minutes away.

23


TERNATE & TIDORE SI KEMBAR DARI MALUKU

D

i antara samudra luas bagian timur Indonesia, pesawat Wings Air yang saya naiki melintasi batas bawah pantai berpasir putih, hutan rimba, dan hutan cengkih pada kerucut gunung berapi di Pulau Tidore. Tepat di depan tampak Gunung Gamalama. Gunung berapi setinggi 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini merupakan titik

24

tertinggi di Pulau Ternate, sebuah pulau kecil nan menakjubkan. Bentang daratan Maluku Utara menyodorkan keindahan alam yang menakjubkan. Banyak pemandangan pulau vulkanik muncul dari laut biru, kadang warna-warni. Perairannya yang jernih menutupi terumbu karang. Wilayah antara Ternate dan Tidore memiliki inti

vulkanik yang diliputi hutan hijau subur. Di area ini pula garis pantai pohon palem dipotong aliran lahar, pemisah pantai berpasir putih dan gelap yang indah. Beberapa ratus tahun silam, pulau-pulau di Maluku Utara, bersama Kepulauan Banda yang berjarak sekitar 600 kilometer ke selatan, merupakan jantung sejarah perdagangan rempah-


FEBRUARI 2018

rempah. Kesultanan Ternate dan Tidore yang sangat kaya termasuk di antara segelintir pulau kecil yang memasok cengkih ke seluruh dunia selama berabad-abad. Ternate merupakan kota kecil di jalur sempit sepanjang lebih dari 5 kilometer antara lereng Gamalama dan lautan. Kota ini mengalami banyak sentuhan modern selama beberapa tahun terakhir. Pelabuhan depan dimodernisasi, hotel baru dibangun, serta sebuah masjid baru berukuran besar berdiri tepat di tepi pantai. Namun, pasar indah penuh warna, warung malam, dan senyum ramah warga masih bertahan. Ukuran Ternate memang kecil ketimbang statusnya sebagai tempat yang pernah memainkan peran penting dalam sejarah dunia. Di antara lokasi wisata wajib di kota ini adalah Istana Sultan, Benteng Tolukko, dan Benteng Oranje. Namun, pengunjung bisa pula menikmati kota ini dengan berjalan-jalan di jalanan maupun pasar, menikmati keramahan khas penduduk setempat, serta aroma makanan timur. Semacam ‘kaleidoskop wajah’’ juga bisa didapati, tidak hanya tampilan khas orang Maluku, tapi juga paras dari Jawa, Sulawesi, serta pulau-pulau lain hingga ke Papua. Gema kumandang adzan dan perempuan berjilbab mengindikasikan Islam sangat kuat di Maluku Utara, sementara sebagian

besar wilayah Maluku berpenduduk Kristiani. Salah satu cara terbaik menjelajahi Ternate hanya dalam satu hari adalah memanfaatkan jasa mikrolet, ojek, atau taksi. Wujud pulau ini hampir mirip sebuah gunung yang menyembul dari samudra dengan hanya satu jalan di sekeliling. Tidak lebih dari setengah hari Anda mampu mengeksplorasinya, menikmati keindahan danau, pantai berpasir hitam, aliran lahar, bahkan pohon cengkih raksasa —konon ditaksir berusia lebih dari 300 tahun— di atas gunung, tepatnya dekat Kampung Afo. Dari Ternate, perjalanan sekitar 20 menit dengan speedboat membawa ke Pulau Tidore. Setiba di Pelabuhan Rum di Tidore, sejumlah tukang ojek sigap mendekati calon potensial pemakai jasa mereka, khususnya wisatawan. Sembari mencengkeram ujung belakang jok sepeda motor, Pak Abdullah membawa saya menuju Soasio, kota terbesar di Tidore. Dalam perjalanan tampak pemandangan megah Pulau Maitara di sebelah kanan. Air biru menghampar dihiasi hutan, pohon palem, serta bangunan masjid yang menjorok ke laut. Di selat antara Tidore dan Maitara, air bergolak disambut riang buruburung laut dan ikan pelagis. Sepanjang perjalanan menuju Soasio, rumah-rumah warga yang sebagian besar berwarna pastel terang (biru, putih, dan kuning) merampas pandangan saya. Mengambil jalan memutar ke jalan curam

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

melewati perkebunan, kami menuju dataran tinggi berkabut di gunung berapi Tidore. Jalanan curam dan menyempit hingga tertutup vegetasi. Abdullah berhenti sejenak di tengah rawa pepohonan berukuran sedang. ‘’Ini cengkih,’’ katanya kepada saya. Di sisi selatan Tidore, kami berhenti di pantai berpasir putih yang masih asri. Tampak ikan-ikan berenang lincah di air dangkal nan jernih. Sebuah pulau kecil bergerigi yang tidak jauh dari bibir pantai menyempurnakan sajian pemandangan yang sulit ditandingi lokasi mana pun di dunia. Mendekati Soasio, kami mendapati sebuah upacara atau ritual pemakaman. ‘’Di Tidore hampir semua Muslim dan kami masih melestarikan banyak tradisi lokal Maluku dalam kehidupan dan upacara. Upacara itu adalah perpaduan antara adat Islam dan Maluku,’’ kata Abdullah menerangkan.

25


{ ART }

(left) Dollar Dog, Bronze sculpture Mao version - photo Alain Noel. (right) Cron Cron sculpture - photo Michael Noel.

26


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Salvy de Saunhac

THE SENSATION of ART TEXT Touria Sakah

N

othing surprises us now. Every day, animal species disappear from the face of the earth. Boorish, bungling leaders get elected to the highest office. Technology advances so rapidly that computers outplay humans at the “game of Go”. Soccer teams spend 100 million dollars to “buy” a player ... to kick a ball. Nothing seems to astonish us any longer. We live in a world which, every day, gives us the most extraordinary stories; paradoxically, they are stories that we, in our turn,

find boring and banal. It’s here, at this junction of sensation and jaded disinterest, that artists play a vital role. When new stories fail to move us, artists can take on a demanding task: to touch our emotions, command our focus and drag us out of our sleepwalking lives. This is the role that Salvy de Saunhac plays, with a skill that acts to unsettle us. His work, such as his “flashy” pigs, revolutionary ladybirds, “Playmobil” picadors and naturalistic soft toys, as well as his

27


(left to right) Salvy de Saunhac and Torititto Crocodile - photo S2S archives • CocciRevolution Ladybird sculpture - photo Vincent Frediani • Living Room Table - photo S2S archives • Torititto Bull in front of Guggenheim Museum Bilbao (Spain) - photo S2S archives. • Picador sculpture - photo Olivier Pietre. • Sakah Gallery Toulouse - photo S2S archives

28


FEBRUARI 2018

disconcertingly interrogative Dollar Dog “Mickey”; these go beyond mere passive art and pose questions about our world and our times; they constantly surprise us, melting our frozen emotional reactions. Dollar Dog inaugurate the year of the dog in the Chinese calendar. The artistic project for Asia is to launch each new year in February an original sculpture according with the astrological Chinese animal. Cron Cron will be launched in 2019 for the year of pig. Creative and ingenious but also utterly mischievous,

the artist subverts the spirit of the purely decorative “arttoy” and delivers a unique, sometimes strange, vision of the world. This gift manifests in generosity – an urge to share – and has led the artist to dream up animals, in resin or bronze. Through these figures he exchanges ideas, offering a personal artistic commentary. His works are steeped in the legacy of the world of “toys”, charged with the thoughts and dreams of children. Yet they remain decidedly adult in their scope

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

and message. These animals inhabit a bestiary from a fantasy world, waiting only for you, and for your emotional response. To achieve its aim, French sculptor Salvy de Saunhac is looking for a partner in South East Asia.

29


Salvy de Saunhac

Sensasi Karya Seni

S

etiap hari spesies hewan lenyap atau punah dari muka bumi. Sosok pemimpin yang kasar dan ceroboh dipilih demi menduduki jabatan tertinggi. Kemajuan teknologi berkembang begitu pesat, sehingga komputer mengungguli manusia dalam “game of Go”. Sejumlah tim sepak bola menghabiskan hingga 100 juta dolar hanya untuk “membeli” seorang pemain penendang bola. Sepertinya memang sudah tidak ada lagi yang mampu mengejutkan kita. Setiap hari kita hidup di dunia yang selalu menyodorkan kisah, mulai dari yang biasa-biasa hingga paling luar biasa. Namun, paradoksal bagi kita, setiba masanya kisah-kisah tersebut akan membosankan dan dangkal. Di sinilah, persimpangan antara sensasi dan ketidaktertarikan, seniman memainkan peranan penting. Kala sebuah cerita baru gagal menggugah kita, seniman harus menunaikan ‘’tugas’’ melalui karya-karyanya yang mampu menyentuh emosi, mengarahkan fokus, dan menyeret kita keluar dari perjalanan kehidupan yang tertidur.

30

Peran seperti itulah yang dimainkan Salvy de Saunhac. Keterampilannya melalui karya-karya interogatif —seperti Cron Cron Pig, Revolutionary Ladybirds, El Picador, Torititto Bull, dan Dollar Dog— membuat kita merasa tidak nyaman. Dollar Dog membuka tahun anjing dalam kalender China. Proyek artistik di Asia adalah merilis pada setiap tahun baru China di Februari sebuah patung sesuai dengan hewan astrologi China. Sementara Cron Cron akan diluncurkan pada 2019 untuk tahun babi. Karya-karya Salvy de Saunhac telah melampaui sekadar seni pasif serta pertanyaannya tentang dunia, zaman kita. Kreasinya selalu mengejutkan dan mampu melelehkan reaksi emosional kita yang telah beku. Seorang kreatif dan cerdik, tetapi Salvy de Saunhac juga ‘’nakal”. Ia mampu merobohkan semangat ‘’pemainan seni’’ dekoratif

murni serta menyuntikkan visi pada dunia yang unik, bahkan terkadang aneh. Karunia itu bermanifestasi dalam kemurahan hati, sebuah dorongan untuk berbagi, dan telah membawa sang seniman memimpikan makhluk hewani yang ia kreasi dalam resin atau perunggu. Melalui figur-figur ini, ia menampilkan idenya dan membubuhkan komentar artistik pribadi. Karya-karya Salvy de Saunhac berperan penting dalam warisan dunia ‘’mainan’’. Ia memang tertantang menghasilkan karya seni melalui pemikiran serta impian anak-anak. Namun, lingkup dan pesan dalam karya-karya tersebut tetap dewasa. Hewan-hewan penghuni dunia fantasi ini hanya menanti respons emosional Anda. Untuk mencapai tujuannya tersebut, pematung asal Prancis, Salvy de Saunhac, kini sedang mencari mitra di Asia Tenggara.


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

31


{ DESTINATION }

Candu Instagram di Ujung Tangerang Teks & Foto DODY WIRASETO

(kiri) Jernihnya Telaga Biru Cigaru, telaga tiga warna di Cisoka. (kanan) Salah satu tebing di Tebing Kandang Godzilla.

32


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

“Pasir Cisoka ini paling banyak dicari, bahkan ada beberapa pengembang properti yang hanya mau pakai (pasir) Cisoka.”

B

egitu penuturan Hasan kepada seorang tamu di warung kopi sederhana miliknya di sekitar bekas kawasan penambangan pasir Cigaru, Cisoka, Tangerang. Obrolan mereka kian hangat, sementara realitas kini lokasilokasi penambangan pasir makin berkurang. Produksi menyusut, sehingga banyak eks penambang dipaksa alih profesi. Senasib dengan eks penambang, banyak bekas kawasan tambang pasir berubah fungsi. Cerukceruk bekas penambangan membentuk kontur unik. Bahkan, di sejumlah lokasi menghadirkan fenomena baru pengatrol pariwisata Kabupaten

Tangerang. Kontribusi itulah yang juga diberikan kawasan di ujung Tangerang yang berbatasan dengan Serang ini. Media sosial (medsos) Instagram pemicunya. Instagram memang ibarat candu bagi kalangan milenial saat ini. Banyak tempat wisata baru semakin populer setelah foto-fotonya diunggah di medsos tersebut. Tidak heran jika Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, sempat mengungkapkan bahwa wisata yang ‘’Instagram-able’’ kini menjadi gaya hidup masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Lokasi wisata eksotik dan unik pun lantas menjadi buruan wisatawan. Menurut Arief, konsep destinasi digital adalah

experience-based product. Ia tercipta dari gaya hidup masyarakat yang 70 persen aktif di dunia digital. Oleh karena itu, destinasi wisata didorong semakin kreatif memikirkan serta menciptakan objek gambar yang Instagram-able. ‘’Hal ini dimaksudkan agar wisatawan yang aktif di dunia maya dapat mem-posting foto yang menarik di media sosial, sehingga mendapatkan banyak likes, comment, repost, share, dan interaksi positif,” kata Arief menguraikan. Ka n d a n g G o d z illa ya n g Kia n Dib u r u Salah satu pemicu makin riuhnya kawasan Cisoka dibincang adalah lokasi yang tidak jauh dari Jakarta. Dari

33


kawasan Jakarta Pusat, saya hanya butuh waktu sekitar 2,5 jam menuju salah satu destinasi wisata yang sedang hit, Tebing Koja atau populer disebut Tebing Kandang Godzilla. Dari Tol Merak keluar di Balaraja Barat, lantas menuju arah Serang. Selanjutnya tinggal mengikuti papan

34

penunjuk arah menuju Cisoka. Dunia digital pun turut mempermudah akses menuju Tebing Kandang Godzilla ini. Mengikuti petunjuk peta online di ponsel pintar akan mengarahkan ke gerbang masuk kawasan wisata tersebut. Tebing Kandang Godzilla dikelola sendiri oleh warga,

khususnya anak-anak Sarifudin, pemilik tanah seluas 2 hektare tempat objek wisata tersebut. Menurut Suryana, salah satu cucu Sarifudin, awalnya tempat ini sering dijadikan tempat untuk foto pre-wedding. Suatu saat salah satu fotografer dari sekitar Tangerang kerap memfoto


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Foto: Bayu Indra Kahuripan

(left to right) Lansekap Tebing Kandang Godzilla.

lansekap tebing-tebing ini, lalu diunggah di akun Instagramnya, sehingga mengundang banyak fotografer lain datang. ‘’Mereka juga yang memberi nama Kandang Godzilla karena salah satu tebing menyerupai Godzilla,� tutur Suryana. Awalnya, kontur tanah di lokasi tersebut rata seperti

umumnya tanah lapang. Penambangan pasir secara manual dengan cangkul selama enam tahun lantas membentuk tebing-tebing setinggi sekitar 10 meter. Bentuknya tidak beraturan dan tersebar di beberapa titik, sehingga memberikan keunikan tersendiri. Sawah-sawah serta danau kecil berair gelap kian menambah unik Tebing Kandang Godzilla. Selain menikmati tebing-tebing menjulang, di danau kecil juga tersedia perahu kecil untuk berkeliling danau. Momen saat matahari terbenam kian menambah indah kawasan ini. Namun, Tebing Kandang Godzilla juga menarik saat matahari terbit. Posisi matahari terbit persis di belakang tebing berbentuk mirip Godzilla, sehingga secara keseluruhan memberikan impresi tersendiri. P i k at Da n a u B e r ai r Biru Sekitar 9 km dari lokasi Tebing Kandang Godzilla, satu lagi bekas lokasi penambangan berubah menjadi objek wisata menarik. Telaga Biru Cigaru namanya dan juga viral di dunia maya. Penambangan pasir menghasilkan ceruk begitu dalam, sehingga menembus beberapa mata air di dasarnya, lantas menghasilkan telaga dengan air berwarna biru

memesona. Kedalamannya sekitar 30-40 meter sehingga telaga ini tidak bisa direnangi. Saat cerah, paparan sinar matahari membuat telaga tersebut justru memiliki tiga warna, yakni biru, hijau, dan tosca. Airnya sangat bening dan berkilau. Warna biru karena airnya memiliki kadar asam tinggi, hijau karena alga hijau di tepian, dan tosca akibat percampuran warna biru dan hijau. Semenjak viral di medsos, sejumlah fasilitas dibangun demi memberikan pengalaman lebih berkesan kepada wisatawan. Pada beberapa tepi danau diberi ayunan, juga perahu sederhana dari bambu, berornamen merah jambu yang romantis. Di perahu ini ditambahkan rangkaian bunga berbentuk hati. Keromantisan perahu cinta ini membuat banyak pasangan yang datang untuk sekedar berfoto kala perahu menyusur birunya telaga. Di sekitar Tebing Kandang Godzilla maupun Telaga Biru Cisoka memang belum tersedia penginapan dan homestay. Namun, di Tebing Kandang Godzilla sudah disediakan area untuk berkemah, sehingga memberikan suasana lebih akrab dan dekat. Tebing Kandang Godzilla dan Telaga Biru Cigaru merupakan bukti bahwa candu medsos mampu menghasilkan destinasi-destinasi wisata baru yang sebelumnya hanya diketahui kalangan terbatas.

35


{ FASHION & LIFESTYLE }

DIALOGUE PICS ART "RED BIRD OF PARADISE:

THE SECRET OF RED PEACOCK "

Terinspirasi dongeng Tiongkok Kuno Merak Merah, Eggie Jasmin Couture Indonesia mencoba mentransformasikan sebuah imajinasi menjadi realitas karya yang tidak terbantahkan. Teks & Foto DIALOGUE PICS ART

36


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

37


38


FEBRUARI 2018

K

arya ini menggunakan material squin sebagai bahan dasar dress dan cape panjang menyerupai ekor merak dengan potongan drap berbahan tule yang melambangkan kemewahan ‘’Bulu Sang Merak Merah’’. Warna merah dipilih sebagai simbolisasi keberanian, kemarahan, bahkan asmara membara, hingga dendam terpendam sebagaimana interpretasi atas filosofi Tiongkok Kuno.

Headpiece yang diciptakan juga tidak luput dari sebuah makna kejayaan – keagungan dan kemegahan dari sebuah kekuatan serta status. Teknik foto serta tata cara letak light dan editing oleh Rocky Jaya Saputra mampu menghidupkan imajinasi menjadi sebuah dongeng hidup yang bisa dinikmati bersama oleh khalayak pencinta fashion dan fotografi. Menggunakan kamera medium format Phase One IQ3 100MP, Rocky mampu menghasilkan karya foto yang begitu detail

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

dan indah. Hasil foto yang diambil di lokasi Klenteng TMII Jakarta, ini semakin luar biasa dengan teknik lighting yang bagus. Rahasia sapuan riasan makeup diinspirasi oleh The Curse of Golden Flower, film layar lebar penoreh sukses box office pada 2006, dengan elemen utama gold perlambang kejayaan dan confidence serta merah untuk keberanian dan semangat berkobar. Kali ini film dengan elemen detail yang inspiratif itu menjadi acuan konsep riasan demi penyempurnaan konsep foto. Dengan memanfaatkan perpaduan elemen warna tersebut, makeup artist Franky Wu berhasil menciptakan sosok berkarakter bold, bercitra pemberani, dan bijak layaknya seorang ratu. Namun, finishing akhir konsep riasan tetap terjaga, senapas dengan ciri khas dan karakter Franky Wu yang senantiasa effortless dan timeless. Sebuah kerja sama dan kolaborasi yang tidak mudah, tetapi melahirkan sebuah visual art yang membawa kita kembali ke dalam dongeng imajinasi mimpi. Dialogue Pics Art Team Member Photographer: Rocky Jaya Saputra Designer : Eggie Jasmin Couture Makeup : Franky Wu Videographer: Mardian

39


{ FASHION & LIFESTYLE }

Hari Kasih Sayang, lebih dikenal dengan Hari Valentine, setiap bulan Februari lazim menjadi momen spesial. Sebagai ungkapan kasih sayang, tidak jarang seseorang, umumnya lelaki, memberikan hadiah spesial untuk yang terkasih. Berikut beberapa barang yang bisa menjadi hadiah istimewa bagi pasangan di Hari Kasih Sayang.

Loving Gift

40


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

DIVAS’ DREAM

Bvlgari memperlihatkan daya tarik para diva dalam koleksi perhiasan mewah dengan esensi feminitas Italia. Terinspirasi keeleganan nan feminin serta daya tarik pesona kota abadi, kalung Divas’ Dream memberikan tribute kepada para diva nan glamor dalam spirit Romawi. Kalung tersebut dibentuk guna menangkap warna-warna marmer Caracalla Baths serta lengkungan sensual melalui mosaik-mosaik yang merefleksikan esensi kecantikan Italia. Desainnya yang elegan dan anggun menggambarkan inspirasi mosaik Roma Kuno, warisan historis Bvlgari. Bandul terbuat dari emas putih, berlian pavÊ, serta batu mulia seperti aquamarine dan pink tormaline. (foto: www.bvlgari.com)

ROSE ABSOLUTE OIL Note mawar nan menyihir dalam wewangian ini dibuat lebih menggoda dengan memasukkan ekstrak rose de man ke inti. Setiap tetes parfum ini membutuhkan ratusan kepala bunga pilihan demi keunikan yang intens. Bergamot memberikan kilau, sementara setetes geranium dengan lembut menghangatkan mawar. Rose Absolute Oil ini terinspirasi parfum 1872. Absolute Collection dari Clive Christian merupakan 100 persen minyak parfum dan kerajinan sejati. Setiap parfum yang tercipta dalam Absolute Collection adalah wewangian yang paling terkonsentrasi, sehingga memiliki bodi, kedalaman, serta kemampuan yang tidak tertandingi. (foto: www.clivechristian.com)

41


RÉSONANCES DE CARTIER

THE SCENIC BEAUTY OF THE AMALFI COAST

Seperti gerak gelombang, gema ringan dihasilkan berlian yang menyinari kecemerlangan dan menyalakan api. Sebuah karya modern terbentuk dalam irama tak terbatas dari bahan berharga dan permata indah. Inilah salah satu koleksi baru High Jewelry, Résonances de Cartier. Sepanjang sejarahnya, berlian seperti Williamson, Hope, dan Tereshchenko memainkan peran utama dalam karya Cartier. Berwarna, berapiapi, maupun megah, semua batu menggenggam teguh keindahan abadinya. Cincin dengan sepasang batu mulia nan cantik ini merupakan salah satu koleksi Résonances de Cartier. (foto: www.cartier.com)

Koleksi terbaru Piaget ini terinspirasi keindahan pemandangan Pantai Amalfi. Sebuah tanah bermandi cahaya, tempat unsur alam menyatu dengan kekuatan dan gairah. Tanah yang kaya ekspresi budaya serta artistik dengan kehidupan dipersepsi sebagai karya seni yang intens dan menggemakan lokasi art of living yang begitu diapresiasi Piaget Society. Cahaya dan getaran khas dihasilkan setiap hari melalui kreasi perhiasan serta pembuatan jam mekar dalam warna memesona berkat penggunaan permata luar biasa seperti safir biru dan berlian kuning. (foto: www.piaget.com)

BOMBÉ LUNA DUO EARRINGS Cahaya bulan yang memikat penyair dan pemimpi sepanjang sejarah kini mengilhami koleksi Luna dari Graff dengan berlian paviliun berkilau. Sepasang anting Bombé Luna salah satunya. Anting Bombé Luna dibuat berlapis ganda, dipadukan dengan berlian kontemporer dan ruby pavé mengelilingi bingkai ruby berbentuk pir nan artistik. Merah ruby begitu menonjol saat dipasangkan dengan berlian yang menghadirkan warna perak penuh kemilau. (foto: www.graffdiamonds.com)

42


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

43


{ DESTINATION }

BERSAMA HIU PAUS

DI Taman Nasional TELUK CENDRAWASIH Teks Tintin Ryanti Foto Michael Waleleng

44


FEBRUARI 2018

S

ekian lama dinantikan, perjalanan menuju Taman Nasional (TN) Teluk Cendrawasih akhirnya benar-benar dirasakan Ibu Tri Tito Karnavian – istri Kapolri Jenderal (Pol) Muhammad Tito Karnavian. Impian ‘’menari’’ bareng hiu paus di Nabire pun menjadi kenyataan.

Kini perjalanan menuju TN Teluk Cendrawasih lebih mudah setelah Batik Air dan maskapai lain dalam payung Lion Air Group membuka rute penerbangan menuju Nabire. Dari sini pula petualangan Ibu Tri Tito Karnavian dan saya dimulai. Menyelam bersama hiu paus (whale shark). Itulah tujuan utama para penyelam dari Indonesia

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

dan mancanegara. Bisa dibilang, di sini lokasi terbaik untuk menyelam sekaligus menyaksikan hiu paus dari jarak yang cukup dekat. Sejumlah alternatif bisa ditempuh untuk mencapai lokasi penyelaman. Umumnya para penyelam memilih tinggal di kota, lantas menuju Pantai Wagi dengan waktu tempuh lebih kurang 1,5 jam, kemudian naik kapal sekitar

45


30 menit (bisa pula melalui jalur darat dengan kendaraan menuju Pantai Sowa dengan waktu tempuh 2,5 jam), disambung perjalanan dengan kapal selama 25 menit. Saat ini telah tersedia homestay di Pantai Sowa yang dibangun pemerintah daerah setempat. Yang kini banyak dilakukan para penyelam adalah Live on Board (LoB). LoB akan mempermudah para penyelam mencapai titik-titik penyelaman hingga ke Biak. Mengingat tujuan utama kami adalah menyelam bersama hiu paus, Ibu Tri Tito Karnavian dan saya memilih tinggal di resor sederhana Kali Lemon di kawasan Kwatisore. Resor ini dikelola masyarakat setempat dengan pendampingan dilakukan Bapak Bram Maruanaya. Warga didikan Pak Bram di

46

sini juga membantu beberapa LSM melakukan peneltiian di Nabire. Resor di Kali Lemon itu satu-satunya penginapan terdekat dengan bagan-bagan ikan yang banyak tersebar di kawasan ini. Cukup hanya 10–15 menit perjalanan dengan speedboat. Menurut Pak Bram, terdapat lebih kurang 300 hiu paus di Nabire. Dari sejumlah itu, 30 ekor hiu paus dipasangi satellite tag, sehingga pergerakannya bisa dipantau. Sungguh menakjubkan! Hiu-hiu paus itu ternyata ‘’melancong’’ hingga perairan Darwin (Australia) dan Palau, belahan barat Samudra Pasifik, tetapi selalu kembali ke Nabire. Nabire memang tempat paling nyaman bagi kawanan hiu paus, jenis ikan ‘’penikmat’’ plankton,

serta ikan puri yang banyak didapati di sekitar bagan. Menurut Pak Bram, air laut di kawasan TN Teluk Cendrawasih termasuk yang ‘’paling sehat’’ dengan indikasi banyak plankton. Jadilah taman nasional yang satu ini ‘’surga’’ bagi para hiu paus. Di TN Teluk Candrawasih, manusia bisa berinteraksi cukup baik dengan hiu-hiu paus. Bermain dengan hiuhiu paus itu terasa sangat menyenangkan. Jika tidak menyelam, wisatawan bisa pula snorkeling di sekitar bagan ikan. Tidak hanya menyelam, kita juga bisa melakukkan trekking ke hutan yang terletak persis di belakang lokasi penginapan. Bahkan, sesekali bisa disaksikan burung kakatua terbang melintasi satu pohon ke pohon lain.


FEBRUARI 2018

Ta k S e k a d a r M e n y e lam Jauh dari keramaian dan kebisingan kota besar membuat kami merasa nyaman. Bagi Ibu Tri Tito Karnavian yang lazim memiliki jadwal kegiatan sangat padat, bisa jadi momen privasi seperti ini sangat berharga. Lebih dari itu, Ibu Tri juga memanfaatkan momen tersebut untuk meninjau lokasi yang selama ini sulit dijangkau demi bisa melihat langsung kondisi di lapangan. Dari kegiatan seperti itu biasanya lahir berbagai ide kegiatan sosial yang dinilai paling tepat serta bermanfaat bagi daerah dan masyarakatnya. Selain itu, momen seperti ini juga memungkinkan Ibu-ibu Bhayangkari dan anggota Polri berdiskusi dalam

suasana yang lebih rileks dan kekeluargaan. Kepada Ibu-ibu Bhayangkari, Ibu Tri Tito Karnavian konsisten memberikan contoh dan mengajak mereka melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Jangan enggan dan tidak perlu sungkan turun langsung ke pelosok-pelosok agar layanan dan bantuan yang diberikan tepat sasaran. Bekerja sama dengan kepolisian sektor (polsek) setempat, Pak Bram yang mengelola resor di Kali Lemon segera membuka taman bacaan di Kwatisore. ‘’Jangan pernah menunda sebuah perbuatan baik, jangan pernah ragu meraih mimpi, karena selain untuk diri sendiri, hidup kita juga harus berarti bagi sesama,’’ kata Ibu Tri Tito Karnavian.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Populasi di Kwatisore, ibu kota dalam Distrik Yaur, konon terbentuk oleh masyarakat pengembara dari beberapa suku di sekitar kawasan TN Teluk Cendrawasih, yaitu Sima, Yaur, Waropen, dan Nabire. Namun, tetua adat setempat mempercayai mereka berasal dari batu bernama Batu Akudiomi. Hingga kini batu tersebut masih ada di bukit yang terletak di belakang kampung dan masih sering dikunjungi wisatawan. Bahkan, masyarakat masih sering menggelar ritual di tempat tersebut. Layaknya mentari yang selalu pulang ke peraduan, juga seperti hiu paus yang selalu kembali ke Nabire, kami pun sangat ingin bisa kembali ke tempat ini.

47


{ AUTOMOTIVE }

BMW i8 ROADSTER & COUPÉ

DIMENSI BARU BERKENDARA Mobil sport masa depan dengan 2+2 seater dan pelopor teknologi mobil sport hibrida, BMW i8 terlaris di dunia sejak 2014. Kini BMW i8 terbaru hadir dalam versi roadster dan Coupé plus pengembangan lebih lanjut teknologi eDrive.

TEKS RIMAN SAPUTRA N. FOTO DOK. BMW

48


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

49


K

enikmatan berkendara siap memasuki dimensi baru. i8 Roadster mengambil kombinasi bebas emisi, performa tinggi, serta menambahkan sensasi atap terbuka. Diperkenalkan pada ajang Los Angeles Auto Show 2017, i8 Roadster dan i8 Coupé mulai bisa di-order pada Januari 2018. i8 Roadster dan i8 Coupé didasarkan pada arsitektur kendaraan LifeDrive yang dirancang khusus untuk BMW i. Modul ‘’Drive’’ aluminium menyatukan powertrain, baterai tegangan tinggi, suspensi, sistem crash, dan fungsi struktur. Sedangkan modul ‘’Life’’ berbentuk plastik serat karbon yang kuat dan unik. i8 Roadster memiliki konstruksi ringan, lengkap

50

dengan pusat gravitasi rendah serta distribusi berat. Eksterior aerodinamis berpintu dihedral model khusus menjadi eksponen halus signature bahasa desain BMW i. B M W i 8 R o a d st e r Penumpang Roadster i8 memiliki opsi merasakan langit terbuka atau kain berkualitas tinggi dengan antibising tingkat tinggi pula. Atap dioperasikan secara elektrik untuk membuka serta menutup dalam tempo 16 detik saat melaju hingga kecepatan 31 mph. Atap i8 Roadster pun terbilang unik. Tiga segmen lipatan atap vertikal berbentuk Z, menyisakan ruang tambahan 100 liter di antara atap dan tempat duduk, serta 88 liter ruang kargo pada

kompartemen belakang. Atap terbuka dengan mengangkat jendela belakang secara otomatis sekitar 30 mm, mengurangi turbulensi udara dalam kabin, serta memastikan penumpang menikmati kesenangan berkendara terbuka. Pengemudi bisa mengatur ketinggian jendela dengan satu sentuhan tombol dan mengontrol aliran udara sesuai keinginan. Desain ringan cerdas dan teknologi produksi inovatif juga memainkan peran kunci dalam konstruksi mobil, seperti elemen aluminium penghubung atap dengan bodi mobil yang diproduksi melalui proses pencetakan 3D baru. Metode manufaktur ini sekaligus memecahkan masalah baru di industri ini serta memungkinkan bagian-


FEBRUARI 2018

bagiannya diproduksi dalam bentuk geometris. T e k n o l o gi e D r i v e Teknologi eDrive dikembangkan untuk i8 Roadster dan Coupé. Motor listrik bertanggung jawab penuh dalam memberikan penigkatan daya mobil secara signifikan. Sebaliknya, mesin pembakaran berperan saat melaju kencang. Peningkatan ambang bebas emisi juga menjadi acuan dasar versi terbaru baterai lithium-ion i8 dengan peningkatan kapasitas sel dari 20 menjadi 34Ah. Dengan demikian, motor memiliki lebih banyak energi plus konfigurasi sel yang memungkinkan peningkatan 12 hp pada output puncak menjadi 143 hp. Peningkatan

teknologi ini mengizinkan i8 Roadster mampu melesat hingga 33 mil dengan nol emisi dan 34 mil pada i8 Coupé. D e sai n Desain ringan, perbaikan sistematis aerodinamika, serta kecanggihan teknologi hibrida plug-in merupakan keunggulan utama pada penerjemahan konsep menjadi realitas ini. Kerangkanya dibentuk arsitektur kendaraan LifeDrive dengan struktur terbagi horizontal, yang terdiri atas sasis aluminium dan sel penumpang CFRP. Gaya visioner i8 Coupé mampu mengekspresikan performa dinamis mobil dan efisiensi yang luar biasa. i8 Roadster menerjemahkan bahasa desain BMW dalam

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

konsep kendaraan lain dan menggabungkan proporsi i8 dengan fitur signature roadster guna memberikan karakter tersendiri. Desain proporsi, garis, serta permukaan menjadi penanda khas i8 Coupé serta i8 Roadster sebagai jenis mobil sport baru. Sebuah kap datar, penampakan aerodinamis, overhang pendek, jarak sumbu roda panjang, track lebar, serta garis atap memanjang menciptakan aura dinamisme, ringan, dan efisien. E k st e r i o r Desain i8 Coupé dan i8 Roadster memiliki pintu dihedral terbuka ke depan dan ke atas serta aerodinamis yang optimal. Kap rendah, kidney grille BMW, sistem pengatur flap udara, Air Curtain di

51


apron depan, bagian bawah bodi mobil tertutup, skirt samping berkontur, garis “stream flow” sisi panggul mobil, serta saluran udara di antara lampu belakang dan rangka atap membuat penyaluran udara sangat efektif. E-Copper metallik dan Donington Grey metalik ditambahkan pada pilihan finishing cat eksterior. Keduanya dikombinasikan

52

dengan aksen Frozen Grey metalik. i8 Roadster dan i8 Coupé dilengkapi pula dengan velg alloy 20 inci eksklusif berdesain W-spoke. I n t e r i o r I n o vati f Interior i8 Coupé dan i8 Roadster memiliki gaya progresif. Spesifikasi standar keduanya mencakup roda kemudi sport dan display instrumen multifungsi, trim interior Carpo yang terdiri atas

pelapis kulit berwarna Ivory White untuk Coupé dan Ivory White/Black untuk Roadster. Trim Carpo juga dapat dibuat dalam warna Amido gelap untuk kedua model tersebut. Ada pula pilihan trim interior Halo yang menampilkan kain/kulit dalam skema warna Dalbergia. Sementara trim interior Accaro menampilkan jok kain/kulit dalam skema warna Amido/ECopper.


FEBRUARI 2018

wheel-drive hibrida khusus yang menempelkan mobil ke jalan. Pengembangan berkelanjutan turut meningkatkan performa yang ditawarkan teknologi eDrive. Kapasitas energi dari versi terbaru baterai lithium-ion i8 meningkat dari 20 Ah menjadi 34 Ah, sementara kapasitas energi kotor dari 7.1 kWh menjadi 11.6 kWh (kapasitas energi bersih: 9.4kWh). Dalam mode hybrid, motor elektrik memberikan dorongan daya untuk membantu mesin saat butuh akselerasi kuat. Motor elektrik juga mampu memulihkan energi dan memberikan asupan ke baterai kala overrun dan pengereman. Starter generator bertenaga tinggi dari mesin bensin juga mampu menghasilkan cadangan listrik tambahan. Terdapat pula tombol eDrive pada konsol tengah, di

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

samping tombol Driving Experience Control, untuk set-up kendaraan dan strategi operasi sistem penggerak. Tersedia lima pilihan mode mengemudi mulai dari kemudi hibrida dengan pengaturan COMFORT, SPORT atau ECO PRO, dan kemudi elektrik sepenuhnya dalam mode COMFORT atau ECO PRO. Mode COMFORT memberikan keseimbangan antara karakteristik sporty dan efisien. Mode ECO PRO dirancang untuk efisiensi bahan bakar dengan daya disediakan motor elektrik hingga kecepatan 75 mph. Pada mode SPORT, tercipta interaksi cerdas sekaligus terkuat antara motor elektrik dan mesin pembakaran. Kedua unit tenaga memberikan kinerja ekstratajam dengan respons akselerator lebih cepat serta dorongan daya maksimal.

P e r f o r ma BMW i8 CoupĂŠ dan i8 Roadster baru ditenagai motor listrik hibrida dan mesin bensin tiga silinder dengan teknologi BMW TwinPower Turbo. Tenaga mesin disalurkan ke roda belakang melalui transmisi Steptronic enam kecepatan, sementara motor listrik menggerakkan roda depan melalui gearbox otomatis dua kecepatan. Hasil akhirnya adalah sistem all-

53


{ SPECIAL }

54


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Rahasia Cita Rasa Steak TEKS DODY WIRASETO FOTO DODY WIRASETO & RISTIYONO

(kiri) T-Bone Steak di El Asador. (kanan) Proses pembakaran daging steak.

J

auh sebelum populer di Indonesia, steak adalah bagian dari gaya hidup Barat. Walau identik sebagai menu dari Amerika Serikat (AS), nyatanya steak tidak terlepas dari peran orang-orang Spanyol yang memperkenalkan daging sapi ke Meksiko pada 1540, sehingga menjadi bagian ‘’Dunia Baru’’. Periode itulah yang menandai titik awal steak semakin berkembang di dunia. Pada abad ke-18, banyak

koloni Spanyol dan Prancis mulai memelihara sapi. Produksi pun terus meningkat. Sementara daging sapi juga semakin mendapatkan pamor setelah Perang Dunia II. Di AS, ia menjadi simbol kemakmuran sehingga peternak sapi juga mulai banyak. Seiring itu steak kian populer sekaligus memperkuat posisi AS sebagai penghasil daging steak terkenal. Kini tidak hanya AS, beberapa negara juga dikenal sebagai penghasil daging

berkualitas. Sebutlah Australia dan Jepang yang sempat mencuri perhatian pencinta steak dunia dengan daging wagyu-nya. Sejak itu pemahaman masyarakat tentang daging steak semakin berkembang hingga ke tingkat prime cut dan secondary cut. Banyak yang menilai prime cut merupakan bagian terenak dari keseluruhan daging sapi. Golongan prime cut ini adalah sirloin, rib eye, dan tenderloin. Menurut Wigar Ridzki, Head Chef & Master Grill

55


El Asador, Sirloin memiliki ciri khas lapisan lemak di atas dagingnya. Sedangkan Rib Eye merupakan daging dengan lapisan lemak di dalamnya. “Lapisan lemak di tengahnya membuat bentuk rib eye seperti mata. Posisi lemak di tengah membuat daging berasa gurih dan flavor jadi lebih menyatu. Kalau tenderloin dagingnya tanpa lemak dan sangat empuk,” ujar Chef Wigar menjelaskan. Untuk secondary cut terdiri atas shank, knuckle, brisket, dan top side. Chef Wigar mengatakan, secondary cut dibuat dengan cara berbeda hingga kualitas rasanya tidak kalah dengan prime cut. El Asador, restoran yang terkenal dengan cita rasa Uruguay, menyajikan rump, flank dan short rib yang diproses slow cook dengan suhu 90-140o Celcius dan pemanggangan selama dua jam.

‘’Dengan slow cook, tekstur dagingnya jadi sedikit pecah dan lebih empuk. Untuk secondary cut bagusnya medium-medium well,” kata Chef Wigar. Ada pula beberapa daging secondary cut yang kurang cocok dipanggang, seperti brisket yang lebih cocok diproses dengan cara diasap. Pada prime cut, pemanggangannya membutuhkan api lebih besar, sekitar 300-400 derajat Celcius. Proses ini membuat tekstur bagian atas daging tetap gurih, tetapi di dalamnya, juice-nya, masih terjaga. Menurut Chef Wigar, kualitas rasa steak dipengaruhi oleh lemak dan tingkat kepanasan api yang digunakan untuk memanggang. Argumentasi ini yang membuat Chef Wigar memilih menggunakan kayu bakar

Pada prime cut, pemanggangannya membutuhkan api lebih besar, sekitar 300-400 derajat Celcius. Proses ini membuat tekstur bagian atas daging tetap gurih, tetapi di dalamnya, juicenya, masih terjaga. (kiri) Pemanggangan menggunakan kayu bakar yang akan memberikan flavor khas di daging. (kanan) Pembakaran daging steak menggunakan api besar.

56


FEBRUARI 2018

di Restoran El Asador di kawasan Kemang, Jakarta, ini. ‘’Kayu bakar membuat suhu lebih stabil,’’ ujarnya. Itu bisa dibuktikan dalam menu ‘’T-Bone Steak’’ di El Asador. Bagian T-Bone ini merupakan potongan yang ‘’unik’’. Dalam satu potong terdapat dua jenis bagian, yakni sirloin dan tenderloin dipisahkan dengan tulang berbentuk T. Menggunakan kayu bakar, daging tersebut

tetap lembut saat dikunyah, tetapi memiliki bagian atas yang renyah dan gurih. ‘’Tips saat menikmati steak, kalau bisa setelah matang diistirahatkan dulu sekitar lima menit. Hal ini agar juice dagingnya terkumpul dan tidak menyebar saat dipotong,” kata Chef Wigar. P r o s e s D r y A gi n g Setelah prime cut dan secondary cut semakin lazim

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

ditemui di restoran-restoran di Indonesia, kini mulai dikenal pula steak dari daging yang telah melalui proses dry aging. Proses ini dikenal pula dengan sebutan penuaan daging. Chef Deden Gumilar, Executive Chef The Park Lane Hotel Jakarta, menjelaskan, dry aging bisa menggunakan perangkat dry ager demi mengendalikan bakteri yang baik, sehingga proses penuaan berjalan dengan maksimal.

57


(kiri ke kanan) Daging yang sedang melalui proses dry aging di mesin dry ager. • Chef Hengky sedang melakukan platting daging hasil proses dry aging . • Dry Aged Tomahawk.

‘’Dry Aging untuk daging yang tingkat kelembutannya kurang. Dry aging akan membuat juice berkurang, tapi aroma dan rasanya lebih kuat. Sedangkan mesin digunakan karena suhu mesin lebih bisa diatur dan akurat,” kata Chef Deden. Setelah dipotong dan dibersihkan, daging sapi dalam potongan besar dibiarkan tergantung dalam suhu tertentu dalam waktu tertentu (sekitar dua minggu hingga 40 hari). Ciri daging sudah siap digunakan adalah ketika berubah warna menjadi lebih gelap. Kualitas rasa daging hasil dry aging tak hanya ditentukan oleh kondisi daging saat akan diproses, tetapi bisa juga

58

karena kualitas makanan sapi saat masih hidup. Makanan yang dikonsumsi sapi turut memberikan pengaruh pada rasa. ‘’Dry aging itu kita harus tahu proses dari awal hingga akhir,” ujar Chef Deden. Salah satu menu daging dry aging di The Park Lane Hotel adalah ‘’Dry Aged Tomahawk’’ yang disajikan di Restoran Riva. Terletak di lobi hotel, Dry Aged Tomahawk disajikan dengan raclette cheese. “Tomahawk ini bagian dari iga sapi dan sudah didry aged selama 40 hari,” ujar Hengky Effendi, Chef De Cuisine The Park Lane Hotel, Jakarta. Proses cukup lama itu menghasilkan sebuah cita rasa dan tekstur yang khas pada daging.

Aroma daging begitu kentara dengan rasa yang gurih dan daging yang lembut. Padanannya pun dengan beraneka macam saus yakni barbeque, blackpapper, dan cheese. Selain itu, dikombinasikan pula dengan tiga jenis mustard, yakni grain mustard, yellow mustard, dan dijon mustard. Keseluruhan dalam satu wadah juga disajikan fresh mushrooms, root vegetables, jagung, dan baked potatoes. Sajian Dry Aging di Restoran Riva tersebut membuktikan bahwa dunia steak terus berkembang, memanjakan pencinta daging dengan cita rasa yang kian beragam.


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

59


{ HOT STUFF}

Hasselblad H6D-400C MS Kamera Multi-Shot 400 Megapixel

Sekali lagi, Hasselblad telah mendorong kualitas gambar sampai batas maksimal dengan kamera Multi-Shot terbarunya. H6D-400c MS yang menakjubkan, memberikan resolusi tertinggi, dan menjadi medium format dengan warna paling akurat yang tersedia di pasaran saat ini. Hasselblad H6D-400C MS merupakan kamera raksasa menawarkan semua fungsi dan fitur yang sama seperti yang ditemukan pada sistem single-shot mereka, yaitu sensor CMOS 100 megapixel, video 4K, slot kartu media ganda, dan sistem add-on modular. Namun yang berbeda dari kamera ini adalah kemampuannya. untuk mengambil gambar 400 megapixel. Dirancang untuk mencapai kebutuhan gambar tertinggi, output gambar 400MP-nya digabungkan dengan data warna sejati RGB untuk setiap pixel, menangkap setiap nuansa halus dari objek yang dipotret, baik itu mobil, karya seni, kain atau berlian, memberikan tempat reproduksi terbaik. Warna yang dihasilkan benar-benar detail dan menakjubkan. Hasselblad H6D-400C MS dibanderol US$48.000. (foto: www.hasselblad.com)

Shinola Canfield Over-Ear Headphone Over-Ear Premium

Shinola Canfield Over-Ear merupakan headphone dengan desain mewah dan menggunakan material premium. Seluruhnya dibuat dengan bahan stainless steel, tanpa bahan plastik sama sekali. Earpad-nya berukuran besar, menutupi seluruh telinga dan bantalan empuk yang merupakan memory foam. Earpad ini terpasang menggunakan magnet dan dilapis bahan kulit berkualitas tinggi. Headband-nya juga memiliki bantalan yang dilapis kulit. Shinola Canfield Over-Ear menggunakan driver 50mm dynamic transducer yang memiliki respon frekuensi 20Hz hingga 24kHz. Impedansinya 41ohm dan dapat digunakan pada smartphone tanpa ampilifier tambahan. Shinola Canfield Over-Ear dibanderol US$595. (foto: www.shinola.com)

60


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Beerjet 6

Dispenser Beer Mobile Beerjet dilengkapi sistem memiringkan gelas pneumatik. Kerannya dilengkapi kontrol volume otomatis. Sistem ini dikendalikan komputer. Pengaturan dasar dan pemilihan ukuran wadah dilakukan pada layar sentuh serta dioperasikan menggunakan tombol push. Kecepatan penuangan dan jumlah busanya dapat diatur. Sistem ini dilengkapi dengan electronic flow meter. Suhu bir dan tekanan dipantau secara elektronik. Jika terjadi pemadaman listrik, keran bisa dioperasikan secara manual. Beerjet 6 dirancang untuk menuangkan 6 bir sekaligus dalam waktu kurang dari 10 detik. (foto: www.beerjet.com)

61


Sony Xperia XA2 Ultra

Bezel Tipis dengan Kamera Selfie Ganda

Sony Xperia XA2 Ultra memiliki layar 6 inci resolusi Full HD dengan bezel tipis di sisi kiri dan kanannya. Smartphone ini dipersenjatai SoC Qualcomm Snapdragon 630, RAM 4GB, memori internal 32GB atau 64GB, baterai 3300mAh, dan menjalankan sistem operasi Android 8.0 Oreo. Di sektor fotografi, Sony Xperia XA2 Ultra dibekali kamera selfie ganda 16 megapixel f/2.0 dengan OIS serta 8 megapixel wide angle (120 derajat). Kamera belakangnya menggunakan sensor Exmor RS 23 megapixel f/2.0 dengan PDAF. (foto: www.sonymobile.com)

TAG Heuer Connected Modular 41 Dimensi Lebih Kecil, Memori Internal Lebih Besar

TAG Heuer Connected Modular 41 terdiri dari modul jam tangan, watch face, beragam model tali strap, dan lugs yang bisa dikombinasikan hingga 500 variasi. Jam tangan pintar ini hadir dengan diameter 41mm dan layar AMOLED 390 x 390 pixel yang diperkuat lapisan kristal safir untuk melindunginya dari goresan. Connected Modular 41 diotaki chipset Intel Atom Z34XX, RAM 1GB, dan memori internal 8GB. TAG Heuer Connected Modular 41 juga tahan air hingga 50 meter, dilengkapi GPS dan NFC, serta mejalankan OS Android Wear 2.0. TAG Heuer Connected Modular 41 dibanderol mulai dari US$1200. (foto: www.tagheuer.com)

DJI Ronin-S

Handheld Stabilizer untuk DSLR dan Mirrorless DJI Ronin-S adalah penstabil handheld pertama DJI yang kompatibel dengan kamera mirrorless dan DSLR. DJI menyediakan 2 ukuran frame. Fitur Push Mode pada aplikasi Ronin app dihadirkan untuk mempermudah pengguna mengatur pan dan tilt secara langsung tanpa perlu menonaktifkan Ronin-S terlebih dahulu. Fitur lainnya ada Panorama, Hyperlapse, Track, dan CamAnchor. Ronin-S juga dilengkapi tombol terpisah untuk mengatur kamera dan gimbal, termasuk tombol pengaturan, tombol rekam pada kamera, dan mengatur posisi kamera dengan joystick. DJI Ronin-S akan tersedia di kuartal kedua 2018. (foto: www.dji.com)

62


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

WELCOME ABOARD Lion Group F leet Safety Information Exercises Route Map Entertainment On Board

63


LION GROUP FLEET

1 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

3 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

70 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

35 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

8 UNITS Boeing 737 MAX 8 180 seats economy

LION AIR: TOTAL 117 UNITS

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS : 168 seats economy - 12 seats business

8 UNITS Boeing 737 - 800 NG

TOTAL 162 SEATS : 150 seats economy - 12 seats business

40 UNITS AIRBUS A 320-200 CEO TOTAL 156 SEATS : 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

BATIK AIR: TOTAL 54 UNITS 6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS : 168 seats economy - 12 seats business

23 UNITS Boeing 737 - 800 NG

TOTAL 162 : 150 seats economy - 12 seats business

16 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

MALINDO AIR: TOTAL 45 UNITS 17 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

10 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

1 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

THAI LION AIR: TOTAL 28 UNITS 20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

34 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

WINGS AIR: TOTAL 54 UNITS 2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan

64


FEBRUARI 2018

WELCOME ABOARD

SELAMAT DATANG KARTU PETUNJUK KESELAMATAN

What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft

Mobile phone : All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower.

Electronic devices : For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users.

Dangerous goods : The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought.

Smoke : Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules.

Live vest : Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undang-undangnomer 1tahun 2009).

Alcohol beverage : Batik Air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.

PREGNANCY WOMEN : A pregnancy age over 28 weeks is required to include a medical certificate stating that passengers are medically fit to participate in the flight. And fill out the form of risk called Form of Indemnity (FOI).

Travelling with kids : Batik Air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk.

Safety Priority : • Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. • Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket. • Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew

Baggage : • Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. • Bring precious objects in the bag you carry yourself. • Note the weight of your luggage : • Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG ₋₋ Baggage for domestic & international route: Economy class : 20KG - Business class : 30KG

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat

PONSEL : Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat.

PERALATAN ELEKTRONIK : Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut.

BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA : Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa.

MEROKOK : Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan.

BAJU PELAMPUNG : Jaket/baju pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

MINUMAN BERALKOHOL Batik Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung.

Wanita Hamil Usia kehamilan di atas 28 minggu diwajibkan menyertakan surat keterangan medis yang menyatakan penumpang sehat secara medis untuk ikut dalam penerbangan. Dan mengisi formulir pertanggungan risiko Form of Indemnity (FOI).

PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Batik Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi.

UTAMAKAN KESELAMATAN • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. • Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.

BAGASI : • Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. • Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. • Perhatikan berat bagasi Anda. • Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg ₋₋ Bagasi untuk Rute Domestik & Internasional Kelas Ekonomi : 20 kg - Kelas Bisnis : 30 kg

65


{ SSQ}

DEKOMPRESI Jangan meremehkan prosedur keselamatan dan pengenalan alat keselamatan di pesawat karena sangat penting untuk keselamatan Anda sendiri. Mungkin Anda telah sering bepergian dengan pesawat dan mengingat betul semua aspek demonstrasi keselamatan. Apa yang mendasari Anda harus selalu memperhatikan demonstrasi keselamatan? Meski rutin bepergian dengan pesawat, jika Anda selalu memperhatikan demonstrasi prosedur keselamatan, pengetahuan Anda tentang instruksi keselamatan tersebut akan tersimpan dalam memori otak dan akan membantu ingatan secara cepat saat diperlukan. Pilot dan awak kabin menggunakan strategi yang sama selama briefing kru sebelum terbang, mengingatkan secara tegas beberapa prosedur keselamatan agar mereka siap menggunakannya. Kali ini akan dibahas pentingnya penggunaan masker oksigen jika terjadi dekompresi. Dekompresi adalah situasi saat oksigen dalam pesawat udara tidak cukup dimanfaatkan untuk bernapas normal. Jadi, masker oksigen yang keluar secara otomatis akan menambah oksigen untuk bernapas. Jumlah oksigen di atmosfer menurun pada ketinggian. Jumlah oksigen yang tersedia pada ketinggian jelajah satu pesawat sangat rendah. Manusia biasanya akan kesulitan bernapas pada ketinggian di atas 10.000 kaki di atas permukaan laut. Untuk memastikan cukup oksigen di kabin pesawat terbang, mesin pesawat terbang akan memberikan tekanan udara di atas pesawat sampai tingkat 10.000 kaki, di mana cukup oksigen tersedia untuk pernapasan normal. Kemudian tekanan udara secara bertahap akan berkurang bila pesawat mendarat untuk membuat tekanan luar sama dengan tekanan di dalam pesawat. Bila jumlah oksigen di dalam kabin menurun di bawah tingkat yang aman, secara otomatis pesawat akan mendeteksi situasi tersebut dan mengeluarkan masker oksigen untuk digunakan. Dengan menggunakan masker oksigen semua penumpang dan kru akan bisa bernapas normal lagi. Pada saat bersamaan pilot akan menurunkan ketinggian jelajah pesawat untuk memastikan pesawat berada pada ketinggian dimana oksigen yang tersedia cukup untuk bernapas normal. Mohon petunjuk keselamatan kami ini tidak diabaikan karena hal ini sangat bermanfaat bagi keselamatan Anda. Lion Air Group selalu memperhatikan keselamatan Anda. Karena keselamatan Anda adalah prioritas kami. Selamat menikmati penerbangan Anda. Capt. Jose Fernandez Corporate Safety Director Lion Group

Decompression Do not underestimate safety procedures and recognition of the existing safety tools on the plane, because it is very important for your own safety. Maybe you who have been traveling by plane already many times and you have memorized exactly all the aspects of the safety demonstration. What’s is the reason to demand your attention to the safety demonstration? If you pay attention to the safety demonstration even if you a frequent flier, your knowledge about the safety instructions will come from your longterm memory to your short-term memory, fresh and ready to remember if needed. Your Pilots and Cabin Crew use the same strategy during the crew’s prefight briefing reminding in loud voice some safety procedures to have them ready to use. Let discuss this time the importance of using oxygen mask in case of decompression. Decompression in other words the situation where the amount of oxygen inside the aircraft is not enough to breath normally. So when the oxygen mask comes out automatically, it will be necessary extra oxygen to breath. The amount of oxygen in the atmosphere decreases with the altitude, the amount of oxygen available at the cruise altitude of one aircraft is very low. Humans will normally have difficulty breathing at altitudes higher than 10,000 feet above sea level. To ensure enough oxygen in the aircraft cabin, the aircraft engines will provide additional air pressure to allow air pressure within the cabin to be equal to the sea level or altitudes below 10.000 feet, where adequate oxygen is available for normal breathing. Then the air pressure will gradually be reduced when the plane lands to make the outside pressure equal to the inside pressure. When the amount of oxygen inside the cabin decreases below a safe level, the aircraft will detect automatically the situation deploying the oxygen masks for use. Then, by using the oxygen masks all the passengers and crew will be able to breathe normally again, at the same time the pilots will initiate a descend to ensure the aircraft cabin is at an altitude where the available oxygen is enough for normal breathing. Please do not ignore our safety instruction they will provide a remind very useful information for your own safety. In Lion Air Group are always concerned about your safety. Because your safety is our priority. Have a safe and pleasant flight.



ROUTE MAP LION AIR GROUP

68


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

69


ENTERTAINMENT ON BOARD

THE DARK KNIGHT

IN THE HEART OF THE SEA

LEGEND OF THE GUARDIAN

THE SOUND OF MUSIC

152 min - Drama | Action | Crime

122 min - Adventure | Biagraphy | Action

97 min - Animation | Adventure

174 min - Drama | Family

Bruce menjadi Batman untuk melawan

Kisah tentang tenggelamnya sebuah

Ketika burung hantu muda, Soren

Di awal abad ke-20, Maria, seorang

berbagai kejahatan. Batman memiliki

kapal perburuan paus dari New England

diculik oleh burung hantu jahat St.

calon biarawati, dikirim biara sebagai

musuh baru, Joker, otak kriminal yang

akibat ulah ikan paus raksasa pada

Aegolious, yang ingin mengubahnya

pengasuh untuk merawat 7 anak

berambisi menghancurkan Gotham

tahun 1820 - sebuah peristiwa yang

menjadi prajurit. Kini, nasibnya

yatim. Selalu ceria, mencintai dengan

City. Bersama Gordon dan Harvey

kemudian menginspirasi novel terkenal

tergantung pada upaya penyelamatan

tulus untuk menjinakkan hati mereka,

Dent, Batman harus berjuang untuk

Moby-Dick.

teman-temannya.

termasuk ayah mereka.

Sutradara: Ron Howard

Sutradara: Zack Snyder

Sutradara: Robert Wise

Pemain:Chris Hemsworth, Cillian

Pemain: Jim Sturgess, Hugo Weaving,

Pemain: Julie Andrews, Christopher

Sutradara: Christoper Nolan

Murphy, Brendan Gleeson

David Wenham

Plummer, Eleanor Parker |

Pemain: Christian Bale, Heath Ledger,

Rated: PG-13

Rated: PG

Rated: G

3 IDIOTS

NAAM HAI AKIRA

FAN

BAIRAVAA

190 min - Adventure | Comedy | Drama

137 min - Drama | Action | Crime

142 min - Adventure | Action | Drama

169 min - Action

Di kampus, Farhan dan Raju terlihat

Akira, gadis mandiri, pindah ke Mumbai

Delhiite Gaurav adalah penggemar dari

Seorang perwira bank yang baik hati

sangat akrab dengan Rancho. Bertahun-

dan menuntut ilmu di perguruan tinggi.

superstar Bollywood Arya Khanna,

memutuskan untuk masuk ketika

tahun kemudian, sebuah taruhan

Tanpa sadar dia diincar oleh empat

yang mirip dengannya. Ia ke Mumbai

seorang pengusaha yang tidak bermoral

akhirnya memberi mereka kesempatan

petugas polisi korup, dan harus berjuang

untuk bertemu dengan Khanna, namun

mencoba menghentikan seorang

untuk mencari kembali teman yang telah

untuk membuktikan bahwa dirinya tak

diremehkan. Akhirnya ia memutuskan

mahasiswa untuk mengungkapkan

lama hilang.

bersalah.

untuk merusak hidupnya.

kebenaran tentang aktivitas amoralnya.

Sutradara: Rajkumar Hirani

Sutradara: A.R. Murugadoss

Sutradara: Maneesh Sharma

Sutradara: Bharathan

Pemain: Aamir Khan, Madhavan,

Pemain: Sonakshi Sinha, Anurag

Pemain: Shah Rukh Khan, Sayani Gupta,

Pemain: Joseph Vijay, Keerthi Suresh,

Mona Singh

Kashyap, Konkona Sen Sharma

Manoj Anand

Jagapathi Babu

Rated: PG-13

Rated: PG-13

Rated: PG-13

Rated: PG-13

menghentikannya sebelum semuanya terlambat.

Morgan Freeman, Aaron Eckhart Rated: PG-13

70


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

KUNGFU JUNGLE

CHINESE ZODIAC

MALAIKAT TANPA SAYAP

LASKAR PEMIMPI

100 min - Action | Drama

109 min - Comedy | Action

104 min - Drama

95 min - Comedy | Musical | War

Seorang instruktur seni bela diri akan

Seorang pria menjelajahi dunia untuk

Calo menawari Vino menjadi pendonor

Anggota-anggota baru militer dengan

dipenjara setelah membunuh seorang

sebuah buku yang berkaitan dengan

jantung karena ada resipien yang

pengalaman minim, datang untuk

pria secara tak sengaja. Tapi ketika

peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah

golongan darahnya sama. Di rumah

menyelamatkan temannya yang

seorang pembunuh keji beraksi, ia

China. Di dalamnya terdapat prediksi

sakit itu Vino berkenalan dengan

ditangkap pasukan militer Belanda, tidak

menawarkan membantu polisi dengan

mengerikan beberapa kejadian yang

Mura. Sejak itu Vino merasa hidupnya

menyadari bahwa pihak musuh sudah

imbalan kebebasan.

telah terjadi dan yang akan terjadi ia

berwarna. Vino yang awalnya sempat

menanti kedatangan mereka.

menyadari bahwa dirinya telah terlibat

putus asa, mulai goyah. Ia tidak mau

Sutradara: Teddy Chan

dalam peristiwa-peristiwa yang akan

mendonorkan jantungnya namun hal itu

Sutradara: Monty Tiwao

Pemain: Donnie Yen, Baoqiang Wang,

terungkap di masa depan

membuat Calo marah besar

Pemain: Project Pop, Dwi Sasono,

Sutradara: Jackie Chan

Sutradara: Rako Prijanto

Anastasia, Candil

Pemain: Jackie Chan, Qi Shu,

Pemain: Adipati Dolken, Maudy

Rated: PG-13

Xingtong Yao

Ayunda, Ikang Fawzi

Rated: PG-13

Rated: PG-13

Charlie Yeung Rated: PG-13

Shanty, Gading Marten, Masayu

JUST FOR LAUGH GAGS TV SERIES 30 min - Comedy Sebuah reality show dari Kanada bergenre komedi merekam reaksi orang-orang yang tidak menaruh curiga pada kejutan prank yang telah dsediakan melalui hidden camera. Pertunjukkan ini tidak memiliki dialog, hanya musik latar, gelak tawa dan sound effect lainya. Just For Laugh Gags siap mengocok perut Anda. Pemain: Denis Levasseur, Marie Pierre Bouchard, Dany Many, Jean-Pierre Alarie, Denise Jacques, MarieĂˆve Larivière, Jacques Drolet Rated: PG

Bagi Anda yang ingin menikmati fasilitas entertainment dalam kabin jangan lupa membawa earphone yang biasa digunakan untuk Blackberry maupun smartphone lainnya dengan jack audio berukuran 3,5 mm. Atau silahkan membelinya dengan menghubungi awak kabin.

71


72


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

73


74


FEBRUARI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

75


76


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.