Harian Pagi Bangka Pos Edisi 16 Agustus 2009

Page 18

2

sorotan

MINGGU 16 AGUSTUS 2009

POS BELITUNG

POS BELITUNG/TAUPHIK

PENGHARGAAN -- Redaktur Pelaksana Pos Belitung Vovo Susatio (kanan) bersama Kepala Perwakilan Pos Belitung Biro Manggar Rusmiadi (kiri) menyerahkan penghargaan berupa sejumlah uang yang menjadi bagian dari penghargaan Motivator Pendidikan Negeri Laskar Pelangi dari Bangka Pos Group untuk Bu Muslimah, Rabu (12/8).

Muslimah Hafsari, Ibu Guru Laskar Pelangi

Tasnya Digeledah di Bandara “...Mereka ternyata ada yang ingat betul apa saja yang terjadi di sekolah sungguhpun itu sudah berlalu puluhan tahun. Kalau pernah dipukul, ya murid itu akan ingat dia pernah dipukul..” Muslimah Hapsari

M

USLIMAH Hafsari bersama putranya berjalan sambil menenteng tas memasuki pintu masuk ruang keberangkatan Bandara Soekarno Hatta. Mereka bersiap pulang kembali ke Belitung sesudah menghadiri sebuah acara di Jakarta. Tanpa diduga, keduanya dicegat petugas keamanan bandara. Ibu guru Andrea Hirata itu diduga membawa barang bawaan berbahaya. Perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Bu Mus itu tentu saja terperanjat. Ia sudah berusaha menjelaskan bahwa tasnya hanya berisi pakaian dan beberapa perlengkapan pribadi. Namun, petugas tetap ngotot hendak memeriksa. Hasil deteksi sinar X menunjukkan adanya benda yang mencurigakan. Apa daya tas dan barang-barang yang ada di dalamnya tetap harus diperiksa petugas keamanan. Barang yang dicari petugas keamanan akhirnya ditemukan. Bentuknya tabung panjang, miripmirip peluru mortir. Ketika pem-

bungkusnya dibuka...Benda mencurigakan itu ternyata sebuah trophi. Di plakatnya terbaca itu adalah trophi penghargaan Pimpinan Pusat Aisyiah Muhammadiyah untuk Muslimah Hafsari atas dedikasinya sebagai guru. Petugas keamanan melongo. Perempuan berpostur kecil dan berpenampilan sederhana di depan mereka ternyata Ibu Guru Laskar Pelangi yang terkenal itu. “Loh Pak, saya bukan teroris. Saya sudah tiga kali ketemu Pak SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono),” kata Bu Mus menirukan ucapannya pada petugas keamanan bandara. Para petugas tersipu-sipu dan segera membantu merapikan kembali tas Bu Mus. “Wah, mungkin anak saya wajahnya seram ya.. Makanya tas kami diperiksa.. He he hee..,” seru Bu Mus mengenang pengalamannya itu. Bu Mus memang tak sekedar omong kosong. Presiden dalam beberapa kesempatan memang pernah bertatap muka secara langsung dengannya. Bahkan pada acara puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke63 PGRI di StadiPT BANGKA CAKRA KARYA on TenKontraktor - Leveransir & Perdagangan Umum nis Ind o o r, UNDANGAN BERKARIR Jakarta, PT Bangka Cakra Karya (PT BCK) - Sebuah perusahaan Kontraktor - Leveransir & Perdagangan Umum, dalam rangka pengembangan usaha, membuka kesempatan bagi Selasa tenaga profesional untuk mengisi posisi sebagai : (2/12/ 1. Estimate Engineer 5. Marketing Staff - Laki-laki/Perempuan 2 0 0 8 ) - Laki-laki - Min D3 Teknik Sipil - Pengalaman 2 Tahun di bidangnya lalu, Pre- Mahir program M. Office terutama M. Excel 6. Accounting Staff 2. Site Enginer siden - Perempuan - Laki-laki - Min. SMK Accounting Susilo - Min D3 Teknik Sipil 7. Operator : Tandem Roller (walls), tire roller, - Menguasai program M. Office motor Grader, Wheel Loader B a m 3. Surveyor - Laki-laki b a n g - Laki-laki - Pengalaman 2 tahun dibidangnya - Min SMK Pemetaan, D3-S1 Teknik Sipil - Bersedia ditempatkan diseluruh Bangka Yudhoyo- Terbiasa menggunakan alat ukur jalan & 8. Sopir : Truck Mixer, Forklift, Eskavator no mebangunan - Laki-laki - Diutamakan yang berpengalaman dalam - Pengalaman 2 tahun di bidangnya n g a pengukuran - Bersedia ditempatkan diseluruh bangka nugerah4. Pelaksana PERSYARATAN UMUM : - Laki-laki k a n 1. Teliti, jujur, tekun, dan mau bekerja keras - Min SMK Bangunan 2. Mampu bekerja mandiri maupun dalam team penghar- Terbiasa menggunakan alat ukur & baca 3. Mampu bekerja dengan dead line dan dibawah gambar gaan Satekanan - Diutamakan yang berpengalaman tyalancaApabila anda memiliki kualifikasi tersebut, kirim lamaran lengkap na Pen(CV, transkip nilai, pasfoto warna 4x6 2 lembar) Selambat-lambatnya 3 minggu setelah iklan ini terbit didikan ke : kepada Divisi Personalia Bu Mus PT Bangka Cakra Karya yang diJl. Sisingamangaraja No. 18 nilai telah Sungailiat- Bangka menun-

jukkan darma baktinya sebagai guru di dunia pendidikan. Tak hanya itu, Bu Mus juga mendapat sederet penghargaan lainnya, antara lain dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Konsulat Amerika Serikat di Medan, Grup Medco, hingga penobatan Motivator Pendidikan Negeri Laskar Pelangi dari Bangka Pos Group. “Terus terang, berulang kali saya katakan, saya hanya kebetulan saja mendapat penghargaan itu. Guru yang lain yang pengabdiannya lebih dari saya sangatlah banyak. Saya kebetulan bisa dikenal ya karena tulisan-tulisan Andis (pangilan akrab orang-orang dekat Andrea Hirata terhadap penulis tetralogi Laskar Pelangi itu). Banyak guruguru lain yang juga pantas mendapat penghargaan,” katanya. Berbincang dengan Ibu Mus memang menyenangkan. Di luar sangkaan banyak orang, guru sekolah dasar yang tinggal di Kecamatan Gantung ini memiliki pandangan dan cita-cita begitu luas tentang dunia pendidikan yang semuanya berangkat dari pengalamannya puluhan tahun mengabdi sebagai guru untuk masyarakat. Kepedulian Bu Mus terhadap eksistensi organisasi Muhammadiyah juga sangat besar. Sepanjang pertemuan di kediamannya yang asri di Desa Gantung, Rabu (12/8) lalu, ia berulang kali mengungkapkan harapannya terhadap perkembangan Muhammadiyah. Bu Mus betul-betul mewarisi semangat kakeknya, Almarhum Abdul Hamid, dan ayahnya, Almarhum Abdul Kadir, yang merupakan perintis Muhammadiyah di Gantung. Bu Mus juga menaruh perhatian terhadap anak-anak yang mengidap kelainan, seperti autis. Bagi Bu Mus perlakuan dalam membimbing dan mendidik anak autis sebaiknya tidak jauh berbeda dengan anak yang kondisinya normal, hanya saja guru harus menyisihkan sedikit waktu yang lebih bagi anak autis. “Kita sudah minta ke sekolah agar tetap menerima anak-anak yang menderita autis. Anak-anak yang mengalami autis ini juga berhak mendapatkan pendidikan dan kesempatan belajar, sama halnya dengan anak-anak yang kondisinya normal,” ungkapnya. Bu Mus berpendapat dalam keseharian di sekolah, anak autis dapat digabung satu kelas dengan anak yang normal, supaya lebih mudah dalam berinteraksi. Yang penting, dalam memberi dan menyampaikan pelajaran kepada anak penderita

autis dibutuhkan kesabaran dari seorang guru. Selain itu guru juga perlu mengajak siswa lainnya agar memberi kepercayaan dan dukungan kepada anak autis. “Kita sudah buktikan ini, anak autis ternyata bisa menerima dan mengikuti pelajaran dengan baik. Malah lebih pintar,” tutur Bu Mus yang pernah mengajar murid autis. Bu Mus yang ingat pada nyaris semua nama-nama orang yang pernah berkenalan dengannya juga sempat menunjukkan dokumentasi dan foto-foto kunjungannya ke berbagai daerah, termasuk ketika melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci yang perjalanannya disponsori sebuah perusahaan penerbitan di Jakarta. Sejak namanya dikenal publik melalui tetralogi novel dan film Laskar Pelangi, Bu Mus kerap diundang menjadi pembicara dalam berbagai forum. Pada satu sisi ia menyadari hal ini membawa konsekuensi pada waktu yang harus ia luangkan untuk pergi ke luar daerah. Sementara di sisi lain, Bu Mus berharap kehadirannya di berbagai forum ini juga dapat membawa nama Bangka-Belitung dan menjadi kesempatan bagi dirinya menyampaikan pemikiran-pemikiran tentang perkembangan dunia pendidikan. Walhasil, ibu tiga anak ini memulai perjalanan panjangnya berkeliling Indonesia. Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Pekan Baru, Batam, dan berbagai forum di daerah lain ia datangi. Tanpa bermaksud menyombongkan diri, guru SD Negeri 6 Gantung itu tak minder bersanding dengan tokoh-tokoh nasional sebagai narasumber dalam berbagai acara dan seminar pendidikan, diantaranya road show seminar pendidikan nasional bertema guru sumber motivasi dan inspirasi. “Saya memang tak pandai berteori. Tapi saya suka membaca, melakukan pengamatan kecilkecilan dengan belajar lewat buku, dan dari praktik pengalaman sehari-hari. Itulah yang saya sampaikan dalam forum seminar, termasuk pada waktu pertemuan 1.000 guru di Lubuk Linggau beberapa waktu lalu,” katanya. Salah satu hasil kunjungan Bu Mus ke berbagai daerah adalah tawaran beasiswa bagi pelajar Belitung berprestasi dari Universitas Hamka dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bu Mus pun diminta merekomendasikan pelajar-pelajar berprestasi di Belitung untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi tersebut. “Waktu itu saya ceritakan kondisi para pelajar kita. Ternyata ada tawaran keringanan biaya pendidikan, bahkan UMY sampai menawarkan asrama segala. Pak Rektor dari Uhamka mempersilahkan saya merekomendasikan calon maha-

siswa yang mau kuliah di sana dan sesudah lulus mau pulang kembali untuk membangun daerah. Sekarang saya dibantu beberapa guru sedang memantau beberapa pelajar berprestasi yang kira-kira memang serius untuk melanjutkan pendidikan. Terus terang ini amanah yang berat jadi kami tak mau sembarangan memberi rekomendasi. Insya Allah, tahun ajaran mendatang rekomendasi itu kami berikan,” kata Bu Mus. Tak hanya bepergiaan ke luar daerah, Bu Mus pun kebanjiran tamu yang bermaksud berjumpa dengan Ibu Guru Laskar Pelangi itu. Pelajar, wisatawan hingga sejumlah pejabat BUMN pusat dan manajer perusahaan swasta pernah singgah ke rumah Bu Mus. “Ada orang Belanda yang tingginya melebihi pintu rumah saya. Dia terpaksa membungkuk waktu masuk. Ada juga rombongan datang ke sini untuk bersama-sama merayakan hari ulang tahun,” ujar Bu Mus yang senantiasa menyiapkan beberapa gelas air mineral dan minuman ringan di meja ruang depan untuk suguhan para tamu yang berkunjung ke kediamannya. Di antara tamu yang bersilaturahmi, banyak yang meninggalkan kenang-kenangan untuk Bu Mus. Salah satu yang sangat berkesan adalah pemberian 10 Kamus Terjemahan Al Quran. Bu Mus pun tak pelit berbagai rezeki. Buku langka itu ia bagi-bagikan, termasuk satu buku untuk Andrea Hirata. “Dia nyebut minta satu. Katanya baru kali ini mendengar ada Kamus Terjemah Al Quran”. Pembicaraan memang tak lepas dari Andrea Hirata. Bu Mus mengaku bangga pada prestasi anak muridnya itu. Ia juga senang Andrea tak segan-segan menyisihkan

pendapatannya untuk membantu sesama, terutama warga Belitung. Soal ini, Bu Mus menyebut Andrea lebih suka mencari sendiri orangorang yang layak mendapat bantuan. Si Ikal itu bahkan sampai pergi ke pelosok-pelosok Belitung untuk menemui orang yang akan ia bantu. Setahu Bu Mus, setiap bulan Andrea mengirim dana bantuan kepada anak-anak Belitung dan sejumlah warga Belitung yang kondisi perekonomiannya kurang mampu. “Ada teman Andis yang anaknya mengidap autis. Nah, begitu tahu ada teman kesusahan dia langsung membiayai ke dokter di Jakarta yang mampu menangani autis. Andis banyak sekali membantu orang. Tapi dia tak pernah mau hal itu dipublikasikan,” ujar perempuan yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Bupati Belitung H Darmansyah Husein ini. Bu Mus mengaku tak menyangka Andrea ingat betul detil-detil masa kecilnya semasa bersekolah di SD Muhammadiyah Gantung. Ketika pertama kali membaca novel Laskar Pelangi, Bu Mus mengaku perasaannya begitu terharu. Semua kenangan semasa menjadi pengajar di sekolah itu kembali muncul di hadapannya. “Itulah, saya pesan kepada para guru untuk menjadi teladan dan mengajar yang baik di hadapan muridmurid. Mereka ternyata ada yang ingat betul apa saja yang terjadi di sekolah sungguhpun itu sudah berlalu puluhan tahun. Kalau pernah dipukul, ya murid itu akan ingat dia pernah dipukul. Buat saya, murid harus kita didik dengan kasih sayang. Jika mereka merasakan kasih sayang dan kepedulian guru, bagaimanapun keadaaan murid itu dia akan membalasnya dengan kasih sayang juga,” tuturnya. (vovo s/rusmiadi)

Biodata Nama Tanggal Lahir Anak

: Muslimah Hafsari : 27 Februari 1952 : Keempat dari tujuh bersaudara, tiga orang diantaranya menjadi guru Nama Ayah : Abdul Kadir bin Abdul Hamid Nama Ibu : Salmah Nama Suami : Hazali Ali Anak : Fahri Noval (lahir tahun 1977), Fahroni (tahun 1979), Welinatavia (tahun 1983) Cucu : empat orang (Iil, Revi, Melky, Ferzan) Pendidikan : PGSD Karir guru : - SD Negeri 2 Gantung (honor) : 1971 - 1973 - SD Muhammdiyah Gantong 1 Januari (honor) : 1973 - 1 Juli 1986 - SD Negeri 1 Desa Lintang Kecamatan Gantung (PNS) : 1986 - 1989 - SD Negeri 6 Gantung, Desa Gantung Kecamatan Gantung (PNS) : 1989 sampai sekarang Peraturan Pemerintah Nomer 5 tahun 1984 tentang Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Pasal 4 (1) Satyalancana Pendidikan diberikan kepada guru yang memenuhi syarat umum sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 4 Drt Tahun 1959 dan memenuhi syarat khusus sebagai berikut: a. bertugas di tempat terpencil sekurangkurangnya selama 5 (lima) tahun terus menerus atau selama 8 (delapan) tahun terputus-putus dan setia dalam melaksanakan tugasnya; b. berprestasi dalam melaksanakan tugasnya. (5) Tiap pemberian Satyalancana Pendidikan disertai penyerahan piagam sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah ini. Pasal 5 Satyalencana Pendidikan dipakai pada upacara-upacara resmi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pasal 6 Kecuali dalam hal yang luar biasa, Satyalancana Pendidikan diberikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei. SUMBER: NET


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.