Harian Pagi Bangka Pos Edisi 14 Mei 2009

Page 32

CMY

16

smart shopping

KAMIS 14 MEI 2009

BMW Indonesia Naikkan Harga Jual BILA merek-merek produk Jepang telah menyesuaikan harga jual produknya secara bertahap sejak Januari hingga April lalu. Saat ini mereka menghentikan penyesuaian harga untuk sementara di bulan ini. Lain halnya dengan sedan kelas premium buatan Jerman, BMW per 1 Juni mendatang akan menaikan harga jual produk BMW yang di pasarakan di Indonesia sekitar 2,2 persen untuk semua tipe. Kenaikkan harga jual BMW di Indonesia menurut Direktur Komunikasi PT BW Indonesia, Helena Abidin, karena kurs euro yang dipergunakan perusahaan saat ini belum mencapai nilai tukar di pasar per 6 Mei lalu, nilai tukar rupiah terhadap euro mencapai Rp 13.954. Dengan penyesuain harga jual per 1 juni nanti harga BMW seri 320I akan naik dari Rp 479,9 juta menjadi Rp 490 juta, sedangkan BMW seri 335I coupe naik dari Rp 848 juta menjadi Rp 860 juta. Begitu juga dengan BMW seri 523I bakal dipasarkan dengan harga baru Rp 784 juta dari sebelumnya Rp 760 juta. Sedang untuk BMW seri 7 untuk tipe 740 Li akan naik menjadi 2.127 miliar dari harga sebelumnya 2.120 miliar, seluruh harga ini dalam status off the road area Jakarta. Meskipun pasar kendaraan premium tahun ini diprediksi bakal menurun, namun menurut Helena, BMW Indonesia berupaya mempertahankan kinerja penjualan sama dengan pencapaian tahun lalu yaitu sebanyak 720 unit. Dengan naikknya harga jual sebesar 2,4 persen diprediksi Helena permintaan konsumen akan produk sedan BMW

akan terganggu, mengingat kenaikan harga akan menimbulkan efek psikologis konsumen untuk sesaat. Terlebih lagi sejumlah konsumen kendaraan premium kebal terhadap masalah harga. Sebagai kompensasi menaikkan harga jual, PT BMW Indonesia bakal melakukan beberapa langkah terobosan antara lain menggenjot pasar dengan melengkapi dua produk terbarunya seri 750 Li dan 740 Li yang baru diluncurkan awal 2009. (Persda Network/Pras)

seri 750 Li

seri 740 Li

70 Persen Polygon Bidik Pasar Ekspor SEJAUH ini pangsa pasar penjualan sepeda di tanah air masih memiliki peluang yang baik. Terlebih lagi, akhir-akhir ini mencuat isu global warning, banyak perorangan atau klub yang memanfaatkan sepeda sebagai sarana untuk olahraga maupun alat transportasi untuk ke kantor yang lebih dikenal dengan istilah ‘bike to work’. Hal ini diutarakan Promotion Manager PT Insera Sena, Peter Mulyadi usai mendampingi Wakil Presiden, Jusuf Kalla melepas keberangkatan Polygon Tour De Jakarta 2009 di Senayan Jakarta yang diikuti peserta dari dalam negeri maupun luar negeri seperti dari Hongkong, Malaysia dan Australia. Sejauh ini menurut Peter, PT Insera Sena yang memproduksi sepeda bermerek Polygon, masih memfokuskan sebagian besar atau sekitar 70 persen produknya untuk keperluan pasar ekspor. Sementa-

ra sisanya 30 persen untuk keperluan pasar domestik. “Untuk pasar ekspor, kami memasarkan sepeda Polygon ke Amerika Serikat, Eropa, Afrika dan Australia. Dengan kapasitas produksi 1.200 unit per hari atau 36.000 unit per bulan, Polygon berhasil menguasai 75 persen hingga 80 persen pangsa pasar sepeda di tanah air saat ini,” katanya. Produksi PT Insera Sena adalah sepeda gunung (mountain bike) sedangkan sisanya antara lain road/racing bike, city bike, BMX dan freestyle, Junior, Kids bike dan special bike (rodeo, tandem, folding dan Cruiser). Jumlah total mencapai 60 tipe sepeda. Sedang dari hasil seluruh penjualan produk Polygon menurut Peter, kontribusi penjualan berasal dari tpe MTB, kemudian disusul dengan tipe road bike dan kontribusi ketiga terbesar penjualan berasal dari tipe city bike.

Selain memproduksi Polygon, PT Insera Sena juga mendapat order dari berbagai merk ternama yang telah menembus pasar dunia. Diantaranya, Scott, Mustang, Insera, Raleigh, Miyata, meski tak punya hak untuk menjual. Untuk Scott pasar utamanya adalah Amerika Serikat, Belgia, Norwegia dan Rusia. Mustang untuk pasar negara Skandinavia, sedangkan Insera untuk pasar Finlandia. Polygon Tour De Jakarta 2009 mengambil rute melewati lima wilayah Jakarta dengan total jarak tempuh 170 kilometer. Kehadiran pembalap mancanegara dalam kegiatan ini memiliki makna strategis, karena selain memiliki nilai prestisius, kegiatan juga berpotensi untuk promosi nasional dan sekaligus menjadi sarana uji coba. Ini juga akan menjadi parameter prestasi pembalap sepeda nasional. (Persda Network/Pras)

Rail Bus Menjadi Daya Tarik PPI 2009 BEGITU masuk dalam ajang pameran produksi Indonesia (PPI) yang keenam di Arena Pekan Raya Jakarta, tepatnya dimuka hall A, pengunjung akan disugguhi dengan pemandangan sebuah kereta listrik yang membujur di atas rel sekitar 200 meteran. Kereta yang dirancang oleh Industri PT INKA ini, diberi nama Rail Bus, mengingat bentuk tubuhnya sekilas yang mirip dengan sebuah bus. Tapi begitu melihat roda penggeraknya yang terletak di bawah

bodi kereta, orang baru akan menyadari bahwa apa yang dilihatnya itu sebuah kereta listrik. Menurut Ketut Astika dari INKA Business Development Divisi yang standnya ditempeli stiker produk asli Indonesia 100 persen, Railbus yang ditampilkan dalam ajang PPI ini, merupakan kendaraan rel ringan (Light Train) yang merupakan penggabungan dari dua teknologi transportasi massa (Mass Trasportation) yaitu teknologi kereta dan teknolo-

gi bus. Railbus hadir dari sebuah rangkaian inovasi INKA dalam pengembangan konsep system transportasi masa yang berkelanjutan (sustainable Mass Transportation) yang diharapkan menjadi salah satu pilihan moda transportasi masal perkotaan dengan kapasitas angkut medium. Railbus ini menurut Ketut, merupakan inovasi teknologi dengan hybrid structure, articulated bogie dan desain system populasi terbaru, dimaksudkan untuk menghasilkan sarana angkutan massal yang hemat energi, ramah lingkungan, aman dan nyaman serta harga yang sangat kompetitif. Rancang bangun Railbus dilakukan sedemikian rupa untuk mendapatkan performansi yang baik berkaitan dengan system operasi, termasuk lintasan, persinyalan, dan sistem telekomunikasi. Untuk tahap awal, rencananya Railbus ini akan dipergunakan dilingkungan Universitas Indonesia, Depok, sebagai sarana transportasi kampus. (Persda Network/Pras)

PERSDA NETWORK/PRAS

Well’s Computer Center

Lebih Murah dan Bergaransi ● Tawarkan Lenovo Rp 5,8 Juta ● Sparepart Lengkap ● Servis Komputer GROSIR penjualan laptop semua merek, Well’s Computer Center memberikan penawaran harga menarik laptop Lenovo G530 senilai Rp 5,8 juta. Owner Well’s Computer Center, Welly mengatakan, diluncurkannya Lenovo dengan harga cukup murah tersebut agar mudah dijangkau konsumen. “Karena selama ini kan Lenovo selalu bermain di pasar high end dengan kisaran belasan jutaan, namun sekarang mereka juga merambah pasar low end agar bisa menjaring lebih banyak konsumen di segmen tersebut. Selain itu Lenovo ingin menyaingi pasar laptop harga-harga murah,” kata Welly, Selasa (12/5). Lenovo G530 memiliki spek dual core, 16 Ghz, ram 1 GB, DVD dual layer, webcam, hardisk 160 GB dan LCD 15,1 inch. “Lenovo memiliki kualitas bagus dengan garansi selama satu tahun,” kata Welly. Selain menawarkan produk tersebut, usaha yang beralamat di Jalan Masjid Jamik No 49 (Samping Apotek Media)

: : :

CMY

: : :

Pangkalpinang ini juga menawarkan Acer 4736 hanya Rp 6,6 juta. “Produk ini baru saja dirilis ke pasaran dan kita jual ke pasaran Bangka dengan harga lebih bersaing yakni Rp 6,6 juta,” kata Welly menyebutkan. Bisnis penjualan laptop dan komputer yang telah berjalan sekitar satu tahunan ini kata Welly menjadi langganan toko-toko komputer yang ada untuk menjual kembali ke user. “Di sini kita cukup lengkap seperti bisa melayani PC rakitan, built up, aneka printer, servis komputer dan alat-alat elektronik. Bahkan bisa dibilang kita memiliki kelebihan karena menyediakan secara lengkap sparepart produk elektronik,” pungkasnya. Welly menambahkan, belakangan ini permintaan komputer terutama laptop makin meningkat. “Yah, dalam satu bulan kita bisa keluar sekitar 30-an unit,” katanya seraya menyebutkan Well’s juga siap memasok permintaan komputer atau notebook untuk instansi-instansi maupun perkantoran. (uwa)

BANGKA POS/KHAMELIA

WELL'S COMPUTER CENTER - Karyawan Well's Computer Center menunjukkan satu unit laptop yang dijual di toko tersebut, Selasa (12/5).

Telkomsel Tambah Kapasitas Broadband ● Jangkauan Luas ke Daerah Pedalaman

TELKOMSEL meningkatkan kapasitas jaringannya dengan menambahkan 930 Mega byte per second (Mbps) melalui kerja sama dengan Metra sebagai penyedia link transmisi. Kerja sama ini akan meningkatkan jaringan broadband di kawasan Timur Indonesia (KTI). Penambahan kapasitas tersebut tentunya akan meningkatkan kenyamanan komunikasi pelanggan yang berada di kawasan Indonesia Timur, sekaligus terhubung dengan seluruh jaringan Telkomsel yang dilayani 27.500 BTS menjangkau lebih dari 95 persen wilayah populasi Indonesia, serta didukung teknologi layanan data mulai dari GPRS, EDGE, 3G WCDMA hingga HSPDA. Di samping itu untuk melayani lebih dari 73 juta pelanggan di seluruh Indonesia, Telkomsel menyediakan kapasi-

tas handling SMS sebesar 47.100 SMS/ detik atau berkemampuan melayani hingga empat miliar SMS/hari dan kapasitas handling pelanggan atau HLR (Home Location Register) hingga lebih dari 100 juta pelanggan. Peningkatan kapasitas jaringan ini merupakan upaya Telkomsel dalam upaya menggelar High Performance Broadband Network untuk koneksi Jawa-Makassar-Ambon-Papua, dengan menggunakan transmisi Satelit IDR (Intermediate Data Rate) mengingat tidak adanya link transmisi Fiber Optic dan Terrestrial. “Peningkatan kapasitas jaringan merupakan langkah kesiapan Telkomsel sebagai Broadband Network Operator,” kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (7/5). Direktur Utama Metra Alex Sinaga

menyampaikan apresiasi kepada Telkomsel atas kepercayaannya kepada Metra untuk permintaan penyediaan layanan menggunakan teknologi jaringan STM-1 yang merupakan teknologi canggih modulasi 64QAM (Quadrature Amplitude Modulation) berkecepatan tinggi yang mutakhir. Dengan adanya penambahan kapasitas baru 6 STM-1 atau 930 Mbps ini, kini Telkomsel telah menghadirkan kapasitas transmisi sekitar 3.000 Mbps guna memenuhi kebutuhan komunikasi suara dan data dari Ambon-Jayapura-Timika ke Manado, Makasar, Surabaya dan Jakarta. Dalam pengoperasiannya, setiap STM1 didukung 2 transporder satelit sehingga 6 STM-1 tersebut menggunakan 12 transponder atau separuh kapasitas sebuah satelit. Telkomsel saat ini telah menggunakan 3 satelit untuk melayani berbagai wilayah Indonesia terutama kawasan Indonesia Timur dan daerah pedalaman serta pebatasan negara. (may/*)

Produk Dalam Negeri Meningkat 15 Persen PRODUKSI dalam negeri harus terus ditingkatkan mutunya, agar daya saing semakin kompetitif dan mampu dikonsumsi lebih besar dan lebih baik lagi di pasar sendiri. Ini perlu dilakukan, dengan kemungkinan adanya tantangan yang semakin besar untuk kita bisa memasarkan produksi kita pada masa-masa ekonomi dunia yang sulit seperti saat ini. Hal ini diungkapkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam kata sambutannya yang dibacakan Menko Perekonomian, Sri Mulyani pada saat membuka Pameran Produksi Indonesia (PPI) keenam di Pekan Raya Jakarta. Bahkan menurut presiden, negara RI merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara. Namun sayangnya, sebagian pasar dalam negeri telah terserap oleh produk impor. Volume pembe-

FORMULIR BERLANGGANAN :

POS BELITUNG

PERSDA NETWORK/PRAS

lian produk impor masih sangat besar, bahkan cenderung naik. Sebagian dari produk yang membanjiri negara Indonesia merupakan barang illegal atau selundupan terutama ekspor negara-negara industri yang menghasilkan produk low end. Perlu disadari bahwa sebagian rakyat Indonesia membeli produk impor bukan karena tidak cinta produk dalam negeri, namun mungkin karena produk impor seringkali lebih murah dan tersedia dekat masyrakat. Dikatakan Presiden, hanya melalui dukungan kongkrit yang ditujukkan dengan mendahulukan pengunaan produk dalam negeri, bangsa Indonesia akan memperkuat pondasi perekonomiannya. Untuk itu, diharapkan kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada seluruh jajaran pemerintah ditingkat

pusat dan daerah untuk mempelopori dan mendahulukan penggunaan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan, apalagi yang diproduksi tersebut telah memenuhi syarat secara teknis. PPI keenam tahun 2009 yang berlangsung mulai tanggal 13 Mei hingga 17 Mei 2009 dengan tema ‘Bersama Membangun Industri Dalam Negeri’ menurut Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, diikuti kalangan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta besar, usaha kecil menengah dan kopersi, badanbadan litbang pemerintah dan swasta, asosiasi industri, perguruan tinggi, pemerintah provinsi, serta kabupaten kota. Dikatakan Menperin, para peserta pameran akan menampilkan kekuatan hasil produk industri dalam negeri yang digelar oleh 646 peserta

dan akan diikuti 132 buyer dari sembilan negara. Dari seluruh peserta tiga peserta yang dilekati stiker produk asli 100 persen buatan Indonesia, masing-masing terdapat di stand PT INKA, Indofood dan Sido Muncul. Terkait dengan peningkatan produk dalam negeri, sebetulnya masih dapat ditingkatkan lagi kemampuannya, asalkan semua keperluan produk dalam negeri menggunakan produk Indonesia. Bahkan menurut Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat yang ditemui di standnya, dengan label produk asli 100 persen buatan Indonesia, akan semakin kompetitif di pasar dalam negeri. Apakah itu mulai dari pembuatan iklannya yang menggunakan biro iklan asli Indonesia, pendistribusianya ke pasar lokal disertai perusahaan jasa lokal bahkan harus menggunakan juga produk outlet lokal. Pertumbuhan industri lokal sendiri saat ini diakui Irwan cukup baik, bahkan bila dilihat dari kuartal pertama tahun lalu hingga kuartal pertama 2009, produksi barang keperluan food termasuk produk minuman dan makanan ringan mengalami peningkatan sekitar 15 persen. “Yang terimbas akan dampak krisis global, justru terjadi pada industri papan atas yang berorientasi pasar ekspor, serta memanfaatkan bahan olahan dengan mempergunakan Crude Palm Oil (CPO),” ujar Irwan yang mempelopori iklan bersama produk asli Indonesia. (Persda Network/Pras)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.