Harian Pagi Bangka Pos Edisi 09 Juli 2009

Page 11

sport hot news

BANGKA POS

Fans Ikut Putuskan Regulasi F1

Martin Whitmarsh

ASOSIASI Tim F1 (FOTA) menilai, balapan Formula One (F1) bukan hanya milik FOTA dan FIA. Fans juga masuk di dalamnya karena tanpa ada pendukung, maka seri-seri yang digelar akan berjalan dengan hampa. Untuk itu, mereka berniat menyertakan fans dalam penyusunan regulasi musim 2010. Memang fans tak diikutkan secara langsung dalam penentuan peraturan. Menurut Team Principal McLaren, Martin Whitmarsh, FOTA akan menggelar survei penonton secara menyeluruh. Dia beranggapan, input dari pendukung akan menjadi masukan vital untuk nasib F1 di masa mendatang. “Ini akan jadi sebuah pekerjaan yang menarik. Ini adalah kali pertama. Kami tidak hanya menanya penonton yang fanatik tapi juga mereka yang berminat kepada F1 tentang apa yang mereka inginkan dari F1,” kata Whitmarsh dilansir autosport. Whitmarsh mengungkapkan, F1 bukan hanya menjadi milik FOTA dan FIA, seperti yang terjadi selama ini. Fans juga berhak memberi-

kan pemikiran untuk pagelaran F1 yang lebih baik mengenai apa jalannya balapan dan teknologi yang akan dipakai. FOTA sendiri akan bertemu dengan FIA dan para pemangku kepentingan lainnya di Nurburgring menjelang GP Jerman akhir pekan ini. Yang jadi masalah, upaya survei ini bisa jadi bertentangan dengan keinginan FIA dan pemegang hak komersil F1. “Saya pikir proses itu mungkin akan ditentang karena salah dipahami oleh pikiran pemegang hak komersil dan FIA. Itu, tentu saja, menggiring ke arah perbedaan pendapat dan filosofi soal bagaimana kita membawa olahraga ini maju,” tegas Whitmarsh. Sebenarnya FOTA telah mencapai kesepakatan dengan FIA mengenai aturan F1 musim depan, pada bulan lalu. Tapi perang dua organisasi itu kembali mencuat ke permukaan karena Presiden FIA, Max Mosley menganggap pihak FOTA mengeluarkan komentar untuk menyesatkan media.(Persda Network/rie)

Momen Vettel KEINGINAN Mark Webber agar tak dijadikan pembalap kedua dan mendukung Sebastian Vettel di sisa Sebastian balapan Vettel musim ini mendapat tantangan sulit. Tempat yang akan dipakai balapan akhir pekan ini merupakan alasan kuat mengapa peluang Webber menipis. Vettel sangat bernafsu jelang pertarungan di negaranya sendiri. Berhasil finis pertama di GP sebelumnya yang berlangsung di Silverstone (Inggris), Vettel memiliki peluang mengulanginya. Hanya dengan kemenangan demi kemenangan yang bisa membuatnya semakin dekat dengan pesaing di depannya. “Saya selalu senang bila memenangkan perlombaan. Tetapi mendengarkan lagu kebangsaan Jerman di Jerman ketika Anda adalah orang Jerman itu adalah sesuatu yang pasti sangat spesial,” kata Vettel dilansir skysports. Pembalap berusia 21 tahun yang berstatus pembalap termuda sepanjang sejarah F1 yang berhasil memenangkan balapan F1, tersebut mengatakan, motivasinya berlipat ganda saat ini. Ia merasa nyaman karena akan balapan di kandang sendiri. Teman-teman yang mengenal pasti akan datang ke sirkuit untuk memberikan dukungan langsung kepadanya. Menurutnya, tak jauh dari Nurburgring, tepatnya di Kerpen, dia pernah mendapat pengalaman karting sehingga memiliki banyak teman di wilayah (Persda NetNurburg.(Persda work/rie)

KAMIS 9 JULI 2009

11

Team Order Terlalu Dini

■ Webber: Vettel Hanya Unggul 3,5 Poin MARK Webber belum ingin mendukung Sebastian Vettel. Masih menganggap berpeluang memenangkan kejuaraan, ia berpendapat strategi team order terlalu dini dilakukan. Apalagi balapan musim ini masih tersisa sembilan seri yang berarti banyak hal bisa terjadi. Vettel memang lebih baik dibanding Webber setelah balapan di Silverstone (Inggris). Di sana, Vettel meraih kemenangan kedua musim 2009 dan menjadi yang ketiga dalam kariernya. Sementara Webber belum meraih kemenangan dan hanya tiga kali menjadi runner up. Dua runner up di antaranya, yang terjadi di Cina dan Inggris, berada di belakang Vettel. Namun Webber yang sudah mengumpulkan 35,5 poin hanya tertinggal 3,5 poin di belakang rekan setimnya tersebut. Vettel berada di posisi tiga dan Webber keempat. Webber yang sudah turun di dunia balap jet darat sejak 2002, saat ini masih mengejar kemenangan pertamanya. “Rasanya terlalu dini untuk memulai mendukung satu driver,” kata Webber dilansir autosport. Komentar ini muncul karena setelah apa yang

DINI- Mark Webber (Red Bull) saat bertarung di Silverstone, Inggris. Baru menyelesaikan delapan seri musim ini, Webber menilai team order untuk mendukung Sebastian Vettel telalu dini. terjadi di Silverstone, sepertinya muncul rumor, tim lebih memilih Vettel untuk mengejar duo Brawn GP, Jenson Button dan Rubens Barrichello. Button masih memimpin klasemen sementara setelah memenangkan enam balapan musim ini dengan 64 poin, sementara Barrichello dengan 41 di posisi dua. Webber mengakui, Vettel memang lebih diunggulkan daripada dirinya karena memiliki momentum kemenangan di Cina dan Inggris. Hal berbeda tentu akan terjadi jika kemudian dia bisa me-

menangkan perlombaan. “Sebastian hanya unggul 3,5 poin di depan saya pada klasemen pembalap yang secara matematika saya masih memiliki satu kesempatan untuk melakukan yang terbaik,” tegas Webber, pembalap veteran asal Australia. Webber mengatakan bahwa jika ia dan Vettel ingin terus mengejar Button, performa yang ditunjukkan Red Bull di Silverstone, harus dipertahankan. Apalagi balapan akhir pekan ini berlangsung di Nurburgring (Jerman), yang

menjadi home-track Vettel. Itu saja tidak cukup. Meski tak selalu menang, dominasi Button sepertinya akan tetap berlanjut di seri-seri berikutnya. Di mata Webber, Button hanya bisa dikalahkan saat ada masalah fatal pada timnya. “Saya tidak melihat Button kehilangan semangat juang. Penampilannya sangat impresif dan konsisten sehingga tidak membuat kesalahan. Jika dia kehilangan gelarnya sekarang, maka pasti ada masalah di tim, bukan dalam dirinya,” kata Webber. (Persda Network/rie)

Nakamoto Akui Honda Masih di Belakang Rival HONDA tidak mau berpuas diri. Kemenangan yang diraih Dani Pedrosa di Laguna Seca, Senin (6/ 7) lalu tak langsung membuat mereka jumawa dengan mengatakan bisa bertarung dengan rival yang sebelumnya memimpin. Menurut Wakil Presiden Eksekutif Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto, Repsol Honda masih berada di belakang para rival sejauh ini. Hasil Pedrosa di Laguna Seca merupakan kemenangan pertama Honda setelah

satu tahun puasa finis di podium teratas. Start dari posisi empat, Pedrosa berhasil finis di depan dua pembalap Fiat Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Walaupun memiliki sinyal bagus dengan kekuatan motor, Nakamoto berpendapat, Honda masih harus bekerja keras jika ingin hasil serupa secara reguler. Bahkan dia menegaskan, bukan motor yang membuat Pedrosa bisa juara di Amerika. “Ini adalah kemenangan pembalap, bukan motor. Kami masih lambat

dalam kompetisi. Namun kamu berusaha keras untuk memperbaikinya,” kata Nakamoto kepada Gazzetta dello Sport, dilansir autosport. Menurutnya, masalah yang dialami Honda bukan hanya pada sasis, satu hal yang diperbaiki usai balapan di Catalunya (Spanyol). Masih banyak hal yang digunakan dan belum tampil maksimal, tapi termasuk mesin. Untuk mencari jalan keluar, test rider Honda, Tady Okada akan berada di trek dua kali sebulan untuk mencoba motor. Dibandingkan dengan para saingan, Nakamoto mengatakan,

Bibby Senang Bersama Woodson ■ Bertahan di Hawks Meski Banyak Peminat

Mike Bibby (kiri)

ATLANTA Hawks berhasil mempertahankan Mike Bibby. Pemain berposisi point guard telah menandatangani kontrak untuk tiga tahun setelah datang dari Sacramento Kingis musim lalu. Agen Bibby, David Falk, Selasa mengatakan, ia telah mencapai sebuah kesepakatan lisan bahwa pemainnya akan tetap bermain untuk Hawks. “Kami telah mencapai kesepakatan dalam prinsip yang mudahmudahan akan diumum-

kan secepat mungkin,” ujar Falk dilansir yahoosports. Manajer Umum Hawks Rick Sund mengatakan ia tidak dapat berkomentar mengenai status dalam pembicaraan yang telah dilakukan dengan Bibby. Menurut Falk, kesepakatan merupakan yang terbaik untuk kedua belak pihak. Bibby yang sudah berusia 31 tahun sangat senang bermain di bawah pelatih Mike Woodson, yang pernah melatihnya saat masih di tim muda. “Sudah sangat bagus untuk lingkungan Mike. Dia menikmati permainan

untuk Pelatih Woodson,” kata Falk. Mengenai deal baru, Atlanta JournalConstitution yang pertama kali melaporkannya. Falk tak mau berbicara mengenai deal tiga tahun senilai 18 juta dolar AS, tersebut. Sebenarnya, dikatakan Falk, banyak tim yang menginginkan pemainnya. Namun karena sudah sepaham dengan Woodson, pamain kelahiran New Jersey, tersebut lebih memilih bertahan. “Dia ingin tinggal bersama tim dan membuat komitmen untuk menang. Dia penyetabil tim dan membetikan arah untuk itu,” kata Falk. Sementara Woodson juga merasa senang dengan keberadaan Bibby. Dia berpendapat, Hawks tidak mungkin mencapai playoff NBA musim lalu dan menjadi pertama kali sejak 1999 tanpa Bibby. Hawks memperoleh Bibby dari King pada 16 Februari 2008, dengan menukar empat pemain dan satu pada draft pick kedua. Bibby mencetak rata-rata 14,9 poin dan 5,0 assist per pertandingan msuim lalu. Bersama pemain bertinggi 1,88 meter tersebut Hawks memenangkan 47 laga dan bertahan hingga babak kedua playoff.(Persda Network/rie)

Honda masih berjuang mencari pilihan ban Bridgestone yang pas saat suhu naik. Sudah memiliki data yang bisa dijadikan rujukan, mereka tetap ingin terus waspada. Tidak hanya memikirkan musim ini, Honda juga sudah berpikir tentang musim depan. Sementara mengenai kabar yang berembus tentang kemungkinan Lorenzo bergabung di timnya, Nakamoto menegaskan, mereka tetap ingin mempertahankan Pedrosa dan rekan setimnya, Andrea Dovizioso.(Persda Network/rie)

FOTO/MOTOGP

Dani Pedrosa

Catatan Bolt Turun 0,3 Detik ■ Tercepat Nomor 200 Meter di Stade Olympique SPRINTER Usain Bolt mencatatkan waktu tercepat keempat dalam sejarah di nomor 200 meter saat turun di Stade Olympique, Lausanne (Swiss), kemarin. Dia menjadi pemenang dengan waktu 19,59 detik di tengah cuaca dingin dan trek lambat karena hujan. Waktu tersebut 0,01 detik lebih lambat dari yang didapat Tyson Gay, pada bulan Mei dalam cuaca bagus dan mendapat dukungan angin. Walaupun bertarung dalam cuaca yang tak menguntungkan dan trek digenangi air, Bolt tetap menunjukkan performa bagus setelah memenangkan nomor 100 dan 200 meter dan menjadi rekor dunia di Olimpiade Beijing 2008. “Saya dalam bentuk baik, tetapi saya belum sepenuhnya siap. Saya masih ingin bekerja pada beberapa teknik,” kata pelari 22 tahun asal Jamaika tersebut seperti dilansir AP. Bagi Bolt, ajang ini merupakan pemanasan jelang pertarungan

Usain Bolt

yang sebenarnya. Dia dijadwalkan akan turun di kejuaraan dunia yang berlangsung di Berlin (Jerman), Agustus mendatang. Selain itu, dia juga tak terlalu peduli dengan rekor. Catatan waktu yang didapat, lebih lambat 0,3 dari 19,30 detik yang dia raih di Beijing. Catatan waktu di atas 19,59 detik lainnya adalah 19,32 detik yang dicetak Michael Johnson di Atlanta Games 1996. Pada pertarungan kemarin, Bolt

mengalahkan LaShawn Merritt yang membukukan waktu 20,41 detik. Sementara pelari Amerika lainnya, Shawn Crawford -- yang juara Olimpiade 2004 dan runner-up tahun lalu-- berada di posisi empat. Dominasi Jamaika terjadi di Swiss. Selain Bolt yang memenangkan nomor 200 meter, Asafa Powell dan Shelly-Ann Fraser memenangkan nomor 100 meter. Powell menjadi yang terbaik dengan waktu 10,07 detik. Fraser memenangkan 100 dalam 11,03 detik, hanya 0,03 depan pelari Amerika, Carmelita Jeter. “Ini adalah kondisi cuaca terburuk untuk perlombaan di seluruh hidup saya,” ujar Powell. Meski demikian, Powell mengatakan performanya seperti terbaik di musim. Dia menambahkan bahwa rekor dunia Bolt, 9,69 detik bisa dilewatinya seandainya cuaca bagus. Tahun lalu, di trek yang sama dia meraih waktu 9,72 detik.(Persda Network/rie)

Rp 16 Miliar buat Juara Amerika Terbuka

Roger Federer

AJANG turnamen tenis grand slam ketiga musim ini, Amerika Terbuka, menawarkan hadiah sangat menggiurkan. Siapa yang menjadi juara di tunggal putra dan putri dipastikan akan membawa pulang hadiah 1,6 juta dolar AS (sekitar Rp 16,441 miliar). Asosiasi Tenis Amerika Serikat yang mengeluarkan pengumuman tersebut, Selasa (7/7). Di sana ada peningkatan enam persen dibandingkan dengan tahun lalu. Total hadiah uang juga menembus rekor baru karena mencapai 21,6 juta

dolar AS (sekitar Rp 221,840 miliar), di mana dalam tiga tahun terakhir mengalami kenaikan 1 juta dolar AS (sekitar Rp 10,269 miliar). Tak hanya itu. Tiga petenis teratas (putra dan putri) di Amerika Terbuka ini kemungkinan akan mendapat tambahan penghasilan 2,6 juta dolar AS (sekitar Rp 26,705 miliar) yang merupakan uang bonus dari 10 iven yang berujung pada grand slam tersebut. Uang bonus dari seri-seri Amerika Terbuka itu pernah

menjadi yang terbesar dalam sejarah tenis ketika Roger Federer menang dan mendapatkan 2,4 juta dolar AS (sekitar Rp 24,644 miliar), dan Kim Clijsters memperoleh 2,2 juta dolar AS (sekitar Rp 22,591 miliar), pada tahun 2005. Amerika Terbuka 2009 akan mulai bergulir 31 Agustus hingga 13 September. Federer yang baru saja menjuarai Wimbledon— setelah Perancis Terbuka awal Juni—merupakan juara bertahan setelah tahun lalu mengalahkan Andy Murray di final. (Persda Network/kompas.com)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.