Harian Pagi Bangka Pos Edisi 05 Juli 2009

Page 8

8

bahana bahana

MINGGU

19MINGGU APRIL 2009 5 JULI 2009

BANGKA POS BANGKA POS

HUT ke-63 Bhayangkara

Menata Kembali Kinerja Polisi “... Banyak anggota polisi yang terlibat berbagai kasus, membekingi tindak pelangaran hukum, terlibat langsung melanggar hukum, bahkan menjadi kurir narkoba. Ini kan agaknya kurang enak...” FAISA, Mahasiswa STAIN SAS Babel

“... Kepribadian polisi yang melayani masyarakat adalah ukuran yang mutlak. Polri tidak hanya dituntut menjadi polisi bagi masyarakat, tetapi dituntut pula menjadi polisi bagi dirinya sendiri” ARDI, Mahasiswa Pertiba

“... saya pikir masih banyak kok polisi yang bijak dan berkepribadian baik. Yang bengal-bengal itu mungkin hanya produk gagal dari institusi ini” ERNA, Mahasiswi UBB RABU 1 Juli lalu, Polri memperingati Hari ke-62 Bhayangkara. Perayaan HUT Bhayangkara kali ini menjadi penting karena di usianya yang sudah sangat mapan, Polri dituntut untuk semakin profesional dan betul-betul menjadi pengayom masyarakat. Di satu sisi, masyarakat memang membutuhkan rasa aman dan damai. Tapi di sisi lain, Polri sebagai aparat penegak hukum yang menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat juga dihadapkan pada sejumlah keterbatasan. Mampukah Polri mewujudkan harapan masyarakat? Tantangan yang dihadapi pun kian beragam baik kejahatan konvensional maupun transnasional, yang membutuhkan penanganan lebih serius, komprehensif, dan profesional. Kendati di sisi lain, Polri masih dihadapkan pada berbagai keterbatasan personel, peralatan, dan fasilitas pendukung. Di luar itu, sebagian masyarakat memandang kinerja Polri masih perlu dibenahi, mulai dari tanggung jawab, rasa memiliki, profesionalitas, dan bagaimana Polri mampu menjaga citra mereka di tengah berbagai persoalan yang ada. Berbagai pandangan para mahasiswa mungkin bisa menjadi pertimbangan institusi Polri untuk terus membenahi diri. Faisal, Mahasiswa STAIN SAS Bangka Belitung kepada BAHANA, Sabtu (4/7) mengatakan, Polri memiliki tugas dan peran yang berat dalam

skenario keamanan dan ketertiban. Selain sebagai pelindung, Polri dituntut untuk menjadi pengayom dan pemberi contoh yang baik buat masyarakat. Lagi-lagi, jiwa besar dan kedisiplinan yang tinggi harus menjadi acuan bagi institusi Polri. “Kalau kita lihat kondisi saat ini, citra Polri atau biasa disebut di sini sebagai Polisi semakin hari semakin kurang baik. Banyak anggota polisi yang terlibat berbagai kasus, membekingi tindak pelangaran hukum, terlibat langsung melanggar hukum, bahkan menjadi kurir narkoba. Ini kan agaknya kurang enak kalau dilihat masyarakat,” kata Faisal. Faisal merasa sanksi Polri dapat tumbuh dewasa jika jiwa besar dan tanggung jawab mereka tidak dikedepankan. Untuk itu ia menyarankan, yang harus dilakukan Polri saat ini adalah membenahi citra mereka dan selalu menjunjung tinggi sikap adil dan bijaksana kepada masyarakat. “Bukan rahasia lagi kan kalau banyak anak muda yang masuk polisi dengan berbagai cara. Negatif sekalipun asalkan bisa masuk. Itu salah satu contoh kebobrokan dalam tubuh kepolisian. Halhal inilah yang harus dibenahi. Pembinaan dan pendidikan mental harus menjadi tolok ukur. Di hari ultahnya itu, saya harap Polri dapat lebih dewasa di kemudian hari,” tutur Fasial. Terpisah, Erna Mahasiswi UBB mengatakan, Polri khususnya yang berada di

daerah harus mampu membentuk pribadi yang bersahaja. Tidak besar kepala, menjunjung tinggi aturan, beriman dan bertakwa, serta mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat. “Kalau polisinya bersikap kayak preman kan tidak etis. Bagaimana dia mau melindungi rakyat kalau dia sendiri bikin rusuh terus. Saya pikir pendidikan dan pembinaan ala militer harusnya dimbangi dengan pendidikan agama dan mental. Kebanyakan polisi yang bermasalah adalah orang yang tak mampu mengendalikan diri dan nafsu mereka,” tutur Erna. Secara diplomatis, Erna juga mengkritisi kinerja polisi di lapangan. Ia menilai polantas maupun polisi yang bertugas di kesatuan lain sebagian besar cenderung besar kepala. Menganggap dirinya yang terbaik dan yang paling benar. Padahal azaz aturan sudah jelas mengatur semua itu. “Tapi saya pikir masih banyak kok polisi yang bijak dan berkepribadian baik. Yang bengal-bengal itu mungkin hanya produk gagal dari institusi ini,” imbuh Erna.

Lain halnya Ardi, Mahasiswa Pertiba, menurtnya institusi polisi semakin hari semakin menunjukkan kemajuan yang baik. Buktinya banyak kasus-kasus yang sudah terungkap. Namun ia juga menyesalkan masih banyaknya polisi-polisi nakal yang menjadi dalang atau beking bagi tindak kejahatan atau pelanggaran. “Intinya begini saja, masyarakat butuh polisi yang bisa memberikan rasa aman, dan nyaman. Caranya bagaimana, junjung tinggi profesionalitas kepolisian. Kepribadian polisi yang melayani masyarakat adalah ukuran yang mutlak. Polri tidak hanya dituntut menjadi polisi bagi masyarakat, tetapi dituntut pula menjadi polisi bagi dirinya sendiri,” ujar Ardi. Semua ini menjadi tantangan tersendiri bagi Polri. Apalagi di era reformasi ini Polri dituntut untuk mampu menciptakan kondisi yang aman dan damai. Namun, di era reformasi ini pula, Polri harus mampu membuktikan diri sebagai polisi masyarakat yang dicintai, dimiliki dan menjadi kebanggaan masyarakat itu sendiri. (gia)

Masyarakat Kurang Dilibatkan PPELAYANAN publik, oleh polisi kepada masyarakat perlu terus ditingkatkan. Pemenuhan kebutuhan publik tersebut, dimaksudkan sebagai pemenuhan hak-hak sipil warga negara. Pelayanan publik yang dilakukan tidak akan maksimal jika belum memenuhi standar operasional prosedur (SOP) pelayanan minimal. Demikian dikatakan Drs Mas Indrawan MM, Ketua Ombudsman Daerah Pangkalpinang, kepada BAHANA, Jumat (3/7) di ruang kerjanya. Ia menjelaskan, untuk memenuhi standar pelayanan minimal, SOP harus disusun dengan mempertemukan antara pihak pemberi layanan dan penerima layanan secara partisipatif. SOP pelayanan publik tidak boleh disusun secara sepihak. “Saat ini pelayanan publik yang dilakukan polri belum maksimal, karena saat penyusunan standar operasional prosedur pelayanan publik Polri tidak melibatkan peran serta masyarakat secara partisipatif, peran masyarakat masih sangat kurang dilibatkan,” katanya. Indrawan berarap, melalui momentum HUT ke-63 Bhayangkara, pelayanan polisi terhadap publik perlu terus ditingkatkan dengan terlebih dahulu memperbaiki standar operasional prosedur pelayanan publik di tubuh Polri. Ditanya apakah Ombudsman Daerah Pangkalpinang memiliki data laporan masyarakat terkait kinerja polisi? Indrawan mengaku hingga saat ini belum ada. “Saat ini belum ada laporan masyarakat yang masuk di ombudsman terkait dengan kinerja polisi, mungkin masyarakat Pangkalpinang belum banyak yang tahu tentang keberadaan kami,” terang Indrawan. Cetak Murah Di tempat terpisah, Ketua PLC Pangkalpinang Lawyer’s Club, IC Siregar mengatakan, polisi selaku aparat penegak hukum yang tugasnya selalu berkaitan dengan pelayanan publik, hendaknya mengutamakan pelayanan masyarakat ‘cetak murah’ yaitu cepat, tepat, akurat, mudah dan ramah. Menurut Siregar, untuk bisa melaksanakan ‘cetak murah’ ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya peningkatan SDM, restrukturisasi pelayanan publik institusi Polri, peningkatan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kinerja kepolisian dalam melakukan pelayanan publik. “Saya ucapkan selamat HUT ke-63 Bhayangkara, semoga polisi semakin baik pelayanannya, semakin melindungi masyarakat dan semakin prima dalam menegakkan hukum,” harap Siregar seraya menambahkan agar kasus-kasus pidana yang belum terungkap bisa cepat diselesaikan.(mg1)

BANGKA POS/AGUSNURYADHYN

HUT BHAYANGKARA - Apel HUT Bhayangkara ke-63 di Halaman Mapolda Babel, Rabu (1/7).

Calon Mahasiswa Dapat Beasiswa ● Bantuan Pengusaha dan Bupati LIMA belas calon mahasiswa asal Belitung patut berlega hati. Mereka akan menjadi calon mahasiswa program beasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Ilmu Komputer (STIMIK) Dian Cipta Cendikia (DCC) Pringsewu di Provinsi Lampung dengan biaya ditanggung pejabat Pemkab Belitung dan sejumlah pengusaha asal daerah ini. Bantuan biaya kuliah untuk 15 pemuda asal Kabupaten Belitung itu diberikan melalui sebuah acara yang berlangsung di Kantor Bupati Belitung, Jumat (3/7). Sejumlah pengusaha yang memberi bantuan biaya kuliah adalah Devan Astika, dr Soehandri SpOG dan CV Seirama. Pemkab Belitung melalui Bupati Belitung H Darmansyah Husein secara pribadi juga memberi bantuan biaya kuliah kepada para calon mahasiswa. Dengan bantuan biaya kuliah dari para pengusaha dan bupati tersebut nantinya 15 calon mahasiswa itu bakal mengikuti perkuliahan di STIMIK DCC, hingga meraih gelar sarjana komputer (SKom) tanpa dipungut biaya kuliah. Pemberian bantuan biaya kuliah dihadiri Bupati Belitung H Darmansyah Husein, Ketua DPRD Kabupaten Belitung Suhardi, Wakil Bupati Belitung Sahani Saleh, Sekda Belitung H Mulgani, Kepala

Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Karyadi Sahminan, Pimpinan STIMIK DCC Lampung Syamsi Darup, Devan Astika, dr Soehandri SpOG, Direktur CV Seirama Toni Irawan, serta 15 calon mahasiswa STIMIK DCC Pringsewu Lampung. Bupati menyampaikan rasa terimakasihnya pada para pengusaha dan pimpinan STIMIK DCC Lampung yang sudah membantu biaya kuliah kepada calon mahasiswa asal Kabupaten Belitung, serta membuat program beasiswa yang sangat membantu masyarakat dari keluarga kurang mampu. Ia berharap program serupa bisa berjalan setiap tahun. Pemkab akan berupaya mendukung pelaksanaan program beasiswa tersebut. “Saat ini, biaya untuk kuliah sudah sangat tinggi. Bahkan, untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri saja, membutuhkan biaya hingga puluhan juta. Karena itu, program beasiswa yang diterapkan oleh STIMIK DCC Lampung ini sangat membantu masyarakat kalangan tidak mampu untuk bisa mengenyam kuliah di perguruan tinggi,” kata Darmansyah. Pengusaha Belitung Devan Astika meminta pada para calon mahasiswa yang menerima beasiswa agar dapat mempergunakan kesempatan yang didapat dengan belajar yang rajin dan sungguh-sungguh. “Kalau bisa jangan pulang dulu, sebelum kuliahnya selesai,” pesan Devan. Pimpinan STIMIK DCC Lampung Syamsi Darup, mengungkapkan, program beasiswa yang diberikan kepada 15 calon mahasiswa asal Kabupaten Belitung ini merupakan mahasiswa angkatan kelima yang bakal menjalani kuliah di kampusnya. Bantuan dana yang diterima 15 calon mahasiswa tersebut bakal dipergunakan untuk biaya kuliah hingga selesai. Calon mahasiswa strata satu (S1) bakal mendapat bantuan biaya kuliah sebesar Rp 4 juta, sedangkan calon mahasiswa diploma tiga (D3) mendaPOSBELITUNG/JONIARSYAH pat bantuan sebesar Rp 2,5 juta. BEASISWA KULIAH - Bupati Belitung dan Wakil Bupati Dana sebesar itu merupakan biaya Belitung disaksikan Ketua DPRD Kabupaten Belitung dan kuliah hingga selesai, sedangkan kalangan pengusaha Kabupaten Belitung, melepas 15 cabiaya sehari-hari seperti untuk kos lon mahasiswa yang menerima program beasiswa kuliah dan makan ditanggung sendiri oleh di STIMIK DCC Pringsewu Lampung, Jumat (3/7) di Rumahasiswa bersangkutan. (sya) ang Rapat Bupati Belitung.

ASPIRASI

Kuliah Bukan Membeli Kucing Dalam karung PRUDENTIAL merupakan perusahaan jasa keuangan internasional terkemuka dari Inggris yang mengelola dana nasabah di seluruh dunia yang didirikan pada tahun 1848 di Inggris. PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didirikan pada tahun 1995 dan menginduk pada kantor pusat regionalnya, Prudential Corporation Asia. Dua tahun terakhir Prudential mengeluarkan Produk yang disebut dengan Prulink Syariah Assurance Account (PAA Syariah). Dimana PAA Syariah memiliki 3 Alokasi Dana Investasi yang terdiri dari: 1. Prulink Syariah Rupiah Equity Fund (SEF) 2. Prulink Syariah Managed Fund (SMF) 3. Prulink Syariah Cash & Bond Fund (SCBF) Pengelolaan Dana investasi Prulink Syariah Assurance Account dibawah pengawasan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dewan Pengawas Syariah yang ditunjuk oleh MUI adalah: 1. Dr.H. Anwar Ibrahim 2. Ir.H. Adiwarman A.Karim,MBA,MAEP 3. H. Ahmad Nuryadi Asmawi,LL.B.MA Selain Investasi yang ditawarkan oleh Prudential, Prudential juga mempunyai perlindungan kepada para nasabah yang sudah menginvestasikan uangnya di Prudential diantaranya: - Rawat Inap (Prumed) - Sakit Kritis - Kecelakaan - Pembedahan - Meninggal Dunia - Manfaat ditabungkan kembali dll, proteksi yang diterbitkan oleh Prudential. Prudential merupakan salah satu tempat yang paling tepat untuk berivestasi. Prudential Indonesia menutup tahun 2008 dengan total pendapatan premi mencapai 7,02 Triliun. resiko Risk Based Capital (RBC) perusahaan diakhir tahun 2008 mencapai 206 % melampui ketentuan Min. dari departemen keuangan sebesar 120%. Rasio RBC merupakan indikator dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban perusahaan, baik kewajiban saat ini maupun dimasa mendatang. Sebagai salah satu contoh adalah kewajiban membayar claim kepada para nasabah. (*/Adv)

Agency Office

Pru Power Vision BK 3 Jln. Sriwijaya No.1 Pangkalpinang (Depan Mall Puncak) Bangka Belitung

Mengapa AMIK Atma Luhur Dimas Bayu Adijaya, Mahasiswa Pertiba Rubah Citra Militeristik Menjadi Kampus Pilihan MELANJUTKAN kuliah memang impian setiap lulusan SLTA, namun perguruan tinggi yang seperti apa yang menjadi pilihan siswa. Memilih kampus bukan seperti membeli kucing dalam karung, tidak boleh ikutikutan, juga tidak boleh asal-asalan karena berkaitan langsung dengan masa depan siswa. Hal ini disampaikan oleh Nardi Pratomo, Kepala Humas Promosi AMIK Atma Luhur yang juga Ketua PMB 2009. “Kami berharap adik-adik lulusan SLTA dapat mencermati perguruan tinggi yang akan dimasuki, kalau asal-asalan akan rugi. Perlu sekali lulusan SLTA memahami legalitas kampus, fasilitas, kurikulum, metode, tenaga pengajar, kestabilitasan administrasi kampus, prospek lulusan dan sebagainya,” ujar Nardi kepada harian ini, Sabtu (4/7). Fitri Yani, almuni AMIK Atma Luhur yang mendapat beasiswa kuliah S1 di Jakarta yang saat ini menjadi dosen di AMIK Atma Luhur sangat merekomendasikan AMIK Atma Luhur sebagai tempat melanjutkan kuliah, selain telah terakreditasi B, AMIK Atma Luhur akan segera menjadi STMIK. “Pengalaman saya, kuliah di AMIK sangat menyenangkan, dosennya masih muda sehingga mudah diajak konsultasi dan curhat,” ujar Fitri. Alasan lain kuliah di AMIK Atma Luhur menurut Sella Mahasiswa semester II adalah peluang kerja di bidang komputer terbuka luas. “Selesai kuliah Saya tidak mau nganggur, saya lihat banyak mahasiswa AMIK yang bekerja sambil kuliah karena ilmu yang didapat satu tahun pertama kuliah sudah bisa dipakai untuk melamar pekerjaan,” cerita Sella. “Saya juga merasakan suasana kuliah yang nyaman, menurut saya AMIK Atma

POLISI sebagai pengayom masyarakat harus bisa merubah citra militeristiknya. Saat melayani atau berinteraksi dengan masyarakat polisi harus mengedepankan sifat familiar dan santun sehingga orang tidak takut dengan polisi. Sekarang ini banyak orang yang tidak bersalah tapi takut untuk masuk kantor polisi. Jika ini dibiarkan maka citra polisi tidak akan bisa baik dimata masyarakat.(mg1)

Ines, Mahasiswi LP3I Manggar

Jauh Dari Baik IST

Luhur adalah kampus dengan fasilitas kuliah dan extrakurikuler terlengkap di Babel, ruang kuliahnyapun full AC dan yang bikin belajar lebih mudah dipahami adalah pengajarannya berbasis multimedia interaktif,” tambah Sella. Lain lagi dengan Tomi, mahasiswa semester VI yang sementara ini termasuk pemegang predikat mahasiswa cumlaude mengatakan bahwa kuliah di AMIK biaya kuliahnya dapat diangsur. “Saya beruntung kuliah di AMIK Atma Luhur karena selain komputer adalah bidang yang saya senangi, saya juga bisa ikut dosen bikin-bikin program, lumayan tambah-tambah uang saku,” ucap Tomi. Nardi menambahkan, bahwa sejak tahun 2000 AMIK Atma Luhur terus berusaha memberikan kontribusi yang nyata pada Provinsi kepulauan Bangka Belitung. “Kami mengajak lulusan SLTA baik lulusan UN maupun paket C untuk segera mendaftar di AMIK Atma Luhur agar kebagian kursi, karena peminat AMIK Atma Luhur setiap tahun bertambah,” ajak Nardi. (*)

SEJAUH ini kinerja kepolisian khususnya di Manggar, belum terlihat baik. Biasanya yang kita ketahui dan dapat kita saksikan langsung di lapangan, polisi itu identik dengan lalu lintas. Padahal masih banyak peranan maupun fungsi polisi lainnya yang belum dirasakan masyarakat. Realitanya, dalam penegakan peraturan berlalu lintas, masih jauh dari baik. Kita tidak bisa menutup mata, banyak pelanggaran lalu lintas yang malah dilakukan oleh polisi sendiri. (mg2)

Maysatir, Mahasiswi LP3I Manggar

Polisi Juga Melanggar KITA memang tidak mengeneralisasi polisi, tetapi realita yang saya lihat di lapangan, masih banyak polisi yang melanggar peraturan. Kadang-kadang lucu menyaksikan mereka merazia knalpot racing, melarang kebut-kebutan, tapi mereka sendiri yang melanggar. Bila ada penertiban, sebaiknya mereka sendirilah yang pertama kali ditertibkan. Ini bukan asumsi, melainkan realitas yang bisa kita saksikan sehari-hari di lapanagn. (mg2)

Milani, Mahasiswa LP3I Manggar

Tingkatkan Etos Kerja POLISI harus bisa membuat masyarakat merasa nyaman, karena polisi adalah mitra dan pengayom masyarakat. Kedisiplinan dan etos kerja polisi perlu ditingkatkan untuk mengembalikan citra polisi yang terlanjur hitam oleh kelakuan sebagian aparat penegak keamanan yang tidak bertanggung jawab.(mg2)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.