Harian Pagi Bangka Pos Edisi 05 Juli 2009

Page 23

tribun line

POS BELITUNG

MINGGU 5 JULI 2009

Empat Orang Disambar Petir

Memilih Presiden

sambungan hal 1

sambungan hal 1

kemudian langsung ke Sambung. Saya langsung terkejut mendengar suara petir dan melihat mereka berdua yang terjatuh,” tutur Agus saat ditemui di RSUD Depati Hamzah. Melihat Suroso dan Sambung terjatuh dan tidak sadarkan diri Agus bersama beberapa rekannya membawa keduanya ke RSUD Depati Hamzah untuk menjalani perawatan. Namun Suroso akhirnya meninggal dunia. Sementara itu Sambung masih beruntung, namun dari mulutnya mengalir darah. Dokter yang bertugas di UGD langsung memberikan perawatan kepada korban dengan memasangkan selang infus. Di Bawah Pesawat Peristiwa kedua terjadi di ten-

gah Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Saat itu seorang teknisi pesawat bernama Hendrik sedang berkomunikasi dengan pilot pesawat maskapai swasta. Tak jauh dari Hendrik ada rekannya Helmi petugas ground handling (petugas bagasi). Tiba-tiba petir menggelegar menyambar di sekitar lokasi Hendrik dan dan Helmi. Akibat sambaran tersebut Hendrik yang sedang memegang radio komunikasi jatuh terpental. Demikian juga dengan Helmi, terlihat luka lecet di kedua siku tangannya. “Saat itu Hendrik sedang berkomunikasi dengan pilot. Mungkin terjatuh karena terkena percikan samberan petir,” kata Sukidjo petugas bandara yang mendampingi

kedua korban di ruang UGD RSUD Depati Hamzah. Hendrik yang masih mengenakan seragam jaket putih bergariskan hijau menyala khas petugas bandara tampak shock berat. Ia berkali-kali menyebut asma Allah berusaha menenangkan diri. Kemudian karena ia akan dirawat terlihat beberapa rekannya mencoba membaringkan untuk dipasangkan selang infus oleh petugas UGD. “Saya tidak ingat apa-apa, nanti saja lah. Tadi saya juga terkena dan kepala saya juga masih pusing,” ungkap salah satu rekan Hendrik dan Helmi tidak bersedia diwawancara yang masih mengenakan seragam kaos putih bertuliskan maskapai penerbangan Lion Air. (j1)

Atap Melayang Empat Meter sambungan hal 1 tidak ada korban jiwa akibat bencana alam tersebut. “Kita tidak berada di warung saat kejadian, awalnya hanya hujan biasa, lalu tiba-tiba kencang diiringi angin kencang. Kemudian anak saya bilang bahwa atap warung sudah melayang. Kejadiannya begitu cepat kira-kira hanya sekitar dua menit saja,” ujar Lia (35), pemilik warung yang atapnya melayang, saat ditemui Grup Bangka Pos usai kejadian. Lia tak menyangka bakal datang angin kencang semacam itu karena sebelumnya cuaca cerah. Apalagi kejadian serupa baru saja dialaminya pada awal bulan Juni lalu. “Selain warung saya, warung sebelah juga kena, karena atap rumah bergeser, rumah Pak Ibrahim juga atapnya berterbangan, asbesnya melayang,” ujar Lia. “Kalau Allah sudah berke-

hendak, tidak ada yang dapat menghalangnya, jadi mau bagaimana lagi. Barang dagangan habis semua, basah kena hujan. Untung saja, saat kejadian kita tidak berada di warung, tetapi di rumah yang lokasinya hanya bersebelahan dengan warung,” pungkas Lia. Dien, warga Pangkalpinang, sempat melihat tiga kanopi di Pasar Mambo Pangkalpinang terbang melayang ketika sedang berteduh saat hujan deras dan angin kencang terjadi. “Waktu saya berteduh bersama adik, ada melihat kanopi terbang. Bahkan angin yang datang dari belakang terasa kencang dan saya memeluk adik yang masih kecil,” ungkapnya. Pameran Bonsai Pameran bonsai di Lapangan Merdeka terlihat berantakan terkena angin. Delapan pot tanaman yang harganya berkisar Rp 400 ribu- 600 ribu pecah berantakan.

Ketua pelaksana pameran, Sukamto, tidak menduga hujan disertai angin kencang bakal menyapu tanaman bonsai yang dipamerkan. Padahal hari ini pameran akan ditutup dan bonsai akan diangkut pemiliknya ke rumah masing-masing. “Hari ini kita tidak menyangka, ada angin ribut, secara materi kerugiannya tidak seberapa karena yang rusak hanya potnya saja yang pecah. Tetapi kalau dahan yang patah maka kita bisa rugi sekali, baik waktu maupun materi, karena untuk membuat satu bonsai itu bisa memakan waktu sampai tujuh tahun lamanya,” ulas Sukamto. Pantauan harian ini, di beberapa titik di seputaran Kelurahan Genas, Kelurahan Batin Tikal, sejumlah atap rumah warga melayang, sehingga beberapa warga terpaksa menyelamatkan barangnya dari guyuran air hujan. (i2/rya)

Bersifat Lokal sambungan hal 1 pusat kota, berkisar antara 25-30 km/jam. Hujan disertai anggin kencang yang teradi di seputaran pusat kota terjadi disebabkan adanya perkumpulan gugusan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb). “Kejadian angin kencang yang menimpa pusat kota ini disebabkan kejenuhan awan konvektif, yang sifatnya sporadis, dan lokal hanya terjadi di beberapa titik saja, tidak merata di seluruh wilayah,” ulas Evi Diana. Dari hasil pantauan BMG, kecepatan anggin untuk wilayah kota masih relatif stabil dengan kecepatan 15 km/jam. Ada pergerakan angin dari sebelah Barat Daya. Namun tiba-

tiba karena kejenuhan, kumpulan awan konvektif yang menciptakan awan cumulonimbus (Cb), sehingga kecepatan angin semakin tinggi. “Hujan deras dan angin kencang yang terjadi sifatnya hanya lokal, tidak berkembang ke daerah lain. Intensitas hujan sudah mulai berkurang, hanya saja yang harus diwaspadai adalah tekanan udara serta angin kecang yang sewaktu-waktu datang,” imbuhnya. Kendati demikian diakui pada masa sekarang ini cuaca bisa saja berubah sewaktu-waktu dan tidak menentu yang dikarenakan oleh tekanan udara serta faktor sirkulasi Angin Eddy. Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah adanya angin ken-

cang disertai petir yang bisa menimbulkan puting beliung. Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam yang berlangsung 5-10 menit akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (Cb). “Hal itu timbul karena adanya aktivitas dari Awan Comulus Nimbus yang sewaktu-waktu dapat menimbulakan angin kecang, yang dipengaruhi tekanan udara rendah dari barat Sumatera,” ungkap Evi Diana. Ia menjelaskan, salah satu ciri akan terjadinya angin kencang apabila ada perubahan cuaca dari panas tiba-tiba langsung dingin. (i2)

POTB Menang 13-0 sambungan hal 1 Persepan, namun bola malah bersarang di sudut gawat. Insandra (8) memperbesar kemenangan POTB pada menit 10. Andri S (11) mencetak sekaligus dua gol pada menit 14 dan 26. Toni Ampera (10) tak mau ketinggalan mendulang gol di menit 34 dan 55. Sedangkan penyerang POTB, Heru P (9) tak tanggung-tanggung melesakkan empat bola ke gawang Persepan masing-masing di menit 39, 54, 60 dan 61. Tiga gol lainnya diciptakan Dungga P (2) di menit 41, Indriansyah (19) di menit 50, dan

Hongki (15) di menit 67. Pada partai berikutnya, Tim K2B unggul tipis 1-0 atas Pormas. Gol tunggal yang membawa kemenangan K2B diciptakan Haryus (5) pada menit 63. “Kesebelasan K2B dan Pormas bermain cukup imbang, kedua kesebelasan memiliki peluang cukup banyak namun penyelesaian akhir masih kurang, sehingga belum membuahkan gol,” ungkap pengawas pertandingan Maman kepada Grup Bangka Pos, Sabtu (4/7). Maman memaparkan, dari

jalannya pertandingan babak penyisihan yang hampir sepekan ini sudah dapat dipastikan kesebelasan yang bakal lolos ke putran 16 besar setelah menang dalam dua kali pertandingan, diantaranya pool A kesebelasan SSS, pool B kesebelasan Karya Praja, pool C kesebelasan Porda Jaya dan kesebelasan Poran, pool D kesebelasan Bina Putra , pool E kesebelasan Persena, pool F kesebelasan Atom, pool G kesebelasan Isora Sijuk dan pool H kesebeaslan POTB. (bev)

Merasa Lebih Fit dan Lebih Bugar lagi,” ujarnya saat ditemui akhir Mei 2009 yang lalu. Kesehatan yang prima tak lepas dari gaya hidup serta makanan yang dikonsumsi. Dan mengonsumsi sari bubuk kacang hijau dan kedelai secara rutin adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi. Vitamin B1, yang dikandung biji kacang hijau dan biji kedelai, dikenal sebagai vitamin semangat. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan penurunan kerja saraf sehingga seseorang akan mudah lelah. Sebagai koenzim, vitamin B1 dapat membantu reaksi metabolisme energi di dalam sistem saraf pusat dan otot sehingga orang yang kebutuhan vitamin B1nya terpenuhi akan selalu berstamina tinggi. Protein biji kacang hijau terdiri atas asam amino esensial isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, dan valin, serta asam amino nonesensial seperti alanin, arginin, asam aspartat, asam glutamat, glisin, triptofan, dan tirosin. S elain itu, meski sedikit, biji kacang hijau juga mengandung kalium. Biji kacang hijau yang sudah berkecambah bahkan

Sambungan Halaman 1 mengandung vitamin E. Sedangkan vitamin A pada kacang hijau lebih banyak terdapat dalam bentuk betakaroten, sejenis pigmen yang disebut juga provitamin A. Protein kedelai tersusun oleh asam amino lesitin, arginin, lisin, glisin, niasin, leusin, isoleusin, treonin, triptofan, dan fenilalanin. Selain itu, biji kedelai juga mengandung serat 1,3%, dan juga kalium. Namun, pada kedelai ada senyawa lain yang tergolong flavonoid, yang paling tinggi kadarnya dibanding yang terkandung pada kacang hijau, kacang tanah, serta tanamantanaman lainnya. Dan senyawa itu adalah isoflavon yang sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan. Namun, menjalankan pola hidup yang sehat, seperti menjaga pola makan dengan baik, berolahraga dengan teratur, beristirahat dengan cukup, meminum air putih dengan cukup, menghindari stres, begadang, rokok, alkohol, dan narkoba, serta beberapa lainnya diharapkan tetap menjadi pilihan utama. Zena-600 sudah laku di seluruh wilayah pemasarannya. Ini tak lepas dari manfaatnya yang

nyata dan produknya yang diolah higienis. Selain itu, formulanya merupakan penyempurnaan dari formula-formula kedelai bubuk yang selama ini banyak beredar di pasaran. Dan ini amat ditunjang oleh mulai sadarnya masyarakat untuk beralih ke bahan nabati alami dalam memelihara kesehatan. Tetapi, produk ini bukanlah obat melainkan makanan kesehatan untuk memelihara kondisi tubuh. Untuk konsultasi kunjungi segera purwati-s@centrin. net.id atau telepon (021) 70288540 Distributor Zena600 Babel Telp . (0717) 7023842, HP. 08117172511, sudah tersedia di Apotik dan Toko Obat sbb : Pangkalpinang : Apt Media, Apt Setia, Apt Algi Farma, Sungailiat : Apt Sehat, Apt Sungailiat, Belinyu : Apt Sahabat Jaya, Koba : Apt Delta, Apt Sehat, TO Nirwana, Toboali : Apt Sumber Waras, Apt Rusdiana, Apt Sabang, Apt Amanah, Mentok : TO Air Mancur, TO Sehat, Jebus : TO Harapan Baru, Tanjungpandan : TO Lina, Apt Budi, Apt Unifarma, TO Toni, Klp Kampit : TO Bunda Farma, Manggar : Apt Manggar Jaya.

Indonesia sehingga membekali masing-masing pribadi warga dalam mengisi waktu tenangnya. Salah satu pertanyaan eksistensial adalah apa makna negara dan dengan demikian siapakah yang layak memimpin negara kita lima tahun ke depan? Filsuf Plato yang begitu dipengaruhi oleh Socrates yang memposisikan kebajikan dan kebaikan sebagai ide tertinggi menyimpulkan pada akhirnya bahwa negara ideal adalah suatu komunitas etikal untuk meraih, menggapai kebajikan dan kebaikan itu. City dalam terminologi Plato merupakan satu istilah yang dalam konteks pemikiran politik di Yunani bukan hanya berarti “Kota” tapi juga “negara”. “Di dalam negara, kamu semua bersaudara. Sebagai keluarga maka... siapa pun yang dijumpai seseorang, ia akan mengira ia sedang berjumpa dengan seorang saudara lelaki, atau saudara wanita, atau ayah atau ibu,atau seorang putra ataupun putri... Esensi kebatinan yang diidealkan Plato dalam The Republic bahwa negara itu adalah sebuah komunitas etikal keluarga, maka ukuran negara pun tidak boleh terlalu kecil dan tidak boleh pula terlalu besar. “...Ada pun ukuran suatu negara harus sesuai dengan kemampuan untuk menjaga, dan memelihara kesatuan di dalam negara itu. Selama sebuah negara yang sedang bertumbuh

berkehendak untuk tetap berada dalam satu kesatuan biarlah ia bertumbuh sedemikian rupa tetapi jangan terlalu besar” *** REPUBLIK Indonesia telah diproklamirkan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote dari ukuran Plato pastilah mengagumkan dan memesona. Apalagi dari segi warganya yang beraneka ragam suku, ras, agama dan antargolongan (SARA), tentulah memiliki keberagaman keinginan dan kebutuhan manusia yang tidak akan terpenuhi dan terpuaskan oleh kekuatan dan kemampuan sendiri. Suatu negara terbentuk karena tidak seorang pun di antara kita yang sanggup mandiri, sementara kita membutuhkan banyak hal. Pada dimensi inilah seorang kepala negara haruslah seorang pribadi yang mampu menjadikan negara ini sebagai suatu sistem pelayanan yang mengharuskan setiap warga negara secara bertanggungjawab saling mengisi, saling memberi dan saling menerima, saling menukar jasa, saling memperhatikan kebutuhan sesama warga dan saling membangun. Pertanyaan kita lalu; Siapakah pribadi yang mumpuni memimpin keluarga besar Indonesia yang berbagai SARA dan dengan kepentingan serta keinginannya itu. Ia tentulah bukan pribadi yang suka menggunakan politisasi SARA dalam

menuju kursi kekuasaan. Kita harus jujur mengakui, selama kampanye politisasi SARA masih mengemuka seperti kesalehan personal kandidat, performa pakaian para istri kandidat maupun pilihan agama dan orientasi keberagamaan seorang kandidat. Dalam sejarah Indonesia, simpul Ketua BP SETARA Institute Jakarta, Hendardi, politisasi agama belum pernah meraih keuntungan politik signifikan dalam sebuah kontestasi. Direktur Riset Lingkaran Survey Indonesia (LSI), Arman Salam juga menandaskan, politisasi suku juga tidak memberikan keuntungan signifikan. Ia mengatakan asumsi caprescawapres Jawa dengan non Jawa atau sebaliknya bakal lebih laku, tidak terbukti. Hasil survey tetap membuktikan elektabilitas pasangan capres-cawapres lebih ditentukan oleh keunggulan personalitas, kinerjanya buat bangsa dan pencitraannya melalui komunikasi politik di hadapan publik melalui media massa. Rakyat Indonesia makin cerdas dan antipolitisasi SARA. Rakyat hari-hari ini mencari peneguhan kepada pribadi mana pilihannya dijatuhkan. Rakyat mencari pribadi yang mampu mengemban amanat rakyat, memikul tanggungjawab politik dan mampu menjawab segala rupa tantangan baik domestik dan internasional, serta mampu mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

7

Dalam rangkaian debat yang disaksikan rakyat Indonesia tidak muncul pendidikan politik seputar conlict of interest (konflik kepentingan) capres atau cawapres yang memiliki sejumlah bisnis dalam rangka menuju good and clear governance. Ada pihak yang mengatakan, capres-cawapres yang memiliki bisnis (pengusaha) mengkhawatirkan, presiden yang berbisnis, sebagai pejabat politik cenderung menyalahgunakan kekuasaan atau melakukan praktik proteksi. Namun ada pihak berargumen, justru capres-cawapres yang tidak punya bisnis tapi bermain mata dengan pengusaha itu akan lebih berbahaya. Kalau pemimpin politik seperti presiden memiliki bisnis, ia justru tahu etika. Last but not least. Biarkanlah butir-butir renungan itu menjadi milik kita semua, rakyat Indonesia yang hari-hari ini memilah-milah untuk selanjutnya memilih pada tanggal 8 Juli 2009 mendatang. Proses memilih memang sebuah pengorbanan bukan mahkota mawar. Kita menolak Epikurisme yang berkata, “Coromemus nos rosis, cras enim moriemur. Marilah kita mengenakan mahkota mawar, karena besok pagi kita akan mati!” Tidak. Kita tidak akan mengenakan mahkota mawar dan bersenang-ria saat minggu tenang. Kita justru menahan diri, berhati-hati memilih; karena kita akan terus hidup di negara ini. Semoga!

Flu Babi Menular Antar Manusia sambungan hal 1 Flu babi antar manusia ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita. Secara keseluruhan, mayoritas penderita flu babi di Indonesia merupakan impor. Yang artinya, mereka tertular virus swine flu tersebut ketika berada di luar negeri. Yakni antara lain Singapura, Kanada dan Australia. “Tapi mereka tidak parah,” ujarnya.

Ditambahkan Tjandra, virus A H1N1 berpotensi berkembang pada penderita usia 20-30 tahun. “Di atas usia itu virusnya tidak terlalu bahaya.” tambahnya. 20 Orang Berdasarkan laporan dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan Badan Litbangkes Depkes mengenai perkembangan kasus Influenza A H1N1, sampai hari Sabtu (4/7), terdapat tam-

bahan kasus baru sebanyak 12 orang. “Indonesia telah mencatat 20 kasus positif Influenza A H1N1. Dari 20 kasus positif, satu orang dinyatakan sembuh dan sudah pulang yaitu BM (P, 22 tahun) WN Inggris,” tambah Tjandra. 12 penderita baru flu babi yakni AR (L, 23 TH), RA (L, 10 bln), HR (P, 40 th), IG (L, 33 th), N (P, 34 th), BE (L, 50 th), TD (L, 65 th), F (L, 14 th), RW (L, 23 th), BA (L, 22 th), JO (L,

43 th), dan NN. Mereka masing-masing dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah sebanyak 6 Orang , RS Gatot Subroto (1 orang.), RS Internasional Bintaro (1 orang) dan RS Sanglah Denpasar (3 orang). “Mereka dalam kondisi membaik,” tambahnya. Sebelumnya, delapan penderita flu babi dirawat di RS Sulianti Saroso (Jakarta) dan RS Sanglah Bali. (persda network/yls)

Warga Ketap Mengamuk sambungan hal 1 disulut aksi pengeroyokan dan penganiayaan oleh warga Dusun Tayu terhadap seorang warga Ketap bernama Suhardi alias Didi (34) hingga menyebabkan korban tewas. Massa awalnya mengepung rumah salah seorang warga Tayu yang diduga terlibat dalam aksi penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Didi. Lantaran pelaku tak mau keluar, massa melampiaskan kemarahan dengan melempar dan merusak beberapa lembar kaca nako rumah tersebut. Massa pun makin beringas dan berupaya merengsek masuk ke dalam rumah. Polisi yang mengetahui jika orang diincar oleh massa itu masih berada di dalam rumah, langsung melakukan pengamanan dan berhasil mengeluarkannya dari dalam rumah. Saat polisi hendak membawa orang tersebut ke Polsek Jebus, massa makin beringas dan melakukan pemukulan bertubi-tubi. Polisi sempat kuwalahan sehingga terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Namun tembakan peringatan itu tidak dihiraukan massa. Mereka terus merangsek dan mencoba melepaskan warga Tayu tersebut dari kawalan polisi. Dengan susah payah warga itu berhasil dibawa ke Polsek Jebus menggunakan mobil patroli. Sebelum mencari dan mengejar sejumlah warga Tayu lainnya yang dianggap terlibat melakukan penga-

niayaan terhadap Didi, massa dari Dusun Ketap juga membakar sebuah sepeda motor. Sepeda motor milik warga Tayu yang juga disebut-sebut turut melakukan penganiayaan terhadap Didi hangus dibakar. Tak puas membakar sepeda motor, massa kemudian bergerak ke lokasi TI milik Ak warga Dusun Tayu. Satu buah camp TI milik Ak seketika itu langsung ludes berikut peralatan TI seperti pipa. Usai membakar camp TI mili Ak, massa dari Dusun Ketap kembali melakukan pencarian di Dusun Tayu. Mereka menyisir sejumlah rumah warga yang dicurigai terlibat tindak penganiayaan terhadap korban Didi. Namun massa tidak menemukan satupun pelaku lantaran sudah keburu melarikan diri dan belasan di antaranya sudah diamankan oleh aparat Polsek Jebus. Kendati suasana mulai lengang, namun hingga petang kemarin, personel Polres Bangka Barat yang diterjunkan memback up Polsek Jebus masih berjaga-jaga di TKP. Kapolres Bangka Barat melalui Kasat Reskrim AKP Agung Budi mengatakan, kemarahan massa dari Dusun Ketap terhadap sejumlah warga Dusun Tayu itu diduga lantaran terkait kasus pengeroyakan dan penganiayaan hingga menyebabkan salah seorang warga Dusun Ketap tewas. “Tapi prosesnya untuk sementara kita fokusnya ke

pengeroyokannya dulu, karena tindakan ini mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, yang kasus pengrusakan rumah dan lainnya itu tetap akan ditindak,” kata Agung. Sementara itu Kades Ketap Indra mengimbau warganya dapat menahan diri dan tidak melanjutkan aksi anarkis. “Saya imbau agar warga saya, tidak berbuat anarkis dan main hakim sendiri, itu sama saja melanggar hukum. Mohon semua yang telah terjadi diserahkan ke pihak yang berwajib saja, untuk memproses secara hukum,” harap Indra. Diduga Hendak Mencuri Aksi pengeroyokan terhadap Suhardi alias Didi (34) warga Dusun Ketap yang dilakukan oleh puluhan warga Dusun Tayu ini terjadi di lokasi TI milik Ak di kawasan kandang ayam dusun setempat, Sabtu (4/7) dini hari. Didi saat itu kepergok oleh Ak berada di lokasi TI dan diduga hendak melakukan pencurian mesin TI. Ak mengetahui Didi sudah berada di dekat mesin TI. Didi yang hanya seorang diri di lokasi TI dicurigai hendak melakukan pencurian. Seketika itu juga Ak menghubungi adik kandungnya berinisial Ah dan warga lainnya di Dusun Tayu. Tanpa ba bi bu, Didi langsung disergap dan dikeroyok dan kedua tangannya diikat tali rafia. Didi menderita luka serius dan berlumuran darah akibat dipukuli. Nyawa bapak

dua anak ini tidak tertolong lagi saat dilarikan ke Pusyandik Parittiga Jebus sekitar pukul 02.00 WIB. Seorang warga yang mengetahui kejadian tersebut, Sabtu (4/7) sekitar pukul 02.00 WIB langsung menghubungi Polsek Jebus, soal kejadian penganiyaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang di lokasi TI. Jajaran anggota Polsek Jebus seketika itu langsung bergerak turun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan korban, sementara massa dari Dusun Tayu kabur meninggalkan lokasi. Anggota Polsek Jebus langsung melarikan korban yang dalam kondisi kritis, ke Pusyandik Parittiga untuk mendapatkan perawatan dan pertolongan, namun belum sempat tiba di Pusyandik, nyawa korban tidak tertolong lagi. Setelah dilakukan visum, sekitar pukul 04.30 WIB korban dibawa ke rumah duka di Dusun Ketap Desa Ketap. Sabtu (4/7) siang korban langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat. Informasi soal tewasnya Didi lantaran dihakimi massa tersebut di Sabtu (4/7) pagi langsung terdengar ke seluruh warga setempat. Mendengar informsi itu, massa yang belum diketahui siapa penggeraknya, kemudian menuju ke Dusun Tayu yang jaraknya hanya sekitar 500 meter dari Dusun Ketap. (yik)

Hukum Seberat-beratnya sambungan hal 1 Setelah mendengar suaminya dikabarkan meninggal, Lili spontan langsung tak sadarkan diri di rumahnya. Sesaat setelah siuman Lili hanya bisa menangis histeris. Dua anaknya yang baru terbangun dari tidurnya juga belum tahu apa gerangan yang terjadi. Setelah mengetahui, kedua bocah itu langsung mencucurkan air mata, menangis tersedu-sedu dan histeris. Mata perempuan itu makin memerah, terlebih sejak semalam ia tidak bisa memejamkan mata lantaran memikirkan Didi yang pergi

sejak Jumat (3/7) sekitar pukul 21.00 WIB. Rahim, kakak ipar korban, menuturkan, Jumat (3/7) pukul 21.00 WIB, Didi keluar rumah setelah berpamitan dengan keluarganya. “Dia pamit mau ke Tayu, katanya mau rental alat berat untuk dipakai TI. Saya tidak percaya begitu saja, kalau adik ipar saya itu dikatakan maling di Tayu, sampai terjadi hal seperti itu (meninggal dengan cara tidak wajar, karena dihakimi massa),” tutur Rohim ketika menemui harian ini di Mapolsek Jebus, Sabtu (4/7) petang. Rahim mengisahkan,

sesaat sebelum keluar rumah untuk ke Dusun Tayu, Didi sempat meminta uang sekitar Rp 1 juta kepada istrinya dan langsung pergi. “Lili tidak bisa tidur sampai pagi, hingga dia dapat kabar kalau suaminya meninggal. Tapi pas dapat kabar itu, jenazah Didi belum dibawa pulang. Mungkin setelah subuh baru sampai di rumah duka,” ujar Rohim tampak sedih. Rohim mengungkapkan, sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Didi diketahui tidak ada masalah dengan warga Dusun Tayu. “Dia selama ini tidak ada masalah dengan orang-orang

Dusun Tayu, Didi sendiri sehari-hari ada di TI terus dan pulang petang. Saya khawatir mungkin ada yang tak beres sebab kematian adik saya itu, sepertinya tidak mungkin kalau dia ini mau maling di TI,” kata Rohim tak percaya. Kelurga Lili lanjut Rohim, meminta agar para pelaku pengeroyokan, tetap diproses dan dihukum seberat-beratnya. “Kami dari pihak keluarga meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengungkap siapa saja pelakunya dan menghukum mereka seberatberatnya, jangan diberi ampun,” tandas Rohim. (yik)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.