RADAR LAMPUNG | Rabu, 12 Desember 2012

Page 18

18

RABU, 12 DESEMBER 2012

The Hobbit: an Unexpected Journey THE Hobbit: an Unexpected Journey merupakan film lanjutan dari salah satu yang terlaris sepanjang masa The Lord of the Ring yang diambil dari novel best seller karangan J.R.R. Tolkien. Film ini berkisah tentang perjalanan seorang Hobbit bernama Bilbo Baggins ke sebuah daerah pegunungan yang sunyi untuk merebut kembali harta karun yang telah dicuri. Bilbo (Martin Freeman) terseret dalam

petualangan untuk merebut kembali Kerajaan Kurcaci Erebor dari cengkeraman Smaug sang naga. Bilbo yang didatangi oleh Gandalf the Grey (Ian Mckellen) tiba-tiba terjun dalam sebuah perjalanan panjang bersama 13 kurcaci yang dipimpin oleh sang ksatria kurcaci legendaris, Thorin Oakenshield (Richard Armitage). Petualangan ini membawa Bilbo ke daerahdaerah yang masih liar, sehingga ia pun bertemu

REMEDIAL ! ! ! o Oh N UJIAN boleh saja berakhir, tapi itu bukan berarti X-raeders bisa tenang-tenang aja. Ya walau nggak ada kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah. Pasalnya, setelah ujian para dewan guru akan mengumumkan hasil ujian (nilai) yang telah X-raeders lakukan. Apa hasilnya memuaskan atau tidak ya? Dak dik duk der yo! Hem, bagi yang nilainya tuntas, boleh deh merasa lega dan senang. Tapi, kalo yang belum tuntas gimana ya? So pasti guru akan memberikan remedial, alias ujian perbaikan. Duh malesnya! Ungkapan itu yang pastinya X-readers ucapkan, jika benar akan menghadapi proses remedial. Kita simak yuk apa kata sahabat-sahabat kita di bawah ini mengenai remedial. Check this out! ’’Remedial itu mengulang ujian yang nilainya nggak mencapai target! Biasanya sih guru memberikan tugas ataupun ujian kembali. Yah kalo dibilang penting atau enggak, pasti penting sih. Karena itu kan yang buat nilai kita bisa tuntas dan mencapai target. Gue sendiri pun pernah mengalaminya, tapi nggak sering loh. Dan rasanya itu, ngeselin, nyebelin, ngebetein, pokoknya ih waw banget deh! Gue nggak suka, karena itu membuat diri gue terlihat bodoh di mata temen-temen,’’ tutur Maharani Aulia Fajri, siswi SMAN 7 Bandarlampung.

Tuti Mufarokah, mahasiswi STAIN Metro, pun turut menyumbangkan suaranya nih X-raeders! Katanya, remedial itu adalah hal yang paling dibenci selama sekolah, setelah hukuman. Loh, kenapa ya? ’’Yups, bener banget! Males banget rasanya dibuat pusing untuk kali keduanya. Setelah ujian, gue pengin nge-refresh otak. Kalo dikasih tugas remedi, so pasti otak gue bukannya refresh malahan tambah pusing,’’ kata cewek yang hobinya shopping ini. Ade Nurcholis nggak mau ketinggalan berargumen nih guys! Doi mengatakan, bahwa remedi hanya membuang-buang waktu saja. ’’Remedial adalah hal yang super ngebetein dan menyebalkan. Remedi itu nggak penting dan cuma buangbuang waktu aja. Seharusnya, habis ujian itu kita santai-santai. Eh ini malahan suruh ngerjain soal ulang,’’ ujar cowok berkulit putih ini. Bertolak belakang dengan ketiga sahabat kita di atas nih X-raeders! Sahabat-sahabat kita di bawah ini malahan bilang, kalo remedial adalah kegiatan yang menyenangkan. Karena, selain mereka dapat lebih paham dengan pelajaran, mereka juga bisa memperbaiki nilai yang jeblok, alias di bawah standar rata-rata. ’’Remedial nggak cuma dilakukan saat habis ujian akhir semester saja kok. Tapi juga bisa

remedial setelah ulangan harian atau setelah mengerjakan tugas harian. Gue sendiri pernah mengalaminya! Emang sih pertamanya gue ngerasa kesel dan bete. Tapi, setelah itu gue merasa senang dan beruntung. Karena, materi-materi yang sebelumnya gue kurang mengerti jadi lebih mengerti dan lebih paham,’’ papar Tranto siswa SMKN 4 Bandarlampung. ’’Gue nggak pernah bilang nggak suka kalo diumumkan, bahwa diri gue harus remedial gara-gara nilai gue nggak tuntas. Remedial itu sama aja ngasih peringatan ke gue buat lebih berintrospeksi. Apakah selama ini gue udah belajar dengan bener, sehingga nilai gue nggak tuntas dan harus menjalani proses remedial? Jadi, gue merasa senang aja kalo ada remedi. Bisa menjadi cerminan untuk diri gue ke depannya dan yang pasti lebih seneng lagi, bisa memperbaiki nilai yang jeblok,’’ ungkap Debi Hadi cewek yang duduk di bangku kelas XI SMAN 16 Bandarlampung. X-readers udah pada denger kan bagaimana tanggapan dari sahabatsahabat kita mengenai remedial. Nah, sekarang yang terpenting, kalo kalian nggak mau remedial ya harus rajin belajar. Supaya nilai nggak jeblok dan nggak harus melakukan remedial. Oke X-raeders! (sandiareka/p3/c3/irfa)

Introspeksi Diri REMEDIAL merupakan kegiatan mengulang untuk memperbaiki apa yang selama ini belum baik atau belum tuntas. Kegiatan ini secara umum bertujuan membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Biasanya, remedial diberikan dalam bentuk pengulangan pelajaran yang belum dimengerti dan tes. Kegiatan remedial tidak hanya dilakukan saat habis ujian saja. Tapi juga saat ulangan atau tes hari-hari biasa. Remedial itu penting sekali untuk siswa yang memang benar-benar kurang dalam menguasai mata pelajaran. Dengan adanya remedial, siswa dapat lebih memahami dan mengerti suatu pokok pembahasan dalam pembelajaran. Manfaat yang lain dari kegiatan remedial yaitu bisa tercapainya

Zainuri, S.Ag., M.M.Pd. Kepala SMA Perintis 1 Bandarlampung suatu kompetensi, menambah pengetahuan seorang siswa. Dan yang paling penting, bisa mengintrospeksi diri, baik siswa maupun guru. Siswa dapat mengintrospeksi cara belajarnya. Guru pun mengintrospeksi cara

mengajarnya. Tujuannya agar terjalin suatu harmonisasi yang sinkron dalam kegiatan belajarmengajar. Kebanyakan dari siswa sekarang sering mengeluh saat melakukan proses remedial. Padahal, seorang siswa yang melakukan remedial bukan berarti bodoh. Mungkin saja saat mengerjakan soal atau latihan, si siswa sedang sakit sehingga tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Akibatnya, nilai yang didapat tidak sesuai standar dan harus menjalani proses remedial. Maka itu, tugas seorang guru untuk lebih memberikan pemahaman dan pengertian tentang apa itu sebenarnya remedial dan manfaatnya bagi siswa. Jika siswa sudah paham apa sebenarnya remedial, tujuan, pelaksanaan, dan manfaatnya pasti tidak ada lagi siswa yang mengeluh dan takut. (sandiareka/p3/c3/irfa)

dengan Goblin, Orcs, Wargs, Shapeshifter, sampai laba-laba raksasa. Di perjalanan, Bilbo juga bertemu dengan Gollum (Andy Serkis), makhluk misterius yang akan mengubah hidupnya selamanya. Wah, penasaran apakah film ini akan seseru dan sesukses film The Lord of the Ring? Kita tunggu saja tanggal mainnya. Sebab, film ini akan diputar perdana pada 14 Desember di Amerika Serikat guys! (dbs/sandia/p3/c3/irfa)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.