RADAR LAMPUNG | Kamis, 30 Juni 2011

Page 2

SAMBUNGAN

2 Butuh...

Dari Hal. 1

Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal Zaini, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi. Rakor ini menindaklanjuti instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang penghentian sementara pengiriman TKI sektor informal ke Arab Saudi mulai 1 Agustus 2011. Moratorium akan dilaksanakan hingga pemerintah kedua negara memiliki kesepakatan yang menjamin perlindungan dan pemberian hak-hak para TKI. Keputusan ini diambil sebagai reaksi atas hukuman mati yang dijatuhkan pihak Arab Saudi kepada Ruyati, pembantu rumah tangga asal Bekasi, tanpa pemberitahuan kepada RI. Hatta Rajasa mengatakan, kebijakan moratorium pengiriman TKI harus diikuti penciptaan lapangan kerja yang lebih luas. Pasalnya, Arab Saudi merupakan negara tujuan terbesar kedua bagi TKI, setelah Malaysia. Menurut data Kemenakertrans dan BNP2TKI, sekitar 1,5 juta TKI bekerja di Arab Saudi. Sebanyak 15-20 ribu TKI berangkat ke negeri itu setiap bulan. Sebagian besar dari mereka berasal dari 38 kabupaten/kota yang teridentifikasi sebagai kantong TKI, dan yang terbanyak dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, serta Nusa Tenggara Barat. ’’Mulai Agustus nanti mereka dilarang bekerja ke Arab Saudi, dan pemerintah harus menciptakan lapangan kerja buat mereka. Program akan difokuskan pada perempuan usia produktif di 38 kabupaten/kota yang merupakan sumber pengiriman TKI,’’ kata ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (jpnn/c1/niz)

Ayah...

Dari Hal. 1

Namun, aparat kepolisian curiga. Polisi meminta jenazah korban divisum. Dari situ diketahui jika korban tewas akibat dihantam benda tumpul. Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya laki-laki berkulit sawo matang itu mengakui perbuatannya. Kapolsek Tanjungan AKP Setiawan Eko Prasetya belum mau berkomentar banyak soal kejadian tersebut. ’’Nanti diekspos di Polres (Lamsel). Barang bukti berupa sebuah batu dan pakaian korban telah kami amankan,’’ katanya kemarin. (dur/c1/niz)

1 Juli...

Dari Hal. 1

Pada program studi IPS, Unila menduduki urutan ke-4. Sementara di urutan pertama UI, disusul Unesa (Universitas Negeri Surabaya) dan Universitas Mataram. Pada PTN Unila program IPS, yang diterima 1.025 dari 19.425 peminat. Berdasarkan nilai yang diperoleh, Unila menduduki urutan ke-20 dengan rata-rata nilai untuk program studi IPA 75,27. Sementara di urutan pertama Institut Teknologi Bandung (ITB). Dari segi nilai di Unila, prodi yang memiliki nilai tertinggi adalah kedokteran dengan rata-rata nilai 90,89 dan nilai tertinggi 95,93. Berurutan prodi dengan nilai tertinggi yakni pendidikan kedokteran, matematika, akuntansi, dan bahasa Inggris. (shn/c1/ary)

Mau...

KAMIS, 30 JUNI 2011

Jawa Pos News Network

Dari Hal. 1

Mulai sekretaris daerah, kepala satker, hingga staf biasa. ’’Diraihnya WTP ini suatu penghormatan dan kebahagiaan bagi kami. Namun, ini juga menjadi beban bagi kami untuk dapat mempertahankan dan memperbaikinya. Baik dari sisi penggunaan maupun administrasinya, serta penggunaan sesuai kebutuhannya,’’ beber dia. Penyerahan predikat opini WTP tersebut disampaikan Kepala BPK RI perwakilan Lampung Novy G.A. Pelenkahu dan diterima langsung Mukhlis Basri. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Lambar Dadang Sumpena, Inspektur Ibrahim Amin, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Adi Utama, Sekretaris DPRD Irhan Zailan, serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Lambar Indra Kesuma. Menurut Novy G.A. Pelenkahu, predikat opini WTP tersebut merupakan suatu prestasi yang diperoleh berkat kerja keras dan komitmen yang serius para pelaksana administrasi pemerintah daerah. Karena untuk meraih prestasi tersebut perlu keberanian buat menerapkan tata kelola administrasi pemerintahan dan pengelolaan keuangan dengan baik. Ia berharap atas prestasi yang diraih Pemkab Lambar sebagai yang pertama dan satu-satunya kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang meraih opini WTP dapat dipertahankan pada tahun-tahun selanjutnya. Sementara, Kepala Dinas PPKAD Lambar Adi Utama mengatakan, setidaknya ada empat item yang diukur BPK RI terhadap LHP-LKPD. Antara lain mengikuti standar akuntansi pemerintahan, kecukupan dalam pengungkapan (tidak dimanipulasi, Red), kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, terakhir evektivitas pada pengendalian sistem pengelolaan keuangan daerah. (een/c1/ary)

Empat... menjelaskan akan terus menjalin kontak dengan pemerintah pusat. Persoalan ini, lanjut Setiato, memang sudah ranah pemerintah pusat untuk memberikan advokasi. ’’Kami juga kontak Kementerian Luar Negeri dan BNP2TKI,’’ papar dia. Hanya, tambah Setiato, mereka berempat diketahui tidak berangkat lewat pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) resmi. Melainkan bekerja di Malaysia dengan paspor pelancong. Meski demikian, menurut dia, sudah menjadi kewajiban negara untuk melindungi dan memberi perlindungan kepada warganya di luar negeri. ’’Hanya, dengan adanya peristiwa ini, mudah-mudahan masyarakat sadar agar

Sambungan dari Hal. 1 mencari PPTKIS yang resmi. Itu supaya terpantau dan terdata serta tidak menyulitkan,’’ pungkas Setiato. Sementara salah seorang TKI, yakni Sudaryono, diketahui beralamat di Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Sedangkan keterangan Kasi Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri Disnakertrans Lampung Bagya Wahyanta, Sudaryono juga merupakan penduduk Desa Tambahdadi, Purbolinggo. Lamtim. Tim Disnakertrans provinsi yang terdiri dari Bagya Wahyanta, Togar Sianipar, dan Novandi turun ke lapangan mengecek seluruh keluarga TKI di Lamtim. Sementara untuk Sujoko, menurut Bagya, saat ini juga telah berdomisili di Tambahdadi, meski alamat yang tertera di data KBRI

adalah di Tamanendah, Purbolinggo. Menurut Bagya, Sujoko sudah pindah sejak perceraian dengan istrinya beberapa waktu lalu. Terpisah, Konsul Sosial Budaya Konjen RI di Penang Irzani Ratni mengatakan bahwa pendampingan atas keempatnya merupakan wewenang KBRI di Kuala Lumpur. Namun, menurutnya, biasanya yang perlu dilakukan oleh TKI yang terancam hukum gantung itu membuat surat permohonan kepada Yang Dipertuan Agung Malaysia, presiden RI, dan juga gubernur daerah yang bersangkutan. Di sisi lain, ada juga kabar menggembirakan. Winfaidah (28) dikabarkan pulang ke Lampung Jumat (1/7) mendatang.

Bantah... ’’Apalagi kalau sampai diminta petugas,” tandasnya. ’’Saya tegas Pak, kalau memang ada kejelasan identitas oknum petugas yang memaksa meminta uang, jelas akan kami tindak. Karena itu semua bertolak belakang dengan kondisi di lapas yang saya tahu,” yakin Probo –sapaan akrabnya. Dia mengaku telah mengklarifikasi Safril. Petugas lapas itu menyatakan tidak pernah meminta uang kepada siapa pun. ’’Mungkin Bapak (Radar, Red) yang menaruh uang itu. Tetapi, Safril tidak meminta kan,” ujarnya. Suprobowati yang baru 1,5 tahun memimpin lapas wanita ini melanjutkan, jika dipaksa memberi uang, maka itu bisa disebut pungli. Namun lain halnya jika pembesuk dengan ikhlas memberikan

Sambungan dari Hal. 1 uang tanpa diminta. Pernyataan Probo ini agak berbeda dengan yang dialami Radar sendiri. Misalnya, saat Radar akan keluar lapas. Ketika sudah berjalan agak jauh, salah seorang petugas memanggil. ’’Pak uang mejanya belum,” ujar lelaki itu sambil meminta Rp10 ribu. Probo juga menampik terjadinya tindak kekerasan di dalam lapas. Menurutnya, wajar kalau ada oknum petugas yang berbicara agak keras. ’’Mungkin petugas itu memang nada bicaranya sudah seperti itu,” terusnya. Selama di lapas, Probo menegaskan, dirinya selalu mengutamakan privasi maupun keamanan para WBP (warga binaan pemasyarakatan) dan meminimalisasi dampak kurang baik. Ia juga selalu menyampaikan kepada para petugas untuk menjaga

dan memperlakukan WBP dengan baik. ’’Barangkali begini Pak. Sepengetahuan saya selama ini yang namanya kolam lintah itu tidak pernah ada. Yang ada lubang sampah kering yang digunakan untuk membakar sampah. Atau mungkin itu cerita lama, saya tidak tahu. Dan untuk tongkat listrik, kami memang ada dua, tetapi tidak berfungsi. Paling untuk ngagetin aja,” ungkapnya. Demikian halnya dengan sarana dan prasarana kebersihan. Pihak lapas tidak pernah meminta kepada WBP. Semua dibebankan pada anggaran lapas. Keterangan Probo ini sebagai sanggahan atas penjelasan sumber Radar di lapas tersebut. Sumber itu merasa para tahanan di sana bak sapi perah yang hanya diambil susunya oleh peternak. Bagaimana tidak, bahkan

Lapas... Hasilnya, satnarkoba berhasil mengamankan tiga unit handphone berikut tiga simcard milik Deni yang diketahui berprofesi sebagai kapten kapal cepat jurusan DumayMalaysia. ’’Penggeledahan ini dilakukan untuk penyelidikan,” kata Fahrul kepada Radar Lampung saat dihubungi melalui ponselnya tadi malam. Sementara, Kepala Lapas Kalianda Riduan, Bc.I.P., S.H. membenarkan jika pihak Polres Lamsel telah melakukan penggeledahan. Terutama di blok B tempat Deni ditahan. ’’Dari hasil penggeledahan, pihak kepolisian berhasil mengamankan ponsel milik Deni dan simcard-nya,’’ terang dia. Meski demikian, mantan Kalapas Bengkulu ini menyangkal jika pihaknya mengizinkan Deni untuk memiliki ponsel di lapas. Ia mengaku pihaknya juga kecolongan akan hal ini. ’’Namanya saja tahanan, pasti mereka memiliki beribu cara untuk menggunakan ponsel di lapas,’’

untuk membeli peralatan yang ada di lapas, para petugas juga meminta uang. ’’Untuk membeli gunting rumput aja mereka minta uang sama kami dan kalau kita mau minjam HP petugas untuk meng-SMS keluarga juga harus membayar,” tuturnya. Meski membantah itu semua, Probo mengakui petugas di poliklinik kurang tanggap. Hal itu disebabkan dia bukan tenaga medis asli, hanya staf lapas yang mengerti tentang kesehatan. Belum lagi ruang poliklinik yang digabungkan dengan ruang kegiatan kerja juga membuat hal tersebut jadi tidak maksimal. ’’Sampai saat ini saya memang enggak punya perawat. Kami hanya memberdayakan staf lapas yang mengetahui sedikit tentang kesehatan, daripada tidak ada sama sekali,” jelasnya. (gyp/c1/dea)

Sambungan dari Hal. 1 kata Riduan. Keterlibatan Deni sendiri dibeber Kanit 1 Subdit IV Direktorat Narkoba Bareskrim Mabes Polri AKBP K. Lubis kepada wartawan. Dia mengakui, jaringan ini terkait dengan DS, napi yang mengendalikan narkoba dari dalam Lapas Kalianda. ’’Salah satu anggota jaringan ini merupakan adik Deni,’’ ujarnya seraya menjelaskan, kelompok ini kemungkinan adalah pengendali peredaran sabu-sabu yang berada di luar Lampung. DS sendiri adalah seorang napi yang berada di Lapas Kalianda. Pria yang bekerja sebagai kapten kapal itu ditangkap di Lampung saat membawa narkoba. ’’Kasusnya sendiri saat ini belum divonis,’’ ungkapnya. Masih menurut K. Lubis, sindikat ini terkuak menyusul penangkapan tujuh orang, yang terdiri lima WNI dan dua WNA asal Malaysia pemilik sabu-sabu seberat 1,5

kilogram di kamar 302 Hotel Dian Graha, Jalan Gatot Subroto, Pekanbaru, Rabu (29/6). Penangkapan terjadi setelah dilakukan pengintaian selama enam hari terhadap kelompok ini. Saat dipastikan bahwa mereka membawa sabu-sabu ke dalam kamar hotel tersebut, Rabu sekitar pukul 11.00 WIB dilakukanlah penangkapan. Saat digerebek dan ditangkap, salah satu anggota kelompok ini sempat coba menghilangkan barang bukti dengan memasukkan satu bungkusan sabu-sabu ke dalam mulut dan menelannya. Namun, perbuatan ini dapat dicegah. Dua polisi harus bergumul dengan tersangka hingga berguling-guling di depan kamar 302 agar niat tersangka itu tidak terlaksana. Di dalam kamar ditemukan beberapa bungkusan sabu-sabu dengan berat keseluruhan 1,5 kg senilai Rp3 miliar. Selain itu, tampak juga sebuah tas berisi uang sebanyak Rp1 miliar. Saat ditemukan,

Bau... mengumpulkan reruntuhan rumah dan sampah ke areal penimbunan. Beberapa alat berat juga memperbaiki tanggul besar di sepanjang pesisir pantai yang rusak. Tanggul itu dibangun sekitar 1953. Di sekitar tanggul, tampak tumpukan bangkai mobil yang telah dievakuasi dari areal persawahan. Aktivitas semacam itulah yang sehari-hari terjadi di pesisir Kota Iwanuma, sekitar 6 kilometer dari Kantor Iwanuma Volunteer Center (pusat relawan). Setelah tsunami 11 Maret yang melanda wilayah Tohuku, Kota Iwanuma memang menjadi salah satu pusat perhatian tim penanggulangan bencana pemerintah Jepang. Tak sampai sehari setelah bencana, pemerintah setempat telah menampung

Menurut Setiato, Disnakertrans provinsi nantinya menunggu kedatangan Winfaidah di Lampung. Sementara itu, Kepala Badan Perwakilan Provinsi Lampung di Jakarta Dr. Edarwan, M.Si. mengabarkan, pada pukul 11.12 WIB kemarin, Winfaidah telah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Menurutnya, semula Winfaidah hendak dibawa ke Wisma Lampung di Tomang Jakarta. Namun karena berbagai pertimbangan, maka Winfaidah dibawa ke safe house Kementerian Sosial. Dijelaskan mantan sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah itu, Winfaidah akan menjadi saksi dalam persidangan di Pulau Batam. (wdi/c1/ary)

sabu-sabu ini disimpan di dalam kotak kaleng biskuit dengan cara disembunyikan di bagian bawah kotak tersebut. Sedangkan bagian atasnya ditutupi dengan biskuit sebagai pengalihan. ’’Jaringan ini adalah jaringan internasional dari Port Klang, Malaysia, yang masuk melalui Bengkalis, Riau,’’ jelas K. Lubis. Dilanjutkan, dari Bengkalis, mereka masuk melalui Sungai Apit menggunakan Kapal Ferri. ’’Dari situ, mereka masuk Pekanbaru dengan menggunakan kendaraan umum, lalu masuk hotel kamar 302, di sinilah mereka ditangkap,’’ paparnya. Dari pengakuan tersangka asal Malaysia saat diinterogasi, mereka baru sekali membawa barang haram itu ke Indonesia. ’’Namun, kami akan terus telusuri. Tidak tertutup kemungkinan dari hasil pemeriksaan nantinya ternyata sudah lebih dari sekali,’’ jelas K. Lubis. (man/rnn/dur/ whk/jpnn/c1/ary)

Sambungan dari Hal. 1 sekitar 7.214 pengungsi di 28 fasilitas umum. Mulai gedung olahraga, sekolah, hingga balai masyarakat. Meski memiliki toilet, gedung-gedung tersebut tidak dilengkapi kamar mandi umum. ’’Seminggu sekali, kami mengajak mereka ke lokasi yang memiliki tempat untuk mandi. Begitulah kondisi sebenarnya ketika itu,’’ kata Toshiyo Chiba, penanggung jawab Iwanuma Volunteer Center, di hadapan peserta program Jenesys dari Indonesia. Karena begitu banyak jumlah pengungsi, Pemerintah Kota Iwanuma memutuskan untuk membentuk pusat relawan pada 12 Maret 2011. Awalnya, pengurus pusat relawan hanya terdiri enam pegawai Municipality Social

Welfare Council atau Dinas Sosial setempat. Karena terlalu sedikit, pemerintah merekrut 18 staf dari berbagai asosiasi. Jumlah relawan terus bertambah setelah pengurus Volunteer Center mengumumkan kebutuhan relawan melalui radio lokal Iwanuma FM dan website pemerintah kota. Per 18 Juni 2011, jumlah relawan yang terdaftar sudah mencapai 17 ribu orang, yang 16 ribu di antaranya sudah aktif membantu para korban tsunami. Selain membantu kebutuhan seharihari korban, relawan yang tergabung dalam Iwanuma Volunteer Center terus mengupdate data kependudukan setelah tsunami. Per 19 Juni, data terakhir mereka menunjukkan bahwa korban meninggal di seluruh

wilayah Tohuku lebih dari 15 ribu orang. Jumlah warga yang belum ditemukan sekitar 7.650 orang. Di Prefektur Miyagi, korban meninggal mencapai 9.251 orang, sedangkan yang hilang tercatat 4.723 orang. Khusus di Kota Iwanuma, korban meninggal 81 orang dan korban hilang 2 orang. ’’Luas Kota Iwanuma 61 kilometer persegi. Maret lalu, tsunami menggenangi 29 kilometer persegi atau 48 persen dari wilayah kota ini,’’ jelas Toshiyo Chiba, penanggung jawab Iwanuma Volunteer Center. Pria berusia 62 tahun itu juga menyebutkan, tsunami 11 Maret telah merusak 500 bangunan dan menggenangi 1.000 rumah di Kota Iwanuma. (c1/niz)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.