RADAR LAMPUNG | Rabu, 24 Agustus 2011

Page 12

12

RADAR LAMPUNG

RABU, 24 AGUSTUS 2011

Anggaran Tak Turun, Panwas Tuba Barat Ancam Mundur TUBA BARAT – Pelaksanaan Pilkada Tuba Barat terancam tanpa pengawasan. Pasalnya, baik panwas pilkada kabupaten, panwas kecamatan, dan panwas pilkada lapangan (PPL) akan mengundurkan diri. Ini dilakukan bila anggaran pengawasan yang diajukan sebesar Rp1,2 miliar ke Pemkab Tuba Barat tidak dipenuhi. Hal ini dikatakan Ketua Panwas Pilkada Tuba Barat M. Untung, S.Ag. kemarin (23/8).

Dibeberkan Untung, sesuai dengan memorandum of understanding (MoU) yang disepakati pemkab-panwas pilkada yakni Rp1,2 miliar. Dari jumlah itu baru dikucurkan Rp300 juta, tepatnya pada Maret–Juni 2011. ’’Karena kita sudah tidak punya anggaran, pada 30 Juni 2011 kembali mengajukannya ke Pemkab Tuba Barat. Namun, hingga detik ini (kemarin) belum ada realisasinya. Akibatnya, selama

Juli–Agustus 2011 ini panwas tanpa uang operasional dan uang honor,” bebernya. Panwas juga sudah mengordinasikan hal ini ke Pemkab Tuba Barat. Namun, hingga kemarin belum ada kepastian. Panwas Pilkada Tuba Barat juga telah mengirim surat ke Bawaslu untuk melaporkan kondisi yang ada. Surat itu juga ditembuskan ke Departemen Dalam Negeri, mohon diperhatikan. ’’Surat itu sudah kita sam-

paikan langsung melalui Ibu Tio Sitorus, anggota Bawaslu bagian umum yang juga membidang tentang anggaran,” ujarnya. Atas krisis anggaran ini, Untung juga sudah mengordinasikan dengan Pj. Bupati Tuba Barat Hanan A. Razak. Pj. bupati sudah mengajukan supaya DPRD menyetujui mendahului pembahasan anggaran panwas itu. ’’Menurut pemberitaan salah satu media cetak beberapa waktu lalu, anggaran

panwas hanya disetujui Rp550 juta. Hal ini tentunya menjadi problem kita. Karena itu, kita koordinasikan dengan Bawaslu,” katanya. Seandainya dari Bawaslu belum bisa memberi jalan keluar, pihaknya akan mengundurkan diri dari kancah Pilkada Tuba Barat. ’’Tugas kita terlalu berat. Sementara, anggaran yang seharusnya membekingi kita untuk bekerja maksimal sama sekali tidak ada,” jelasnya. (fei/rnn/c2/een)

FOTO AGUS SUWIGNYO

KONSOLIDASI PARTAI: Pasangan calon bupati-wakil bupati Pringsewu Sujadi Saddat-Handitya Narapati S.Z.P. saat menghadiri konsolidasi dan penyerahan SK anak ranting PDIP se-Kecamatan Gadingrejo kemarin.

Sujadi-Handitya Tidak Antikritik GADINGREJO – Pasangan calon bupati-wakil bupati Pringsewu Sujadi Saddat–Handitya Narapati S.Z.P. tak alergi terhadap kritik. Namun, kritik itu harus yang bersifat membangun, bukan menyudutkan. Pasangan calon nomor urut lima yang diusung lima parpol ini justru menyikapi kritikan yang ditujukan kepadanya itu dengan bijak. ’’Kritik merupakan sarana introspeksi diri. Kami tak alergi dikritik. Namun, kritikan harus konstruktif,” ujar Sujadi didampingi Handitya di hadapan ratusan pengurus ranting dan anak ranting PAC PDIP Gadingrejo di kediaman Irwan, Pekon Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, kemarin. Sujadi menegaskan, menjadi calon bupati di Pringsewu tak melanggar sumpah terhadap jabatan yang dulu disandang. ’’Mengingat tak ada UU yang melarang seseorang untuk mencalonkan diri menjadi bupati,” tegasnya yang disambut dengan tepuk tangan kader PDIP. Dia juga mengharapkan Pilkada Pringsewu dapat bermartabat dan mengedepankan etika sosial. Menyinggung soal prioritas program yang akan dilakukan kelak, Sujadi menyatakan kesejahteraan masyarakat yang paling utama. Pembangunan penting, namun juga harus dibangun

SUZUKI FC

adalah orang yang terlibat dalam pembangunan. Tak hanya bangun fisik, namun juga dilandasi dengan fisik yang spiritual. Ia yakin warga dan jajaran PDIP Gadingrejo masih menjadi penyumbang suara pasangan ini dalam pilkada. Mengingat pilkada tinggal hitungan hari lagi. Kedua pasangan ini meminta agar jajaran PDIP tetap konsisten menentukan pilihan kepada calon yang diusung partai. Sementara Ketua DPC PDIP Pringsewu Ilyasa meyakinkan kadernya bila pasangan SujadiHanditya bakal menang pada pilkada dan dilantik pada Oktober 2011. ’’Saya yakin, merah tetap merah. Kepada yang pernah berikan suara kepada saya pada pileg lalu untuk tetap ke Sujadi-Handitya” ujarnya. Konsolidasi dan pembagian SK anak ranting PAC Gadingrejo ini dihadiri pengurus DPC PDIP Pringsewu, Aris Mulato, Hi. Suroso, S.H., Wiwik Wahyuni, Hj. Retno Palupi, Irwan T.C., dan lainnya. Menurut ketua panitia kegiatan Widodo, kegiatan kemarin diikuti 70 anak ranting. ’’Seluruhnya ada 618 pengurus. Konsolidasi dan pembagian SK ini sekaligus membuktikan bila PDIP Pringsewu tetap solid dan tak ada perpecahan,” tegasnya. (sag/c2/een)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.