RADAR LAMPUNG | Sabtu, 12 Mei 2012

Page 4

SAMBUNGAN

4 Ada..

Sambungan dari Hal. 1

baik formal maupun materialnya, dalam proses penegakan hukum tanpa harus melangkahi prosedur hukum itu sendiri,’’ bebernya. Sementara pengamat hukum lainnya, Heni Siswoyo, mengatakan, jika pihak kejaksaan masih berkutik pada salinan keputusan yang cukup lama dikeluarkan oleh MA, mereka harus belajar dari pengalaman agar terpidana tidak lari dari eksekusinya. ’’Saya kira kejaksaan tidak akan gegabah menggunakan skenario konyol seperti itu. Probabilitas terpidana Andy Ahmad lari sebelum dieksekusi, mengikuti jejak terpidana Satono, tentu ada. Kejaksaan harus belajar dari pengalaman itu,” tukasnya. Dosen Fakultas Hukum Unila ini melanjutkan, tindakan kejaksaan tentunya didasarkan mekanisme pelaksanaan putusan pengadilan atau eksekusi agar semua pihak bisa menerimanya dengan legawa. ’’Toh, kejaksaan memiliki badan intelijen yang bekerja memantau perkembangan perkara sejak mereka menangani perkara dari awal pada tahap penyidikan. Selain itu, intel kejaksaan bisa berkoordinasi dengan lembaga sejenis tanpa harus menunggu turunnya salinan putusan pengadilan untuk dieksekusi,’’ ungkap Heni melalui ponselnya kemarin. Dosen yang dikenal tegas ini menambahkan, dengan pemenuhan mekanisme intelijen semacam itu, tentunya pihak kejaksaan bisa mengeliminasi kemungkinankemungkinan di luar protap pelaksanaan eksekusi, dan juga hasilnya terus dilaporkan setiap saat ke pimpinan kejaksaan untuk membuat kebijakan serta mengantisipasi tindakan ke depan. ’’Saya yakin segala ruang, waktu, dan tempat yang memungkinkan terpidana kabur pasti sudah ditutup petugas kejaksaan. Memang faktor manusia selalu merupakan titik kelemahan dalam pengawasan dan pemantauan. Tetapi dengan integritas, tanggung jawab, dan dukungan kemampuan teknologi bisa ditutup segala celah yang mungkin dijadikan modus operandi melarikan diri. Apalagi sudah ada komitmen terpidana patuh pada hukum,” katanya. Terpisah, Wakil Jaksa Agung Darmono meminta Kejati Lampung segera memenjarakan Kanjeng –sapaan akrab Andy Achmad– setelah persyaratan dipenuhi dan ekstrak vonis didapatkan. ’’Eksekusi pasti dilakukan. Tetapi kita pastikan juga apakah kejaksaan di Lampung sudah terima petikan putusan MA tersebut. Bila sudah diterima, harus segera lakukan tindakan hukum,” tandas Darmono kepada Radar Lampung di Jakarta kemarin. Mantan Kajati DKI Jakarta ini tak membantah bila petikan putusan yang dikeluarkan MA sudah bisa dijadikan dasar hukum untuk melakukan eksekusi. Sehingga jaksa ekseskutor tidak harus menunggu salinan putusan. Menurutnya, hal itu diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Bahkan, Darmono mengaku sudah meminta klarifikasi pada Kejati Lampung terkait belum dieksekusinya terpidana. Masalahnya, kata dia, pihak kejati belum menerima ekstrak vonis yang mengakibatkan eksekusi tertunda. Ketika disinggung apakah Kejaksaan Agung yakin untuk kali ini tidak akan kecolongan lagi dan eksekusi Kanjeng dilakukan sebelum jaksa menerbitkan surat DPO, Darmono tidak mau mengumbar janji. Pastinya, kata dia, yang bersangkutan tidak akan bisa lari dari jeratan hukum. ’’Dia (Andy Achmad, Red) masih dalam status cekal. Saya sudah perintahkan (Kejati Lampung) begitu terima ekstrak vonis, segera ambil langkah hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” tandasnya. Sebaliknya, Ketua Muda Pidana Khusus MA Djoko Sarwoko memastikan petikan putusan resmi perkara kasasi Kanjeng sudah dikirimkan ke Pengadilan Negeri Tanjungkarang. Bahkan, sambung Djoko, Wakil Ketua PN Tanjungkarang Teguh Haryanto menyatakan bahwa ekstrak vonis sudah diterima pihaknya dan telah disampaikan ke pihak kejaksaan. Artinya, tidak ada alasan lagi bagi jaksa untuk menunda eksekusi. ’’MA sudah mengirimkan ke PN Tanjungkarang (petikan putusan resmi) dan tadi siang (kemarin, Red) wakil ketua PN sudah menyampaikan petikan putusan itu ke jaksa,” tegas Djoko yang juga ketua majelis kasasi perkara Kanjeng. (yud/kyd/c1/ary)

Peserta..

SABTU, 12 MEI 2012

Jawa Pos News Network

Sambungan dari Hal. 1

Liris mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukan. Bahkan untuk menghindari terjadinya kecurangan penggandaan tiket, setiap tiket JSS berhologram bertuliskan RL. ’’Jadi jika nanti ditemukan kupon yang tidak berhologram dan menjadi pemenang, maka kupon dianggap tidak sah, dan akan dilakukan pengundian kembali,” paparnya. Liris menegaskan, proses pengundian akan berjalan fair. Tidak bakal ada kecurangan yang terjadi. ’’Pengundian kan disaksikan puluhan ribu peserta. Ditambah lagi, pengambilan kupon dilakukan dengan mata tertutup,’’ terangnya. JSS kali ini akan menempuh rute yang sama dengan tahun sebelumnya dengan start di Lapangan Saburai– Jalan Raden Intan–Jalan A. Yani–Jalan Kartini–Jalan Katamso–Jalan Raden Intan dan finis kembali di Lapangan Saburai. Setelah menempuh perjalanan sekitar 4,5 kilometer, rasa lelah peserta JSS akan hilang karena dihibur dengan penampilan kocak para pelawak Mandi CS jebolan Audisi Pelawak Radar TV serta dihibur dengan game-game berhadiah. Di samping itu, booth-booth sponsor juga memberikan berbagai penawaran menarik dan menyediakan beragam hadiah kepada peserta JSS. Di antaranya pijat gratis dari booth Cap Lang, belanja berhadiah dari Coca-Cola, Vitacimin, Alfamart, serta gratis periksa kesehatan dari RS Pertamina Bintang Amin Husada. Suksesnya acara ini berkat dukungan dari semua pihak serta para sponsor JSS Radar Lampung 2012. Yakni Novotel, Sugar Group Companies, VFresh Cap Lang, PT Suzuki Center, Chandra, Antimo, Auto 2000, Vitacimin, TS Harapan Baru Jaya, Muamalat, Viar, Utomo Bank, Crystal, Alfamart, Telkomsel, Kopi ABC, Auto Jaya Variasi, Mustika Ratu, RS Pertamina Bintang Amin, Indofood, dan Radar TV. Sedangkan hadiah utamanya adalah satu unit mobil All New Avanza berikut sepeda motor, LCD TV, kulkas, sepeda gunung, handphone, dan ratusan hadiah menarik. Sementara Juminah, salah seorang peserta yang berdomisili di Candimas, Natar, Lampung Selatan, mengaku selalu semangat mengikuti even JSS Radar Lampung. ’’Jauh sih memang, tetapi tidak apa-apa. Kan perginya ramai-ramai. Saya beli delapan tiket, untuk suami, anak, orang tua, dan saudara. Tahun lalu kan tidak beruntung, siapa tahu saja tahun ini beruntung dan pulang bawa hadiah,’’ harapnya. Ia mengatakan, JSS Radar Lampung merupakan acara jalan sehat yang sangat berbeda dengan acara serupa lainnya. ’’Tidak pernah saya ikut jalan sehat yang pesertanya banyak seperti ini. Kemudian juga hadiahnya mobil. Selama ini paling tinggi hadiahnya motor. Lalu jumlah hadiah juga ratusan. Pokoknya selain pesertanya banyak, hadiahnya juga banyak, meski tahun lalu belum beruntung,’’ tuturnya. Juminah mengaku motivasi utama mengikuti JSS Radar Lampung adalah mengadu nasib, siapa tahu mendapatkan hadiah. Walaupun hadiah hiburan, ia mengaku akan senang menerimanya. ’’Kami tidak menyiapkan baju khusus sih. Cuma nanti karena lokasi kami jauh dan supaya terhindar macet serta bisa mendapatkan parkir kendaraan, rencana kami pukul 05.00 sudah berangkat dari rumah,” katanya. (cia/eka/c1/ary)

Kopilot.. Pasalnya, salah satu korban kecelakaan SSJ 100 di Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/5) lalu itu adalah Direktur Marketing PT Aviastar, Donardi Rahman. Diketahui, Donardi atas nama PT Aviastar yang selama ini berminat untuk mengembangkan penerbangan dari Bandara Radin Inten, Natar, Lampung Selatan, ke Singapura. ’’Memang betul, beliau (Donardi, Red) yang selama ini melakukan koordinasi dengan kami untuk pengembangan rute LampungSingapura,” kata Kepala Dinas Perhubungan Lampung Ishak kepada Lampung NewsPaper (grup Radar Lampung) kemarin. Rencananya, lanjut Ishak, PT Aviastar melakukan penerbangan perdana melayani rute LampungSingapura bulan ini. Penerbangan perdana menunggu pembelian pesawat jenis Sukhoi yang tengah diuji coba, yang akhirnya jatuh di Gunung Salak tersebut. ’’Kami atas nama masyarakat Lampung turut berbelasungkawa atas peristiwa ini,” ungkapnya. Akibat kecelakaan pesawat Sukhoi itu, pemprov harus memulai lagi dari awal untuk menggaet investor penerbangan yang melayani Lampung-Singapura. Sebelumnya, Ishak juga pernah bertemu dengan duta besar (Dubes) Indonesia di Singapura mengenai rencana pengembangan Bandara Radin Inten sebagai bandara internasional tersebut. Tujuannya untuk mencari pengusaha penerbangan

Sambungan dari Hal. 1 melayani Lampung-Singapura. ’’Saat itu, Dubes meminta data potensi yang ada di Lampung. Potensi tersebutlah yang nantinya dipresentasikan ke pengusaha penerbangan di Singapura. Mudahmudahan melalui bantuan Dubes Indonesia di Singapura ini bisa mempercepat melayani penerbangan Lampung-Singapura. Karena ini mulai dari nol lagi,” pungkasnya. Celaka karena Sabotase? Spekulasi soal penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak terus berkembang. Otoritas resmi seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berjanji mengumumkan secara resmi jika hasil investigasi sudah tuntas. ’’Kami minta semua spekulasi dihentikan dahulu sampai black box bisa dianalisis,” kata Tatang Kurniadi dari KNKT. Pengamat intelijen bisnis Wawan H. Purwanto menambahkan, dugaan sabotase bisnis dimungkinkan. ’’Secara fakta, tiap maskapai memang saling bersaing. Tetapi apakah Sukhoi ini benar jatuh karena sabotase, itu harus berdasar investigasi,” katanya di Jakarta kemarin. Wawan yang juga dosen tamu Sekolah Tinggi Intelijen Negara itu menjelaskan, asumsi sabotase bisnis harus dibuktikan secara ilmiah. Misalnya dengan menunggu hasil investigasi black box. ’’Nanti jelas penyebab pesawat jatuh apa, lalu di-cross check dengan faktafakta penumpang dan pilot di pesawat,’’ ujarnya.

Persaingan bisnis penerbangan di Indonesia cukup sengit. Banyaknya maskapai penerbangan di tanah air juga memaksa mereka untuk perang tarif dan pelayanan. Namun, karena persaingan itu, mereka terkadang mengabaikan keselamatan penumpang. Kini muncul produk baru bernama SSJ 100 hasil produksi Rusia. Dengan teknologi yang tak kalah mutakhir, demikian klaim dari perusahaan Sukhoi, beberapa maskapai di dunia pun membelinya, termasuk beberapa maskapai di Indonesia. Untuk menyaingi kompetitornya, Sukhoi yang diproduksi oleh pabrik pesawat militer di Rusia ini menawarkan pesawat dengan konsep hemat bahan bakar dan fitur-fitur mewah di interior pesawat yang berbeda dengan pesawat lain. Analisis lain datang dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). ’’Data multifunctional transport satellites (MTSAT) menunjukkan sekitar waktu kejadian, awan di sekitar Gunung Salak tampak sangat rapat dengan liputan awan lebih dari 70 persen,” ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lapan Thomas Djamaluddin dalam pernyataan persnya pada redaksi. Menurut dia, analisis indeks konveksi menggambarkan ketinggian awan juga menunjukkan adanya awan jenis Cb alias cumulo nimbus yang menjulang tinggi sampai sekitar 37.000 kaki atau 11,1 km. ’’Data satelit itu memberi gambaran bahwa saat kejadian,

pesawat dikepung awan tebal yang menjulang tinggi,’’ kata Thomas. Jika dilogikakan dengan sederhana, maka pilot akan berupaya mencari jalan keluar dari kepungan awan itu dengan cara teraman. Kemungkinan pilot berpikir dari jarak 10.00 kaki harus terbang melebihi 37 ribu kaki mungkin

Jasad.. kemarin petang. Juru Bicara Badan SAR Nasional (Basarnas) Gagah Prakoso menjelaskan, kondisi jasad yang ditemukan tim sudah tidak utuh lagi. ’’Kurang etis kalau saya detailkan,’’ ujarnya kepada Jawa Pos di Pos Halim Perdanakusumah kemarin. Menurut Gagah, korban ditemukan dalam radius puluhan meter dari lokasi crash site di koordinat 06.42.613 lintang selatan dan 106.44.412 bujur timur. ’’Dari laporan, jasad itu mengumpul di dekat patahan jurang. Bentuknya V, ada aliran airnya juga,” sebut dia. Meski begitu, Gagah meminta keluarga tetap optimistis. ’’Selalu ada mukjizat. Semoga ada dalam musibah kali ini,” harapnya. Dalam jumpa pers resmi, Kepala

Sambungan dari Hal. 1 Basarnas Marsekal Madya Daryatmo menjelaskan, sudah ada 12 kantong jenazah yang berhasil dikumpulkan tim. ’’Enam berhasil dibawa ke puncak Salak 1, yang enam masih di lokasi,” paparnya. Daryatmo menjelaskan, evakuasi jenazah akan menggunakan helikopter dari helipad terdekat di dekat lokasi crash site. ’’Sekarang sedang dirapikan tim, jaraknya sekitar 300 hingga 500 meter dari titik jatuh,” kata mantan Kadispen TNI Angkatan Udara itu. Pagi ini, helikopter dari Lanud Atang Sanjaya Bogor akan membawa korban dari helipad darurat itu ke helipad terdekat di Kecamatan Cigombong. Lalu diterbangkan lagi ke Bandara Halim Perdanakusumah. ’’Setelah itu langsung dipusatkan ke RS Polri,”

ujar Daryatmo yang juga penerbang heli tempur ini. Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kombes Anton Castilani menjelaskan, meski sudah ada 12 kantong jenazah atau kadaver, belum tentu ada 12 jasad di kantong itu. ’’Bisa saja lebih, bisa juga kurang,” ucapnya. Itu karena potongan tubuh yang diduga tidak utuh harus dicek dahulu sesuai data antemortem (sebelum kematian) yang sudah disetor keluarga korban. ’’Satu kantong jenazah itu bisa saja 30 jasad,” kata dia. Meski sudah menerima laporan dari lapangan langsung, Anton menolak menjelaskan secara detail kondisi korban. ’’Tunggu identifikasi saja,’’ ujarnya. Untuk tes DNA satu sampel

butuh waktu dua minggu. Laboratorium DNA Polri bisa memeriksa 96 sampel sekaligus dalam satu waktu. ’’Semoga saja kondisinya baik,” harap Anton. Dia juga sudah menerima datadata antemortem berupa sisa rambut, bekas sikat gigi, bahkan sampel lipstick dari para keluarga korban. ’’Itu sangat berguna,” ungkapnya. Dari barang sehari-hari itulah sampel DNA diambil, lalu nanti dicocokkan. ’’Kalau yang teridentifikasi secara fisik, misalnya bentuk giginya, ya tidak perlu tes DNA,” kata dia. Tim lain dari Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia yang ikut bersama marinir mengaku menemukan KTP korban. Ridwan Hakim, satu di antara tiga anggota Mapala,

Usulan.. Wamenpan RB Eko Prasojo menuturkan, pihaknya tidak kurangkurang untuk menyosialisasikan kepada instansi untuk segera melengkapi dokumen usulan CPNS baru. Dia menjelaskan, kelemahan instansi pengusul ini adalah pada kelengkapan dokumen hasil analisis jabatan (anjab) dan hasil analisis beban kerja (ABK). Kelemahan penyusunan dua

dokumen penting itu muncul karena instansi yang bersangkutan tidak memiliki tenaga ahli analisis. Sejatinya, kelemahan ini sudah direspons oleh Kemenpan RB. Yaitu dengan menjalankan sosialisasi langsung dan juga dengan pelatihan. ’’Kemenpan RB secara bertahap melatih calon-calon tenaga ahli analisis,” tutur guru besar Universitas Indonesia itu. Dengan cara ini, ke depan instan-

si pusat maupun daerah tidak kesulitan dalam menyusun dokumen ABK dan anjab. Selama ini, instansi pusat maupun daerah hanya melayangkan dokumen kebutuhan CPNS baru ke Kemenpan RB. Usulan ini dianggap sering ngawur, karena tidak disertai dokumen anjab dan ABK. ’’Dari mana tahu kurang pegawai, jika tidak ada analisisnya,” tukas dia. Untuk itu, Eko menegaskan,

ketentuan persyaratan dokumen anjab dan ABK ini tidak bisa ditawar lagi. Jika sampai akhir Juni nanti ada instansi pusat maupun daerah yang tidak melayangkan dua dokumen itu, maka akan ditinggal. Instansi tersebut dimungkinkan baru mendapatkan jatah CPNS baru untuk tahun depan. Eko mengaku tidak hafal rincian dari usulan instansi yang sudah komplet

itu. Terutama untuk instansi daerah. Dia menuturkan, di antara instansi pusat yang sudah komplet usulannya adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Kementerian Hukum dan HAM. Dari ketiga instansi itu, bidang pekerjaan antara lain perawat, dokter umum, bidan, guru SD, guru SMK, dan penjaga lapas. (jpnn/c1/ary)

Sambungan dari Hal. 1 Saat ditanyakan apakah Wendy akan ditempatkan di sel korupsi atau bergabung dengan tahanan perkara lain seperti pencurian dan pembunuhan, Jumadi menolak menjelaskan. ’’Yang pasti, kami tidak akan menempatkannya dalam sel mewah. Melainkan sama seperti sel lainnya. Kami tidak akan membeda-bedakan,’’ tegasnya. Terpisah, Kepala Kejaksaan

Tinggi Lampung Pohan Lasphy mengatakan, pihaknya belum menentukan untuk mengarah kepada tersangka lain dalam perkara tersebut. Itu karena penyidik masih dalam penyidikan untuk memeriksa kembali tersangka yang sudah ditetapkan. ’’Kalau masalah penangguhan tergantung dari penyidik, apakah penyidik perlu menahannya. Kalau penyidik perlu menahan, ya sudah

ditahan. Pokoknya tergantung penyidik,” ungkap Pohan di kantornya kemarin. Diketahui, setelah menetapkan dua tersangka dalam kasus Sebalang, yakni Wendy Melfa dan Angga Kesuma, Kejati Lampung akan membidik tersangka lain. Ditahannya Wendy oleh pihak kejati di Rutan Wayhuwi, sambung Asisten Intelkam Kejati Lampung Sarjono Turin, agar proses

Terpaksa.. memutuskan naik ke puncak Gunung Salak Dua melalui jalur Kampung Pogor. Berdasar informasi warga pula, lokasi jatuhnya Sukhoi tidak terlalu jauh dari Cipelang, hanya sekitar tiga jam perjalanan darat. Berbekal informasi tersebut, kami memutuskan untuk mendaki gunung itu tanpa persiapan logistik yang cukup. Perkiraan kami, kalau hanya tiga jam, rombongan masih bisa naik, ambil gambar sebentar, lantas turun lagi sebelum malam. Benar kata orang, jangan pernah percaya jarak kalau yang menyebutkan warga setempat, apalagi orang gunung. Penguasaan medan dan kekuatan mereka jauh lebih baik daripada orang awam, pendaki amatiran seperti para wartawan. Setelah mendaki Gunung Salak Dua selama tiga jam, ternyata kami baru sampai puncak Gunung Salak Empat. Masih dua jam lagi untuk sampai di puncak Gunung Salak Tiga. Belum sampai ke puncak Gunung Salak Dua, apalagi satu. Jadi, pasti masih berjam-jam lagi sampainya. Tidak sekitar tiga jam perjalanan seperti dituturkan warga. Medan yang kami lalui sangat curam. Jalur pendakian hanya selebar badan, kiri kanan jurang yang tertutup perdu. Kalau bergeser sedikit saja dari jalur pendakian, kami tidak tahu itu masih tanah

mengaku menemukan paspor dan kartu ATM Bank Mandiri atas nama Gannis Arman Zuvianto. ’’Paspor ada, atas nama Gannis Arman,” ungkap Ridwan di Posko Utama Kecelakaan SSJ 100 di Balai Ternak Embrio, Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, kemarin petang. Dia juga mengaku menemukan kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Nur Ilmawati. Dalam catatan petugas, Nur Ilmawati merupakan pramugari maskapai penerbangan Sky Aviation dan Gannis dari perusahaan Indonesia Air Transport. Ridwan pun mengaku melihat sejumlah barang lainnya yang diduga milik korban, seperti paspor, kartu ATM Mandiri, kamera digital, I-phone, dan laptop, dalam kondisi hangus. ’’Mengerikan sekali pokoknya,” pungkas dia. (jpnn/c1/ary)

Sambungan dari Hal. 1

Dicampur.. ’’Dia (Wendy Melfa, Red) sebelumnya di sel isolasi dan sekarang sudah di kamar mapenaling. Setelah itu, dia akan ditempatkan di sel yang semestinya,” ungkap Jumadi saat ditemui di ruangannya kemarin (11/5). Biasanya, sambung dia, masa pengenalan lingkungan ini berlangsung sekitar satu minggu sampai sepuluh hari sebelum napi dipindahkan ke blok sel tahanan.

terlalu tinggi. Karena itu pilihannya terbang ke kanan, kiri, atau ke bawah. Sedangkan Kepala Basarnas Marsdya Daryatmo menolak mengomentari semua analisis itu. ’’Kami tidak berwenang, itu di KNKT. Kami fokus evakuasi secepatnya,” kata dia. (yud/een/rnn/jpnn/c1/ary)

penyidikan yang dilakukan penyidik lancar guna menentukan tersangka lain. ’’Kami sengaja menahannya untuk membatasi agar dia (Wendy) tidak mengeluarkan opini di publik yang menghambat proses penyidikan. Kami ini kan bisa kalah karena opini publik yang terbentuk. Makanya kami membatasi dia,” ujarnya, Kamis (10/5). (yud/c1/ ary)

Sambungan dari Hal. 1 atau sudah jurang. Untung kemarin tidak hujan. Kalau hujan, pasti minta ampun licinnya. Selepas dari puncak Gunung Salak Tiga menuju Gunung Salak Dua ternyata tidak ada jalur pendakian. Saya dan teman-teman terpaksa membuka jalur baru. Karena tidak membawa senjata tajam, kami terpaksa menggunakan tas kamera untuk menyibak ilalang dan rantingranting pohon. Kabut yang mulai turun mengakibatkan jarak pandang jadi terbatas, sementara posisi kami berada di tubir jurang. Saat itu, pendakian kami sudah lumayan tinggi. Tapi tanggung. Kami sudah di ketinggian 1.940 meter dari permukaan laut. Informasi yang kami terima, posisi pesawat Sukhoi di ketinggian 2.086 meter. Kalau kami turun, jarak terlalu jauh; tapi kalau mau naik lagi, kami tidak membawa perbekalan dan persiapan yang cukup. Menjelang Magrib, air minum dan makanan kecil yang kami bawa sudah habis. Tidak ada sumber air yang ditemui di sepanjang perjalanan. Jalur menuju puncak Salak Dua memang terkenal tanpa sumber air. Karena itu, jalur tersebut kerap digunakan para pecinta alam untuk melakukan latihan bertahan hidup di hutan (jungle survival), bukan untuk pendakian menuju

puncak (summit attack). Pendakian menuju puncak Gunung Salak yang lazim digunakan para pendaki umumnya melalui jalur Cidahu menuju puncak Gunung Salak Satu. Selain lebih landai, di jalur tersebut juga banyak terdapat sumber air, bahkan air terjun kecil. Sementara itu, tebing yang curam, elevasi 85 derajat, membuat tidak ada jalur pendakian dari Gunung Salak Dua menuju dinding tebing timur Gunung Salak Satu yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi. Akhirnya, hari benar-benar gelap, tidak ada yang membawa senter. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami mau tidak mau menginap di punggung Gunung Salak Dua. Kabut tebal dan hawa dingin khas puncak gunung sangat menyiksa kami. Apalagi tidak ada yang membawa jaket gunung, tenda, maupun sleeping bag. Air minum dan makanan juga sudah habis sejak sore. Mau bagaimana lagi, kami harus bertahan dengan kondisi apa adanya hingga esok paginya (kemarin). Kaki menjuntai ke jurang, punggung menempel di tebing. Hanya ada celah kecil memanjang selebar setengah meter yang kami gunakan untuk base

camp. Setengah meter dipakai empat orang. Empat orang lagi membuat base camp di tempat yang sedikit lebih tinggi. Jumat pagi, sekitar pukul 06.00, hawa dingin mulai berkurang. Kabut tebal yang semalam menutupi pegunungan juga berangsur menghilang. Tebing timur-utara Gunung Salak Satu yang menjadi tempat jatuhnya pesawat samar-samar terlihat dari tebing Gunung Salak Dua yang menjadi flying base camp kami. Sebenarnya, keberadaan kami hanya terpisah jurang selebar sekitar 300 meter dari tebing TKP (tempat kejadian perkara). Namun, kedaaman jurang yang memisahkan Gunung Salak Dua dan Salak Satu diperkirakan 750 meter. Kemiringan kedua tebing mencapai 85 derajat, hampir tegak lurus. Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk mendekati crash area tanpa peralatan rappelling, kami memutuskan naik ke tempat yang lebih tinggi untuk mengambil gambar. Dari tempat yang lebih tinggi itulah, kami bisa melihat dengan jelas pesawat buatan Rusia yang hancur berkeping-keping setelah menerjang tebing Gunung Salak Satu. Tidak terlihat lagi bagian moncong dan badan pesawat. Hanya sedikit bagian ekor yang tersisa. Dari jauh tidak tampak

tanda-tanda kehidupan, baik korban maupun tim penyelamat yang sudah sampai di lokasi. Danang dari Basarnas yang menyertai kami memberikan pilihan. Bila hendak membuka jalur dengan memutari punggung bukit berbentuk U itu, diperkirakan butuh waktu satu”dua hari. Sementara, potong kompas dengan menuruni jurang tanpa tali mustahil dilakukan karena berupa tebing tegak lurus. ’’Dengan pertimbangan logistik sudah benar-benar habis, lebih baik kita balik-kanan. Kalau memaksakan diri, bisa jadi justru kita yang dievakuasi tim SAR, bukan pesawatnya,’’ kata Danang. Sekitar pukul 08.00, kami mulai perjalanan turun menuju Posko Pasir Pogor, tepatnya di Balai Embrio Ternak milik Kementerian Pertanian di Cipelang, Bogor. Lalu, sekitar pukul 12.30, kami mencapai Posko Cipelang. Dalam perjalanan pulang tersebut, kami sempat bertemu Tim Charlie yang beranggota sekitar 225 anggota TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan pecinta alam yang naik melalui jalur pendakian Kampung Pasir Manggis di Cipelang. Melalui jalur tersebut, mereka diperkirakan bisa mencapai lokasi selama empatlima jam. Mudah-mudahan pendakian mereka tidak seperti yang kami alami sebelumnya. (c1/ary)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.