RADAR LAMPUNG | Sabtu, 9 Juli 2011

Page 9

9

SABTU, 9 JULI 2011

TAEKWONDO

FOTO HENDRA EKA/JPNN

LAGA FINAL: Petinju Australia Claire Ghabrial (kiri) melawan petinju Jepang Tomoko Kugimiyam pada laga final Piala Presiden 2011 di Tennis Indoor Gelora Bung Karno kemarin (8/7).

Tampil di Malaysia Open DUA taekwondoin putri Lampung, Febri Eka Putra dan Kartika Kotto, akan membawa nama Indonesia di Malaysia Open, 14–15 Juli 2011. Demikian keterangan Wakil Ketua Bidang Organisasi TI Lampung M. Idris K.S. kemarin (8/7). ’’Febri merupakan atlet Lampung Jaya sekaligus atlet Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional),” ujar Idris. Febri sudah cukup lama masuk Pelatnas. Idris menilai Febri siap mengikuti Malaysia Open. ’’Kami sangat mendukung dan siap memberikan motivasi kepada Febri, juga Kartika Kotto yang akan berjuang mengharumkan nama daerah maupun nasional,” tambah Idris. Untuk Kartika, selain tampil pada Malaysia Open, dia juga bakal mengikuti seleksi nasional (seleknas) untuk menghadapi prakualifikasi Olimpiade. Menurut jadwal, seleknas berlangsung di Jakarta, 10 Juli 2011. ’’Kartika berangkat besok (hari ini) menuju tempat seleknas. Dia didampingi satu pelatih dari TI Lampung. Kami tentu memberikan dukungan, mengingat dia adalah atlet andalan Lampung,” beber Idris. Dia berharap, Febri dan Kartika meraih sukses pada even yang mereka ikut. Jika asa itu terwujud bisa menambah kepercayaan keduanya menghadapi pra-PON. (ton/c2/ewi)

TRIGEL CUP III

Diikuti Petenis Nomor Satu TURNAMEN tenis Trigel Cup III mulai bergulir hari ini (9/7) di lapangan tenis Kedamaian, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung. Sedikitnya 40 pasangan bersaing menjadi terbaik. Termasuk dua petenis junior andalan Lampung. Mereka adalah Santo dan Ahmad Yani. ’’Santo adalah petenis junior nomor satu Lampung dan Ahmad nomor dua,” terang Rizal, panitia pelaksana, kemarin. Dia melanjutkan, peserta berasal dari Metro, Lampung Barat, Lampung Utara, Tulangbawang, dan Bandarlampung. Mereka akan memperebutkan total hadiah senilai Rp4 juta. ’’Besok (hari ini) sebelum pertandingan, kami lebih dahulu melakukan drawing,” tambah Rizal. Pertandingan menggunakan sistem gugur. ’’Masing-masing petenis melakoni babak penyisihan dengan sistem gugur. Partai final dijadwalkan berlangsung pada Minggu (10/7) sore,” urainya. Rizal berharap turnamen sejenis rutin bergulir, terutama untuk kategori junior. ’’Turnamen atau kejuaraan bisa menambah jam terbang pemain tenis sekaligus mengasah kemampuan,” ucapnya. (ton/c2/ewi)

Finis di Posisi Empat BANDARLAMPUNG – Tim sofbol putri Lampung mengakhiri perjuangannya pada ajang pra-PON dengan finis di peringkat empat. Pencapaian itu seiring hasil babak page system yang berlangsung di Lapangan Katingan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kemarin (8/7). Di mana, Lampung harus mengakui keperkasaan Papua Barat 0-9. Menurut Imanda, ofisial tim sofbol putri Lampung, Papua Barat merupakan tim kuat di level nasional. ’’Defence Papua Barat sangat bagus. Mereka pantas maju ke tiga besar. Papua Barat akan menghadapi Jawa Barat. Pemenang laga bakal melawan DKI Jakarta pada babak final besok (hari ini),” ujarnya. Sang pelatih, Welly Ricardo, menambahkan, para pemainnya sudah mengeluarkan kemampuan terbaik. Secara mental, Lampung tidak kalah. Mereka melakukan perlawanan sepanjang pertandingan. ’’Papua Barat memang unggul dalam permainan. Kita bisa mengambil pelajaran dari kekalahan ini untuk membangun tim yang lebih bagus. Pertarungan sesungguhnya adalah pada PON nanti,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Umum Perbasasi Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan puas dengan prestasi tim sofbol putri. (ton/c2/ewi)

Gagal Pertahankan Gelar BANDARLAMPUNG – Tim bola voli putri Lampung gagal mempertahankan gelar juara pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) kategori SMP di Surabaya, Jawa Timur. Pada babak semifinal kemarin, Mega Ayu dkk. menyerah pada Jawa Barat 0-2 (19-25, 12-25). Pada perebutan tempat ketiga, Lampung kembali menelan pil pahit. Mereka kalah dari Jogjakarta melalui pertarungan tiga set 1-2 (25-17,

12-25, 11-15). Tuan rumah Jatim akhirnya tampil sebagai juara setelah pada babak final mengandaskan Jabar 2-0 (2520, 25-18). ’’Kita harus mengakui kekuatan Jabar yang diperkuat pemain dengan postur tinggi dan teknik baik. Kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk lebih mempersiapkan diri sebaik mungkin,” ujar Poniran, pelatih tim bola voli putri

Lampung. Gagal pada bola voli putri, wakil Lampung membayarnya di cabang atletik. Edy Prayoga yang turun di nomor tolak peluru putra mempersembahkan perunggu setelah melakukan lemparan sejauh 9,74 meter. Emas diraih Irfan Toni (Jawa Tengah) dengan lemparan sejauh 11,08 meter. Perak direbut Joni Aleksander (Kalimantan Barat) dengan lemparan sejauh

10,24 meter. ’’Monikasari yang juga berlaga di tolak peluru, lalu M. Yunus di lompat jauh putra, dan Nina Wulandari di lompat jauh putri gagal mempersembahkan medali,” ujar Asroni, manajer tim atletik Lampung. Dari bulu tangkis kategori SMA, Ari Nufrida menyumbangkan perunggu bagi Lampung. Itu setelah Ari kalah dari Intan Dwijayanti (Jateng) pada babak

semifinal 0-2 (8-21, 8-21). Intan akhirnya keluar sebagai juara berkat keberhasilannya menundukkan Ina (Jatim) 2-0 (21-12, 21-17). ’’Ini merupakan sejarah tersendiri bagi dunia bulu tangkis Lampung di O2SN. Karena untuk kali pertamanya kita dapat meraih medali perunggu. Perjuangan Ari patut kita acungi jempol,” tegas Sudarsono, pelatih bulu tangkis Lampung. (ton/c2/ewi)

Pengprov Wushu Indonesia Hanya Kirim Tiga Atlet BANDARLAMPUNG – Pengprov WI (Wushu Indonesia) Lampung hanya mengirimkan tiga atletnya pada kualifikasi PON 2012 di Celebes Convention Center (CCC), Makassar, 14–17 Juli 2011. Mereka adalah Khairil Anas, Devi Susanti, dan Hari Wisnu. Kepastian itu disampaikan Sekretaris Umum WI Lampung Minarto Harry

kemarin (8/7). Rencana semula, Lampung menurunkan 10 atlet dari kategori shansou (tarung) dan taolu (peragaan jurus). Namun, niat itu batal gara-gara minimnya bantuan dari KONI Lampung. ’’Kami hanya dibantu Rp10 juta dari total kebutuhan dana Rp77 juta. Jadi, kami hanya mengirimkan tiga orang,”

terang Minarto. Selain minimnya bantuan dari KONI, pertimbangan lain menerjunkan tiga atlet adalah soal peluang. ’’Peluang nomor shansou lebih baik ketimbang dengan nomor taolu. Sebab, di nomor taolu, seluruh peserta akan saling bertemu dan dinilai mana yang terbaik. Kalau

di shansou diundi. Kalau beruntung, ketemu lawan yang lebih ringan. Kalau tidak, ya bertemu lawan berat,” jelas pria yang akrab disapa Pak Min itu. Lebih jauh Minarto menjelaskan, persiapan keberangkatan sudah selesai. Begitu juga ketika kepulangan. Dia juga meminta

pengertian atlet terkait kondisi yang ada. ’’Para atlet akan pulang dengan naik kapal laut. Tapi, mereka berangkat naik pesawat. Uang Rp10 juta itu kan sudah dibagibagi untuk keperluan tempat tinggal dan makan. Mudah-mudahan uangnya cukup. Yang penting kan niatnya,” tandasnya. (ton/c2/ewi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.