RADAR LAMPUNG | Kamis, 23 Desember 2010

Page 31

OPINI

KAMIS, 23 DESEMBER 2010

Deputy General Manager: Suprapto, Ibnu Khalid Presidium Redaksi: Ardiansyah, Suprapto, Taswin Hasbullah, Abdurrahman, Ade Yunarso, Nizwar, Ismail Komar, Purna Wirawan, Eko Nugroho, Adi Pranoto, E. Sajjah, Alam Islam, Hendarto, Irwansa, Abdul Karim, Senen, Ary Mistanto, Trufi Murdiani Staf Redaksi: Segan P.S., Widisandika, Nurlaila Yanti, Dina Puspasari, Syaifu l Amri, Indah Sumaputri Wirahadikusumah, Taufik Wijaya, Eka Yuliana, Maria Ulfa. (Bandarlampung), Muhammad Ma’ruf (Metro), Dwi Prihantono, Zulkarnaen (Lamtim), Kohar Mega (Lampura), Edy Herliansyah, Agus Suwignyo (Tanggamus), Yusuf A,S. (Tulangbawang), Gede Putu Kristanto (Lamteng), Abdurahman (Lamsel), Hermansyah (Waykanan) Copy Editor: Rudy Saputra, Syaiful Mahrum Sekretaris Redaksi: Masriani Pracetak: Riswadi (Kabag), Ripto Piss, Helmi Jaya, Nopriyadi, Farabi Lincoln, Hendrawan Poerbantara Email: redaksi@radarlampung.co.id Homepage: www.radarlampung.co.id

Wakil Pemimpin Umum: Abdurrahman Pemimpin Perusahaan: Taswin Hasbullah Wakil Pemimpin Perusahaan: Purna Wirawan Pemasaran: Marlinda (Pj. Kabag), Hery, Agus, Supriyadi, Roby Junasari, Adi Irawan Iklan: Desti Mulyati (Kabag), Leny, Sochib, Adi, Nopy, Aspandar Nasution, dan Falma (Perwakilan Jakarta) Event Organizer (EO): Liris Vawina (Kabag) Keuangan: Sarri Octarini (Kabag), Anna Susanti (Kasir), Ipang (Akunting) Personalia dan Umum: Faradiba (Kabag), Aris, Didik S, Hary, Munadi BNI Cabang Tanjungkarang No. Rek. 007.149.0467 BCA Cabang Telukbetung No Rek 0200.721.799 Bank atas nama PT Wahana Semesta Lampung Penerbit: PT Wahana Semesta Lampung Komisaris Utama: Alwi Hamu Komisaris: Lukman Setiawan, H Mahtum Direktur Utama: Suparno Wonokromo Direktur: Ardiansyah Percetakan: PT Lampung Intermedia Pencetak: Budi S. (Kabag), Suparman, Z. Arifin, Pujianto, Jenianto, Alim, Joko Alamat: Jalan Sultan Agung No. 18 Kedaton, Bandarlampung, Telp. (0721) 789750-782306, Faks. (0721) 789752, 773930

ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

TAJUK

Memaknai Hari Ibu KAUM perempuan di tanah air mendapat perlakuan istimewa pada 22 Desember setiap tahun yang diperingati sebagai Hari Ibu. Sudahkah tertebus pengorbanan seorang ibu, ketika diberikan hari istimewa? Bagaimana menempatkan dan menghormati ’’guru pertama’’ bagi anak manusia tersebut? Hari Ibu bermula dari Kongres Perempuan Indonesia (KPI) I, 22–25 Desember 1928 di Jogjakarta. Kongres itu dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Satu di antara hasilnya, membentuk Kongres Perempuan yang kemudian dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Pada 1959, Presiden Republik Indonesia Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316/1959. Sejak saat itu, Hari Ibu dirayakan setiap tahun. Namun berbeda dengan mother’s day di negara barat yang menitikberatkan penghargaan terhadap prestasi domestik kaum perempuan. Dengan demikian, Hari Ibu ala Barat yang diperingati di negara asalnya lebih dominan memanjakan ibu/istri selama sehari penuh. Itu boleh-boleh saja dilakukan. Tetapi bangsa Indonesia patut juga menggali makna Hari Ibu, yang penuh perjuangan bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Bermula dari sejarah Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, kaum perempuan terpanggil untuk ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Di era tersebut, banyak perempuan menjadi korban kawin paksa. Buruh perempuan diupah murah, perdagangan perempuan dan sedikit sekali perempuan yang berpendidikan. Berdasarkan sejarah, sungguh menakjubkan perjuangan kaum perempuan. Merdeka berpikir untuk mengenyam pendidikan yang sama dengan kaum lelaki. Merdeka berbuat agar tidak menjadi objek di rumah tangga. Merdeka berkarya sehingga bukan sebagai buruh yang diupah murah, dan ingin kemerdekaan lainnya. Di era perjuangan dan awal kemerdekaan, pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang mahal dan mewah bagi perempuan. Kini saatnya, kesempatan menimba ilmu terbuka lebar bagi kaum perempuan. Sungguh ironi ketika jalan terbentang luas, perempuan di zaman sekarang enggan mengambil kesempatan tersebut. Sosok perempuan sekarang, dipandang tidak hanya dalam ruang lingkup kecil yakni rumah tangga. Kini, mereka dipandang sebagai sosok yang mampu mengubah nasib bangsa. Itulah antara lain yang mendasari semangat Hari Ibu pada 22 Desember. Bukan hanya menjadi ibu bagi anak-anaknya, tapi menjadi ibu bagi bangsa ini. Semangat mewujudkan perempuan sebagai ibu bagi bangsa ini, juga muncul dari kumpulan perempuan yang tidak sama dengan perempuan zaman dulu sehingga bisa terbentuk kekuatan sebagai penentu perubahan bangsa. Buktinya, kaum ibu tidak mudah pasrah pada keadaan. Mereka selalu berusaha meninggalkan ketertinggalan dari kaum lelaki, baik di dunia pendidikan, tenaga kerja profesional, maupun wirausaha mandiri. Juga bermitra dengan suami di rumah tangga dan sosialisasi terhadap sesama kaum ibu. Minimal, mereka menjadi pahlawan bagi keluarganya. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak berkhidmat terhadap kaum ibu setelah menelisik peran mereka yang demikian penting. Apalagi peran utama tadi, sebagai pengasuh dan guru pertama bagi semua anak manusia. Maka, tidaklah cukup hanya memberi keistimewaan di Hari Ibu 22 Desember kepada mereka. (*) • • •

Wartawan Radar Lampung selalu dibekali kartu pers Wartawan Radar Lampung tidak boleh menerima atau meminta sesuatu dari siapa pun dengan alasan apa pun. Jika menemukan pelanggaran terhadap dua poin tersebut, silakan hubungi Nizwar dengan nomor 0811723705.

31

Optimalisasi Peran Ibu dalam Keluarga Islam Mendidik anak merupakan tugas mulia yang diamanahkan kepada orang tua agar menjadi saleh dan tidak terjerumus dalam lembah kesesatan. Seperti difirmankan Allah SWT dalam Q.S At-Tahrim: 6 Artinya: ’’Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;menjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan’’. KELUARGA merupakan suatu lembaga sosial yang paling besar perannya bagi kesejahteraan dan kelestarian anggota-anggotanya, terutama anak-anak. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang terpenting bagi perkembangan dan pembentukan pribadi anak. Keluarga merupakan wadah tempat bimbingan dan latihan anak selama kehidupan mereka. Diharapkan dari keluarga lah seseorang dapat menempuh kehidupannya dengan matang dan dewasa dan penuh mawaddah wa rahmah. Berbicara mengenai pendidikan anak, paling besar pengaruhnya adalah ibu. Di tangan ibu, keberhasilan pendidikan anak-anaknya, walau tentunya keikutsertaan bapak, tidak dapat diabaikan begitu saja. Ibu memainkan peran yang penting di dalam mendidik anak-anaknya, terutama masa balita. Pendidikan dalam keluarga di sini meliputi, pendidikan iman, moral, fisik/jasmani, intelektual, psikologis, dan sosial. Peranan ibu di dalam mendidik anaknya dibedakan menjadi tiga, pertama, ibu sebagai pemenuh kebutuhan anak. Kedua, ibu sebagai suri teladan bagi anak. Terakhir, ibu sebagai pemberi motivasi bagi kelangsungan kehidupan anak. Peranan ibu sebagai pemenuh kebutuhan bagi anak. Ini sangat penting terutama ketika dalam kebergantungan total terhadap ibunya, yakni berusia

0–5 tahun. Kemudian tetap berlangsung sampai periode anak sekolah, bahkan menjelang dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama, tapi juga berinteraksi maupun berkomunikasi secara terbuka dan timbal balik dengan anaknya. Pada dasarnya kebutuhan seseorang meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lainnya. Psikis meliputi kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, diterima, dan dihargai. Sedangkan kebutuhan sosial akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya. Dalam pemenuhan kebutuhan ini, ibu hendaknya memberi kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi dengan teman seusianya. Kebutuhan spiritual adalah pendidikan yang menjadikan anak mengerti kewajiban kepada Allah SWT, Rasul, sesama manusia dan lingkungannya, serta orang tua. Dalam pendidikan spiritual, juga mencakup mendidik anak berakhlak mulia, mengerti agama, bergaul dengan temantemannya, dan menyayangi sesama saudaranya, menjadi tanggung jawab orang tuanya. Sebab, memberikan pelajaran agama sejak dini merupakan kewajiban orang tua ke anaknya dan merupakan hak untuk anak atas orang tuanya. Jika orang tuanya tidak menjalankan kewajiban ini, berarti menyianyiakan hak anak. Rasulullah SAW bersabda: ’’Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid). Ibu bapaknya lah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi’’. (HR Bukhari dan Muslim) Seorang ibu harus memberikan atau memuaskan kebutuhan anak secara wajar dan bertanggung jawab, tidak berlebihan maupun tak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak secara berlebihan atau kurang akan menimbulkan pribadi yang kurang sehat di masa yang akan datang. Dalam memenuhi kebutuhan psikis anak, seorang ibu harus mampu menciptakan situasi yang aman bagi putra-putrinya. Ibu diharapkan dapat membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. Perasaan

Oleh Hj. Nunung Rodliyah (Ketua Majelis Taklim Musala Al-Hidayah, TkT, Bandarlampung) aman anak yang diperoleh dari rumah akan dibawa keluar rumah, artinya anak akan tidak mudah cemas dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul. Peranan Ibu sebagai suri teladan bagi anaknya. Dalam mendidik anak, seorang ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Mengingat bahwa perilaku orang tua, khususnya ibu, akan ditiru yang kemudian dijadikan panduan dalam perilaku anak, harus mampu menjadi teladan bagi mereka. Dalam hal ini yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anak adalah proses mendidik yang disesuaikan tingkat kecerdasan anak itu sendiri. Kecerdasan anak yang berumur 0–5 tahun terbatas pada inderawinya saja, akal pikiran, dan perasaannya belum berfungsi secara maksimal. Penjelasan Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Furqaan ayat 74: Artinya ’’Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi golongan orangorang yang bertakwa’’. Sejak anak lahir dari rahim seorang ibu, maka ibulah yang banyak mewarnai dan memengaruhi perkembangan pribadi, perilaku, dan akhlak anak. Untuk membentuk perilaku anak yang baik tidak hanya melalui bil lisan tetapi juga dengan bil haal yaitu mendidik anak lewat tingkah laku. Sejak anak lahir, ia akan selalu melihat dan mengamati gerak gerik atau tingkah laku ibunya. Dari tingkah laku ibunya itulah, anak akan senantiasa melihat dan meniru yang kemudian diambil, dimiliki, dan diterapkan dalam kehiduapnnya. Dalam perkembangan anak, proses identifikasi sudah mulai bisa dilakukan ketika si anak berusia 3–5 tahun. Kini, anak cenderung menjadikan ibu yang merupakan orang yang dapat memenuhi segala kebutuhannya maupun

orang yang paling dekat dengan dirinya sebagai figur/contoh/ teladan bagi sikap maupun perilakunya. Anak akan mengambil, kemudian memiliki nilai-nilai, sikap maupun perilaku ibu. Dari sini jelas bahwa perkembangan kepribadian anak bermula dari keluarga, dengan cara anak mengambil nilai-nilai yang ditanamkan orang tua baik secara sadar maupun tidak. Dalam hal ini hendaknya orang tua harus menjadi contoh yang positif bagi anakanaknya. Anak akan mengambil nilainilai, sikap maupun perilaku orang tua, tidak hanya apa yang secara sadar diberikan pada anaknya misal melalui nasihat, tapi juga dari perilaku orang tua yang tidak disadari. Kita sering melihat banyak orang tua yang menasihati anaknya tapi mereka sendiri tidak melakukannya. Hal ini akan mengakibatkan anak tidak sepenuhnya mengambil nilai norma yang ditanamkan. Jadi, untuk melakukan peran sebagai suri teladan, ibu sendiri harus sudah memiliki nilainilai itu sebagai milik pribadinya yang tercermin dalam sikap dan perilakunya. Hal ini penting artinya bagi proses belajar anak-anak dalam usaha untuk menyerap apa yang ditanamkan. Sepatutnya, ibu tidak hanya bisa menyuruh dan interupsi terhadap anaknya, tapi mengajak langsung apa yang terbaik. Peranan ibu sebagi pemberi motivasi bagi kelangsungan kehidupan anaknya. Sejak masa kelahiran seorang anak, proses pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap maksimal. Perkembangan dari proses organorgan ini sangat ditentukan oleh motivasi/rangsangan yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak. Bila pada bulan-bulan pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual, perhatian terhadap lingkungan sekitar juga akan berkurang. Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan bahasa anak baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Kesediaan ibu untuk

berbicara dengan anaknya akan mengembangkan proses bicara anak. Jadi, perkembangan mental anak akan sangat ditentukan oleh seberapa motivasi/stimulasi/rangsangan yang diberikan ibu terhadap anaknya. Bentuk rangsangan dapat berupa cerita-cerita, macam-macam alat permainan yang edukatif atau bisa juga mengajak rekreasi yang dapat memperkaya pengalamannya. Di sini lah sosok ibu dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dirinya dengan memperkaya sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai modal awal dalam rangka keberhasilannya sebagai pemberi motivasi dalam mengantarkan kelangsungan hidup anak yang cerdas serta sukses. Dari uraian di atas, jelaslah kunci keberhasilan seorang anak di kehidupannya sangat bergantung peran ibu dalam memotivasi dan mendorong agar dapat mencapai citacitanya. Sikap ibu yang penuh dengan kasih sayang, memberi kesempatan pada anak untuk memperkaya pengalaman, menerima, menghargai, dan menjadi teladan yang positif bagi anaknya, akan besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak. Jadi dapat dikatakan bagaimana gambaran anak akan dirinya ditentukan oleh interaksi yang dilakukan ibu dengan anak. Interaksi yang dapat dilakukan yaitu dengan komunikasi timbal balik antara ibu dengan anaknya yang bil mau’idhati al-hasanah. Konsep diri anak akan dirinya positif, bila ibu dapat menerima anak sebagaimana adanya sehingga mengerti kekurangan maupun kelebihannya. Kemampuan seorang anak untuk mengerti kekurangan maupun kelebihannya akan merupakan dasar bagi keseimbangan mentalnya. Jadi dengan mengenali dan memahami kekurangan dan kelebihan anak, seorang ibu justru dapat lebih mudah guna mengarahkan dan membina apa yang menjadi bakat serta citacita anak itu sendiri. Dengan demikian, strategi memotivasi anak dalam melangsungkan hidupnya hendaklah dilakukan kasus per kasus, tidak dapat digeneralisasi atau di samaratakan. (*)

RUANG ini khusus bagi Anda yang berjiwa merdeka. Kirimkan apa pun pendapat Anda tentang apa saja. Baik berupa komentar, kritik, atau saran. Setiap pendapat yang masuk sedapat mungkin tidak akan diedit. Pendapat bisa dikirim lewat surat ke alamat redaksi, fax. di nomor (0721) 789752, e-mail: redaksi@ radarlampung.co.id atau radarlpg@indo.net.id. Sertakan identitas yang masih berlaku. Atau kirimkan Podium Rakyat Anda melalui SMS. Caranya, ketik: POD (Isi Podium). Contoh: POD Mohon pembangunan jalan. Lalu kirim ke No. Matrix: 08154056789. Podium melalui SMS diutamakan yang menyangkut persoalan-persoalan pelayanan publik.

Kapan Mobil SIM Keliling ke Pringsewu KAMI masyarakat Pringsewu merindukan kehadiran mobil SIM keliling yang sudah lama sekali tidak standby di Pringsewu. Mohon jadwalnya. Terima kasih. (085841043500) Selidiki Pembangunan Jalan Pringsewu–Pardasuka JAJARAN penegak hukum, mohon diselidiki pembangunan jalan provinsi ruas Pringsewu–Pardasuka 2010. Sebab, Dinas Binamarga Lampung dan Dinas PU Pringsewu dengan dana APBD masing-masing, sama-sama memperbaiki

jalan tersebut. Tapi, sepertinya, pembangunannya terkesan asal-asalan. Ada yang hotmix-nya tidak rata dan ada pula yang lebar jalannya menyusut. Mohon tindak lanjutnya. (082180781052) Pekon Tanjungagung Rawan Korupsi JAJARAN penegak hukum, Pekon Tanjungagung, Kecamatan Kotaagung Barat, Tanggamus, rawan korupsi. Bantuan ADP 2010-2011 sampai sekarang belum dialokasikan untuk kemajuan pekon. Lalu, lahan milik PT Eka Nusantara di pekon ini telah disertifikat oleh panitia dan diketahui kepala pekon. Bagi yang

berminat harus mengeluarkan uang Rp30 juta. (085369558778) Tertibkan Sepeda Motor Lampu Belakang Bening KAPOLRESTA Bandarlampung, mohon ditertibkan dan ditindak sepeda motor yang menggunakan lampu belakang bening, karena sangat menyilaukan dan mengganggu pengendara di belakangnya. (081279304888) Di Taman Asri, Lampu Jalan atau Sekadar Hiasan BUPATI Waykanan, lampu jalan di Taman Asri Baradatu belum menyala,

tapi sudah patah. Apakah itu hanya hiasan atau memang untuk difungsikan, Pak? Kami sebagai masyarakat mohon agar melaksanakan proyek dan program yang jelas-jelas saja. (081279076090) Pedagang Resahkan Pungli Preman Pasar Waykanan KAPOLRES Waykanan, kami para pedagang pasar merasa resah karena selama ini banyak pemerasan atau pungli (pungutan liar) oleh preman pasar. Karena itu, kami sangat berharap ada patroli dan razia di pasar. Ini demi keamanan dan kenyamanan pedagang, termasuk pembeli. Terima kasih.(081272027259)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.