RADAR LAMPUNG | Kamis, 23 Desember 2010

Page 25

PENDIDIKAN

KAMIS, 23 DESEMBER 2010

INFO KAMPUS

Bangun Pascasarjana UPAYA mewujudkan rencana strategis pada 2025 menjadi top ten university berbasis riset, Unila menjalin kerja sama dengan PT Pertamina. Salah satunya dalam bentuk pembangunan gedung pascasarjana di kampus setempat yang peletakan batu pertamanya baru dilakukan kemarin. Dalam pembangunan gedung pascasarjana tersebut, PT Pertamiana memberikan bantuan dana sebesar Rp3,2 miliar. Sementara sebagai imbal baliknya, PT Pertamina hanya meminta pihak Unila membantu menyosialisasikan penggunaan gas elpiji dan sosialisasi BBM bersubsidi kepada masyarakat. Selain itu, pemberian pelatihan dalam meningkatkan sumber daya manusia di lingkungan PT Pertamina. Manager Partnership Community Development PT Pertamina Yoke Syamsidar mengatakan, dana tersebut merupakan dana lingkungan PT Pertamina yang akan diberikan secara bertahap. Dijelaskan pula, dana itu murni digunakan untuk pembangunan gedung pascasarjana. ’’Kemungkinan, kerja sama akan berlanjut dalam pengadaan sarana dan prasaran sesuai permintaan Unila,’’ tandas Yuke usai peletakan batu pertama gedung pascasarjana seraya mengatakan, kerja sama ini merupakan kepedulian Pertamina dalam dunia pendidikan kemarin. Dalam kesempatan sama, Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. mengatakan, gedung pascasarjana rencananya dibangun sebanyak empat lantai di atas lahan seluas 2 hektare. Menurutnya, gedung inilah akan jadi kantor pascasarjana yang selama ini berada di rektor. ’’Setelah rampung, gedung program pascasarjana ini juga akan jadi tempat program pascasarjana dari berbagai disiplin ilmu. Kemudian juga akan digunakan untuk kegiatan pemberdayaan sumber daya alam dan pedesaan,’’ jelasnya. Selanjutnya, Sugeng menambahkan, akan ada 13 program pascasrajana yang menggunakan gedung tersebut. Di antaranya dua program multidisipliner dan sisanya monodisipliner. (ysn/c3/rim)

25

Cerdas Berkualitas

Hanya 58 Guru yang Naik Pangkat BANDARLAMPUNG – Ada 250 guru se-Provinsi Lampung yang mengajukan percepatan penilaian prestasi kerja golongan IV/a ke atas tahun ini. Namun, hanya 58 orang yang lulus. Hal itu diungkapkan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung Dra. Hj. Juariyati Azhari, M.Pd. usai teleconference evaluasi kegiatan LPMP seluruh Indonesia dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) PMTK Kementerian Pendidikan Nasional di kantor LPMP

Lampung kemarin. Menurutnya, para guru yang lulus tersebut tersebar di 14 kabupaten/ kota. Dia juga menyebutkan, nilai yang diperoleh guru yang lulus antara 12–16 poin. ’’Dari jumlah yang mengajukan kenaikan pangkat tersebut, hanya sedikit yang lulus. Ini menunjukkan kualitas guru masih belum ideal, sehingga perlu terus ditingkatkan,’’ katanya. Sementara, Juariyati melaporkan, evaluasi kegiatan dan penyerapan anggaran dari APBN yang dilakukan

LPMP Lampung 2010 ke Ditjen PMPTK melalui teleconference tersebut. LPMP Lampung sendiri yang termasuk dalam kluster 2 bersama Jawa Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangkabelitung, dan Banten, menurutnya, telah menjalankan kegiatan secara keseluruhan. ’’Daya serap anggaran sampai 22 Desember (kemarin) adalah 94,8 persen dengan kegiatan fisik telah terealisasi 100 persen,’’ ujarnya. Dilaporkan pula terdapat beberapa kendala dihadapi LPMP. Terutama

pada bagian yang stafnya menunaikan ibadah haji. ’’Namun demikian, masih dapat diantisipasi,’’ tegasnya. Sementara, Ditjen PMTK menerangkan, tentang perubahan organisasi Kemendiknas. ’’Dalam struktur di Kemendiknas yang baru kini terdapat tiga pusat, masing-masing pusat pengembangan profesi, pendidik, pusat pengembangan tenaga kependidikan, dan pusat penjaminan mutu pendidik,’’ sebutnya. (tru/c3/ rim)

PAUD FOTO YUSNAENI

Bentuk Karakter melalui Cerita METODE sangat efektif bagi pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah bercerita. Metode ini selain murah, juga dapat meningkatkan kecerdasan dan membentuk karakter anak. Pengurus PAUD Provinsi Lampung Bidang Organisasi Ivan Sumantri Bonang mengatakan, cerita atau dongeng akan terekam dalam otak kanan dan kiri anak. ’’Muatan cerita atau dongeng tersebut lah yang kemudian akan mengasah kecerdasan anak,’’ ujar Ivan yang juga koordinator pelatihan bercerita bagi pendidik PAUD se-Provinsi Lampung di Taman Budaya kemarin. Menurutnya, cerita dan dongeng juga mengandung banyak pesan moral dan akan tersimpan dalam alam bawah sadar sang anak hingga bertahuntahun. Pesan moral yang tersimpan dalam alam bawah sadar itulah yang nantinya dapat membentuk karakter anak yang santun dan berakhlak. ’’Karenanya, bercerita adalah jawaban solusi mengatasi persoalan remaja,’’ tandasnya. Ditambahkan, alam sadar seorang anak yang kemudian beranjak dewasa akan bermain ketika dirinya hendak melakukan hal-hal tidak baik. Pesanpesan moral yang terkandung dalam sebuah cerita pula akan mengingatkannya untuk tidak melakukan hal-hal tidak baik tersebut. Oleh sebab itu, tidak hanya guru yang diharapkan dapat menerapkan sistem becerita atau berdongeng di sekolah ketika anak masih dalam usia dini. Menurutnya, orang tua juga wajib menerapkannya ketika di rumah. Karena secara psikologis, bercerita juga mampu memperbaiki hubungan antara si anak dengan orang tuanya. ’’Cukup 20–30 menit orang tua hendaknya menyempatkan diri untuk bercerita. Waktu paling tepat saat anak hendak tidur,’’ sarannya. (ysn/c3/ rim)

PERAN MEDIA: Pemred Radar Lampung Nizwar (kedua dari kiri) memaparkan peran media dalam mengontrol kebijakan pemerintah dalam seminar daerah Peran Kontrol DPRD di Audotorium Perpustakaan Unila, kemarin. Berita terkait di halaman 24.

Televisi Edukasi Belum Mendominasi BANDARLAMPUNG – Pemanfaatan penyiaran untuk mendukung sistem pendidikan nasional masih lemah. Terlihat dari televisi edukasi (TVE) yang diharapkan bisa menjadi pengaruh baik terhadap nation dan character building anak bangsa tersebut belum mendominasi. ’’Ini tidak lepas dari strategi penyiaran TVE-nya yang juga belum jelas,’’ terang Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bandarlampung (FISIP UBL) Prof. Dr. Khomsahrial Romli, M.Si. kepada

peserta kuliah umum ekonomi politik industri penyiaran di lantai VI rektorat kampus setempat kemarin. Acara-acara pada siaran radio maupun televisi di Indonesia kini, menurutnya, masih didominasi kepentingan bisnis dan bermuatan budaya asing. Padahal, budaya asing sangat bertentangan dengan budaya dan etika nasional. ’’Sungguh, penyiaran radio dan televisi di Indonesia sedang mengalami kebebasan luar biasa,’’ tandasnya. Akibatnya, lanjut Khomsahrial,

penyiaran nasional yang ada kini pun berpengaruh besar dalam penularan gaya hidup global yang mengaburkan identitas bangsa Indonesia. Selanjutnya jelas akan memperlemah semangat kebangsaan dan perilaku masyarakat. ’’Agar penyiaran dapat dioptimalkan ke dalam aspek yang positif, dijadikan sebagai guru bangsa dalam membangun negara dan bangsa Indonesia. Penyelenggaraan penyiaran dan TV melalui acara siaran harus berorientasi pendidikan yang dapat

mengacu pada nation dan character building,’’ pungkasnya. Kuliah umum ekonomi politik industri penyiaran yang diselenggarakan FISIP UBL sendiri dalam rangka Academic Day dan Gathering In Road Communication UBL. Sebanyak 50 mahasiswa Prodi Komunikasi, Administrasi Niaga, dan Administrasi Negara FISIP setempat andil dalam kegiatan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai penyiaran di Indonesia tersebut. (ysn/c3/rim)

200 KK Tak Mengenyam Wajardikdas KALIANDA – Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Drs. Sulpakar, M.M. mengaku prihatin atas kondisi masyarakat Pulau Sebuku, Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa. Sebab dari 400 kepala keluarga (KK) yang ada, 50 persennya belum tuntas wajib belajar pendidikan dasar (wajardikdas) sembilan tahun. Rata-rata baru mengenyam pendidikan maksimal kelas III SD bahkan tidak pernah sekolah. Itu pun mereka yang sekolah terpaksa harus ikut sanak saudaranya di Kecamatan Kalianda dan Rajabasa yang terdapat sarana-prasaran pendidikannya cukup memadai. Kemudian setelah kelas II atau III, mereka kembali lagi ke Pulau Sebuku guna membantu keluarganya bertani dan nelayan. Hal itu disampaikan Sulpakar usai mengunjungi Pulau Sebuku didampingi 17 kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disdikpora kabupaten setempat kemarin. Terkait hal itu pula dalam kunjungan tersebut, Sulpakar menjanjikan mengusulkan pembangunan sekolah kecil pada 2011 di daerah terisolasi ini. Ia mengatakan, kunjungannya ke Pulau Sebuku merupakan salah satu program Disdikpora untuk mengetahui secara langsung kondisi masyarakat, khususnya bidang pendidikan. Ini sebagai implementasi dari program Bupati Hi. Rycko Menoza untuk menuju perubahan Lamsel yang lebih baik. Menurutnya, ke depan usulan pembangunan sekolah kecil dengan jumlah 3 lokal kelas tersebut menjadi skala prioritas. Hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan khususnya wajardikdas sembilan tahun akan diperjuangkan secara maksimal. ’’Pembangunan sekolah kecil akan menjadi skala prioritas. Rencanannya dibangun 3 lokal kelas untuk SD dan SMP. Bahkan jika memungkinkan dimanfaatkan hingga SMA,’’ ujarnya sambil menambahkan akan melakukan kunjungan ke daerah terpencil lainnya di Lamsel dalam waktu dekat ini. Ia menambahkan, selama ini sejumlah anak usia sekolah di Pulau Sebuku hanya memperoleh pendidikan dari tenaga sukarela masyarakat. (rnn/c3/rim)

Bandarlampung Peroleh DAK Rp19,1 Miliar BANDARLAMPUNG – Tahun anggaran 2011, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandarlampung bakal memperoleh bantuan dana alokasi khusus (DAK) cukup besar. Nilainya hampir mencapai Rp19,1 miliar. Rinciannya Rp13.277.100.000 untuk perbaikan infrastruktur SD dan Rp5.781.700.000 untuk SMP. ”Ini baru dari APBN. Sebab, masih

akan ditambah lagi sebesar 10 persen dari total APBD kota tahun 2011,” kata Kepala Bidang Gedung dan Perlengkapan Disdik Bandarlampung Rihab Ardian saat ditemui di kantornya, kemarin. Menurutnya DAK SD tersebut akan digunakan untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan perpustakaan seluas 7 x 8 meter pada

masing-masing sekolah penerima. Selanjutnya merehab gedung ruask berat, ringan, dan sedang serta mebeler ruang kelas. Demikian juga DAK untuk SMP. Alokasinya mencakup pembangunan RKB dan perpustakaan, lalu rehab gedung berat, sedang, dan ringan. Tidak terkecuali mebeler ruang kelas dan menambah alat-alat laboratorium

pada sekolah penerima. Kemungkinan DAK tersebut turun dalam jangka waktu tiga bulan. Yaitu rentang Februari–Maret 2011. ’’Kami juga masih menunggu juknisnya dari pusat,’’ jelas Rihab kemarin. Lebih lanjut ia mengatakan, ada 237 SD dengan rincian 201 negeri dan 36 swasta di Bandarlampung. Sedangkan SMP-nya ada 104 dengan

rincian 31 negeri dan 73 swasta. Agar tepat sasaran, Disdik perlu mendata sekolah mana saja yang layak mendapatkan DAK dimaksud. Kemudian yang mendatanya tim verifikasi lapangan ’’Penentuan sekolah yang berhak mendapatkan DAK langsung ini melalui SK wali kota,’’ tandasnya. (ysn/c3/rim)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.