RADAR LAMPUNG | Jum'at, 11 Juni 2010

Page 33

PENDIDIKAN

JUMAT, 11 JUNI 2010

STIE-A2L Berencana Buka Keguruan BANDARLAMPUNG – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Akademi Akuntansi Lampung (STIE-A2L) berencana membuka program konsentrasi keguruan. Selain tetap mempertahankan sebelas konsentrasi yang ada kini. Seperti akuntansi komputer, akuntansi perbankan, akuntansi perpajakan, akuntansi umum, akuntansi sektor publik, akuntansi perkantoran, manajemen SDM, manajemen perbankan syariah, dan manajemen keuangan perbankan. Hal itu dikemukakan Prof. Hi. Bochari Rachman, M.Sc. usai dilantik menjadi pembina STIE-A2L di kampus setempat, kemarin (10/ 6). ’’Konsentrasi keguruan tersebut dalam proses pengurusan izin operasionalnya dari Dikti,” kata Bochari. Selain membuka konsentrasi baru, lanjutnya, STIE-A2L juga tengah melakukan pembenahan pada semua bidang. Terutama melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses perkuliahan. ’’Kami juga telah menyiapkan program pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa di luar perkuliahan. Tidak lain agar lulusan kami nantinya tidak hanya punya kompetensi, tapi juga skill sehingga mencari pekerjaan pun mudah dan tidak canggung lagi,” terangnya. Dalam kesempatan sama, Ketua STIE-A2L Dr. Hi. Suheriyatmono, S.E., Ak., M.M. mengatakan, STIE-A2L tidak hanya membuka kelas ekstensi yang berlaku masyarakat yang sudah bekerja. Tapi juga kelas reguler bagi lulusan SMA sederajat. Kemudian, STIE-A2L juga akan memberikan kemudahan dalam biaya perkuliahan per semesternya. ’’Pembayarannya boleh diangsur setiap bulan,” pungkasnya usai dilantik menjadi Ketua STIE-A2l menggantikan ketua lama M. Yusuf Kohar, S.E., Akt., M.M., kemarin. (rim)

33

Cerdas Berkualitas

UN Ulang, 94 Siswa Tidak Lulus BANDARLAMPUNG - Sebanyak 94 dari 5.012 peserta ujian nasional (UN) ulang SMP sederajat tidak lulus. Terbanyak dari Lampung Selatan dan Lampung Tengah. Masing-masing 32 dan 29 siswa tidak lulus. Kemudian, Pesawaran 10 siswa,

Bandarlampung (6), Tulangbawang (4), Metro (3), Pringsewu (2), Lampung Barat (2), dan Lampura (2). Sedangkan, Tanggamus, Lampung Timur, Waykanan, dan Tulangbawang Barat masing-masing hanya satu serta Mesuji lulus semua. Ke-94 siswa yang tidak lulus

tersebut, 47 dari SMP, 37 dari MTs, dan 10 dari SMP terbuka. Itu dari total 5.012 peserta yang ikut karena tidak lulus pada UN utama. Masing-masing SMP 3.675 siswa, MTs 1.234, dan SMP terbuka 199. Kadisdik Provinsi Lampung Ir. Johnson Napitupulu, M.Sc. menga-

takan, tingkat ketidaklulusan tertinggi memang di Lamteng dan Lamsel. Namun, menurutnya, peserta yang ikut sendiri terbanyak dari dua kabupaten tersebut. Yaitu Lamteng 968 peserta dan Lamsel 1.320. Dibanding peserta UN ulang dari kabupaten/kota lainnya yang rata-

rata hanya 200 peserta jelas sangat jauh. ’’Jadi wajar, kalau siswa tidak lulus terbanyak juga dari Lamteng dan Lamsel,” terangnya kemarin. Lebih lanjut Johnson mengatakan, siswa yang tidak lulus UN ulang tersebut masih punya kesempatan. Yaitu untuk ikut pada ujian nasional

paket kesetaraan (UNPK) paket B pada 29 Juni–1 Juli 2010. Pendaftarannya sendiri, imbuh panitia UNPK Sardi, S.Sos., mulai hari ini dan terakhir Senin (14/6). Sedangkan, terakhir pendaftaran UNPK paket C kemarin dan pelaksanaan tesnya 22–25 Juni. (rim)

SD Kurang Guru, SMP dan SMA Menumpuk

FOTO IST

SERTIJAB: Dr. Hi. Suheriyatmono, S.E., Ak., M.M. (kiri) dilantik sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Akademi Akuntansi Lampung (STIE-A2L) menggantikan ketua lama M. Yusuf Kohar, S.E., Akt., M.M. (kanan) di kampus setempat kemarin (10/6).

IEC Bandarlampung Lakukan Terobosan BANDARLAMPUNG – Di bawah kepemimpinan branch manager baru, Drs. Edward Novandi, lembaga kursus bahasa Inggris IEC Bandarlampung melakukan terobosan melalui empat program barunya pula. Yaitu membuka kelas conversation test of english for language (C-TOEFL) serta launching buku kursus baru Go for It (1, 2, 3, dan 4) dan Interchange (1 dan 2). Kemudian, tes TOEFL gratis bagi masyarakat umum dan kursus

gratis bagi guru SD, SMP, hingga SMA sederajat. Dibukanya kelas C-TOEFL, terang Edward, karena hampir semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, telah menjadikan TOEFL sebagai salah satu persyaratan untuk lulus. Sementara, masih banyak mahasiswa yang kesulitan atau belum menguasai kemampuan berbahasa Inggris. Tidak terkecuali masyarakat umum. Menurutnya, banyak juga

yang terkendala kemampuan bahasa Inggris dalam mencari pekerjaan. Terutama perusahaan-perusahaan asing atau yang membutuhkan kemampuan bahasa tersebut. Untuk membantu mahasiswa juga masyarakat umum memenuhi persyaratan tersebutlah, ungkap Edward, IEC membuka kelas CTOEFL. ’’Dengan target, kursus hanya dalam waktu tiga bulan sudah menguasai. Paling tidak, ada

peningkatan signifikan dibandingkan kemampuannya sebelum kursus,” terangnya saat ditemui di kantor IEC, Jl. Kartini No. 7, Bandarlampung, kemarin (10/6). Kemudian Go for It, lanjut Edward yang baru dua bulan menjabat branch manager IEC Bandarlampung ini, merupakan buku produk IEC untuk level siswa SD dan SMP. Sedangkan Interchange (1 dan 2) untuk SMA dan mahasiswa perguruan tinggi. ’’Buku-buku tersebut sudah sinergi dengan mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah,” tandasnya. Selanjutnya kursus gratis bagi guru SD, SMP, dan SMA sederajat, imbuhnya, akan dilakukan melalui kerja sama dengan pihak sekolah. Ini dilakukannya karena masih banyak guru yang betul-betul belum menguasai bahasa Inggris. Sekalipun dari sekolah yang sudah menerapkan sistem pembelajaran bilingual atau rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Terakhir, kata Edward, IEC akan memberikan tes TOEFL gratis kepada masyarakat. Yaitu mulai siswa, mahasiswa, hingga umum. ’’Pelaksanaannya setiap Sabtu pada minggu pertama, kedua, ketiga, dan keempat Juli 2010. (rim)

BANDARLAMPUNG – Sekolah dasar di Bandarlampung kekurangan guru. Sebaliknya, SMP dan SMA justru menumpuk. Hal itu disampaikan Dinas Pendidikan (Disdik) Bandarlampung Drs. Hi. Idrus Effendi sendiri di sela pembukaan Bandarlampung Expo 2010 di lapangan parkir Saburai kemarin (10/6). ’’Kita kekurangan guru SD sekitar 100-an orang,” katanya. Meski demikian, Idrus melarang sekolah melakukan perekrutan guru honorer. ’’Kalau terdapat SD yang merasa kekurangan guru, dapat melapor ke Disdik. Solusinya, kita akan meminta guru SMP mengajar di SD,” tegasnya. Sebenarnya, imbuh Idrus, SMP dan SMA di kota ini juga kekurangan tenaga guru. Namun khusus guru pelajaran tertentu. Seperti seni dan bimbingan konseling. Selain terdapat kekurangan, menurutnya, juga terjadi penumpukan guru. Khususnya pada SD-SMP negeri dan favorit. Mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai tahapan. Di antaranya meng-

halangi datangnya guru dari kabupaten/kota lain. Namun, ia tidak menjelaskan tahapan lainnya yang akan dilakukannya. Menanggapi fenomena ini, anggota Komisi D DPRD Bandarlampung Albert Alam menyatakan, Disdik harus segera melakukan langkah untuk menyelesaikannya. ’’SD itu kan merupakan fase yang cukup penting. Jangan sampai murid-murid di kota ini menjadi kurang berkualitas karena kekurangan guru,” katanya. Pemerataan distribusi guru di seluruh SD wajib dilakukan. Jangan hanya terpusat pada sekolasekolah yang mudah dijangkau dan berkualitas baik. Jika hal tersebut dibiarkan, pemerataan pendidikan pun tidak akan terjadi. Lalu untuk guru yang datang dari kabupaten/kota dan mengajar di Bandarlampung, juga harus diawasi secara ketat. Disdik selaku leading sector masalah ini wajib terus memberikan pengawasan. ’’Jangan sampai kecolongan. Sebab, daerah ini nantinnya yang akan dirugikan,” katanya. (eka/ rim)

ICW Minta Kemendiknas Transparansi Dana RSBI JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Dianggap tidak transparan mengelola dana rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Kemarin, secara resmi Indonesia Corruption Watch (ICW) mengirimkan surat permohonan meminta transparansi dana RSBI ke kantor Kemendiknas. Peneliti Pelayanan Publik ICW Febri Hendri mengatakan, surat resmi itu merupakan uji coba adanya UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang seharusnya sudah bisa dijalankan. ’’Kita lihat apakah Kemendiknas berani memberikan transparansi itu,” katanya. Menurut Febri, besarnya peluang korupsi terhadap program itu membuat ICW ingin mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan dana di Kemendiknas. ’’Selain dana APBN juga block grant yang

diberikan untuk RSBI,” paparnya. Ia menjelaskan, ICW telah melakukan penelitian terhadap kasus tersebut. Dia mengaku menemukan adanya dugaan kuitansi fiktif dan markup dana RSBI di beberapa sekolah. Dia menghitung, sekitar lebih dari Rp1 triliun dana dari Kemendiknas dihamburkan untuk peningkatan 1.172 RSBI. Mulai tingkat SD, SMP, dan SMA. Menurutnya, temuan dan penelitian yang dilakukan ICW sudah diaudit Lembaga Audit Negara. ’’Tapi, lembaga itu mengaku tidak menemukan apaapa,” ujarnya. Karena itu, lanjutnya, ICW mengajukan permintaan informasi publik pada Kemendiknas. Jika dalam waktu sepuluh hari tidak merespons, ICW akan melaporkan ke Presiden SBY. (jpnn/rim)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.