RADAR LAMPUNG | Kamis, 11 Maret 2010

Page 18

18

KAMIS, 11 MARET 2010

KOBE URING-URINGAN Defense Buruk, Nyaris Kalah Lagi Lawan Raptors LOS ANGELES - Perjalanan LA Lakers untuk mempertahankan gelar juaranya terasa berat dalam periode kurang dalam sepekan terakhir. Tiga kekalahan beruntun baru saja mereka dapatkan. Rekor tersebut menunjukkan Lakers sedikit terengah-engah memasuki akhir musim reguler. Tiga kekalahan beruntun itu mereka bawa saat menjamu Toronto Raptors kemarin (10/3) WIB. Tak urung, bayangan bakal makin panjangnya rentetan kekalahan beruntun turut mengganggu konsistensi tim di kandang sendiri. Lakers belum pernah kalah empat kali beruntun sejak April 2007. Untungnya, Kobe Bryant mampu menyelamatkan Lakers. Tembakan dua angkanya pada 1,9 detik menjelang bubaran mengantarkan Lakers menang satu bola, 109-107, atas Raptors. Meski menjadi penentu kemenangan, tak terlihat kegembiraan di wajah Kobe. Saat ditemui wartawan, MVP musim lalu itu tidak tersenyum sama sekali. Mukanya terlihat kecewa dengan penampilan timnya. ’’Kami bermain tanpa sense of urgency (sikap kewaspadaan). Saya tidak suka dengan semangat kami saat ini. Semua terlalu santai,” keluh Kobe kepada wartawan seusai pertandingan. Total, dalam laga tersebut, Kobe mendulang 32 poin. Raptors sempat membuat 18.997 penonton di Staples Center terdiam setelah tembakan tiga angka Chris Bosh membuat kedudukan imbang 107-107. Saat itu, pertandingan kuarter keempat menyisakan 9,5 detik. Tetapi, Kobe yang gagal memasukkan buzzer beater di Orlando Senin (8/3) WIB lalu memastikan hal tersebut tidak

terjadi lagi. Kobe yang dijaga Antoine Wright berhasil memasukkan tembakan dari baseline. Bukan hanya Kobe yang kecewa dengan permainan Lakers saat ini. Ketika kontributor Jawa Pos (grup Radar Lampung) Rocky Padila masuk ruang ganti Lakers, tidak ada satu pun pemain bercanda, layaknya sebuah tim yang baru saja meraih kemenangan. Semua terlihat tegang. Mereka menyadari tidak bermain seperti layaknya juara bertahan. Semua pemain yang diwawancarai setuju mutu pertahanan tim sedang berada dalam titik yang mengkhawatirkan. ’’Kami tidak konsisten dengan defense kami. Kami seperti kurang kasar. Kami terlalu halus,” komentar Kobe tentang pertahanan yang mereka mainkan. Hal itu setidaknya menjadi peringatan besar bagi Lakers menjelang panasnya play-off. Perbaikan di sisi pertahanan akan menjadi tugas utama Lakers dalam periode kurang dari dua bulan ke depan sebelum bermain di play-off. Timtim lain, baik di wilayah timur maupun barat, seperti Cleveland Cavaliers, Orlando Magic, Dallas Maverics, dan Denver Nuggets sangat bernafsu menjatuhkan Lakers. Kobe harus bisa memotivasi rekan setimnya agar semangat karena ini mungkin tahun terakhir Phil Jackson melatih. Cincin kesebelas untuk Phil Jackson akan sangat indah untuk menutup karirnya menjadi pelatih. (jpnn/wan)

HASIL NBA KEMARIN Philadelphia 76ers 96 v Indiana Pacers 107 LA Clippers 87 v Orlando Magic 113 Houston Rockets 96 v Wizards 88 Miami Heat 78 v Charlotte Bobcats 83 Utah Jazz 132 v Chicago Bulls 108 Boston Celtics 84 v Milwaukee Bucks 86 Sacramento Kings 81 v Blazers 88 Toronto Raptors 107 v LA Lakers 109 CATATAN: TUAN RUMAH DISEBUT TERAKHIR

FOTO AFP

LEBIH CEPAT: Pada balapan Formula 1 tahun ini tidak perlu empat sampai lima detik untuk mengganti empat ban. Berdasarkan latihan saat uji coba, dua sampai tiga detik sudah cukup.

Jelang Seri Pembuka F1 2010 di Bahrain

ERA PIT STOP DUA DETIK Jumat besok (12/3), persaingan Formula 1 2010 dimulai dengan babak latihan Grand Prix Bahrain di Sirkuit Sakhir. Untuk menikmati balapan tahun ini, penggemar perlu membiasakan diri dengan banyak hal. Khususnya proses pit stop yang akan berlangsung jauh lebih cepat.

KOBE BRYANT Ulasan AZRUL ANANDA MUNGKIN tidak banyak penggemar yang ingat masamasa sebelum 1994. Tepatnya masa-masa saat pengisian bahan bakar di tengah lomba tidak diperbolehkan di Formula 1. Hingga 1993, para mekanik tak perlu pakai baju antiapi. Kadang cukup pakai kemeja rapi dan celana pendek, lalu ikut ’’menyervis” mobil saat pit stop. Karena tidak ada pengisian bahan bakar, risiko api sangatlah kecil. Cukup copot ban lama, pasang ban baru, dan mobil kembali melaju. Empat sampai lima detik sudah cukup. Nah, masa-masa seperti itu kembali dimulai pada musim 2010 ini. Tidak ada lagi pengisian bahan bakar di tengah lomba. Soal baju personel masih macam-macam. Saat latihan pit stop

dalam beberapa uji coba, tim-tim punya baju beda-beda. Ferrari masih pakai overall yang tahan api, sedangkan beberapa tim lain lebih kasual. McLaren-Mercedes dan Red Bull-Renault, misalnya, cukup pakai baju harian para personel. Bedanya dengan dulu: Sekarang para personel pit stop tampak lebih tertib pakai helm. Meski ketika lomba di Bahrain Minggu nanti (14/3), belum tentu semua memakai perlengkapan superkomplet. Beda lain dengan dulu: Kecepatan. Tahun ini, tidak perlu empat sampai lima detik untuk mengganti empat ban. Berdasarkan latihan saat uji coba, dua sampai tiga detik sudah cukup! Prosesi pit stop, tampaknya, tidak akan lagi menjadi tontonan yang memuaskan! Memang, cara menghadapi

lomba sekarang beda dengan tahun lalu. Mulai di Bahrain nanti, semua pembalap akan mengawali lomba dengan tangki besar yang penuh. Bila tahun lalu cukup membawa 80 kilogram di awal lomba, kini harus membawa lebih dari 170 kilogram. Harus cukup untuk seluruh kebutuhan lomba, plus lap ’’pendinginan” dan menyisakan lagi sedikit untuk pengecekan pengawas lomba. ’’Di awal lomba, pembalap akan merasa seperti membawa penumpang ekstra,” kata Neil Oatley, salah satu petinggi teknis McLaren-Mercedes. Kecepatan mobil di awal dan akhir lomba bisa sangat ekstrem. Bisa selisih lebih dari empat detik per putaran! Kunci kemenangan kini bukan lagi pada strategi bahan bakar. Kunci sekarang ada pada pemakaian ban. Siapa lebih mampu menghemat pemakaian ban, dia yang berpeluang lebih besar meraih kemenangan. Apalagi, saat start lomba, sepuluh mobil terdepan harus memakai ban dan setelan yang sama dengan ketika sesi terakhir kualifikasi, sehari sebelumnya. Pada-

hal, saat kualifikasi mereka biasanya memakai ban paling lunak, dan hanya membawa sedikit bahan bakar. Di awal lomba, pembalap itu pun harus memakai ban lunak namun membawa jauh lebih banyak bahan bakar. Risikonya, ban cepat habis, dan harus pit stop ganti ban sesegera mungkin. Dan itu menguntungkan pesaing yang mampu menghemat ban atau mengawali lomba dengan ban keras. Sama seperti tahun lalu, sepanjang lomba pembalap wajib memakai kedua jenis ban yang disediakan Bridgestone. Yang keras maupun yang lunak. Urutan pemakaian terserah, berapa kali ganti terserah (batasan total 11 set sepanjang akhir pekan). Karena pemakaian ban menjadi kritis, maka informasi tentang itu menjadi sangat mahal. Beruntung bagi kita, Bridgestone bersedia berbagi informasi, dari data yang mereka dapatkan selama uji coba bulan Februari lalu. Hasilnya: Empat tim teratas disebut berimbang. Ferrari, McLaren-Mercedes, Mercedes GP, maupun Red Bull-Renault dianggap menggunakan ban dengan

tingkat keborosan setara. “Ketika membawa (bahan bakar) 150 kilogram untuk start, dengan ban lunak maupun medium, tidak banyak perbedaan (di antara mereka). Jadi, kita bisa mengharapkan persaingan yang ketat,” ungkap Hirohide Hamashima, direktur pengembangan ban balap Bridgestone. Soal pemakaian ban ini, lanjut Hamashima, kuda hitamnya adalah BMW Sauber-Ferrari. Mobil Sauber C29 dianggap sangat hemat ban, dan sangat konsisten dalam pemakaian ban. Sehingga, Pedro de la Rosa dan Kamui Kobayashi bisa mengejutkan banyak orang di Bahrain, akhir pekan ini. Mereka bisa lebih banyak memakai ban lunak yang lebih cepat, sementara yang lain harus lebih banyak memakai ban keras atau medium. Potensi keunggulan itu diakui pula oleh BMW Sauber. “Itu akan membuat strategi kami lebih fleksibel. Tidak perlu dipaksa cepat-cepat ganti ban,” ujar Willy Rampf, bos teknis BMW Sauber. BMW Sauber bikin kejutan? Makin penasaran rasanya mengikuti lomba pertama di Bahrain! (wan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.