RADAR LAMPUNG | Kamis, 7 April 2011

Page 28

LAMPUNG RAYA

28

KAMIS, 7 APRIL 2011

Lampung Utara-Lampung Barat-Waykanan

BPN Biang Keladinya? KOTABUMI - Penyebab sengketa tanah ulayat milik warga Surakarta dengan PT Humas Jaya mulai terungkap. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lampung Utara telah mengeluarkan sertifikat hak guna usaha (HGU) yang tidak diketahui masyarakat setempat. Sementara, HGU PT Humas Jaya itu telah habis sejak 31 Desember 2007 silam. Namun, sampai saat ini perusahaan tersebut bersikukuh pada pendiriannya. Halinidiketahuisaathearing(dengar pendapat) antara PT Humas Jaya dengan tokoh masyarakat Surakarta yang dimediasi oleh Tim 9 Pemkab Lampura di ruang komisi A DPRD setempat kemarin (6/4). Hadir dalam pertemuan itu Kepala Desa Surakarta Kausar, tokoh adat Surakarta Fauzi Alwi dan Sahbana Ningrat Gelar Senuhun Suttan, Tim 9 Pemkab Lampura, serta seluruh anggota komisi A. Dalam hearing tersebut, PT Humas Jaya melalui kuasa hukumnya, Sukino, S.H., mengatakan bahwa perpanjangan usulan HGU telah disampaikan dua tahun sebelum masa HGU habis pada 31 Desember 2007. Sehingga, kata Sukino, PT Humas Jaya tidak menyalahi prosedur. ’’Kami telah menyampaikan perpanjangan HGU, karena dua tahun sebelum habis waktunya sudah kami persiapkan untuk diperbarui. Dan ini jelas. Kami dari pihak PT Humas Jaya tidak menyalahi aturan,’’ ujarnya. Di samping itu, lanjut Sukino, menyangkut tanah ulayat, saat ini banyak yang tidak jelas. Ini akibat perkembangan zaman. Sehingga eksistensi tanah itu semakin tak jelas. Untuk itu, sambung Sukino, PT Humas Jaya telah melakukan pembaruan HGU seluas 2.615 hektare (ha). Sementara yang belum diperpanjang HGU seluas 657 ha. Dan itu telah dilakukan dua tahun sebelum masa HGU habis. ’’Kami sudah melakukan pembaruan, jadi salah jika kami tidak melakukan itu,’’ tuturnya. Tim 9 Pemkab Lampura Pardis R.A. menyampaikan, yang menjadi pertanyaan pihaknya, siapa yang telah berani mengeluarkan perpanjangan HGU tersebut? Sebab, sudah jelas ada keputusan bupati tentang larangan perpanjangan H GU. Dan dalam hal ini, BPN yang mengetahui masalah HGU itu. ’’Hearing ini mestinya ditunda, karena yang tahu persis tentang HGU adalah BPN. Tetapi kenapa sudah diundang, BPN tidak datang. Makanya ini akan jelas ketika BPN atau wakilnya dapat hadir memberi keterangan,’’ tegas Pardis. Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Lampura Arnold Alam meminta kedua belah pihak bersabar. Karena dalam hearing berikutnya akan dihadirkan pihak BPN. (rnn/ c1/adi)

SURAT KENDARAAN

115 Angkot Dirazia SEBANYAK 115 angkutan kota (angkot) warna biru jurusan eks terminal induk-kota dirazia Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Lampung Utara kemarin. ’’Kami akan menertibkan surat-surat mobil seperti KIR, izin trayek, dan izin usaha angkot yang masa berlakunya sudah habis,” kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Nilwan mewakili Kepala Dishub Lampura Drs. Asmidi, M.M. Kabid Lalu Lintas Susilo menambahkan, tujuan razia ini untuk mengingatkan seluruh pengusaha angkot agar melengkapi dan memperpanjang berkas perizinan yang masa berlakunya sudah habis. ’’Mereka tetap bisa bekerja, meski sudah kami tertibkan sementara berkas izin angkotnya,” ujar dia. Susilo mengharapkan kepada seluruh pengusaha untuk secepatnya mengurus semua perizinan angkot, agar nantinya dapat berjalan dengan aman. ’’Ini dilakukan sekaligus untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) Lampura,” ungkapnya. (rnn/c1/adi)

TERTIB LANTAS

Bina 450 Pengojek

FOTO DEDY KURNIAWAN/RNN

LIGHT ON: Sesuai UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, para pengendara roda dua diwajibkan menyalakan lampu depan pada siang hari.

Korban Penembakan Tuntut Keadilan BLAMBANGANUMPU - Keluarga besar Imran (22) mendesak Kapolres Waykanan AKBP Agus Prianto, S.I.K. segera menindak te gas oknum anggota Polsek Banjit yang diduga te lah melakukan pe nembakan terhadap Imran. ’’Kami menuntut keadilan. Adil dalam arti pelaku penembakan terhadap adik saya Imran harus mendapatkan hukuman yang setimpal. Saat ini, kami sama sekali belum berpikir untuk berdamai. Apalagi sudah empat hari Imran yang ditembak polisi berada di Rumah Sakit Bhayangkara,” ujar Suherman, kakak kandung Imran, kemarin. Suherman menyatakan, dirinya memang mendengar bahwa pasca kejadian itu Wakapolres Waykanan

mendatangi rumah Kepala Kampung Jukuhbatu Daruni. Tetapi sama sekali tidak menemui keluarga besarnya selaku korban penembakan. ’’Sehingga kami tidak mengetahui apa tujuannya datang. Namun sekali lagi saya tekankan, sebelum adik saya sehat sepeti sediakala, kami akan tetap menuntut dan tidak akan bicara damai dahulu,” tegas Suherman. Dikatakan, dari Propam Polda Lampung juga memang telah mendatangi RS Bhayangkara. Tetapi apa kelanjutannya, Suherman juga tidak tahu. ’’Yang pasti dari informasi yang kami terima, hingga kini polisi penembak adik saya itu masih bebas dan belum ditahan,” tukasnya. Suherman menuturkan, atas

kejadian yang menimpa adiknya itu, hari ini pihaknya dan beberapa warga Jukuhbatu akan mengadukan ke DPRD setempat. ’’Saya dapat kabar adik saya akan dioperasi Jumat ini. Dan tadi siang saya mendapatkan kabar lagi adik saya itu akan dipindahkan ke RSUDAM Bandarlampung,” ujar Suherman. Kanit P3D Ipda Wilson mendampingi Kapolres Waykanan menyatakan, pihaknya masih memproses kasus tersebut. ’’Sekarang dalam proses. Untuk yang lain bukan hak saya untuk konfirmasi,” ujar Ipda Wilson melalui SMS kepada Radar Lampung kemarin. Sementara Kapolsek Banjit AKP Suhartono saat dihubungi melalui telepon genggamnya, walaupun aktif, hanya meninggalkan pesan.

Diketahui, Sabtu lalu (2/4) anggota Polsek Banjit diduga menembak Imran, warga Kampung Jukuhbatu, Kecamatan Banjit, tanpa alasan jelas. Berawal dari ajakan Firman, rekan sekampung Imran, untuk memperbaiki sepeda motornya di salah satu bengkel di Kampung Argomulyo, Kecamatan Banjit. Belum lama keduanya di bengkel, datang anggota polisi. Kedatangan polisi itulah yang menjadi pangkal masalah. Firman yang merasa sepeda motornya bodong langsung berlari. Imran yang tidak tahu-menahu ikut berlari. Polisi tadi langsung melakukan pengejaran. Soalnya, wajah Imran mirip adiknya, Yet, yang sedang menjadi buronan polisi. (sah/c1/ adi)

Sunarto Gantikan Sunadi Bastam

FOTO RNN

AWAS LONGSOR!: Wilayah di Lampung Barat yang berbukit-bukit rawan terjadi longsor. Diperlukan penanganan serius untuk mencegah bencana itu terjadi.

LIWA - Rapat pleno KPU Lampung Barat kemarin memutuskan H. Sunarto, S.P. berhak menggantikan H. Sunadi Bastam sebagai anggota DPRD setempat. Sesuai hasil verifikasi, perolehan suara Sunarto adalah yang terbanyak kedua setelah Sunadi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2009. ’’Pada pileg lalu, Pak Sunadi mendapat 1.392 suara, sedangkan Sunarto 731 suara. Sesuai aturan yang ada, Pak Sunarto yang berhak menggantikan Pak Sunadi,” kata Sekretaris KPU Lambar Maidar usai rapat pleno KPU kemarin. Diketahui, Sunadi diusulkan DPD II Partai Golkar Lambar untuk di-PAW (pergantian antarwaktu)

karena terlibat kasus sabu-sabu (SS). Sunadi kini meringkuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wayhui, Lampung Selatan. Sedangkan kasusnya masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang. Rapat pleno dipimpin Ketua KPU Lambar Lukman Zaini dan tiga anggotanya, Ahmad Malik, Faizo Rahman, dan Eri Ruslan. Hasil rapat pleno KPU tersebut dituangkan dalam surat bernomor 270/51/KPU-LB/2011 tentang PAW anggota DPRD Lambar. ’’Hasil rapat pleno ini akan kami sampaikan ke DPRD. Proses selanjutnya, DPRD melalui bupati Lambar akan mengirim surat usulan

PAW ini ke gubernur Lampung untuk dikeluarkan SK,” beber Maidar mewakili Ketua KPU Lukman Zaini. Rapat pleno KPU Lambar kemarin selain membahas PAW Sunadi, juga PAW anggota KPU setempat Fahrurrozi karena mengundurkan diri lantaran diterima sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Sesuai hasil rapat pleno, KPU Lambar akan melayangkan surat ke KPU Lampung, yang meminta untuk mengisi kekosongan anggota KPU Lambar. ’’Kami berharap KPU provinsi segera memproses untuk menggantikan saudara Fahrurrozi. Apalagi Lambar pada tahun 2012 akan menyelenggarakan pilkada,” ujarnya. (een/c1/adi)

SEDIKITNYA 450 pengojek diberi pembinaan mengenai masalah rambu lalu lintas, marka jalan, dan antisipasi kecelakaan pengendara motor oleh pihak Polsek Bukitkemuning, Lampung Utara. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang berlalu lintas (lantas) yang baik dan benar. Sekaligus memberikan dan meningkatkan kesadaran pengendara, khususnya para tukang ojek agar tidak ugal-ugalan saat mengendarai motor di jalan, serta selalu mematuhi peraturan yang berlaku. ’’Kita berikan pelatihan dan pembinaan seminggu tiga kali,” kata Kapolsek Bukitkemuning Kompol Sunaryoto kemarin. Diakuinya, masih banyak pengojek yang belum paham cara berkendara dan berlalu lintas di jalan. Tak hanya itu, tanda dan peringatan di jalan pun kemungkinan banyak yang belum mengetahui kegunaan dan fungsinya. ’’Di sini, kami juga mengingatkan agar selalu berhati-hati saat mengendarai motor. Apalagi membawa penumpang yang akan diantar sampai kediaman,” tukasnya. Selain berlalu lintas, pihak mapolsek juga memberikan pengarahan tentang pencegahan dan antisipasi serta sigap menolong warga yang menjadi korban kecelakaan kendaraan roda dua dan empat. (rnn/c1/adi)

CAPPING DAY

FOTO IST

SEMATKAN: Wakil Bupati Lampung Utara Drs. Hi. Rohimat Aslan menyematkan PIN pada peresmian seragam dan ucap janji mahasiswa Akademi Kebidanan An Nur Husada Walisongo tahun akademik 2010/2011, kemarin.

INSIDEN

Gran Max Dihajar KA AKIBAT mogok di tengah rel, mobil Daihatsu Gran Max B 9893 DC yang sarat muatan singkong ditabrak kereta api (KA) ekspres jurusan PalembangTanjungkarang pukul 16.30 WIB kemarin. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Menurut Paijo, salah satu penumpang KA, setelah melewati Stasiun Blambanganumpu, laju kereta memang agak kencang karena baru melewati jalan menanjak. ’’Tiba-tiba kami lihat ada mobil di tengah rel dan langsung tertabrak,” terangnya. Wahidin, kepala Stasiun KA Blambanganumpu, Waykanan, mengatakan, kejadian itu sama sekali tidak mengganggu operasional kereta api, baik yang akan menuju stasiun itu atau sebaliknya. Sebab setelah tertabrak, mobil yang mogok itu lansung terpental keluar jalur rel. Sehingga kertea dapat melanjutkan perjalanan ke Tanjungkarang dengan aman. ’’Hingga kini kami belum mengetahui siapa sopir mobil tersebut. Saya menduga si sopir sengaja melarikan diri karena perbuatannya hampir membuat penumpang kereta celaka. Mobil itu masih ada di lokasi Km 156 + ½,” ujar Wahidin. (sah/c1/adi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.