18
KAMIS, 3 MARET 2011
REDAM TEROR
KONTROL BOLA: Bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo mencoba mengontrol bola saat berlaga di ajang Liga Primera melawan Deportivo Coruna, 26 Februari lalu.
Eks Entrenador
FOTO MIGUEL VIDAL/REUTERS
MADRID – Manuel Pellegrini bukan sosok yang asing di Santiago Bernabeu. Sebab, musim lalu (2009-2010) pelatih asal Cile itu melatih Real Madrid yang bermarkas di Bernabeu. Nah, dini hari nanti, Pellegrini akan kembali ke Bernabeu. Bukan untuk kembali menangani Real, melainkan sebagai entrenador (pelatih) lawan. Pellegrini membawa misi besar bagi Malaga. Yakni mencoba mengakhiri catatan tidak pernah menang Los Boquerones – sebutan Malaga– dari Real sepanjang sejarah pertemuan kedua klub. Misi yang sepertinya mustahil mengingat laga dini hari nanti (siaran langsung tvOne kick-off 04.00 WIB) dimainkan di kandang Real Dalam bentrok di kandang Malaga pada 16 Oktober tahun lalu saja, Real menang 4-1. Namun, Pellegrini belum menukangi Malaga saat itu. Dia baru menangani klub milik pengusaha Qatar Abdullah Al Thani itu di awal November 2010 atau setelah dipecatnya pelatih asal Portugal Jesualdo Ferreira. ’’Saya selalu tersanjung pernah dipercaya oleh Real Madrid. Bisa bekerja dengan klub dengan sejarah terhebat dunia dalam sepak bola adalah sejarah besar dalam karir saya,” ungkap Pellegrini yang hanya
ASA KE ZONA EROPA MADRID - Sevilla menunjukkan tren positif setelah kandas di babak 32 besar Europa League. Setelah menahan seri 2-2 Atletico Madrid (26/2), mereka tidak membuat kesalahan saat menjamu Sporting Gijon di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan kemarin dini hari. Sevilla menang tiga gol tanpa balas. Kemenangan tuan rumah dipermulus dengan kartu merah Sebastian Eguren setelah menjatuhkan Luis Fabiano pada menit ke-28. Fabiano lalu sukses menjalankan tugas sebagai algojo. Unggul jumlah pemain, Sevilla menambah gol melalui Diego Perotti pada menit ke-35, dan Alvaro Negredo di menit ke-65. ’’Kami menuntaskan laga dengan baik dan membuka asa ke Eropa lagi,” ungkap Negredo yang bersama Fabiano sama-sama mengemas sepuluh gol di Liga Primera kepada Marca. Ya, dengan tambahan tiga poin kemarin, Sevilla mengoleksi 38
Luis Fabiano
poin dan menyamai poin peringkat ketujuh Athletic Bilbao. Sebagai catatan, peringkat kelima dan keenam di klasemen akhir Liga Primera berhak lolos ke Europa League musim depan. Seiring Barcelona dan Real Madrid bentrok di final Copa del Rey musim ini, kuota ke Eropa sang juara bisa diberikan kepada peringkat ketujuh Liga Primera. Itu karena Barca dan Real hampir pasti merebut tiket ke Liga Champions. ’’Kami tidak ingin menunggu keputusan untuk tiket ke Eropa karena kami harus merebutnya sendiri,” tandas Negredo. Persaingan di zona Eropa makin ketat setelah Espanyol dipermalukan 1-2 di kandang sendiri oleh Real Mallorca kemarin. Espanyol pun tetap tertahan di peringkat kelima, sedangkan Mallorca masuk ke sepuluh besar dengan poin sama (34) dengan dua tim di atasnya. (jpnn/c3/ewi)
bertahan semusim di Real itu kepada Marca. ’’Saya berharap mendapat respons hangat di Bernabeu. Saya yakin publik di sana respek dengan tim lawan. Seandainya kami berhasil memberikan kejutan di Bernabeu, saya berharap tetap mendapatkannya,” tambahnya. Pellegrini dan Malaga datang dengan modal kemenangan 3-1 atas Almeria Senin lalu (28/2). Kemenangan itu membuat Malaga menanggalkan predikat juru kunci dan memberikannya kepada Almeria. Di sisi lain, Real hanya bermain imbang 0-0 melawan Deportivo La Coruna di laga terakhirnya (26/2). ’’Kami bisa saja mengalahkan Real karena dalam sepak bola tidak ada yang tidak mungkin,” ungkap defender Malaga Martin Demichelis kepada Mundo Deportivo. ’’Selama kami mengurangi kesalahan, menjalankan strategi pelatih, dan tetap percaya diri dengan potensi yang dimiliki, kami bisa melakukannya,” tambah pemain pinjaman dari Bayern Munchen itu. Malaga sah-sah saja ingin mencari kemenangan pertama dari Real. Tapi, kubu tuan rumah jelas tidak ingin kehilangan satu poin sekalipun. Dengan gap tujuh poin dari Barcelona, Real dituntut tidak boleh kehilangan poin, termasuk melawan Malaga. ’’Kami harus menang demi gelar juara,” tandas Xabi Alonso, gelandang bertahan Real, di situs resmi klub. Alonso juga memberi tanggapan seputar sosok Pellegrini di Real musim lalu. ’’Manuel (Pellegrini) adalah pelatih bagus dan punya reputasi bagus pula di Spanyol. Tapi, ekspektasi Real selalu tinggi dan sarat tekanan, sehingga tidak semua orang bisa mengatasinya,” jelas pemain 29 tahun itu. (jpnn/c3/ewi)