Republika

Page 7

REPUBLIKA AHAD, 13 NOVEMBER 2011

A7

Jamaah Mulai Kembali ke Tanah Air

Jamaah Haji Kurang Disiplin JEDDAH — Jamaah haji Indonesia dinilai masih tidak disiplin. Hal ini tampak saat mereka membawa barang-barang di pesawat. Tak jarang, masih ada jamaah yang membawa barang terlarang ke dalam pesawat. Akibatnya, pemeriksaan barang bawaan jamaah di Bandara King Abdul Azis Jeddah membutuhkan waktu lama. Manager Senior Perencanaan dan Kebijakan Haji Garuda Indonesia Sofyan Anwar menuturkan, pihaknya sempat ditegur petugas bandara karena mereka menemukan banyak jamaah haji Indonesia yang membawa barang-barang yang dilarang masuk kabin. “Padahal, kami telah melakukan body search (pemeriksaan fisik) dan meminta jamaah untuk menyerahkan barang-barang yang dilarang sebelum mereka masuk bandara,” katanya di Jeddah, Sabtu (12/11). Wartawan Republika, Firkah Fansuri, dari Jeddah melaporkan, keterlambatan makin bertambah dengan hanya satu mesin x-ray, maka pemeriksaan barang menjadi semakin lama. Padahal, pada Jumat (11/11), ada 4.000 jamaah haji Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air. Sofyan menyatakan, pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan permintaan itu kepada jamaah untuk tidak membawa barang yang dilarang ke dalam kabin pesawat. Namun, permintaan itu banyak yang tidak diperhatikan. Ia menyebutkan, dari hasil pemeriksaan x-ray, petugas menemukan sejumlah barang terlarang dalam tas atau koper jamaah. Di antaranya, gunting, gunting kuku, cutter, pisau dapur, garpu, sendok, dan cairan dalam ukuran melebihi ketentuan. “Tas-tas jamaah terpaksa kita bongkar demi mempercepat proses pemeriksaan,” ujarnya. Akibat hal itu, pemulangan pun menjadi terhambat. Sofyan mencontohkan, bila dalam satu kloter terdapat 50 jamaah yang membawa barang terlarang, maka waktu yang dibutuhkan semakin lama. Misalnya untuk pemeriksaan satu koper jamaah membutuhkan waktu satu menit, maka setiap total pembongkaran sudah mencapai 50 menit. Belum lagi saat pemeriksaan. Akibatnya, kata dia, pemulangan pun menjadi terhambat. Keterlambatan pemulangan jamaah semakin bertambah parah dengan fasilitas bandara yang minim. Ruang tunggu sebelum pemeriksaan x-ray di Bandara King Abdul Azis hanya disediakan satu ruangan untuk jamaah Indonesia. Karena itu, Sofyan kembali mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk menaati aturan penerbangan supaya tidak menemukan persoalan di bandara. ■ ed: syahruddin el-fikri

JAMAAH HAJI TIBA

AGUNG SUPRIYANTO

Seorang jamaah haji kloter I asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat melakukan sujud syukur saat tiba di Terminal Haji Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (12/11). Sebanyak 452 jamaah haji tiba dengan selamat menggunakan pesawat Saudi Arabian Airline pada pukul 12.40 WIB.

Fasilitas Minim Hambat Pemulangan

Firkah Fansuri dari Jeddah

Garuda minta gate tambahan. JEDDAH—Fasilitas terminal barat Bandara King Abdul Azis Jeddah yang minim dituding jadi penyebab terhambatnya pemulangan jamaah haji ke Tanah Air. Hal itu terjadi saat jamaah haji asal embarkasi Solo yang tertahan hingga sembilan jam pada Jumat (11/11). Kloter pertama Solo tersebut seharusnya terbang pukul 18.30 waktu Arab Saudi. Namun, pesawat Garuda baru bisa meninggalkan Jeddah pukul 03.50 waktu setempat atau pukul 09.50 WIB di hari Sabtu (12/11). “Padahal, pesawat Garuda untuk mengangkut jamaah dari embarkasi Jawa Tengah ini sudah siap terbang sejak pukul 16.00 waktu Arab Saudi,” kata Senior Manager Perencanaan dan Kebijakan Haji PT Garuda Indonesia, Sofyan Anwar, kepada wartawan di Jeddah, Sabtu (12/11). Hasil evaluasi di lapangan, kata Sofyan, keterlambatan embarkasi Solo tersebut merupakan efek domino setelah

penerbangan sebelumnya mengalami hal yang sama karena fasilitas bandara yang terbatas. “Hal yang sama juga dialami jamaah embarkasi Jakarta yang dijadwalkan berangkat pukul 17.45 waktu Arab Saudi, namun baru dapat terbang pukul 00.45 waktu setempat.” Menurut Sofyan, pihaknya telah mengarahkan seluruh armada pesawat untuk mengangkut pemulangan jamaah haji di hari pertama Jumat, dan itu tidak ada persoalan. Pesawat ataupun kru sudah siap sejak tiga jam sebelum jadwal terbang. “Pesawat pun dalam kondisi yang cukup baik dan tidak mengalami masalah teknis,” paparnya. Keterbatasan yang memengaruhi kelancaraan pemulangan, kata Sofyan, antara lain gate (pintu) yang diberikan untuk Garuda. Dengan hanya mendapat satu pintu, jamaah harus mengalami antre yang sangat panjang karena ada 10 kloter jamaah yang siap untuk dipulangkan. Jumlahnya mencapai sekitar 4.000 orang. Untuk itu, pihaknya meminta gate tambahan hingga tiga buah, ruang tunggu, dan jumlah bus menjadi delapan unit. Keterbatasan lainnya, kata Sofyan, tempat tunggu untuk penumpang yang hanya disediakan satu ruangan. Aki-

batnya, ketika jamaah satu kloter sebelumnya masih berada di ruang tunggu, kloter berikutnya tidak bisa masuk ke ruangan tersebut. “Padahal ruang tunggu ini, tempat bagi jamaah sebelum pemeriksaan x-ray barang bawaan,” paparnya. Masalah lainnya, kata dia, karena fasilitas mesin x-ray untuk jamaah Indonesia hanya disediakan satu unit. Kondisi ini jelas memakan waktu karena apabila ada jamaah yang membawa barang yang dilarang, tas-tas milik jamaah harus dibongkar petugas bandara Arab Saudi dan membutuhkan waktu yang lama. Di samping itu, bus yang mengangkut penumpang menuju pesawat juga sangat terbatas. Pihak otoritas bandara hanya menyediakan empat bus dengan kapasitas 50 orang. Padahal, jarak dari terminal menuju pesawat sekitar dua kilometer (km). Belum lagi, katanya, listrik di terminal barat tempat jamaah Indonesia sempat padam dua kali selama satu jam lebih pada Jumat (11/11) sore. Setelah lampu hidup, jaringan komputer petugas Arab Saudi juga tidak bisa langsung berfungsi. Penundaan penerbangan pun semakin panjang. ■ ed: syahruddin el-fikri

JAKARTA—Kloter awal pemulangan jamaah haji asal Indonesia mulai mendarat di Tanah Air. Sejauh ini, tidak ada kendala dalam proses pemulangan tersebut. Hal itu disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Cepi Supriyatna. “Alhamdulillah sejauh ini lancar, belum ada hal-hal yang menghambat proses pemulangan jamaah,” ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (12/11) petang. Cepi mengungkapkan, hari ini jamaah yang telah sampai di Tanah Air berjumlah 13 kloter. Jumlah tersebut berasal dari seluruh embarkasi di Indonesia, kecuali Banjarmasin. “Sesuai keberangkatannya (embarkasi Banjarmasin) yang lebih akhir dari embarkasi lainnya,” ujar Cepi. Embarkasi DKI Jakarta kemarin telah menyambut kedatangan satu kloter dengan jumlah jamaah 452 orang, termasuk lima orang petugas kloter. Senada dengan Cepi, Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pondok Gede, Latifudin, mengatakan pemulangan tidak menemui kendala. Hanya saja, katanya, ada keterlambatan kedatangan yang dinilainya sebagai dampak dari kebijakan teknis di terminal keberangkatan di Jeddah. Dijadwalkan, pesawat yang ditumpangi rombongan jamaah haji embarkasi Jakarta mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 07.45 WIB. Namun, pesawat baru mendarat pada pukul 14.31 WIB atau terlambat sekitar tujuh jam dari jadwal perkiraan. Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding menilai haji tahun ini lebih buruk dari tahun sebelumnya. “Penilaian ini masih bersifat tidak resmi,” ujar Kadir ketika dihubungi Republika, Sabtu (12/11). Menurut dia, terdapat beberapa catatan mengenai mismanagement, di antaranya minimnya transportasi. Transportasi dinilai kurang sehingga jamaah harus menunggu lama untuk pengangkutan, seperti dari Minna ke Makkah. Selain transportasi, katering juga bermasalah. Menurut dia, sebanyak 200 orang mengalami diare saat di Mina. Jamaah yang diare berasal dari kloter 71 asal Aceh dan Jakarta. “Selain itu, antrean makanan yang panjang juga terlihat pada prasmanan. Ini karena pemerintah tidak menyepakati usulan DPR yang ingin menerapkan sistem boks,” ujar dia. Karena antrean yang panjang itu, beberapa jamaah yang antre terakhir terkadang tidak mendapatkan bagian. Kotoran bekas makan yang menumpuk pun tidak segera dibersihkan. Di Mina, juga terdapat penumpukan di tenda. Hal itu menyebabkan sejumlah jamaah dari Sulawesi Tengah, Palu, Pekalongan, dan Semarang harus tidur di luar tenda. Suasana Kota Makkah yang selama sepekan terakhir penuh sesak kini kembali normal. Jalanan pun menjadi lengang. Tak ada lagi pembatasan jalan atau pengalihan lalu lintas. ■ c15/c27/muhammad subarkah, ed: subroto

i bawah terik panggang matahari, seluruh tubuh jamaah shalat Jumat di Masjidil Haram memang terasa gerah. Keringat bercucuran. Tapak kaki pun kadang goyah karena kepayahan. Kerongkongan kering tercekik minta digelontor air minum. Namun, di tengah suasana yang serba panas, di kala hati membayangkan suasana Padang Mahsyar yang terik karena matahari saat itu berjarak ‘hanya sejengkal’ dari ubun-ubun kepala, hati malah terasa dingin ketika mendengar suara imam dan khatib Masjidil Haram, Syekh Abdul Rahman al-Sudais. Suara Sudais yang melengking merdu dan ekspresif mampu mendinginkan gejolak batin yang sedari tadi terus mengeluh kepayahan. Maka, berbarengan dengan itu, kini tiba-tiba terasa sejuknya angin yang semenjak awal memang sebenarnya sudah terasa dingin. Tubuh kini terasa nikmat!

D

:: kabar dari tanah suci ::

Oleh Muhammad Subarkah

Khotbah Sudais “Barang siapa yang mensyukuri nikmat Allah, maka nikmat itu akan ditambah. Barang siapa yang mengufuri nikmat Allah, maka siksa Allah itu sangat pedih,” kata Sudais ketika mengawali khotbahnya. Sudais sadar sepenuhnya bila audiensi jamaah yang ada di depannya adalah jamaah yang baru saja usai menunaikan ibadah haji. Ber ulang kali dia mengajak bersyukur karena seluruh rangkaian ibadah haji telah berjalan dengan lancar dan badan mampu melampauinya dalam kondisi sehat. “Teruslah bertakwa kepada Allah, baik dalam posisi sendirian maupun berada di

tengah kerumunan orang banyak. Bersyukurlah kepada Allah karena telah melalui seluruh rangkaian ibadah haji dengan nyaman dan selamat,” kata Sudais. Dia kemudian menyatakan bahwa kesadaran diri akan syukur nikmat itu makin perlu diucapkan bila para haji itu kini mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Segala dosa telah dicuci. Sehingga, ketika jamaah haji pulang ke kampung halamannya, mereka akan hadir sebagai ‘manusia baru’ layaknya seorang bayi. Untuk itu, nantinya seorang haji dalam kehidupan selanjutnya diharapkan tidak kembali berbuat sesuatu yang

PROGRAM PASCASARJANA ISLAMIC ECONOMICS and FINANCE UNIVERSITAS TRISAKTI, JAKARTA Penerimaan Mahasiswa Baru dan Ujian Saringan Masuk

Program Magister (ME) dan Program Doktor (Ph.D) 1. Pembelian & Pengembalian Formulir : Oktober 2011 - Januari 2012 2. Ujian Saringan Masuk

Periode

Ujian Tertulis

Pengumuman Hasil USM & Wawancara

Gelombang I

14 November 2011

19 November 2011

Gelombang II

10 Desember 2011

15 Desember 2011

Gelombang III

11 Januari 2012

14 Januari 2012

3. Perkuliahan Martikulasi 4. Awal Perkuliahan

: Januari - Februari 2012 : Maret 2012

PENDAFTARAN : Gedung “I” Lt. 4 Ruang 4.07 Kampus A, Universitas Trisakti Jln. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta Barat Telp. (021) 566 3232 Ext. 8347 Fax, (021) 566 9178 Mobile : +62 813 98 566 577 / +62-857 1609 4577 /+62-21 4577 1997 Website : www.ief-trisakti.ac.id Email : ief.academic@gmail.com / ief_acad_matter@yahoo.com

melanggar aturan Allah dan melakukan dosa kembali dalam berbagai bentuk perbuatannya. “Para haji juga nantinya harus mendorong kehidupan bertoleransi, mengedepankan dialog, solidaritas, konsultasi, dan menjaga persatuan umat. Kaum Muslim di seluruh dunia seharusnya mendapat banyak manfaat dan pelajaran dari rangkaian ibadah haji yang merupakan pertemuan umat manusia paling besar di seluruh dunia,” tegas Sudais. Selain itu, lanjutnya, di kalangan umat Islam, kaum Muslim beserta para pemimpinnya diharapkan dapat terus memastikan sebuah kehidu-

pan sosial yang aman dan stabil. “Kaum Muslim seharusnya tetap mengedepankan untuk memilih persatuan daripada membuat kerusuhan seraya terus-menerus meminta pertolongan dari Allah Yang Maha Mulia itu,” tandas Syekh Sudais. Pada akhir khotbahnya, Sudais juga mendoakan agar seluruh jamaah haji dapat pulang dengan selamat ke tanah airnya masing-masing. Selain itu, Sudais juga mendoakan agar seluruh negara Muslim yang kini mendapat cobaan bisa mengatasinya dengan baik. Khusus kepada bangsa dan rakyat Palestina, Syekh Sudais mendoakan agar Allah SWT selalu melindungi mereka. “Seluruh Muslim diharapkan selalu waspada dan peduli atas munculnya berbagai tantangan dan marabahaya. Selain itu, mereka juga diharapkan terus-menerus bersyukur dan berdoa agar tetap mendapat perlindungan dan rahmat dari Allah

SWT,” tegasnya. Setelah usai memberikan khotbah, Sudais kemudian memimpin shalat Jumat pertama seusai puncak haji. Seperti biasanya, ketika membaca ayat-ayat Alquran di dalam shalat, imam yang semenjak umur 12 tahun sudah hafal Alquran ini berulang kali tersedak menangis. Suara yang melengking merdu berubah parau. Bahkan, kali ini melalui mikrofon yang cukup jelas terdengar bila sang Imam sedang menangis dengan sedikit tersedu. Hal ini terutama ketika bacaan shalat yang dilantunkannya sampai pada ayat yang menceritakan tentang besarnya rahmat Allah dan pedihnya siksa atas kufur nikmat. Syekh Sudais seperti menghipnotis seluruh jamaah dengan isi khotbah dan kemerduan bacaan Alqurannya. Tak sadar kami sudah dipanggang sekitar setengah jam di atas lantai marmer putih Masjidil Haram yang panas. Allahu Akbar! ■


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.