Media Indonesia

Page 5

P OP ESKAPISME

KAMIS, 18 AGUSTUS 2011

5

SUPER 8

MISTERI BESAR DI KOTA LILIAN Sudah bisa dipastikan ada hal yang tak wajar jika pihak militer mengambil alih penanganan kecelakaan di sebuah stasiun kereta. Keberadaan ‘makhluk asing’ di bumi masih menjadi misteri. JAKA PERDANA

A

PA j a d i n y a j i k a nama sekelas Steven Spielberg dan JJ Abrams bergabung dalam sebuah proyek film? Hadirlah sebuah film kolaborasi yang tidak jauh-jauh dari alien atau monster, Super 8. Entah dari mana idenya, tapi ini seakan menjadi proyek pribadi Abrams. Sebab, selain menyutradarai, dia juga menulis naskahnya. Film ini juga memiliki gaya promosi yang ‘Abrams banget’. Dia tidak membuka sinopsis lengkapnya ke publik hingga film ini dirilis. Abrams juga membuat laman berita Super 8 seolah-olah kejadian dalam filmnya hadir dalam dunia nyata dan dipublikasikan ke internet. Hal sama juga dia lakukan ketika mempromosikan Cloverfield tiga tahun lalu. Untuk barisan cast-nya, Abrams juga tidak ingin ambil pusing dengan nama-nama tenar. Joel Courtney, Kyle Chandler, Elle Fanning, dan Riley Griffiths pastinya cukup asing di telinga pemirsa. Namun bagi pecinta serial Friday Night Lights dan Grey’s Anatomy, nama Ryan Chandler pasti sudah familier. Adapun Elle Fanning adalah adik dari aktris muda bersinar Holly-

wood, Dakota Fanning. Kisah Super 8 berlatar sebuah kota kecil di AS, Lilian, pada akhir 70-an. Sekelompok anak pecinta film yang sedang syuting di sebuah stasiun kereta dikejutkan oleh peristiwa tidak terduga. Sebuah kereta melintas tiba-tiba ambruk dan meledak hingga hancur berkeping-keping. Anak-anak tersebut selamat dan berhasil melarikan diri sebelum tim evakuasi yang terdiri dari militer tiba di tempat kejadian. Namun sebelum melarikan diri, anak-anak itu menemukan guru biologi mereka berada di tempat kejadian. Keberadaan guru tersebut ternyata ada sangkut pautnya dengan kecelakaan kereta. Sontak, Kota Lilian dipenuhi personel militer. Hal itu jelas mencurigakan bagi deputi sheriff setempat, Jackson Lamb (Ryan Chandler). Jackson menduga ada yang tidak beres ketika militer yang melakukan pembersihan lokasi kecelakaan. Di lain tempat, sekelompok anak yang berada di lokasi kecelakaan sepakat untuk bungkam karena mereka juga menemukan benda aneh di lokasi itu. salah satu dari mereka, Joe Lamb (Joel Courtney), menyimpan benda tersebut. Setelah itu, mereka sepakat

melanjutkan syuting film di bawah komando sang sutradara, Charles (Riley Griffiths). Kota Lilian kemudian kian aneh dan mencekam ketika satu per satu warganya menghilang. Sheriff Jakson juga tidak kunjung mendapat penjelasan militer. Joe dan kawan-kawannya akhirnya tidak tinggal diam. Mereka ikut mencari tahu berdasarkan informasi si guru biologi yang mereka temui sesaat setelah kecelakaan. Di saat bersamaan, Joe ternyata menyimpan perasaannya pada salah satu kawan syutingnya, Alice Dainard (Elle Fanning). Masalah kian rumit ketika Alice ikut menghilang seperti warga lainnya. Joe tentu saja segera mencari keberadaan Alice di saat militer mengevakuasi seluruh warga Kota Lilian. Lalu sebenarnya apa yang terjadi pada Kota Lilian setelah kecelakaan kereta itu? Apa sebenarnya isi muatan kereta? Mendengar kisah tersebut, sebenarnya tidak ada yang baru dari segi tema. Namun yang membuat Super 8 unik yaitu setting-nya yang ‘zaman dulu’ dan penyebab kacaunya Kota Lilian tidak diumbar hingga film benarbenar mencapai menit-menit akhir. Dua kisah Cerita dalam Super 8 ini benar-benar membuat penasaran penonton. Meski demikian, alurnya enak dinikmati untuk ukuran film keluarga berdurasi hampir 2 jam. DOK. SUPER 8

TA K E M E H O M E TO N I G H T

Komedi Retro Menembus Tapal Zaman

DOK. TAKE ME HOME TONIGHT

BERSIKAP wajar dan apa adanya sepertinya sulit dilakukan, terutama oleh seorang pria yang sedang kasmaran demi memikat hati sang pujaan. Mungkin itulah pesan yang ingin disampaikan dalam film Take Me Home Tonight garapan sutradara Michael Dowse. Meski mengambil nuansa era 80-an, film ini masih terasa segar karena ada balutan komedi retro yang begitu kental. Pemilihan unsur retro membuat aktor Topher Grace yang berperan sebagai Matt Franklin tampil menawan. Ia berperan sebagai seorang pemuda yang masih belum dapat menentukan jati dirinya. Alur cerita film ini, yang mengambil latar belakang pada 1988, seperti menggugah nostalgia pemirsanya. Matt Franklin adalah seorang lulusan sebuah kampus ternama, Massachusetts Institute of Technology (MIT). Namun karena nasib yang kurang bagus, ia akhirnya terpaksa bekerja sebagai penjaga di sebuah toko video. Hingga suatu ketika, Franklin bertemu kembali dengan gadis yang dahulu sempat ia kagumi. Dialah Tori Fredreking (Teresa Palmer). Karena malu akan pekerjaan yang ia jalani, Franklin pun berbohong de ngan mengaku bekerja di sebuah perusahaan perbankan. Lewat pertemuan itu, Frank-

lin pun mengajak sang gadis ke sebuah pesta. Acara meriah itu diadakan Kyle Masterson (Chris Pratt), kekasih saudara kembar Franklin, Wendy (Anna Faris). Franklin pun semakin mengagumi Tori, yang di matanya tampak cantik dan anggun. Untuk menggaet hati sang pujaan, Franklin mengajak sahabat baiknya, Barry Nathan (Dan Fogler). Ia berusaha terlihat perlente dan sekeren mungkin di hadapan Tori.

Di film ini, Grace tampil sangat memukau dengan improvisasi yang lugas.” Usaha tersebut ternyata berbuah manis. Beberapa pekan berselang, Tori bersama sahabatsahabatnya mengajak Franklin dan Nathan ke sebuah pesta yang diadakan pegawai bank. Kisah selanjutnya pun mudah ditebak. Tori, yang mengaku sangat membenci pria yang suka berbohong, begitu marah ketika mengetahui Franklin menggunakan status palsu. Hingga dalam perbincangan Franklin pun menyatakan bahwa ia menyesal. Seharusnya ia tidak berbohong hanya agar si gadis mau menyukai dirinya. Kehadiran aktor lain yang mendukung kisah sederhana ini ternyata cukup menghidup-

kan suasana. Mereka ialah Michelle Trachtenberg (Ashley), Chris Pratt (Kyle Masterson), Audrina Patridge (Jessica), Robert Hoffman (Tyler), dan Lucy Punch (Shelly). Improvisasi Kendati berbobot, Take Me Home Tonight kurang mengandung unsur pembaruan. Karakter Franklin dan Nathan berkesan menjiplak karakter yang ada pada film drama komedi remaja karya John Hughes yang populer di era 80-an. Untuk menghindari kesan duplikasi itulah Take Me Home Tonight lebih mengedepankan sisi drama ketimbang komedi, ditambah penampilan artisartis pendukungnya. Di film ini, Grace tampil sangat memukau dengan improvisasi yang lugas. Dialogdialog yang diangkat jarang dimiliki komedian lainnya. Bagi lelaki kelahiran 12 Juli 1978 itu, konsistensi dalam berakting sangatlah penting. Kehadiran Teresa Palmer dan Chris Pratt juga tak bisa disepelekan. Mereka menghadirkan akting dengan berbagai guyonan. Take Me Home Tonight dapat menjadi film untuk para penonton yang merindukan kehadiran nuansa 80-an. Deretan lagu-lagu klasik pun semakin menunjukkan kepiawaian musikus Trevor Horn. (AP/Iwa/M-1)

Dengan cermat film ini sukses menggabungkan dua cerita, yaitu kisah Joel dan kawan-kawannya serta Kota Lilian yang dipenuhi dengan teror. JJ Abrams berhasil mengolah konflik dan cerita yang sebenarnya terpisah itu menjadi menarik dan bisa dirangkai menjadi satu kesatuan cerita utuh. Ti d a k l u p a adegan aksi d i s e r t a i petualangan ikut hadir melengkapi drama dalam Super 8. Adegan

aksi dengan taburan komputer tersebut muncul di layar dengan cukup luar biasa. Ledakan bom dan tembak-tembakan senjata militer juga hadir. Namun Abrams tidak sertamerta mengumbar aksi menjadi dagangan utamanya. Dia masih menghadirkannya secara wajar dan efektif sebagai pelengkap cerita yang solid. Kehadiran aksi dengan kilauan komputer itu jelas dilakukan Abrams sebagai salah satu elemen penghibur agar Super 8 tidak terjebak dalam kisah drama sekelompok anak yang beranjak dewasa.

Sebagai hiburan keluarga, Super 8 jelas memenuhi semua elemennya. Cerita solid, drama, aksi petualangan, dan efek komputer menyatu menjadi elemen penghibur. Para pencari film hiburan sejati jelas akan terpuaskan oleh Super 8. Satu kelemahannya mungkin pada temanya yang cenderung umum. Kita akan banyak menemukan kisah sejenis, terutama ketika Ste-

ven Spielberg menggapai masa jayanya lewat ET. Namun di tangan Abrams dan Spielberg, kisah ini menjadi sajian seru tanpa melupakan elemen penting bernama cerita. Elemen yang makin lama terlupakan dan tertutup oleh kilauan efek komputer. (M-1) perdana @mediaindonesia.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.