Media Indonesia

Page 17

17

MINGGU, 17 JULI 2011

DIREKTORI

Bersahabat dengan

Banyak Cara untuk Bersatu!

Perbedaan

UPAYA meningkatkan persatuan bagi generasi muda ternyata telah dilakukan banyak lembaga. Kali ini, Move akan memberi kamu beberapa referensi kegiatan atau lembaga yang bisa dikunjungi, jika kamu tertarik untuk melakukan sesuatu bagi Indonesia.

Mencintai M encintai IIndonesia ndonesia b erarti m encintai jjuga uga berarti mencintai kkeanekaragaman k budaya dan penduduknya, tanpa ada stereotip dan diskriminasi.

Kapal Pemuda Nusantara Untuk mengikuti program dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini, kamu harus menyertakan proposal mengenai ketertarikan dan potensi kelautan di daerahmu. Program ini menuntut peserta untuk tampil sehat. Makanya, dalam proses seleksi, kalian akan diuji dengan lari 2.400 meter. Selain mengelilingi Nusantara, kamu akan mengikuti kegiatan lain seperti seminar kebaharian, pengenalan potensi sumber daya kelautan, dan homestay di permukiman nelayan. Program yang dibuka tiap tahun ini ditujukan untuk pemuda berusia 20-27 tahun, dengan syarat antara lain fasih berbahasa Inggris dan mampu menampilkan seni budaya daerahnya. Kamu tertarik? Kunjungi situs www.kemenpora.go.id/ index/pengumuman untuk informasi lebih lanjut, atau bertanya ke perkumpulan alumninya di sseaypindonesia. ning.com.

HERVINNY WONGSO

W

AKTU baru menunjukkan pukul 10.00 waktu setempat saat Hardianto dan 38 temannya bergegas menuju stasiun kereta api Solo Jebres, Surakarta. Walau kereta dijadwalkan berangkat pukul 17.00, rombongan itu harus tiba lebih awal di stasiun demi mendapatkan kursi di dalam kereta. Perjalanan cukup panjang akhirnya mengantarkan mereka hingga tiba di Jakarta, pukul 06.30 keesokan harinya. Mereka pun siap melanjutkan perjalanan untuk bergabung dengan rombongan lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hardianto merupakan satu dari 700 peserta kegiatan Ready to Take the Challenge (Reach) yang diselenggarakan Buddha Dharma Indonesia (BDI) pada 27 Juni-3 Juli lalu. Tahun ini, 26 tim dari 19 provinsi di Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan tahunan yang bertempat di Kompleks Kuil Myoganji, Megamendung, Bogor. Awalnya, kegiatan yang diadakan sejak 1986 itu dilandasi keinginan membangkitkan semangat cinta Indonesia kepada anak muda. “Kita punya anak muda yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, dengan latar belakang yang sangat berbeda satu sama lain. Maka dari itu, kita mulai dengan memperkenalkan Indonesia kepada para peserta, lewat lokasi kegiatan yang berbeda setiap tahun, mulai dari Medan, Bali, Bromo, Yogya, hingga Riau,” terang ketua penyelenggara, Budi Santoso. Upaya membangun semangat cinta Indonesia dimulai dengan konsep youth camp. Selama satu minggu penuh, seluruh peserta dari berbagai daerah itu akan bergabung dalam suatu kelas yang telah mereka pilih. Setiap kelas akan menyiapkan tugas sebagai proyek final yang akan ditampilkan kepada seluruh peserta. Di situlah peserta dituntut untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bekerja sama. Tinggal bersama teman-teman baru, apalagi berbeda daerah, bukanlah hal mudah. Beberapa peserta yang dijumpai Move sempat mengalami kesulitan pada hari-hari pertama.

Kegiatan para peserta Ready to Take the Challenge (Reach).

DOK. INDONESIA MENGAJAR

Mengajar murid-murid berbaris.

“Waktu pertama kali ikut, aku sangat takut enggak bisa dapat teman di kelas. Apalagi melihat peserta dari perkotaan. Tapi ternyata itu tidak terjadi. Mereka malah terbuka untuk berteman dengan aku,” cerita Hardianto. Terbiasa hidup dengan sejumlah fasilitas dan kemudahan juga sempat membuat David Yohanlis, peserta asal Jakarta yang kala itu baru mengikuti kegiatan Reach, kaget. “Memang enggak mudah sih tinggal di asrama dan bekerja sama dengan peserta dengan latar belakang daerah dan pendidikan yang berbeda. Apalagi,

Berinteraksi dengan teman-teman baru.

DOK. REACH

jadwal acaranya lumayan menguras tenaga. Tapi rasanya semua terbayar setelah melihat hasil karya gue dan teman-teman di kelas. Ditambah lagi, kontingenku juga jadi kontingen terbaik. Makin senang deh. Hehe,” ujar peserta kelas video itu. Menjelang penghujung acara, segala kekhawatiran peserta yang muncul di awal acara seolah terlupakan sejalan dengan banyaknya kegiatan yang dikerjakan bersamasama. Peserta yang tadinya merasa tidak betah malah berharap Reach tahun depan bisa diadakan lebih lama lagi. “Kita baru berasa dekat dengan teman daerah lain saat acara d sudah mau selesai. Jadi, kalau bisa, s acara Reach berikutnya lebih dari a satu minggu saja, ya. Hehe,” celetuk s Ingried, peserta asal Aceh. In In Satukan perbedaan S Makna persatuan juga dirasakan anak muda yang tergabung dalam a Indonesia Mengajar. Sejak 2010, In In lembaga itu memang telah konsisten l le mengirimkan sejumlah tenaga muda m ke k berbagai pelosok daerah di Indonesia s untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar, sekaligus mengembangkan p daerah yang dituju dalam kurun d waktu satu tahun. w Menghadapi para murid termasuk warga sekitar yang beda adat buw daya tentu bukan hal yang mudah d dilakukan para pengajar muda itu. d

DOK. INDONESIA MENGAJAR

Olimpiade Humaniora Apalagi, sasaran yang dituju adalah daerah pedalaman Indonesia, seperti sembilan daerah yang menjadi titik pengajaran tahun ini, antara lain Aceh Utara, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Para pengajar harus bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan warga setempat yang berbeda jauh dari kehidupan mereka sebelumnya. “Sebelum berangkat, kita diberi pelatihan intensif selama tujuh minggu di Cipayung. Di sana, kita dikarantina untuk mempersiapkan diri dengan bekal mengajar, manajemen sekolah, kerja sama, hingga cara beradaptasi dengan budaya daerah yang dituju,” cerita Beryl Masdiari, salah satu pengajar muda yang ditempatkan bersama empat temannya di Kecamatan Tambora, sekitar 7,5 jam dari Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Informasi tentang lokasi dekat hutan, ancaman penyakit malaria, listrik yang belum tersedia 24 jam, dan budaya masyarakat yang sulit menerima warga baru sempat membuat lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur angkatan 2005 itu cemas. “Kita sempat menghadapi warga yang bertanya kita dari mana, apa tujuannya ke sini, dan sebagainya,” kenang Beryl. Namun, kekhawatiran Beryl sirna ketika warga ternyata menyambut baik setelah mengetahui tujuan mereka untuk mengajar di daerah Tambora. Bersama segenap warga Tambora yang terdiri dari berbagai suku, seperti Lombok, Bali, Jawa, dan warga pendatang, Beryl pun telah menikmati tiga minggunya di daerah Tambora dengan penuh suka cita. Hal itulah yang kemudian membuat Beryl yakin ada peluang baginya dan segenap warga untuk membangun daerah itu hingga bulan-bulan berikutnya. Sebagai negeri dengan sekian banyak keanekaragaman, persatuan memang bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan. Namun, apa yang dilakukan Indonesia Mengajar dan Reach telah mengajarkan adanya tujuan besar akan membuat kita tak lagi mempermasalahkan perbedaan. Bukankah hidup akan jadi lebih indah jika kita semua bisa bekerja sama? (M-4)

Dengan berangkat dari penerapan Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, diadakanlah acara ini, yang bertujuan untuk mengembalikan kebanggaan pemuda akan tanah air Indonesia lewat pendekatan budaya. Acara yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI-DD) ini mencakup olimpiade lintas nusantara, kompetisi menulis, dongeng, dan drama, dengan latar belakang cerita daerah. Melalui acara ini, generasi muda yang ‘benar-benar’ Indonesia diharapkan akan muncul. Sekolah SMART Ekselensia Indonesia Bumi Pengembangan Insani-Dompet Dhuafa, Jl Raya Parung-Bogor KM42, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Bogor. Telepon: (0251) 861 2044 www.lpi-dd.net

Rotaract (Rotary in Action) Semanggi Organisasi yang didukung UNESCO ini ditujukan bagi anak muda berusia 18-30 tahun. Organisasi yang didirikan pada 25 Mei 1986 ini telah mengadakan banyak kegiatan seperti professional development, international service, dan acara perkumpulan sosial lainnya. Salah satu kegiatan yang baru diadakan adalah social movement festival. Dalam kegiatan tersebut, anak muda diajak berkontribusi bagi Indonesia lewat media sosial, yang dapat dengan mudah menghubungkan anak muda dari berbagai daerah demi mencapai satu tujuan yang sama. Masih banyak lagi kegiatan Rotaract lain, yang informasinya bisa kalian dapatkan website mereka. Website: http://www.rotaractsemanggi.org/ Facebook: Rotaract Semanggi Jakarta Twitter: @RacSemanggi (*/M-4)

OPINI MUDA

Proposal Rp1 Juta SATU hal yang membuat aku bangga sebagai mahasiswa Indonesia di sini ialah banyaknya perbedaan budaya yang bangsa kita miliki. Berbeda dengan Jepang yang hanya mempunyai satu kebudayaan, bangsa kita punya banyak suku, bahasa, dan berbagai budaya yang membuat kehidupan di Indonesia menjadi sangat unik dibanding negara lain. Hal ini juga yang paling bikin kangen dengan kampung halaman. Nah, karena sudah tinggal di negeri orang, kita harus selalu menjaga nama baik Indonesia. Jangan DOK. PRIBADI melakukan tindakan yang akan mempermalukan negara kita. Nggak usah juga berbohong untuk menutup-nutupi kondisi Indonesia. Percaya deh, Indonesia juga keren, kok!

MELIHAT teman-teman di Reach, aku semakin yakin bahwa saat ini perbedaan agama atau suku bukan lagi kendala untuk bergaul satu sama lain. Tadinya aku sempat takut akan susah bergaul dengan temanteman yang mayoritas agamanya berbeda denganku. Tapi setelah dijalani, perbedaan itu ternyata tidak menjadi masalah sama sekali. Mungkin karena kita sama-sama ikut acara untuk ngembangin bakat dan hobi, jadi enggak kepikiran dengan hal-hal DOK. PRIBADI seperti itu. Malahan, aku merasa sangat dekat dengan teman-teman walaupun kami sebetulnya datang dari daerah yang sangat berjauhan. Hehe.

Farica Purnamasari Kanda University of International Studies, Jepang

Ari Widodo SMK Asahan, Medan

BUAT kamu yang muda, dinamis, dan kreatif, Move kasih tantangan nih! Dengan modal hanya Rp1 juta, kegiatan positif apa sih yang bisa kamu buat? Untuk bisa ikutan, syaratnya mudah. Event-nya harus simpel, kreatif, asyik, mendidik, dan bermanfaat buat para Sahabat Move. Tentunya juga harus sesuai dengan bujet, ya! Event tersebut hanya untuk 20 orang peserta kok! Ayo, tuangkan ide kamu dalam bentuk proposal, maksimum dua halaman A4. Proposal kamu ini harus mencakup nama dan tema kegiatan, tujuan singkat kegiatan, serta tempat/lokasi kegiatan yang kamu rekomendasikan. Jangan lupa beri gambaran singkat perhitungan biayanya, ya. Tiga proposal event yang paling menarik bakal dapat hadiah paket buku dan tas gaul yang menarik dari Move senilai @Rp250 ribu. Oh ya, tidak tertutup kemungkinan proposal event kamu nantinya benar-benar direalisasikan Move! Makanya, buruan kirim proposal kamu ke move@mediaindonesia.com. Proposal kamu ditunggu paling lambat 24 Juli 2011.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.