"Kedai Merahh: Kumpulan Karangan"

Page 59

wilayah tak berpagar yang aku jaga bersamanya, sejak enam tahun silam. Tetapi tahun depan aku empat puluh, masihkah jalinan tanpa kejelasan ini berlangsung? Jalinan tak jelas namun setara, karena aku bukan simpanan, bukan bagian dari pos penting pengeluarannya, tapi aku dan dia selalu bersembunyi. Di depan khalayak seperti teman akrab biasa. Tanpa kemesraan. Demi keluarganya. Lipatan tersembunyi dalam kantong gelapku akhirnya tak tahan. Khazanah umpatan di dalam terlontar, tapi bukan menyumpahi siapapun, dan yang tabu terucapkan sehari-hari, bukan kata-kata klinis yang ensiklopedis, mulai menguar liar. Overtur pun terbangun. Malam ini, seperti sejumlah malam-malam lain sebelumnya, aku ingin membebaskan diri dan memanjakan diri. Biarlah tonggak tertidur, karena memang itu yang kuharapkan. Crane di luar jendela, yang kadang bergerak terteguntegun itu, akan mengiringi perjalananku menjemput diri, membakar diri, sampai akhirnya tinggal arang beku yang tercelup ke dalam telaga kelegaan. Semuanya di tengah kesendirian.

Kedai Merahh

49


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.