Radar Banyuwangi | 22 Januari 2016

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

JUMAT 22 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 49

Tentang Penghargaan UNWTO Q Organisasi Pariwisata Dunia (The United Nations World Tourism Organization) adalah salah satu badan dari PBB yang menangani masalah pariwisata. Markas besarnya berada di Madrid, Spanyol. Badan ini membuat peringkat pariwisata dunia Q Banyuwangi menyabet UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism untuk kategori "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola". Q Banyuwangi mengalahkan nominator lainnya dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico. Q Penghargaan diterima langsung Kepala Disbudpar Bramuda dan Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 Abdullah Azwar Anas. Q Penyerahan penghargaan dalam 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol, Rabu malam (20/1) waktu setempat.

DISBUDPAR FOR JAWA POS RADAR BANYUWANGI

GO INTERNASIONAL: Abdullah Azwar Anas (tengah) menerima penghargaan The United Nations World Tourism Organization/UNWTO) dalam ajang 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol, Rabu malam (20/1) waktu setempat.

Juara Dunia di Madrid n Raih Penghargaan Bergengsi dari Badan Pariwisata PBB n Banyuwangi Kandaskan Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico

BANYUWANGI - Dari Banyuwangi untuk Indonesia. Tidak berlebihan jika kalimat tersebut dilontarkan untuk menggambarkan prestasi gemilang yang ditorehkan Banyuwangi di awal tahun 2016 ini. Ya, daerah berjuluk The Sunrise of Java ini sukses mendapat penghargaan dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United

Nations World Tourism Organization/ UNWTO). Banyuwangi yang dipercaya mewakili Indonesia pada ajang 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol, Rabu malam waktu setempat (20/1) sukses menjadi jawara pertama kategori inovasi kebijakan publik dan tata kelola pemerintahan alias UNWTO Award for Excellence and Innovation in

Public Policy Governance. Banyuwangi sukses mengandaskan nominator lain di kategori yang sama, yakni Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico. ”Penghargaan ini sangat berarti, bukan hanya bagi Banyuwangi, tapi bagi Indonesia,” ujar Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banyuwangi, Slamet Kariyono, kemarin (21/1) n Baca Juara...Hal 59

REZA FAIRUZ/RABA

14 Warga Banyuwangi Gabung Gafatar SPIRIT JUMAT OLEH

KH TOHA MUNTAHA

Antara Fungsi dan Gengsi SUASANA kehidupan semakin meriah seiring tumbuh-kembangnya “keinginan” dalam diri manusia. Tidak terbatas pada sandang, pangan, dan papan, tapi sudah merambah pada gaya hidup. Pada tataran fungsi keinginan masih bisa diakomodasi n Baca Antara...Hal 59

KESEHATAN

BANYUWANGI - Ribuan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermarkas di Kalimantan Barat (Kalbar) dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Yang mengejutkan, dari ribuan orang itu, informasinya ada 14 warga Banyuwangi yang ikut dipulangkan. Rencananya, mereka akan

dikembalikan ke Bumi Blambangan pada Selasa (26/1) mendatang. Menanggapi informasi terkait 14 warga Banyuwangi yang bergabung dengan Gafatar itu, pihak Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi merasa terkejut. Pihaknya tidak menyangka ada warga Banyuwangi yang

terjerumus ke organisasi yang dicap sesat tersebut. ”Tentu kami pihak Kemenag sangat terkejut dengan kabar itu. Empat belas orang itu tidak sedikit. Itu banyak,” terang Kepala Kemenag Banyuwangi, Santoso, ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin n

Santoso Kepala Kemenag Banyuwangi

Penyidik Reskrim Korek Kesaksian Aji Santoso

Aliran Air PDAM semakin Menyebalkan BANYUWANGI - Macetnya aliran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banyuwangi khususnya di wilayah Banyuwangi kota terus berlanjut sampai sekarang. Tentu dengan belum lancarnya aliran air PDAM itu warga masih resah. Sebab, air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Toha, salah satu warga Kelurahan Lateng, menuturkan saluran air di rumahnya sampai saat ini masih sangat kecil. Bahkan, pada jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore, air PDAM tidak mengalir n

BANYUWANGI - Mantan pelatih tim nasional (timnas) sepak bola U-23, Aji Santoso, kembali mendatangi Mapolres Banyuwangi pagi kemarin. Pelatih yang pernah menjadi bagian skuad Persebaya itu datang ke polres terkait laporannya seputar penipuan yang diduga dilakukan panitia turnamen sepak bola bertajuk Sunrise of Java (SoJ) yang digelar 29 Juli hingga 3 Agustus 2015 lalu n Baca Penyidik...Hal 59

FREDY RIZKI/RABA

JAWAB 36 PERTANYAAN: Aji Santoso (kanan) saat melaporkan kasus SoJ ke Mapolres Banyuwangi pekan lalu.

Baca Aliran...Hal 59

SIAP SEBAR:Petugas Puskesmas Kelir menyiapkan bubuk abate untuk PSN masal pagi ini (22/1).

Delapan Warga Kelir Positif DB KALIPURO - Jumlah penderita demam berdarah (DB) di Bulan Januari sepertinya memang benarbenar meningkat. Meski Dinkes Banyuwangi merilis hanya satu penderita demam berdarah dengue di Puskesmas Kelir, Kecamatan Kalipuro, tapi di lapangan ternyata berbeda n Baca Delapan...Hal 59

RENDRA KURNIA/RABA

Lebih Dekat dengan Bagus Luwak, Pencinta Musang dari Bakungan

Paling Sulit Menjaga Berahi Musang Jantan Musang pandang (Paradoxurus hemaphroditus) memiliki tempat tersendiri bagi para pencinta hewan. Keeksotisan mamalia tersebut membuat banyak orang ingin memeliharanya. Seiring banyaknya perburuan liar terhadap binatang yang akrap dipanggil luwak itu, beberapa orang ingin mengembangbiakkannya. FREDY RIZKI, Glagah

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca 14 Warga...Hal 59

Kami sangat terkejut dengan kabar itu. Empat belas orang itu tidak sedikit. Kalau mereka sudah kembali ke Banyuwangi, kami akan beri mereka penyuluhan agar kembali ke jalan yang benar”

KUCING dan anjing meskipun banyak diperjualbelikan sepertinya tidak menjadi masalah. Sebab, perkembangbiakan mereka sudah terjaga dengan baik. Bagaimana dengan luwak? Hewan yang sering kita kenal sebagai pemakan kopi itu menjadi salah satu binatang yang cukup laris diperjualbelikan. Sayang, masyarakat belum terlalu banyak yang sukses mengembangbiakkan binatang nocturnal tersebut. Sehingga, masih banyak orang yang menangkap langsung luwak dari alam liar n

Mobdin pimpinan DPRD segera ganti Semoga rajin ngantor, nggak sering bolos lagi! Banyuwangi juara dunia pariwisata di Madrid Sego tempong go internasional!

Baca Paling...Hal 59

PENCINTA BINATANG: Bagus Ibnu memberi makan musang bulan dan musang pandan peliharaannya di tempat penangkaran, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah.

FREDY RIZKI/RABA

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


OLAHRAGA RADAR BANYUWANGI

50

Jawa Pos

Jumat 22 Januari 2016

KONI Diminta Segera Geber Musorkablub BANYUWANGI – Masa depan KONI Banyuwangi mulai ada kejelasan pasca terpilihnya Fandi Ahmad Joko sebagai pelaksana tugas (Plt) menggantikan Bambang Wahyudi yang mengundurkan diri. Pasca terpilih melalui rapat pleno pengurus harian, nama Fandi Ahmad Joko alias Wawan langsung diserahkan kepada KONI Jawa Timur. Tujuannya, agar nama usulan dari KONI Banyuwangi itu segera mendapatkan pengesahan dalam bentuk Surat Keputusan (SK). Tidak perlu menunggu waktu

yang lama, KONI Jatim langsung menerbitkan SK atas terpilihnya Wawan sebagai Plt KONI Banyuwangi. Hal itu diungkapkan wakil sekretaris KONI Banyuwangi, Edy Syaiful Anwar, kemarin. Dia mengungkapkan, kalau SK tersebut memang benar telah diterbitkan oleh KONI Jatim. Tapi, SK itu memang belum sepenuhnya diterima. ‘’Kita hanya diberitahu kalau SK sudah jadi, kita diminta untuk mengambilnya,’’ tukasnya. Selain menerbitkan SK, terang dia, KONI Jatim juga memberikan beberapa catatan khusus. Isinya bahwa Plt bertugas untuk segera

mengadakan Musyawarah Olahraga Luar Biasa (Musorkablub). ‘’Musorkablub untuk memilih ketua umum KONI Banyuwangi,’’ terangnya. Komisioner KPU Banyuwangi itu menjelaskan, bahwa KONI Jatim memberikan deadline terkait dengan pelaksanaan Musorkablub itu. Paling lambat Musorkablub digelar setelah sebulan pasca turunnya SK untuk Plt. ‘’Kita tidak memiliki banyak waktu, kita harus mempersiapkan dengan matang dalam menyongsong arena pemilihan itu,’’ tegasnya. (ton/als)

BANYUWANGI

RENDRA KURNIA/RABA

ANDALAN: Voli Banyuwangi masih mengandalkan tim putri untuk merebut gelar dalam kejuaraan voli remaja tingkat Jatim.

Songsong Kejurda Remaja Jatim BANYUWANGI - Tim bola voli putri masih menjadi andalan Banyuwangi dalam berbagai even. Bahkan, prestasi mereka lebih baik jika dibandingkan tim putra. Bukan hanya di level senior, tim putri Banyuwangi remaja juga lebih moncer. Meski lebih hebat membuat tim putri Banyuwangi menanggung beban yang cukup berat. Paling tidak mampu mempertahankan prestasi dalam even berikutnya. Dalam waktu dekat, tim putri Banyuwangi kategori remaja mulai menatap Kejurda Jatim tahun 2016. Sedianya, ajang tersebut

akan digeber di Probolinggo pada akhir Februari mendatang. Pada edisi tahun 2015 lalu, tim putri Banyuwangi sanggup melenggang ke final dalam ajang yang digeber di Malang. Sayang, tim besutan Rusmiyati itu kurang beruntung dan harus puas menjadi juara kedua. Sebaliknya, tim putra Banyuwangi gagal lolos ke partai puncak. Tepatnya, tim putra Banyuwangi hanya sanggup ke babak empat besar. ‘’Tim putra dan putri kita harus tampil lebih baik lagi dari prestasi sebelumnya,’’ tegas ketua tim pelatih bola voli Banyuwangi,

Bambang. Menurut Bambang, saat ini semua tim terus mempersiapkan diri dalam menghadapi ajang tersebut. Yang pasti, target harus lebih meningkat. ‘’Kalau biasa, tim kita bisa kawinkan gelar,’’ bebernya. Kans untuk tampil lebih hebat belum sepenuhnya terkubur bagi tim putra-putri Banyuwangi. Namun, kontingen lain jelas memiliki target-target khusus dalam menghadapi ajang tersebut. ‘’Makanya kita persiapkan diri jauh-jauh hari agar bisa mencapai target itu,’’ katanya. (ton/als)

Ditinggal Ketum, Cabor Hoki Masih Vakum BANYUWANGI – Belum ada perkembangan yang berarti dari cabang olahraga (cabor) Hoki Banyuwangi. Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai masa depan cabor yang sukses mempersembahkan medali perak pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 itu. Sebab, cabor Hoki Banyuwangi masih belum memiliki nahkoda baru pasca mundurnya ketua umum mereka, Rudy Susanto,

beberapa waktu lalu. Praktis, cabor Hoki Banyuwangi yang terbentuk pada awal tahun 2015 itu kini benar-benar vakum. Sebetulnya, Rudy Susanto berperan besar dalam mengantarkan atlet berprestasi di ajang multi even itu. Sayang, dia akhirnya melepas jabatan di tengah jalan. Usut punya usut, dia mengundurkan diri karena tidak sejalan dengan sejumlah pengurus yang lain. Puncaknya, Bos Indokain Rogojampi itu memutuskan

mundur. Sampai saat ini, belum ada suksesor yang resmi menjadi pengganti dia. Ketua harian Federasi Hoki Indonesia (FHI) Banyuwangi, Joko Wahyono tidak menampik kalau saat ini belum ada tokoh yang resmi dipilih menjadi ketua umum. Proses pemilihan itu melalui pembahasan dalam musyawarah olahraga luar biasa (musorkablub). Sebenarnya, FHI Banyuwangi masih menginginkan Rudy Susanto tetap bertahan hingga

periode habis tahun 2018 mendatang. Tapi, secara mengejutkan Rudy Susanto mengundurkan diri. ‘’Gak ada kabar sama sekali, kita saja tidak mendapatkan surat pengunduruan diri itu,’’ katanya. Dia justru sangat terkejut manakala surat pengunduran diri itu telah diterima FHI Jawa timur. Karena itu, FHI Banyuwangi diminta untuk segera menggelar Musorkablub. ‘’Kita secepatnya mencari dan menentukan ketua umum yang baru,’’ janjinya. (ton/als)

AKBAR KONSTRUKSI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Xenia

Innova Solar

Honda Brio

Toyota Fortuner

The Lagoon

AN HLI MENGERJAK

A

Disewakan Ruko The Lagoon, Jl. Yos Sudarso No. 7&8 B.Wangi perbuah 35 Jt Min 3 Th Berminat Hub: 0811348054

BAJA BERAT

Djl Tanah SHM Luas 611 m2, Ada Bangunan Semi Permanen, LB 18X8 m Tanpa Perantara, Lok. Jl. Lingk Lalangan Ds. Rejosari Hrg 125 Jt Nego H: 085204588246

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

Tanah 611m2

DIJUAL All New Xenia / Terios tahun 013/013 htm PMK hrg 122,5 / 142,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Innova (solar) / All New Avanza tahun 013/06/013 htm/pth PMK hrg 225 / 170 /128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Br io built up tahun 013 htm/pth PMK hrg 123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

KIA Picanto

Toyota Innova

Honda New CRV

DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Alphard tahun 011/06 htm / abu2 PMK hrg 267,5 / 226,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Espass Djl Mobil Espass Th 96, Istmw, Ungu Mtlk Siap Pakai Plat DK, 38,5 Jt H:081338415837

STNK Hlg STNK P 5462 VJ an Saepul Bahri, Dsn. Krajan RT. 3/1, Kampunganyar, Glagah Hlg STNK P 6974 WD an Sektiyati, Jl.Udang Windu Gg. I No. 3 RT. 2/4, Tukangkayu Hlg STNK P 5911 ZF an Dina Apriliani, Perum Villa Bukit Mas Blok 10 RT.2/2, Giri

D I J UA L K I A P i c a n t o t a h u n 0 1 3 putih PMK hrg 99 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Innova Thn 09 disel silver hrg 176 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB : 08123453975

Dijual New CRV Thn 013/011 manual/ matic hitam hrg 305/225 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB: 082142194111

Dump Truck Dijual Dump Truck Mitsubishi 125 HD 2016 Hub: 085204969526

Dibutuhkan Dicari 2 Tnga 1 Pria,1 Wnta Diutmkn Pnglmn Jual Roti Krm Ke Sinar Fress Rgjmpi

Dump Truck Dijual Dump Truck Mits 125 HD 2 Unit 12/13 Hubungi 081358339500

ROGOJAMPI

INFO MOBIL MOTOR Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan p e r u s a h a a n , u s a h a a n d a . Pa s a n g dan dapatkan harga menarik untuk p e m a s a n g a n i k l a n m o b i l d a n m o t o r. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 081 2335 3502.

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

HOTLINE IKLAN

0333 412224

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


jumat 22 januari

TAHUN 2016

Halaman 51

NUR HARIRI/JPRS

DIBORGOL: Agus Widiantara diamankan di Polres Situbondo usai tertangkap tangan melakukan pemerasan di warung makan Kaliurang, Kecamatan kapongan, dini hari kemarin (21/1). Barang bukti yang diamankan polisi (kanan).

KPK Gadungan Peras Kasek Pelaku Ditangkap Usai Terima Uang Rp 20 Juta KAPONGAN - Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gadungan,

digerebek Satreskrim Polres Situbondo, Rabu (20/1) malam. Dia adalah Agus Widiantara, warga Desa/Kecamatan Mangli, Kabupaten Jember. Pria 43 tahun ini ditangkap, karena diduga melakukan pemerasan kepada kepala SMPN 1 Situbondo melalui komite sekolah.

Agus Widiantara digerebek polisi di warung makan Kaliurang, Kecamatan Kapongan. Saat itu, pelaku memakai baju warna hitam yang dilengkapi dengan tulisan KPK serta burung garuda. Pelaku ditangkap usai menerima uang pemerasan sebesar Rp 20 juta. Dari tangan pelaku, polisi langsung

menyita uang hasil pemerasan tersebut. selain itu, polisi juga mengamankan satu unit senjata air sofgun. Seragam safari dengan logo KPK serta sebuah mobil Toyota Kijang LSX nopol KH 1035 AW. Tak hanya itu polisi juga mengamankan tiga ID card kelembagaan, tiga KTP, dua buah HP yang diduga menjadi

alat pemerasan terhadap korban. Dini hari kemarin (21/1), Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto menyebutkan, tersangka langsung digelandang ke polres. Agus Widiantara enggan memberikan keterangan kepada polisi sebelum datang pengacaranya. “Dengan adanya bukti uang

Rp 20 juta maka tersangka ini diduga kuat melakukan pemerasan. Apalagi ini termasuk operasi tangkap tangan di sebuah warung di Kapongan,” katanya. Riyanto menyebutkan, korban pemerasan adalah kepala sekolah SMPN 1 Situbondo melalui komite sekolah n  Baca KPK...Hal 52

asusila

Cabuli Siswi SMP, Nelayan Ditangkap

Kini Bisa CT Scan di RSUD dr Abdoer Rahem

BANYUPUTIH Pelaku pencabulan Hariyanto, 34, asal Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, dibekuk polisi kemarin (21/1). Pria yang berprofesi sebagai nelayan ini ditangkap karena mencabuli pelajar SMP berinisial RK, 14, yang tak lain adalah tetangganya sendiri n  Baca Cabuli...Hal 52

laka lantas

Edsuno/JPRS

FASILITAS BARU: Direktur RS dr Abdoer Rahem, dr Tony Wahyudi (tengah) dan Kabag TU, Imam Hidayat meninjau CT Scan yang mulai beroperasi sejak awal Januari tahun ini.

NUR HARIRI/JPRS

USAI DIMANDIKAN: Jasad Dani Rivandi dan Putri Dwi Agustin korban kecelakaan dibawa pulang ke rumah duka, dini hari kemarin (21/1)

Kakak-Adik Tewas Laka KENDIT - Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Pantura, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Rabu (20/1) malam. Dua korban yang merupakan kakak beradik (bukan saudara kandung) tewas seketika usai sepeda motor yang dikendarainya bertabrakan dengan bus malam n  Baca Kakak...Hal 52

SITUBONDO – RSUD dr Abdoer Rahem menambah fasilitas (computed tomography) CT Scan. Sehingga, ru­m ah sakit milik Pemkab Situbondo ini, ke depan kian maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di Kota Santri. Direktur RS dr Abdoer Rahem, dr Tony Wahyudi menerangkan, sebagai rumah sakit yang akan menuju tipe ‘B’ maka, memiliki CT Scan sudah menjadi suatu keharusan. “Selain itu, ini memang menjadi tuntutan bagaimana sebuah rumah sakit kian maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” terangnya.

Menghilang Sembilan Hari, Pelajar Ditemukan di Jakarta ARAJASA – Masih ingat dengan kasus hilangnya Dio Joko Santoso, pelajar di SMKN 2 Situbondo, Selasa (13/1) lalu? Remaja 17 tahun asal Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa tersebut, kemarin (21/1) sudah kembali ke rumahnya setelah menghilang selama sembilan hari. Yang menarik, dia ditemukan di Jakarta. Itu setelah kedua

orang tuanya melakukan penjemputan langsung ke Polsek Mampang Prapatan, Jakarta. Sebelum dibawa ke rumahnya, terlebih dahulu dia dibawa Polsek Arjasa untuk dimintai keterangan. Kepada polisi, Dio menceritkan kronologis dirinya menghilang dan sampai ke Jakarta. ”Saya diajak orang yang tidak saya kenal.

Saya sendiri tidak ingat dan mau menerima begitu saja ajakan orang itu,” katanya. Nah, untuk memenuhi biaya selama di perjalanan, Dio terpaksa menjual laptop yang dibawanya kepada orang lain dengan harga Rp. 500 ribu. ”Menjual laptop memang keinginan saya sendiri,” tambahnya n  Baca Menghilang...Hal 52

HABIBUL ADNAN/JPRS

SUDAH DITEMUKAN: Dio dimintai keterangan di Polsek Arjasa kemarin.

Mengunjungi Rumah Andre Zulkarnaen, Korban Pembunuhan Misterius

Meninggalkan Istri yang Tengah Hamil dan Anak Berusia 9 Tahun Meninggalnya Andre Zulkarnaen yang diduga dibunuh mengejutkan banyak orang. Kepergiannya sempat memberi tanda-tanda kepada sejumlah orang. Namun tidak demikian kepada istrinya.

Maklum, siang kemarin (21/1) merupakan hari ketiga meninggalnya pria 34 tahun tersebut. Jajanan tradisi untuk meninggalkan orang juga tampak di teras rumah untuk disajikan kepada siapa saja yang datang ke rumah almarhum Andre Zulkarnaen. Orang-orang yang baru datang ke rumah duka, langsung diantar agar bisa bertemu dengan istri almarhum, Siti Khalifah. Secara kebetulan, wartawan Jawa Pos Radar Situbondo langsung diantar oleh Kepala Dusun Dam Bantungan, Desa Sumberkolak n  Baca Meninggalkan...Hal 52

NUR HARIRI, Panarukan. Sekitar sepuluh anak-anak bermain di halaman sekitar rumah almarhum Andre Zulkarnaen. Suasana rumah korban dugaan pembunuhan itu terlihat ramai. Tak hanya di halaman, di teras rumah bahkan di dalam rumahnya, juga banyak orang. Mereka sebagian adalah kerabat, teman serta tetangga korban.

Dengan telah tersedianya di RS dr Abdoer Rahem, masyarakat Situbondo kini tak perlu jauhjauh lagi hingga ke Kabupaten Jember, Malang, apalagi ke Surabaya jika hanya untuk untuk mendapatkan layanan CT Scan. Sehingga, masyarakat bisa lebih hemat segalanya. Mulai dari hemat tenaga, waktu hingga pembiayaan. Menurut Tony, RS dr Abdoer Rahem terus berupaya untuk memaksimalkan secara penuh fungsi peralatan kedokteran senilai Rp 9 miliar tersebut. Diantaranya, telah mempersiapkan tenaga SDM mumpuni yang akan mengoperasikan CT Scan n  Baca Kini...Hal 52

NUR HARIRI/JPRS

SEDIH: Siti Khalifah, istri korban pembunuhan Andre Zulkarnaen di rumahnya Desa Sumberkolak kemarin (21/1).


RA D AR s i t u bo n do

52

afriCa Van java Dispendik dan MUI Turun Tangan Tidak Mengaku Anggota KPK Jawa Pos

Menyikapi Guru yang Larang Hormat Bendera

SITUBONDO – Prilaku SS, salah satu guru di SDN 3 Banyuputih yang melarang siswanya hormat kepada bendera merah putih mendapat perhatian banyak pihak. Pagi kemarin, Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan yang juga Ketua PGRI Kabupaten Situbondo, Mohammad Hasyim beserta sejumlah pengurus lainnya turun ke sekolah SS tempat mengajar. Dalam kesempatan tersebut, pengurus PGRI langsung melakukan klarifikasi kepada SS yang juga melarang kepada siswa untuk bersalaman dengan orang tua serta memperingati maulid nabi. “Yang bersangkutan (SS) sempat meminta

n kpk...

Sambungan dari Hal 51

Dengan demikian, tersangka yang mengaku sebagai anggota KPK tersebut dijerat dengan pasal 368 KUHP tentang peme­ rasan. “Ancaman hukumannya sembilan tahun penjara,” tegas AKP Riyanto. Data yang berhasil dikumpulkan, Agus Widyantara mengaku sebagai anggota KPK men­ datangi Kepala SMPN 1 Situbondo. Dirinya mengancam Kepala Sekolah akan melaporkan masalah dana insidental yang ada di sekolahnya. Sambil menjalankan aksinya, Agus mengeluarkan ID card dan surat tugasnya. Melihat baju yang dikenakan tersangka mengunakan logo KPK, Kepala Sekolah kontan ketakutan. Agus selanjutnya meminta uang sebesar Rp 30 juta kepada korban. Pihak sekolah sempat menyanggupi sebesar Rp 5 juta. Namun, tawaran itu dianggap terlalu rendah, hingga terjadi kesepakatan sebesar Rp 20 juta. Terjadilah transaksi antara kepala SMPN 1 Situbondo, melalui Wakil Ketua Komite Sekolah, Sugiono dan Wakil Sekretaris. Agus Widiantara selanjutnya bertemu wakil komite sekolah di Warung Makan Kaliurang. Usai menerima uang sebesar Rp 20 juta, Agus digerebek polisi. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Agus Widiantara mengaku jika dirinya tidak mengaku sebagai anggota KPK. Dia juga menegaskan tidak

Sambungan dari Hal 51

“Baru-baru ini kita juga sudah melakukan kerja sama dengan RSUD Banyuwangi, yakni dengan dokter bedah syaraf. Supaya jika ada masalah di pembedahan, nanti ada dokter bedah syaraf yang langsung menangani di Situbondo. Jadi tidak perlu lagi dirujuk ke Jember, Malang atau Surabaya,” terang Tony.

NUR HARIRI/JPRS

RILIS: Agus Widiantara tersangka kasus pemerasan dipublikasikan oleh Kasat Reskrim, AKP Riyanto (tengah) dan Kabag Humas, Ipda Nanang, kemarin (21/1).

memeras kepala sekolah. “Saya tidak mengaku KPK, saya anggota LSM GNPK (Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi) yang bekerjasama dengan KPK. Saya hanya dilapori wali murid yang mengaku ditarik dana insidental. Jadi saya ke sekolah melakukan investigasi. Saya punya tiga kuitansi penarikan dana yang saya dapat dari wali murid,” paparnya. Tak hanya itu, kepada polisi Agus juga menyebut dirinya tidak tahu dengan uang dalam amplop

sebesar Rp 20 juta tersebut. “Uang itu tiba-tiba ada di bawah jok mobil. Saya tidak tau jumlahnya berapa. Saya juga tidak pernah pegang,” pungkasnya. Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, wakil komite SMPN 1 Situbondo, Sugiyono mengatakan, pelaku yang ditangkap polisi memang meminta uang sebesar Rp 30 juta. “Dia datang ke sekolah kalau tidak salah hari Sabtu. Kemudian mengancam akan melaporkan masalah uang insidental. Dia

berlagak seperti anggota KPK dan meneror melalui HP. Maka kami rapat dan menginformasikannya kepada polisi,” katanya. Kasus pemerasan tersebut hingga sore kemarin terus didalami oleh polisi. selain memeriksa tersangka, polisi juga meminta keterangan dari pihak sekolah. Polisi menghimbau, jika ada korban lain yang merasa diperas oleh orang yang mengaku sebagai anggota KPK tersebut, agar segera melapor kepada polres. (rri/pri)

Kepala Bagian TU, dr Abdoer Rahem Situbondo, Imam Hidayat menerangkan, penambahan fasilitas CT scan, sebenarnya sudah sangat lama direncanakan. Hanya saja, mengingat anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit, sehingga harus dilakukan pelan-pelan. “Tujuannyanya tentu untuk melayani masyarakat Situbondo yang biasanya harus ke Jember, ke Malang atau Surabaya,

sekarang CT scan bisa dilayani di Rumah Sakit Abdoer Rahem. CT scan kita ini kemampuannya hingga 54 slesh,” terangnya. Layanan CT Scan sudah dimulai sejak Januari 2016. Hingga saat ini sudah belasan pasien yang ditangani, utamanya untuk pemeriksaan kepala. “Untuk tarifnya, kalau dari poli Rp 600 ribu (kelas III), kelas II Rp 650 ribu, tanpa kontras. Kalau dengan kontras ada tambahan

biaya lagi kurang lebih Rp 500 ribu,” imbuhnya. Pelayanan CT Scan dilakukan selama 24 Jam penuh dari Hari Senin hingga Sabtu. Meski demikian, jika saat Hari Minggu layanan CT Scan dibutuhkan, maka akan tetap dilakukan. “Sekali lagi kita mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Ini sudah menjadi komitmen kami,” imbuh Imam. (pri/adv)

Tidak Ada Hubungan dengan Aliran Sesat n menghilang...

Sambungan dari Hal 51

Waktu itu, Dio diajak ke Surabaya. Dari hasil penjualan laptop inilah yang dijadikan ongkos menuju Surabaya. Dio bersama orang yang tidak dikenalnya berangkat dari Situbondo menggunakan bus. ”Setiba di terminal Surabaya, saya sempat beristirahat di sebuah musala. Waktu bangun, HP (hand phone) dan Ipad saya hilang,” katanya. Setelah itu, Dio malah diajak ke Jakarta. Dio waktu itu menolaknya. Akan tetapi dengan berbagai macam cara, orang tersebut tetap membujuk Dio agar mau menuruti ajakannya. Singkat cerita, Dio akhirnya mengiyakan ajakan orang tersebut. Dia bertolak ke Ibu Kota menggunakan uang sisa penjualan laptopnya. Namun setibanya di salah satu terminal di Jakarta, Dio malah ditinggal.

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERI KETERANGAN: Kasubag Humas Polres Situbondo, Nanang Priambodo rilis kepada sejumlah wartawan.

”Selama lima hari di terminal. Saya hanya ada di terimal dan tidak berani kemana-mana. Saya tidak pernah makan karena sudah tidak punya uang,” jelasnya.

Dari sinilah dia bertemu dengan seseorang. Orang ini berasal dari Madura. Pria inilah yang menyerahkan Dio ke Polsek terdekat. ”Atas bantuan polisi, saya men-

coba menghubungi keluarga saya dan akhirnya saya dijemput,” terangnya. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, berdasarkan cerita langsung dari Dio, dia memastikan, menghilangnya Dio tidak ada hubungannya dengan aliran sesat. Hilangnya Dio memang sempat ada spekulasi kalau ada hubungannya dengan salah satu aliran sesat. ”Kami pastikan tidak ada kaitannya dengan aliran sesat, seperti Gafatar yang sempat diisukan,” terangnya kepada sejumlah wartawan di Polsek Arjas kemarin. Nanang menjelaskan, tindakan polisi selanjutnya akan melakukan penyelidikan terhadap pelaku. Dengan ciriciri yang diberikan Dio akan memudahkan polisi melakukan pencarian. ”Dengan ciri-ciri itu, semoga segera kita ungkap,” pungkas Nanang. (bib/pri)

Berharap Pelaku Pembunuhan Ditangkap n meninggalkan...

Sambungan dari Hal 51

Kecamatan Panarukan, Pak Suliman. Sebelum bertemu dengan Siti Khalifah, Suliman sempat bercerita tentang masa hidup Andre Zulkarnaen. Dikatakan, di kampung Bantungan pria yang tewas itu dikenal sebagai pria yang rajin. Giat membantu sejumlah orang yang membutuhkan tenaganya. “Korban ini suka membantu kepada tetangganya. Bahkan, kalau ada yang meminta tolong dia langsung bergegas. Kerjanya cepat,” kata Suliman, sambil menyebut istri Andre Zulkarnaen masih salat. Menurutnya, ada banyak tanda sebelum Zulkarnaen ditemukan tewas di Pinggir Jalan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan. Kesehariannya sering memberi

sekelilingnya. “Makanya, agar Situbondo tetap kondusif, yang bersangkutan segera akan kita undang,” imbuh Hamid. Re n ca na nya p e r t e mu a n bertempat di ruang kerja Kapolres. “Kami juga akan mengajak pihak TNI dan polri serta ormas-ormas yang lain untuk mendengarkan penjelasan SS sesuai dengan sikapnya,” pungkas Hamid. Diberitakan sebelumnya, oknum guru berinisial SS membuat resah di SDN 3 Banyuputih. Keadaan ini muncul akibat ulah SS yang dinilai aneh. Bahkan, dia dicurigai merupakan jaringan aliran sesat. Guna mengantisipasi keresahan agar tidak berlanjut, SS dilaporkan ke Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Banyuputih, Dinas Pendidikan Pemkab Situbondo. (pri)

Harus Berorientasi IPM dan Kemiskinan

Pelayanan CT Scan Dilakukan 24 Jam n kini...

maaf terhadap apa yang telah diperbuatnya,” terang Bambang, Sekretaris PGRI Situbondo yang juga ikut ke SDN 3 Banyuputih. Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Situbondo juga memberikan perhatian khusus kepada aksi yang dilakukan oleh SS. Secepatnya, MUI akan mengundang SS. “Kita akan melakukan audiensi masalah paham yang dia yakini itu. Misalnya, menolak hormat bendera merah putih hingga menolak perayaan maulid nabi, melarang siswa salaman dengan orang tua dan sebagainya,” terang Sekretaris MUI, Hamid Jauharul Fardhli. Menurut pria yang tinggal di Kecamatan Kota tersebut, jika dibiatkan, faham-faham yang disampaikan oleh SS akan meresahkan orang-orang di

Jumat 22 Januari 2016

orang-orang yang tidak mampu. “Padahal korban sendiri masih buruh, tapi akhir-akhir sebelum meninggal dia suka memberi,” paparnya. Bahkan, pagi hari sebelum meninggal, Andre Zulkarnaen memberi sebuah boneka kepada anak tetangganya. Almarhum Andre kemudian berangkat bekerja di sebuah SDN di Desa Panji Lor, Kecamatan Panji. “Kemudian yang membuat orang heran, dia meminta maaf kepada orang-orang yang mungkin pernah punya salah, itu dilakukan sebelum meninggal,” paparnya. Seraya Suliman menawarkan hidangan, Siti Khalifah datang dan duduk di ruang tamu rumahnya. Wajah perempuan ini tampak letih dan sedih. Dia mengaku tidak punya firasat apa-apa kalau suaminya akan pergi meinggalkan keluarga

selamanya. “Tidak ada firasat apa-apa sebelumnya. Cuma malam itu dia keluar rumah jam tujuh malam. Dia pergi mau ke rumah kakaknya di Pesanggrahan, Jangkar. Katanya mau pinjam uang untuk bayar listrik,” ujarnya. Kepergian suaminya malam itu diijinkan karena kondisi keluarga saat itu butuh uang. Namun, dirinya tidak menyangka jika suaminya tidak pulang lagi. “Karena tidak pulang, jadi saya tidur dulu. Suami saya sempat telepon jam sebelas malam. Tapi tidak saya terima karena tidak dengar. Saya baru tahu setelah ditemukan meninggal,” papar ibu yang mengandung bayi berusia empat bulan tersebut. Siti Khalifah yang duduk di lantai menawarkan makanan yang dihidangkan untuk pelayat. Dia kemudian memanggil putranya yang bermain kelereng

di halaman rumah bersama teman-temannya. “Jangan lari,” katanya sambil melihat putranya yang kembali keluar rumah. Ibu satu anak yang juga mengandung ini masih belum bisa tersenyum. Meski banyak orang, tetapi dirinya tidak bisa diajak bercanda. Siti mengaku dirinya tidak memiliki dugaan terkait kasus dugaan pembunuhan yang dialami suaminya. “Selama ini tidak pernah tengkar, saya tidak menduga siapa-siapa, tidak ada masalah apa-apa. Kalau suami saya sempat mengeluh ekonomi, yang lain tidak ada,” paparnya. Meski begitu, Siti Khalifah dan keluarganya ingin agar pelaku pembunuhan suaminya segera ditangkap. Dirinya tidak mengetahui siapa pelaknya. “Semoga saja pelakunya ditangkap. Berharapnya kepada polisi seperti itu,” pungkasnya. (pri)

SITUBONDO – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta masalah kemiskinan harus jadi fokus pembangunan di Kabupaten Situbondo. Ini demi mengangkat Kabupaten Situbondo dari predikatnya sebagai salah satu Kabupaten tertinggal. Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Irwan Setiawan. Dia mengatakan, kedua masalah ini menjadi persoalan serius di Kota Santri. Karena itu, dia berpendapat, pemerintah melalui bupati terpilih, harus bisa mengatasinya selama lima tahun ke depan. Apapun alasannya, IPM harus ditingkatkan. Kemiskinan harus

bisa dientaskan. ”Pembangunan infrastruktur pedesaan juga dioptimalkan,” terangnya. Irwan mengaku, permasalahan ini menjadi temuannnya langsung di lapangan. Dalam reses yang dilakukan, dia mengaku yang menjadi keluhan mendasar dari masyarakat masalah pembangunan infrastruktur pedesaan. Selain itu, untuk mengembangkan pembangunan, pemerintah juga harus harus bisa mengoptimalkan pengelolahan hasil pertanian. Dengan begitu masyarakat Situbondo yang mayoritas petani akan dapat menikmati buah dari hasil pertanian. Lebih jauh, Wakil Ketua Banleg

DPRD Provinsi Jatim itu mengatakan, saat ini Pemprov Jatim sedang membuat Peraturan Daerah (Perda) pengelolaan hasil laut. Dengan kewenanang Pemprov itu nantinya diharapkan pengelolaan laut di Situbondo akan lebih optimal. Anggota DPRD dari Dapil III itu, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jatim, serta Pemerintah Kabupaten, harus bersinergi agar pembangunan di Kabupaten Situbondo berkembang pesat. ”Intinya, orientasi pembangunan harus tetap pada masalah IPM dan kemiskinan,” pungkas politisi Partai Keadilan Sejahtera itu. (bib/pri)

Pelaku Diduga Memiliki Gendam n cabuli...

Sambungan dari Hal 51

Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto menjelaskan, penangkapan dilakukan polisi setelah mengetahui keberadaan Hariyanto alias Yayan. Polisi mendengar kabar jika Hariyanto yang selama ini menghilang sudah kembali ke rumahnya. Tidak ingin kehilangan jejak, polisi langsung menggerebeknya dan menggelandang ke Polres Situbondo. “Tersangka sudah beberapa kali dipanggil tetapi tidak pernah datang. Kemudian petugas sudah mendatangi rumahnya tetapi tidak ada. Setelah cukup lama, kami mendapat informasi

bahwa pelaku pulang, saat itu tersangka langsung kami tangkap,” katanya. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Hariyanto tidak mengakui perbuatannya. Dirinya, hanya mengajak korban bermain-main. “Tidak sampai terjadi. Saya juga tidak memberi apa-apa ke dia (RK),” katanya di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, kasus pencabulan yang dialami RK terjadi Bulan Mei 2015 silam. Saat korban hendak berangkat sekolah SMP, pria yang memiliki istri tersebut melakukan serangkaian rayuan yang diduga disertai gendam.

Meski RK sempat menolak, namun dirinya tak berdaya dan tetap ikut Hariyanto. Hariyanto selanjutnya membawa RK ke rumah kosong, di sebuah rumah kosong yang terletak di timur UGD Kecamatan Banyuputih. Begitu sampai di dalam rumah, gadis ini dipasangi gelang yang terbuat dari benang dan lidi. Seketika korban tidak sadarkan diri. Sehingga pelaku dengan leluasa menggagahi RK. Atas perbuatannya, Hariyanto harus berpertanggung jawab dihadapan hukum. Hariyanto dijerat pasal 81 ayat (1) UU 35 tahun 2014, tentang perubahan atas UU 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak. (rri/pri)

REMUK: Kondisi sepeda motor Yamaha Vixion yang ditumpangi dua korban tewas usai kecelakaan di Jalan Raya Desa Klatakan, Rabu (20/1) malam.

NUR HARIRI/JPRS

Sopir Bus Diduga Ugal-Ugalan n kakak...

Sambungan dari Hal 51

Korban tewas adalah Dani Rifandi, 20, dan seorang pelajar SMP, Putri Dwi Agustin, 15, warga desa setempat. Awalnya, Dani Rifandi dan Putri Dwi Agustin yang berbeda dusun bertemu di pinggir jalan. Keduanya kemudian menuju ke Panarukan untuk membeli kue gorengan mengendarai Yamaha Vixion tanpa nomor polisi. Dani berada di depan sedangkan Putri dibonceng. Sekitar pukul 22.00, keduanya pulang menuju Klatakan. Yamaha Vixion yang dikemudikan Dani diduga melaju dengan kecepatan tinggi hingga sampai di jalan raya barat Bulog Desa Klatakan. Laju sepeda motor terus mendekati sebuah tikungan dan diduga tetap melaju kencang. Setelah sampai di tikungan, dari arah barat muncul sebuah bus Bali Perdana Nopol DK 9035 BE. Bus yang membawa sejumlah penumpang tersebut dikemudikan Edi Sugiyanto, 39, warga Blok Pasar, Kelurahan/Kecamatan Kademangan Probolinggo. Sayang, di jalan yang menikung tersebut bus ini menyalip sebuah kendaraan

yang ada di depannya dengan kecepatan tinggi. Tepat di tikungan, sepeda motor yang datang dari arah timur kontan bertabrakan dengan bus malam tersebut. Kerasnya benturan membuat Dani Rifandi dan Putri Dwi Agustin tewas seketika. Bahkan, luka kepala korban membekas di moncong bus yang pesok. Tak hanya itu, sepeda motor serta kedua korban sempat menempel hingga terseret beberapa meter di moncong bus. Selain membuat dua korban tewas dengan sejumlah luka di badannya, kondisi Yamaha Vixsion juga rusak parah. Besibesi sepeda motor tak hanya bengkok tetapi juga remuk. Kecelakaan hebat ini membuat jalan Panturan macet hingga mencapai sekitar empat kilometer. Sekitar 30 menit kemudian, polisi tiba di lokasi dan langsung mengevakusi kedua korban ke kamar mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Selain itu, polisi juga mengamankan sopir bus Bali Perdana. Usai korban dan kendaraan dievakuasi, kondisi lalu lintas kembali normal sekitar pukul 23.30. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, puluhan keluarga kor-

ban datang ke rumah sakit. Ada beberapa diantara mereka yang terlihat menangis karena tak kuat menahan rasa sedih. Keluarga korban menunggu kedua jasad korban hingga pukul 01.30, untuk kemudian dibawa pulang ke rumah duka menggunakan mobil ambulans. Sementara itu, kecelakaan yang menewaskan kedua korban diduga kuat karena sopir bus ugal-ugalan. Pada saat kecelakaan kondisi bus berada di tengah-tengah jalan dan masuk ke jalur kendaraan yang seharusnya tidak dilewati. Dengan dugaan ini, Edi Sugiyanto berpotensi menjadi tersangka. Apalagi bus malam tersebut menyalip di jalan yang kondisinya menikung. Kanit laka lantas Polres Situbondo, Iptu Sutanto mengatakan, kecelakaan juga disebabkan akibat sopir bus tidak memperhatikan arus kendaraan yang datang dari arah berlawanan. “Dugaan sementara itu, tetapi kami harus mendalami kasus ini. Untuk kedua korban, dini hari sudah langsung dipulangkan untuk dimakamkan. Sementara sopir bus dan dua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah kami amankan,” paparnya. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Jumat 22 Januari 2016

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

DAGING AYAM BROILER

0

TELUR AYAM RAS

0

53

B A N Y U W A N G I

100

KACANG KEDELAI IMPOR 0

KACANG KEDELAI LOKAL 0

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

3200

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

1400 1000

10.600

12.500

9.200

109.000

32.600

21.500

8.600

7.600

29.400

18.000

400

30.000

26.400

Dua Jam Dua Ton Ludes

RENDRA KURNIA/RABA

BERAS MURAH: Puluhan warga berebut beras murah dalam operasi pasar Bulog di Pasar Banyuwangi kemarin.

Terminal Bandara Digerojok Rp 34,5 M Pekerjaan Konstruksi Ditarget Tuntas Tahun Ini ROGOJAMPI - Proyek lanjutan pembangunan terminal penumpang Bandara Blimbingsari mendapat tambahan kucuran dana segar senilai Rp 34,5 miliar. Anggaran itu berasal dari dana sharing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten dan APBD Provinsi Jatim tahun 2016. Rinciannya, APBD Banyuwangi menyumbang Rp 12,5 miliar dan APBD Jatim Rp 22 miliar. “Anggaran itu akan digunakan menuntaskan pekerjaan pembangunan terminal penumpang bandara,� ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Mujiono kemarin. Pekerjaan proyek pembangunan terminal bandara menggunakan konsep green airport itu sudah berlangsung dua tahun sejak tahun 2014 lalu. Selama dua tahun itu, Pemkab Banyuwangi sudah menyelesaikan pekerjaan fisik sekitar 70 persen. “Tambahan anggaran tahun 2016 ini akan digunakan untuk merampungkan pekerjaan lanjutan yang tersisa sekitar 30 persen,� kata Mujiono. Selama dua tahun anggaran, Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim sudah mengucurkan anggaran sekitar Rp 71 miliar. Rinciannya APBD 2014 mengucurkan anggaran Rp 40 miliar dan APBD 2015 digelontor dana Rp 31,5 miliar.

BANYUWANGI - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata tidak berimbas pada penurunan harga-harga bahan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk beras. Demi menjaga keterjangkauan bahan pangan pokok masyarakat tersebut, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Banyuwangi dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam), menggelar operasi pasar beras murah kemarin (21/1). Pada operasi pasar yang kali pertama digelar pada 2016 tersebut, Bulog mengalokasikan dua ton beras kualitas premium. Beras hasil penyerapan petani lokal tersebut akan dijual kepada masyarakat umum dengan harga Rp 8.100 per kilogram (Kg). Harga jual beras Bulog tersebut cukup njomplang dengan harga yang berlaku di pasaran. Penelusuran Jawa Pos Radar Banyuwangi di pasar kota Banyuwangi tersebut, beras dengan kualitas premium dijual seharga Rp 10.500 per Kg. Tak pelak, pengunjung pasar dan warga yang kebetulan lewat di jalan depan Pasar Banyuwangi, yakni Jalan Satsuit Tubun, langsung menyerbu lokasi pasar murah tersebut. Untuk mengantisipasi aksi borong warga, pihak Bulog membatasi pembelian sebanyak dua kantong atau setara 10 Kg beras per orang. Meski batas pembelian maksimal dibatasi, tapi tidak menyurutkan animo warga membeli beras murah tersebut. Terbukti, sebanyak dua ton beras murah itu habis terjual hanya dalam waktu sekitar dua jam. “Lumayan. Bisa menghemat pengeluaran,� ujar Suhaili, salah satu pembeli. Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, Dadang Kosasih, mengatakan pihaknya akan menggelar operasi pasar beras murah pada gelombang pertama 2016 selama sepuluh hari. Pasar murah tersebut tidak hanya digelar di satu lokasi, melainkan di beberapa titik yang berbeda. “Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Disperindagtam untuk menentukan lokasi operasi pasar selanjutnya,� ujarnya. Dikatakan, beras yang dipasarkan pada operasi pasar murah kemarin merupakan beras hasil penyerapan dari petani lokal Bumi Blambangan. “Beras yang dijual pada operasi pasar adalah beras dengan kualitas baik,� kata dia. Menurut Dadang, operasi pasar digelar dengan tujuan agar harga beras di masyarakat terjangkau. Dia mengaku operasi pasar tersebut tidak akan merugikan pedagang, karena pasar murah tersebut digelar tidak hanya di satu titik. “Kami menggelar operasi pasar agar harga beras di masyarakat terjangkau tetapi tanpa merugikan pedagang,� cetusnya. Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo, mengatakan pihaknya siap mem-back up Bulog melakukan operasi pasar. Operasi serupa akan dilakukan di beberapa titik lain se-Bumi Blambangan. “Khususnya di titik-titik dengan sirkulasi ekonomi tinggi, seperti di pasar induk dan daerah kantong kemiskinan,� kata dia. Hary menambahkan, pihak Bulog tidak serta-merta melakukan operasi pasar beras murah tersebut. Beras yang dijual kepada masyarakat adalah beras dengan kualitas premium, namun dengan harga di bawah harga lebih rendah dari harga yang berlaku di pasaran. “Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat serta dapat menjaga agar tingkat inflasi tidak melambung,� tuturnya. Kegiatan operasi pasar itu dipantau Ketua Komisi II DPRD, Marifatul Kamila. “Kegiatan Ini sangat membantu masyarakat,� kata politikus Partai Golkar tersebut. (sgt/c1/afi)

DOK.RABA

GREEN AIRPORT: Proyek pembangunan terminal penumpang Bandara Blimbingsari sudah menelan anggaran Rp 71 miliar sejak dibangun pada 2014 lalu.

Mujiono menjelaskan, pekerjaan lanjutan yang akan dikerjakan pada tahun 2016 meliputi pekerjaan lantai, pembangunan area komersial, pembangunan musala, pembangunan anjungan kafe, dan taman. Selain itu juga ada pekerjaan pembangunan ruang penunjang seperti ruang loket penjualan tiket maskapai penerbangan, taksi dan hotel. Tidak hanya itu, pada tahun 2016 juga ada pekerjaan pembangunan kantor penerbangan, jalan, area parkir, area PKL, lampu penerangan jalan umum dan pekerjaan landscape. “Pekerjaan konstruksi akan dirampungkan pada tahun

anggaran 2016. Kita harapkan tahun ini terminal bisa dioperasikan,� harap Mujiono. Untuk diketahui, Pembangunan terminal bandara Blimbingsari dibangun dengan konsep green building dengan memanfaatkan energi alami. Proyek terminal itu menggunakan arsitek nasional Andra Matin itu didesain tanpa AC, kecuali beberapa ruangan tertentu. Hanya sekitar 25 persen ruangan yang memanfaatkan AC. Sirkulasi udara diatur dengan kisi-kisi dan lebih banyak ruang terbuka. Aliran air juga ikut membantu menyejukkan udara. Di atas terminal, dipasang tanaman hijau

membentang. Energi alami dimanfaatkan dengan mengatur pencahayaan matahari sebagai penerang ruangan di siang hari. Pemkab Banyuwangi menargetkan pembangunan green airport untuk mendongkrak jumlah wisatawan. Perkembangan jumlah penumpang di bandara terus meningkat. Tahun 2011, jumlah penumpang baru sekitar 7000 orang, kemudian meningkat menjadi 24 ribu orang pada 2012, dan melonjak menjadi 44.000 pada 2013. Angka itu terus naik menjadi 87 ribu pada 2014. Hingga Juni tahun ini penumpang sudah mencapai 60 ribu orang. (c1/afi)

Penyu Jadi Ikon Wisata Marina Boom BANYUWANGI - Banyaknya penyu yang bertelur di Pantai Boom menjadi perhatian khusus PT. Pelindo III yang akan menyulap Pantai Boom menjadi Marina Boom. Rencananya, pihak PT. Pelindo III akan membangun tiga lokasi pelestarian penyu yang ada di kawasan Marina Boom ke depannya. Direktur Utama PT. Pelindo Properti Indonesia (PPI), Prasetyo, mengatakan pihaknya sangat setuju sekali jika di Marina Boom ada sebuah museum atau tempat pelestarian penyu. Hal ini sudah sejalan dengan pihak PT. Pelindo III yang akan membangun kawasan Marina Boom dengan tema ramah lingkungan dan sarana edukasi pelestarian alam bagi masyarakat. �Akan ada tiga lokasi khusus untuk pelestarian penyu yang akan kami sediakan,� kata Prasetyo kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Penyu menjadi perhatian khusus bagi pihak PT. Pelindo III sebab di kawasan Pantai Boom sejak dulu memang sudah menjadi tempat favorit penyu untuk bertelur. Oleh karena itu, pihak PT. Pelindo III merasa perlu untuk membangun museum maupun tempat konservasi penyu di kawasan Marina Boom. �Kita akan kerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) untuk hal ini. Harapannya nanti di Marina Boom ini juga bisa menjadi tempat edukasi tentang penyu, dan Tidak hanya itu, penyu

RENDRA KURNIA/RABA

MENDUKUNG: Direktur Utama PT. Pelindo Properti Indonesia (PPI), Prasetyo, berbincang dengan Pendiri BSTF Wiyanto Haditanojo dan Pembina BSTF Kuswaya di Pantai Boom kemarin.

akan menjadi ikon tunggal bagi kawasan Marina Boom,� tambahnya. Meski penyu menjadi perhatian utama, namun pihak PT. Pelindo III juga akan memperhatikan hewanhewan lainnya yang dirasa bisa dijadikan ajang edukasi bagi masyarakat yang datang ke Marina Boom ke depannya. Rencananya, pulau kecil yang ada di kawasan Pantai Boom yang banyak orang sebut itu Pulau Tikus itu akan disulap menjadi kawasan eco park yang dikhususkan sebagai sarana edukasi hewan-hewan yang ramah lingkungan bagi masyarakat. �Namanya nanti akan kami ganti Gili Wangi. Hewan-hewan seperti burung, kuda, bahkan beruang dan lain sebagainya

akan kami sediakan di sana,� jelas Prasetyo. Untuk tiga tempat konservasi penyu yang dibangun nanti, fungsi bangunan juga berbeda-beda. Satu tempat untuk museum, tempat lainnya untuk penetasan semi alami penyu yang ada di sebelah utara amphitheater dan satunya ada di kawasan Gili Wangi sebagai sarana edukasi tentang penyu. �Masyarakat nanti bisa berinteraksi langsung dengan penyu. Kami juga harap ada edukasi kepada masyarakat biar ini semua berkelanjutan,� tuturnya. Mengenai desain bangunan yang sudah diterima dari pihak BSTF, Prasetyo mengatakan masih akan

merevisi kembali desain bangunan tempat konservasi penyu tersebut agar supaya lebih bagus dan detail lagi. Pihaknya juga berjanji akan membuat sebuah ikon penyu berupa patung di kawasan Marina Boom ke depannya. �Ikon penyu juga penting. Ini bisa menjadi tanda kalau Pulau Penyu itu ada di Banyuwangi bukan di Bali,� tegasnya. Prasetyo menambahkan, kawasan Marina Boom seluas kurang lebih 44 hektare ini akan selesai pembangunannya dan mulai beroperasi ditargetkan pada akhir tahun 2017 mendatang. Namun, untuk kawasan eco park yang ada di Gili Wangi diprediksi akan mulai beroperasi pada akhir bulan Maret ini. (tfs/c1/aif)

Osing Deles Keluarkan Produk Baru yang Beda SEBAGAI penyedia oleh-oleh khas Banyuwangi terlengkap, Osing Deles terus berinovasi dengan produk keluaran baru salah satunya produk kemeja custom Banyuwangi. Dinamakan kemeja custom khas Banyuwangi karena kemeja ini memiliki berbagai aksen bordir bernuansa Banyuwangi seperti peta Banyuwangi di sisi lengan kanan, bordir tarian Gandrung di dada pinggir, dan aksen Banyuwangi lainnya. Produk kemeja bernuansa Banyuwangi ini sebelumnya memang belum pernah ada di berbagai outlet penyedia oleh-oleh di Banyuwangi. Maka dari itu, seperti biasanya Osing Deles selalu memberikan gebrakan baru dan tentunya berbeda kepada pelanggan baik dari kalangan luar Banyuwangi atau bahkan masyarakat Banyuwangi sendiri

ISTIMEWA

yang bangga terhadap produk asli Banyuwangi. Produk Kemeja Custom Banyuwangi ini terdiri dari empat varian warna yang berbeda yakni biru navy, cokelat, abu-abu dan hitam. Sengaja hanya terdiri dari warna gelap untuk menonjolkan kesan keren dan muda. Sehingga kemeja ini cocok dipakai untuk anak muda agar terlihat keren dan cocok pula untuk kalangan dewasa yang ingin terlihat lebih muda. Untuk jenisnya, terdapat kemeja dengan lengan pendek dan panjang agar dapat disesuaikan dengan selera customer. Produk Kemeja Custom Banyuwangi dapat anda dapatkan langsung di outlet Osing Deles yang beralamat di JL KH Agus Salim no 12 A Banyuwangi dan JL Juanda no 70 Jajag. (*)


JUMAT 22 JANUARI TAHUN 2016

HALAMAN 56

Polisi Siaga di Perkebunan Glenfalloch

SHULHAN HADI/JPRG

GLENMORE - Aparat Kepolisian dari Satuan Sabhara Polres Banyuwangi, Polsek Glenmore, ditambah anggota TNI dari Koramil Glenmore, dan petugas dari Satpol PP Kecamatan Glenmore, disiagakan di sekitar Kebun Gunung Ringin, wilayah Perkebunan Glenfalloch, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin (21/1). Dengan bersenjata laras panjang, petugas keamanan itu menjaga kegiatan pemotongan pohon kopi yang sedang dilakukan pengelola Perkebunan Glenfalloch. Pengamanan itu dilakukan sebagai antisipasi protes warga yang ingin mengelola lahan perkebunan. Sampai saat ini tuntutan warga sekitar perkebunan yang ingin kembali menggarap lahan belum dikabulkan pengelola Perkebunan Glenfalloch. Sebelumnya, pertemuan warga dengan pihak kebun yang dimediasi anggota DPRD Banyuwangi pada pertengahan November 2015 tidak membuahkan hasil ■ Baca Polisi...Hal 57

PENJAGAAN: Petugas dari kepolisian dengan senjata laras panjang mengamankan kegiatan pemotongan pohon di Perkebunan Glenfalloch, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin (21/1).

KRIMINALITAS

Tiga Malam Tiduri Dua Cewek SONGGON - Perbuatan Norman Hamzah, 19, asal Desa Balak, Kecamatan Songgon, sudah keterlaluan. Remaja yang hanya tamatan MTs itu ditangkap anggota polsek setempat karena dilaporkan membawa kabur dua cewek yang masih di bawah umur Selasa dini hari (19/1). Selama menghilang hingga tiga hari, kedua

cewek berinisial TN, 15, dan LN, 14, yang masih berstatus pelajar salah satu SMP di Kecamatan Songgon itu secara bergantian diajak main kuda lumping. Perbuatan bejat itu dilakukan setelah kedua korban dipaksa menenggak minuman keras (miras). Aksi kurang patut itu terbongkar setelah orang tua kedua korban melapor ke Polsek

ASUSILA

dan LN yang sedang sekolah mendapat telepon dari temannya agar bolos sekolah. Dalam telepon itu, temannya tersebut mengajak kedua cewek yang tinggal di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, itu bertemu di lokasi wisata kolam di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon ■ Baca Tiga...Hal 57

BERDUKA: Yuli Antika (kanan), putri Emi Rusinta, bersama kerabat menunggu jenazah ibunya.

SHULHAN HADI/JPRG

MENYESAL: Rendi diamankan polisi karena diduga mencuri kotak amal di masjid Desa Kaligondo kemarin.

Sikat Kotak Amal GENTENG - Dipergoki akan membobol kotak amal milik Masjid Baitul Makmur, Dusun Sumberwadung, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Rendi Faesol, 27, warga Dusun/Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, ditangkap warga setempat kemarin. Untuk keperluan proses hukum, pelaku diserahkan ke polsek setempat oleh warga. Barang bukti (BB) kotak amal milik masjid dan uang sebanyak Rp 372 ribu di dalam kotak juga diamankan di polsek. “Tersangka masih kita periksa,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono, melalui Kanitreskrim Iptu Subagyo. Aksi pencurian kotak amal itu terjadi sekitar pukul 22.00. Saat itu tersangka yang mengaku hanya sendirian datang ke Masjid Baitul Makmur di Dusun Sumberwadung, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng ■ Baca Sikat...Hal 57

Songgon karena tiga malam putrinya tidak pulang. Atas laporan itu, polisi meringkus tersangka saat terkena razia yang dilakukan Polsek Singojuruh Senin malam (18/1). “Tersangka kita jemput di Polsek Singojuruh,” terang Kapolsek Songgon, Iptu Kusmin. Perbuatan bejat yang dilakukan tersangka itu bermula pada Sabtu pagi (16/1), TN

SHUKHAN HADI/JPRG

Jenazah Emi Rusinta Hari Ini Datang BANGOREJO - Jenazah Emi Rusinta alias Rusmiyati, 41, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, yang meninggal di Taiwan setelah menjalani perawatan di Landseed Hospital Chungli, Taiwan, hari ini (22/1) dijadwalkan tiba di rumahnya. Berdasar jadwal, jenazah Emi Rusinta yang diterbangkan langsung dari Taiwan akan tiba di Bandara Juanda, Surabaya,

pada Jumat dini hari (22/1), dan akan langsung diantar ke rumahnya di Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo. “Jika perjalanan lancar, jenazah tiba di rumahnya Subuh (Jumat pagi),” cetus Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat ■ Baca Jenazah...Hal 57

Ahmad Munib, Penggiat Seni Styrofoam Asal Genteng Kulon

Tetap Bertahan meski Tergeser Digital Printing Ahmad Munib, 41, warga yang tinggal di Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, dikenal sebagai penggiat seni styrofoam. Berbagai karya berupa kaligrafi, tulisan, dan maket, telah banyak dia hasilkan. SHULHAN HADI, Genteng DI masa jayanya, setiap kegiatan, seperti pengajian, pernikahan, dan aneka kegiatan di lembaga pendidikan, backdrop yang digunakan adalah styrofoam. Malahan, sejumlah pesantren banyak yang menggalakkan pelatihan keterampilan dengan bahan itu. Tetapi, keberadaan styrofoam kini mulai redup. Banyak yang melirik digital printing karena dianggap lebih praktis dan lebih cepat. Selain itu, harga produksi juga terbilang lebih murah. Tenaga terampil yang menekuni seni Styrofoam kini semakin langka. Salah satunya, Ahmad Munib, 41, warga Dusun Jeningsari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Saat Jawa Pos Radar Genteng berkunjung ke rumahnya kemarin (21/1) di ruang tamu ada dua set kursi. Dua set kursi itu penuh cat pewarna dan lem. Sementara itu, di lantai ada sebuah tulisan berukuran cukup besar sedang direka. Sore itu pria yang juga tenaga pendidik di MI Nurul Huda di kampungnya itu tampak sedang menyelesaikan pesanan berupa nama sebuah distributor outlet (distro) pakaian anak muda di Kota Genteng. Pesanan untuk mengerjakan seni Styrofoam memang masih ada meski jarang. Dibanding awal membuka usaha pada tahun 2000, kini jumlah pesanan terus menyusut. “Dulu sangat ramai. Hampir setiap kegiatan pakai gabus,”

ABDUL AZIS/JPRG

JUARA UMUM: Tiga siswa SMAN 1 Glenmore diapit oleh dua guru pembinanya.

SHULHANAHDI/JPRG

BERTAHAN: Munib saat membuat sket kerajinan styrofoam di rumahnya sore kemarin.

cetus alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Asembagus, Situbondo, itu. Saat ini pesanan membuat backdrop mulai jarang. Tetapi, pesanan dari toko dan masjid untuk papan nama dan dekorasi di sekolah, masih ada. “Sekarang sepi. Yang masih ada pesanan untuk membuat nama toko seperti ini,” katanya. Meski pesanan sepi, ayah Haniam Maria, 11, dan Akfia Dina, 3,5, itu mengaku masih bisa menyisihkan pendapatan dari keahliannya tersebut. Jika ada kegiatan festival seni di Banyuwangi, dirinya juga ketiban rezeki nomplok. “Kalau umumnya mulai Rp 300 ribu, tapi kemarin saya membuat kubah untuk acara seni di Banyuwangi hingga dapat Rp 10 juta,” ungkapnya

menyebut harga karyanya itu. Demi memacu kreativitas dan memenuhi kebutuhan dapur rumahnya, suami Dina Ditarosa, 34, itu juga mulai membuat kreasi baru dengan membuat pahat kaligrafi menggunakan bahan styrofoam. “Harga kaligrafi Rp 300 ribu. Ada yang beli Rp 700 ribu,” terangnya. Saat ini warga yang menekuni seni dengan bahan styrofoam terbilang makin sedikit. Kalaupun ada terkadang hanya terbatas pada kaligrafi Arab. Menurutnya, jika ada orang yang berminat mempelajari, sebenarnya tidak sulit dan tidak butuh waktu lama. Secara umum, prosesnya hanya membuat pola dan memotong. “Kalau mau belajar sebenarnya tidak sulit, hanya butuh ketekunan,” ucapnya. (c1/abi)

SMAN I Glenmore Juara Umum Lomba TRS GLENMORE – Tiga siswi SMAN I Glenmore, berhasil mengharumkan nama almamaternya. Mereka, meraih juara umum dalam lomba tim relawan sekolah (TRS) tingkat SMA/SMK/MA se Kabupaten Banyuwangi, yang digelar oleh Komisi Perlindungan Aids (KPA) Banyuwangi, di aula Universitas PGRI Banyuwangi, pada 16 Januari 2015. Ketiga siswi yang berhasil memborong juara hingga menjadi juara umum itu adalah Kenzi Karimi Ghofur, kelas XI IPA, yang berhasil menjadi juara I lomba menulis artikel dengan mengambil tema “Membaca, Selamatkan Generasi Muda Indonesia”. Dalam artikelnya itu, Kenzi menjelaskan dengan banyak membaca dapat mengalihkan para pemuda dari penyimpangan sosial, seperti terjebak seks bebas, penyalah-

gunaan narkoba, dan sejenisnya. “Selain itu berbagai kegiatan positif juga dapat mengurangi penyimpangan sosial pada pemuda,” tutur Kenzi ditemui di sekolahnya kemarin. Sedang siswi lainnya, Aris Setia Rini, kelas XII IPS (1) yang berhasil meraih juara II lomba presentasi dengan mengambil tema “STOP HIV/AIDS”. Dalam paparannya, Aris mengajak para pemuda untuk menghilangkan stigma negatif dan perlakuan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. Dia juga memaparkan tiga langkah pencegahan terhadap HIV/AIDS, yakni tes HIV/AIDS secara berkala bagi penderita, melakukan pencegahan dini, dan menjaga hidup sehat. “Meski bukan penderita harus dijaga. Selain itu mental juga harus diubah,” tuturnya.

Sedangka satu siswi lagi yang ikut mengharumkan nama SMAN 1 Glenmore, itu adalah Khilmi Ayinayya. Dalam acara itu, Khilmi mengikuti lomba membuat poster. Meski tak berhasil merebut juara satu dan dua, namun karyanya masuk 10 besar terbaik. Poster miliknya itu dengan tema “To be the great some times, passing trough the wrong way, but there’s hope”. “Kita buat waktu itu juga dan masuk 10 besar,” tutur Khilmi. Sementara itu, guru pembina sekaligus pendamping siswa Drs. Dwiyono, mengatakan keberhasilan tiga siswinya meraih juara umum tersebut, tak lepas dari kerja sama antara guru dan pembina. “Dan tentunya yang utama adalah motivasi dari bapak kepala sekolah, Drs. Mujiono, M.Pd,” tuturnya. (azi/adv/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Jumat 22 Januari 2016

BLAMBANGAN RAYA

57

Pemerintah Desa Akan Ambil Alih Parkir

SHULHAN HADI/JPRG

HUJAN: Jalan raya di depan pasar Desa Sepanjang setiap pagi hingga siang selalu ramai hingga macet dan semrawut kemarin sore (21/1).

GLENMORE - Arus lalu lintas yang sering macet dan semrawut di jalan raya depan pasar Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, akan segera ditertibkan, termasuk pengelolaan parkir motor dan mobil. Terkait penertiban itu, Pemerintah Desa Sepanjang, kepolisian, Satpol PP, TNI dari Koramil, paguyuban pedagang pasar, dan pemilik toko, menggelar pertemuan di kantor Desa Sepanjang kemarin (21/1). “Banyak keluhan dari masyarakat, setiap hari jalan semrawut,” cetus Kepala Desa (Kades) Sepanjang, Rojikin. Salah satu bahan dalam pertemuan itu, terang dia, masalah parkir motor dan mobil. Untuk menjaga ketertiban dan kelancaran, pemerintah desa akan mengambil

alih layanan parkir tersebut. “Parkir akan ditangani desa dengan melibatkan Linmas,” katanya. Selama ini, jelas dia, parkir di jalan raya di depan pasar ditangani banyak pihak. Selanjutnya akan diambil alih, sehingga pengelolaannya hanya satu pihak saja. “Kita juga akan memfungsikan tugas Linmas,” ujarnya. Para petugas parkir yang ditunjuk pemerintah desa itu tidak akan diberi wewenang menarik uang parkir. Sebab, pemilik kendaraan bermotor dan mobil sudah ikut parkir langganan. Menyiasati tugas itu, pihaknya sedang menggodok bersama pengelola pasar, pemilik pertokoan, dan paguyuban pedagang pasar, serta Linmas. “Masih kita bahas bersama,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Petani Sebut Perkebunan Telah Berlebihan ■ POLISI...

Sambungan adari Hal 56

Kuasa direksi Perkebunan Glenfalloch, Drs. Imam, 53, saat dikonfirmasi mengenai banyaknya anggota polisi, TNI, dan Satpol PP, di lokasi menjelaskan dirinya sengaja melibatkan aparat kepolisian dalam kegiatan pemotongan pohon. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan ada petani yang tidak terima. “Kalau dikatakan eksekusi memang iya. Polisi untuk mengantisipasi saja,” ucapnya. Menurut Imam, kegiatan yang dia lakukan itu pemotongan batang pohon kopi di lahan seluas 39 hek-

tare. Lahan itu sebelumnya dikelola petani dengan ditanami pohon sengon. “Ini kita pemotongan dan disisakan 40 centimeter,” terangnya. Imam menyebut langkah yang dilakukan itu sudah benar. Tawaran yang diberikan kepada petani, sebenarnya sudah cukup baik. Mereka diberi tugas menjaga tanaman dan diberi hasil dengan pembagian. Tetapi, petani tidak mau dan meminta lebih. Permintaan petani itu dianggap tidak benar karena mereka telah melampaui kapasitas sebagai petani. “Mereka itu meminta fungsi investor, ya tidak bisa. Hak guna ada di tangan kami,” jelasnya. Sementara itu, perwakilan petani,

Ahmad Imron, mengatakan langkah yang dilakukan pihak perkebunan itu terkesan memosisikan petani tidak mematuhi hasil musyawarah. Langkah itu dianggap berlebihan karena lahan itu juga milik perkebunan. “Dia (perkebunan) menanam di lahan sendiri, kenapa harus kerahkan polisi,” katanya. Petani yang meminta perpanjangan kontrak kerja hanya menunggu hasil keputusan DPRD. Tetapi, langkah yang dilakukan Perkebunan Glenfaloch dengan melibatkan aparat keamanan telah menyinggung dan melukai perasaan petani. “Ya, gak bener lah. Di situ ada tulisan petani dilarang masuk karena permasalahan

lahan belum tuntas. Kalau sudah terdolimi seperti ini, kita mengadunya kepada yang lebih atas,” ujarnya. Imron menegaskan, petani sudah menyerahkan persoalan itu kepada anggota dewan dan berharap para wakil rakyat mengambil kebijakan yang tepat dan berpihak kepada rakyat. “Kita menyerahkan kepada beliau-beliau (DPRD) di atas,” katanya. Kasatsabhara Polres Banyuwangi, AKP Sudarmaji, yang memimpin langsung pengamanan itu mengatakan hanya mengerahkan sebelas personel Sabhara. “Kita mengamankan itu kan dilihat dari potensi ancamannya,” terangnya. (sli/c1/abi)

Meninggal karena Menderita Meningitis ■ JENAZAH...

Sambungan adari Hal 56

Dalam pemulangan itu, terang dia, pihaknya telah berupaya secara maksimal, termasuk penyambutan di Bandara Juanda, Surabaya, hingga sampai di rumahnya. “Kita akan tetap membantu penjemputan hingga mengantarkan sampai tiba di rumahnya,” terangnya. Alam menegaskan, pihaknya akan selalu memberi pelayanan kepada semua warga Banyuwangi di luar negeri tanpa melihat latar belakangnya, termasuk TKI yang tidak berdokumen. “Kita akan membantu hak-hak TKI yang belum terbayar,” cetusnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, satu lagi tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi yang sedang bekerja di Taiwan

Almh. Emi Rusinta

meninggal di tempatnya bekerja. Kali ini pahlawan devisa bernasib malang itu adalah Emi Rusinta alias Rusmiyati, 41, asal Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo. Rusmiyati meninggal pada Senin (4/1) setelah menjalani perawatan sejak 29 Desember 2015 karena menderita meningitis di Landseed Hospital Chungli, Taiwan. “Kami sudah mendapat kabar meninggalnya Rusmiyati,” cetus Lasimun, 50, kakak kandung Rusmiyati. Lasimun mengaku mendapat kabar adik kandungnya yang sedang bekerja di Taiwan itu meninggal dari petugas di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi. “Keluarga akan menyusul ke Taiwan, tapi mendapat kabar sudah meninggal,” terangnya. (sli/c1/abi) ARGA KELU DOK.

Kedua Korban Mengaku Dipaksa Melayani ■ TIGA...

Sambungan adari Hal 56

Di kolam Sumberbulu, TN dan LN bertemu dua temannya, Fitri dan Roni. Dari tempat itu, mereka menuju Pantai Blibis di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi. “Di Pantai Blibis itu mereka pesta miras jenis arak,” terangnya. Usai pesta miras, sekitar pukul 11.30 mereka kembali ke lokasi wisata kolam Sumberbulu. Di tempat itu mereka bertemu Norman Hamzah. Setelah kenalan, TN dan LN diajak Norman jalanjalan ke Rogojampi naik motor hingga malam. “Di Rogojampi ini TN dan LN dicekoki miras oleh Norman,” jelasnya. Puas pesta miras, oleh tersangka, sekitar pukul 21.00 kedua cewek dengan kondisi mabuk itu dibawa ke salah satu rumah korong di tepi persawahan Dusun Balak Kidul, Desa Balak, Kecamatan Songgon. Di rumah itu kedua cewek itu dipaksa melayani nafsu bejat tersangka secara bergantian. “Yang pertama digarap TN, lalu LN,” bebernya. Akibat sudah terlalu malam, Norman mengajak kedua korban ke rumah Aji, salah satu teman tersangka di Desa Balak. Di rumah Aji kedua cewek itu kembali digarap secara bergantian. “Di rumah Aji itu tersangka minta jatah lagi,” terangnya. Esok paginya, Minggu (17/1), Norman bersama TN dan LN pamit pulang. Rupanya ketiganya tidak pulang. Norman mengajak kedua korban jalan-jalan ke Rogojampi dan RTH Singojuruh. Setelah seharian jalan-jalan, mereka menuju rumah Norman di Desa

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BEJAT: Norman Hamzah menjalani pemeriksaan di ruang Unit Reskrim Polsek Songgon kemarin (21/1).

Balak. “Kedua korban diajak menginap di rumah tersangka, dan kedua korban kembali digarap,” ungkapnya. Pada Senin pagi (18/1) ketiga remaja itu kembali jalan-jalan dan membeli baju untuk ganti pakaian di Pasar Rogojampi. Setelah ganti pakaian, mereka meluncur ke RTH Gendoh, Kecamatan Sempu, hingga malam hari. Petualangan Norman berakhir saat pukul 23.30 akibat terjaring anggota Polsek Singojuruh yang sedang patroli. Norman bersama TN, LN, dan Erik, salah satu teman Norman, oleh anggota Polsek Singojuruh digaruk karena menggelar pesta miras di gubuk tepi jalan raya perbatasan Desa Singojuruh dan Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh. “Empat remaja itu dibawa ke Polsek

Singojuruh,” katanya. Saat keempat kawanan itu digaruk, orang tua TN dan LN lapor ke Polsek Songgon karena putrinya sudah tiga malam tidak pulang. Atas laporan itu, polisi berusaha melacak keberadaan kedua cewek yang hilang itu. “Kami dapat informasi Polsek Singojuruh sedang mengamankan empat remaja. Kita langsung meluncur,” ujarnya. Dugaan anggota Polsek Songgon itu ternyata benar, TN dan LN yang dilaporkan hilang oleh orang tuanya itu ternyata terjaring razia Polsek Singojuruh. “Malam itu juga Norman bersama TN dan LN kita bawa ke Polsek Songgon,” bebernya. Keterangannya kepada polisi, TN dan LN mengaku selama tiga hari diajak Norman, mereka dipaksa melayani nafsu bejatnya. Atas pe-

ngakuan itu, Norman langsung dijebloskan ke ruang tahanan,” katanya. Barang bukti (BB), polisi mengamankan empat buah kaus milik korban dan pelaku, dua celana panjang, satu celana pendek, dua buah bra, tiga celana dalam, satu kasur warna pink, satu seprai, empat bantal, dan motor Honda Supra bernomor polisi P 6069 WH yang digunakan tersangka menjalankan aksi. Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat Pasal 81 jo Pasal 76 D UndangUndang UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak (PA) dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. “Saya minta orang tua lebih mengawasi anaknya. Bila 1 X 24 jam tidak pulang, segera lapor polisi,” ingatnya. (ddy/c1/abi)

Mengaku Terdesak Bayar Cicilan Motor ■ SIKAT...

Sambungan adari Hal 56

Di masjid tersebut pemuda itu mencongkel kotak amal menggunakan obeng kecil. Tanpa diketahui tersangka, gerak-geriknya diawasi warga. Saat tersangka akan mengambil

uang di dalam kotak amal itu langsung ditangkap warga. “Kami dapat laporan dari warga, pelaku langsung kita bawa ke polsek,” terangnya. Kepada Jawa Pos Radar Genteng, tersangka mengaku baru kali ini melakukan pencurian. Dia mengaku tidak tahu dengan maraknya pencurian kotak amal di sejumlah masjid di

Kota Genteng. “Saya pertama ini. Yang lain tidak tahu,” katanya. Tersangka mengaku saat akan beraksi sudah ragu. Tetapi, karena terdesak cicilan sepeda motor, dia terpaksa membobol kotak amal itu. “Saya bingung harus membayar cicilan motor,” dalihnya. (sli/c1/abi)

POLSEK PESANGGARAN FOR JPRG

PEMERIKSAAN: Tersangka menjalani pemeriksaan di ruang Reksrim Polsek Pesanggaran kemarin (21/1).

Polsek Pesanggaran Ringkus Penjarah Kayu Jati PESANGGARAN - Aksi pembalakan liar ternyata masih cukup marak. Salah satu pelaku, Katiyo, 55, warga Dusun Ringinsari, Desa/ Kecamatan Pesanggaran, ditangkap anggota polsek dan Polisi Hutan (Polhut) KPH Perhutani Banyuwangi Selatan Selasa malam (19/1). Dari tangan pelaku, polisi menyita empat batang kayu jati yang masih berbentuk gelondongan, gergaji, gerobak, dan sabit. Semua barang itu ikut dibawa ke polsek untuk dijadikan

barang bukti (BB). “Tersangka masih kita periksa. BB kita amankan,” terang Kapolsek Pesanggaran, AKP Sudarsono. Menurut kapolsek, tersangka itu ditangkap sekitar pukul 22.30. Saat itu anggota Polhut Perhutani melaporkan ada pembalakan di Petak 81, masuk Dusun Ringinsari, Desa/ Kecamatan Pesanggaran. “Kita tangkap tidak jauh dari lokasi penebangan pohon jati,” katanya. Dalam keterangannya kepada polisi, pelaku yang membawa kayu

jati hasil jarahannya dengan gerobak mengaku baru kali ini beraksi. Tersangka mengaku saat beraksi memotong pohon jati itu hanya sendirian. “Kayu akan digunakan sendiri,” ujarnya. Kapolsek meminta warga tidak main tebang pohon jati di hutan. Meski terlihat sepele, tapi akan berbuntut panjang karena perbuatan itu melanggar hukum. “Warga diimbau tidak menebang jati di lahan Perhutani. Semua ada aturannya,” katanya. (sli/c1/abi)


En ng RADAR BANYUWANGI

58

NGURAS SSELERA

Jawa Pos

Jumat 22 Januari 2016

Jus Wortel Tomat >> Wortel adalah jenis tumbuhan yang memiliki karbohidrat dengan jumlah besar. Wortel yang memiliki rasa manis dan renyah sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan. Jenis tumbuhan ini dapat mengurangi gangguan penyakit pada mata karena

wortel mengandung vitamin A. Pada kesempatan kali ini, wortel akan kami jadikan sebagai minuman sehat dan segar yang kami beri nama jus wortel. Jus wortel merupakan minuman yang terbuat dari wortel segar yang kemudian dikupas kulitnya, dicuci

bersih lalu diblender sampai halus. Minuman wortel yang akan kami buat saat ini akan kami padukan dengan tomat merah yang masih segar. Berikut adalah cara pembuatan jus wortel segar. (*)

bahan-bahan b 2 batang wortel segar ukuran sedang b 2 buah tomat merah besar b air secukupnya

Apabila menginginkan jus wortel tomat dengan rasa manis yang lebih, Anda bisa menambah simpel sirup atau gula batu yang dicairkan secukupnya, sesuai dengan selera Anda. sumber: resepnasional.com

cara membuat b kupas kulit wortel lalu dicuci dengan air sampai benar-benar bersih bersama tomat b potong-potong wortel setiap ukuran 2 cm atau sesuai dengan selera anda b masukkan tomat dan potongan wortel kedalam blender yang sudah disiapkan masukkan air putih bersih yang matang kedalam blender secukupnya b blender semua bahan yang sudah masuk kedalam blender dengan kecepatan tinggi sampai wortel dan tomat menjadi halus kira-kira selama 3 menit b jus wortel dan tomat dituang dalam gelas saji sambil disaring supaya tidak terbawa ampasnya b jus wortel tomat siap untuk dinikmati

Pecel Rawon v bawang putih goreng

bahan rawon n 1/2 kg daging sapi n bumbu haluskan: v 7 siung bawang merah v 4 siung bawang putih v 5 butir kemiri dan merica sangrai v 1 sendok makan ketumbar sangrai v 2 buah kluwek, diseduh air panas v 1/2 sendok makan jinten sangrai v 2 buah cabe merah besar n garam secukupnya n penyedap rasa sapi

bumbu pecel v 1/4 kg kacang tanah goreng v 5 buah cabe keriting goreng v 3 lmbr daun jeruk goreng v 1 ruas ibu jari kencur v garam, gula merah

tambahkan garam+penyedap rasa. o Dan tambahkan air buat kuahnya, rebus daging sampai empuk

sayuran v Kacang panjang v kangkung v tauge v mentimun v kemangi

cara membuat pecel o Uleg / blender bumbu sampai halus. o Kasih sedikit air o Rebus semua sayuran sampai mateng

cara membuat rawon o Blender bumbu halus dan tumis sampai harum, beri sedikit air kaldu/ air biasa o Setelah itu masukkan daging sapi dan ungkep sampai daging berubah warna. o Masukkan daun sereh,daun jeruk dan daun bawang. o Tambahkan air secukupnya dan

penyajian v Tata nasi di piring v beri sayuran, cacahan mentimun, dan kemangi v Beri bumbu pecel dan siram dengan rawon. v Beri taburan bawang merah goreng dan kerupuk udang sumber: cookpad.com

DAERAH SEKITAR RAZIA

Sarankan Tidak Tanam Tembakau

Datangi Kos-kosan Siang Hari JEMBER – Kos-kosan di Jl.Karimata, Kelurahan/ Kecamatan Sumbersari dirazia petugas Polres Jember dan Polsek Sumbersari, sekitar pukul 10.00. Operasi tersebut dipimpin Kapolsek Sumbersari Kompol Andi Febrianto Ali dan Kasatsabhara AKP A. Musofah. Selain itu, anggota DPRD David Handoko Seto, camat, serta lurah setempat ikut menyaksikan razia tersebut. Ketika datang, petugas langsung masuk lokasi yang di dalamnya ada beberapa rumah yang dijadikan tempat kos. Sejumlah penghuni kos yang sebagian besar adalah perempuan cukup kaget dengan kedatangan petugas. Mereka tidak menyangka polisi melakukan razia di siang bolong. Selain diminta identitas seperti KTP, petugas juga menggeledah ruangan penghuni kos. Di sebuah ruangan yang digeledah, petugas menemukan beberapa botol bekas minuman keras (miras). Penghuni ruangan ini pun dibawa petugas ke Mapolsek Sumbersari untuk dimintai keterangan. Selain itu, ada seorang penghuni yang turut dibawa petugas karena tidak memiliki KTP. Dalam razia yang dilakukan selama satu jam tersebut, petugas tidak menemukan barang-barang mencurigakan. Menurut Andi, razia ini merupakan perintah Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, sebagai antisipasi pasca teror di Jakarta, beberapa waktu lalu. Operasi itu juga mengantisipasi peredaran narkoba. “Sebenarnya ini razia rutin yang biasa kami lakukan. Namun, pasca teror di Jakarta serta perlawanan pelaku narkoba di Jakarta, kami tingkatkan razia,” ujarnya. (jum/ham/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

PERIKSA KTP: Kapolsek Sumbersari Kompol Andi F. Ali didampingi Camat Sumbersari dan lurah mengecek KTP seorang penghuni kos di Jl Karimata.

RADAR JEMBER/JPNN

HINDARI RUGI: Petani di Jember disarankan tidak menanam tembakau agar tidak menanggung kerugian seperti tahun lalu.

JEMBER – Kalangan DPRD Jember meminta petani tahun ini mengurangi areal tanam. Kalau perlu, tahun ini tidak perlu menanam tembakau lebih dulu. Dewan khawatir petani akan merugi lagi karena tembakaunya tidak terbeli oleh gudang atau eksporter. Anggota Komisi B DPRD Jember Imam Suyuti mengatakan, sejumlah eksporter masih memiliki banyak stok tembakau di gudangnya. Lebih baik petani menanam komoditas lain. Menurut dia, permintaan tembakau dari pabrik tidak pernah naik, bahkan cenderung berkurang. Apalagi, ada info dari pabrik bahwa pasar luar negeri sedang lesu. “Sedangkan stok masih banyak. Ini menyebabkan anjloknya harga jual tembakau,” ujar politisi yang juga petani tembakau ini. Turunnya harga jual tembakau dua tahun terakhir, kata dia, menjadi salah satu indikatornya. Karena itu, dia meminta agar petani Jember mengurangi areal tanam tembakaunya. “Jangan menganggap karena tembakau ikonnya Jember kemudian terus menanam. Padahal resikonya besar,” cetusnya. (ram/har/jpnn)

Robert Akhirnya Ngaku Pedofil DENPASAR – Kegigihan penyidik Ditreskrimum Polda Bali mengungkap kasus pedofilia yang melibatkan monster anak asal Australia, Robert Andrew Fiddes Ellis, 70, akhirnya membawa hasil. Empat hari pasca ditahan penyidik, tersangka akhirnya mengakui dirinya terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap beberapa anak di bawah umur alias pedofilia. Informasi yang berhasil koran ini, pengakuan si monster tua ini disertai fakta memilukan. Jumlah korban yang semula delapan orang kembali bertambah menjadi 15 orang. Sebagai catatan, pada awalnya penyidik mengungkap ada empat korban.

Keesokan harinya, jumlah korban kembali bertambah 4 orang. Tapi, kemarin, korban kembali bertambah jadi 7 orang. Total, korban si monster anak menjadi 15 orang. Kemungkinan jumlah korban bertambah mengingat ada 32 daftar anak yang masuk buku catatan tersangka. Saat bersaksi, Robert didampingi kuasa hukum dari Peradi. Tersangka yang menetap di Bali sejak tahun 2013 itu diketahui bersikap kooperatif. Meski demikian konfrontasi antara pelaku dan para korban belum terwujud. Kabidhumas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto menerangkan bahwa delapan korban berusia rata-rata 10 hingga 13

tahun itu kini telah dikembalikan kepada para orang tua kandungnya yang sebagian besar berasal dari Karangasem. “Para korban sudah dikembalikan ke orang tuanya masing-masing,” ujar sumber koran ini di Ditreskrimum kemarin. Menurut sumber koran ini, dalam pemeriksaan, seorang korban kepada penyidik mengaku menerima perlakuan biadab tersangka Robert. Untuk memuluskan aksinya bulusnya, para korban yang sebagian besar berasal dari keluarga ekonomi kelas bawah diiming-imingi hadiah berupa sepeda gayung, sandal, tas, dan boneka. Bahkan ada juga anak-anak yang dirayu dengan behel gigi serta uang tunai.

Tersangka beraksi saat korban mandi bareng dengan dirinya. “Saat mandi inilah para korban dicabuli menggunakan jari tangan. Keterangan korban seperti itu,” ujar Kabidhumas Polda Bali Kombes Herry Wiyanto dua hari lalu. Ditanyai terkait keterlibatan orang lain dalam kasus pedofilia yang melibatkan tersangka, Kombes Herry kembali menjawab pihaknya masih melakukan pendalaman. Keterangan para saksi merujuk pada seorang lelaki yang kerap membonceng anak kecil dan membawanya ke kediaman tersangka Robert. Lelaki berinisial W itu sebenarnya sudah diperiksa penyidik sebagai saksi. (ken/rdr/mus/jpnn)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Jumat 22 Januari 2016

BERITA UTAMA

59

Prestasi Berkat Dukungan Birokrat dan Rakyat n JUARA... Sambungan dari Hal 49

Sekkab Slamet menuturkan, dalam lima tahun terakhir sektor pariwisata di Banyuwangi memang terus menggeliat. Kunjungan wisatawan Nusantara melonjak 161 persen dari 651.500

orang pada 2010 menjadi 1.701. 230 orang pada 2015. Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 210 persen dari kisaran 13.200 selama 2010 menjadi 41.000 pada 2015. Data wisatawan itu diverifikasi dari hotel dan pengelola destinasi wisata. Geliat bisnis dan pariwisata

juga ditunjukkan lewat lonjakan jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari. Penumpang pesawat di bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu meningkat 1.308 persen dibanding tahun 2011. Pada tahun 2011 jumlah penumpang hanya 7.826 orang, sedangkan pada

2015 sudah menembus angka 110.234 penumpang. Pariwisata juga ikut menggerakkan ekonomi warga. Pendapatan per kapita Banyuwangi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) melonjak 62 persen dari Rp20,8 juta (2010) menjadi Rp 33,6 juta per kapita per tahun (2014).

Seakan Menjadi Pemecah Telur PRESTASI dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) AWARDS yang selama delapan tahun terakhir coba diraih Indonesia, kemarin (20/1) akhirnya berhasil digenggam melalui tangan Kabupaten Banyuwangi. Setelah bersaing ketat dengan tiga negara lain dalam kategori Innovation in Public Policy Governance, yakni Kenya, Kolombia, dan Puerto Rico, Indonesia berhasil keluar sebagai “The Winner of Re-Inventing Government in Tourism”. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY

Bramuda, melalui whatsapp messenger mengatakan, prestasi yang diraih Banyuwangi kali ini tidak main-main. Menyabet predikat juara dunia di ajang 12th UNWTO Awards 2016, Banyuwangi seakan menjadi pemecah telur karena dapat menjadi juara setelah Indonesia delapan tahun berturut-turut berpartisipasi dalam ajang itu. “Kita patut berbangga atas capaian Banyuwangi dan Indonesia kali ini mengingat sejak 2003 atau sejak awal bergulirnya ajang penghargaan itu, Indonesia tidak pernah sekalipun berhasil menjadi juara. Hal itu menjadi

kabar gembira dan kado besar di awal tahun 2016 bagi masyarakat Banyuwangi dan Indonesia,” ujar Bramuda. Dengan penghargaan itu, Bram menjelaskan keuntungan terbesar bagi Banyuwangi adalah pengakuan dunia internasional terhadap keunggulan pariwisata Indonesia. Banyuwangi juga memiliki kesempatan besar dengan berhasil mempromosikan dirinya di kancah internasional. Meskipun UNWTO bukan lembaga donatur, tapi dengan penghargaan itu otomatis grade Banyuwangi akan terangkat. Melalui jaringan UNWTO yang

mencakup 114 negara, Indonesia dan Banyuwangi dipastikan dapat menjadi jujugan wisatawan dan negara lain yang ingin mempelajari sistem birokrasi yang dapat berwirausaha melalui industri pariwisata seperti yang dilakukan Banyuwangi. “Ke depan, Banyuwangi tidak boleh berpuas diri. Pemerintah daerah dan segenap lapisan masyarakat Banyuwangi harus terus berjuang dan bekerja keras agar pariwisata Banyuwangi lebih maju lagi dan arus kunjungan wisatawan, baik Nusantara dan mancanegara, meningkat tiap tahun,” tegas Bram. (fre/c1/aif)

Berharap Kembali ke Jalan yang Benar n 14 WARGA... Sambungan dari Hal 49

Pihaknya memprediksi masih ada warga lain yang ikut gabung Gafatar. Terkait masalah itu, Kemenag akan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi dan ormas lain untuk melakukan pembinaan. ”Langkah kami itu, kalau mereka sudah kembali ke Banyuwangi. Kami akan beri mereka penyuluhan agar kembali ke jalan yang benar,” tegasnya. Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, Ormas Gafatar Banyuwangi belum mempunyai

kantor sekretariat. Kalau toh ada yang bergabung sifatnya hanya personal menginduk pada Gafatar Pasuruan. Ormas Gafatar itu telah melakukan sosialisasi visi dan misi. Ditanya apakah Kemenag kecolongan terkait adanya beberapa warga Banyuwangi yang mengikuti Gafatar tersebut, Santoso mengelak. Secara diplomatis dia menjelaskan untuk mendeteksi adanya warga Banyuwangi yang ikut Gafatar ataukah tidak memang tidak sulit. Selain itu, Gafatar juga dianggap berbeda dengan organisasiorganisasi lain dalam hal merekrut anggota dan hampir tidak men-

curigakan sama sekali. ”Gafatar ini pintar. Mereka masuk melalui kegiatan sosial yang membuat masyarakat mudah terkecoh. Berorganisasi kan bebas di Indonesia ini,” jelas Santoso Pihaknya tidak hanya memberikan penyuluhan khusus tentang agama yang benar kepada 14 warga Banyuwangi yang ikut Gafatar. Kemenag bersama MUI, FKUB, Polres, dan Kasbangpol, juga akan memberikan penyuluhan di setiap desa di seluruh kecamatan di Banyuwangi tentang agama yang benar demi menangkal radikalisme yang saat ini sangat meresahkan. ”Setiap desa

nanti akan kami beri satu penyuluh,” tandasnya. Mengenai 14 warga Banyuwangi yang sudah gabung dengan Gafatar, Santoso berharap setelah kembali ke Banyuwangi 14 warga tersebut kembali ke jalan yang benar. Santoso berharap masyarakat Banyuwangi lainnya kembali menerima 14 warga yang diindikasi bergabung dengan Gafatar tersebut. ”Mereka yang sudah gabung tetap harus kita terima sebagaimana manusia semestinya. Ini tanggungan kita bersama untuk meluruskan kembali semua yang bengkok,” pungkas Santoso. (tfs/c1/aif)

Cukup Realistis dan Sedang-sedang Saja n ANTARA... Sambungan dari Hal 49

Menjadi amat merepotkan jika keinginan mulai bergeser pada ruang gengsi. Mulanya Fulan bin Fulan merasa cukup dengan profesinya sebagai dosen di perguruan tinggi top di negeri Antah Berantah. Gelar S3 sudah cukup membuatnya bangga dan bahagia. Mobil keluaran lama tak membuatnya risi menghiasi garasinya. Datanglah suatu hari menghampiri karir moncernya, tawaran menjadi pemimpin di perusahaan beraset 300 triliunan. Gayung bersambut, tawaran itu pun diterima dengan senang hati. Mulailah gebyar dunia baru dilewati dengan terus berupaya mematutkan diri. Olahraga lapangan kering badminton mulai berubah di rimbun dan sejuknya lapangan golf. Suntuk di perpustakaan bergeser di lobi hotel berbintang. Memelototi naskah ilmiah berganti sibuk lobi dengan kaum berdasi.

Lingkup pergaulan yang semula sejawat pakar dan akademisi berubah menjadi merapat ke para politisi dan mafia birokrasi. Alamak prostitusi transaksi tak bisa dihindari. Akibatnya tertangkap tangan lembaga anti korupsi. Kini Fulan bin Fulan hanya bisa menyesali hidup di balik jeruji besi. Sebagai wong ndeso yang tumbuh di koloni lugu dan mituhu, keinginannya pun tidak terlalu muluk-muluk, jadi PNS. Terkabul. Dia diterima sebagai guru agama di sebuah sekolah dasar. Beberapa tahun kemudian beruntung, dia diangkat jadi kepala sekolah. Bahkan, karirnya moncer dan menjadi kepala kantor kementerian kabupaten. Dewi fortuna tampak semakin akrab dengan masa depannya. Suatu ketika secara aklamasi sang pemuda tersebut terpilih sebagai bupati di daerahnya. Berlakulah pepatah semakin tinggi pohon semakin kencang angin bertiup dan berubahlah

angin menjadi badai yang mengempaskan segala yang ada. Wong ndeso yang dulu lugu mituhu tiba-tiba terseret arus besar bernama korupsi. Akar masalahnya sama, tak mampu membendung nafsu fungsi menjadi gengsi. Di suatu wilayah ada orang yang sangat kaya. Dia pemilik beberapa perusahaan, bahkan punya banyak mobil. Anehnya, ke mana-mana dia berjalan kaki. Kalau terpaksa, dia akan naik ojek atau becak. Tetapi, anak anaknya dibiarkan menggunakan mobil-mobil mewah. Para tetangganya tak habis pikir dengan tingkah orang kaya itu. Lantas, ada yang memberanikan diri bertanya, “Pak kok jalan kaki? Kenapa gak pakai mobil?” “Ah biar, saya lebih senang jalan kaki,” jawabnya. “Tapi, bapak biarkan anaknya pakai mobil mewah?” “Ssst... anak-anak saya itu anaknya orang kaya, sedangkan saya anak orang miskin,”

jawabnya kalem. Laku hidup sederhana abai terhadap bujuk rayu setan penggoda adalah benteng terkokoh konsistensi keinginan pada garis fungsi. Awam sadar bahwa biaya gengsi tidak murah. Untuk mendapatkannya, seseorang bisa nekat menabrak tata nilai. Tiap hari untuk tidur, seseorang hanya perlu satu kamar. Untuk makan hanya perlu satu piring, untuk menuju satu tempat hanya perlu satu kendaraan, pakaian pun cukup “sak pengadek”. Selebihnya bisa menjadi beban pertanyaan yang sulit mendapatkan jawaban kelak di depan pengadilan Sang Mahaadil. Cukuplah seseorang itu bangga disebut kaya raya dari seberapa banyak yang didermakan untuk kemanfaatan orang lain. Mencapai update status mulia itu cukup pakai aplikasi. Dalam membelanjakan harta tidak perlu boros dan tidak terlalu irit, cukup realistis dan sedang-sedang saja. Siap?(*)

Dipisah Biar yang Jantan Nafsu Terus n PALING... Sambungan dari Hal 49

Itu tentu menyebabkan jumlah luwak terus berkurang. Mendengar ada salah satu pencinta musang yang mencoba melakukan breeding (pengembangbiakan) musang di sekitar Stasiun Kereta Api Karangasem, Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) mencoba melihat langsung lokasi tersebut. Saat memasuki kawasan penangkaran yang dikelilingi pohon durian dan kopi, JP-RaBa langsung disambut pemilik tempat, yaitu Bagus Ibnu, 25. Pria yang juga aktif di komunitas Musang Lovers Banyuwangi itu menunjukkan 20 buah kandang yang dia sediakan menempatkan musang-musang dewasa yang berhasil dikumpulkan. Dari 20 kandang yang terbuat dari kayu dan jaring besi itu hanya 13 kandang yang terisi. “Sebagian ada hibah dari teman-teman. Sebagian lagi saya beli dari para pemburu yang kebetulan dapat musang, baru terisi 13 ini,” kata Bagus. Keinginannya mengembangbiakkan musang dilakukan supaya orang-orang yang ingin memelihara musang tidak perlu mencari hingga ke hutan. Meskipun bukan jenis hewan yang dilindungi, jika terus diburu lama-

lama bisa punah. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Bagus Luwak itu belajar cara mengembangbiakkan musang dari Om Ray, pendiri komunitas Musang Lovers Indonesia di Jakarta. Mengembangbiakkan musang, kata Bagus, gampang-gampang susah. Dari lima kali percobaan yang dia lakukan, Bagus mengaku hanya berhasil dua kali. Yang pertama gagal karena keguguran, kemudian yang kedua dia berhasil dan salah satu musangnya melahirkan tiga ekor musang. Sayang, karena terburu-buru ingin menyentuh bayi musang yang lucu. Ketiga bayi musang itu justru mati dimakan induknya. “Waktu itu sudah melahirkan tiga, lalu mau saya pindah ke sarang buatan yang lebih hangat. Mungkin karena tercium bau manusia, induknya malah memakan ketiga bayinya itu,” jelas Bagus. Setelah upayanya itu gagal, Bagus mencoba untuk yang ketiga dan keempat kalinya. Tetapi, hasilnya masih sama dengan yang pertama. Semua musang bunting itu keguguran, sehingga tidak jadi melahirkan. Nah, pada percobaan kelima, barulah membuahkan hasil. Induk musang pandan kembali melahirkan tiga ekor bayi musang. Mengingat pengalaman pertama yang sempat salah, pada yang

kelima itu Bagus mengaku tidak berani menyentuh sedikit pun bayi musang yang baru lahir itu. Dia hanya sesekali memantau musang kecil yang disusui induknya dari luar kandang. “Yang terakhir ini usianya sudah 20 hari. Semoga bisa sampai besar. Jenis kelaminnya saja saya tidak tahu, tidak berani melihat,” ujarnya. Meski baru satu kali ini yang cukup bisa dilihat, Bagus tetap optimistis dapat melanjutkan upaya pengembangbiakan luwak. Sambil memberi makan salah satu musang pandan dan musang bulan di kandang nomor tujuh, Budi menjelaskan cara mengawinkan musang yang dipelajarinya selama lima kali percobaan. Sebelum dikawinkan, dua ekor musang berlainan jenis harus diletakkan di kandang yang bersebelahan. Luwak jantan usianya 1 sampai 1,2 tahun. Yang betina usianya 1,5 tahun ke atas. Setelah diletakkan di kandang yang berdekatan, rata-rata luwak yang masuk usia berahi itu akan bereaksi. Ciri-ciri luwak jantan yang berahi, kata Bagus, dapat dilihat dari aktivitasnya. Luwak betina biasanya ditunjukkan dengan lendir di kelaminnya. “Nanti kalau luaknya sudah bunyi “kik.. kik..kik” berarti sudah jadi. Nanti tinggal kita lepas pemisah kandangnya supaya mereka bisa

kimpoi,” terang Bagus. Kalau sudah bisa kawin, bukan berarti musang bisa terus dibarengkan. Agar hasrat kawinnya besar, Bagus memisahkan musang yang sudah kawin itu sehari sekali. Hal itu dilakukan terus-menerus selama satu minggu sampai batas kemungkinan luwak mengalami kehamilan. “Dipisah biar yang jantan ini nafsu terus. Yang susah menjaga berahi pejantannya. Kadang kalau tidak dipisah, yang jantan ini kehilangan berahi. Kalau sudah begitu nanti tidak mau kimpoi lagi,” ujarnya. Jika sudah positif hamil, biasanya dibutuhkan waktu 2,5 sampai 3 bulan sampai musang melahirkan. Jika sukses, maka musang betina akan melahirkan bayi-bayi musang. Jika keguguran biasanya yang keluar darah. “Kalau melahirkan biasanya kita dengar seperti suara tikus, ya suara bayi-bayi itu. Nanti tinggal diamati saja. Yang mudah diternakkan sebenarnya musang liar daripada yang peliharaan” kata alumni SMK Gajah Mada itu. Bagus mengaku masih fokus mengembangbiakkan luwak peliharaannya, baik jenis musang pandan atau jenis musang bulan dan musang akar. Mungkin kalau sudah bisa menghasilkan cucu, barulah dia menjual musangmusang miliknya kepada para pencinta musang. (c1/aif)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M. Yanuarto Bramuda, menambahkan Banyuwangi mendapat penghargaan UNWTO karena pemerintah daerah di ujung timur Pulau Jawa ini dinilai berhasil menggerakkan pariwisata. Menurut dia, Pemkab Banyuwangi menjalankan empat strategi kunci pariwisata. Pertama, menjadikan daerah sebagai ”produk” yang mesti dipasarkan potensi wisatanya. ”Birokrasi tidak hanya menjadi pelayan publik dalam keseharian, tapi juga bersamasama stakeholder yang lain ikut mempromosikan wisata,” kata Bramuda. Kedua, memilih strategi pemasaran yang tepat. Banyuwangi menawarkan adventure dan experience yang berbeda dengan daerah lain. Adventure untuk wisata alam dan experience untuk wisata budaya dan wisata event lewat Banyuwangi Festival. “Karena itu, dalam Banyuwangi Festival setiap tahun ada acara yang sesuai segmentasi wisatawan. Ada festival musik jazz,

batik, olahraga, dan sebagainya, yang mendekati masing-masing segmen secara spesifik,” kata Bramuda. Ketiga, inovasi berkelanjutan, seperti membuat ikon dan destinasi baru. Langkah itu salah satunya diwujudkan pada pembangunan Bandara Blimbingsari yang mengusung konsep green airport. Strategi keempat, kata Bramuda, pengelolaan pariwisata even (event tourism) lewat Banyuwangi Festival yang memperkenalkan potensi lokal kepada publik luar sekaligus menarik kunjungan wisatawan. ”Banyuwangi Festival digelar sejak 2011. Ini ajang festival berbasis wisata alam, budaya, dan olahraga, yang berlangsung setahun penuh. Dalam setahun ada sekitar 35 even wisata,” kata Bramuda. Sementara itu, mantan bupati Banyuwangi periode 2010-2015, Abdullah Azwar Anas, yang juga hadir pada malam penganugerahan UNWTO ke-12 di Madrid mengaku sangat bersyukur kepada Allah SWT atas prestasi membanggakan

yang disabet Banyuwangi tersebut. Menurut dia, prestasi tingkat dunia itu bisa diraih berkat kebijakan publik yang didukung birokrat dan rakyat. Pria yang juga calon bupati terpilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (PIlbup) Banyuwangi 2015 tersebut menam_ bahkan, Banyuwangi telah mengharumkan nama Indonesia. “Karena itu, kita harus banyak bersyukur dengan cara bekerja lebih inovatif dan lebih keras lagi. Ke depan perlu terobosanterobosan baru mengingat persaingan kota-kota di dunia yang terus bergerak cepat,” kata dia. Menurut Anas, pencapaian pada ajang 12th UNWTO Awards tersebut membuktikan bahwa dengan keputusan yang tepat dan gotong royong seluruh rakyat, Banyuwangi bisa berbicara banyak di kancah internasional. “Banyuwangi bisa sejajar dengan negara-negara lain. Bahkan, bisa menjadi yang terbaik versi UNWTO,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Warga Minta Direktur PDAM Diganti n ALIRAN... Sambungan dari Hal 49

Kalaupun mengalir, volumenya airnya sangat kecil. ”Pukul 10.00 pagi sampai sore hidup, tapi airnya sak crut. Sangat kecil sekali. Pagi dan sore masih mati,” terangnya. Dengan matinya aliran air itu, dia terpaksa membuat sumur bor di rumahnya. Tentu tidak mudah mendapatkan air meski menggunakan sumur bor. Dia harus ngebor tanah sedalam empat meter agar air bisa keluar. ”Keberatan sebenarnya, karena kita juga mengeluarkan biaya pembuatan sumur bor itu. Padahal, tiap bulan kita sudah bayar tagihan ke PDAM, tapi airnya macet terus,” keluh Toha. Hal yang sama juga dialami Qowim, warga Kelurahan Lateng lainnya. Dia menuturkan, pelayanan PDAM saat ini sangat mengecewakan. Itu terhitung tiga tahun ke belakang. Dia juga heran dengan sering macetnya aliran air PDAM di Banyuwangi saat ini. Mengingat sumber air di Banyuwangi cukup banyak, menurutnya, alasan sumber air mengering akibat kemarau sangat tidak masuk akal. ”Seharusnya sudah disediakan cadangan-cadangan sumber air sebelumnya kalau memang

sumber air di Bulusari mengering. Jadi, warga tidak dirugikan seperti ini. Air ini kebutuhan yang pokok lho,” seru bapak satu anak itu. Dengan lambannya kinerja pihak PDAM dalam menangani macetnya saluran air selama kurang-lebih satu bulan terakhir, dia berharap Pemkab Banyuwangi mengganti direktur PDAM Banyuwangi saat ini karena dianggap tidak becus menangani persoalan air yang sebenarnya tidak perlu terjadi. ”Ganti saja direkturnya itu. Dulu meski Banyuwangi kemarau, air PDAM selalu lancar. Ini kok sekarang macet terus,” tegasnya. Berdasar informasi yang diperoleh, air mampet kembali melanda rumah warga di Perumahan Griya Giri Mulya (GGM), Kelurahan Klatak. Air mampet di wilayah Perum GGM tersebut terjadi sejak sore kemarin. Warga setempat pun sangat mengeluhkan dengan matinya aliran air tersebut. ”Air PDAM di rumah sore ini (kemarin) juga mati,” ujar Irwan, salah satu warga Perum GGM. Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Lateng mengeluhkan macetnya aliran air PDAM di lingkungannya sebulan terakhir. Yang membuat resah, air PDAM sama sekali tidak

mengalir ke permukiman padat penduduk tersebut. Pihak PDAM berdalih sumber air untuk wilayah Banyuwangi kota, yakni sumber di Desa Bulusari, Kalipuro, sedang mengalami penurunan debit air. Direktur PDAM Banyuwangi, Ayub Hidayat, mengakui pasokan air PDAM di wilayah Kelurahan Lateng dan sekitarnya sedang tersendat. Hal itu disebabkan debit sumber air di Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, mengalami penurunan sangat drastis selama kemarau panjang lalu. ”Di wilayah Banyuwangi kota, sumber airnya kita ambil dari Desa Bulusari. Saat ini debit air sedang berkurang akibat hujan tidak kunjung datang,” jelas Ayub beberapa waktu lalu. Terkait mampetnya pasokan air yang meresahkan warga itu, Ayub mengatakan saat ini PDAM sedang membuat sumur pompa di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, yang nanti bisa menjadi cadangan pasokan air di wilayah Banyuwangi kota. Sumur pompa Bakungan itu digunakan apabila sumber air di Bulusari mengalami kekeringan. Diprediksi, dua hari ke depan sumur bor cadangan di Kelurahan Bakungan tersebut bisa dioperasikan dan bisa mengatasi persoalan air PDAM di wilayah Banyuwangi. (tfs/c1/aif)

Aji Mengaku Tekor Rp 200 Juta n PENYIDIK... Sambungan dari Hal 49

Mengenakan busana kasual, Aji datang ke polres didampingi sesama mantan pemain tim nasional, Imam Hambali. Begitu datang, Aji langsung mengarah ke ruang Pidana Umum Polres Banyuwangi. Lebih-kurang empat jam, pemain yang pernah berkostum Arema dan Persebaya itu diperiksa sebagai saksi atas kasus SoJ. Ditemui usai pemeriksaan, Aji mengaku hadir di Polres berdasar surat panggilan atas laporan yang dimasukkannya beberapa waktu lalu. Dalam pemeriksaan, penyidik mengajukan 36 pertanyaan kepada owner Akademi Sepak Boal Asifa Malang itu. “Ya, kuranglebih ada sekitar 30 atau 40 pertanyaan tadi,” bebernya. Dijelaskan, materi pemeriksaan berkutat soal isi laporan yang

dilayangkan ke Polres Banyuwangi. Saat itu dia harus menalangi uang fee pemain Garuda All Star yang ditangani dalam turnamen SoJ. Hingga kini uang pengganti fee yang diberikan pemain itu belum diganti panitia. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Stevie Arnold Rampengan membenarkan agenda pemeriksaan Aji Santoso itu. Pemeriksaan tersebut merupakan awalan untuk menyelesaikan laporan dugaan penipuan yang dilaporkan korban. “Selanjutnya, kami akan melakukan pemeriksaan lain,” katanya. Siapa saja calon saksi berikutnya, Stevie belum merinci. Yang jelas pihaknya akan memintai keterangan beberapa pemain Garuda All Star, panitia, dan pihak lain yang mengetahui masalah tersebut. Setelah itu, pihak terlapor akan dimintai keterangan.

Sekadar mengingatkan, Aji Santoso mengaku telah dirugikan dan ditipu panitia penyelenggara turnamen tersebut. Aji melaporkan panitia SoJ, Heriyanto, alias Aliong, 29. Dia diduga telah melakukan wanprestasi atas keikutsertaan Garuda All Star dalam turnamen SoJ tersebut. Atas partisipasinya dalam turnamen yang diikuti Arema Cronous, Bali United, Persewangi, dan Indonesia All Star, tersebut Aji Santoso mengaku tekor Rp 200 juta. Uang sebanyak itu digunakan Aji untuk menalangi fee pemain Indonesia All Star yang diisi Evan Dimas dkk. Aji mengaku sudah sering menagih uang untuk pemain Garuda All Star itu. Namun, jawabannya selalu tidak memuaskan. Bahkan, saat ditagih, pemain yang juga pernah bermain untuk Arema Malang itu disodori perjanjian. (nic/c1/aif)

Yang Paling Positif Gerakan PSN n DELAPAN... Sambungan dari Hal 49

Hingga kemarin (21/1) tercatat sudah delapan warga Kelir yang positif DB. Kepala Puskesmas Kelir, dr. Nur Hidayah, mengatakan sebagian besar pasien memang tidak memeriksakan diri ke puskesmas. Dari delapan orang yang tercatat, hanya lima orang yang memeriksakan diri sebelum dirujuk melakukan tes laboratorium ke RSUD Blambangan. Terakhir dia hanya mengetahui enam orang warga Dusun Krajan, Desa Kelir, yang positif DB. Dua orang terakhir diketahui dari survelen yang memantau langsung di lapangan. “Sebagian besar memang langsung ke RS, tapi rata-rata saat memeriksakan diri ke sini statusnya masih suspect

DB, belum positif. Setelah itu kita minta survelen yang ada untuk mencari tahu informasi dari masyarakat ketika ada korban baru yang mungkin tidak memeriksakan diri ke puskesmas,” terangnya. Warga terakhir yang dirujuk ke RSUD Blambangan, menurut Nur, adalah Hamidah, 36, warga dusun krajan. Hasil laboratorium menunjukkan pasien tersebut jumlah trombositnya hanya 87 ribu. Melihat perkembangan jumlah penderita itu, Nur mengajak siswa sekolah hari ini (22/1) melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bersamasama. Ada sekitar 120 orang termasuk kelompok pemuda setempat yang akan diikutkan dalam kegiatan tersebut. “Yang paling efektif ya PSN ini, sebelumnya kita sudah lakukan fogging tapi rupanya muncul

pasien baru. Kita akan coba sasar selokan yang tersumbat dan beberapa wilayah padat penduduk,” terangnya. Dia berharap masyarakat bisa proaktif mendukung gerakan tersebut. Sebab, partisipasi masyarakat yang paling diperlukan dalam menekan jumlah penderita DBD. Meskipun di-fogging, sosialisasi, dan penyuluhan sudah dilakukan. Tetapi, masyarakat tidak menggubris, hasilnya akan sama saja. “Lingkungan di Krajan ini banyak yang kumuh. Kita sudah minta survelen mengajak warga melakukan PSN dari rumah ke rumah, tapi kalau tidak ada reaksi sama saja. Karena itu, kita upayakan melakukan gerakan PSN bersama desa dan kelompok pemuda setempat, khususnya di titik-titik yang menjadi sarang nyamuk,” terangnya. (fre/c1/aif)


PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI

60

Jawa Pos Jumat 22 Januari 2016

Pimpinan DPRD Dapat Mobil Dinas Anyar Disiapkan Anggaran Rp 1,6 Miliar

RENDRA KURNIA/RaBa

ANGGOTA BARU: H. Naufal Badri (kiri) berjabat tangan dengan anggota DPRD lainnya saat mengikuti rapat paripurna internal pengesahan anggota alat kelengkapan DPRD Rabu (20/1).

Kocok Ulang Anggota Banggar Khusnan, Naufal, dan Eko Masuk BANYUWANGI - Anggota alat kelengkapan dewan DPRD Banyuwangi mengalami perombakan. Dalam rapat paripurna internal Rabu lalu (20/1), enam anggota dewan resmi menjadi anggota dua alat kelengkapan, yakni Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Anggaran (Banggar). Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejak dilantik pada Agustus 2014 lalu, enam dari 50 anggota dewan tidak masuk dalam keanggotaan Banmus dan Banggar. Enam ang-

gota wakil rakyat asal lintas fraksi tersebut hanya kebagian jabatan di posisi yang dianggap kurang strategis, yakni di Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD), Badan Kehormatan (BK), serta komisi-komisi. Enam anggota dewan yang tidak masuk dalam keanggotaan Banggar dan Banmus tersebut adalah Naufal Badri (Gerindra), Khusnan Abadi (PKB), Suyatno (Golkar-PAN), Eko Hariyono (PDIP), serta Wendriawanto dan Gunawan (Demokrat). Nah, setelah melalui rapat paripurna internal Rabu lalu, anggota dewan menyepakati enam wakil rakyat tersebut ma-

suk dalam keanggotaan Banmus dan Banggar. Suyatno, Wendriawanto, dan Gunawan disepakati masuk Banmus, sedangkan Naufal, Khusnan, dan Eko Hariyono masuk Banggar. Tidak hanya itu, beberapa anggota dewan yang lain mengalami pergeseran posisi. Salah satunya Yusieni. Politikus asal Fraksi Partai Demokrat yang semula menempati posisi anggota Banmus tersebut bergeser menjadi anggota Banggar. Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara tidak menampik adanya kocok ulang keanggotaan alat kelengkapan dewan (AKD). “Tata tertib DPRD memberi

ruang kepada fraksi-fraksi yang menginginkan pergeseran anggotanya dari satu alat kelengkapan ke alat kelengkapan lain. Misalnya, pergeseran anggota fraksi dari Banggar ke Banmus, Banmus ke Banggar, dari Banmus ke BPPD, dan lain-lain,” ujarnya kemarin (21/1). Menurut Made, sesuai Tatib DPRD periode 2014-2019, fraksifraksi diberi ruang mengusulkan pergeseran keanggotaan di awal tahun anggaran. “Mungkin saja pergeseran keanggotaan itu bagian dari evaluasi fraksi. Apabila tidak ada usul fraksi, AKD tidak berubah,” kata politikus PDIP tersebut. (sgt/c1/afi)

BANYUWANGI - Empat pimpinan DPRD Banyuwangi bakal menikmati fasilitas baru. Setelah dilantik pada Agustus 2014 lalu, ketua dan tiga wakil ketua lembaga wakil rakyat tersebut akan mendapatkan mobil operasional kinyis-kinyis tahun ini. Kabar yang berkembang menyebutkan, empat pimpinan DPRD akan mendapatkan kendaraan dinas baru jenis station wagon. Bahkan, dana untuk pengadaan kendaraan dinas pimpinan lembaga legislatif Bumi Blambangan itu telah masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 yang telah disahkan dewan pada Oktober 2015 lalu. Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara, tidak menampik pengadaan kendaraan dinas baru untuk pimpinan dewan telah dianggarkan pada APBD 2016. “Pengadaan mobil dinas pimpinan dewan memang dianggarkan di tahun 2016,” ujarnya kemarin (21/1). Dikatakan, mobil pimpinan dewan yang ada saat ini sudah berumur sekitar enam tahun. Menurut dia, di tahun pertama setelah dilantik, dewan tidak mengusulkan pengadaan mobil dinas pimpinan DPRD. “Baru pada APBD tahun 2016 ini dianggarkan,” cetusnya.

DOK.RaBa

Made Cahya Negara

Namun sayang, Made mengaku tidak ingat berapa anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan mobil dinas pimpinan dewan. Hanya saja, dia menyebut pimpinan lembaga wakil rakyat itu akan mendapatkan mobil dinas merek Toyota Kijang Innova. “Nilainya berapa, saya tidak ingat,” kata politikus asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro tersebut. Penelusuran wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, anggaran pengadaan kendaraan dinas/kendaraan operasional tersebut ada di pos belanja langsung Sekretariat Kabupaten (Setkab). Total pengadaan kendaraan dinas/operasional yang dianggarkan dalam APBD 2016 mencapai Rp 4,945 miliar. Di antara total anggaran pengadaan kendaraan dinas dan kendaraan operasional tersebut, dana sebesar Rp 3,49 miliar di-

alokasikan untuk pengadaan alat angkut kendaraan bermotor station wagon atau yang lazim dikenal dengan sebutan minivan. Jika mengacu daftar harga di situs resmi Toyota Astra, mobil Kijang Innova dibanderol bervariasi sesuai tipe, yakni antara Rp 282 juta per unit sampai yang termahal Rp 423 juta per unit. Jika dikalkulasi, kebutuhan anggaran untuk pengadaan mobil dinas empat pimpinan dewan itu bisa ditaksir berada pada kisaran Rp 1,128 miliar sampai Rp 1,692 miliar. Angka ini setara dengan 32 persen sampai 42 persen di antara total anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas/kendaraan operasional jenis station wagon pada pos belanja Setda Banyuwangi. Selain untuk pengadaan kendaraan station wagon senilai Rp 3,49 miliar, dalam APBD 2016 juga dianggarkan alatalat angkutan darat bermotor pikap sebesar Rp 550 juta dan pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor ambulans senilai Rp 300 juta. Selain itu, dianggarkan pula pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor jenis sepeda motor Rp 605 juta. Made mengatakan, anggaran pengadaan kendaraan dinas/ kendaraan operasional itu sudah dibahas sejak pembahasan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2016. (sgt/c1/afi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.