Alhusnadec2014dec

Page 1

M In al doay nealm si an www.albushraa.com www.albushraa.com

‫ﺑﺎﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﺒﻨﻐﺎﻟﻴﺔ‬ ‫ﻣﺠﻠﺔ‬ ‫ﺍﻷﻧﺪﻭﻧﻴﺴﻴﺔ‬ ‫ﺍﻟﺒﺸﺮﻯﺑﺎﻟﻠﻐﺔ‬ ‫ﻣﺠﻠﺔﺍﻟﺒﺸﺮﻯ‬ ‫ﻣﻠﺤﻖﻣﺠﻠﺔ‬ ‫ﺍﻟﻬﺪﻯﻣﻠﺤﻖ‬ ‫ﺍﳊﺴﻨﻰ‬ ‫ﻣﺠﻠﺔ‬ Rajut Ukhuwah Bersama Menuju Surga

Buletin Triwulan Edisi 20, Desember 2014 - ‫ م‬2014 ‫ديسمبر‬- ٢٠ ‫العدد‬

Mengapa Islam Memuliakan kedudukan Ibu ? Ibu Cerdas Ibu Bijaksana Frozen Food Buatan Ibu


“Wanita itu dengan tangan kirinya menggoyang buaian dan dengan tangan kanannya menggoyang dunia� “IBU bisa menggantikan siapapun tetapi tidak bisa digantikan siapapun�

Salam Redaksi

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh‌ Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang atas perkenanNya jualah kami kembali dapat hadir menemani kehangatan ditengah keluarga diawal musim dingin yang menyapa Kuwait. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, teladan umat manusia hingga akhir zaman. Adalah seorang malaikat yang selalu menjaga kita saat dibuaian hingga dewasa, menyayangi dan perduli akan kehidupan kita hingga akhir hayat, dialah Ibunda kita tercinta, yang mengajarkan arti cinta sebenarnya, madrasah pertama bagi anak anaknya. Sosok ibu memang tak akan pernah bisa tergantikan, seorang yang mempunyai cinta seluas samudra, memiliki hati sebening embun, mampu memberikan segalanya tanpa pernah mengharapkan balas jasa. Ya, buletin kita kali ini dengan sangat bangga menyajikan semua cerita tentang malaikat kita didunia, IBU, tak ada yang menandingi cintanya, itu sedikit yang kita tahu, yang menjalani semua proses dimana detik detik episode cinta kembali diputar, kehamilan, persalinan, menyusui, merawat dan mengasuh adalah proses dimana hanya ibu yang dapat dengan bangga memilikinya tanpa perlu memperbincangkannya. Di dalam Islam salah satu doa yang mustajab adalah doa seorang ibu, oleh karena itu jika kita mengharapkan keberhasilan dan kebaikan hidup hendaklah dimanapun kita berada, kapanpun, apapun yang kita lakukan mintalah doa restu dari Ibu, karena ia adalah sumber segala inspirasi dan motivasi, aset yang tiada ternilai harganya. Selain topic utama tentang ibu, hadir juga artikel lain yang tidak kalah menarik seperti Kasih Ayah, Bahasa Arab dan tentang osteoporosis. Semoga semua artikel yang kami sajikan tentang ibu kali ini bermanfaat, sehingga kita sebagai ibu ataupun anak dapat bersyukur dan berbuat baik secara maksimal sesuai peran kita masing masing Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Redaksi Redaksi menerima surat anda berupa saran, kritik dan karya pembaca semua untuk dimuat di buletin ini. Layangkan surat anda ke Redaksi melalui email ke: alhusnakuwait@gmail.com Mohon sertakan nama dan alamat anda.


Kasih Ibu Sepanjang Masa

Pemimpin Redaksi M. Ismail Anshori Penasehat Latifah Munawaroh,Lc,MA Penanggung jawab Ummu Ridho Redaktur pelaksana Ummu Rafi Sekretaris Redaksi Ummu Abdurahman Humas Ummu Sumayyah Kontributor Ummu Yahya, Ummu Fathima Zahra, Ummu Hukma, Ummu Rifqi, Mbak Asti, Caendys Endah Eka, Isti Panca, Atin, Ummu Dana. Lay out Ummu Malaika Keuangan Ummu Azmi Distributor Lucy (Al Husna), Mbak Diana Lestari (Khairunnisa), Ummu Ahmad (Jahra), T’Eva Amalia (Al-Kautsar), Ummu Thoriq (Al Haiza) .

2

Kasih ayah

6

Ibu Cerdas Ibu Bijaksana

 Bagi yang ingin mendapatkan

14

buletin ini hubungi

Al Husna :+965 66019300 Email : alhusnakuwait@gmail.com. Website: alhusnakuwait.blogspot.com

Penerbit : Forum Kajian Muslimah Al Husna bekerjasama dengan IPC ( Islam Presentation Committee ) - Kuwait. Design

Printing

Osteoporosis: Tulang Keropos Yang Membahayakan

22


Oase

"R

ibuan kilo jalan yang kau tempuh. Lewati rintangan untuk aku anakmu. Ibuku sayang masih terus berjalan. Walau tapak kaki penuh darah penuh

nanah..." Seperti itu kira kira bait lagu tentang pengorbanan seorang ibu. Setiap mahluk hidup kecuali nabi adam dan hawa terlahir dari rahim seorang ibu, sosok wanita terbaik yang dianugerahkan Allah SWT untuk kita. Kodratnya yang lemah lembut, penuh cinta dan kasih sayang, pemaaf dan penuh perlindungan, rela mengorbankan apa saja termasuk nyawanya demi kebahagiaan anaknya. Menyandang status ibu memang tidaklah mudah, ada tanggungjawab besar, namun tugas itu amat mulia dan terpuji yang apabila dijalani dengan ikhlas maka akan sangat membahagiakan. Ada hadist Bukhari dan Muslim yang menyebutkan kata ibu sebanyak 3 kali saat seseorang bertanya kepada Rasulullah kepada siapa ia harus berbakti...�.ibumu, ibumu, ibumu dan kemudian barulah kepada ayahmu.� Hadist tersebut menunjukkan tiga kecintaan dan pengorbanan seorang ibu, ketiga perkara itu ialah yang pertama pengorbanan seorang ibu ketika dalam kondisi hamil, yang kedua ketika seorang ibu melahirkan dan yang ketiga pengorbanan seorang ibu saat menyusui dan mendidik anaknya. Ketiga perkara tersebut dia lakukan seorang diri yang menjadikan seorang ibu mempunyai keutamaan tanpa men-

2

Buletin Triwulan

Kasih Ibu Sepanjang Masa Setiap kata dari lisan seorang ibu adalah doa, kebahagiaan ibu adalah kebahagiaanNya, kemarahan ibu adalah marahNya, kesedihan ibu adalah sedihNya� Ummu Rifqi gabaikan peran seorang ayah yang juga ikut andil dalam keluarga. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak anaknya perjuangannya yang penuh kasih sayang tak pernah luntur, sejak kita dalam kandungan sampai kita dewasa, mengajari anaknya kata demi kata, mengajari berdiri, melangkah berjalan dan mengajari tentang kehidupan dan bagaimana bertahan hidup. Dalam kehidupan berumah tangga jerih payah seorang ibu melakukan semua tugas rumah tak pernah dapat terukur untuk digantikan dengan uang, yang ada dalam pikiran seorang ibu adalah bagaimana anak anaknya bisa hidup dengan bahagia. Setiap kata dari lisan seorang ibu adalah doa, kebahagiaan ibu adalah kebahagiaanNya, kemarahan ibu adalah marahNya, kesedihan ibu adalah sedihNya. Hanya doa yang bisa kita berikan sebagai seorang anak dalam setiap sujud kita, semoga kasih sayang ibu membawanya ke syurga..... Benarlah adanya bait lagu tentang ibu berikut ini “KAsih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa.....hanya memberi tak harap kembali.... Bagai sang surya menyinari dunia�.)


Kisah dan Renungan

Doa Ibu Dewi Purnamasutji

P

agi itu suasana di rumah sakit tampak sepi, hanya ada beberapa perawat dan pengunjung yang berseliweran. Diantara pengunjung itu tampak seorang gadis, usianya sekitar 19 tahun. Dengan gaya khas mahasiswi muslimah, dia sejenak berdiri di depan rumah sakit. Wajahnya tampak murung dan penuh harap. Sambil menatap kertas kecil yang ada di tangannya dia teringat kembali pesan ayahnya, “Tari anakku, tolong ayah nak, hanya kamu satu-satunya harapan ayah.” Ayahnya menyerahkan

secarik kertas yang berisi alamat. Dia mengambil kertas itu, kemudian sambil tersenyum ia berkata, “Insya Allah ayah, Tari akan bantu ayah. Sekarang ayah istirahat ya, ayah harus sembuh.” Di depan rumah sakit, gadis itu masih tertegun menatap kertas itu, dalam diam ia berdo’a, “Ya Allah mudahkanlah urusan hambaMu ini.” Gadis itu kemudian mengangkat kepalanya dan berusaha tersenyum. Kemudian tanpa membuang waktu ia bergegas menuju terminal bus, tujuannya adalah alamat

yang tertera di kertas itu. Sebelum berangkat ia sempatkan untuk shalat dhuha di musholla terminal. Setelah menempuh perjalanan sekitar 8 jam akhirnya gadis itu tiba di sebuah desa. Gadis itu kemudian menanyakan alamat rumah yang ada di kertas itu kepada seorang ibu yang kebetulan sedang lewat. Setelah mendapatkan penjelasan dari ibu itu, dia lalu bergegas menuju rumah yang dimaksud. Waktu menunjukkan pukul 17.00, sebentar lagi maghrib, beruntung

Buletin Triwulan

3


rumah yang dituju tidak jauh dari jalan raya. Gadis itu tidak langsung masuk saat menemukan rumah itu. Sejenak dia berdiri di depan pagar bambu yang tampak terawat, memperhatikan dua orang anak perempuan usia SD yang sedang bermain masak-masakan. “Riang sekali mereka, masa kecil yang menyenangkan. Berbeda dengan masa kecilku.” Batin gadis itu. Sejenak dia kembali mengingat masa kecilnya. Gadis itu memang asli Indonesia, tapi dia lahir dan tumbuh di negeri samurai, negara yang terkenal dengan kemajuan teknologinya. Dulu ayahnya adalah seorang workaholic hingga mencapai jabatan manager. Sedangkan ibunya adalah seorang shopaholic yang begitu memperhatikan penampilan dan dandanannya. Namun untuk urusan rumah tangga dan anak dia tak pernah mau tahu, semuanya diserahkan pada pembantu. Kondisi seperti

Beruntung setelah pulang ke Indonesia Allah memberinya hidayah melalui pengajian yang awalnya terpaksa ia ikuti di sekolah, di komunitas inilah akhirnya dia bisa merasakan hangatnya persaudaraan dalam bingkai Islam

inilah yang membuat gadis itu tumbuh tanpa pernah merasakan kehangatan keluarga, apalagi mengenal yang namanya agama. Dia berusaha untuk membunuh kesepiannya dengan terus belajar, berusaha menjadi yang terbaik. Hal itulah yang membuatnya tumbuh menjadi gadis yang keras dan angkuh, dia tak pernah mempunyai sahabat, dia tak pernah betul-betul merasakan indahnya masa kecil. Beruntung setelah pulang ke Indonesia Allah memberinya hidayah melalui pengajian yang awalnya terpaksa dia ikuti di sekolah. Di komunitas inilah akhirnya dia bisa merasakan hangatnya persaudaraan dalam bingkai Islam, terlebih komunitas inilah yang mengenalkannya pada Tuhannya. Keimanan dan ketaatannya semakin bertambah setelah masuk kampus. Hidayah itulah yang membuatnya mampu bertahan dengan kondisi orang tuanya yang akhirnya memutuskan untuk bercerai.

“Assalamu’alaikum, kakak cari siapa?” tiba-tiba dia tersadar mendengar sapaan salam salah seorang anak yang tadi bermain. “wa’alaikumussalam. Mau tanya dik, betul ini rumah nenek Salimah?” tanya gadis itu. “Betul kak, kakak siapa?” tanya anak yang satunya lagi. Belum sempat gadis itu menjawab, tiba-tiba ada suara dari dalam, “Zahra, Wirda ayo masuk.., sebentar lagi buka puasa!” “Bentar bu, ada tamu ni.” Sahut salah seorang anak . Pemilik suara tadi tiba-tiba muncul dan mendekat ke pagar. “Cari siapa dik?” tanya perempuan yang rupanya ibu kedua anak tadi. “Saya dari kota bu, mau ketemu sama nenek Salimah.” Jawab gadis itu. Perempuan itu sejenak berpikir, “dari kota… ah ayolah kita masuk dulu, bentar lagi buka puasa, adik puasa kan?” “Insya Allah bu,” jawab gadis itu. Sambil menyantap menu buka puasa


yang dihidangkan tuan rumah, gadis itu tiada henti bertasbih dan bertahmid dalam hati. “Subhanallah… Walhamdulillah…nyaman sekali rasanya berada di tengah-tengah mereka, terima kasih ya Allah karena aku masih memiliki keluarga seperti mereka.” “Siapa tadi namamu nak? Apa betul di sini alamat yang kamu cari?” tanya nenek salimah setelah shalat maghrib berjamaah. “Nama saya Mentari nek. Insya Allah betul, ayah saya yang memberikan alamat ini.” Jawab gadis itu sambil menuntun nenek Salimah menuju ruang tamu. Sebenarnya nenek Salimah masih cukup kuat untuk berjalan sendiri, tapi kerinduan gadis itu membuatnya tak ingin melewatkan kesempatan untuk menggenggam tangan keriput itu. “Siapa ayahmu dan ada perlu apa mencari saya?”, tanya nenek Salimah semakin penasaran. “Nama ayah saya Muhammad Ikhsan nek, nenek masih ingat kan?” jawab gadis itu yang tak pernah lepas memandangi nenek Salimah. Nenek Salimah tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya ke sandaran kursi, matanya berkaca-kaca sambil bergumam, “Oh… Mana mungkin seorang ibu bisa lupa terhadap anaknya. Yaa Rabbi inikah jawaban do’a hamba selama ini…Jadi dia sudah pulang?” Gadis itu tak dapat lagi menahan air matanya, “iya nek, 5 tahun lalu ayah memutuskan untuk pulang. Penyakit yang dideritanya membuat perusahaan tempat ayah bekerja tak dapat lagi mempekerjakannya.” “Lalu bagaimana dengan ibumu?”, nenek Salimah kembali bertanya. Wajah gadis itu tiba-tiba murung, “Sejak ayah sakit ibu tak pernah lagi peduli pada kami. Hanya sebulan sejak kepulangan kami, ibu langsung minta cerai pada ayah.” Nenek Salimah hanya bisa mengurut dada, sambil menangis beliau berkata. ”Astagfirullah, sejak ayahmu tak pernah mengabari kami lagi, nenek hanya bisa mengadu pada Allah. Setiap malam nenek berdo’a agar ayahmu senantiasa dalam lindungan Allah dan agar Allah mengingatkan ayahmu untuk pulang. Ternyata seperti inilah cara Allah mengingatkan ayahmu.” Air mata gadis itu semakin tumpah, “Maafkan ayah nek. Ayah minta tolong pada Mentari untuk mencari nenek karena ayah ingin minta maaf pada nenek. Selama ini ayah tak pernah ingat pu-

Sebenarnya nenek Salimah masih cukup kuat untuk berjalan sendiri tapi kerinduan gadis itu membuatnya tak ingin melewatkan kesempatan untuk menggenggam tangan keriput itu. lang, bahkan untuk sekedar menceritakan tentang keluarga ini pada saya ayah tidak pernah sempat nek.” Nenek Salimah memeluk cucunya itu, “Setiap tahun di bulan Ramadhan nenek selalu berdo’a agar di hari raya nanti ayahmu akan datang menjenguk ibunya yang sudah tua ini. Pulanglah besok dan sampaikan pada ayahmu bahwa nenek telah memaafkannya. Ayahmu itu orang baik, nenek akan mendoakan kesembuhan untuknya, kau masih membutuhkan ayahmu

Mentari.” Gadis itu mengusap air mata neneknya, “InsyaAllah tahun ini ayah akan datang ke sini nek. Do’a seorang ibu adalah mustajab.” Keesokan harinya Mentari pulang kembali menemui ayahnya dengan penuh harapan bahwa ayahnya dan ia dapat kembali berkunjung kerumah neneknya dalam waktu dekat ini, dan Mentaripun akan selalu berdoa agar keluarga kecilnya kembali mendapat kebahagiaan dalam kebersamaan

Buletin Triwulan

5


Kolom Ayah

K

asih ayah, kepada beta tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi, tak harap kembali, Bagai sang surya, menyinari dunia" Adakah yang janggal dengan bait lagu di atas? Iya jelas bagi kita yang sudah hafal dengan lagu tersebut, jelas nampak kejanggalannya pada bait pertama kata ayah aslinya adalah kata ibu. Lagu ini adalah satu diantara ribuan lagu-lagu dengan tema ibu. Selain dalam lagu, pena para pujangga dan sastrawan juga mengeluarkan airmata deras yang menuliskan segala kenangan tentang kasih ibu, kelembutannya hatinya, cinta dan sayangnya dan pujian-pujian baginya dalam bait-bait syair dan puisi, prosa dan aneka bentuk karya sastra lainnya, mulai dari para pujangga-pujangga terkenal, sampai anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sangat wajar, mengingat betapa besarnya kasih ibu kepada anak-anaknya, bahkan sampai Rasulullah pun ketika ditanya siapa yang paling utama bagi kita untuk berbakti kepadanya, beliau menjawab, ibu, ibu, ibu kemudian baru ayah. Tapi sepatutnya para pujangga dan sastrawan pun tidak terlalu pelit untuk menuliskan kasih ayah, cinta dan sayangnya, bukan hanya penggambaran tentang ketegasannya, kekuatan, ketegaran hati, kebijakan dan sedikit kekakuannya saja, karena para ayah pun tidak kalah dengan ibu dalam hal kelembutan hati dan kasih sayang. Coba kita resapi sebentar, sepenggal kisah tentang kasih ayah yang dituturkan dalam Al Qur'an berikut ini: "Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya -sedang anak itu berada di tempat terpencil- : "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." (QS. Hud ayat 42). Coba kita bayangkan kalau boleh sedikit kita dramatisir, bagaimana mata ayah kita nabi Nuh yang berkaca-kaca, bagaimana raut muka beliau yang penuh dengan duka dan kesedihan karena tidak ingin melihat buah hatinya,

6

Buletin Triwulan

Kasih Ayah @noorahasana

Salah satu hal yang sering dianggap kekurangan banyak kaum ayah, yaitu bahwa mereka kurang pandai mengungkapkan rasa sayang dan kasihnya itu, atau ungkapan itu tidak difahami oleh anak-anaknya anak laki-lakinya, calon penerus keturunannya, hanyut dan tenggelam bersama banjir bandang, dan bagaimana berkeping-kepingnya hati beliau dan bergetarnya suaranya, ketika terpaksa harus memohon kepada Allah demi keselamatan putranya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya." (QS. Hud ayat 45). Bukti cinta kasih, kelembutan hati dan rasa sayang seorang ayah pada anaknya. Contoh yang paling nyata yaitu yang paling utama dalam kehidupan idola

kita semua Rasulullah Muhammad SAW, sangat banyak kisah-kisah tentang kasih sayang beliau, terutama kepada anak-anak dan keluarga, yang tidak mungkin kita ringkaskan dalam artikel singkat ini. Akan saya nukilkan sebuah kisah, sambil kita sebelumnya berkhayal, dan membayangkan tentang seorang ayah yang datang dari kerja atau dari perjalanan, yang ditunggu-tunggu dengan penuh kerinduan oleh keluarga dan anak-anaknya, sambil bergelayutan di teralis-teralis jendela rumah, atau sambil bermain-main dihalaman rumah, mereka menanti dan menunggu sang ayah. Kemudian ketika dari kejauhan


mereka melihat ayah yang dinantinanti itu muncul dan suara motornya yang sudah mereka hafal semakin mendekat, maka kemudian mereka berhamburan, berlomba-lomba supaya mereka menjadi yang pertama bertemu dengan yang dinanti sambil berteriakteriak, "ayah..! ayah..!, setelah dekat terpaksa sang ayah menghentikan motornya, kemudian anaknya satusatu sambil menciumi mereka, dan menaikkan mereka keatas motornya, ada yang dibonceng depan, ada yang dibelakang, terus menjalankan motor dengan pelan-pelan menuju rumah. Gambaran diatas pasti tidak akan terjadi kecuali kepada ayah yang penyayang, yang disenangi anak-anaknya, seperti itulah gambaran Rasulullah dalam salah satu kisah yang dituturkan oleh salah satu keponakan beliau Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib: "Apabila Rasulullah kembali dari perjalanan, beliau disambut oleh anakanak dari keluarganya. Suatu saat beliau pulang dari satu perjalanan dan akulah yang paling awal menyambut beliau. Aku diangkatnya dan dinaikkan di depan beliau, kemudian datang salah seorang anak Fathimah yang segera dibonceng di belakang beliau. Kami bertiga pun masuk Madinah di atas kendaraan tunggangan beliau." (HR. Muslim VII/132). Ungkapan Sayang

Wujud kasih sayang seorang ayah, pada keluarga dan anak-anaknya, tapi dalam bentuk ketegasannya, dengan menjauhkan mereka dari api neraka. Salah satu hal yang sering dianggap kekurangan banyak kaum ayah, yaitu bahwa mereka kurang pandai mengungkapkan rasa sayang dan kasihnya itu, atau ungkapan itu tidak difahami oleh anak-anaknya, sehingga yang nampak adalah ketegasan, ketegaran atau mungkin kekakuannya, padahal itulah cara mereka mengungkapkan rasa sayangnya. Suatu hari, dikisahkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz sedang membagibagikan apel hasil dari fai', kemudian salah seorang anak beliau yang masih kecil mengambil sebuah apel dan akan memakannya, maka langsung tangan beliau merenggut dengan cepat apel tersebut dari mulut anaknya sampai membuatnya kesakitan, sang anak menangis sambil berlari menuju rumah menemui ibunya dan menceritakan kejadiannya, sang ibu kemudian menggantikan apel yang tidak jadi dimakan tadi dengan sebuah apel yang dibeli dari pasar. Ketika Umar selesai dan kembali ke rumah, beliau mencium bau apel di rumah, maka beliau bertanya kepada istrinya, Wahai fatimah apakah engkau memberikan kepada anakmu apel dari harta fai'? "Tidak!" jawab Fatimah dan diceritakan kejadian sebenarnya, maka kemudianUmar menjawab: "Demi Allah, ketika aku merenggut apel dari mulut anakku, seakan-akan aku merenggutnya dari hatiku.. tapi aku sungguh tidak rela bahwa aku tidak mendapat bagian apa-apa dari Allah hanya gara-gara sesuatu barang dari fai' yang menjadi hak kaum muslimin". (Shifatusshafwah 2/120).

Wujud kasih sayang seorang ayah, pada keluarga dan anak-anaknya, tapi dalam bentuk ketegasannya, dengan menjauhkan mereka dari api neraka. Ayah Penyayang, Keluarga Sehat Dalam sebuah studi yang dipimpin oleh Paul Ramchandani dari University of Oxford dan dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, mengungkapkan bahwa seorang ayah yang penyayang, yang banyak terlibat dengan segala aktivitas tumbuh kembang anaknya, akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan perilaku anak saat dewasa nanti, begitu juga sebaliknya, kurangnya keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak dapat merefleksikan masalah yang lebih luas di masa depan, terutama pada diri anak, ayah dan juga pasangannya yaitu ibu. (http://health.detik.com/). Seruan... Untuk para ayah... mari kita pelajari dan kita tiru, contoh bagaimana cara Rasulullah menggambarkan kasih dan sayangnya pada anak-anak.. Untuk anak-anak... sesungguhnya kasih sayang ayah-ayah kalian tidaklah kalah dengan kasih ibu kepada kalian... tapi mungkin kadang cara pengungkapannya yang dengan cara yang kurang kalian fahami... tapi yakinlah bahwa hati-hati mereka penuh dengan kasih, sayang dan cinta yang tulus... Dengan penuh rasa kasih dan sayang untuk ayahanda tercinta di tanah air, salam peluk, cium dan sungkem... dari ananda


Bahasan Utama

D

Ummu Yahya

Mengapa Islam Memuliakan kedudukan Ibu ? 8

Buletin Triwulan

i bulan Desember, sebagian besar keluarga Indonesia mungkin mempersiapkan moment special untuk ibu-ibu mereka, dalam rangka melewatkan satu hari yang mereka sebut sebagai hari ibu. Ada yang mempersiapkan hadiah istimewa, mengirim surat dan bunga untuk ibu mereka, atau pun sekedar memberi kesempatan bagi ibu mereka untuk beristirahat dari berbagai kesibukannya dalam mengurus rumah. Di sini, saya tidak membahas tentang apa itu hari ibu, dan bagaimana hukum memperingatinya. Karena saya yakin bahwa semua orang, baik yang memperingati maupun tidak memperingati di hari itu, sebagai seorang anak yang terlahir dari rahim seorang ibu pasti ingin membalas dan membahagiakan ibu-ibu mereka, walaupun cara yang diambil berbeda. Saya ingin mengajak kita semua, merenung sejenak tentang ibu, siapakah mereka, mengapa Islam memberikan keistimewaan kepada mereka, dan mengingatkan kembali kepada kita, terutama para wanita khususnya hari ini mungkin kita masih sebagai anak dari ibu-ibu kita, tapi insya Allah, suatu saat kita akan menjadi ibu dari anak-anak kita, atau bahkan sekarang pun kita telah menjadi ibu-ibu muda yang sedang mempersiapkan anak-anak kita agar menjadi generasi-generasi yang berkualitas, dan saya kira tidak ada salahnya juga kalau kita sedikit berbicara tentang betapa pentingnya peranan ibu dalam pendidikan anak, sehingga kita semakin menghargai dan menghormati ibu kita dan lebih bersemangat bagi kita calon-calon ibu maupun ibu-ibu muda dalam mempersiapkan dirinya. Ibu, Siapakah beliau? Berbicara tentang ibu, ingatan kita akan langsung menuju kepada satu sosok yang sangat berarti dalam hidup kita. Seorang wanita yang telah rela membawa kita di dalam kandungannya selama 9 bulan dengan penuh kepayahan, kemudian menyusui, mendidik kita dengan penuh kasih sayang, yang di dalam hatinya selalu tersimpan tentang kita sampai kapan pun, dan dalam lisannya selalu terselip doa untuk kita, anakanaknya. Al Qur’an menyebut ibu dengan umm yang memiliki derivasi makna dengan kata imam dan ummat. Kedua kata itu bermuara kepada makna yang sama, yakni “yang dituju” atau “yang diteladani”. Pengertian literal tadi, secara filosofis menunjukkan adanya suatu pandangan bahwa ibu dapat memfungsikan dirinya sebagai pemimpin yang memiliki salah satu ciri untuk mampu Digugu, Ditiru dan Diteladani, minimal oleh anak-anaknya. Sehingga boleh dibilang tepat peribahasa Arab yang mengatakan “ Al Umm Madrasatul Ula li Ibnihaa” yang artinya ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya.


Mengapa Islam Memuliakan kedudukan Ibu? Kedudukan wanita di dalam Islam sangat dimuliakan, terutama dalam perannya sebagai ibu, karena mengingat kembali perjuangan seorang ibu dari sejak mengandung kita, membesarkan kita , dan mendidik kita, dan doa serta kasih sayangnya yang tidak pernah berhenti sampai malaikat maut menjemputnya. Mari kita lihat, bagaimana perjuangan seorang ibu seperti yang tertuang di dalam Al Qur’an, sehingga sudah selayaknya kita membalasnya dengan kebaikan kepada orang tua, terutama ibu kita. Allah berfirman dalam Qs. Al Ahqaaf : 15, َ ‫نسا َن ِب َوا ِل َديْهِ إ ِْح َساناً َح َملَتْ ُه أ ُ ّ ُم ُه ُك ْرهاً َو َو‬ ‫صالُ ُه‬ ِ ْ ‫صيْنَا‬ َ ِ‫ض َعتْ ُه ُك ْرهاً َو َح ْمل ُ ُه َوف‬ َّ ‫َو َو‬ َ ‫ال‬ ‫ني َسنَ ًة َقا َل َر ِ ّب أَ ْوزِ ْعنِي أَ ْن أَ ْش ُك َر‬ َ ِ‫ثَ َلثُو َن َش ْهراً َحتَّى ِإ َذا بَل َ َغ أَ ُش َّدهُ َوبَل َ َغ أَ ْربَع‬ َ ‫ص ِالاً تَ ْر‬ ‫ص ِل ْح لِي فِ ي‬ َ ‫ِن ْع َمت َ​َك ا ّلَتِي أَنْ َع ْم َت َعل َ َّي َو َعلَى َوا ِل َد َّي َوأَ ْن أَ ْع َم َل‬ ْ َ‫ضاهُ َوأ‬ ‫ني‬ َ ِ‫ُذ ِ ّر ّيَتِي ِإ ِ ّني تُبْ ُت ِإلَيْ َك َو ِإ ِ ّني مِ َن ْال ُ ْسلِم‬ “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15) Hal ini juga terangkan dalam Qs. Luqman ayat 14 : ْ ِ‫ي أَن‬ ‫اش ُك ْر‬ ِ ْ ‫صالُ ُه فِ ي َعا َم‬ ِ ْ ‫صيْنَا‬ َ ِ‫نسا َن ِب َوا ِل َديْهِ َح َملَتْ ُه أ ُ ّ ُم ُه َو ْهناً َعلَى َو ْه ٍن َوف‬ َّ ‫َو َو‬ َ ‫ال‬ ‫لِي َو ِل َوا ِل َديْ َك ِإلَ َّي ْال َ ِصي ُر‬ “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14) Dan digambarkan juga dalam surat Al Baqarah ayat 233, ‫ي‬ ِ ْ َ ‫ي َكامِ ل‬ ِ ْ َ‫ات يُ ْر ِض ْع َن أَ ْوالَ َد ُه َّن َح ْول‬ ُ ‫َوالْ َوا ِل َد‬ “Dan para ibu hendaknya menyusui anak-anak mereka selama dua tahun yang sempurna.” Dengan melihat ayat-ayat di atas, sedikit banyak kita akan memahami tentang sabda Rasulullah SAW ketika ditanya oleh seorang sahabat, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah, ِ‫صلَّى اهللُ َعلَيْه‬ ِ ‫َع ْن أَب ِْي ُه َريْ َرةَ َر ِض َي اهللُ َعنْ ُه َقا َل َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى َر ُس ْولِ ا‬ َ ‫هلل‬

Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras ‫ َقا َل ثُ َّم‬،‫ص َحابَتِي؟ َقا َل أ ُ ّ ُم َك‬ ِ َ‫ َم ْن أَ َح ّ ُق الن‬،ِ‫يَا َر ُس ْو َل اهلل‬: ‫َو َسلَّ َم َفقَا َل‬ َ ِ‫ِح ْسن‬ ُ ‫ّاس ب‬ َ‫ َقا َل أَبُ ْوك‬،‫ َقا َل ثُ َّم َم ْن‬،‫ َقا َل ثُ َّم َم ْن؟ َقا َل أ ُ ّ ُم َك‬،‫َم ْن؟ َقا َل أ ُ ّ ُم َك‬ Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) Di sini kita melihat, berbakti kepada ibu tiga kali lipat dibanding dengan berbakti kepada bapak, mengapa? Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah) Begitu pula dengan Imam Adz-Dzahabi rahimahullaah, beliau berkata dalam kitabnya Al-Kabaair, Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.

Buletin Triwulan

9


Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari pada dirinya serta makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu. Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras. Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik. Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan. Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu. Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat. Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah. Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu. Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut. Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu. Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin. (Akan dikatakan kepadanya), َّ َ ‫سب‬ َ ‫َذل‬ َ ‫با َق َّد َم ْت يَ َد‬ ِ‫ِظ َّل ٍم ِ ّلل ْ َع ِبيد‬ َ ِ ‫ِك‬ َ ْ‫اك َوأَ َّن الل لَي‬ “Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Hajj : 10) (Al-Kabaair hal. 53-54, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian) Demikianlah dijelaskan oleh Imam Adz-Dzahabi tentang besarnya jasa seorang ibu terhadap anak dan menjelaskan bahwa jasa orang tua kepada anak tidak bisa dihitung. Di dalam hadist lain, juga kita bisa melihat bagaimana kedudukan seorang ibu sehingga kita dipesan secara

10 Buletin Triwulan

khusus agar tidak mendurhakainya, ‫ إن اهلل حرم عليكم‬: ‫ قال النبي صلى اهلل عليه و سلم‬: ‫عن املغيرة بن شعبة قال‬ ‫ وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال‬. ‫عقوق األمهات ووأد البنات ومنع وهات‬ ‫وإضاعة املال‬ “Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyebarkan kabar burung

Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat. Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.


(desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah) Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadits ini disebutkan ‘sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada itu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam.” Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, “Di sini, disebutkan kata ‘durhaka’ terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.” Al Umm Madrasatul Ula li Ibnihaa Selain keadaan-keadaan yang bersifat fitrah dari Allah bagi seorang wanita dalam perannya sebagai ibu, seperti mengandung, melahirkan, menyusui, seorang ibu juga memegang peranan penting dalam peradaban manusia. Sebagaimana yang dikatakan penyair Syauqi “ Ibu ibarat madrasah, jika kau mempersiapkan maka sesungguhnya anda sedang menyiapkan bangsa (besar) yang wangi keringatnya. Persiapan seorang wanita untuk menjadi seorang ibu sebenarnya dimulai jauh sebelum kita menikah, terutama persiapan iman dan agama, karena mempersiapkan diri dengan baik secara agama, berarti mempersiapkan diri untuk memenuhi hak anak-anak yang nantinya keluar dari rahim kita, seperti perkataan Khalifah Umar bin Khattab Ra dalam kisah yang panjang tentang seorang ayah yang melaporkan anaknya yang telah memukulnya, maka beliau berkata bahwa ada tiga hak anak yang wajib ditunaikan, yaitu memilihkan calon ibu yang baik, jangan sampai memilih wanita yang tercela sifatnya dan suka berbuat maksiat. Memberi nama yang indah dan baik. Mengajari menghafalkan Al Qur’an. Dari situ kita lihat bahwa mempunyai ibu yang baik yang tidak tercela sifatnya dan tidak suka berbuat maksiat adalah hak dari anak-anak kita. Sehingga tidak mengherankan kalau khalifah Umar bin Khattab mengambil menantu seorang gadis penjual susu tapi mempunyai keimanan yang lurus untuk dinikahkan dengan “Ashim dan kemudian dari pasangan itu lahirlah Fatimah yang dinikahi oleh Abdulaziz bin Marwan dan akhirnya lahirlah khalifah besar yang terkenal dengan keadilannya yaitu Umar bin Abdulaziz. Pendidikan inipun berlanjut pada saat wanita menikah, sebelum berhubungan disunnahkan untuk membaca doa yang telah diketahui secara luas “Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa” Dengan (menyebut) nama Allah,

Ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) syetan dan jauhkanlah syetan dari rejeki (anak) yang Engkau anugerahkan kepada kami. “ Syaikh Ibnu Baz memahami bahwa yang dimaksud dalam hadits diatas adalah anak tersebut akan tetap berada di atas fitroh yaitu Islam. Syetan bisa saja menggoda anak tersebut, namun segera ia akan kembali kepada jalan yang lurus. Pendidikan yang selanjutnya dilakukan oleh ibu adalah saat dia mengandung bayinya. Masa sembilan bulan selama bayi dalam kandungan adalah masa yang bisa digunakan untuk mentransfer pendidikan. Zat kimia yang pelepasannya dipacu oleh emosi ibu pada saat hamil , seperti kemarahan melepaskan adrenalin, stress melepaskan kortisol, perasaan senang melepaskan endorphin, diteruskan oleh plasenta kepada bayi dalam hitungan detik dari saat ibu merasakan emosi itu, sehingga bayi yang berada di dalam kandungan bisa merasakannya. Untuk itu sangat penting para ibu hamil untuk menjaga kestabilan emosinya, karena selain baik untuk dia, ini juga bisa menjadi pendidikan bagi bayi dalam kandungannya. Dan bayi sangat tidak menyukai perasaan negatif seperti marah, sedih dalam waktu lama. Kalau orang Barat percaya bahwa musik bisa menjadi stimulus psikologis emosional yang baik seorang ibu yang akhirnya bisa memenuhi syarat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan janin. Dan ketahuilah bahwa stimulan yang serupa bisa didapatkan dari Al Qur’an, bahkan hasil penelitian DR. Nurhayati dari Malaysia mengatakan bahwa mendengarkan Al Qur’an lebih mencerdaskan bayi daripada mendengarkan musik klasik. Dengan memperhatikan hal di atas, sudah seharusnya para ibu muslimah memberikan pendidikan bagi bayi mereka selama dalam kandungan dengan hal-hal yang positif, seperti berdzikir, sholat, tilawah al qur’an, menjaga kestabilan emosi yang baik, dan berdoa. Masa pendidikan pun berlanjut di masa penyusuan. Dalam masa penyusuan yang diawali sesaat setelah bayi lahir, ada satu proses yang disebut bounding attachment, yaitu suatu proses sebagai hasil interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai serta memberi keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Di sini dituntut seorang ibu untuk lebih pandai mengatur emosional, dan membangun komunikasi dengan bayi dalam bahasa sentuhan, tatapan mata, maupun suara, yang mampu membuat bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai dan menumbuhkan sikap sosial. Dengan proses ini juga bayi merasa aman dan berani mengadakan explorasi. Sehingga masa penyusuan merupakan masa terbaik untuk memperkenalkan banyak hal kepada sang anak sejak dini termasuk bersosia-

Buletin Triwulan

11


Tiga hak anak yang wajib ditunaikan, yaitu memilihkan calon ibu yang baik, jangan sampai memilih wanita yang tercela sifatnya dan suka berbuat maksiat. Memberi nama yang indah dan baik. Mengajari menghafalkan Al Qur’an. lisasi. Pemberian ASI selain mampu mempererat hubungan batin antara ibu dan anak, ASI juga terkenal dengan kelengkapan kandungan gizinya yang mampu menstimulasi perkembangan otak, dan ini entah disadari atau tidak, kita bisa belajar dari kisah salah satu Imam besar dalam Islam , yaitu Imam Syafe’i, ketika ibu Imam Syafe’i ditanya apa rahasia kepandaian Imam Syafe’’i, maka beliau menjawab bahwa setiap kali menyusui imam Syafe’i beliau akan berwudhu dulu. Di sini, kita melihat perpaduan antara pemenuhan kebutuhan fisik yaitu pemberian ASI dengan pemenuhan kebutuhan rohani yaitu dengan menjaga wudhu memberikan hasil yang luar biasa. Pendidikan anak yang diberikan oleh orang tua , khususnya dari seorang ibu tentunya tidak berhenti di sini saja, ini akan terus berlanjut. Tapi masa-masa di mana anak 0-3 tahun atau yang lebih dikenal dengan usia golden, adalah masa di mana pondasi pendidikan perlu diberikan secara benar dan memerlukan peranan yang dominan dari seorang ibu. Karena di masa-masa itu, anak hampir seratus persen pemenuhan kebutuhannya hanya dapat dilakukan oleh ibu, yang arti12 Buletin Triwulan

nya waktu yang dia habiskan pun porsinya lebih besar dengan ibu dibanding dengan yang lain. Untuk itu, mari kita wanita khususnya ibu-ibu muda maupun calon ibu, mari kita persiapkan diri kita untuk menyambut tugas besar ini. Mempersiapkan keilmuan dan menguatkan pondasi agama kita demi memenuhi hak-hak anak kita yang akan menimba ilmu dari madrasah kita. Dan di satu sisi, kedudukan kita sebagai anak, seandainya kita merasa kurang dengan apa yang telah ibu kita berikan kepada kita, yakinlah seorang ibu akan selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anakanaknya, termasuk rela memberikan kehidupan mereka pada saat melahirkan kita. Dan kita selalu ingat, bahwa doa seorang ibu adalah doa mujarab, sebagaimana kisah Juraij yang mahsyur, dan ketahuilah bahwa apapun yang kita lakukan untuk ibu kita tidak akan pernah sebanding dengan apa yang telah ibu berikan kepada kita, seperti contoh kisah ini. Terdapat sebuah kisah yang dinukil dari Kitab Adabul Mufrad yang bisa menjadi sebuah ilustrasi betapa kecilnya jasa seorang anak di hadapan Ibundanya. Berikut kisahnya :

‘Sesungguhnya diriku adalah tunggangan Ibu yang sangat patuh. Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari’. Sayupsayup syair pemuda Yaman itu timbul tenggelam di tengah gemuruh talbiyah. Ka’bah yang suci menjadi saksi bagaimana nafasnya tersengal-sengal dalam lelah lantaran di punggungnya terdapat seorang wanita tua. Pemuda yang baik itu memang sangat mencintai Ibunya sehingga ia rela menjadi tunggangan bagi puncak ibadah wanita yang dicintainya itu. Sesudahnya, diiringi keringat yang bercucuran, pemuda yang baik itu mendatangi Ibnu Umar. “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepada Ibuku?”. Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun hanya setarik nafas yang Ibumu keluarkan ketika beliau melahirkanmu ke dunia”. Dan masih banyak kisah lagi yang bisa kita jadikan teladan bagi kita semua. Mari kita ungkapkan kecintaan kita terhadap orang tua kita terutama ibu kita, dengan jalan menghormati, menghargai, memuliakannya, dan menjadi pribadi-pribadi yang sholeh yang diridhoi oleh Allah, sehingga setiap apa yang kita lakukan merupakan lading pahala bagi diri kita dan orang tua kita.


Kisah Para Teladan

Halimah As Sa’diyah,

wanita yang menyusui Rasulullah. Ummu Nissa

H

alimah As Sa’diyah putri Abu Dzuaib Abdullah bin Al Harits adalah teladan bagi muslimah setiap zaman. Dengan segala keikhlasannya ia menjadi sosok ibunda yang turut berperan dalam mewarnai kehidupan Rasulullah SAW .

Halimah As Sa’diyah berasal dari keturunan Bani ASad bin Bakar Hawadzin sampai pada garis keturunan Qais Ailan, beliau terkenal dengan kepribadiannya yang mulia dan kelembutan hatinya. Suaminya adalah Al Harits bin Abdul Izzi bin Rifa’ah As sa’di. Anak anaknya adalah Abdullah, Anisah, Syaima dan Khadzdzamah, mereka semua adalah saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW. Halimah juga menyusui Abu Sufyan bin Al Harits bin Abdul Muthalib, anak paman Rasulullah. Sudah merupakan kebiasaan ibu ibu arab pada masa itu untuk menitipkan bayi mereka supaya diasuh dan disusui wanita wanita di pedesaan, hal ini bertujuan agar si bayi bisa tumbuh dalam lingkungan yang lebih asri dengan udara bersih dan segar dan juga dapat mempelajari bahasa arab yang baku. Diceritakan bahwa Halimah beserta rombongan para wanita turut dalam perjalanan kafilah Bani Saad menuju Makkah pada saat musim kemarau. Setibanya mereka di Makkah, wanita dalam rombongan itu segera mencari anak susuan, akan tetapi diceritakan bahwa Halimah belum mendapatkan anak susuan meski telah lewat waktu 2 hari, hingga akhirnya seorang bayi yatim dari wanita yang telah ditinggal wafat suaminya menjadi pilihan terakhirnya, dialah Muhammad bin Abdullah. Halimah sendiri mengetahui bahwa wanita lainnya enggan merawat bayi tersebut karena dari seorang ibu yang janda mereka berfikir tidak akan mampu memberi imbalan. Dalam kebingungan Halimah mengadu pada suaminya Al Harits bin Abdul Uzza yang akhirnya dia menyetujui untuk membawa serta bayi tersebut pulang bersama mereka. Dibawalah bayi itu dan Halimahpun langsung menyusuinya, sesuatu yang luar biasapun terjadi, ASInya mengalir lancar seketika sehingga bayi tersebut dan

putra Halimah sendiri yang semula haus dan kelaparan menjadi kenyang dibuatnya. Tak hanya itu unta tua yangs sebelumnya sudah tidak mengeluarkan air susu semenjak bayi Muhammad dalam asuhan Halimah, unta itupun menjadi gemuk dan banyak mengeluarkan air susu. Hari berganti tahun kehidupan rumah tangga Halimah berubah total, kini hidupnya penuh keberkahan, kedamaian dan berkecukupan semuanya terjadi setelah bayi Muhammad berada dalam asuhan Halimah. “Demi Allah aku merasa engkau telah mengambil anak yang penuh keberkahan, keberuntungan keberuntungan menghampiri kita semenjak ia kita bawa serta” demikian Al Harits suami Halimah berkata. Setelah berumur 4 tahun Muhammad dibawa oleh Halimah untuk diserahkan kembali kepada ibunya. Muhammad dikembalikan ke Makkah setelah terjadi pembelahan dada Muhammad, Halimah khawatir dengan keselamatan Muhammad. Halimah berkedudukan mulia disisi Rasulullah SAW, tidak ada kehormatan dan kelembutan yang lebih baik daripada yang diberikan kepada ibu asuhnya, bukti sikap beliau yaitu ketika menyambut kedatangan Halimah, Beliau berkata, “Ibuku, Ibuku..”, lalu Beliau membentangkan sorbannya untuk ibu asuhnya itu sebagai bukti bakti dan kebaikan Beliau kepadanya. Setelah berpisah dengan anak susuannya, Halimah sudah tidak mengetahui lagi kabar tentang Muhammad, barulah ketika Muhammad menjadi Rasul terdengar berita tersebut oleh Halimah. Halimah As Sa’diyah wafat dikota Madinah dan dimakamkan di Baqi, sebelum meninggal diceritakan ia sempat bertemu dengan Rasulullah anak susuannya yang sangat dicintainya itu, Muhammad SAW, inilah kebahagiaan luar biasa yang ia rasakan. Semoga Allah merahmatinya dan kita bisa mencontoh ketauladanan beliau.

Buletin Triwulan

13


Dunia Hawa

Ibu adalah segala sesuatu yang ada dalam kehidupan ini, yang dia menghibur saat duka, memberi harapan dalam putus asa, dan kekuatan dalam kelemahan” “Anakmu bukanlah anakmu, mereka adalah putra putri kehidupan, engkau dapat memberikan cintamu tapi bukan pikiranmu, engkau bisa menjadi seperti mereka tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu...” Penggalan penggalan syair karya Khalil Gibran diatas sepertinya begitu mengena tentang gambaran Ibu dan Anak, tentang pertautan kasih dan perselisihan yang terjadi diantara keduanya sepanjang zaman. Ibu, darinya kita mendapatkan kasih sayang, ketulusan hati, kehangatan, pengorbanan, cinta yang agung yang dicipta dan ditumbuhkan Allah SWT dalam diri semua Ibu terhadap anak-anaknya, dialah sumber kasih sayang, mengasuh dan memberi tanpa batas. Dialah prajurit malam yang selalu terjaga, menemani ketidakberdayaan kita, dialah yang senantiasa mendahulukan buah hatinya di atas dirinya, mencintai tanpa menuntut balas.

Namun nilai kasih anak sungguh kadang berbanding terbalik dengan nilai kasih Ibu, adalah kisah seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur, kemudian dia mengulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu, sang Ibu segera membersihkan tangan dan menerima kertas yang diulurkan sang buah hati dan membacanya. Onkos upahmembantu Ibu: 1)Membantu pergi ke warung Rp 20.000 2)Menjaga adik Rp 20,000 3) Membuang sampah Rp 5000 4)Membereskan tempat tidur Rp 10.000

14 Buletin Triwulan

Ibucerdas, Ibu Bijaksana Ummu Azmi 5)Menyapu halaman Rp 15.000 6) Menyiram bunga Rp 15.000 Jumlah total : Rp 85.000 Selesai membaca, sang Ibu tersenyum memandang sang anak yang raut mukanya berbinar-binar berharap sang ibu memberikan upah sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, lantas sang Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama. 1) Ongkosmengandungmu selama 9 bulan – GRATIS 2) Ongkosjaga malam karena menjagamu – GRATIS 3) Ongkosair mata yang menetes karenamu – GRATIS 4) Ongkoskhawatir karena selalu memikirkan keadaanmu – GRATIS 5) Ongkos menyediakan makan minum, pakaian dankeperluanmu – GRATIS 6) Ongkosmencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu – GRATIS 7) Jumlah keseluruhan Nilai Kasihku – GRATIS Air mata sang anak berlinang setelah membaca, sang anak menatap wajah Ibu, memeluknya dan berkata “Saya sayang Ibu”. Sang Ibupun merangkul dengan tulus seraya memaklumi beginilah yang kadang terjadi, berkali kali anak menyakiti dengan lisan, perbuatan dan tingkah lakunya yang belum mereka pahami sesering itu pula ibu lagi dan lagi memberikan maafnya. Ada pepatah mengatakan kasih ibu sepanjang masa kasih anak sepanjang galah sepertinya tak berlebihan karena memang demikianlah yang umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Letupan-letupan emosi dalam diri sang anak harus pandai disikapi oleh sang ibu menyiraminya dengan kelembutan dan kasih


sayang. Banyak sekali hal yang harus dimengerti, dipelajari oleh seorang ibu, menyangkut mempersiapkan diri seorang anak , tidak semata menguasai sang anak karena merasa sudah melahirkan dan membesarkannya pun tidak memaksakan kehendak karena ibu harus menjadi guru yang bijak. Mungkin kita pernah mendengar kisah gadis mungil dibawah lima tahun yang begitu antusias dan begitu ceria menerima tamu seorang dokter yang datang ke daerahnya, berbeda dengan penyambutan anak–anak sebayanya yang merasa takut atau malu-malu saat bertemu dengan seorang yang baru dikenal, apalagi seorang dokter, karena kesan dokter dalam pikiran seorang anak adalah seorang yang memberi ketidak nyamanan dalam keadaan sakit. Melihat ada anak yang menyambutnya dengan ramah dan antusias sang dokter penasaran, iapun menemukan jawabannya ketika bertamu kerumah si anak, dilihatnya gadis kecil itu mengajukan pertanyaan kepada sang Ibu yang sedang sibuk mencuci piring, sang Ibu segera membersihkan tangannya dan merengkuh, merespon pertanyaan sang anak, ketika ditanya kenapa Ibu tidak melanjutkan mencuci piring, sementara Ibu dalam kondisi sibuk? Jawaban sang Ibu; “Mencuci piring masih bisa saya kerjakan kapan saja, sedang pertanyaan anak saya, belum tentu bisa diulangi di lain waktu�. Ya, ibu bijak ini selalu merespon sekecil apapun hal yang disampaikan si anak dengan menghentikan semua aktivitasnya sesibuk apapun. Dari kedua kisah di atas, jelaslah bahwa peran seorang ibu dalam membentuk kepribadian anak sangatlah tergantung bagaimana dengan sikap ibu itu sendiri dalam merespon setiap kebutuhan anak pada masa tumbuh kembangnya. Seorang ibu harus ikhlas dan cerdas mendidik buah hatinya, dengan harapan kelak tercetak generasi-generasi hebat dan handal. Perjuangan dan pengorbanan sosok Ibu terukir dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Sosoknya yang ikhlas, memberi tanpa berharap imbalan, membuat Allah SWT

Letupan-letupan emosi dalam diri sang anak harus pandai disikapi oleh seorang ibu menyiraminya dengan kelembutan dan kasih sayang meletakkan keridhoan dan kemurkaanya berada di sisi-Nya. Agar bisa menjalankan profesi yang Allah anugerahkan atas kita, dan seorang ibu bisa melaluinya dengan ikhlas dan menikmatinya tanpa beban, berikut tipstips yang bisa kita laksanakan: 1) Menikmaati peran Ibu rumah tangga. Ini titian utama yang dapat mengantarkan ke gerbang rasa aman, damai rileks tanpa dihinggapi rasa stress. 2) Memiliki visi dan motivasi. Seorang Ibu rumah tangga harus memiliki visi danmotivasi yang jelas, tidak semata-mata dijalankan karena keterpaksaan, wawasanjauh ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu haruslah ada. 3) Pendidik yang terdidik. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, dengan ilmu pengetahuanya seorang Ibu tahu bagaimana mendidik anaknya. 4) Mampu mengkolaborasikan Leadership dan Friendship secara seimbang,jiwa pemimpin diperlukan oleh Ibu rumah tangga untuk dapat mengarahkan anggota keluarganya. 5) Memiliki management of time control. Ibu rumah tangga punya hak mengatur kerjanya, memanfaatkan waktu secara professional, efektif dan efisien akan mendatangkan hasil yang optimal. 6) Pengelola keuangan yang cerdas, diperlukan untuk mengontrol keuangan,penghematan dalam mengelola asset dalam rumah tangganya. 7) Juru masak handal serta dapat mengaktualisasikan diri dengan menyalurkan hobi dan melakukan pekerjaan yang disenangi, diharapkan Ibu rumah tangga tidak merasa terkukung dengan rutinitas. Barakallah ya Ummi, Selamat wahai para Ibu. Di tanganmu lah generasi ini akan maju,sebagaimana salah satu peran penting dan kekuatan keluarga, khususnya seorangIbu adalah mendidik generasi untuk menjadi asset dan investasi, baik di masa kini maupun di masa nanti, akhirat nan abadi.

Buletin Triwulan

15


Tanya Jawab

Tanya Jawab

Pengasuh: Ustadzah Latifah Munawaroh, MA Lulusan S2 jurusan Syariah Kuwait University saat ini sedang mengikuti program S3 di Kuwait University.

Rubrik ini terbuka bagi siapapun yang ingin bertanya seputar Islam. Layangkan pertanyaan anda ke Redaksi melalui email ke : alhusnakuwait@gmail.com . Mohon sertakan nama dan alamat anda

Bershadaqah dari harta suami tanpa seijin suami

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Saya adalah seorang ibu rumahtangga full time, pertanyaan saya, bolehkan saya bershodaqah dari harta suami saya, misal saya berikan kepada keluarga saya atau saya berikan sodaqah pada faqir miskin?.Terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullah Hamba Allah Jawaban: Assalamu’alaikum warahmatullah wa barakatuh Bismillah, Alhamdulillah, Was sholatu wassalamu ala Rasulillah wa ‘alaa aalihii wa shabihi ajma’in. amma ba’du. Selamat buat ibu atas dedikasinya mengabdi demi suami dan keluarga. Ibu rumah tangga adalah sebuah profesi yang paling mulia, jangan pernah malu untuk menjawab “ibu rumah tangga” jika ditanya pekerjaan anda apa? Peran anda di dalam rumah tangga sangat besar, ikut serta membangun sebuah peradabadan itu dimulai dari keluarga kecil kita. Semoga Allah memberikan taufiq kepada anda untuk menjalankan peran sebagai istri dan ibu bagi anak-anak anda sehingga mereka menjadi anak-anak sholih dan penerus generasi robbani di masa yang akan datang. Dalam kehidupan berumah tangga, agama Islam memberikan ramburambu yang terdiri dari hak-hak dan kewajiban suami istri. Di sini tidak akan dibahas semua, karena memang bukan pada tempatnya untuk membahas semuanya.

16 Buletin Triwulan

Di antara kewajiban istri terhadap suaminya yaitu: bahwasanya istri wajib menjaga harta suaminya. Ia akan dimintai pertanggung jawabannya dalam menjaga apa-apa yang ada dirumah suaminya. Kita ingat kembali sebuah hadits nabi tentang kepemimpinan: Dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah SAW bersabda. “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban dari apa yang dipimpinnya. Seorang Imam (pimpinan) adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggung jawaban dari apa yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin di keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang khadim (pembantu) adalah pemimpin pada harta tuannya (majikannya), dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari, Muslim) Seorang wanita adalah pemimpin. Maksud pemimpin di sini yaitu ialah penjaga, ialah pemegang amanah dalam rumah tangga, wajib baginya menjaga rumah tangganya sesuai


dengan kemaslahatan, termasuk yaitu manajemen kerumah tanggaan dan bersifat amanah dalam harta suaminya, dan dirinya sendiri. Jika istri pemimpin, maka ia harus menjaga dan tidak boleh berkhianat, menjaga harta dari kerusakan, dari menyiakannyiakan, dan dari belanja dengan cara yang berlebih-lebihan sehingga dapat menghabiskan harta suami. Dituturkan dari Abu Ya’la Ma’qil bin Yasar ra, ‘Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Tiada seorang hamba yang diberi kepercayaan Allah untuk memimpin rakyat, kemudian ketika dia meninggal dunia dalam keadaan masih menipu rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan surga baginya”. (HR. Muslim). Namun di sisi lain Allah memuji para wanita yang sholihah yang menjaga harta suamiya. “… Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)… “ (QS. An Nisa: 34) Bagaimana jika seorang istri bershodaqah dari harta suaminya tanpa seijin suami? Adakalanya seorang suami memberikan uang atau hadiah kepuada istri ataupun berupa pemberian, yang kemudian pemberian ini adalah menjadi milik istri, maka karena sudah milik istri, maka dia berhak memegang harta tersebut dan membelanjakannya sesuai dengan keinginan dia, karena ini adalah milik istri. Adapun jika pemberian ini bersifat uang belanja keperluan sehari-hari, maka sisanya perlu ditanyakan kejelasannya, jika ternyata sisa ini tidak diberikan buat istri, maka istri wajib menjaga dan menyimpannya untuk keperluankeperluan rumah tangga. Dan tidak boleh mengambil tanpa ijin suaminya. Karena ini adalah hukum asal. Hukum asal bahwasanya wajib bagi istri menjaga harta suami, dan tidak mengambil kecuali dengan ijin dan kerelaan suami, karena harta ini sifatnya amanah atas istri, amanah yang harus dijaga, tidak boleh diambil tanpa adanya kerelaan dari suami. Namun, terdapat pengecualian dari hukum asal ini, dalam artian seorang istri dibolehkan mengambil harta suami tanpa ijin suami, dalam kondisi-kondisi di bawah ini:

Kebolehan mengambil harta suami tanpa ijin jika suami tidak mau memberikan nafkah wajib bagi istri dan anaknya. Namun ‘mengambil’ di sini dibatasi dengan cara yang ma’ruf atau secukupnya tanpa berlebih-lebihan. Ketika seorang istri diuji oleh Allah dengan suami yang bakhil, tidak mau memberi nafkah baginya ataupun anak-anaknya secara ma’ruf, maka dalam kasus ini ia dibolehkan mengambil secukupnya dengan ma’ruf. Mengambil secukupnya untuk keperluannya juga keperluan anaknya dengan tanpa ijinnya, hal ini pernah terjadi pada masa nabi, dimana seorang shohabiyah bernama Hindun binti Athbah Ra berkata: ya Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan seorang laki-laki yang pelit, dia tidak memberikan kepadaku harta yang mencukupiku dan anakanakku kecuali apa yang aku ambil sedangkan dia tidak tahu. Maka nabi menjawab: “ambillah yang mencukupimu dan anakmu secara ma’ruf”. Kejadian dalam hadits menunjukkan kebolehan mengambil harta suami tanpa ijin jika suami tidak mau memberikan nafkah wajib bagi istri dan anaknya. Namun ‘mengambi’ di sini dibatasi dengan cara yang ma’ruf atau secukupnya tanpa berlebih-lebihan. Inilah salah satu sisi keadilan Islam terhadap kaum wanita, mengangkat kedholiman darinya, menjauhkan kesulitan atau kesusahan atau disebut dengan istilah “raf’ul haraj” adalah salah satu sifat syariat islam. Sehingga dengan ini, istri tetap dapat melakukan fungsinya sebagai istri dalam merawat keluarganya dikala ia mengabdikan dirinya secara total untuk keluarganya. Bersedekah dari harta suaminya jika ia mengetahui bahwa suaminya itu memberikan ijin jika ia tahu, atau memang suami telah memberikan ijin secara global tentang ini, maka ia dibolehkan bersedekah dengan cara ma’ruf sesuai dengan adat yang ada. Misalnya memberikan sesuatu yang sepele seperti memberikan makanan kepada tetangga dalam rangka menjaga adab dengan tetangga, memberikan makanan segar yang cepat rusak jika tidak diberiikan ata jika tidak segara dimanfaatkan, ataupun memberikan uang kepada peminta atau pengamen, hal ini dibolehkan. Hal ini Sesuai dengan hadits yang diri-

wayatkan oleh Aisyah Ra, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:. ‘Jika wanita menafkahkan dari makanan rumahnya tanpa menimbulkan mafsadah (masalah), maka ia mendapatkan pahala dengan apa yang dinafkahkannya dan bagi suaminya mendapatkan pahala dengan apa yang diusahakannya. Penanggung jawab gudang juga mendapatkan hal yang sama, masing-masing dari mereka tidak mengurangi pahala sebagian lainnya sedikit pun” (HR. Bukhori Muslim) Sehingga dalam hal ini, suami pun mendapat pahala karena istrinya telah bersedekah dari hartanya, walaupun tanpa ijinnya. Hal ini pun pernah terjadi pada rumah nabi, dimana Aisyah meriwayatkan bahwa suatu ketika mereka menyembeli kambing, lalu nabi datang dan bertanya: “apa yang tersisa dari kambing it?”. Aku (aisyah) berkata: tidak tersisa apa-apa kecuali pahanya. Lalu nabi bersabda: semua masih tersisa kecuali pahanya”. Di sini, keluarga nabi telah bersedekah dengan semua kambing kecuali pahanya, dan ketika nabi tahu hal ini, nabi tidak mengingkari namun justru mengakui hal ini dan mendukungnya dengan menerangkan bahwa apa yang mereka sedekahkan itulah yang tersisa. Kasus ini bukan merupakan penyianyiaan harta suami, juga tidak merusak harta suami, justru ia adalah salah satu pintu kebaikan untuk suami. Hal ini juga berlaku hadiah-hadiah kecil buat kerabat ataupun tetangga. Adapun selain dua point di atas, maka seorang istri wajib baginya untuk meminta ijin kepada suaminya jika ingin mengambil harta suaminya. Wallahu a’lam. Semoga Allah menjadikan kita, para ibu dan para istri menjadi wanita yang dapat menjaga harta suami sehingga dengan ini merupakan salah satu cara bagi kita untuk meraih surgaNya. Aamin Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Buletin Triwulan

17


Doa dan Dzikir

‫ص ِغي ًرا‬ َ ‫َر ِّب ا ْر َح ْم ُه َما َك َما َر َّب َيا ِني‬

“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]

ْ ‫َر َّبنَا‬ ِ ْ ‫ني يَ ْو َم يَ ُقو ُم‬ ‫اب‬ َ ‫اغ ِف ْر ِلي َو ِل َوا ِل َد َّي َو ِلل ْ ُم ْؤ ِم ِن‬ ُ ‫ال َس‬

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:41]

ْ ‫َر ِّب‬ ‫ني‬ َ ‫اغ ِف ْر ِلي َو ِل َوا ِل َد َّي َو ِل َ ْن َد َخ َل بَيْ ِت َي ُم ْؤ ِم ًنا َو ِلل ْ ُم ْؤ ِم ِن‬ َّ ِ‫َات َو َل ت َِزد‬ ِ ‫َو ْال ُ ْؤ ِمن‬ ِ ِ ‫الظ‬ ‫ني ِإ َّل تَ َبا ًرا‬ َ ‫ال‬

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orangorang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]


Santai Sejenak

Profesi Anak Ibu Penjual Kue Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue, Bapak: “Sudah berapa lama jualan kue?” Ibu: “Sudah hampir 30 tahun.” Bapak: “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?” Ibu: “Anak saya ada 4, yang pertama di KPK, ke dua di POLDA, ke tiga di Kejaksaan dan yang ke- empat di DPR, jadi mereka sibuk sekali pak...” Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum... Lalu, berbicara kesemua hadirin yang menyertai beliau, “Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi... karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumah mewah...” Bapak: “Apa jabatan anak ibu di POLDA, KPK, KEJAKSAAN dan DPR?” Ibu : “Sama... jualan kue juga...”

Sumber: http://www.ketawa.com/ (Author)

Buletin Triwulan

19


Belajar Bahasa Arab ‫تعلم اللغة العربية‬ Ummu Sumayyah

‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

Jika nama warna mau di gunakan untuk Muannath (betina) maka akan berubah pula tulisan dan sebutan warna, contoh :

‫ ال َو ْر َدةُ َح ْم َراء‬/ ‫الْ َقل َ ُم أَ ْح َم ُر‬ َ ْ / ‫الْبَ ْح ُر أَ ْز َر ُق‬ ‫القِ يبَ ُة َز ْر َقاء‬

ُ ‫ال َْك ِل َم‬ َ ْ ‫ات‬ ‫يد ُة‬ َ ‫ال ِد‬ Kosa Kata Baru

َ ْ / ‫ض ُر‬ َ ْ‫الْ َو َر ُق أَخ‬ ‫ض َراء‬ ْ ‫الزِ ي َرةُ َخ‬ َّ / ‫َاب بُنِّي‬ ‫الطاوِ لَ ُة بُ ِّنيَ ُة‬ ُ ‫الكِ ت‬ ‫الس َّيا َرةُ َس َماوِ يَة‬ ُ ِ‫الْقَم‬ َّ / ‫يص َس َماوِ ي‬

Jawablah latihan ini, sebelum lihat jawaban yang benar di bawah:

) ‫ َر َمادِ َّية‬- ‫ ( َر َمادِ ي‬........ .... ُ‫الس َجا َدة‬ ِّ .1

) ‫ص ْف َراء‬ َ - ‫ص َفر‬ ْ َ‫( أ‬

.......... .... ‫ ال َّث ْو ُب‬.2

) ُ‫ الز َّْه َرة‬- ‫ بَنَف َْس ِجيَة ( الز َّْه ُر‬............. .3 Jawaban yang benar :

‫ الزهرة‬- ‫ أصفر‬- ‫رمادية‬ Selamat kepada pemenang edisi lalu :

: ‫مبروك للفائزة في العدد السابق‬

Ummu Khadijah - Riggae

20 Buletin Triwulan

Warna-warna

َ ‫األ ْل َوان‬

Putih

‫أَبْ َيض‬

Hitam

‫أَ ْس َود‬

Merah

‫أَ ْح َمر‬

Hijau

َ ْ‫أَخ‬ ‫ضر‬

Kuning

‫ص َفر‬ ْ َ‫أ‬

Biru

‫أَ ْز َرق‬

Orange

‫بُ ْرتُ َقالِي‬

Ungu

‫بَنَف َْس ِجي‬

Abu-abu

‫َر َمادِ ي‬

Merah muda

‫َو ْردِ ي‬

Coklat

‫بُنِّي‬

Merah hati

‫ُعودِ ي‬

Biru langit

‫َس َماوِ ي‬

Warna terang

‫ات‬ ْ ِ ‫لَ ْو ٌن َف‬

Warna gelap

‫لَ ْو ٌن َغامِ ْق‬


Cerita anak

Kisah Alif dan teman -teman

Yuk, Berbakti kepada Ibu K’Uya Hh…hh…..hh…., Badu berlari terengah-engah sambil tertawa sendiri. Alif dan Taufan serempak memanggil, “Du….Badu ada apa, seperti dikejar-kejar seseorang.” Badu pun menjawab, “ Ada deh……tapi sudahlah, pokoknya aku puas kali ini. Yuk, kita bermain bola.” Badu pun berlari menuju lapangan bola. Alif dan Taufan pun menyusul Badu sambil menggeleng-gelengkan kepala keheranan. Ketika permainan sedang seru-serunya, tiba-tiba Amir datang dan berteriak-teriak, “Badu…..pulang cepat…. ibumu mencarimu ke mana-mana dari tadi.” Badu tidak menghiraukannya, dia masih asyik bermain bola, dan berteriak, “Ah biarlah, ibu memang begitu…tidak suka melihat aku bersenang-senang sebentar.” Amir pun menjawab, “Badu pulang lah dulu,karena ibumu kelihatan sangat khawatir tadi, siapa tahu ada hal penting yang dibutuhkan dari kamu.” Badu pun masih asyik bermain bola sambil berkata, “ Ah…sudahlah.. setelah selesai bermain bola pun, aku akan pulang.” Alif dan Taufan memnadangi Badu, mereka mengerti sekarang mengapa tadi Badu berlari sambil tertawatawa. Mereka pun meneruskan permainan bolanya. “Du……Badu…., ayo pulang nak,” terdengar suara ibu Badu yang sedang berjalan menuju lapangan bola. Taufan yang sedang berdiri di dekat Badu pun menepuk punggung Badu sambil berkata, “Badu,…. lihat itu! ibumu datang mencarimu, kasihan sekali sepertinya ibumu sedang sakit.” Badu dengan muka cemberut menghampiri ibunya, “Ah ibu…..ada apa sih, kan Badu sudah bilang Badu mau bermain bola, ibu bisa menyuruh kakak untuk membeli obatnya,” Badu menggerutu. Ibunya pun menghampiri Badu dengan langkah pelan-pelan, “Iya, ibu sudah beli obat sendiri tadi ke warung karena kakakmu belum pulang, ibu hanya khawatir karena kamu belum makan nak, sejak pulang sekolah, kamu langsung pergi begitu saja sambil marah. Ayo pulang dulu, makan dulu….baru nanti

bermain lagi.” Teman-temannya pun serempak berkata, “Iya Du, makan dulu…kita juga mau istirahat sebentar kok.” Akhirnya Badu dan ibunya pun pulang. Pada saat mereka duduk-duduk di bawah pohon, kak Jamal datang menghampiri mereka dan berkata, “ Lho kok sudah berhenti, padahal kakak mau bergabung dengan kalian.” Alif pun menjawab, “Iya kak…sedang beristirahat sebentar sambil menunggu Badu. “ Kemudian mereka pun menceritakan kejadian yang tadi. Kak Jamal pun duduk bersama mereka, “ Mendekatlah kalian, kakak akan bercerita tentang kisah Juraij, seorang ahli ibadah yang karena lebih mengutamakan sholat sunnahnya daripada panggilan ibunya, akhirnya dia pun mendapatkan ujian dari Allah sebagaimana doa ibunya. Makanya kakak berpesan, berbaktilah kepada kedua orang tua kita, karena itu adalah perintah Allah dan adik-adik tahu kan…betapa beratnya orang tua kita dalam mengasuh kita, mereka bekerja keras, dan terutama ibu kita, yang mengandung kita selama 9 bulan di dalam kandungan, menyusui kita, merawat kita di saat kita sakit, dan ketahuilah bahwa betapa besar hak ibu yang patut diterima dari kita, anakanaknya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, seperti yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Suatu saat datang seorang laki-laki kepada Rasulullah, lalu bertanya, “ Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab, “Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab : “Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab :”Ibumu!”. Sekali lagi ia bertanya, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Bapakmu!”. “Nah sekarang kita tahu kan, hak orang tua kita, terutama ibu kita, “ anak-anak mengangguk . “Ya, kak….sekarang Badu juga menyesal telah membuat ibu khawatir,” jawab Badu. Semua teman-temannya menoleh,”Lho kamu sudah datang lagi, Du.” Kak Jamal pun tersenyum, “Yang penting, jangan diulangi ya….yuk kita bermain bola lagi.”

Buletin Triwulan

21


Healthy Life

O

steoporosis berasal dari bahasa Yunani, osteo = tulang dan porosis= penuh dengan lubang. Osteroporosis adalah penyakit tulang keropos yang meningkatkan risiko patah tulang di usia tua. Apakah penyebab osteoporosis? Saat kita beranjak tua, tulang-tulang kita menjadi menipis karena setelah usia 30 tahun tingkat pembuatan sel tulang baru lebih rendah dari tingkat kehilangan/kerusakan sel tulang. Bila hal itu terjadi, tulang akan kehilangan mineral, massa dan struktur sehingga membuatnya lemah dan mudah patah.

Tulang yang menyangga tubuh memiliki umur kepadatan. Berolahraga adalah salah satu cara mencegah agar tulang tidak mudah keropos. Rata-rata usia optimal kepadatan tulang berada pada 20 hingga 30. Melewati usia tersebut, kepadatan tulang akan semakin menurun, yang biasanya disebut osteoporosis. Pada wanita menopause, penurunan akan terjadi lebih cepat. Selain karena faktor usia, penurunan kepadatan tulang juga dipengaruhi oleh perilaku hidup. Misal, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman alkohol, terlalu banyak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, atau makanan yang mengandung garam tinggi, serta kurang berolahraga. Agar tulang tidak mudah keropos, selain mengurangi konsumsi beberapa makanan di atas, berolahraga wajib dilakukan. Berikut ini beberapa latihan yang bisa membantu menjaga kepadatan tulang agar tidak mudah keropos. Berlari, melompat, berjalan akan memberikan tekanan pada tulang. Tekanan itu akan mendorong pembentukan kepadatan tulang. Tak punya waktu khusus untuk berlari, joging, jalan cepat? Lakukan dengan naik turun tangga selama berada di kantor.

22 Buletin Triwulan

Osteoporosis: Tulang Keropos Yang Membahayakan Ummu Abdurrahman & Ummu Nisa

Apa yang Anda butuhkan agar tulang tetap kuat dan sehat? Minum susu, mengonsumsi keju dan berolahraga? Hal tersebut memang sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang. Namun, ada beberapa pantangan agar tulang Anda tidak mudah keropos,


Latihan Beban. Selain membesarkan massa otot tubuh, berlatih beban juga bagus untuk menjaga kepadatan tulang. Coba mulai melakukan latihan beban sebanyak 8-10 repetisi, dua sampai tiga kali dalam satu minggu. Yoga atau Pilates. Yoga dan pilates merupakan jenis latihan kelenturan tubuh. Ketika tingkat kelenturan atau fleksibiltas tubuh semakin tinggi, maka manfaatnya bagi tulang akan semakin baik. Untuk mendapatkan kelenturan, juga bisa dengan melakukan peregangan sebelum berolahraga, sebelum atau setelah bekerja, dan setelah bangun tidur. Apa yang Anda butuhkan agar tulang tetap kuat dan sehat? Minum susu, mengonsumsi keju dan berolahraga? Hal tersebut memang sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang. Namun, ada beberapa pantangan agar tulang Anda tidak mudah keropos. Pantangan tersebut berasal dari makanan. Salah memilih makanan bisa membuat tulang Anda rapuh. Selain itu takaran makanan yang tidak tepat bisa mengganggu penyerapan kalsium. Berikut lima makanan yang tidak baik untuk tulang. 1.Kafein,

gonsumsi garam. Idealnya, seseorang mengonsumsi garam sekitar 2.300 miligram perhari

Selain karena faktor usia, penurunan kepadatan tulang juga dipengaruhi oleh perilaku hidup. Misal, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman alkohol, terlalu banyak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, atau makanan yang mengandung garam tinggi, serta kurang berolah raga.

Kafein dapat mengganggu penyerapan kalsium Anda. Kafein yang terlalu banyak menyebabkan kalsium terbuang lewat urine. Hindari kopi dengan kadar kafein yang tinggi agar pertumbuhan tulang Anda tidak terganggu. Daripada minum kopi, lebih baik Anda menggantinya dengan susu yang mengandung banyak kalsium dan baik untuk tulang.

Alkohol berkontribusi terhadap keroposnya tulang, terlebih pada orang yang sudah tua. Zat yang ada di dalam alkohol menghalangi penyerapan kalsium yang berfungsi untuk membentuk tulang ketika Anda makan. Jumlah alkohol yang tertimbun dalam tubuh menyebabkan tulang kehilangan kalsium. 5.Terlalu banyak protein Protein penting untuk membangun tulang yang sehat dan kuat, tapi kalau jumlahnya terlalu banyak ternyata juga tidak baik. Wanita membutuhkan sekitar 46 gram protein sehari dan pria membutuhkan sekitar 56 gram. Terlalu banyak protein dapat mengubah keseimbangan pH tubuh kita yang dapat menyebabkan keropos tulang. Osteoporosis dapat dicegah dengan asupan vitamin D harian sebesar 200-400 unit. Banyak multivitamin dan suplemen kalsium yang juga mengandung vitamin D. Rata-rata satu tablet multivitamin tersebut mengandung 400 IU vitamin D. Karena itu satu tablet multivitamin setiap hari sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin D Anda.

3.Garam

Vitamin D adalah vitamin yang larut di lemak yang secara alami hanya tersedia pada sedikit sekali jenis makanan. Vitamin D2 (ergocalciferol) terdapat pada beberapa tumbuhan dan jamur. Beberapa jenis ikan yang berlemak, seperti ikan cod, tuna dan salmon, mengandung vitamin D2 karena mereka memakan alga yang mengolah vitamin D dengan bantuan sinar matahari.

Semakin banyak garam yang kita konsumsi, semakin banyak kalsium yang kita terbuang melalui urin dan keringat. Orang yang sering mengonsumsi garam lebih banyak kehilangan kalsium daripada yang jarang men-

Selain dari makanan, jangan lupa untuk menjaga gaya hidup Anda. Gaya hidup sehat ditambah pola makan yang seimbang akan menguatkan tulang Anda. (Disarikan dari berbagai sumber).

2.Soda Kandungan fosfor yang ada di dalam asam fosfat (cola), dapat mengganggu penyerapan kalsium. Mengonsumsi minuman bersoda satu atau dua gelas berefek negatif pada kesehatan tulang. Soda bisa menyebabkan Anda terlihat lebih tua, cepat menopause dan kekurangan kalsium serta vitamin D. Untuk itu batasi minuman

4.Alkohol

ini sebelum merapuhkan tulang Anda.

Buletin Triwulan

23


Alam Islami

Republik Uzbekistan adalah negara di Asia Tengah, yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet yang merdeka 1 September 1991. Wilayahnya berbatasan dengan Kazakhstan di sebelah barat dan utara; Kirgizstan dan Tajikistan di timur; dan Afganistan dan Turkmenistan di selatan. Bahasa resminya bahasa Uzbek, sebuah bahasa Turkik, tetapi bahasa Rusia tetap dipergunakan secara luas. (http:www.Wikipedia.org) Peradaban Islam di Uzbekistan Sebagai negara berpenduduk mayoritas pemeluk Islam, yaitu sekitar 85 persen dari populasi Uzbek yang mencapai 27,5 juta jiwa, nilai-nilai keislaman pernah mendapatkan tekanan sangat berat ketika wilayah itu berada di bawah kekuasaan Soviet. Akan tetapi, tekanan yang berat justru membuat nilai-nilai keislaman itu tertanam dalam pada warga Uzbekistan. Peradaban Islam masuk ke Uzbekistan pada sekitar abad ke-8. Ketika itu pasukan kekhalifahan Arab dari Persia menguasai Mawarannahr (lahan yang berada di antara sungai), yaitu wilayah di antara Sungai Amudarya dan Sungai Syrdarya. Masuknya pasukan kekhalifahan Arab itu membawa ajaran Islam, yang langsung bisa diterima rakyat setempat. Akan tetapi, jauh sebelum itu, beberapa abad sebelum Masehi, beberapa suku nomad dari Iran telah lebih dahulu tiba di wilayah yang sekarang bernama Uzbekistan itu. Mereka membangun kota-kota dan jaringan irigasi untuk menjadikan lahan padang rumput di wilayah itu lahan pertanian produktif. Beberapa kota terkenal sebagai kotakota peradaban Islam ada di negeri ini, seperti Taskent, Merv, Urgench, Kiva, Samarkand, dan Bukhara kota kelahiran perawi hadits terkenal Imam Bukhari. Kota Taskent , sebuah daerah yang tenang, dalam sebuah gedung pusat aktivitas ‘The Mufti of Uzbekistan’, pemimpin agama tertinggi di Uzbekistan. Di Taskent ini terdapat peniggalan masa kekhalifahan Utsman bin Affan yang sangat berharga yaitu Al Qur’an tertua yang tertulis pertama yang dibukukan, karenanya ia disimpan dalam sebuah lemari kaca yang menempel ke dinding. Sayangnya, karena sudah berusia ratusan tahun, Al-Qur’an ini tidak utuh lagi. Saat ini yang tersisa

24 Buletin Triwulan

Uzbekistan Negeri Indah Mutiara Islam Yang Terlupakan Noor Amin

Masuknya Islam melahirkan sejumlah filsuf cemerlang, seperti Abu Nasr Farabi, Imam al-Bukhari, Narshaki, Nadjimmiddin Kubro, Abu Ali ibnu Sina, serta para penyair seperti Rudaki, Yusuf khas Khadjib, Ahmad Yassavi, dan Abu Bakr-al-Khorezmi. hanya tinggal sepertiganya saja atau sekitar 250 halaman lagi. Ayat-ayatnya saja ditulis dalam bahasa Hejaz dan ditulis di atas kulit rusa. Disebutkan bahwa Khalifah Ustman membuat lima salinan dari Al-Qur’an ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam. Selain yang ada di

Taskent, salinan lainnya juga masih tersimpan di Museum Topkapi di Istambul, Turki. Tidak jauh dari lokasi penyimpanan AlQur’an, ada juga sebuah rumah yang ternyata menaungi benda bersejarah lainnya, yaitu helai rambut Rasulullah SAW. Selain Al-Qur’an tertua, helai


rambut ini juga menjadi salah satu koleksi bersejarah yang dimiliki Uzbekistan. (Demikian tulis http://www. republika-com.) Kota Tua Samarkand, dapat disejajarkan dengan kota-kota dunia seperti Alexandria, Babylon, Byzantium, Athena, dan Roma tempat sejarah tua dunia berkembang dan membangun peradaban manusia. Saat ini Samarkand berkembang menjadi kota terbesar kedua setelah Tashkent. Jejak kebudayaan Islam terlihat jelas di kota ini dengan berkembangnya kerajinan karpet yang menjadi salah satu tradisi kerajinan Islam tradisional. Jumlah sekolah juga sangat banyak dan menjadi bukti bahwa di sini ilmu pengetahuan Islam berkembang sejak lama. Di Samarkand lahir ulama-ulama besar seperti Abu Manshur Maturidi dan Abul Qasim Al-Laitsi As-Samarkandi Bukhara, kota ini banyak disebut oleh para sastrawan besar Islam dalam karya-karyanya. Konon, nama Bukhara berasal dari bahasa Mongol, yakni ‘Bukhar’ yang berarti lautan ilmu. Pasukan tentara Islam pertama menjejakkan kali di tanah Bukhara pada 674 M di bawah pimpinan panglima perang, Ubaidillah bin Ziyad. Namun, pengaruh Islam benar-benar mulai mendominasi wilayah itu pada 710 M di bawah kepemimpinan Qutaiba bin Muslim. Sejarah besar Bukhara terukir karena kota ini menjadi salah satu pusat intelektual dunia Islam. Saat itu, di Bukhara bermunculan madrasah-madrasah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dengan sistem ‘home schooling’. Anak yang berusia enam tahun mulai mendapat pendidikan dasar selama enam tahun. Setelah itu, anak-anak di Bukhara bisa melanjutkan studinya ke madrasah. Pendidikan di madrasah dilalui dalam tiga tingkatan, masing-masing selama tujuh tahun. Keseluruhan pendidikan di madrasah harus ditempuh selama 21 tahun. Tak heran, penduduk Bukhara terkenal sangat terpelajar dan memiliki kemampuan yang baik dalam menulis. Jengis Khan sempat menghancurkan kota ini secara brutal dan menggerus sebagian besar bukti kekayaannya. Namun tak urung tokoh-tokoh ilmuwan jelas dunia lahir di sana. Selain Imam Bukhari, di Bukhara lahir Ibnu Sina yang kebesarannya tak usah diperbin-

Sebuah undangundang pada tahun 1998 melarang rakyat Uzbek mengenakan “pakaian agama di depan umum cangkan lagi. Lahir pula tokoh-tokoh ilmuwan dan sastrawan lain seperti alBazzar, dan Lutfullah an-Naisaburi. Masuknya Islam melahirkan sejumlah filsuf cemerlang, seperti Abu Nasr Farabi, Imam al-Bukhari, Narshaki, Nadjimmiddin Kubro, Abu Ali ibnu Sina, serta para penyair seperti Rudaki, Yusuf khas Khadjib, Ahmad Yassavi, dan Abu Bakr-al-Khorezmi. Gerakan baru Islam pun berkembang pesat karena keistimewaan yang dimilikinya, antara lain kebebasan berpikir atau dikenal sebagai Mutaziliya, Ismailiya, dan Sufisme.(Kompas, Sabtu, 23 Januari 2010) Muslim Uzbekistan di Masa Sekarang. Uzbekistan mayoritas muslim terbesar dibandingkan dengan negara-negara bekas Soviet lainnya, yang juga ikut terkena imbas fobia Islam yang sukses dilancarkan Barat di era milenium ini. Tragedi di kota Andijan yang disinyalir menewaskan 7 ribu muslim disana menjadi bukti. Pemerintah presiden Karimov melakukan aksi kekerasan terhadap sebuah kelompok muslim yang dianggapnya akan merongrong kekuasaannya. Pada awal Maret 2012, perwakilan dari Dewan pemerintah mengontrol kegiatan spiritual Umat Islam di Wilayah Namangan. Meminta agar kamera dipasang di dalam Masjid dan di sekitar 181 masjid di daerah tersebut, seperti yang dilansir Regnum. Pihak berwenang berdalih bahwa pemasangan kamera-kamera tersebut bertujuan untuk “pengawasan” keamanan seperti pencurian di beberapa masjid. Namun, Imam Masjid Uzbekistan yang tinggal di seberang perbatasan di Kyrgyzstan mengatakan kepada Radio

Layanan Uzbekistan Free Eropa bahwa ia yakin “pihak berwenang berusaha untuk mengendalikan apa yang terjadi selama sholat, untuk melacak apa yang imam katakan kepada para jama’ah. Bahkan otoritas Uzbekistan telah melarang penjualan pakaian Islami, khususnya jilbab dan burqa, di beberapa pasar Tashkent. Setelah menerima perintah lisan, vendor di beberapa pasar termasuk pasar besar Chorsu, cepatcepat menarik kerudung dan penutup lainnya dari rak mereka. Pemerintah setempat dilaporkan menyita beberapa pakaian. “Pakaian Islam menjadi dijual di bawah meja,” katanya. “Saya menjualnya dari rumah, tetapi hanya untuk pelanggan dipercaya,” dikutip dari Eurasia. Sebuah undang-undang pada tahun 1998 melarang rakyat Uzbek mengenakan “pakaian agama di depan umum”. Hukuman berkisar dari denda lima sampai 10 kali upah minimum bulanan sampai 15 hari di penjara. Dan undangundang tersebut terutama menargetkan kaum Muslimin. Selama bertahun-tahun, pemerintah Uzbekistan telah mencoba untuk menekan apa yang mereka lihat sebagai manifestasi fundamentalisme Islam, khususnya di Lembah Ferghana konservatif sehingga kaum Muslimin Uzbekistan mendorong mereka menyembunyikan identitas Muslim mereka. (siraaj/arrahmah.com) Tantangan dakwah Islam memang tiada habisnya, tak terkecuali juga di Uzbekistan. Tanah ini pernah menjadi mutiara Islam dan hanya dengan dakwah Islamlah negeri ini bisa kembali menjadi mutiara yang dahulu pernah dibuktikan oleh putra-putra terbaiknya, seperti Imam Bukhari, Ibnu Sina, AlKhawarizmi, Al-Biruni, dan lainnya.

Buletin Triwulan

25


Sekilas Info Bagi kita warga Negara Indonesia yang tinggal di Kuwait, Nama Masjid Indonesia sudah tidak asing lagi. Lokasinya ada di daerah Reggae satu area dengan gedung Public for Youth and Sport, sama seperti kebanyakan Masjid yang ada di Kuwait masjid ini dilengkapi dengan musholla untuk wanita dan di bagian luar terdapat satu kamar untuk tempat tinggal penjaga masjid yang sering kita sebut haris. Haris ini juga bertugas untuk menjaga kebersihan masjid dan area disekitarnya. Halaman parkir Masjid Indonesia cukup luas sehingga sangat memungkinkan untuk menyelenggarakan acara keIslaman diluar masjid.

sebagai

Masjid Indonesia Di Kuwait

Pusat Kegiatan Keislaman Masyarakat Indonesia Di Kuwait

M

asjid adalah simbol keislaman. Ia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam, karena masjid merupakan bentuk ketundukan umat kepada Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari masjid merupakan bangunan tempat sholat kaum muslim. Tetapi karena akar kata masjid mengandung makna tunduk

dan patuh, jadi hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah SWT. Al Qur’an menjelaskan dalam QS Jin 18 yang artinya :” Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah sesuatu di dalamnya selain Allah.”

Sebagai sarana pemersatu umat Islam Indonesia yang tinggal di Kuwait, banyak kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Indonesia di Kuwait menyesuaikan dengan fungsi masjid itu sendiri yaitu sebagai tempat ibadah, tempat menambah ilmu agama, tempat pembinaan para jamaah ,pusat kegiatan ibadah sosial atau muamalah dan sebagai penyambung tali sillaturrahim seluruh umat Islam Indonesia di Kuwait. Untuk mewujudkan keseluruhan fungsi masjid Indonesia, Takmir Masjid telah banyak menyelenggarakan kegiatan baik secara rutin maupun kegiatan tahunan, diantaranya : 1. Sebagai pusat Ibadah,

Masjid Indonesia telah menyelenggarakan secara rutin sholat jumat dengan khutbah berbahasa Indonesia. Dua even besar yang rutin diadakan setiap tahun adalah Sholat Idul Fitri dan Idul Adha yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Indonesia di Kuwait dengan khutbah berbahasa Indonesia. Tentunya sholat jamaah lima waktu juga ada di masjid ini dengan Imam dan Muadzin yang telah ditunjuk oleh kementrian Awqaf Kuwait. Di bulan Ramadhan, I’tikaf 10 hari terakhir dan sholat qiyamul lail rutin diadakan dilanjutkan dengan sahur bersama.


2. Tempat menambah Ilmu agama dan pembinaan jamaah. Banyak kegiatan telah diprogramkan oleh takmir masjid Indonesia, dan berjalan secara rutin walaupun beberapa diantaranya ada yang berhenti karena kurangnya jamaah yang hadir, seperti pengajian remaja masjid, kajian Islam intensif untuk ibu ibu, tahsin Al Quran untuk bapak bapak. beberapa kegiatan yang masih berjalan secara rutin sampai sekarang adalah Kajian siroh dan hadist Arbain setiap hari jumat, Tahsin dan Tahfidz untuk anak anak Indonesia setiap hari kecuali rabu dan jumat. Dan pengajian non rutin lainnya yang diadakan saat hari-hari besar Islam. 3. Tempat koordinasi kegiatan sosial dan muamalah

Santunan untuk anak yatim, beasiswa dan santunan Lansia adalah kegiatan unggulan masjid yang terus berlangsung sampai saat ini. Donatur berasal dari jamaah masjid Indonesia dan sumbangan disalurkan kepada anak yatim dan lansia di beberapa daerah di Indonesia. Sampai saat ini masjid Indonesia telah menyantuni lebih dari 150 anak yatim, beasiswa anak kurang mampu dan lansia. Selain itu kegiatan sosial yang lain adalah membantu saudara kita yang terkena musibah sakit/meninggal saat berada di Kuwait. Sumbangan berasal dari spontanitas jamaah yang biasanya berkumpul saat sholat jumat. Di luar dua kegiatan tersebut ada juga kegiatan rutin pengumpulan dana saat terjadi bencana alam atau musibah perang. Beberapa yang telah dilakukan adalah musibah tsunami Mentawai, gunung Merapi, korban banjir

di Jakarta, banjir Wasior, sumbangan untuk Gaza dan Syiria . Pengumpulan dana untuk sembako yang dibagikan untuk warga kurang mampu di Indonesia rutin dilakukan setiap bulan Ramadhan selain pengumpulan zakat fitrah dan zakat mal. Juga kegiatan pengumpulan hewan Qurban untuk disembelih di Indonesia. Ada juga satu kegiatan bermanfaat di Kuwait yang pernah dilakukan yaitu donor darah. 4. Sarana bersillaturrahim Umat Islam Indonesia yang tinggal di Kuwait.

Selain beribadah nilai sillaturrahim juga terjaga saat diadakannya acara sholat Idul fitri dan idul adha, karena bisasanya dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan sarapan bersama. Sekitar 500-700 warga akan hadir di acara ini, anak anak juga terhibur dengan acara pentas seni anak islam yang di persiapkan oleh Takmir Masjid Indonesia. Acara buka puasa bersama yang rutin diadakan saat ramadhan di hari jumat dan sabtu, juga saat puasa Arafah, puasa Asyuro. Di sini selain beribadah puasa , mendapatkan taushiyah juga sillaturrahim terjaga dengan sesama jamaah yang hadir di acara ini yang biasanya berjumlah

sekitar 200 an orang.Takmir Masjid Indonesia tidak melupakan anak anak dalam rencana program nya, acara annual children day dan tarhib ramadhan anak rutin diadakan untuk menambah pengetahuan agama juga sebagai ajang bersosialisasi untuk anak anak Indonesia di Kuwait. Dari banyaknya kegiatan yang diadakan Takmir Masjid Indonesia di Kwt tentunya tidak akan bisa terselenggara secara baik tanpa adanya peran serta dari jamaah masjid itu sendiri. Keterlibatan warga Indonesia sangat bagus baik dalam bentuk pendanaan maupun kepanitiaan dalam mempersiapkan semua program di atas, tentunya ditambah dengan kekompakan sesama pengurus Takmir itu sendiri untuk mengoptimalkan fungsi dan peran masjid sebagai pusat pembinaan umat. Semoga Masjid Indonesia di Kuwait ini bisa menjadi sentral dinamika umat yaitu selain sebagai pusat ibadah juga mempunyai fungsi social yaitu sebagai sentral kegiatan seluruh umat Islam Indonesia di Kuwait. Dan semoga kita semua termasuk dalam kelompok sebagai orang mukmin sejati karena kita memakmurkan masjid sebagaimana firman Allah dalam surat At Taubah ayat 18 : “ Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah lah orangorang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.� Aamin Ya Robbal Aalamiin. (Ummu Ridho)


Dapur Al Husna

Frozen Food Buatan Ibu

oleh : Asti Setiap ibu pasti selalu ingin yg terbaik buat buah hatinya...apalagi klu sudah menyangkut soal makanan buat keluarga, pasti ibu akan selektif memilih makanan sehat yang aman dan tetap harus enak.... Edisi dapur kita kali ini..kami share resep nuget yang enak dan sehat buat keluarga, mudah membuat nya , dan lnsya Allah anak-anak yang susah makan sayur akan menyukainya..selamat mencoba.

Nuget Ayam Sayur Bahan 100 gr ayam di haluskan 100 gr jagung manis kaleng 50 gr jamur rajang halus 1 ikat bayam , ambil bagian daunnya saja, lalu iris kasar 100 gram wortel, diparut kasar 100 gram tepung terigu 5 butir belur, dikocok lepas 1/2 buah bawang bombay, dicincang halus 3 siung bawang putih goreng kemudian haluslan.,

Bahan 200 gr udang di haluskan 100 gr ayam di haluskan 100 gr wortel parut kasar 1 butir telur 80 gr tepung tapioca 20 gr tepung terigu 2 lembar roti tawar tanapa kulit(rendam dalam 50 cc susu lalu hancurkan) ½ sdt lada bubuk ½ sdt garam 1 ½ sdt gula ½ sdt bawang putih bubuk 4 siung bawang putih goring di haluskan Bahan Pencelup: 1 butir telur, dikocok lepas 100 ml susu

28 Buletin Triwulan

1/2 sendok teh merica bubuk 1/2 sendok teh pala bubuk ( bila suka ) 2 sendok teh garam1 sendok teh gula pasir Bahan Pencelup: 1 butir telur, dikocok lepas 100 ml susu 400 gram tepung roti halus Cara Membuat: Aduk rata semua bahan kecuali bahan celupan... Cetak diloyang yg sdh di olesi minyak goreng... Kukus selama 30 menit atau sampai seki-

400 gram tepung roti halus Cara Membuat: Campur semua bahan kecuali bahan celupan, olesi loyang dengan minyak lalu masukan adonan dalam loyang. Kukus sampai sekiranya matang lalu dinginkan baru di potong – potong. Campur susu dan telur untuk bahan celupan. Celupkan nugget dalam telur lalu masukan dalam tepung roti, lakukan sampai semua nugget tertutup roti, goreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan.

ranya matang... Potong – potong. kemudian Celupkan potongan tersebut kedalam telur. lalu Gulingkan nugget yang sudah dicelupkan kedalam telur keatas permukaan tepung roti. ulangi 1 kali lagi langkah ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik.Goreng sampai matang Aduk rata semua bahan kecuali bahan celupan... Cetak diloyang yang sudah di olesi minyak goreng... Kukus selama 30 menit atau sampai sekiranya matang...

Nuget Udang Ayam


Kreasi Anak

Assalamualaikum, Ananda semua,..Yuk berlomba menjadi generasi yang kreatif melalui hobi ananda semua. Caranya.....? Kirim kreasi ananda baik gambar, tulisan pengalaman, maupun hasil kreativitas ke alamat buletin Al Husna di Email: alhusnakuwait@gmail.com. Dan ingat...ummi akan memberi hadiah bagi siapa saja yang hasil kreasinya ditampilkan di bulletin.

Riyan,

4,5 Yea

n

India l Rasyid A . a r Zah ait Fatima 2D,Kuw School

Hanan Hanifah, New Pakistan English School UKG B Kuwait

rs , Ku

wait


Ibuku Malaikatku Caendys Endah

Kutahu luka hidup tak akan pernah usai Tetapi dengan satu senyummu saja, mampu menutup arak awan menjadi sebentuk lengkung pelangi indah.

Terimakasih IBU, demi malammalam lelahmu yang senantiasa memunajabkan namaku Sungguh malaikat diatas sana telah

Kutahu tapak kakimu hingga kini masih penuh darah

membisikku jika lantunan lafas di Do’a mu yang khidmat telah sampai disisi Allah.

Tetapi dengan satu tatapan hangatmu saja telah menyelip milyaran kekuatan di langit dadaku.

kelak tak ada lagi pembatas antara resah dan takut jikalau nantinya engkau terlebih dulu kembali kepangkuan sang Illahi.

Tanpa do’a dan kecupmu yang jatuh pada teduh subuh, selamanya aku akan tersesat di belantara dosa, mengotori tiap desah nafasku, pula Dunia kelam-menghitam.

Engkau lah malaikat itu IBU

Tanpa do’a dan kecupmu yang jatuh pada lirih sepertiga malam, aku hanya bagaikan debu yang terbang jauh tanpa berpusara pada arah. Terimakasih IBU, demi detail airmatamu Terimakasih IBU, demi bulir peluh payahmu

Yang telah menitipi jiwaku sebilah ‘keikhlasan’ atas berbagai nikmat dari sang Khalik . Sungguh , Tak ada balasan yang setimpal kuhadiahkan buatmu IBU, selain selarik Do’a. IBU, Seluruh cinta dan kasihmu selamanya akan hidup di relung sanubariku

ove L I You ! Mom


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.