Edisi 16 Januari 2013

Page 8

8

FAKTA KARAWANG

rabu, 16 januari 2013

Akan Digusur, Pedagang Stasiun Kranji Datangi DPRD Kota Bekasi

foto: net

DIKEPUNG: Kota Bekasi dikepung banjir. Kendaraan yang melintas di wilayah kota nyaris tak bisa berjalan lantaran air yang menggenang.

Jalanan dan Perumahan

di Kota Bekasi Tergenang

BEKASI KOTA-Akibat hujan yang terus menguyur Bekasi sejak Selasa (15/1) dinihari, Perumahan dan beberapa ruas jalan di wilayah Kota Bekasi tergenang air Beberapa ruas jalan di Kota Bekasi tergenang air. Ruas jalan tersebut antara lain Jalan Raya Pekayon, Jalan Raya Kartini Bekasi Timur dan Jalan Komplek Pemda Lama. Bahkan, genangan air sempat mencapai lutut orang dewasa. Komplek perumahan sep-

erti Perumahan Rawalumbu juga tergenang air. Maman, salah satu warga, menyatakan air sudah masuk ke rumahrumah warga sejak dini hari tadi. ‘’Yang paling parah di RW 31, sama yang dekat dengan Masjid Ataqwa,’’ kata Maman, Selasa Siang (15/1). Maman mengaku sejak tadi pagi belum ada petugas kelurahan atau kecamatan datang ke lokasi untuk melihat kondisi warga. Warga pun kini terus

waspada apabila air masuk ke rumah warga lagi. Perumahan Perumnas Rawalumbu memang termasuk daerah yang rawan banjir. Hal ini berdasarkan data yang dirilis Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi. Setidaknya ada 39 titik perumahan yang masuk kategori rawan banjir. Beberapa ruas jalan di Kota Bekasi tergenang air. Ruas jalan tersebut antara lain Jalan Raya Pekayon, Jalan Raya Kartini

Bekasi Timur dan Jalan Komplek Pemda Lama. Bahkan, genangan air sempat mencapai lutut orang dewasa. Komplek perumahan seperti Perumahan Rawalumbu juga tergenang air. Maman, salah satu warga, menyatakan air sudah masuk ke rumahrumah warga sejak dini hari tadi. ‘’Yang paling parah di RW 31, sama yang dekat dengan Masjid Ataqwa,’’ kata Maman, Selasa Siang (15/1).

BEKASI TIMUR – Lahan tempat berjualan bakal kena perluasan tempat parkir, puluhan pedagang Kaki-5 di Stasiun Kranji dan Bekasi resah. Mereka mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, untuk meminta perlindungan dan juga solusi agar lahan mereka berjualan di sekitar Stasiun Kranji Bekasi tidak di gusur oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI), Selasa (15/1). Kedatangan mereka untuk meminta perlindungan agar tidak di gusur oleh pihak stasiun kranji, karena mereka sudah 10 tahun berjualan di sekitar lingkungan stasiun kranji. Ada sekitar 121 pedagang kios dan 200 pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lingkungan stasiun kranji. Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Stasiun Kranji, Kota Bekasi, H. Amiri, lahan yang sudah di tempati selama 10 tahun tersebut, oleh PT. KAI akan dilakukan penggusuran paksa kepada pedagang stasiun. “Kami mempunya wakil rakyat maka dari itu, kami mengadu meminta perlind-

ungan dan meminta solusi agar tidak terjadi anarkis masa dan kami harap anggota dewan bisa membantu kami,”ujar H Amiri kepada beritabekasi.co, saat ditemui di Kantor DPRD Kota Bekasi, Selasa (15/1). Kedatangan para pedagang Stasiun Kranji, diterima anggota dewan komisi B, Mulyanto. Ia mengatakan, pihaknya menyarankan agar para pedagang sebelumnya membuat surat pengaduan dan setelah itu, komisi B akan menindaaklanjuti surat pengaduan tersebut. “Saya sudah mengarahkan agar para pedagang Stasiun Kranji terlebih dulu membuat surat pengaduan yang di serahkan ke kami. Kemudian, nanti kami akan memanggil pihak bersangkutan untuk mencari solusi agar tidak terjadi pembongkaran,” kata Mulyanto. H. Amiri berharap anggota dewan DPRD Kota Bekasi dapat menghentikan PT KAI yang akan melakukan penggusuran paksa kepada pedagang stasiun khususnya di Stasiun Kranji dan Bekasi. (net)

Maman mengaku sejak tadi pagi belum ada petugas kelurahan atau kecamatan datang ke lokasi untuk melihat kondisi warga. Warga pun kini terus waspada apabila air masuk ke rumah warga lagi. Perumahan Perumnas Rawalumbu memang termasuk daerah yang rawan banjir. Hal ini berdasarkan data yang dirilis Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi. Setidaknya ada 39 titik perumahan yang masuk kategori rawan banjir.(net)

Kali Sadang Tumpah, Rumah Nyaris Tenggelam

foto: net

TERENDAM: Banyak rumah warga terendam akibat Kali Sadang meluap.

CIBITUNG - Tingginya curah hujan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi membuat Kali Sadang meluap. Akibatnya ribuan rumah di Kecamatan Cibitung terendam banjir dan nyaris tenggelam. bahkan di beberapa titik banjir mencapai ketinggian satu meter setengah dan itu membuat aktifitas warga menjadi lumpuh. Beginilah suasana perumahan villa mutiara jaya, Desa wanajaya, Kecamatan Cibitung, tampak sebagian warga mencoba membersihkan rumahnya dari sisa sisa air yang sempat memasuki rumah mereka dan sebagian warga ada yang duduk duduk santai di depan rumah. warga terpaksa tidak pergi bekerja dan anak anak tidak bersekolah, mereka lebih memilih tinggal dirumah, karena akses jalan terendam banjir dan bila di paksakan motor yang mereka kendarai akan mogok. Menurut Selamet Riyadi, warga setempat mengatakan dalam satu bulan ini banjir sudah lima kali melanda tempat ting-

gal mereka. “Banjir tersebut disebabkan sempitnya Kali Sadang yang tidak dapat menampung debit air sehingga luapan air bila hujan deras mengguyur wilayah mereka dan tidak berfungsinya drainase di wilayah tersebut,” katanya. Riyadi menambahkan Setidaknya tujuh ratus kepala keluarga (KK) di dua rw Desa Wanajaya, harus siap mengungsi bila hujan deras. Hingga saat ini belum ada perhatian apalagi bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. Warga berharap pemerintah daerah secepatnya memberikan solusi mengenai permasalahan banjir di wilayah tersebut, yang sudah sekian lama tanpa ada realisasi untuk memperbesar Kali Sadang, serta perbaikan drainase yang sudah tidak memungkinkan. Sementara itu banjir tersebut menjadi wahana bermain bagi anak anak,mereka menikmati berenang dan bermain air tanpa memperdulikan resiko seperti sakit, karena air banjir yang kotor.(net)

foto: net

DEMO: Para guru honorer melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati.

BKD Terima Terima Aspirasi Guru Honorer BEKASI KOTA – Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) akhirnya menjelaskan serta menerima aspirasi guru honorer yang tergabung di Komite Guru Bekasi. Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pagi tadi, Pihak Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi akan mendampingi KGB ke Badan Kepegawaian Nasional perihal tuntutan guru honorer yang ingin diangkat menjadi CPNS. Pelaksana Teknis BKD Kota Bekasi, Fadlin Kamal, yang pada kesempatan itu menemui demonstran, menyatakan bahwa Pemkot Bekasi tidak memiliki kewenangan untuk mengangkat honorer menjadi CPNS. Semua kewenangan

tersebut ada di Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan Kemenpan. Fadlin pun menyebut hal ini sesuai dengan PP No.56 Tahun 2012. Pemerintah Kota Bekasi, menurut Fadlin, hanya melakukan pemberkasan. Nantinya Kemenpan, BKN, Badan Pengawasan Keuangan dan Keuangan (BPKP) akan membentuk tim untuk melakukan verifikasi dan validasi dari berkas yang diajukan Pemkot. ”Kami sudah melakukan pemberkasan sebanyak 3200 orang TKK termasuk semua guru honorer dan sudah kami ajukan ke BKN dan tinggal menunggu saja tim investigasi untuk Bekasi,” kata Fadlin kepada wartawan, Senin (14/1). (net)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.