Edisi 16 Januari 2013

Page 11

11 Rabu, 16 Januari 2013

Revitalisasi Pasar Baru Ditolak Warga KARAWANG - Rencana revitalisasi Pasar Baru Karawang yang ditolak oleh pedagang di pasar tersebut, ternyata juga tidak didukung oleh beberapa kalangan di Karawang. Salah satunya oleh LSM Lodaya Karawang. Lodaya menilai bangunan pasar tersebut masih layak digunakan oleh pedagang di pasar tersebut."Kalau kami melihat, saat ini belum waktunya untuk melakukan revitalisasi pasar tersebut, karena kami menilai pasar tersebut masih layak digunakan oleh para pedagang," ujar Yusuf Nurwenda sekretaris Lodaya Karawang, ketika ditemuai dikantornya, senin (15/1). Yusuf mengatakan, seharusnya Pemkab Karawang lebih memfokuskan diri pada revitalisasi pasar Cilamaya dan pasar Renggasdengklok, yang dinilai kondisi bangunanya sudah sangat tidak layak untuk digunakan para pedagang."Revitalisasi kan tujuannya untuk memperbaiki kondisi pasar, kalau saya membandingkan, seharusnya yang harus direvitalisasi itu, pasar Cilamaya dan pasar Renggasdengklok, bukan Pasar Baru Karawang," kata Yusuf. Yusuf menilai, pemerintah terkesan memaksakan rencana revitalisasi pasar tersebut. Hal tersebut dapat terlihat dari ngototnya pemerintah untuk

melakukan revitalisasi pasar yang berada di Kota Karawang tersebut."Seharusnya pemerintah melakukan pendekatan dulu terhadap pedagang, tanya dulu kepada mereka, karena bagaimanapun pedagang itu hidupnya dari pasar tersebut. Jangan sampai, rencana tersebut mengganggu kehidupan para pedagang yang berjualan di pasar tersebut," tambah Yusuf. Yusuf menuding, jika pemerintah terus memaksakan rencana revitalisasi pasar tersebut, pemerintah memiliki kepentingan sendiri, tanpa mengindahkan hak-hak yang dimiliki para pedagang. Oleh karena itu, dirinya berharap para pedagang di pasar tersebut untuk terus melakukan perlawanan terhadap rencana pemerintah itu." Kami siap mendampingi para pedagang, karena kami melihat ada kepentingan besar sekelompok orang, dalam rencana revitalisasi pasar baru Karawang, dan kepentingan itu akan sangat merugikan sekali para pedagang," katanya. Sebelumnya diberitakan, tidak hanya pemerintah yang "bermain" dalam rencana revitalisasi pasar baru Karawang anggota DPRD Karawangpun dinilai ikut "bermain" dalam rencana pembangunan Pasar Baru Karawang. Permainan

yang dilakukan oleh wakil rakyat tersebut, dilakukan semata-mata untuk mencari keuntungan pribadi, dalam proyek yang ditolak oleh beberapa pedagang pasar tersebut."Saya menduga, ada beberapa anggota DPRD yang ikut bermain, dalam rencana pembangunan pasar baru Karawang, hal itu sudah mulai kelihatan, dari hasil rapat yang dilakukan oleh DPRD, dengan beberapa instansi Pemkab Karawang, yang berhubungan dengan rencana revitalisasi pasar baru Karawang," ungkap Yono Kurniawan Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Hukum (JMPH) Karawang, kepada Fakta. Yono menilai, permainan yang dilakukan oleh anggota DPRD dalam rencana pembangunan pasar baru tersebut, biasanya dilakukan dengan cara-cara yang tidak terlihat oleh khayalak banyak, karena biasanya anggota DPRD memainkan perannya dari sisi pengawasan saja. Namun dibalik perannya itu, kadang tak jarang, dibelakangnya, ada muatan-muatan lain yang tidak terlihat dengan kasat mata."Bisa saja untuk suksesi salah satu investor yang ada, atau bisa juga agar bisa mendapatkan jatah dari investor yang akan membangun pasar tersebut," ujar Yono.(ssp)

foto: dendy

AMBRUK: Masih dalam proses pekerjaan, atap kelas baru SDN Citarik tiba-tiba ambruk.

Konstruksi Berkualitas Rendah Ambruknya Atap SDN Citarik 02 yang masih dalam Proses Pekerjaan

A.J. Koswara

KARAWANG – Ambruknya atap bangunan SDN Citarik 02 di Kecamatan Tirtamulya, disebabkan lantaran kontruksi yang kualitasnya sangat rendah. Dalam hal ini, baja ringan penyangga atap menggunakan bahan yang jauh dari standar. Seperti diungkapkan Camat Tirtamulya, A.J. Koswara, saat melakukan peninjauan langsung di lokasi, Selasa (15/1). Dikatakan dia, jika dalam hal ini pihak rekanan menggunakan bahan yang standar Indonesia dan

bukan KW, tentunya kejadian seperti ini tak akan terjadi. “Masa masih dalam pekerjaan proyek rehab, kok sudah ambruk lagi. Inikan membuktikan ada yang tak beres dari bahan yang digunakan,” ujarnya. Dari kejadian ini, dia berharap pihak rekanan mau bertangungjawab dan untuk pihak penyelenggara proyek bisa mengambil pelajarannya. “Ke depan harus selektif dalam hal rekanan yang akan mengerjakan proyek-proyek seperti ini,”

katanya. SDN Citarik 02 Tirtamulya, padahal masih dalam tahap pekerjaan rehab kelas. Proyek yang bersumber dari DAK 2012 itu, baru dikerjakan di akhir tahun 2012. Namun, belum juga 50 persen pekerjaan itu selesai, tiba-tiba, Senin (14/1), bangunan yang tengah dalam proses pekerjaan itu, ambruk. Pihak rekanan, yang mengerjakan proyek tersebut, berdalih kalau ambruknya atap bangunan itu dikarenakan faktor alam, bencana alam.(dpn)

Lompat Pagar Demi Menuntaskan Rasa.... Dari Halaman 1

foto: solehudin

TENANG: Suasana tenang para pedagang di Pasar Baru Karawang.

Jangan Takut yang Baru Dari Halaman 1

Nurma juga mengaku menyukai hal-hal yang baru. Baginya, ada ungkapan, jangan pernah takut dengn sesuatu yang baru. Sebab sesuatu yang baru itu adalah ilmu.

Termasuk juga dengan teman baru. Baginya, banyak teman jauh lebih nyaman, dari pada punya satu musuh. “Ya iyalah teman baru juga saya suka. Kan banyak teman lebih baik,” ujarnya. Dalam kesehariannya, mojang yang punya hobi nyanyi

dan olahraga bola voli ini sikenal sebagai pribadi yang supel dan pandai bergaul. Uma, dengan siapa saja akrab dan cepat akrab juga dengan orang yang baru dikenalny a. Maka tak heran kalau mojang berkulit putih mulus ini juga banyak temannya.(bay)

BSM Tolak Pelunasan.... Dari Halaman 1

Sementara itu ketika dikonfirmasi, Frida yang dimaksud oleh PNS tersebut, hingga berita ini diturunkan tidak bisa dihubungi. Ketika Fakta

Karawang mencoba bertanya kepada beberapa pegawai di lingkungan Dinkes, mereka menyatakan bahwa Frida sudah lama tidak masuk kantor. Bahkan meja kerjanya juga sudah kosong. Begitupun ketika hendak

meminta keterangan dari pihak BSM Cabang Cikampek, pihak BSM menolak untuk memberikan penjelasan. Bahkan meninta Fakta Karawang untuk langsung mendatangi kantor pusat BSM di Jakarta. (hsn)

DBMP Diminta Segera.... Dari Halaman 1

an, sampai saya juga tidak berani pulang kesana," tambah Nurlela. Komisi C juga mewanti- wanti agar DBMP Karawang di tahun ini dapat merealisasikan anggaran sesuai dengan harapan masyarakat Karawang."Semua persiapan harus dilakukan secara maksimal. Sehingga realisasi pembangunan bisa dilaksanakan secara utuh," tegas Nurlela. Anggota Komisi C yanglain, Bambang Maryono mengatakan, Saat ini publik sudah mempersepsikan kalau pemerintah lamban dalam melaksanakan pembangunan.

Bahkan menurutnya, tidak hanya eksekutif saja yang disebut tidak bisa kerja, DPRD pun terkena imbas dari persepsi publik yang terbangun saat ini. "Ketika saya bertemu dengan masyarakat, persepsi masyarakat begitu buruk terhadap kinerja pemerintah. Dan itu semua harus kita jawab dengan kerja nyata," ungkap Bambang. Bambang juga mengatakan, kualitas pekerjaan yang ada di DBMP juga harus sangat diperhatikan. Karena saat ini, banyak pekerjaan yang baru saja diselesaikan, namun kondisinya sudah kembali rusak." Jika kondisi itu dibiarkan begitu saja, maka persepsi

masyarakat akan semakin buruk kepada kinerja pemerintah, oleh karena itu kualitas pekerjaan juga harus benarbenar diperhatikan secara serius," katanya. Bahkan menurut Bambang, akibat kualitas jalan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, banyak kecelakaan yang dialami masyarakat, dan tak jarang kecelakaan tersebut menyebabkan nyawa masyarakat Karawang melayang. "Salah satu contoh adalah tetangga saya, karena jalanan berlubang dirinya mengalami kecelakaan, akibat kecelakaan itu dirinya koma di rumah sakit, dan tak lama kemudian meninggal," terang Bambang. (ssp)

harus berbecek-becek ria,” ujar Mince salah seorang penghuni warung di lokalisasi itu. Mince memang cantik. Dia merupakan salah satu cewek terlaris di salah satu warung di lokasi itu. Badannya yang aduhai dipadu dengan kulit yang putih mulus dan ukuran dada yang besar, membuat para lelaki hidung belang tergiur untuk mencicipinya. Apalagi, Mince kerap memakai pakaian minim dan seksi yang memperlihatkan paha dan bagian tubuh lainnya, yang membuat

mata lelaki makin tak bisa berkedip dibuatnya. Meski usaianya masih 20 tahun, tapi Mince sudah berstatus janda dan mempunyai seorang anak. Mince juga bukan orang Karawang, dia mengaku datang dari sebuah daerah di Jawa Barat yang berdekatan dengan Cirebon. Dalam hal melayani tamu, Mince juga mempunyai kelebihan dari yang lain. Dia tidak terburu-buru dalam pelayanan jasa esek-eseknya dan kerap membuat tamu melayang dibikinnya. “Kan saya suka melakukan pemanasan dulu sampai bisa membuat

pria tak sadar. Itu kan biar mereka terkesan dan mau lagi memakai saya,” ujarnya. Mince mengaku datang ke Karawang dan menjadi penghuni warung di lokalisasi pinggir rel kereta api lantaran tuntutan hidup. Dimana dia harus menghidupi anak semata wayangnya sendirian, Sementara bekas suami entah dimana rimbanya dan orang tua juga orang tak punya. “Sebenarnya siapa sih yangmau menjadi perempuan seperti ini? Tapi karena kebutuhan, ya terpaksa saya lakukan juga,” selorohnya

saat berbincang dengan Oyib di warungnya. Tiba-tiba, di tengah perbincangan itu, datang seorang pria. Karena si pria terus memperhatikan Mince, tak lama Mince pun menghampiri pria itu. Tanpa berlama-lama, keduanya pun kemudian meninggalkan warung menuju sebuah kamar yang berada di seberang warung. Dan karena jalanan itu becek, Mince dan pria itu pun memilih jalan yang bisa dilaluinya. Karena sulit menemukan jalan yang bisa dipijak, untuk masuk ke kamar itu, mereka pun terpaksa melompat pagar.(bayu)

Asikin Akui Bayar Lunas.... Dari Halaman 1

belum selesai namun sudah dibayar. Salah satunya adalah pekerjaan Jalan Kosambi-Telagasari. Pekerjaan dengan panjang 1.434 meter, lebar 5 meter bernilai kontrak Rp 3,6 milliar tersebut sudah dibayar 100 persen, meski progres pekerjaannya belum mencapai 100 persen selesai. Namun DBMP berdalih, pembayaran jalan tersebut, dikarenakan progres pekerjaanya sudah lebih dari 95 persen."Kami berani membayar, karena pekerjaan yang belum selesainya tinggal bahu jalan, dan 40 meter saja. Dan masih ada retensi 5 persen dari nilai kontrak," terang Kepala DBMP Karawang saat menerima sidak komisi C DPRD Karawang, selasa (15/1). Asikin juga menjamin, jika dalam proses penyelesaian pekerjaan jalan tersebut pemerintah tidak dirugikan."Kami jamin

tidak ada yang dirugikan dalam hal ini, karena yang belum selesainya hanya dibawah 5 persen," ujar Asikin. Di sisi lain Asikin juga menjelaskan, serapan anggaran di DBMP secara keseluruhan, penyerapan anggaran di dinas yang dia pimpin, secara keseluruhan mencapai 88,25 persen atau Rp 340,1 milliar dari total anggaran Rp 385 milliar. Untuk belanja pegawai dari total anggaran Rp 9,1 milliar, realisasi Rp 8,7 milliar atau 95,88 persen. Sementara untuk belanja langsung dari total anggaran Rp 376,3 miliiar, realisasi. Rp 331,3 milliar atau 88,06 persen. Sedangkan untuk luncuran tahun 2013 untuk pembangunan kontruksi Rp 25,7 milliar, retensi Rp 8,4 milliar dan Silpa tahun 2012 Rp 11,078 milliar. Yakni, Rp 10,7 milliar dari belanja publik, Rp 377,5 juta dari belanja pegawai. "Tidak mencapainya serapan anggaran diangka 90 pers-

en karena adanya beberapa pekerjaan besar yang tidak selesai, pekerjaan tersebut diantaranya, pembangunan jalan Cilamaya-Turi dan jembatan Galuh mas," terang Asikin. Untuk pembangunan jalan Cilamaya-Turi, lanjut Asikin, saat ini progres pekerjaannya baru mencapai 25 persen, sedangkan untuk jembatan Galuh Mas Karawang, progres pekerjaannya sudah lebih dari 50 persen, dan saat ini pekerjaan tersebut diperpanjang 50 hari, dengan denda satu perseribu setiap harinya. "Saya pesimis dua pekerjaan tersebut bisa selesai tepat waktu meski sudah kami tambahan waktu 50 hari. Apabila tidak selesai, kami akan putus kontrak," tegas Asikin. Sementara itu, H. Akhmad Jimmy Zamakhsyari mengingatkan DBMP agar tidak melakukan pembayaran kepada rekanan yang belum menyelesaikan pekerjaannya 100 persen. Oleh karena itu dirinya

meminta kepada DBMP agar intens mengawasi pekerjaanpekerjaan yang dilaksanakan. "Saat ini publik dan media sedang menyoroti pekerjaanpekerjaan dilapangan, jangan sampai dinas melakukan kesalahan, karena kedepannya akan jadi masalah, dan berpotensi rugikan negara," ungkap Jimmy. Terkait dengan pembangunan jalan Kosambi-Telagasari Jimmy mengatakan, berdasarkan informasi yang dirinya dapatkan, per tanggal 31 Desember 2012, pekerjaan jalan tersebut baru mencapai 88 persen."Informasi yang saya dapatkan progresnya belum selesai, tapi kalau Bina Marga yakin itu sudah selesai, ya tidak jadi permasalahan buat kami," tandas Jimmy. Dalam kunjungan secara mendadak ini, Komisi C hanya bisa menjumpai Kepala DBMP, sementara Kepala Dinas Cipta Karya Karawang, sedang tidak ada di tempat.(ssp)

Hebat, Mega Proyek Tak.... Dari Halaman 1

DBMP Karawang. "Ya beginilah adanya, tak jarang pengusaha Karawang menjual pekerjaannya kepada yang lain," kata Asikin. Sementara itu, ketua Komisi C DPRD Karawang, Deden Irwan Rishadi sangat me-

nyayangkan gagalnya megaproyek yang ada di DBMP, pasalnya kedua megaproyek tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Karawang. "Jalan Cilamaya-Turi itu sangat penting untuk masyarakat disana, begitupun dengan keberadaan jembatan Galuh Mas, saya berharap pekerjaan-peker-

jaan tersebut bisa segera diselesaikan," kata Deden. Deden mengatakan, seharusnya DBMP Karawang selektif dalam memilih calon pemenang proyek pekerjaan. Apalagi pekerjaan-pekerjaan tersebut nilainya sangat besar dan dibutuhkan oleh masyarakat Karawang. Dirinya berharap kejadian

seperti ini tidak terulang ditahun 2013 ini. "Saran dari kami, pilihlah pengusaha-pengusaha lokal Karawang yang kredibel, dan memiliki dana untuk mengerjakan proyek-proyek dengan anggaran yang besar seperti proyek Jembatan Galuh dan jalan Cilamaya-Turii," kata Deden.(ssp)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.