Edisi 15 Januari 2013

Page 7

FAKTA KARAWANG

SELASA, 15 JANUARI 2013

HALAMAN 7

DUGAAN KAMPANYE HERYAWAN BANDUNG - Nasib Gubernur yang juga Cagub Jabar Ahmad Heryawan, ditentukan Panwaslu Jabar pada rapat pleno Panwaslu Jabar, Sabtu (19/1) mendatang. Untuk diketahui, Heryawan dilaporkan PDI Perjuangan karena diduga

melakukan curi start kampanye saat bertemu dengan para kepala desa (kuwu) di Cirebon. Heryawan yang datang sebagai gubernur itu, juga dituduh berkampanye dengan menggunakan fasilitas negara. Soal pendalaman kasus,

menurut Komisioner Panwaslu Jabar Deddy Fariduany, saat ini masih dalam tahap pengkajian. Rencananya Jumat (18/1), sebelum pleno digelar, kasus itu akan dibahas bersama Sentra Gakumdu (Penegakan Hukum Terpadu)

yang beranggotakan Panwaslu Jabar, kepolisian, dan kejaksaan. "Setelah dibahas Sentra Gakumdu, nanti hasil kajian, evaluasi, dan rekomendasi akan diserahkan ke Panwaslu untuk dibawa dalam rapat pleno," ujarnya.

Ia memaparkan, pembahasan di Sentra Gakumdu perlu dilakukan untuk mengkaji apakah Heryawan bersalah atau tidak. "Setelah dikaji, baru nanti ketahuan terbukti melakukan pelanggaran atau tidak. Termasuk sanksinya kita

bahas juga," jelasnya. Disinggung soal alat bukti, sejauh ini Panwaslu Jabar belum punya bukti tambahan. Tapi dari bukti yang ada berupa foto, dokumen pemberitaan, serta keterangan pihak terkait, bisa menjadi

landasan untuk melakukan pembahasan dan pengkajian. Soal pengkajian oleh Gakumdu dan rapat pleno Sabtu mendatang direncnakan akan digelar di Kantor Panwaslu Jabar Jalan Turangga 25 Bandung. (jay)

Cuti Kampanye, Aher Sewa Rumah

Kurang Populer, Paslon Sulit Menang BANDUNG - Dua Paslon Gubernur Jabar yakni Cagub Independen Dikdik Mulyana Arief Mansur - Cecep Nana Suryana Toyib dan Cagub yang diusung Partai Golkar Irianto MS Syafiuddin - Tatang Farhanul Hakim, diprediksi sulit memenangkan Pilgub Jabar 2013. Demikian disampaikan Fajrul Rahman, Pengamat dari Sugeng Saryadi Syndicates, baru-baru ini. "Calon independen dan Yance, saya kira tidak terlalu besar kansnya," ujar Fajrul. Ia mengungkapkan, ada permasalahan yang membuat keduan-

ya sulit menjadi jawara pilgub. "Dalam kasus popularitas dan kapabilitas misalnya, dua pasangan ini tidak terlalu menonjol dibanding yang lain," jelasnya. Kandidat independen, menurutnya sangat berat untuk menang karena kurang populer. Sedangkan Yance sulit memenangkan pilgub karena Golkar bermasalah dari segi organisasi. "Independen hanya akan menarik saja, jadi penyeimbang. Kalau problem Yance, Golkar kuat secara nasional tapi lucunya tidak bisa dtrans-

formasikan jadi kekuatan pemilih di daerah. Itu terkait langsung dengan kemepimpinan dan perpecahan di tubuh Golkar itu sendiri," paparnya. Sementara tiga kandidat lain punya keunggulan lebih baik dari segi popularitas, akuntabilitas, hingga kapabilitas sebagai cagub-cawagub. Sehingga tiga pasangan lain yang akan bersaing ketat. Salah satu keunggulan tiga kandidat lain adalah bersanding dengan artis yang populer, masing-masing Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan den-

gan Deddy Mizwar, dan Rieke Diah Pitaloka dengan Teten Masduki. Khusus untuk Dede dan Heryawan, menurutnya juga punya keunggulan sendiri karena berposisi sebagai incumbent yang bisa saling klaim keberhasilan memimpin Jabar. Sedangkan Rieke dan Teten masing-masing punya rekam jejak yang bagus. "Kuda hitam pilgub adalah salah satu dari pasangan tiga ini," tutur Fajrul. Bahkan karena persaingan yang akan ketat, ia memprediksi pilgub bakal berjalan dua putaran. (jay)

BANDUNG - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam waktu dekat akan meninggalkan rumah dinasnya di Gedung Negara Pakuan, Jalan Otista nomor 1, Bandung, untuk cuti sementara waktu. Ia pun akan menyewa sebuah rumah untuk tempat tinggal bersama keluarga. Itu dilakukannya karena dalam tiga minggu ke depan, terhitung sejak tanggal 7 - 20 Februari 2013 sudah memasuki masa kampanye Pilgub Jabar. Melihat waktu kian dekat, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pun sudah mengajukan cuti bertugas kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena Ia kembali maju sebagai Cagub Jabar. Demikian disampaikan gubernur yang akrab disapa Kang Aher ini ke-

pada Fakta Karawang. "Pengajuan cuti sudah. Minggu lalu suratnya diserahkan ke Kemendagri," ungkapnya. Ia menjelaskan, saat ini dirinya masih menunggu keputusan resmi pengajuan cutinya dikabulkan Mendagri Gamawan Fauzi. "Tempat tinggal masih di wilayah Bandung. Rumah di Bandung kan tidak ada, otomatis harus meyewa rumah, karena rumah saya ya di Sukabumi" jelas Heryawan tersenyum. Merujuk pada aturan yang berlaku, memang selama kampanye nanti atau cuti sebagai Gubernur Jabar, Heryawan dan keluarga tidak diperbolehkan menghuni rumah dinas. Diperkirakan, tanggal 5 atau 6 Februari nanti ia mulai memboyong istri dan anak-

naknyanya dari Gedung Negara Pakuan ke rumah sewaan tersebut. "Selain itu, saya enggak boleh memakai inventaris seperti mobil dinas dan lainnya," tandasnya. Sementara disinggung mengenai pakaian dinas dan pakaian kampanye, Heryawan pun mengaku cukup tahu diri. Ia tak akan memakai baju 'kancing merah' yang menjadi icon kampanyenya bersama Deddy Mizwar dalam acara kedinasan. "Saya tahu diri kok. Selama acara-acara yang resmi, saya pakai pakaian dinas biasa. Di luar kedinasan, saya pakai kancing merah. Saya juga harus jeli melihat kapan saat jadi cagub atau gubebur. Ini memang hal yang cukup sulit, karena ada ranah abuabu di situ," tandasnya. (jay)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.