107
Durasi dan frekuensi aktivitas istirahat merak hijau di TNAP dan TNB beragam pada berbagai tipe habitat. Hal ini diperjelas dengan hasil uji chi-square yang menunjukkan nilai χ2
hitung
lebih besar dari χ2
tab
yang berarti terdapat
pengaruh tipe habitat terhadap perilaku istirahat. Pada habitat berhutan di TNAP, merak hijau lebih cepat durasi istirahatnya. Hal ini disebabkan kondisi tajuk yang rapat membuat merak hijau teduh tidak kepanasan walaupun sedang melakukan aktivitas lainnya. Di TNB, merak hijau memiliki durasi yang relatif sama pada habitat savana Bekol, hutan pantai Manting dan hutan evergreen. Akan tetapi Di hutan evergreen TNB merak hijau lebih lambat melakukan aktivitas istirahat di bandingkan savana dan hutan pantai. Karena kondisi habitat di hutan evergreen memiliki tajuk yang rapat dengan vegetasi yang hijau sepanjang tahun, sehingga akan mengurahi terik dari sinar matahari. 5.2.9 Perilaku Tidur Perilaku tidur merak hijau adalah serangkaian kegiatan merak hijau dari mulai memilih pohon tempat tenggerannya (tidur) dilanjutkan dengan memposisikan tubuhnya sedemikian rupa yang diakhiri dengan mengeluarkan suara-suara terakhir tanda berakhirnya aktivitas harian sampai dengan terdengar suaranya di pagi hari tanda dimulainya aktivitas. Merak hijau mengeluarkan suara tipe I saat akan tidur dan setelah bangun. Sebelum bertengger di pohon tidur, merak hijau naik ke pohon tidur dengan cara terbang bertahap maupun langsung. Merak hijau tidur di atas pohon bertujuan agar terhindar dari predator. Pohon yang menjadi pilihan tempat tidur merak hijau biasanya tidak jauh dari tempat terbuka (tempat makan), memiliki ketinggian relatif lebih tinggi dari pohon sekitarnya dan memiliki tajuk tidak lebat dengan percabangan yang mendatar atau relatif tegak lurus dengan batang utama. Di TNAP merak hijau menggunakan jenis pohon untuk tidur diantaranya apak, gempol, randu hutan, bendo, mahoni dan jati, sedangkan pilang, mimbo dan gebang (Corypha utan) menjadi pilah utama merak hijau di TNB sebagai pohon tidurnya (Gambar 50). Berdasarkan pengamatan pohon tidur yang dipilih merak hijau memiliki areal terbuka tempat landasan mendarat saat turun dari pohon tidurnya. Merak hijau