Majalah Mimbar Untan Edisi VI

Page 1

Perilaku Mahasiswa Dalam Dunia Kampus

ISSN: 1979 - 2557

VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010 Tanjungpura MajalahEdisi Mahasiswa Universitas

Edisi VI / Tahun XXVIII / LPM Untan / 2010


Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR | r e d a k s i Majalah Mimbar Untan Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak Pelindung Rektor Universitas Tanjungpura Pembina Pembantu Rektor III Pengarah Kabag. Kemahasiswaan Ketua Umum Odilo Tarigasa Sekretaris Umum Irwan Kurniawan Bendahara Umum Sumarti Dewiyani Divisi PSDM Dewi Hairani (Ketua), Tri Mulyaningsih (Staf) Divisi Litbang Riya Yulharmaini (Ketua) Divisi Penerbitan Ihwan Ridho (Ketua), Rizky Amaliah (Staf) Divisi Penyiaran Agus Witarsa (Ketua), Yulia Citra (staf) Divisi Perusahaan Suri Mayanti (Ketua), Riza Erni (Staf) Pemimpin Redaksi Tri Mulyaningsih Sekretaris Redaksi Riya Yulharmaini Editor Agustinah, Odilo Tarigasa, Sri Pujiyani, Azwar Artistik/layout Irwan Reporter Tri Mulyaningsih, Riya Yulharmaini, Odilo Tarigasa, Sri Pujiyani, Agustinah, Jumadi Budiman, Ellia Marlianti, Andri Setiawan. Fotografer Tina,Tri, Dilo, Icex, dan Ridho Alamat Redaksi Jl Daya Nasional Gedung MKDU Untan, Hp : 081352592596 Blog: lpmu.blogspot.com e-mail : lpm_untan@yahoo.com Percetakan Artha Grafistama, Jl. Pahlawan No. 20 Telp.(0561) 765000-766000 (Isi diluar tanggung jawab penerbit).

Tidak terasa akhirnya majalah mimbar untan telah memasuki edisi yang ke enam. Tiada kata yang dapat kami ucapkan selain rasa syukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah memudahkan kami dalam setiap langkah kami dalam menyusun hingga menerbitkan majalah ini. Dalam perjalanannya mimbar untan selalu didukung oleh rekan-rekan yang perduli dan kritis akan segala hal yang ada disekitarnya. Meskipun begitu, lain orang lain pula sudut pandangnya. Lain kepala lain pula pemikirannya. Begitu juga kami, yang terlibat dalam keredaksian ini, memiliki sudut pandang yang berbeda dalam melihat suatu hal. Meskipun kadangkala perbedaan pemikiran ini menimbulkan suatu perselisihan tetapi kami tetap berusaha tidak menomor satukan ego kami masing-masing sehingga setiap perbedaan yang ada dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Hingga disinilah kami, masih dengan kekompakan kami dengan satu tujuan yakni menyajikan informasi dan mengupas permasalahan yang ada di sekeliling kita hanya demi anda para pembaca yang memang haus akan informasi. Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila kami kurang memperhatikan hak para pembaca atau melakukan kesalah baik sengaja maupun tidak disengaja. Tak lupa kami mengucapkan rasa terima kasih kepada para pembaca, sobat muda sobat mahasiswa, yang telah setiap menunggu setiap terbitan kami. Pada edisi kali ini liputan utama kami membahas tentang lingkungan terutama air sebagai sumber kehidupan yang amat vital bagi kehidupan manusia namun kurang diperhatikan keberlangsungannya. Kerena itulah kami membahas untuk mengetahui akar permasalahannya sehingga dapat segera dicari solusi yang tepat. Tidak jauh berbeda dengan liputan utama, liputan khusus mengangkat permasalahan penyelundupan kayu yang sedari dulu hingga sekarang terus menjadi permasalahan hutan Kalimantan Barat. Sementara itu para pelaku masih bebas berkeliaran dan masih memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang sama berulang kali. Dari sisi kampus, ada berita tentang kebijakan baruUniversitas Tanjungpura mengenai pelaksanaan TOEFL sebagai syarat menyusun skripsi. Selain itu ada juga berita kesehatan dari dunia susu yang dapat dijadikan sebagai lahan bisnis. Tak lupa kami menyajikan hiburan yang menarik berupa cerpen sebagai pelepas lelah setelah puas membaca beritaberita yang lumayan menguras otak. Terbatasnya halaman redaksi berarti terbatas pula celoteh dari kami. Semoga informasi-informasi yang kami berikan dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi sobat muda sobat mahasiswa. Sampai jumpa lagi di edisi mendatang. Salam Pers Mahasiswa! [] Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

3


MIMBAR | i s i

Tengka wang engkaw ang,, Identitas Kalbar yang Teng enggg elam........................ 18

Teladani K olombia Demi Sumber Kolombia Air Bersih Kalbar ........................10 Polusi dari pertambahan penduduk dan kegiatan pembangunan adalah ancaman bagi ketersediaan air bersih. Diperlukan penerapan progresif pembuangan limbah seperti yang dilaksanakan di Kolombia untuk menambah kuantitas dan kualitas air bersih.

Mimbar Kampus ..................... 34

S a y a n g n y a Enggang dan tengkawang nasibnya kini setali tiga uang. Disatu sisi Enggang terancam punah. Sementara tengkawang yang melambangkan kekayaan hutan sudah tidak lagi menjadi primadona. Bicara tengkawang yang berdasarkan peraturan pemerintah no 7 tahun 1999 telah dinobatkan sebagai flora identitas maka akan bicara pula mengenai potensi ekonominya. Hasil olahannya yaitu minyak tengkawang merupakan bahan mentah untuk pembuatan mentega hijau, beberapa produk farmasi dan kosmetik. Oleh karena kemanfaatannya itulah, pada era tahun 1970-an, tengkawang sempat mengalami masamasa jayanya.

Mimbar Humaniora .................. 36 Potr et P embangunan Desa P asak, otret Pembangunan Pasak,

Desa Dipung gung K ota Dipunggung Kota

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor Mahasiswa Untan yang setelah tiga kali tidak lulus ujian TOEFL boleh mengikuti 1 paket training TOEFL untuk mendapatkan setifikat yang bisa dijadikan sertifikat pengganti TOEFL yang sebelumnya dijadikan syarat untuk menyusun skripsi.

Desain Cover Oleh : Irwan Kurniawan

4

Lajunya arus pembangunan yang menghabiskan dana negara hingga trilliyunan rupiah ternyata belum dapat dinikmati oleh semua daerah di Kalimantan Barat sekalipun terletak tidak jauh dari pusat ibukota propinsi. Ini adalah cermin belum meratanya pembangunan negara Indonesia.

Mimbar Pembaca .............................................6 Mimbar Opini ....................................................7 Mimbar Utama ................................................11 Mimbar Sorotan ............................................14 Mimbar Lingkungan .....................................17 Mimbar Essai ...................................................19 Mimbar Selingan ...........................................20 Mimbar Tips ...................................................29 Mimbar Jepretan ...........................................30 Mimbar Realita .............................................32 Mimbar Tokoh ..............................................34 Mimbar Kampus ............................................38 Mimbar Humaniora ......................................40 Mimbar Resensi ..............................................43 Mimbar Sastra ................................................45 Mimbar Budaya ..............................................47 Mimbar Cerpen .............................................51 Mimbar Religi .................................................54

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR |Editorial

Kenaikan Gaji Naik, Dasar Naiknya Harga Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Bahkan tidak juga keputusan orang nomor satu di negeri kita tercinta Indonesia ini. Pemeritah kita kembali berencana menaikkan gaji Pegawai Negri Sipil (PNS), Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) sebesar 10 persen pada tahun 2011. Selain itu mereka juga akan tetap, mendapatkan gaji ke-13. Betapa bersukacitanya masyarakat jika keputusan ini kemudian dibarengi dengan kebijaksanaan ekonomi dan politik yang mempertimbangkan masyarakat luas. Kenaikan gaji PNS selama diimbangi dengan peningkatan kinerja tentu tidak akan menjadi masalah. Yang menjadi masalah ialah apabila setelah gaji PNS yang cukup besar kinerja para PNS malah tidak kian membaik. Bahkan untuk mematuhi waktu kerja yang hanya sekitar 7 hingga 8 jam pun masih sering ada yang mencuri-curi waktu. Bagaimana tidak, di saat jam kantor masih berlangsung rombongan ibuibu berseragamkan PNS sempat-sempatnya memilih-milih sembari menawar pakaian di Khatulistiwa Plasa (KP) Pontianak. Tak hanya itu, sebagian dari mereka yang masih diktator juga terkadang lebih memilih membaca Koran dan minum kopi dibandingkan melakukan pekerjaan mereka. Bahkan, berdasarkan pengalaman penulis sewaktu meminta sebuah data dari sebuah dinas yang seyogyanya selalu siap memberikan informasi, mereka malah saling melimpahkan dari satu orang ke yang lain. Permintaan informasi semakin dipersulit. Jadi mana yang lebih penting bagi para birokrasi ini, melayani masyarakat atau melayani diri sendiri? Selain itu, sanksi terhadap PNS yang melanggar aturan pun masih minim. Sikap mental mereka masih sekedar menunggu perintah dari atasan sehingga timbul sebuah pola perilaku “Asal Bapak Senang�. Mereka tidak tergerak untuk memiliki inisiatif dari dalam diri sendiri untuk memperhatikan kepentingan public yang memang membutuhkan pelayanan mereka. Namun, sepertinya malah timbul paradigma bahwa para birokrasi hanya memperhatikan kepentingan penguasa. Dibandingkan masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Jika pada akhirnya kenaikan gaji untuk yang kesekiannya ini masih tidak mampu memperbaiki kualitas PNS yang ada, lalu masih pantaskah disebut bijaksana untuk memperbesar pembiayaan pemerintah untuk membiayai kinerja para pelayan publik ini yang melayani dengan setengah hati.

Kebijaksanaan menaikkan gaji PNS, TNI dan POLRI ini mungkin didasarkan atas tujuan yang mulia yaitu memberikan kesejahteraan. Namun, pemerintah juga mesti

Karikatur: Tri / Miun

ingat bahwa masyarakat di Indonesia bukan hanya dari kalangan itu saja. Masih ada pegawai kontrakan, buruh, penjahit, tukang sayur, tukang becak dan lainlain. Meskipun gaji dinaikkan tetap saja tidak bisa mencukupi kebutuhan karena harga barang juga ikut naik, sehingga yang jadi korban adalah masyarakat menengah ke bawah yang bukan pegawai. Di saat pemerintah besar-besaran mengumumkan rencana kenaikan gaji ini, para pedagang ikut-ikutan menaikkan harga hampir dua kali lipat. Harga bahan sembako, tarif jasa dan energi semakin melambung. Apalagi kenaikan gaji tersebut hanya untuk lapisan masyarakat tertentu. Saat ini yang diperlukan masyarakat adalah bagaimana pemerintah membuka lapangan pekerjaan dan kestabilan harga di pasar. Jika harga di pasar stabil maka pendapatan mereka akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan pun tercapai. Pemerintah sudah cukup bijak untuk memberikan kenaikan gaji yang layak untuk para pegawai pemerintahan. Akan tetapi pemerintah seharusnya bisa lebih bijak lagi untuk mampu mensejahterakan masyarakat secara umum dan merata.

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

Redaksi 5


MIMB AR |Pembaca MIMBAR FASILITAS UPT PUSKOM TIDAK MEMADAI Assalam wr.wb.. Menurut kami, UPT Puskom di Universitas Tanjungpura belum memadai, karena tidak sebanding dengan mahasiswa Untan yang mencapai 15 ribu mahasiswa. Saat ini computer UPT Puskom yang ada hanya tiga, itu pun yang bisa beroperasi cuma dua. Kami bingung iuran yang dibayar oleh seluruh mahasiswa itu kemana larinya, khususnya untuk UPT Puskom yang setiap mahasiswa wajib membayar Rp 10.000,-/semester, coba kita bayangkan iuran yang 10 ribu itu dikali dengan jumlah mahasiswa yang 15 ribu itu. Hal ini seharusnya perlu dipertanyakan. Bahkan fasilitas-fasilitas yang ada di Fakultas pun masih kurang memadai. Jadi, kami ingin penjelasan tentang pengeluaran yang telah dikeluaran oleh pihak Untan. Jadi saran kami agar mulai sekarang pihak Untan lebih memperhatikan UPT Puskom. Terima Kasih Nabu dan Tsalas Wahyudi, mahasiswa Fakultas Kehutanan.

Minimnya Informasi Beasiswa Bagi Mahasiswa Salam Mahasiswa, TERIMA kasih saya ucapkan kepada LPMU yang telah memuat surat ini Menurut saya saat ini informasi mengenai beasiswa baik melalui media cetak maupun elektronik (situs resmi) di Untan sangatlah minim. Mahasiswa kebanyakan buta dengan informasi-informasi terbaru mengenai kesempatan yang diberikan untuk mereka dalam meraih beasiswa. Meskipun dalam pencarian beasiswa mahasiswa dituntut untuk berperan lebih aktif, namun apabila tidak didukung dengan adanya sarana dan prasarana dari pihak kampus, namanya tetap saja omong kosong. Membantu mahasiswa mendapatkan informasi beasiswa ataupun kegiatan bergengsi lainnya tentunya bukan hanya menguntungkan pihak mahasiswa saja. Hal ini juga pastinya akan berpengaruh terhadap citra baik dari kampus ataupun perguruan tinggi itu sendiri. Semakin banyak siswa yang mendapatkan kesempatan untuk unjuk kebolehan di luar, semakin baik pulalah citra perguruan tinggi itu sendiri. Saya harap kedepannya pihak Untan dapat lebih banyak menampilkan tawaran-tawaran beasiswa bagi mahasiswanya. Teti N Simbolon 6

Resah Oleh Biaya Yang Tidak Jelas Penggunaannya TERIMA kasih kepada Miun yang telah memberikan ruang kepada saya untuk menyampaikan unek-unek saya. setiap tahun biaya-biaya administrasi semakin naik tidak jelas penggunaannya. karena selama ini tidak ada informasi terhadap keuangan untuk setiap biaya tambahan diluar SPP. padahal keuangan untuk itu berasal dari mahasiswa dan untuk kepentingan bersama. Jika dari Pemerintah tidaklah begitu memusingkan. Hak dan kewajiban pasti dimiliki siapapun. Misalkan dana KKM dan PPL terutama di Fakultas FKIP. Tolong pihak yang terkait untuk menjelaskan hal itu dari pada menjadi fitnah yang tak berujung. Apalagi sekarang UU Keterbukaan Informasi sudah disahkan. Saya sebagai mahasiswa yang kurang mampu sangat merasa keberatan jika biaya dipungut tapi tidak jelas penggunaannya. Terima kasih. Mahasiswa FKIP Untan 07

Kurangnya Solidaritas, mudah Diadudomba Terima kasih pada MIUN karena mau menampilkan unek-unek saya di dalam majalah Mimbar Untan ini. Saya mahasiswa Untan angkatan 2006 ingin menyampaikan kerinduan akan akrabnya antar mahsiswa junior dan mahasiswa senior. Dirasakan saat ini rasa senasib sepenanggungan itu mulai pudar terkesan mahasiswa junior cuek bebek dengan masiswa pendahulunya. Atsmosfir di kampus terasa aneh sehingga menjadi sebab keegoisan antar mahasiswa. Bagaimana akan terbentuknya solidaritas dalam membangun bangsa jikalau mahasiswa saja tidak bersatu atau tidak saling kenal. Akan mudah diadudomba dan menjadi pecah belah sehingga mudah dikuasai tangan-tangan jahiliyah yang sangat marak berkembang saat ini yang hanya memikirkan kepentingannya saja tanpa melihat penderitaan orang lain. Mau jadi apa bangsa ini ke depannya?. Tolong renungkan wahai rekan mahasiswaku yang tercinta demi masa depan kita dan generasi setelah kita !!!. Dio Mahasiswa Untan 2006

Celoteh Bang Miun Sungai Kapuas Kebanggaan Kalimantan Barat hendaknya dijaga Bukan dicemari. Contohlah Perancis dimana sungai Tigris yang membelah kota Paris menjadi tempat wisata yang indah dan bersih sehingga menjadi sumber pandapatan daerah yang lumayan besar.

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR |Opini

PERILAKU MAHASISWA DALAM DUNIA KAMPUS Oleh: Uray Salam

Bismillahirrahmaanirrohiim, Tahun ajaran baru datang lagi; semua sekolah juga perguruan tinggi berbenah menyambut kedatangan para pencari ilmu. Kita sebagai masyarakat kampus Untan cukup bangga kerena minat lulusan SMA yang bertebaran se Kalimantan Barat untuk menjadi masyarakat ilmiah di kampus bambu runcing ini cukup tinggi. Kita berharap siklus perpuratan tahun ajaran baru tidak menjadi sebuah ritual tanpa makna. Sebaliknya, kita memimpikan kampus ini menjadi wadah yang dapat mencetak sarjana-sarjana yang mandiri dan berkualitas yang akan menjadi solusi segala permasalahan di negri ini. Masuknya generasi muda di kampus ini sebenarnya adalah sebuah potensi yang luar biasa. Namun sayangnya, untuk sebagian, kedatangan mereka hanya sekedar ingin menyandang gelar mahasiswa tanpa dibarengi attitude kerja keras berkarya untuk diri sendiri apalagi menghasilkan mahakarya. Pendidikan yang mereka terima seperti tak mampu mengantarkan mereka menjadi agen perubahan. Tulisan ini memang tidak ingin terlalu teoritis, tapi ingin memetik yang realistis. Realistis artinya melihat realita kebanyakan mahasiswa yang menimba ilmu di sini. Di sela-sela waktu mengajar, saya suka memperhatikan tingkah polah mahasiswa yang datang ke kampus, juga melihat attitude merekat terhadap proses pendidikan. Kalau saya survey mungkin 80% dari mereka datang tanpa persiapan sama sekali, tanpa tas sekolah, tanpa buku blocknote apalagi buku textbook. Entah apa yang mereka bawa! Dalam hal ini m u -

Penulis: Uray Salam Phd Dosen: FKIP Prodi B. Inggris Untan Jabatan: Koordinator UPT Bahasa Untan

ngkin anak-anak SD lebih baik dari mereka karena anakanak SD selalu bawa perlengkapan komplit ketika datang ke kampus mereka. Secara penampilan mahasiswa lebih pantas disebut pengembara mall ketimbang pengembara ilmu. Belum lagi partisipasi mereka di kelas, loyo! Tak sepatah katapun keluar dari mulut mereka. Rata-rata mahasiswa adalah pendengar pasif; bila ditanya tak ada yang mau jawab, apalagi secara proaktif berdiskusi kritis. Terkadang saya hopless, manggung sendiri tanpa ada reaksi. Di sisi lain banyak mahasiswa yang berprestasi. Mereka aktif mengikuti segala kegiatan baik akademik maupun sosial. Mereka berusaha memanfaatkan segala kesempatan dan fasilitas untuk mengembangkan diri. Tujuan utama pendidikan sebenarnya adalah membangun individu-individu yang memiliki strong karakter. Pendidikan bukan hanya sekedar me-reinvent cognitive power. Mengembangkan diri tidak cukup hanya sekedar mendengarkan ceramah sang dosen, tetapi perlu partisipasi aktif dalam proses pendidikan. Kata orang untuk menjadi petani yang profesional, tak cukup hanya mendengar penjelasan penyuluh, tapi langsung terjun ke lapangan, bekerja di sawah. Di sanalah ladang pembangunan karakter yang utuh, teoritis dan praktis. Potensi kecemerlangan pemikiran tidak selalu secara otomatis menjadi solusi permasalahan. Sering ilmu mahasiswa hanya beredar pada level pengetahuan belaka; it circles in their mind only. Hal ini berbahaya. Pada satu sisi mereka kelihatan pintar; pada sisi lain mereka tak melakukan apa-apa untuk perbaikan. Lihatlah contoh berikut. Suatu hari saya diundang oleh para petinggi mahasiswa yang duduk di jajaran BEM untuk mengikuti dan meramaikan sebuah diskusi ilmiah tentang kenyamanan lingkungan kampus. Ide cemerlangpun bertebaran keluar dari pemikiran mereka. Kita harus begini kita harus begitu; membangun ini membangun itu; punya program ini punya program itu. Pendek cerita diskusinya berlangsung menarik dan memukau. Saya membayangkan pastilah para eksekutif mahasiswa tadi adalah mereka yang terpilih dan hebat berdebat, pantaslah diskusinya meriah. Namun, diskusi tinggal diskusi,

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

7


MIMBAR |Opini teori tinggal teori. Tak banyak yang bisa diharapkan pada orang-orang seperti itu. NATO, no action talk only. Ketika acara selesai, saya sengaja untuk pulang paling terakhir. Saya ingin sekali menyaksikan apakah ada di antara pedebat yang mahir tadi care terhadap lingkungannya. Satu demi satu mereka pergi tanpa merasakan sedikitpun masalah yang telah mereka timbulkan: sampah berserakan, aqua gelas dan botol minuman berantakan, kipas angin masih berderu kencang, lampu listrik masih menyala menerangi ruang yang telah kosong tanpa manusia kecuali saya. Duh ‌ apa artinya diskusi tadi! Cinta lingkungan dan kampus bersih. Mengamankan sampah sendiri sebuah gelas aqua saja tak mampu apalagi menjadi solusi kota Pontianak yang memang terkenal sebagai kota sampah; mematikan lampu dan kipas angin saja tak punya nyali apalagi menjadi penyelesaian krisis listrik dan bocornya ozone. “Mas mas tolong dong lampunya di matikan juga kipas anginnya yah.. pinta saya.â€? Seorang mahasiswa bergegas masuk kembali keruangan untuk melakukan persis apa yang saya minta, tak lebih tak kurang, mematikan kipas angin dan juga lampu. Menuju tempat parkir saya ngobrol dengan mahasiswa tersebut. Lihatlah kita, berdalil kita hebat, berbuat kita nol besar. Tidakkah anda merasa bahwa untuk bisa melaksanakan hasil diskusi tadi kita harus berhati sensitif? Sensitif terhadap sampah, sensitif terhadap pemubaziran listrik. Sering sekali sepulang mengajar saya melewati ruang-ruang kuliah yang sudah sepi tapi listrik dan kipas anginnya masih ON. Bukankah ruangan-ruangan tersebut telah dipakai oleh 40-an orang-orang yang berpendidikan yang

8

&

bergelar MAHAsiswa. Masakkan, mematikan lampu saja harus disuruh padahal kita sudah punya wacana menciptakan kampus modern yang ramah lingkungan! Memang hal tersebut kelihatan kecil, tapi itulah warna yang tampak dari diri kita masingmasing. Person yang tak sensitif walau sudah punya ilmu yang melimpah. Suatu hari, seorang teman dari Amerika datang ke Untan. Karena suasana panas, dia kehausan. Begitu melihat kran air, dia langsung mengambil air dari kran tersebut dan langsung mau diminum. Buru-buru saya mencegahnya; what are you going to do? Teman Amerika tersebut menjawab, I wanna drink, I am very thirsty (saya mau minum karena saya sangat kehausan). Dia menyangka Pontianak sama dengan Amerika, air kran bisa langsung diminum. Tidak! Di sini air kran bukan untuk diminum tapi hanya untuk mencuci dan untung airnya mengalir hari ini, biasanya tidak. Dia terbelalak dan heran. Saking herannya, dia menelpon ibunya yang berada di Amerika. Dia ceritakan bahwa air keran di Indonesia tak bisa diminum! Jawaban ibunya membuat saya terprangah sekaligus menampar muka saya. Ibunya mengatakan, apa yang dipelajari oleh orang Indonesia sampai-sampai masalah air saja mereka belum beres. Gap antara apa yang kita pelajari dengan masalah yang kita hadapi menganga lebar, ilmu yang kita hapal tidak diamalkan, antara diskusi dan solusi tidak nyambung, teori yang tak terealisasi. Akankah anda ingin menjadi sarjana-sarjana yang merana??? Selamat datang mahasiswa baru, tekunlah menuntut ilmu, berbuatlah yang professional dan proporsional.

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR |Iklan

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

9


MIMBAR | U t a m a

Teladani Kolombi Sumber Air Bersih Oleh : Tri Mulyaningsih Polusi dari pertambahan penduduk dan kegiatan pembangunan adalah ancaman bagi ketersediaan air bersih. Diperlukan penerapan progresif pembuangan limbah seperti yang dilaksanakan di Kolombia untuk menambah kuantitas dan kualitas air bersih. Air adalah sumber kehidupan. Hanya 1% dari 71 % cadangan air dunia yang layak digunakan dalam kehidupan. Kini air bersih mulai diperdagangkan karena langka. Berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan reporter pada 12-18 Juli 2010 dari masyarakat umum yang berjumlah 50 orang, 48 % diantaranya lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli air daripada bensin. 46% kuisioner lain melakukan yang sebaliknya dan sisanya abstain.(Lihat Tabel 1 ).

Poling Kuisioner 50 org dari masyarakat umum Apakah anda merasa lebih banyak menggunakan uang untuk membeli air bersih dibanding untuk membeli bensin? Ya : 48% Tidak : 46% Abstain: 6%

SUNGAI KAPUAS menjadi tempat bergantung hidup masyarakat sekitarnya yaitu masy

10

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR | U t a m a

ia Demi h Kalbar

48 %

46 % 6%

Tabel 1. Polling Kuisioner

yarakat Pontianak dan sekitarnya

RIDHO/MIUN

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

Air terdiri dari air angkasa dan air tanah. Air angkasa terbentuk dari penguapan yang jatuh ke bumi sebagai hujan dan mengalir menuju laut, sungai, dan danau. Masyarakat Kalimantan Barat cenderung menggunakan air hujan untuk menopang hidup. Air hujan ditampung dalam wadah yang terbuat dari semen maupun fiber untuk makan-cucikakus (MCK). Salah satunya mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura angkatan 2007, Fera Handayani. Ia memilih air hujan untuk keperluan sehari-hari. “saya mengkonsumsi air hujan karena air PDAM telah tercemar,” tandas Fera. Namun, kebiasaan mengonsumsi air hujan disesalkan Dosen Mata Kuliah Kimia Universitas Muhamadiyah Pontianak, Tuti Kurniati. “Tulang dan gigi konsumen air hujan mudah keropos karena kandungan kalsium pada air hujan lebih sedikit dari air tanah ataupun air mineral,” jelasnya. Masyarakat kota seribu sungai ini juga memanfaatkan air sungai kapuas untuk kebutuhan hidup seperti bahan baku air minum, perikanan, industri, tempat hidup satwa liar, transportasi dan rekreasi. Tak jarang pula sungai ini jadi tempat pembuangan akhir limbah industri dan rumah tangga. Ariansyah misalnya. Remaja 14 tahun ini sudah biasa mencuci baju, mandi dan menggosok gigi menggunakan air Sungai Kapuas. Ia tidak khawatir menggunakan air Sungai Kapuas karena menurutnya mustahil air sungai Kapuas tercemar. “Airnya kan mengalir. Kadang pasang dan surut. Jadi mustahil air ini tercemar,” katanya. Sedangkan pakar kimia Universitas Tanjungpura Thamrin Usman menyatakan, kandungan mercuri di beberapa titik sungai Kapuas sepanjang 1.143 KM mencapai 200 kali lebih tinggi dari ambang batas. Padahal ambang batas maksimal mercuri sebesar 1 ppm (part per million). (Lihat Bagan) 11


MIMBAR | U t a m a

Sumber : Bapedalda

M. Asudan yang berdomisili di Jalan Sepakat II mengaku telah mengetahui pencemaran atas air sungai kapuas yang dipasok PDAM. Namun ia tetap mengkonsumsi air PDAM demi memenuhi kebutuhannya akan air. Mercuri atau hydragyrum (HG) tergolong jenis logam. Manusia memiliki ketahanan tubuh untuk mengontrol logam berat. Namun, ketika akumulasi mercuri dalam tubuh sudah melewati ambang batas toleransi maka akan timbul gejala keracunan mercuri dalam bentuk kerusakan ginjal dan gangguan kerja syaraf otak dan tulang belakang yang berujung pada kematian. PTWI (Professional Tollerable Weekly Intake) yang ditentukan oleh WHO dan FAO, kadar mercuri yang aman dikonsumsi Cuma 0.3 mg/per 12

minggu. Para pecinta ikan juga harus waspada akan bahaya mercuri. Kadar mercuri dalam ikan dapat mencapai 100.000 kali lipat dari kadar air disekitarnya. Ketika dua tetes mercuri jatuh menyentuh kulit, maka dalam waktu dua hari dapat meninggal dunia. Pada 1950an warga Jepang menderita penyakit dengan gejala sulit tidur, kaki dan tangan terasa dingin, penciuman terganggu, kerusakan pada otak, ruam-ruam yang menimbulkan gatal atau benjolan di bagian tertentu. Bahkan bayi-bayi yang lahir pun mengalami cacat karena zat mercuri memiliki kemampuan menembus placenta.Ini disebabkan pencemaran mercuri di teluk Minamata hingga disebutlah sebagai penyakit Minamata. Di Desa Buyat, Minahasa, Sula wesi Utara, banyak warga yang Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

mengeluhkan penyakit dengan ciri serupa. Diduga penyakit ini karena pencemaran mercuri di perairan laut Teluk Buyat yang berasal dari perusahaan tambang emas asing PT. Newmont Minahasa Raya (NMR). Perusahaan ini menjadikan perairan Teluk Buyat sebagai temapat pembuangan tailing atau lebih dikenal sebagai limbah hasil tambang emas. Hal ini senada dengan Ginting (1996) yang mengatakan bahwa kegiatan pertambangan seperti halnya PT. NMR merupakan pengambilan logam dari sumbernya termasuk logam berat dalam pengambilan emas. Biji primer yang terbungkus oleh mineral sulfide yang kaya akan logam-logam diekstrasi untuk memperoleh emas dan kemudian sulfide tersebut dibuang ke alam. Penambangan emas di kalbar


MIMBAR | U t a m a sudah ada sejak dulu. Teknik mendulang emas yang dulu digunakan berganti menjadi teknik pengumpulan emas menggunakan mesin dompeng atau Road Mill untuk menyedot lumpur dan bebatuan. Bahan mercuri lalu dipakai untuk memisahkan biji emas darinya. Limbah hasil penambangan logam mulia ini dibuang langsung ke badan sungai.

Apalagi terdapat banyak Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang beroperasi di hulu Sungai Kapuas. Seperti yang diutarakan Florianus odillo. “Banyak PETI dihulu sungai Kapuas,� ungkapnya. Namun warga Villa Purnama Indah, Darti menepisnya. “Harus diadakan penelitian lanjutan untuk membuktikan hal itu,� imbuhnya. Walaupun pelarangan kegiatan

PETI di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas ini sudah dikeluarkan pada PP No. 75 th 2001 dan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1 P/201/M.PE/1986 yang dengan tegas menyatakan bahwa penambangan rakyat di sungai tidak diperbolehkan. Tapi praktek PETI tetap langsung di hulu sungai ini. (lihat Tabel II)

diolah terlebih dahulu. Tapi kini, kolombia muncul sebagai Negara yang mampu membawa harapan bagi Negara-negara berkembang untuk mampu memperbaiki kualitas airnya. Thomas Black-Arbelaez, seorang ahli ekonomi Kolombia-Amerika, telah merancang penerapan progresif pembuangan limbah. Dalam hal ini industry diberikan kelonggaran untuk memilih dan memutuskan teknologi yang digunakan agar memenuhi baku mutu. Jika in-

dustry tidak mampu memenuhi baku mutu mereka masih boleh beroperasi tetapi mereka harus membayar iuran limbah yang disesuaikan dengan beban pencemaran ke sungai. Akibatnya, industri kemudian mempertimbangkan untuk mengunakan teknologi baru dalam penerapan produksi bersih demi mengurangi limbah dan iuran yang harus dibayarkan atasnya.[]

Tabel II

Sumber : Bapedalda

Sementara dalam kegiatan industry terutama dalam industry pulp dan kertas, senyawa mercuri banyak digunakan untuk mencegah pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan. Sementara dalam kegiatan pertanian, mercuri digunakan sebagai fungisida, insektisida, dan disinfektan. Kolombia pernah merasakan bagaimana buruknya kualitas air sungai akibat pencemaran limbah industry dan domestik yang tidak

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

13


MIMBAR |Sorotan

Ibu Rumah Tangga Gunakan Air Keruh Air merupakan hal yang terpenting bagi mahluk hidup, baik manusia, hewan serta tumbuhan. Kalbar misalnya dikenal dengan 1000 parit dan memiliki sungai terpanjang di Indonesia, namun ternyata sungai yang yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata, ternyata sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan. padahal ketersediaan air besih juga masih belum tersedia secara merata, tentu saja sungai yang menjadi tumpuan masyarakat meski kebersihannya tidak terjamin

Beberapa daerah sungai masih dijadikan sebagai tempat konsumsi dan digunakan sebagai sarana transportasi. Hal itu juga yang dialami oleh beberapa ibu rumah tangga yang berada di pedesaan. Mereka masih menggunakan air untuk mencuci, mandi bahkan sebagai tempat mencuci beras dan sayur setiap harinya, karena air bersih tidak tersedia, adapun air bersih namun jauh dari lokasi permukiman mereka. Ariana, misalnya, salah satu warga dari kelompok perempuan Landak mengatakan bahwa perempuan tidak terlepas dari air, sebab itu pula masyarakat di daerahnya masih menggunakan sungai sebagai tempat penting untuk kelanjutan kehidupan mereka. air sungai yang sudah bermercury tidak dinndahkan, pemerintah juga seolah lepas tangan dari masalah tersebut. “Saya berharap pemerintah bisa

peduli dengan keadaan sarana air bersih. Hal itu harus dilakukan segera, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, adapun yang terlihat langsung di lapangan, di sekitar tempat mereka menggunakan air, juga ada aktivitas penambangan dan penebangan hutan, jadi pemerintah sebaiknya cepat memperhatikan hal ini,” paparnya. Begitu juga dikatakan oleh Siti, warga Landak yang kebetulan lokasi tempat tinggalnya terdapat pertambangan yang sudah terjadi puluhan tahun membuatnya tidak bisa lagi menggunakan sarana air bersih. mereka harus berjalan beberapa kilo meter untuk mendapatkan air bersih di desa sebelahnya. “Biasanya kita mendapatkan air bersih di desa tetangga, karena air di daerah kami sudah keruh, jadi sesudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Jangankan untuk keperluan sehari-hari, untuk digunakan sebagai transportasi pun sudah tidak bisa lagi,” ujarnya. Hendrikus Adam, dari Walhi Kalbar juga mengatakan hal yang pernah langsung ia temui di lapangan ia menemukan di salah satu daerah perkampungan seorang ibu yang sedang mencuci sayur di air yang keruh, 20-25 meter sedang berlangsung aktivitas peti. “Saya prihatin dengan peristiwa

14

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

oleh Agustinah

tersebut, yang saya dengar aktivitas tersebut sudah berlangsung belasan tahun yang lalu, namun sampai kini tidak tersentuh oleh pemerintah. Masalah air yang bermercury itu itu peristiwa lama yang belum diperhatikan pemerintah secara khusus,” ungkapnya. Bahkan, lanjutnya jika di musim kemarau, masyarakat sekitar, pergi kekampung sebelah mencari air bersih untuk minum. Hal itu di akibatkan oleh penebangan hutan dengan skal besar dan aktivitas peti yang masih berlanjut sejak belasan tahun lalu. Hendry, direktur eksekutif Walhi Kalbar mengatakan, beberapa sungai yang sudah rusak akibat pertambangan liar ialah Sungai di daerah sungai Landak, yang sudah sangat keruh dan tidak bisa digunakan untuk transportasi, apalagi untuk keperluan sehari-hari. Daerah lain juga terjadi hal yang sama, namun tidak begitu parah, seperti sungai yang ada di Ketapang, Sintang, Sangau serta Melawi. “Aktifitas peti sudah terjadi sejak lama, rata-rata ada yang sudah selesai dan meninggalkan sisanya yang tidak dipertanggung jawabkan, namun juga ada yang masih berlangsung tanpa sepengetahuan dari pemerintah,” jelasnya kepada Mimbar Untan. ()


MIMBAR |Sorotan

Batas Hutan Belum Jelas, Masyarakat Sudah Jadi Korban Oleh : Agustinah Banyaknya konflik dilapangan yang terjadi mengenai pemetaan hutan oleh masyarakat, karena belum jelasnya batas-batas kawasan hutan yang dilindungi ditanggapi beberapa LSM dan dinas terkait yang berhubungan dengan tenurial. Beberapa konflik yang muncul akibat tata batas yang belum jelas, dan kurangnya informasi untuk masyarakat sekitar kawasan hutan. Seperti yang dikatakan oleh Bejo dari WFI, menurutnya ada beberapa persoalan yang muncul dilapangan karena batas hutan yang belum jelas. Menurutnya di Indonesia hanya ada lima provinsi yang memiliki batas hutan yang jelas. sedang di Kalbar masih belum jelas, permasalahn yang terjadi karena tidak berjalannya tata ruang serta UU 41 yang dilapangan berbeda dengan UU. “Belum ada konsep yang jelas di lapangan. apalagi Konsep tenure dilapangan, masih belum ada aturan main dilapangan. Hak atas tanah. Apakah tenurial, semua masih belum jelas,” ungkapnya saat diskusi di hotel Santika Selasa (22/ 6). Edi Pornomo, Kepala BKSDA menjelaskan, bahwa yang sebenarnya terjadi dilapangan, berbeda.

Karikatur: Meidy

adapun UU 41, sebenarnya bisa dikompromikan. apalagi kawasan Hutan, masyrakat banyak yang dilibatkan, masyarakat menurutnya boleh terlibat langsung dengan penanganan hutan. “Masyarakat sudah kita undang, dan selama batas masih belum jelas, meraka malah diijinkan untuk masuk hutan, boleh mencari ikan, mengambil buah, getah. di Jakarta tidak ada masalah, asalkan mereka ialah masyarakat dari kawasan hutan,” jelasnya. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Loreng, Dari kapuas Hulu. Di Kapuas Hulu kawasan TNBK, ada masyarakat Punan yang sudah hidup didaerah tersebut bertahun-tahun,

karena belum adanya batas yang jelas, mereka masih tetap melaksanakan kegiatan mereka yaitu meramu dan berladang. pastinya membawa peralatan. namun lanjutnya, karena alasan merusak, mereka mambawa parang malah di hukum oleh dinas kehutanan. “Hingga saat ini, mereka masih kasasi, meraka ditangkap karena membawa parang, lalu ditangkap. saya bingung padahal batas hutan belum di buat, tapi mereka sudah dihukum,” tegasnya. Sujarni Aloy, dari AMAN menjelaskan persoalan konflik yang terjadi, karena masyarakat banyak yang tidak tahu, mengenai batas yang mana yang tidak boleh, batas mana

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

yang boleh. apalagi di hutan adat ada yang namanya tanah yang diwariskan kepada mereka, namun itu menjadi problem mendasar, mereka tidak tahu, lalu ditangkap. “Mestinya aturan yang dibuat di Jakarta, mesti ada toleransi pemahaman budaya. Harus ada keterbukaan, sebaiknya konflik tidak terus menerus antara masrakat dengan pemerintah. Kebijakan yang dibuat malah memperkeruh keadaan di masyarakat. tidak ada penyelesaian batas tersebut, selama ini pemerintah untuk menghutanisasikan malah sebenarnya itu hanya sebuah proyek pemerintah, mengatasi pemasaran hasil hutan,” jelasnya. (**) 15


MIMBAR |Sorotan

PENYELUNDUPAN KAYU KE AMBAWANG Oleh Sri Pujiyani

P

erjalanan ini dimulai pada senin 12 juli jam 14.30 WIB menggunakan motor bandung dua tingkat dari Jongkong Kapuas Hulu. Dalam perjalanan kali ini motor bandung membawa 7 Anak Buah Kapal (ABK) motor bandung, saya dan 4 orang penumpang lainnya yang berada di lantai kedua serta ratusan kubik kayu lantai pertama. Kendaraan ini merayap amat lambat menuju hilir sungai kapuas. Saya mencoba mencari tahu penyebab melambatnya kendaraan ini. Memang motor ini terlihat kusam dimakan usia. Bahkan menurut seorang ABK yang berinisial Ba motor ini sempat karam beberapa bulan lalu di Pontianak. Ia bilang kalau motor bandung ini pernah karam ketika dini hari beberapa jam sebelum berangkat menuju hulu kapuas untuk membawa barang dagang yang dititipkan. Menurutnya waktu itu motor bandung penuh muatan. Kecelakaan tersebut pun menelan nyawa seorang ABK yang masih berumur 17 tahun. Malam pun tiba. Seorang ABK berinisial Il mengatakan saat ini motor bandung mendekati Semitau. Ia menyampaikan pesan dari juragan kendaraan ini bahwa penumpang diminta tidak menyalakan telpon genggam dan berjalan diatas kendaraan karena semua lampu akan dimatikan selama motor bandung melintasi semitau. Permintaan ini baru pertama kali saya dengar di kali ke lima mengendarai motor bandung. Karena listrik di motor bandung hanya dinyalakan ketika malam tiba untuk penerangan, menonton TV dan mengisi baterai senter dan

16

Karikatur: Tri

telpon genggam. Lampu pun dimatikan. Suasana terasa begitu pengap. Hanya terdengar suara mesin kendaraan yang semakin keras. Biasanya jika suara mesin semakin keras maka laju kendaraan akan meningkat. Saya dan para penumpang yang lain memilih untuk berbaring saja selama lampu dimatikan. Sekitar setengah jam kemudian lampu kembali dihidupkan oleh Il. Kendaraan tidak lagi melaju kencang tapi tidak juga lambat seperti sebelum melintasi semitau. Penumpang dan ABK kembali berbaring hendak tidur. Setengah jam berbaring dalam keadaan gelap menyebabkan mereka mengantuk. Hanya 3 juragan yang bergantian memegang kendali kendaraan dengan menyusuri sungai yang tetap terjaga. Dimalam berikutnya lampu tetap menyala. Sebentar lagi motor bandung akan melintasi Kota Sintang. Di kanan dan kirinya hanya tampak pepohonan rindang. Namun motor bandung tiba-tiba berbalik arah dan ditambatkan di pinggir sungai. Menurut Il motor bandung ini dikejar polisi. Hal ini membuat para penumpang kecewa karena perjalanan menjadi semakin lama. Padahal biasanya dari jongkong ke Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

pontianak dengan motor bandung hanya tiga hari dua malam. Tapi dimalam kedua ini motor bandung belum melintasi Kota Sintang yang merupakan setengah jalan menuju pontianak. Motor bandung kembali memutar arah menuju pontianak ketika pagi tiba. Setelah melewati beberapa kota, sampailah motor bandung di Pontianak. Il meminta biaya perjalanan sebesar 100.000 rupiah ke tiap penumpang. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 20.30. Para penumpang menyampaikan permintaan untuk diturunkan di pelabuhan Seng Hie kepada juragan motor tambang. Namun juragan menolak dengan alasan takut ditangkap polisi karena membawa kayu illegal. Para penumpang kembali kecewa. Motor bandung terus menyusuri sungai. Akhirnya Motor bandung berhenti 100 meter dari jembatan di Sungai Ambawang. Tampak dikanan dan kiri sungai banyak tumpukan kayu. Baik yang masih berupa gelondongan maupun yang sudah dipotong persegi panjang. Kayu baru diangkat ketika pagi hari. Sudah ada truk dan empat orang lelaki paruh baya yang turut membantu para ABK menurunkan Kayu Illegal itu dari motor tambang.[]


MIMBAR |Lingkungan

Tengkawang, Identitas KalbarYang Tenggelam Kekayaan hutan Kalimantan Barat (Kalbar) sudah dikenal dunia sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun lalu. Hutan dan Kalbar ibarat satu paket yang terpisahkan. Bicara Kalbar, dengan perlahan orang akan juga berbicara masalah hutan. Wajar saja pemerintah Kalbar pada masa awalnya menjadikan burung enggang gading dan biji tengkawang (shorea) sebagai maskot daerah. Enggang gading dan tengkawang merupakan flora dan fauna yang hanya hidup di hutan Kalimantan. Keduanya merupakan lambang kekayaan dan eksotisme provinsi dengan luas wilayah 46.807 km2 ini.

Oleh: Agustinah

S

ayangnya enggang dan tengkawang nasibnya kini setali tiga uang. Disatu sisi Enggang terancam punah. Sementara tengkawang yang melambangkan kekayaan hutan sudah tidak lagi menjadi primadona. Bicara tengkawang yang berdasarkan peraturan pemerintah no 7 tahun 1999 telah dinobatkan sebagai flora identitas maka akan bicara pula mengenai potensi ekonominya. Hasil olahannya yaitu minyak tengkawang merupakan bahan mentah untuk pembuatan mentega hijau, beberapa produk farmasi dan kosmetik. Oleh karena kemanfaatannya itulah, pada era tahun 1970-an, tengkawang sempat mengalami masa-masa jayanya. Kejayaan tumbuhan yang hidup di dataran rendah, pinggiran sungai atau kawasan pegunungan ini hanya berlangsung satu dekade. Pada awal tahun 1980 permasalahan mulai muncul di masyarakat. Mereka

mulai enggan menanam tengkawang lantaran dianggap mulai kehilangan sisi ekonominya. Tengkawang yang hanya dimanfaatkan buahnya dinilai kurang menguntungkan. Klimaks terjadi pada masa krisis ekonomi melanda Indonesia (1997/1998). Tengkawang merupakan salah satu komoditas ekspor yang mengalami imbas terparah. Penurunan nilai ekonomisnya juga sangat jauh. Harga yang semula hanya tinggal Rp7.000 menukik tajam sampai menembus angka Rp4.500. Penurunan kembali terjadi pada tahun 2007 dimana harga tengkawang semakin merosot hingga Rp4.000 perkilogram-nya. Sedangkan untuk tengkawang kering masih cukup stabil yaitu sekitar Rp10.000. Padahal pada saat itu, tengkawang masih menjadi idola beberapa daerah seperti Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu dan Ketapang. Tengkawang dinilai lebih menjanjikan dari sisi pendapatan Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

dibandingkan Gaharu. Penurunan ini cukup mengundang keprihatinan banyak pihak di Kalbar. Tati Rostiwati, salah seorang peneliti dari badan Litbang Kehutanan Kalbar menjelaskan bahwa secara ekonomis, nilai tengkawang memang sudah jauh menurun. Bisa dikatakan saat ini tidak ada lagi pengusaha yang bersedia menjamin membeli tengkawang. “Sejak tahun 1980-an, tengkawang sudah mulai hilang sisi ekonomis. PT Mintawi yang dikenal sebagai pembeli tengkawang sudah tidak lagi bersedia membeli dengan alasan dari sisi kuantitas tengkawang sudah tidak memadai lagi,� jelasnya. Semenjak itu, perlahan tapi pasti tengkawang mulai ditinggalkan. Terancam Punah Menurunnya sisi ekonomis biji tengkawang menjadikan banyak petani mulai mengkaji kemungkinan 17


MIMBAR |Lingkungan beralih kepemanfaatan lain untuk menaikkan potensi tanaman ini. Alhasil, pemanfaatan tengkawang yang semula ada pada bijinya beralih kepada batang. Kayu tengkawang merupakan kayu yang berkualitas tinggi untuk kayu lapis atau kayu gergajian. Pohon tengkawang pun menjadi incaran masyarakat sehingga makin lama semakin berkurang. Kondisi ini berbuntut pada semakin menurunnya produksi biji tengkawang. Rachman Effendi, peneliti yang bekerja di Balitbang Kehutanan berkomentar sedikit memberikan angin segar bagi kelangsungan produksi tengkawang. Ia menilai sudah saatnya mencari solusi untuk mempertahankan kelangsungan tanaman tersebut. Produksi biji tengkawang harus dijaga dan penebangan pohon tengkawang harus segera dihentikan guna menjaga kelestariannya. “Ada beberapa faktor penurunan produksi tengkawang, antara lain karena maraknya penebangan pohon tangkawang untuk dijadikan kayu olahan. Saat ini hanya ada satu perusahaan yang menampung biji Tengkawang yaitu PT Cahaya Kalbar. Selain itu saingan baru juga muncul dari India yaitu mango oil, “ terangnya. Keinginan Rachman dan mungkin sebagian besar masyarakat ter-

ini rupanya cukup menyita perhatian pemerintah pusat. Selain dikeluarkannya PP tentang kehutanan no 261 tahun 1990, keinginan untuk menjadikan tengkawang sebagai potensi ekonomi yang harus digarap kembali juga muncul dari para pejabat di kementerian Negara. Staf ahli menteri kehutanan, San Afri Awang berkomitmen untuk tetap mendorong Kalbar meraih kembali predikat sebagai daerah terbesar penghasil

18

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

kait kelestariannya sebenarnya tidak begitu muluk. Pemerintah Indonesia sendiri untuk melindungi keberadaan tengkawang telah mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) kehutanan no 261 tahun 1990. Dalam peraturan ini, tengkawang dijadikan sebagai pohon yang dilindungi dan harus dibatasi penggunaannya. Niat untuk mengangkat identitas Kalbar yang semakin tenggelam

buah tengkawang terbesar dan berkualitas ekspor. Bukan cita-cita yang terlalu besar mengingat permintaan internasional terhadap tengkawang masih cukup tinggi.

Makna Religi Bagi Masyarakat Dayak Secara ekonomi, boleh jadi tengkawang mengalami penurunan ekonomis. Namun bagi masyarakat dayak yang ada di pedalaman Kalbar, nilai tengkawang masih sama dari masa kemasa. Tumbuhan yang keberadaannya hampir merata di hutan Kalbar yang mencapai 9, 176 juta hektar (Kepmenhut No. 259/Kpts-II/2000) ini memang memiliki nilai spiritual tersendiri. Masyarakat dayak umumnya mempercayai bahwa tumbuhan yang hanya dapat hidup di dataran rendah, pinggiran sungai atau kawasan pegunungan tersebut bisa membawa pesan alam. Jika pohonnya berbunga berarti Yang Maha Kuasa akan segera memberikan berkah yang melimpah. demikian pula sebaliknya. Apabila siklus produksinya telah tiba, namun bunga belum juga muncul maka kemalangan akan menimpa. Jadi selain dijaga oleh hukum positif, tengkawang juga dilindungi nilai adat yang dipatuhi oleh etnis yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya aslinya ini.(*)


MIMBAR |Essai

Menilik Peran Pers Dalam Melawan Penyakit Korupsi Kronis Di Tanah Air Oleh: Tri Mulyaningsih Pers memiliki peran yang cukup sentral dalam perjalanan mengungkap kasus korupsi di Indonesia. Sebagai kekuatan negara demokrasi ke empat setelah legislatif, eksekutif dan yuridis, pers dapat dikatakan sebagai aktor netral yang tidak memihak kubu manapun. Pers secara langsung benar-benar menempatkan dirinya sebagai spesialis pencari berita mengenai segala

tindak-tanduk yang terjadi dalam tubuh pemerintahan dan kemudian menginformasikannya kepada masyarakat luas. Tubuh pemerintahan yang sarat dengan penyelewengan dalam bentuk korupsi harus diketahui oleh publik sehingga publik dapat dengan segera menentukan sikap. Pembentukan sikap ini tidak lain adalah karena terdorong oleh pemberitaan pers yang kebanyakan mendapat tempat utama dalam headline baik dalam media cetak maupun media elektronik. Di samping itu tidak dapat dipungkiri porsi pemberitaan pers yang besar dan terus menerus dalam kasus korupsi turut menjadi penggerak rakyat dalam bersikap untuk mendesak pemerintah segera mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Sebagai penyedia informasi yang dipercaya masyarakat, pers harus cerdas dan kritis dalam menyampaikan segala isu-isu penting terkait kasus korupsi. Selain itu, dalam mengemban peran khusus ini pers

juga harus bisa menyajikan beritaberita yang faktual sehingga masyarakat juga dapat terus memantau perkembangan kasus korupsi baik dalam proses penyidikannya baik itu dalam hal penanganannya maupun akibat yang ditimbulkannya. Karena itulah pers memiliki tuntutan untuk menyampaikan berita yang akurat dan penuh tanggungjawab agar masyarakat tidak terjerumus dalam kabar yang simpang siur sehingga menimbulkan tanggapan yang salah sehingga menjurus pada penanganan yang salah pula. Terlebih lagi dalam dunia korupsi yang penuh intrik, pers benarbenar dituntut untuk selalu menggerakkan seluruh saraf tubuh dan saraf otaknya supaya tidak terjebak di dalamnya. Pers telah banyak memberitakan mengenai pengungkapan kasuskasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Contoh-contoh kasus korupsi yang diberitakan melalui pers ialah kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang diketahui terdapat penyimpangan dana hingga sebesar 138,4 trilyun rupiah. Selain itu terdapat pula kasus korupsi yang dilakukan oleh Abdullah Puteh, mantan gubernur Nangroe Aceh Darussalam yang menjadi tersangka kasus penggelapan dana APBD sehingga menimbulkan kerugian sebesar 30 milyar rupiah. Baru-baru ini bahkan terdapat kasus Gayus Tambunan, seorang ditjen pajak yang diduga kuat melakukan korupsi dan saat ini proses pengadilannya sedang berjalan. Selain tiga kasus tersebut masih banyak lagi contoh lain dari kasus korupsi yang terjadi di Indonesia yang mungkin saja belum terendus Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

oleh pers sehingga belum diketahui oleh masyarakat. Pers berperan dalam mengungkapkan segala tindak kejahatan korupsi yang terjadi dalam pemerintahan. Untuk menjalankan peranannya ini pers tidak hanya membutuhkan dukungan dari masyarakat tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah. Dukungan pemerintah dalam bentuk transparansi dan payung hukum yang jelas dapat menjadi jembatan emas yang memudahkan pers untuk mendapatkan bukti-bukti yang mendukung bagi terbongkarnya kasus korupsi. Oleh karena itulah, pers sudah seharusnya mendapatkan kemudahan dalam mengakses segala aktivitas di pemerintahan dan segala kebijakannya. Untuk melakukan hal tersebut pers jelas membutuhkan undang-undang yang jelas sehingga pers terlindung dari berbagai intervensi saat melaksanakan tugasnya. Akan tetapi dalam hal ini sepertinya pemerintah masih belum benar-benar terbuka pada pers karena masih terdapat undang-undang yang dapat dikatakan menyulitkan pekerjaan pers. Dokumen-dokumen berupa APBN, APBD dan surat-surat keputusan menteri, bupati dan gubernur disebut-sebut sebagai dokumen rahasia. Dokumen rahasia inilah yang sulit di akses oleh pers. Padahal demi mengungkapkan sebuah tindakan kejahatan layaknya korupsi diperlukan data-data berupa angka yang sayangnya justru inilah yang paling berat dan paling sulit untuk ditelusuri ke mana arah angka-angka dalam bentuk rupiah itu mengalir. Jikalau saja pemerintah benarbenar bersikap terbuka terhadap penyelenggaraan Negara, peran pers dalam membongkar tindak kejahatan korupsi akan menjadi lebih mudah dan cepat. 19


MIMBAR |Essai Akses informasi akan mengalami hambatan apabila tidak ada kebebasan pers. Jika akses informasi terhambat maka dapat dipastikan hak-hak masyarakat untuk mengetahui akan terenggut. Padahal, informasi yang terbuka pada publik dapat menjadi penunjang kontrol masyarakat atas kinerja pemerintah. Terlebih lagi Indonesia menganut sistem demokrasi dimana keterbukaan bagi publik sudah seharusnya dijaga. Kalaulah memang ada beberapa informasi yang dinyatakan bersifat rahasia sehingga kenudian dituangkan ke dalam UU Rahasia Negara, pemerintah seharusnya membahas mengenai sifat kerahasiaan ini bersamasama dengan pers agar perjalanan pers dalam mengungkap kasus-kasus korupsi yang semakin merajalela tidak tersandung kebijakan-kebijakan pemerintah yang berlawanan dengan keterbukaan informasi publik. Selain dari faktor kebijakan pemerintah sendiri, pers juga perlu berkaca terhadap perannya sendiri dalam mengungkap berbagai kasus yang ada. Selama ini memang pers lah yang selalu terdepan dalam mengabarkan informasi seputar korupsi kepada masyarakat. Tapi, apakah setiap pengungkapan kasus korupsi yang pers beritakan merupakan hasil penelusuran pers sendiri? Tidak semua berita-berita tersebut di dapat dari hasil investigasi sendiri. Kebanyakan pers mendapatkan informasi yang memang sudah ada. Jadi, dapat dikatakan pers menjadi tangan kedua yang menerima informasi seputar korupsi dari tangan pertama. Lalu, siapakah si tangan pertama itu? Tangan pertama ini adalah mereka yang memang bertugas secara khusus untuk mengungkap kasus-kasus penyelewengan dana yang dilakukan oleh orang-orang 20

yang berada di kawasan pemerintahan. Mereka ini merupakan orangorang yang bekerja pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) anti korupsi yang terletak di berbagai daerah. Pada umunya, sumber pemberitaan kasus korupsi oleh pers berasal dari KPK dan LSMLSM tersebut. Memang tidak salah apabila baik KPK maupun LSM anti korupsi menjadi sumber utama bagi pers untuk mendapatkan data-data perihal dugaan korupsi yang terindikasi dalam tubuh pemerintahan. Pers butuh informasi sebagai bahan beritanya sedangkan KPK dan LSM anti korupsi butuh media untuk menyampaikan Refro hasil penemuannya kepada masyarakat luas. Karena itulah, baik pers maupun lembaga-lembaga anti korupsi ini sama-sama tidak terbebani dengan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan ini. Namun, akan lebih baik apabila pers tidak hanya dibiasakan menerima “benda� yang sudah jadi bulat-bulat. Seharusnya pers mampu benar-benar ikut membatu mengungkap tindakan korupsi di lapangan dengan ikut terjun langsung dalam investigasi kasus. Pers seharusnya dapat turut melakukan penelusuran untuk mendapatkan data-datanya sendiri sebagai bahan beritanya yang disampaikan secara berkala dan terus-menerus. Dengan demikian pers benar-benar membuktikan jati dirinya sebagai bagian dari kekuatan sosial yang berperan sebagai kontrol sosial dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dari segala penyalahgunaan kekuasaan. Sekarang ini, hal yang dapat pers lakukan untuk mengubah pola perEdisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

jalanan pers yang semula lebih menitikberatkan untuk menjadi tangan kedua dibandingkan tangan utama dalam kasus korupsi ialah dengan membudayakan jurnalistik investigasi. Pembudayaan jurnalistik investigasi ini dapat dilaksanakan salah satunya ialah dengan gencar melakukan pelatihan jurnalistik investigasi. Dengan banyaknya pelatihan ini diharapkan pers-pers masa mendatang akan lebih aktif untuk terlibat langsung dalam pengungkapan kasus-kasus korupsi daripada sekedar menerima bersih informasi yang dating dari pihak lain. Dengan demikian pers tidak hanya akan mampu menjalankan perannya sebagai penyedia informasi dan pengontrol social melainkan juga mampu untuk berperan sebagai kekuatan bangsa untuk menggulingkan pemerintahan yang korup. Bagi insan-insan muda tanah air, universitas selayaknya dapat menjadi tempat untuk mampu membangun daya kritis manusia pembelajar di dalamnya. Universitas seharusnya mampu untuk menjadi wadah bagi mahasiswanya yang ingin ikut menjadi bagian dalam agen pers yang memiliki kemampuan untuk memberantas korupsi. Hal ini tentu saja dapat dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik investigasi bagi para insan muda didalamnya secara berkesinambungan. Selain itu universitas juga harus menunjukkan keterbukaannya dengan cara membiarkan pers menginformasikan data-data yang sekiranya penting untuk diketahui masyarakat akademika. Dengan demikian secara tidak langsung universitas berperan besar dalam pemberdayaan insaninsan pers muda yang mampu untuk melawan korupsi yang ada disekitarnya. Kekuatan pers yang dibangun secara skala kecil di satu universitas bisa menjadi kekuatan pers yang tidak terhingga apabila digabungkan dengan pers-pers yang ada di universitas lainnnya di tanah air.


MIMBAR |Selingan

Sebuah Cerita dari Anak Pantai Suasana dengan pantai yang indah, dilengkapi rimbunan pohon dan bebatuan karang menjadi suatu anugrah bagi semua orang. Tuhan sungguh Maha Pemurah, di balik ciptaannya yang begitu indah selain untuk dinikmati juga bisa dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mendapatkan penghasilan.

Oleh : Ellia Marliany Cerahnya hari di suatu siang di pantai Samudera Indah atau SI, membuat pantai itu tampak begitu indah. Teriknya mentari tidak dihiraukan pengunjungnya, karena hari itu hari minggu, hari libur. Aktivitas dan kesibukan sehari-hari dihentikan untuk sementara waktu demi menghilangkan penat. Banyak orang berlibur disini, menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau dengan sahabat hanya untuk bercanda tawa, menghilangkan segala kepenatan yang ada dan

DOK.

MIUN

PENJUAL MANISAN yang masih belia sedang menjajakan dagangannya di sekitar pantai Samudera Indah, Tanjung Gondol, Bengkayang.

menikmati ciptaan Tuhan yang begitu indah. Namun banyak dari kita yang tak menyadari betapa mirisnya jika kita lihat ada segelintir makhluk tuhan yang kurang beruntung dari kita. Tapi sebenarnya itulah kekuasaan Tuhan, karena Tuhan adalah Maha Adil. Makhluk tuhan yang kurang beruntung itu adalah anak pantai yang bekerja demi membantu ekonomi keluar-

SEORANG anak kecil sedang menjaga pelampung untuk disewakan ke pengunjung di pantai Samudera Indah, Tanjung Gondol, Bengkayang.

ga. Salah satu dari mereka adalah seorang anak yang bernasib kurang beruntung dari anak-anak seumurannya, dialah Azzarahul Donald (10). Ia kerap dipanggil dengan sebutan Donald. Ia merupakan anak kecil yang sudah bisa membantu orang tuanya untuk mencari nafkah. Di usianya yang belia, Donald yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini mengatakan sangat senang bisa membantu orang tuanya. Sungguh ucapan yang sangat mulia keluar dari bibir kecil atas ketulusan hatinya. Donald adalah bocah yang baru duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 di SD Negeri Tanjung Gondol, Kabupaten Bengkayang. Setiap hari ia membantu ibunya dengan berjualan manisan buah di tepi pantai Samudera Indah. Setiap hari Sabtu dan Minggu, Ia berjualan dari jam 5 pagi hingga menjelang maghrib dan dihari lainnya ia berjualan sesudah pulang sekolah. Bagi Donald Teriknya panas matahari yang membakar kulit merupakan hal yang lumrah, demi tekadnya untuk membantu orang tua. “Makin hari libur, makin banyak orang datang, sukelah jadinye bise laku jualan ni,� ucap Donald dengan wajah tersenyum. Setiap habis berjualan Donald memberikan

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

21

DOK.

MIUN


MIMBAR |Selingan penghasilan sepenuhnya kepada ibunya, tanpa dihitung terlebih dahulu, berapa penghasilan yang ia dapat setiap habis berjualan. Di balik teriknya matahari yang menyengat kulit, nyanyian ombak yang menderu, butiran pasir yang beterbangan tertiup angin, bocah kecil itu pun terus melangkah tanpa jenuh untuk mencari nafkah demi keluarga tercinta. Ia berjualan dengan menjinjing manisan dan kripik pisang buatan ibu di kedua tangan kecilnya. Dengan jarak rumah yang cukup jauh dari pantai tak menyurutkannya untuk membantu sang ibu. “Setiap hari mamak ngantar untuk jualan, nanti baleknye pon di jempot,” kata Donald pada Mimbar Untan. Ia masih bisa tersenyum menceritakan perihal hidupnya serta ayahnya yang bekerja sebagai nelayan, dengan penghasilan yang tak cukup untuk kebutuhan hidup seharihari. “Bapak kerjenye melaot cari ikan, kadang pegi kadang tadak nengok besarnye ombak,” ujar Donald. Ada beberapa anak yang berjualan selain Donald di sekitar pantai Samudera Indah tersebut, diantaranya ada bocah kecil lain, yang bernama andi (9) ia membawa adiknya yang masih balita untuk ikut berjualan manisan bersamanya. Adiknya tersebut bernama Cinta (2), bocah perempuan yang menggemaskan ini sudah diperbolehkan oleh orang tuanya untuk membantu sang kakak berjualan. Sungguh ironis melihatnya, masa kecil yang masih harus dibimbing, diberi kasih sayang dan masih dalam pengawasan orang tua ini sudah di perbolehkan untuk melakukan pekerjaan yang bukan untuk anak seusianya. “Dek Cinta yang mau ikut jualan”, jelas sang kakak. Ini merupakan hari pertama Cinta mengikuti kakaknya berjualan, sepertinya ia memang sangat menikmatinya. “Cinta bilang senang bise sambil bermain di pantai,” ujar Andi pada Miun. Deru ombak semakin terdengar dahsyat, mungkin itu adalah bentuk penyambutannya terhadap mahluk Tuhan yang berkunjung dan berkumpul di tepi pantai melihat dan menikmati indahnya pesona alam ciptaan Tuhan. Di balik keceriaan beberapa orang yang menikmati bermain dilaut, dengan menggunakan pelampung dari ban-ban besar, ternyata ada hal lain 22

yang mungkin tidak pernah terlintas dari pekerjaan ini, selain bisa membantu orang pikiran mereka untuk memperhatikan yang tuanya, ia juga bisa sambil bermain bersama satu ini. teman-temannya. Berbeda dengan beberapa bocah yang Dengan banyak hal yang bisa kita ambil menekuni pekerjaannya sebagai penjual dari kisah kehidupan bocah-bocah kecil ini makanankecildanmanisan,disekitarpantai yang menghabiskan masa kecilnya untuk ada juga yang menyewakan pelampung membantu orang tua mencari nafkah dan untuk bermain dan berenang di laut sambil bermain di sekitar pantai. Sungguh bersama keluarga dan temannya. Seorang tak ada rasa mengeluh yang terucap, anak kecil yang mempunyai pekerjaan mereka juga seperti anak- anak kecil lainnya sebagai penjaga ban-ban pelampung untuk yang masih mempunyai rasa untuk selalu disewakan. Riyandi (8), ia adalah bocah bermain, tapi mereka juga tak pernah lupa yang di beri tugas oleh sang ayah untuk akan keluarganya yang juga butuh uang menjadi tukang sewa ban di pantai SI. Ia untuk melanjutkan kehidupan. Menjadi begitu akrab dipanggil dengan sebutan anak pantai tak seindah yang selalu kita Riyan, dan ia sangat hafal dengan jenis ban bayangkan, jika hanya bermain di pantai beserta harga sewanya. Riyan yang baru itu memang sangat menyenangkan, namun duduk di bangku kelas 1 SD Tanjung Gondol kenyataannya perjuangan untuk meini sudah bisa membantu orang tuanya lanjutkan kehidupan sudah ditekuni yang bekerja sebagai nelayan. mereka sejak usia dini. “Bapak sekarang di rumah, biasenye sih cari ikan di laot cuman malam,” ucap Riyan. Ia merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Dengan badan kecilnya ini, ia sangat menikmati pekerjaannya walaupun harus berpanas-panasan. Di kediamannya, Riyan tak jauh dari pantai, setiap pulang sepenuhnya uang hasil dari penyewaan ban di berikan ke ibunya. “Biasenye sehari dapat 50.000, kan harge ban yang kecil 5.000, kalo yang besar 10.000 duetnye langsung kasikan ke mamak,” ujar Riyan dengan tersenyum menjelaskan. Sejak usianya 5 tahun, Riyan sudah bergelut dalam pekerjaan di bidang penyewaan ban pelampung, sampai namanya pun tertulis jelas di ban-ban tersebut. “Itu bapak yang nulisnye, biar tak tetukar dengan punye orang,” kata Riya. Bocah DOK. MIUN ini mengaku DUA SAUDARA yang masih belia sedang menawarkan sangat sedagangannya di sekitar pantai Samudera Indah, Tanjung nang melaGondol, Bengkayang. k u k a n Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR |Selingan

Cerita Kru Majalah Mengejar Deadline Tepat pukul 20.00 ku melangkahkan kaki untuk menuju sebuah pondok sederhana yang bernama Lembaga Pers Mahasiswa Untan (LPMU). Tempat dimana aku mendapatkan berbagai macam ilmu serta pelajaran selain ilmu Jurnalistik. Tempat ini pula merupakan sekretariat yang baru selesai di renovasi sejak Juni kemarin ini yang menjadi tempatku belajar, berdiskusi, bercanda gurau serta melakukan banyak hal yang positif. Oleh: Ridho Setelah sampai di Mimbar Untan (sapaan LPMU red). Ku melihat seorang dara berkerudung putih sedang asik menatap benda kecil yang selalu dibawanya kemanapun ia pergi. Note book, itulah alat yang sering digunakannya untuk menghasilkan karya-karyanya. Dengan busana serba biru kecuali jilbab putih yang tergerai indah di kepala, Sri Pujiani tetap asik berkonsentrasi mengedit berita salah satu repoter Majalah Mimbar Untan (miun). Seakan tak perduli dengan kondisi sekitarnya, bekas plastik gorengan serta koran-koran yang berserakan dilantai berlaskan tikar, ia tetap asyik dengan editannya demi menyelesaikan satu berita. Tak jauh dari Sri, seorang pria yang memakai gelang kaki sedang

Beberapa anggota LPM sedang melakukan tahap akhir pengerjaan Majalah Edisi VI yang akan segera terbit memejamkan mata di sebuah bantal yang bersarung merah. Irwan Kurniawan, layoter miun yang terlihat lelah dari rona wajah yang dipancarkannya. Beberapa hari yang lalu ia harus bertempur dengan komputer untuk mendesain majalah edisi ke enam ini. Didepan sri pujiani, seorang anggota baru mimbar untan sedang asik membuat berita untuk edisi pertama Peksiminas yang akan terbit tiga hari lagi. Ayu Gintari wanita berjilbab hijau ini menyempatkan dirinya untuk menemani kru majalah mimbar untan walaupun dalam keadaan sakit. Sakit atsma yang sering membuat ia jatuh pingsan itu, tidak meyurutkan semangatnya untuk terus belajar Jurnalistik. Adapula Pria berkacamata

Mantan fothograper miun yang dikenal dengan panggilan Atel. Ia terlihat fokus menatap sebuah layar televisi 14 inchi menyaksikan pertunjukan gala aksi. Diruang radio untan voice, tampak dari kejauhan dua senior miun sedang sibuk dengan aktivitasnya. Yosh penyiar Untan Voice (UV) ini sedang sibuk menyiapkan perlengkapan untuk pergi melaksanakan tugasnya. Ditempat yang sama, Dede wartawan senior miun ini sedang asik menekan tombol-tombol computer. Sedangkan aku sendiri, Ridho sedang sibuk menyiapkan segala persiapan Peksiminas yang pelaksanaanya akan diadakan dibumi khatulistiwa. Jarum jam menunjukan pukul 21.40 kami kedatangan Budi,

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

23


MIMBAR |Selingan senior miun angkatan kedua di tahun 1998. Tanpa dikomando perhatian beralih ke Budi, sejenak kami menghentikan semua aktivitas. Pria yang menggunakan jaket hitam ini menceritakan berbagai pengalamannya disaat ia menjadi pengurus miun, dan ternyata di periode kepengrusannya itu merupakan pencetus pertama Buletin Civitas yang hingga kini tetap terbit setiap bulannya. Pertama kali civitas itu bernama news letter ia menjelaskan. Setelah menceritakan sebagaian pengalamannya di miun, kami kembali mengerjakan tugas kami masing-masing agar dapat cepat diselesaikan. Terkecuali Atel dan Irwan, mereka masih asyik berbincang-bincang dengan Budi. Jam dinding menunjukan pukul 22.30. Terdengar suara motor yang datang menuju sekretariat mimbar untan. Agustinah, salah satu kru majalah miun datang menyempatkan diri di sela-sela kesibukannya untuk mengedit berita-berita yang akan masuk ke majalah. Wartawan salah satu media cetak ini datang dengan wajah yang tidak begitu ceria, tampak dari raut wajahnya kelelahan setelah seharian bekerja. Walaupun demikian, terlihat semangatnya untuk menyelesaikan majalah edisi enam ini. Diruangan yang luas ini tinggal kami berlima. Atel, Budi, Yosh, dan Dede pergi melanjutkan aktivitasnya diluar. Dengan menggunakan kuda merahku yang beroda ini, aku berangkat bersama Ayu membeli sedikit makanan untuk mengganjal perut yang sudah kerocongan. Tepat pukul 00.00

Kegiatan Pengeditan berita Majalah Mimbar Untan oleh redaktur pada saat listrik mati yang pencahayaannya menggunkan lampu baterai

aku datang dengan membawa makanan yang sebelumnya telah dipesan mereka sesuai selera. Tak peduli dengan barang-barang yang berserakan kami langsung menyantap makanan yang ku beli. Tawa dan canda terlontar dari masing-masing ucapan kru. Dengan di hibur musik manca negara yang diputar irwan, membuat kesuntukan di fikiran kami hilang dan kembali bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Selesai menyantap hidangan, kami kembali bekerja ke posisi semula. Irwan yang telah menyiapkan kasur merah didepan komputer langsung membaringkan tubuhnya. Tinah dan Ayu kembali duduk di kursi sandar miun untuk menatap layar komputer. Tak beranjak dari tempat yang didudukinya dari sore hingga menjelang dini

hari, sri tetap dengan posisi yang sama duduk diatas tikar yang mungkin hanya berubah beberapa derajat dari tempat semula. Ia sempat kebingunan mencari benda kecil yang sangat disayanginya itu. Note Book yang ku pindahkan dari tempat semula karena takut tersenggol oleh kami saat makan tadi, membuatnya cemas dan melihat keberbagai arah untuk menemukan benda kesayangannya itu. Kami tersentak dan terdiam mendengar teriakan Ayu saat semua pencahayaan mati tepat pukul 00.43. Ternyata PLN melakukan pemadaman listrik, hal ini membuat pekerjaan kami terkendala. Perasaan kesal,

Layouter sedang mendesain Majalah Mimbar Untan 24

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR |Selingan bercampur rasa marah pun bergejolak dihati karena pekerjaan yang telah dilakukan tidak sempat untuk di simpan sebelumnya dan harus diulang kembali nanti saat aliran lsitrik kembali normal. Padahal di tahun ini PLN sudah berjanji pada masyarakat untuk meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut juga disertai dengan Tingkat Dasar Listrik (TDL) sebesar 20% tetapi pemadaman juga masih sering dilakukan, kenyataan 3-4 kali pemadaman dilakukan. Setiap melakukan pembayaran, terteta tulisan “Pajak Penerangan 10%� tapi kenyataannya masih banyak jalan yang belum terang. Tak beberapa lama kemudian jam laptopku menunjukan angka 01.38. Terlontar ucapan dari mulutku, Alhamdulillah karena listrik kembali di aliri. Tinah yang sedang terlelap karena menunggu

hidupnya lampu bangun kembali untuk mengemban tanggung jawabnya. Tak lama kemudian, Tinah dan Ayu telah menyelesaikan pekerjaannya sehingga mereka berdua mendatangi bantal serta selimut yang telah mereka bawa dari rumah masing-masing. Belum lama mereka berdua terlelap, Sri pun menyusul. Hingga hanya aku dan irwan yang masih bertahan karena pekerjaan kami belum selesai. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 03.00 pagi. Kami masih menyelesaikan berita, rasa dingin menusuk sampai ke tulang. Tapi hal itu tak menyurutkan kekuatan yang masih ada pada kami untuk bekerja. Hujan deras disertai angin dan petir yang memancar terlihat di kaca yang belum tertutup oleh

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

Sri Pujiysni Mngedit berita gorden. Walaupun hal itu terjadi tapi kami tak memperdulikannya, karena dalam benak kami kami harus bisa menyelesaikan majalah ini untuk diterbitkan dan di sebar keseluruh civitas akademika Mahasiswa Untan.[]

25


MIMBAR |Selingan

GENERASI PUNK ; KEMAPANAN BERBALUT KESEDERHANAAN Oleh : Jebe, Irwan dan Ewin

W

aktu sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB ketika aku dan Irwan berangkat dari sekretariat LPM Untan. Mengendarai sebuah sepeda motor, kami mulai berkeliling Kota Pontianak yang memang masih sangat ramai karena saat itu adalah malam minggu. Sebagian besar merupakan remaja. Ada yang sekedar nongkrong di kawasan bundaran Digulis dan taman Untan, dan ada pula yang berpacaran. Suara deru motor para pembalap liar menambah kesan semarak di tengah cuaca malam yang semakin dingin itu. Namun bukanlah mereka yang menjadi target liputan kami. Untuk artikel kali ini aku ingin mencoba mengangkat tentang hal yang belakangan ini mengusik pikiranku. Tentang beberapa orang anak kecil yang selalu berjalan bergerombol dengan kostum yang khas; celana robek, baju kaos oblong hitam, rompi jeans, lengkap dengan aksesoris dan sepatu boot ala tentara, serta gaya rambut berdiri yang entah apa namanya. Ya, kami sedang mencari anak punk (baca:pang). Anak-anak yang sering terlihat urak-urakan dan tak teratur namun menurut mereka punk sangat menghargai kebebasan, kesetiakawanan. Entah mengapa, malam itu sangat sulit menemukan mereka, padahal biasanya mereka selalu ramai saat akhir pekan. Kami mencoba mencari mereka di tepi-tepi jalan utama Pontianak yang biasanya mereka lalui. Mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Arteri Supadio, namun tak satu kelompok pun yang berhasil kami temui. Akhirnya aku putuskan untuk mencoba menyusuri jalan terakhir yakni jalan Imam Bonjol, walau saat itu aku masih ragu karena jarang kutemukan kelompok anak 26

Karikatur: Meidy

punk melewati jalan itu. Seperti kata pepatah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak seberapa jauh dari kantor PDAM Pontianak, aku melihat anak-anak yang kami cari. Tanpa pikir panjang, kami pun mendahului mereka dengan maksud agar lebih mudah memberhentikan mereka. Pada awalnya aku sedikit ragu, apakah anak-anak ini bersedia untuk diwawancarai, karena yang aku tahu bahwa anak punk anti dengan awak media. “Permisi bos, bisa ngobrol sebentar ndak?” ujarku memberanikan diri. “Aku Jebe dari Mimbar Untan, mau wawancara soal Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

kegiatan kalian buat dimasukkan ke majalah” tambahku sembari melihat wajah mereka yang sedikit bingung dan ragu. “Boleh lah bang” kata salah seorang anak yang memakai ikat kepala merah. “Tapi name *kita’ boleh aku tuliskan ndak?’ tanyaku “waduh, jangan lah bang”, pinta salah seorang dari mereka. Wawancara pun kami lakukan di emperan sebuah toko yang hampir tutup dengan kesepakatan aku tidak boleh menuliskan nama asli mereka. Kami pun duduk membentuk lingkaran, tanpa alas. Beberapa pengendara kendaraan bermotor yang melintas, melihat kami dengan pandangan curiga, namun hal itu tak menyurutkan niatku untuk melanjutkan obrolan dengan anak-anak ini. Tanpa diduga, mereka sangat terbuka menjawab semua pertanyaan yang aku ajukan. Walaupun ada beberapa anak yang cuek dan lebih memilih berbaring di tepi jalan itu. Ternyata mereka baru saja selesai berkumpul dengan beberapa kelompok punk lain. Rutinitas mingguan mereka selain berjalan kaki dan parade musik atau biasa mereka sebut nge-Punk. Sangat jelas terlihat bahwa anakanak ini masih sangat muda untuk pulang selarut itu. Seperti Ari ( bukan nama sebenarnya ) yang masih berumur 13 tahun. Walau tidak mengerti hakekat punk sesungguhnya, ia mengaku menikmati gaya hidup seperti ini. Lebih asik, santai, dan yang pasti bebas untuk melakukan apapun yang ia suka. Hal itulah yang membuat ia kembali menggeluti dunia punk setelah sempat vakum sementara waktu. Ari masih punya keluarga lengkap dan tempat tinggal tetap sehingga ia


MIMBAR |Selingan mengaku tidak pernah tidur di jalanan dan tetap pulang walaupun larut malam. Ia juga baru saja menamatkan pendidikan di salah satu SMP di wilayah Pontianak Timur. Awalnya orang tua Ari tidak suka melihat aksi dan gaya pakaian serta pergaulannya seperti itu, namun ia berhasil meyakinkan orang tuanya bahwa apa yang dilakukan bukan hal-hal negatif. “Yang penting, kau jangan nyuri barang orang dan jangan nak ngobat jak!” ujar Ari menirukan pesan orang tuanya setiap kali ia berpamitan untuk nge-Punk. Sebagian dari mereka adalah perokok aktif. Satu bungkus rokok yang kami tawarkan kepada mereka saat itu ludes seketika. Namun, mereka mengaku hanya sebatas merokok dan tidak pernah menenggak minuman keras. “Kamek ne, suke-suke jak bah bang, pal-

ing cuma ngerokok, ndak pernah minum”, kata Toni (bukan nama sebenarnya), salah seorang teman punk Ari. Toni menambahkan, mereka juga tidak suka mencari masalah dengan orang atau kelompok lain. Tapi kalau mereka dipancing, mereka siap melawan walaupun resikonya tubuh

mereka babak belur dihajar orang lain yang terkadang fisiknya jauh lebih besar. “Kalau kalah *kamek utangkan. Kamek ingat mukanye, nanti kalau ketemu di jalan agik baru kamek sikat”, tukas Toni. Ditengah obrolan itu melintas tiga orang remaja mengendarai dua buah sepeda motor. Melihat keberadaan anak-anak punk ini, dua remaja yang berboncengan langsung menyapa dengan teriakan yang khas. “Oi oi..”, teriak mereka sambil melambaikan tangan. “Oi oi..”, jawab anak-anak punk ini. Tiba-tiba remaja lain yang mengendarai sepeda motor sendirian langsung memaki kami. Entah apa maksudnya.

Karikatur: Meidy

“Liat la bang, kite duduk baekbaek, malah dimakinye pula. Kayak gitu Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

lah yang suke nyari gare-gare tu”, kata Adul (bukan nama sebenarnya) yang usianya paling muda di kelompok itu. Ia juga bercerita baru saja bertengkar dengan satpam sebuah pertokoan. Satpam itu mengusir ia dan teman-temannya yang kala itu hanya menumpang istirahat. Bahkan menurut pengakuan Abdul, Satpam itu hendak mengancam mereka dengan belati yang ia bawa. Pasalnya, ketika di usir, Adul mengomel dan menyebut satpam itu hanya menang di seragam. Sontak, perkataan Adul yang sedikit mengejek itu membuat sang aparat keamanan langsung naik pitam. Ada sedikit kekagumanku pada anak-anak ini. Keberanian mereka yang cenderung nekad, membuat mereka berani melawan orang–orang yang mereka anggap salah dan mengganggu kehidupan mereka. Padahal kalau dipikir, mereka hanyalah sekelompok anak kecil. Jauh berbeda dengan manusia dewasa yang terkadang takut menyatakan kesalahan orang lain hanya karena orang itu memiliki jabatan. Cenderung mencari posisi aman walau harus mengorbankan harga diri dengan menjilat orang lain. Berbeda dari teman-temannya, Adul sudah terbiasa hidup di jalanan. Ia mengaku berhenti sekolah sejak kelas empat SD karena tidak punya b i a y a . Sejak saat itu, ia membantu ibunya berjualan sayur di Pasar Flamboyan Pontianak. Selain berjualan sayur, terkadang ia juga mengamen bahkan meminta-minta untuk mengisi perutnya yang kosong. Walau usianya masih muda, ternyata ia sudah dua kali masuk penjara. Pertama karena kasus pencurian, yang kedua karena terlibat tawuran dengan kelompok lain. Parahnya, selain merokok Adul juga pernah ‘nge-lem’ . Namun ia mengaku sudah lama meni27


MIMBAR |Selingan nggalkan kebiasaan buruknya itu. Walau sering mendapat cemoohan dan stigma negatif dari masyarakat, anak-anak ini tidak terlalu ambil pusing. Bagi mereka, selama tidak mencari masalah dengan orang lain, maka tak ada hal perlu dikhawatirkan. “Kite buktikan jak kalau tidak ndak macam-macam bang” kata Ari. Dalam komunitas ini, ada yang disebut sebagai senior, yakni orang yang telah lama menjadi anak punk. Mereka sangat disegani oleh anak punk yang lebih muda. Para senior inilah yang mengatur kegiatan anak punk di Pontianak dan juga menjadi penengah bila ada perselisihan antar anak punk. Salah satunya adalah Agil (28) yang mengaku telah 15 tahun bergelut dalam komunitas ini. Terdorong oleh pemberontakan dalam dirinya, Agil mulai mengenal komunitas punk yang menurutnya sangat menghargai kebebasan dalam batas-batas tertentu, persau-

28

daraan, dan kemandirian. “Setelah bergabung dalam komunitas ini, aku jadi lebih mengerti arti hidup, kalau hidup ini tak terlepas dari cinta dan kebebasan. Hidup ini keras, hidup harus berguna bagi orang lain.” Kata Agil. Ketika ditanya tentang anak-anak kecil yang bergabung dalam komunitas ini, Agil mengatakan komunitas punk sekarang sekarang menjadi semacam tren baru bagi remaja. “Selama dia masih pada jalurnya, ya saya biarkan. Tapi jika malah berbuat anarki ya diberi tahu atau teguran”, lanjutnya. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB dini hari, kami pun memutuskan untuk menyudahi wawancara dengan anakanak ini. “ Thanks y udah mo diwawancara” ujarku “ Same-same bang” kata mereka seraya melambaikan tangan. Mereka lalu beranjak pulang

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

sambil sesekali bercengkrama di tengah jalan yang saat itu sudah lengang. Kami pun meninggalkan tempat itu dan kembali ke Sekretarit LPM Untan. Satu pelajaran yang kupetik dari mereka bahwa apa yang kita lihat belum tentu realitas yang sebenarnya. Anak-anak berpakaian compang-camping dan sering dianggap pengganggu oleh masyarakat ini ternyata sangat menghargai kemandirian dan kesetiakawanan. Berbeda dengan oknum orang “terhormat” berpakaian necis yang ternyata tak lebih dari seorang pencuri dan penindas orang lain demi kepentingan pribadi. Seperti kata-kata bijak, don’t judges the book from the cover, janganlah menilai buku dari sampulnya. kita’ : kalian (bahasa melayu) Kamek : saya, aku


MIMBAR |Tips

TIPS HEMAT MAHASISWA PERANTAU ALA MIMBAR UNTAN Oleh : Tri Mulyaningsih Dompet menipis, padahal awal bulan masih lama, mana belum bayar tagihan kost lagi. Apakah situasi seperti ini pernah kamu alami? Mungkin mahasiswalah yang lebih sering mengalaminya. Inilah konsekuensinya menjadi mahasiswa perantauan yang jauh dari orangtua dan sanak saudara dengan uang saku yang pas-pasan. Untuk masalah seperti ini Mimbar Untan (MU) punya solusi yang pas buat kamu. FIRST : CATAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN Mencatat pemasukan dan pengeluaran kamu setiap bulan adalah kunci penting agar kamu tidak besar pasak daripada tiang. Dengan mencatat pemasukan kamu akan lebih sadar dan terarah dalam membelanjakan uang kamu. Jangan sampai deh kamu pinjam uang ke teman-teman kamu gara-gara kamu gak sadar uang kamu tau-tau udah abis. Catatan pengeluaran juga penting supaya kamu bisa mengetahui berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan dan untuk membeli apa saja. Jadi, cukup gak cukup ya pengeluaran kamu harus sama seperti pemasukan kamu, seperti hukum debet dan kredit gitu. Syukur-syukur kalau masih ada yang bisa ditabung juga. SECOND : MAKAN SEDERHANA Cara makan sederhana bagi mahasiswa ya dengan masak makanan sendiri di kost. Daripada membeli makanan di luar lebih baik kita membuatnya sendiri. Selain lebih murah juga lebih sehat. Hal yang paling mendasar tidak hanya untuk mahasiswa tapi juga untuk semua orang Indonesia adalah nasi. Jadi jangan lupa menyediakan tempat penanak nasi di kamar masing-masing. Ada lauk atau gak ada lauk yang penting tetap makan nasi. Lagipula makan nasi lebih mengenyangkan daripada makan cemilan yang gak ada isinya. THIRD : HEMAT-HEMATLAH DALAM PEMAKAIAN PULSA Inilah bedanya antara mahasiswa yang berpacaran dengan mahasiswa yang gak punya pacar alias jomblo. Liat aja data pemakaian pulsanya. Buat kamu-kamu sobat muda sobat mahasiswa yang suka cuapcuap ditelpon, mendingan coba dikurangi deh. Karena biasanya kalau udah nelpon temen, gebetan atau pacar pasti deh suka gak ingat waktu malah gak ingat pulsa sisa berapa sampai tuuuuutttttt‌‌.pulsa habis dan saluran telponnya diputus otomatis. Sekaranglah waktunya mengurangi telpon yang tidak penting. Nah, kalau soal sms, jaman sekarang kan udah banyak sms an gratis dari operator tuh, manfaatkan donk. FOURTH : BAWA UANG SEKEDARNYA SAAT SEDANG HANG OUT Dompet itu mesti dibawa waktu lagi jalan-jalan bareng temen-temen karena pasti di dalamnya ada SIM, STNK KTP dan surat-surat berharga lainnya. Yang harus ditinggal hanya isinya. Paling nggak kamu punya uang untuk parkir deh. Soalnya, kalau kamu gak punya uang di dompet, sengiler apapun kamu saking kepengennya beli barang, kamu tetap gak akan bisa beli barang yang mempesonamu sesaat itu. Singkatnya, uangmu terselamatkan deh dari membeli barang-barang yang gak perlu karna matamu yang kelaparan. Yah, tapi ini cuma berlaku kalau kamu gak segitu nekadnya menggadaikan KTP kamu sama mbak-mbak kasirnya. FIFTH : JALAN KAKI KE KAMPUS Kalau jarak antara tempat kos dan kampusmu dekat lebih baik kamu jalan kaki atau paling tidak bersepeda. Selain bisa menghemat bensin juga bisa membuat tubuh kamu sehat dengan berjalan kaki setiap hari. Tapi jangan coba-coba mengikuti tips ke lima ini kalau kos mu ternyata jaraknya sampai 500km dari kampus. Bisabisa sebelum sampai ke kampus udah teller duluan. SIXTH : CARI PEKERJAAN SAMBILAN Tugas mahasiswa memang belajar. Tapi alangkah baiknya kalau seorang mahasiswa juga tidak terlalu menggantungkan dirinya pada uang bulanan dari orang tua. Kamu bisa menjadi guru privat yang mengajar di sore hari sementara di pagi hari kamu tetap bisa kuliah normal. Atau kamu juga bisa bekerja sebagai pegawai kontrakan di pagi hari dan mengambil kuliah di sore hari. Kadangkala hobi pun bisa menjadi pekerjaan sambilan yang bermanfaat. Contohnya hobi menulis. Dengan menulis kamu bisa mngirimkannya ke koran atau majalah lalu mendapatkan honor atas tulisanmu. Ada banyak jalan menuju Roma. Seperti pepatah lama ini, maka selalu ada banyak cara bagi mahasiswa untuk berhemat. Hidup itu tidak selamanya senang. Terlebih lagi buat anak mahasiswa yang nge-kost. Mereka Cuma bahagia saat awal bulan saja dan kemudian muram di akhir bulan. Daripada pusing-pusing mikirinnya lebih baik kamu mempraktekkan tips-tips hemat ala MU. Selamat mencoba [] Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

29


MIMBAR |Jepretan

Foto: Irwan/ miun

Klenteng ditengah kota Singkawang sebagai obejek wisata dan simbol Kerukunan antar agama

Foto: Irwan/ miun

Bangkai kapal nelayan Thailand tertangkap oleh polisi air Kecamatan Pemangkat hampir karam dan rusak. Kapal-kapal merupakan barang bukti pelanggaran hukum laut tersebut trerkesan tidak perhatikan oleh pemerintah setempat. Padahal seharusnya kapal-kapal tersebut dapat lebih bernilai jika dimanfaatkan dengan tepat.

Foto: Irwan/ miun

Wisatawan Dometik berkunjung di Klenteng terbesar yang terletak di pusat Kota Singkawang pada Momen Hari Raya Idhul Fitri

Foto: Laurika/ miun

Repoter Lpm Untan Mewawancarai narasumber untuk melangkapi liputannya tentang sungai kapuas

Foto: Irwan/ miun

Foto: Irwan/ miun

Area dilarang berhenti ternyata terdapat Kios Bensin yang otomatis pengendara bila mengisi bensin berhebti di jakaur tersebut. 30

Saprahan (gaya/ cara makan bersama dalam suatu acara dengan mengelilingi makanan dan biasanya dalam satu porsi makanan di cicipi oleh 5-6 orang.), Budaya Melayu Kalimantan Barat yang hampir jarang di lakukan sekarang sering digantikan dengan Prasmanan. Hal tersubut menandakan bahwa telah terjadinya pergeseran budaya dan asimilasi budaya.

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR |Jepretan

Foto: Irwan/ miun

Aksi Teatrikal dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) pada peringatan Hari Sumpah Pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) memperlihatkan bahwa terkunkungnya Pendidikan, Pertanian dan aspek lainya oleh kapitalisme modern dan praktek korupsi berakar.

Foto: Irwan/ miun

Istimewa

Foto bersama Dewan Pers Nasional / Pimred ANTV Uni Z. Lubis (Baju Putih Bermotif) di Makassar. (13/10)

Aksi Mahasiswa di depan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat yang diwakili Oleh Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar pada 1 tahun pemerintahan SBY jilid II. Mereka menyatakan dan menuntut agar Kejati segera menyelesaikan kasus-kasus yang ada yang terkesan tidak serus penanganannya dan dapat berlaku adil dalam penyelesaiannya.

Foto: Irwan/ miun

Foto: Irwan/ miun

Aksi Sosial, salah satu kegiatan Mahsiswa dalam mengisi libur ramadhan dengan mengumpulkan Pakaian yang masih berguna untuk disalurkan kepada masyarakat yang kurang beruntung. Mahasiswa-mahsiswa tersebut tergabung dalam Forum Mahasiswa Kecamatan Pemangkat (FMKP). Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

31


MIMB AR |Realita MIMBAR

Produk Malaysia Raja Kawasan perbatasan umumnya merupakan wilayah penting di sebuah negara. Segala aktivitas umumnya menjadi simbol dan ciri dari negaranegara yang berbatasan, tidak terkecuali perdagangan. Di perbatasan Entikong, batas darat Malaysia-Indonesia, persaingan dagang menjadi isu yang selalu hangat, bahkan hingga sekarang.

Oleh: Andri Setiawan

S

ayangnya, untuk kali ini tampaknya Indonesia mesti mengakui dan angkat topi dengan Malaysia. Di Kabupaten Sanggau, khususnya wilayah Sosek Malindo; kawasan yang diperbolehkan untuk melakukan perdagangan langsung. Wilayahnya meliputi Kecamatan Entikong, Balai karangan dan sebagian Kecamatan Beduai, bisa dikatakan produk perdagangan negeri jiran tersebut ‘merajai’. Sangat mudah memperoleh barangbarang berlogo Malaysia disini. Gas, makanan, minuman ringan, gula, bahkan beras sekalipun umumnya dipasok dari sana.Mengapa? Para pedagang, terutama pedagang Sembako tidak sedikit yang mengaku bahwa menjual barang Malaysia jauh lebih menguntungkan. Selain dalam hal materi mereka juga diuntungkan dari segi kualitas, fleksibelitas serta kepercayaan konsumen. Dari harga saja produk Indonesia tentu akan sulit bersaing. Aisyah (45), pedagang di pasar entikong memuji produk Malaysia yang dinilainya lebih murah dan terjangkau. Ditopang kualitas yang memadai, wajar jika ia dan para pedagang lebih memilih barang Malaysia. “Saya sudah hampir 15 tahun

34

berjualan barang Malaysia dan jarang mendengar keluhan dari pembeli,” tukasnya setengah memuji diri. Etek, demikian ia biasa disapa mengaku pernah menco- Salah satu Warung ba menjual gas perbatasan buatan Indonesia selama beberapa bulan. Namun karena kurang laku, ia berhenti dan fokus menjual gas Malaysia. Letak stasiun pengisiannya jika diukur mungkin hanya belasan kilometer dari ibukota Kecamatan Entikong. Lalu lintas dan arus barang juga menjadi salah satu faktor penting dan menentukan. Jarak tempuh ke wilayah pasok di Malaysia lebih singkat dibandingkan para pemasok produk Indonesia yang umumnya berada di Pontianak. kondisi ini diperparah dengan menurunnya minat masyarakat dan pedagang di kawasan perbatasan terhadap produk Indonesia. Kondisi ini memperkuat alasan para distributor lokal untuk mengurangi suplai produk dalam jumlah banyak dan rutin. Di Kembayan, kecamatan yang Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

di daerah perbatasan yang menjual berbagai produ

masih masuk kawasan perbatasan kondisi serupa juga lazim dijumpai. Sebenarnya keberadaan barang Malaysia di Kecamatan Kembayan bisa dikatakan illegal. Kecamatan ini berada di luar wilayah Sosek Malindo yang memiliki jarak toleransi 40 kilometer dari tapal batas. sementara jarak Kembayan – Entikong mencapai sekitar 48 Kilometer. Namun realita yang berkembang memaksa pemerintah setempat untuk tutup mata dan memaklumi hal tersebut. Masyarakat sudah memiliki ketergantungan terhadap beberapa jenis produk sembako asal Malaysia. Toko-toko di pasar Kembayan selalu ramai setiap harinya. Barang yang dijualpun beragam seperti pasar tradisional pada umumnya.


MIMB AR |Realita MIMBAR

i Kawasan Perbatasan Pesan Lewat Perantara, Legalitas Nomor Dua

Mimbar Untan. Dijelaskan Uun, bahwa para pedagang di Kembayan sudah sejak lama menggunakan barang dagangan yang berasal dari Malaysia. Bahkan hampir semua pedagang sudah langsung menjual produk Malaysia sejak memulai usahanya. “Kami menjual barang Malaysia karena transportasi kesana lebih murah di bandingAndri/ Miun kan dengan harus berbelanja ke Pontianak uk Malaysia yang menjadi bagian kehidupan masyarakat yang lumayan jauh,” paparnya lagi. Perbedaannya terletak dari barang Meski begitu, tidak semua barang yang diperdagangkan. Sama dengan ia dapatkan dari Malaysia. Berbeda di Entikong, produk Malaysia juga dengan pedagang lain yang damenjadi primadona. gangannya memang didominasi Uun (50), seorang pedagang produk Malaysia, Uun hanya menkelontong mengaku sudah ber- jual beberapa jenis saja seperti gula jualan puluhan tahun. Barang da- pasir, gas, dan makanan ringan. gangannya umumnya diperoleh Khusus gas, Uun sependapat dengan dari Malaysia. Hanya beberapa Aisyah. Ia juga memuji gas Malaybarang saja yang terlihat barang sia karena dinilai lebih aman dan buatan Indonesia. Uun mengaku murah namun memiliki kualitas barang tersebut ia peroleh dari or- baik. ang yang sudah menjadi langgaJika bicara peraturan, produknannya setiap berlanja. produk Malaysia yang sampai ke “ Hampir semua di pasar Kembayan bisa jadi merupakan Kembayan ini memang barang da- produk yang didatangkan secara ilgangan yang dibeli dari Malaysia. legal. Namun hal ini tidak meHal itu kami lakukan karena barang nyurutkan niat para pedagang. Malaysia jauh lebih murah di- Menurut mereka, yang penting bisa bandingkan barang Indonesia,” memenuhi kebutuhan masyakarat ungkapnya, Kamis (22/6) kepada dan memperoleh sedikit Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

keuntungan. Umumnya produk tersebut didapat dengan cara memesan langsung dari perantara, seorang warga Malaysia yang ada di Entikong. “Kami tinggal pesan saja, langsung diantar ke tempat kami. Masalah legal atau illegal saya tidak tahu. Kita hanya membeli saja,” imbuh Uun. Senada dengannya, Ita, pedagang yang juga berjualan di pasar Kembayan mengatakan bahwa dirinya memperoleh barang dagangan dengan cara memesan lewat perantara. “Saya langsung pesan dari Balai Karangan yang merupakan penyalurnya dari Indonesia,” aku Ita. Kualitas produk Malaysia jauh lebih terjamin dibandingkan dengan yang ada di Indonesia, khususnya untuk beberapa barang. Produk Malaysia lebih terjamin sehingga sulit rasanya produk Indonesia merampas konsumen fanatiknya jika hanya mengandalkan produk Indonesia yang ada sekarang. Selain hargaya lebih mahal, kualitasnyapun kurang kompetitif. Jangankan untuk bersaing, untuk menjumpai di pasaran saja saat ini cukup sulit. Para pedagang enggan menjualnya dengan alasan yang hampir sama. “Kami bisa rugi jika harus jual barang mahal dan bersaing dengan produk yang lebih murah. Jika ada yang lebih murah dan lebih bagus kenapa tidak. Jadi kita melihat kebutuhan pasar saja,” tukas Sal, salah satu pedagang memberi alasan. (*) Celoteh Bg Miun “Pemerintah hendaknya memperhatikan secara serius terhadap daerah-daerah perbatasan dengan negara lain yang merupakan cermin pembangunan dan tolak ukur perkembangan perkeonomian.”

33


MIMB AR |Tokoh MIMBAR Jamaliah, tidak pernah berfikir jika ia akan menjadi seorang Dekan di salah satu universitas yang besar di Kalimantan Barat. Selama ini ia hanya menjalankan tugasnya sebagai Pembantu Dekan (Pudek) II selama dua periode, proses yang ia dapatkan hingga sekarang tidak terlepas dari kecintaannya terhadap organisasi. Menjadikannya sebagai wanita yang aktif, baginya jika sudah menggeluti organisasi ia harus total. Menjadi seorang dekan yang terpilih ialah sebuah amanah yang akan dijalankannya kedepan. Oleh Agustinah Jamaliah masih menempati ruangan Pudek II Fakultas Ekonomi (Fekon), karena ia masih harus meneruskan jabatannya sebagai Pudek sebelum dilantik menjadi orang nomor satu di Fekon. Hampir satu jam menunggu akhirnya sampai juga pada sesi wawancara dengan ibu dua anak ini. Sebelumnya beberapa tamu tampak mengunjunginya, bahkan ada mahasiswanya harus menunggu hingga hampir dua jam. “Ibu masih sibuk, maklum baru terpilih jadi dekan, saya saja sudah lama menunggunya,” kata mahasiswanya yang sedang dalam perbaikan desain. Meja Jamaliah tampak dipenuhi kertas-kertas yang menumpuk, dimeja inilah ia menyelesaikan tugasnya selama dua periode, namun meja itu sebentar lagi akan menjadikan kenangan. Ia akan berpindah ruangan. Dengan mengenakan pakaian kotak-kotak kecil, kerudung biru ia menyambut Pontianak Post. “Maaf yah lama nunggu, yah dari pagi banyak kerja dan tamu yang datang,” ujarnya memulai pembicaraan. Selama ini, ia dikenal sebagai istri Rektor Untan, sebagai ketua Darma Wanita Untan serta beberapa organisasi yang ia tekuni. Ikut organisasi merupakan kegiatannya sejak masih kuliah, bahkan organisasi makanan empuk baginya, berbagai organisasi ia ikuti dan dikenal sebagai aktivis pada jamannya, mulai dari pramuka, ketua BPM yang sekarang kita kenal dengan BEM, HMI, KNPI serta pe34

Jamaliah, Dekan Ekonomi

Hobi Berorganisasi Sejak Kuliah muda muhammadiyah. Ikut berbagai organisasi ialah hobinya, meskipun ia seorang perempuan. Berbagai organisasi yang ia geluti tidak menjadikan nilai akademiknya jatuh, bahkan ia dinobatkan sebagai mahasiswa teladan di Untan tahun 1984, prestasi itu sangat berkesan baginya ketika itu. Menjadi bagian dari Fakultas Ekonomi baginya ialah kebetulan, karena selumnya ia lebih tertarik dengan dunia IPA seperti Pertanian. “Saya sebenarnya lebih senang dengan pelajaran IPA, saat SMA saya juga jurusan IPA, sempat menganggur setahun kerja di dinas Pertanian di Mempawah, lalu melanjutkan kuliah lagi. Awalnya saya mendaftar di Pertanian, dan di terima, namun ada teman yang ngajak ke Fakultas Ekonomi, jadi saya ikut juga. Tidak tahu kenapa, eh saya daftar ulang ke sini,” katanya bercerita. Masuknya ia menjadi mahasiswa Untan ialah awalnya menggeluti berbagai organisasi, menjadi bagian dari organisasi ialah kebanggaannya. Bukan hanya organisasi berbagai seminar apapun ia ikuti. “Saya senang bisa berorganisasi, baik mahasiswa maupun di luar. Bagi saya jika sudah masuk dalam organisasi harus total,” ujarnya. Saat ini, meskipun aktif di kampus, ia juga aktif di organisasi seperti ketua IV Perhimpunan Anggrek Indonesia Kalbar dari tahun 2008sekarang. Menjadi pengurus perempuan Melayu Kalimantan Barat 2002-sekarang. Ketua Dharma Wanita Untan sekarang. Wakil ketua PISSEI tahun 2008-sekarang. Selain itu, selama menjabat sebagai dosen, ia juga pernah mendapatkan Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

penghargaan sebagai dosen berprestasi III pada tahun 1997, menjadi pengurus IPADI dan pengurus ISEI tahun 1998. “Bagi saya oganisasi itu ialah sebuah hobi yang sudah menjadi bagian dari hidup saya, sama seperti dosen mengajar anak-anak,” kata ibu dari Arikah Isna Fatya yang saat ini sedang studi di UI, fakultas kedokteran. Sebagai langkah awalnya menjadi seorang dekan, sebelum menjalankan program kerjanya ia berusaha untuk mendengarkan pendapat dari elemen Fekon. Mulai dari mahasiswa, dosen serta bagian administrasi. “Saya berusaha mendengarkan pendapat mereka dulu selama 100 hari ini, sehingga saya ada langkah kedepannya. Yang pasti saya berharap bisa mengeluarkan output yang diinginkan pasar,” katanya. Lanjutnya, bukan hanya dari sisi akademik yang akan ia targetkan untuk meningkatkan mahasiswanya, namun juga harus berimbang dengan mengarahkan mahasiswa ke ilmiah dan suka menulis. “Mahasiswa harus mampu bersaing ketika terjun ke lapangan. Di Fekon, bukan hanya untuk mencari ilmu, namun juga pengembangan diri dengan menciptakan anak yang mempu menciptakan lapangan kerja dan menjadi modal untuk bisa berwirausaha,” tegasnya. (**)


MIMB AR |Tokoh MIMBAR

Sutarman Ghafur, Dekan Faperta 2010-2 0 1 4 .

Bagai Air Mengalir Dalam Menjalankan Tugas Semangat kerjanya sejak di angkat menjadi dosen dan mengabdi di fakultas Pertanian Untan saat seusai kuliah, masih terpancar kini. Berkat kerjanya, dan jenjang karirnya yang semula menjadi dosen, lalu dijadikan ketua jurusan, sekarang masih menjabat sebagai pembantu Dekan satu, dan mulai tahun 2010-2014 ia diberikan amanat menjadi orang no satu di Fakultas Pertanian, mengantikan Radian.

Senyum Sutarman dekan terpilih tampak sumringah saat didatangi wartawan Pontianak Post. meski masih terbilang pagi, ia sudah disibukkan dengan tugasnya yang masih diembannya sebagai PD 1 di kampus hijau tersebut. mejanya tampak penuh dengan berkas-berkas kerjanya yang masih bertumpuk. “Duh maaf yah, baru sekarang bisa wawancaranya, sekarang saya juga hanya bisa sebentar, maklum masih banyak kerjaan yang harus saya selesaikan. Saya baru pulang dari luar kota, kemarena langsung menghadiri kegiatan di LPMP,” ucapnya. Menjadi dekan terpilih tidak pernah terbayang dibenaknya. Selama ini ia hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk kampus yang sudah menjadikannya sebagai pendidik. Sutarman, awalnya juga sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian Untan, karena ia lulus sebagai mahasiswa tercepat menye-

lesaikan masa studi dan dengan IPK tertinggi pada masanya. Sejak saat itu ia diangkat sebagai dosen muda dan menjajaki karirnya, melanjutkan S2 dibidang konservasi tanah dan air di USA pada tahun 1991. kemudian melanjutkan S3 nya dibidang Biologi tanah untuk rehabilitas Lahan, Australia. Demi mengejar pendidikannya saat masih kuliah S1, selama tiga tahun ia tidak pernah pulang kampung. “Ada pengalaman yang tidak pernah saya lupakan, saat itu tahun 1985, saat saya baru masuk kuliah S1, selama tiga tahun saya tidak pulang kampung, karena masa itu memang transportasi sangat susah. Jadi biaya kuliah, biasanya keluarga yang datang di Pontianak,” ceritanya saat ditemui diruanganya Selasa (22/6). Semasa kuliah, ia lebih banyak dibiayai kuliahya oleh kampus, karena prestasinya. Salah satu bidang keahliannya ialah budidaya pertanian organik dan pemanfaatan Jamur mikoriza dan tanaman untuk rehabilitasi lahan. Fokus penelitian pada pengembangan pertanian organik pada lahan gambut dan pemanfaatan mikoriza dan spesies tanaman untuk rehabilitas lahan, status hara tanah, serapannya, dan pertumbuhan tanaman. Sebagai dekan terpilih, kedepannya ia beserta para dosen akan berusaha menelorkan sarjana muda yang berkualitas.Tentunya harus dengan para pengajar yakni dosen yang profesional. Berusaha memberikan yang terbaik untuk semua pihak terutama mahasiswa. “Untuk menghasilkan mahasiswa yang berkualitas, kedepannya praktek Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

lapangan akan lebih diutamakan. melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan permintaan pasar,” jelasnya. Baginya, semua lulusan Fakultas Pertanian harus menguasai ilmuilmu pertanian. Jadi akan lebih banyak turun ke lapangan. Terpilihnya ia menjadi dekan, ialah bentuk pencalonannya sebagai semangat tulus pengabdian yang didasarkan pada sebuah impian untuk mewujudkan visi dan misi Fakultas Pertanian. “Semoga dengan amanat yang diberikan, berusaha mengajak dan membumikan semboyan mendidik dengan keteladanan, meneliti dengan kejujuran dan mengabdi dengan keikhlasan,” kata bapak kelahiran 5 Mei 1957, di Lembang Beringin Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau,” jelasnya. Ada beberapa poin yang akan ia tingkatkan, yaitu peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Peningkatan fungsi dan peran gugus penjamin mutu. Peningkatan mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi lulusan. peningkatan kinerja bidang keuangan dan administrasi. peningkatan SDM. Peningkatan suasana akademis. Pengembangan kelembagaan. Peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Peningkatan kerjasama dan pemberdayaan alumni serta Peningkatan akuntabilitas. (**)

35


MIMB AR |Tokoh MIMBAR

Dekan Terpilih Fakultas Teknik Untan Ubah Citra Kampus Oleh Agustinah Hampir semua jabatan pernah ia pegang, mulai dari kecil hingga kini terpilih menjadi Dekan Fakultas Teknik. Terpilihya Junaidi menjadi dekan kedepannya ia ingin merubah imej kampus yang dikenal sebagai fakultas yang menakutkan menjadi kampus biru yang bersahabat dan mengedepankan visi misi kampus sebagai informasi untuk masyarakat akan teknologi.

J

unaidi, hanya itulah nama lengkapnya, namun dilihat dari karirnya tidaklah sependek namanya. Beberapa jabatan seperti kepala lab komputer, staf PD 1, menjadi PD, ketua jurusan elektro hingga anggota senat, dan sekarang ia masih menjabat sebagai ketua non reguler Fakultas Teknik. Dari semua jabatan ia tetap berprinsip hanya ingin menjabat satu priode setiap sekali menjabat. “banyak jabatan yang pernah saya pegang, namun saya hanya ingin mencoba satu kali. Yah setidaknya saya bisa merasakan,” ujarnya. Wajah ramah ia tunjukan, menjadi seorang dekan terpilih tak lantas membuatnya melepas tugasnya sebagai dosen dan ketua nn reguler, ia tetap melayani mahasiswa yang membutuhkannya serta beberapa dosen yang masih berlalu lalang di ruangannya. Menjadi dekan terpilih tidalah ia pandang sebagai hal yang harus dibawa senang, namun merupakan sebuah tantangan dan tanggung jawab yang tinggi. “Kepercayaan teman-teman untuk saya sebagai dekan saya pandang lebih ke tanggung jawabnya, ini merupakan sebuah amanah yang tantangannya jauh lebih berat. Hampir semua jabatan pernah saya pegang,

36

sekarang terpilih, harus lebih baik lagi memajukan SDM. Selama ini, kita memiliki dosen yang berkualitas namun masih banyak yang belum tahu,” ucap bapak kelahiran 28 agustus 1959 ini. Selain ingin meningkatkan kualitas siswa dan dosen, ia juga berharap bisa merubah citra Fakultas teknik yang selama ini masih dianggap negatif, paska bentrok. Untuk menhindari hal tersebut ia berencana akan lebih memberikan mahasiswa banyak aktifitas, agar mahasiswa bisa memanfaatkan waktu luangnya yang lebih bermanfaat. Beberapa program wajib yang ingin ia berikan kepada mahasiswa ialah lebih mengedepankan akademik dan karya ilmiyah dengan berbagai lomba. “Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa kampus Tenik ini negatif. Padahal itu hanya dinilai dari sisi negatifnya saja. Saya ingin merubah imej itu, karena Fakultas teknik sebenarnya tidaklah demikian, disini ikatan kekeluargaannya sangat kuat. Mereka belum tahu saja. Untuk ospek sendiri yang selama ini masih ada, sebenarnya hanya bentuk untuk mendekatkan anak dan diberikan bimbingan yang lebih baik lagi,” kata Junaidi yang pernah menjadi lulusan dengan nilai tertinggi se kabupaten dengan nilai 10 semua saat ujian nasional. Lanjutnya, ospek yang ada selama ini lebih diarahkan ke positif. Lebih baik dan lebih cenderung hanya berupa bimbingan buat anak-anak baru karena sudah masuk menjadi keluarga Fakultas Teknik. “Tenik ini sebuah kampus kekeluargaan,” tegasnya saat ditemui di ruangannya Kamis (23/6). Ia juga sudah mendapatkan sertifikasi assesor kelistrikan. Dua prodi yang juga akan diusulkannya menjadi jurusan ialah teknik arsitektur dan teknik informatika. Untuk meningkatkan kualitas lulusannya ia juga berusaha mengembangkan wiras usaha bagi mahasiswa. Kedepannya sarjana teknik selain memiliki ilmu teknik, namun juga bisa menciptakan usahanya sendiri. (**)

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


H

ari Minggu bisa menjadi hari libur setelah enam hari menjalankan aktifitas. Hal itu juga dimanfaatkan oleh M. Mohctar untuk berolahraga yang merupakan hobinya. Olahraga yang biasa di gelutinya saat ini ialah Tenis Lapangan, karena hobinya itu ia juga menjadi sekretaris Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (Pelti) Kalimantan Barat. Berbagai jenis olehraga lain juga ia senangi, karena ia memang suka olah raga. “Maaf ya, tadi saya baru latihan Tenis, biasanya hari Minggu saya manfaatkan untuk olahraga. Jadi tidak lihat kalau ada yang mengghubungi saya. Kebetulan saya juga sebagai sekretaris Pelti di Untan juga,” kata bapak yang tinggal di Jalan Danau Sentarum, Gang Mufakat, no 33 ini. Ada tiga aspek yang akan ditingkatkannya yaitu dari sisi akademik. Berusaha untuk meningkatkan kenerja akademik dengan meningkatkan proses belajar mengajar. Dari sisi administrasi, akan berusaha meningkatkan pelayanan dan kinerja cultural dengan memberikan contoh teladan dan disiplin. Untuk sisi fisik akan menambahkan sarana dan prasana demi kemajuan kampus serta membangun gedung yang dibutuhkan. “Semua itu akan terlaksana, dengan bantuan semua kalangan kampus di Fisip. Apa yang akan ditingkatkan, dan apa yang kita butuhkan bersama-sama. Dekan hanya menjalankan dan mengemudikan apa yang akan kita capai bersama, sepandai-pandainya seorang pemimpin harus diikuti komponen yang lain agar semua bisa tercapai,” papar bapak tiga anak ini. Bentrok mahasiswa yang terjadi beberapa saat lalu, ia berharap hal itu agar tidak terulang lagi. Untuk mengantisipasi hal yang sama, katanya akan menambah aktivitas mahasiswa dalam bidang akademik, seperti memperbaiki host pot dan membentuk kerja kelompok untuk mahasiswa. Dengan begitu maha-

MIMB AR |Tokoh MIMBAR

Mochtar Dekan Fisip Terpilih Periode 2011-2014,

Tingkatkan Dari Tiga Aspek Oleh: Agustinah siswa akan lebih banyak terbangun. “Mahasiswa bisa menjadikan kampus sebagai tempat nongkrong mereka dengan mengakses berbagai informasi di kampus. Untuk menghasilkan output yang berkualitas, yaitu dengan berawal dari input yang berkualiatas pula, harus ada penyaringan yang berkualitas,” kata suami dari Endang Susilawati, dosen FKIP Untan ini. Tepilihnya ia sebagai Dekan membuatnya senang, namun itu ialah amanah yang harus dijalankan sebagai jenjang karirnya selama ini. Selain ingin mengembangkan mahasiswanya ia juga akan merespon dosen yang jarang melakukan kewajibannya sebagai dosen, karena ada proyek luar sehingga jarang mengajar anak muridnya. “Untuk sementara, bagi dosen yang jarang masuk kita akan dekati dan tanya mengapa mereka jarang masuk, apa penyebabnya. Jika sudah tahu kita bisa mengambil langkah, namun untuk dosen tersebutkan sudah ada UU nya apa sanksi yang akan diberlakukan untuk mereka, kita tunjukan dan sosialisasikan UU itu,” ujar bapak kelahiran Mempawah 16 September 1956 ini. Menjadi Dekan bukan hanya bisa senang, namun juga menjadi beban baginya, namun ia akan berusaha dengan amanah yang diberikan Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

kepadannya. Karena itu ia akan terus meningkatkan kampus sesuai dengan prinsipnya bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini. “Jika Fisip sudah baik, maka harus lebih baik lagi kedepannya,” ungkapnya. Karena itu ia mengajak semua kalangan yang ada di Fisip untuk membangun lembaga, baik dosen, mahasiswa dan staf untuk menyatukan visi dan misi agar semua bisa tercipta. “Semua akan terwujud jika kita bersatu dan bersama-sama menjalankan apa yang hendak dicapai,” papar dosen teladan di Fisip pada tahun 1989 ini. Endang Susilawati, istrinya mengatakan apa yang dicapai suaminya ia ikut senang dan bersyukur. Sebagai seorang istri ia hanya bisa mendukung apa yang dilakukan suaminya. “Apapun yang dilakukan jika itu baik saya pasti mendukung,” ujar dosen FKIP ini. (**)

M. Mohctaria M. Noh, yang sebelumnya ialah Pembantu Dekan 1 untuk periode 2010-2014 akan menjadi Dekan Fisip melalui pemilihan oleh Senat Fisip Untan. Pada kepemimpinannya ia akan meneruskan apa yang sudah dijalankan dari Dekan sebelumnya Tandililing. Selain itu ia berusaha akan meningkatkan dari segala elemen yang ada di lingkungan kampus, mulai dari mahasiswa, bagian administrasni hingga ke dosen. 37


MIMB AR |Kampus MIMBAR

Terobosan Baru UPT Bahasa Dalam Meningkatkan Kualitas TOEFL Mahasiswa Oleh Tri Mulyaningsih

B

erdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor Mahasiswa Untan yang setelah tiga kali tidak lulus ujian TOEFL boleh mengikuti 1 paket training TOEFL untuk mendapatkan setifikat yang bisa dijadikan sertifikat pengganti TOEFL yang sebelumnya dijadikan syarat untuk menyusun skripsi. Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang yang meliputi empat aspek penguasaan yakni listening, reading, writing, and speaking. Umumnya TOEFL digunakan untuk 2 tujuan yaitu untuk tujuan academi dan untuk tujuan pekerjaan Unit Pelayanan Teknisi UPT Bahasa Untan melayani keduaduanya Mahasiswa Untan biasanya

38

menggunakan skor TOEFL sebagai syarat untuk menyususn skripsi. Biasanya setiap fakultas menetapkan standar TOEFL nya sendiri yang harus dicapai oleh mahasiswanya. Seperti misalnya Fakultas Ekonomi menetapkan standar 450 sedangkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untan jurusan Bahasa Inggris menetapkan standar yang lebih tinggi lagi yakni 500. Hingga tahun 2009 lalu mahasiswa Untan harus berkali-kali mengikuti tes TOEFL di UPT sampai mendapatkan skor yang telah di syaratkan oleh fakultas mereka. Namun mulai awal tahun 2010 sepertinya mahasiswa Untan dapat sedikit bernafas lega karena mereka hanya perlu mengikuti tes TOEFL minimal hingga tiga kali. Jika setelah tiga kali tes mahasiswa tersebut tidak mencapai target yang di-

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

tentukan fakultasnya masing-masing maka mereka diperbolehkan untuk mengikuti training TOEFL sebanyak 1 paket. Sertifikat hasil pelatihan TOEFL inilah yang kemudian dapat dijadikan pengganti syarat TOEFL tadi. Jadi, diharapkan mahasiswa yang telah siap menyusun skripsi tidak menjadi terbebani langkahnya dengan standar nilai TOEFL yang telah ditetapkan. Dalam pengambilan keputusan kebijakan TOEFL yang baru ini ada suatu bentuk pertimbangan bahwa nantinya akan ada suatu proses pembelajaran yang kemudian meningkatkan kemampuan dan kualitas bahasa Inggris lulusan Untan. “ Bahasa itu perkembangannya sedikit demi sedikit tidak bisa dengan jalan pintas. Oleh karena itu harus ada solusi untuk mencapai target yg telah ditentukan oleh


MIMB AR |Kampus MIMBAR

Gedung UPT Bahasa Untan, tempat pelaksanaan Ujian TOEFL untan yaitu dengan training itu,” ujar Urai Salam, koordinator UPT bahasa Untan Satu paket pelatihan TOEFL yang ditawarkan UPT Untan mencangkup 24 kali pertemuan. Mahasiswa hanya harus membayar sekitar 225 ribu per paket untuk mengikuti pelatihan ini dan si akhir pertemuan mereka akan menerima sertifikat bukti pelatihan. Demi mengantisipasi mahasiswa yang hanya setengah hati mengikuti pelatihan ini maka para mahasiswa yang sudah mendaftar diwajibkan untuk mencapai 90 persen kehadiran. Itu artinya sertifikat pelatihan tidak akan diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mencapai total kehadiran minimal. Jika anda adalah salah satu mahasiswa yang mendaftar untuk pelatihan TOEFL ini dan memiliki total kehadiran kurang dari 90 persen maka sebaiknya anda segera bersiap-siap mengikuti paket pelatihan selanjutnya untuk mendapatkan sertifikat

pelatihan pengganti TOEFL. Meskipun pertemuan pelatihan yang terbatas tidak bisa menjamin akan membawa peserta pelatihan untuk langsung mencapai target Urai Salam tetap yakin jika nantinya pelatihan ini akan memberikan nilai positif bagi mahasiswa. Namun demikian, tentunya dalam setiap pengambilan keputusan selalu ada yang pro dan ada yang kontra. Jaya, mahasiswa fakultas keguruan dan pendidikan ekonomi ’04 awalnya setuju mendengar tes TOEFL sebagai syarat dirinya menyusun skripsi dipermudah dengan program ini. Akan tetapi ketika mendengar bahwa dirinya harus membayar sejumlah 225 ribu rupiah dan mengikuti pelatihan sebanyak 24 kali ia mengubah pikiannya dan menganggap program baru ini malah mempersulit dirinya. “Ini sih malah dipersulit nih. Yang pertama dari segi biaya. Tros lebih ribet. Kalo gitu ngape ndak di mata kuliahkan jak,” ujar Jaya. Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

Miun/ Irwan Lain halnya dengan Dyan Yudistira, mahasiswa ekstensi Ekonomi ’07. Ia sangat setuju dengan adanya program baru ini. “Berhubung Dyan ni bahasa Inggris gak tau, ikut pelatihan pun gak apa. Masalah bisa ato ndaknya itu tergantung kite, yang penting tau teorinya dulu,” ujar Dyan. “Ndak perlu mandang biaya karena pendidikan kan emang mahal. Ikut TOEFL trus ndak lulus mana gik dikejar waktu untuk nyusun skripsi ntar gimana,” lanjut Dyan menjelaskan panjang lebar. Mengenai kekhawatiran penurunan kualitas TOEFL mahasiswa Sri mahasiswa ekonomi FKIP memberikan komentar. “Kekhawatiran penurunan kualitas TOEFL mahasiswa memang ada, tapi itu lebih baik daripada mahasiswa harus menambah satu semester lagi cuma garagara nilai TOEFL nya belum mencukupi.”

39


MIMBAR |Humaniora

Potret Pembangunan Desa Pasak

Desa Dipunggung Kota

MIUN/Dilo

Salah satu sekolah Desa Pasak Piang

Lajunya arus pembangunan yang menghabiskan dana negara hingga trilliyunan rupiah ternyata belum dapat dinikmati oleh semua daerah di Kalimantan Barat sekalipun terletak tidak jauh dari pusat ibukota propinsi. Ini adalah cermin belum meratanya pembangunan negara Indonesia. Oleh: Odilo Tarigasa

D

esa Pasak Piang dari Steher Manunggal Desa Kuala Ambawang Kecamatan Sui Ambawang salah satu desa yang terletak di pinggiran kota, untuk sampai ketempat ini kita harus menggunakan motor air selama dua jam lebih menyusuri perairan Sui Ambawang yang banyak terdapat deretan pohon sagu, rasau, serta semak perdu lainnya dipinggirannya. Beberapa rumah kayu juga ter40

dapat dipinggiran sungai dengan ciri khas yang sangat sederhana dengan panggung yang tinggi di area atas sungai. Rumah tersebut terbuat dari kayu yang begitu eksotik terlihat. Diantara deretan rumah kayu tersebut tampak pula bangunan yang menjulang tinggi yang membedakan dengan bagunan yang lain, bangunan itulah yang menjadi sarang walet yang suara burungnya terdengar hingga ke luar bangunan. Untuk sampai ke desa Pasak Piang, bukan hanya dari sungai kita juga harus melewati jalan darat selama setengah jam perjalanan. Sepanjang perjalanan darat terlihat tanaman lada di pekarangan rumah penduduk yang membalut tanaman karet sebagai penopangnya. Di desa tersebut perkebunan karet yang menjadi andalan penduduk setempat. Komposisi penduduk Desa Pasak Piang didominasi oleh suku Madura yang hidup berdampingan dengan masyarakat Dayak. Menariknya, masyarakat di daerah ini hampir sebagian besar saling memahami Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

bahasa dayak maupun madura sehingga komunikasi di antara penduduk menjadi sangat baik. Menurut data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Sui. Ambawang, Desa Pasak Piang memiliki jumlah penduduk sebesar 3.633 orang atau sekitar 741 Kepala Keluarga (KK) dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani karet dan lada. Akses informasi di desa ini cukup mudah meskipun keberadaan sinyal telepon selular yang hilang datang. Jaraknya yang tidak jauh dengan pusat ibukota propinsi, juga membuat arus informasi cukup lancar. Desa ini terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Piang, Dusun Banyuates, Dusun Belida, dan Dusun Kalimantan dengan total 14 Rukun Tetangga (RT). Fasilitas umum di desa ini antara lain sekolah, rumah ibadah, lapangan sepak bola, dan balai desa. Sebagian besar masyarakatnya merupakan tamatan SD. Tidak banyak masyarakat Desa Pasak Piang yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Jika pun ada, kebanyakan mereka lebih memilih


MIMBAR |Humaniora belum mampu mensejahterakan hidup dari usaha taninya. Kondisi tanah yang kurang subur dengan tingkat keasaman yang tinggi sehingga tak banyak pilihan untuk bisa

karet, serta lada. Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah juga fokus untuk memberi bantuan benih padi serta bibit kelapa sawit dari Dinas Pertanian Nasional.

Kondisi kelas di SDN 31 Dusun Kalimantan untuk tidak tinggal di desa ini lagi. Sopia Dodet, Kepala Sekolah Dasar Negeri 31 Dusun Kalimantan mengungkapkan rata-rata siswa memiliki sekolah lebih dari dua. Jika pagi mereka sekolah di SD negeri, siang harinya madrasah. “Mereka terdaftar di dua sekolah sekaligus, hal itu tentu menganggu proses pendidikan, karena jam belajar terkadang bentrok dengan di madrasyah sehingga mereka meminta pulang lebih awal,” papar guru tersebut. Ia menambahkan guru-guru di sekolah negeri tidak bisa berbuat banyak, mereka hanya bisa mengijinkan dengan alasan anak tersebut akan bolos dan tidak akan masuk sekolah lagi jika tidak diijinkan. “Mereka tidak mau meninggalkan sekolah madrasyah meskipun sudah dijelaskan berkali-kali. Bahkan dewan guru juga pernah berkoordinasi dengan orang tua, ternyata tidak direspon positif,” ujarnya kepada Mimbar Untan. Meskipun begitu, kelulusan di SD yang ia pegang tetap lulus 100%. Walaupun awalnya ada anak yang terdaftar dua sekaligus saat ujian. “Akhirnya mereka bisa lulus juga, yang terdaftar dua sekolah tersebut juga akhirnya harus memilih. Ada yang tetap di negeri ujiannya, namun juga ada yang tetap ingin terdaftar di madrasyah,” ungkapnya.

Bencana Banjir Tahunan Jenis tanah yang ada di daerah Pasak Piang merupakan tanah gambut (histosol). Dengan teknik budidaya yang sangat terbatas, sebagian besar penduduk desa yang mata pencahariannya sebagai petani

Kondisi jalan Desa yang berasal dari timbunan lumpur sungai yang saat hujan menjadi sangat becek.( Foto Dilo/ MIUN.) ditanam. Dari tahun ke tahun, usaha mereka untuk memanen dan membuka sawah hampir dapat dikatakan selalu gagal. Penyebab utama kegagalan ini adalah banjir yang selalu terjadi di setiap akhir tahun yaitu sekitar bulan November hingga Januari. Banjir yang merendam persawahan penduduk Desa Pasak Piang paling tinggi pernah mencapai hingga setengah meter. Bahkan pada saat itu, untuk dapat mencapai lokasi permukiman dapat ditempuh menggunakan sampan di atas jalan desa. Adanya pengerukan parit yang dilakukan pada awal tahun 2004 lalu tampaknya tak terlalu berpengaruh terhadap dampak banjir yang rutin terjadi. “Dulu sebelum parit dikeruk, banjir memang sering terjadi”, ujar Martinus, salah seorang warga Desa Pasak Piang. “Tetapi sejak adanya pengerukan, banjir jarang menggenangi jalan desa lagi namun masih menggenangi lahan pertanian warga”, lanjut pemuda yang akrab dipanggil Tinus ini. Meskipun demikian, para petani Desa Pasak Piang tidak pernah menyerah untuk tetap bertani padi, Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

Perhatian Pemerintah Belum Sepenuhnya Tepat Sasaran Sejak tahun 2009 ini, aktivitas pembangunan desa dalam bentuk pembuatan jalan semen di sepanjang desa intens dilakukan. Program tersebut dilaksanakan dengan bantuan dana PNPM mandiri dan masih berjalan hingga tahun 2010 ini. Terhadap adanya program pembangunan jalan ini, warga desa merasa terbantu dan berterimakasih kepada pemerintah dengan adanya perbaikan jalan di desa tersebut. Pemerintah melalui Dinas Pertanian Provinsi selama kurun waktu 2 tahun terakhir ini juga telah menurunkan bantuan benih padi dan bibit kelapa sawit. Bantuan tersebut diberikan kepada petani dengan harapan dapat dikelola secara mandiri mulai dari penanaman, perawatan, hingga pemasarannya. Aben, salah seorang petani Desa Pasak Piang mengungkapkan perasaannya mengenai program bantuan ini. “Bantuan pemerintah berupa pembagian benih dan bibit gratis ini 41


MIMBAR |Humaniora Darmo Akim, Ketua Gapoktan desa oleh penyuluh pertanian. Desa Desa Pasak Piang mengungkapkan merupakan pusat ke- kekecewaannya karena kehadiran giatan bertani di se- penyuluh pertanian belum mampu luruh penjuru daerah di menggerakkan masyarakat desa Indonesia karena me- (petani) bahkan dua tahun terakhir miliki lahan pertanian ini tidak kunjung hadir untuk memyang cukup luas. Kon- bantu permasalahan petani di ladisi di tiap desa beragam pangan. Markus Nalian, Kepala Desa mulai dari posisi geo- Pasak Piang juga menegaskan bahwa grafis, topografi, jenis ia tidak mengetahui siapa penyuluh Barisan bibit karet pembagian pemerintah di depan lahan, serta iklim, ka- pertanian di desa tersebut untuk rumah warga menunggu untuk ditanam rena itu memiliki po- periode 2010 ini. “Hingga saat ini, sebenarnya baik, hanya saja kami tensi dan kendala-kendala yang saya tidak mengetahui siapa petidak tahu cara yang baik untuk beragam pula termasuk kemampuan nyuluh pertanian di desa ini. Belum mengelola bantuan tersebutâ€? kata masyarakat dalam menangkap dan ada laporan ke sayaâ€?, ungkap Aben. Apalagi penanaman untuk menerapkan teknologi yang mereka Markus. menanam benih tersebut kami be- terima. Saat diwawancarai, Darmo juga lum mempunyai lahan yang siap Mengingat kemampuan mene- menceritakan bahwa selama adanya tanamâ€? lanjut Ketua RT. 01 Dusun rapkan teknologi yang sudah ada penyuluh pertanian di desa ini tidak Kalimantan Desa Pasak Piang ini. sebagai langmenunjukkan Menanggapi bantuan ini, Darmo, kah untuk meupayanya unketua Gapoktan (Gabungan Kelom- ningkatkan hatuk memajupok Tani) Desa Pasak Piang, yang sil dan kualitas kan usaha permenaungi 5 Kelompok Tani (Poktan) pertanian matanian pendumenuturkan bahwa pemerintah ka peran penyduk sekitar. dalam memberikan bantuan kurang uluh pertanian Hal senada jumemperhatikan kondisi alam dan adalah sebagai ga disampaisumber daya masyarakat yang ada jembatan antakan oleh Anus, pada suatu desa. petani sekalira petani dan Sehingga bantuan yang diberikan peneliti khu- Perkebunan karet milik salah seorang gus tokoh matidak memberikan dampak yang op- susnya di bi- warga Dusun Kalimantan Desa Pasak Piang syarakat di Dutimal. Bapak berusia paruh baya dang pertanian. di lahan gambut sun Kalimantersebut juga mengatakan bahwa Penyuluh pertan, bahwa pepihaknya pernah mengajukan usu- tanian diharapkan dapat membim- tani di daerah ini mengadu nasibnya lan bantuan mesin penggiling padi bing sekaligus memotivasi petani dengan menanam apa yang bisa tetapi justru yang diberikan adalah dalam mengelola usaha taninya ditanam dengan pengetahuan semini traktor yang dianggap kurang mulai dari hulu hingga hilir. Keha- adanya. Jika terjadi kegagalan, berguna di daerah ini. Pemerintah diran penyuluh pertanian di be- mereka hanya bisa pasrah dengan juga pernah menjanjikan akan me- berapa daerah telah mampu me- keadaan dan mencoba lagi saat nyediakan 2 tenaga operator mesin nunjukkan taringnya untuk meng- musim tanam berikutnya. serta teknisinya namun hingga kini hidupkan usaha tani binaannya. Desa Pasak Piang adalah potret tak kunjung datang. Oleh karena pembangunan daerah yang ada di tidak adanya yang tahu cara pengoKalimantan Barat, bahkan mungkin perasiannya, bantuan alat-alat meada yang lebih memprihatinkan. sin pertanian tersebut tidak dapat Sudah 64 tahun sejak rakyat Indodigunakan untuk aktivitas pertanian nesia menyatakan komitmennya itu sendiri. untuk berdikari dan berpedoman pada Pancasila. Artinya Indonesia sebagai negara maritim sudah berPerlu Pendampingan komitmen untuk membawa seluruh Penyuluh Pertanian masyarakatnya yang majemuk mePemerintah nasional berkomitnuju kesejahteraan dan mencapai men untuk memajukan sektor perkeadilan sosial. tanian sebagai leading sektor perSawit yang ditanam di tanah adat ekonomian negara ini. Salah saDesa Pasak Piang Ket: ž steher : pangkalan motor air tunya dengan pendampingan tiap 42

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR | R e s e n s i

Arah Pikiran Dalam Pemanfaatan Waktu dalam Kehidupan Yang Terbatas Oleh : Riya Yulharmaini

R

angkaian kata dalam goresan pena karya anak negeri memberikan motivasi dan kita sebagai pembaca dapat mengintropeksi diri. “AGAR USIA TAK SEKEDAR ANGKA� dari kata-kata ini dapat menggugah hati dan jiwa. Dan buku ini menjabarkan tentang bagaimana seorang manusia merenungi perjalanan hidup yang telah di laluinya, dan digunakan untuk apa kehidupannya saat usia semakin bertambah. Ribuan orang telah termotivasi dari buku yang sangat inspiratif ini. Banyak orang yang ingin menetapkan tujuan hidupnya lebih matang dan spesifik. Dan buku ini memandu sobat untuk menentukan pilihan hidup dengan penuh arti dan makna. Untaian kata-kata bisa memiliki kekuatan dahsyat yang mampu mempengaruhi seseorang dalam menjalankan hidupnya. Kata-kata bisa membuat seseorang bersemangat, optimis, dan menjalani hidup dengan penuh harapan akan masa depan. Tetapi, bisa juga menjerumuskan orang menjadi loyo dan tidak bergairah menghadapi hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, tujuan hidup sangat mempengaruhi keseharian kita. Ia membantu kita menggunakan waktu sebaik-baiknya, sebab kita mengetahui kemana akan menuju. Tetapi di kala hidup kita tidak mempunyai tujuan, manakala sebuah perjalanan panjang yang sia-sia.di sinilah, penulis menjelaskan tujuan hidup yang harus kita miliki. Setelah kita menentukan tujuan hidup, tentunya harus berani memulai untuk meraihnya. Selain itu, harus berani gagal ketika melakukannya. Inilah hidup yang bermakna, yang membuat kita mantap melangkah dan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Penulis membagi tulisan ini kedalam tiga bagian besar. Bagian pertama adalah tentang perenungan dalam makna usia. Disini penulis menggambarkan usia bagaikan sekantung pasir dengan lubang kecil dibawahnya. Yang pasirnya akan jatuh sedikit demi

sedikit daJudul Buku: Agar Usia tak na akhirSekedar Angka nya habis Penulis: Kemas Mahmud Al tanpa meHanif ninggalkan Penerbit: TAZKIA Publishing sisa. Bagian Tebal: 97 halaman ini menjadi sangat penting dimana waktu yang telah berlalu tak akan mungkin datang kembali, usia yang pernah kita lewati tak mungkin di jumpai lagi. Agar usia lebih terarah, ada baiknya bertanyalah kepada diri tentang mau di apakan sisa umur ku ini? Dsb. Bagaimanapun sebaikbaiknya usia, episode demi episode haruslah di lalui dengan keberartian. Bagian kedua adalah tentang tujuan hidup, seperti yang sebelumnya telah saya jelaskan bila hidup ingin berarti gunakanlah hidup dengan berbagai kebermaknaan. Terkadang orang tidak tahu apa tujuan hidupnya dan untuk apa dia berada di dunia ini. Saatnya merenung dan menemukan tujuan hidup yang jelas arahnya sehingga bisa membawa kita pada kesuksesan yang mungkin tidak pernah kita sangka sebelumnya. Pada bagian ketiga buku ini menekankan bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar dan hanya sebatas persinggahan kita sebelum sampai ke tujuan akhir hidup ini. Agar kehidupan lebih terarah, orang memerlukan adanya mimpi-mimpi tentang masa depan. Tidak sekedar bermimpi, tetapi bagaimana mimpi-mimpi itu diwujudkan dalam targettarget dan rencana hidup yang lebih terukur. Adanya target dan rencana hidup ini akan membuat kehidupan seseorang berjalan pada garis kehidupan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini diperlukan untuk menghindari perjalanan hidup tanpa arah, orientasi dan tujuan yang tidak jelas. Pada akhirnya, hidup adalah sebuah pengabdian. Hidup terbaik seseorang adalah saat ia bermanfaat bagi orang lain. Dengan misi semacam ini, hidup tidak lagi mengejar kepentingan pribadi dan kepentingan sesaat, tetapi bagaimana agar kehidupan kita lebih bermanfaat untuk kepentingan orang banyak.

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

43


MIMBAR | r e s e n s i

Tur ut Ber duka Cita Atas Bencana Alam di Kapuas urut Berduka Hulu, Merapi, Menta wai dan Wasior ... Mentaw 58 44

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR | s a s t r a Aku berkarya pada alam Aku berkumandang pada dinding gua ditepian Berharap dia mendengar tanpa harusmenjawab Aku meleleh di terik nya sang surya Mencoba mengiba walau tertepis Dan akuterkurung di selasela sinar sabit Merintih pilu meronta tuk terbebas Namun sia-sia Naungan hidup memilih untuk bungkam Tanpa mau di ajak kompromi Jeritsuara hati hanya tinggalgema takbermakna Tanpa ada dauntelinga yang menoleh Aku berdongeng pada senja Yang telah menyapa bahkan tersenyum

Hingga dia terlelap dalam dekapan dini hari Alam bergemuruh ketika embun menetes Aku kesepian……aku ingin berdendang lepas Dengan biola kerinduan Pada bulan dan bintang Dan aku ingin bercerita Semua kemelut tentang kita Saat saat yang menyatukankita Lebih agung ketimbang hitungan hitungan hari Cahayayang menyinari jiwa kita Lebih kuat daripekatnya kegelapan Bila prahara memisahkan kita Disamudra yang murka ini Maka ombak akan memperdatukan kita Dipantai yang tenang

Bila kehidupan ini mmebunuh kita Maka kematian akan menyatukankita kembali Berawal ketika senja datang Sepertinya langit hari ini Ingin menunjukkan bahwa dia sedang ingin berbagi dengan kita Berbagi tentang rasa gundahnya melihat Tingkah laku manusia hari ini Semoga saja gundah mu mendatangkan kebaikan Untuk kami di bumi ini Karena kami tau Engkau melakukan ini semua Karena ptunjuk yang Maha Kuasa

Salamun alaik saudariku Memang aku bukanlah sesiapa-mu Bukan keluarga juga sahabatmu bukan pula kekasihmu Karena kita sesama wanita Aku mengenalmu Bukan dari absensi dan prestasimu Bukan pula dari setan yang penah merasukimu Tapi dari kisah hidupmu yang sampai padaku Entah mengapa perasaanku begitu pilu Mencekik hatiku menyesakkan Keras kutahankan sedalam sanubari Tapi tangis ini sukses mendobrak pintu egoku Padahal aku bukanlah sesiapa-mu

Aku Sesiapamu?

yang mempersulitmuIngin ku ucapkan jua terimakasih pada orang terdekatmu Sahabat yang sudah mendukungmu sekuat tenaga Keluarga yang telah menegakkan semangatmu Dan kekasih yang selalu menyertaimu Tapi aku bukanlah sesiapamu Mengapa aku bukanlah sesiapa-mu Untung masih ada sang khalik Ya anshar yang t’lah lama menantikan manja pintamu Ya rahim yang sangat merindukan kedatanganmu Maka dekatilah ia dengan tetap tawakal Dan nikmati rahmatnya di jalantakwa

Oleh: Riya Yulharmaini Ingin sekali kubagi semangat hidupku padamu Tapi lewat percakapan kita sore itu, Aku tahu kau tak memerlukannya Karna kau sudah kuat walau terlihatrapuh Aku tahu saudariku Hatimu t’lah besar karna maafkan si sakit yang menularimumasalah Jiwamu t’lah mulia karna maklumi si bodoh yang mencercamu Nuranimut’lahterasah karna sabar hadapi si bebal Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

Oleh: Riya Yulharmaini

45


MIMBAR |Sastra AKU TIDAK GILA

TANPA PUTUS ASA Pagi indah nan cerah,kicau burung bernyanyi merdu Senyuman menghias wajah,saat berpamitan kepada ayah dan ibu Hentakan kaki,serempak melangkah Tak ada kegundahan,tak ada kelelahan Semua semangat menatap masa depan Yang penuh dengan kesuksesan Halangan dihadapin dengan percaya diri Rintangan seolah-olah sama sekali tak berarti Teruslah berlari mengejar mimpi Jangan pernah berhenti mengukir prestasi DEMI MENIMBA ILMU Terbangun aku dari lelapnya tidurku Saat terdengar jam dinding bernyanyi Bergeges aku membuka jendela Memulai hari ini dengan suka cita Walau tanpa restu dari kedua orang tua Aku tetap berangkat menimba ilmu Aku tetap optimis, tak ada kata pesimis Karena tangis,hanya akan menghambat langkahku Wahai sahabat ku Jangan kau sia-siakan masa mudamu Ukirlah prestasi semampumu Jangan sampai kita terlena waktu

Kepada siapa aku harus mengadu Dimana sifat normalku Dulu aku bisa bermain , tertawa , dan berintraksi dengan baik Sekarang aku bisa bermain , tapi hanya sendiri Sekarang aku bisa tertawa , tapi terkadang menangis kesepian , dan Sekarang aku bisa berinteraksi , tapi hanya untuk menyakiti Kenapa dengan diri ku? Kadang-kadang aku tidak mengenal diriku , bahkan keluargaku Diwaktu aku sadar , aku tidak bisa ungkapkannya Kepada siapa aku harus dapat kasih sayang Dapatkah aku sempurna lagi Ya Robbi , engkau ikatlah erat-erat tali saraf ku ini Engkau jalankanlah pikiran dan hatiku sesuai fungsinya lagi , dan Engkau kembalikanlah kesempurnaan yang hilang dari ku Tapi apakah aku gila?

MOHON DOANYA Ketika aku melangkah, terasa berat kakiku berjalan Walaupun ada restumu, hatiku berkata “belum cukupâ€? Ayah ibu, aku belum siap untuk berjauh Maafkan aku, jika tidak menoleh kebelakang Sesak terasa dadaku , ketika aura kasihmu tidak lagi terasa Semakin jauh‌.. Semakin tak terasa air mengalir di pelupuk mata Nadiku tidak tahu lagi kemana Ayah ibu, aku mohon doamu Restumu belum cukup bagiku Aku berjuang demi dirimu dan keluarga Aku tidak akan mensia-siakan waktu belajarku Agar ilmuku berguna dikelak hari Walau jauh aku merantau dinegeri orang Bagiku engkau selalu ada disisiku Karena doamu

Puisi From Nabu 46

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR | b u d a y a

Kesadaran Budaya Minum Susu Kurang Oleh : Tri Mulyaningsih

K

esadaran budaya minum susu masih kurang. saat ini saja tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 11.9 liter perkapita. Akibatnya, tingkat produksi susu nasional sangat minim. Terlebih lagi di Kalimantan Barat yang masyarakatnya belum menunjukkan kesadaran akan pentingnya susu untuk kesehatan. Demikian dikatakan oleh Surya, pengusaha susu yang ada di Kalimantan Barat. Ia menjelaskan, tingkat budaya minum susu di Kalbar masih jauh dari standar kebutuhan. Kurangnya asupan gizi terutama gizi yang berasal dari susu menyebabkan anak dapat mengalami gizi buruk. Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat saja sepanjang tahun 2009 terdapat 43 kasus gizi buruk. Jika kesadaran masyarakat akan betapa diperlukannya susu bagi perkembangan dan kesehatan maka akan ada peluang semakin meningkatnya penderita gizi buruk di Kalimantan Barat. Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, susu dapat mencegah insomnia dan meningkatkan kualitas tidur. Susu mampu membuat kita lebih cepat tidur karena ia dapat merangsang hormon melatonim yang membuat tubuh mengantuk jika diminum sebelum tidur. Bukan hanya itu, susu bahkan juga mampu mengurangi resiko terkena penyakit kanker usus penyebab kematian terbesar ketiga di dunia.

Susu merupakan bagian dari makanan empat sehat lima sempurna. Kandungan gizi yang dikandung oleh susu sangat lengkap dan mudah untuk dicerna oleh tubuh. Minuman yang dikenal sebagai minuman penguat tulang dan gigi ini kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh seperti fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B12 , vitamin B2 , asam amino dan asam pantotenat. Nutrisi tersebut membuat susu memiliki manfaat yang berlimpah untuk kesehatan tubuh. Dengan rajin meminum susu, tulang menjadi terlindung dari pengeroposan tulang (osteoporosis) dan mempercantik kulit. Bahkan, apabila anda para wanita mengkonsumsi susu hingga tiga gelas setiap hari, resiko anda terkena kanker payudara dapat ditekan hingga dua kali lebih kecil daripada wanita yang tidak minum susu. Meskipun susu amat baik bagi kesehatan tubuh, ada juga beberapa Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

orang yang enggan minum susu karena menderita intoleransi laktosa. Penderita intoleransi laktosa akan merasa mual atau sakit perut setelah minum susu. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lactase dalam tubuh yang dihasilkan oleh usus kecil untuk memcegah laktosa yang terkandung dalam tubuh agar dapat diserap oleh tubuh. Jika tubuh kekurangan lactase ini maka proses pemecahan laktosa tidak akan berlangsung sempurna. Sisa laktosa yang tidak tercerna ini kemudian akan masuk ke dalam usus besar dan di cerna oleh bakteri yang ada di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan perut para penderita intoleransi laktosa menjadi kembung, berisi banyak gas dan sakit. Bagi yang tidak mengonsumsi susu bisa mengonsumsi keju, yoghurt, es krim, susu evaporasi atau susu kedelai yang tidak mengandung laktosa. Bahkan beberapa produsen susu juga telah membuat susu tanpa 47


MIMBAR | b u d a y a laktosa yang dapat dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa. Bagi anda penikmat susu di Kalimantan Barat kini tidak perlu pusing lagi untuk menemukan susu sapi murni yang siap dikonsumsi. Sekarang ini Kabupaten Pontianak telah mulai berkembang dengan menonjolkan produk unggulannya berupas susu sapi murni hasil peternakan sapi perah. Industri susu sapi murni yang dikelola oleh CV. Sari Pati Semudun Jaya ini lebih menekankan pada jenis susu pasteurisasi. Pasteurisasi merupakan salah satu cara pengawetan susu segar dengan cara pemanasan pada suhu didih susu dengan tidak mengubah rasa, konsistensi, dan kandungan gizi susu tetapi hanya bertujuan menghilangkan microba pathogen yang membahayakan manusia. “Susu pasteurisasi berarti susu dimasak dengan suhu tujuh puluh derajat dalam waktu dua puluh menit. Jadi bakteri sedikit aja untuk perpanjangan kadaluarsa sampai sepuluh hari di kulkas,� kata Surya, pengelola usaha susu sapi murni. Setelah di pasteurisasi warna susu akan menjadi lebih putih. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sifat (denature) protein whey yang

terkandung dalam susu ketika pemanasan. Formulasi kandungan gizi susu jenis pasteurisasi ini pun sama dengan susu formula bubuk dengan kandungan lemak susu yang tidak kurang dari 3.25 persen dan kandungan padatan bukan lemak sebesar 8.25 persen. Di samping itu, karna proses pemanasannya yang tidak terlalu tinggi citarasa susu pasteurisasi ini masih terjaga dengan baik. Meskipun begitu, karena tidak diberi tambahan pengawet, susu ini hanya

mampu bertahan hingga 5-7 hari pada suhu 4 derajat celcius dalam lemari pendingim. Susu beraroma stroberi lebih disukai anak-anak dibandingkan susu plain tanpa warna dan tanpa rasa sehingga proses pasteurisasi sering diikuti proses pemberian gula dengan konsentrasi tinggi. Namun, hal ini tetap tidak mengurangi kualitas susu yang sebanding dengan susu asli. []

Pertahunnya, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 11.9 liter perkapita. Akibatnya, tingkat produksi susu nasional sangat minim. Terlebih lagi di Kalimantan Barat yang masyarakatnya belum menunjukkan kesadaran akan pentingnya susu untuk kesehata. “Kalau saya bilang budya minum susu di Kalimantan Barat masih kurang,� tandas Surya, salah seorang pebisnis yang mulai melirik bisnis produsen susu sebagai jalur bisnisnya. Kurangnya asupan gizi terutama gizi yang berasal dari susu menyebabkan anak dapat mengalami gizi buruk. Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat saja sepanjang tahun 2009 terdapat 43 kasus gizi buruk. Jika kesadaran masyarakat akan betapa diperlukannya susu bagi perkembangan dan kesehatan maka aka nada peluang semakin meningkatnya penderita gizi buruk di Kalimantan Barat. Nah, Sudahkah anda minum susu hari ini?

FAKTANYA‌ Oleh: Tri Mulyaningsih Air putih bisa menjadi salah satu rahasia anda untuk panjang umur. Dengan memenuhi kebutuhan tubuh akan air sebanyak 2 liter atau setara dengan 8 gelas air setiap harinya, maka anda suda berinvestasi untuk menjaga ginjal dan otak anda dari kerusakan. Tubuh manusia terdiri atas air. Komponen air yang terdapat di otak bahkan bisa mencapai 90 persen sedangkan di darah mencapai hingga 95 persen. Melalui pernapasan, keringat dan air seni, cairan yang ada dalam tubuh kita ikut keluar. Karena itulah tubuh membutuhkan tambahan asupan air dari luar. Apabila jumlah konsumsi kita atas air kurang dari 2 liter sehari maka tubuh dapat mengambil jalan pintas dengan cara mengambil komponen air dari darah. Kurangnya komponen air dalam darah menyebabkan kekentalan darah meningkat. Darah yang kental ini dapat menjadi penyebab robeknya glomerulus ginjal. Jika saringan ginjal berupa glomerulus ini mulai bocor maka akan disertai tanda berupa air seni yang berwarna kemerahan. Tak hanya bermasalah pada ginjal, darah yang mengental pun bermasalah pada otak karena dapat menyebabkan sel-sel otak cepat mati. Jadi, semuanya tergantung pilihan anda sendiri mau sakit ginjal dan otak tidak berfungsi dengan baik atau jangan tunda minum air putih mulai dari sekarang? 48

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


MIMBAR | b u d a y a

Berternak Sapi Perah

Miun/ Tri Pak Jase dan Sapi Perah peliharaannya Jase sudah hampir 3 tahun lebih berternak sapi. Awalnya ia berternak sapi Simmental dan baru dua tahun belakangan ini ia berternak sapi perah. Sapi ternakannya memang bukan sapi miliknya. Ia hanya membantu mengurus sapi milik perusahaan tempatnya bekerja. Namun, pria separuh baya ini merawat sapi-sapinya dengan penuh kasih sayang terutama dengan salah satu sapi kesayangannya Selfi.

Oleh Tri Mulyaningsih “Jadi karna gini. Karna kite sayang same die jadi kite rawatlah dengan baek,� ujar Jase. Dalam berternak sapi harus dipertimbangkan jenis sapi yang cocok dibudidayakan di Indonesia dan dapat menyesuaikan dengan iklim daerah. Berdasarkan hasil survey PSPB Cibinong, sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan di Indonesia adalah sapi jenis Frisien Holstein. Sapi jenis ini sangat terkenal dengan produksi susunya yang tinggi mencapai 6350kg/th. Berternak sapi itu gampanggampang susah. Dalam berternak sapi pertama-tama yang harus dilakukan adalah memilih bibit. Fries Holland (FH) adalah jenis sapi perah yang biasa dipelihara. Sapi FH mempunyai ciri-ciri warna bulu nya yang putih dengan bercak hitam.

Setelah memilih bibit hal lain yang harus diperhatikan adalah pakan sapi. Pakan sapi terdiri dari hijauhijauan, konsentrat dan limbah pertanian seperti jerami. Pakan sapi sejenis hijau-hijauan dapat berupa pucuk daun tebu, rumput gajah dan rumput raja. Pakan hijau-hijauan ini dapat diberikan setelah pemerahan. Sedangkan pakan sapi sejenis konsentrat dapat berupa dedak, bunkil kelapa dan bunkil kacang tanah. Pakan konsentrat ini lebih baik diberikan sebelum sapi diperah. Biarpun dalam hal pemberian pakan ternak ini tergolong mudah, para peternak tidak boleh lupa untuk memperhatikan sapi perah dari segi kesehatan agar tidak terkena penyakit antrax ataupun radang kambing. Dalam memerah susu sapi harus Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

diperhitungkan interval waktu pemerahannya. Biasanya interval pemerahan susu adalah dua belas jam. Menurut pangalaman Pak Jase, ia biasanya memerah susu hingga dua kali sehari. Pemerahan pertama dilakukan pada pukul 4 subuh dan pemerahan kedua dilakukan pada pukul 4 sore. “Kite masuknye jam tiga mulai dari mandiin trus jam empat merah harus tepat waktu nanti sore juga gitu jam empat sore supaya produksinya tinggi,� jelas Pak Jase. Pemerahan sapi yang ideal seyogyanya tetap dilakukan dengan cara alami agar susu yang dihasilkan bermutu tinggi. Pemerahan secara alami bukan berrti memerah secara tradisional yang memaksa susu keluar dengan cara ditarik-tarik. Cara tradisional ini dapat membuat sapi merasa tidak nyaman sehingga susu yang dihasilkan pun hanya sedikit. Sementara itu proses pemerahan secara alami ialah dengan cara membuat sapi mengeluarkan susunya secara alami sesuai nalurinya sehingga susu yang dihasilkannya melimpah. Proses pemerahan secara alami dan higienis dapat dilakukan apabila ditunjang dengan teknologi pemerahan yang memadai. Selandia Baru misalnya, memiliki tempat pemerahan sapi yang menggunakan peralatan otomatis (automatic milking machine). Penggunaan mesin ini mampu membuat sapi yang hendak diperah merasa nyaman. Alat itu hanya akan dipasang di puting sapi. Kemudian susu yang memang sudah waktunya keluarpun akan mengalir dengan lancar dan banyak. Sapi-sapi perah milik perusahaan pak Jase pun sudah diperah dengan menggunakan cara yang modern. Hasil pemerahannya pun cukup memuaskan karena satu ekor sapi saja sudah dapat menghasilkan hingga 20 liter susu. Sementara keseluruhan sapi perah produktif yang berjumlah 30 ekor mampu menghasilkan susu hingga 260 liter tiap harinya. Berdasarkan studi yang diter49


MIMBAR | b u d a y a bitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, susu dapat mencegah insomnia dan meningkatkan kualitas tidur. Susu mampu membuat kita lebih cepat tidur karena ia dapat merangsang hormon melatonim yang membuat tubuh mengantuk jika diminum sebelum tidur. Bukan hanya itu, susu bahkan juga mampu mengurangi resiko terkena penyakit kanker usus penyebab kematian terbesar ketiga di dunia. Susu merupakan bagian dari makanan empat sehat lima sempurna. Kandungan gizi yang dikandung oleh susu sangat lengkap dan mudah untuk dicerna oleh tubuh. Minuman yang dikenal sebagai minuman penguat tulang dan gigi ini kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh seperti fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B12 , vitamin B 2 , asam amino dan asam pantotenat. Nutrisi tersebut membuat susu memiliki manfaat yang berlimpah untuk kesehatan tubuh. Dengan rajin meminum susu, tulang menjadi terlindung dari pengeroposan tulang (osteoporosis) dan mempercantik kulit. Bahkan, apabila anda para wanita mengkonsumsi susu hingga tiga gelas setiap hari, resiko anda terkena kanker payudara dapat ditekan hingga dua kali lebih kecil daripada wanita yang tidak minum susu. Meskipun susu amat baik bagi kesehatan tubuh, ada juga beberapa orang yang enggan minum susu karena menderita intoleransi laktosa. Penderita intoleransi laktosa akan merasa mual atau sakit perut setelah minum susu. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lactase dalam tubuh yang dihasilkan oleh usus kecil untuk memceah laktosa yang terkandung dalam tubuh agar dapat diserap oleh tubuh. Jika tubuh kekurangan lactase ini maka proses pemecahan laktosa tidak akan berlangsung sempurna. Sisa laktosa yang tidak tercerna ini kemudian akan masuk ke dalam usus besar dan di cerna oleh bakteri yang ada di dalamnya. Hal inilah yang 50

Refro

menyebabkan perut para penderita intoleransi laktosa menjadi kembung, berisi banyak gas dan sakit. “Nana gak suka karena kalau minumnya jadi mules, ngantuk, lagian amis,” ujar Ratna Komala Sari, mahasiswa FKIP Untan 07 mengutarakan alasannya tidak suka minum susu. Jika anda memiliki alasan yang sama dengan Ratna untuk tidak minum susu, anda masih punya cara lain agar kebutuhan anda akan vitamin tetap terpenuhi yakni dengan makanan pengganti susu. Makanan pengganti susu ini dapat berupa produk olahan susu seperti keju, yoghurt, es krim, susu evaporasi atau susu kedelai yang tidak mengandung laktosa. Bahkan beberapa produsen susu juga telah membuat susu tanpa laktosa yang dapat dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa. “Gantinya nana minum yang juga ngandung susu tapi aromanya bukan seperti susu lagi,” tambah Ratna yang biasa dipanggil Nana. SUSU SAPI MURNI LOKAL Bagi anda penikmat susu di Kalimantan Barat kini tidak perlu pusing lagi untuk menemukan susu sapi murni yang siap dikonsumsi. Sekarang ini Kabupaten Pontianak telah mulai berkembang dengan menonjolkan produk unggulannya berupas susu sapi murni hasil peternakan sapi perah. Industri susu sapi murni yang dikelola oleh CV. Sari Pati Semudun Jaya ini lebih menekankan pada jenis susu pasEdisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

teurisasi. Pasteurisasi merupakan salah satu cara pengawetan susu segar dengan cara pemanasan pada suhu didih susu dengan tidak mengubah rasa, konsistensi, dan kandungan gizi susu tetappi hanya bertujuan menghilangkan microba pathogen yang membahayakan manusia. “Susu pasteurisasi berarti susu dimasak dengan suhu tujuhpuluh derajat dalam waktu dua puluh menit. Jadi dia tuh nekan bakteri sedikit aja untk perpanjangan kadaluarsa sampai sepuluh hari di kulkas,” kata Surya, pengelola usaha susu sapi murni. Setelah di pasteurisasi warna susu akan menjadi lebih putih. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sifat (denature) protein whey yang terkandung dalam susu ketika pemanasan. Formulasi kandungan gizi susu jenis pasteurisasi ini pun sama dengan susu formula bubuk dengan kandungan lemak susu yang tidak kurang dari 3.25 persen dan kandungan padatan bukan lemak sebesar 8.25 persen. Di samping itu, karna proses pemanasannya yang tidak terlalu tinggi citarasa susu pasteurisasi ini masih terjaga dengan baik. Meskipun begitu, karena tidak diberi tambahan pengawet, susu ini hanya mampu bertahan hingga 5-7 hari pada suhu 4 derajat celcius dalam lemari pendingim. Susu beraroma stroberi lebih disukai anak-anak dibandingkan susu plain tanpa warna dan tanpa rasa sehingga proses pasteurisasi sering diikuti proses pemberian gula dengan konsentrasi tinggi. Namun, hal ini tetap tidak mengurangi kualitas susu yang sebanding dengan susu asli. Ketika ditanya soal rasa, Wardi, mahasiswa mipa kimia Untan 2007 mengatakan “Enak. Lemaknya terasa.” Senada dengan Wardi, Dewi Lestari, siswi Mts 2, menyatakan hal yang sama. “Susu murni lebih enak daripada susu bubuk yang biasa uwik minum.”


MIMBAR |Cerpen

AKU DAN HUJA N HUJAN Oleh Tri Mulyaningsih

H

ujan. Hingga saat ini aku masih menyukai rinai hujan. Tetes air hujan y a n g jatuh terlihat begitu indah bak tirai Kristal yang seakan jatuh tiada ujung. Suaranya nya yang khas membuat hatiku merasa damai. Suara hujan adalah musik alam yang tidak bisa kudengar selain ketika hujan. Hanya di waktu hujan seperti inilah jendela kamarku terbuka lebar. Aku bisa melihat dan mendengar suara hujan dengan jelas. Aku bahkan bisa merasakannya air yang menetes hanya dengan menjulurkan kedua tanganku. Ya, aku sangat suka hujan. Yang lainnya kau tidak perduli. Hari ini hujan turun lagi. Belakangan ini hujan sering sekali turun. Mungkin ia tau bahwa aku selalu merindukannya datang. Di atas tempat tidurku tergeletak selembar kertas putih polos dan sebuah pena hitam. Kuraih kertas dan pena itu. Kubawa benda-benda itu kesamping jendela dan kuletakkan di atas meja bundar kecil berarna putih di samping jendela kamarku. Aku pun lalu duduk di depannya, masih sambil menatap hujan yang masih turun dengan anggunnya. Kalau sudah begini ingin rasanya aku menulis untuk kekasihku tercinta atau paling tidak untuk sahabatku tersayang. Dear Ayah, Ayah, hari ini hujan kembali menyapa bunda. Ah, rasanya baru kemarin ya bunda bersama-sama dengan ayah. Apa ayah ingat waktu pertama kali kita bertemu? Saat itu juga hujan. Bunda ingat bagaimana ayah menawarkan bunda payung untuk pulang. Ayah hanya berkata “ini� sambil menyodorkan sebuah

payung berwarna hitam kepada bunda. Setelah itu tanpa berkatakata lagi ayah langsung pergi menerobos hujan meninggalkan bunda dengan beribu tanda tanya karena saat itu kita masih belum saling mengenal seperti sekarang ini. Tapi kemudian kita dipertemuan kembali, masih dalam hujan. Angin berhembus menerpa wajahku. Aku berhenti menulis sejenak nerusaha mengingat kembali kenangan-kenangan yang ada dalam memori ku. Setelah menghela napas panjang aku mulai melanjutkan menulis. Aku heran, sebelumnya tidak ada yang pernah bisa membuatku percaya. Tidak juga kedua orang tuaku. Bahkan dari mereka lah aku belajar untuk tidak mempercayai orang lain begitu mudah. Yah, begitulah, ayah pasti sudah tau kalau bapak meninggalkan ibu dan aku yang masih berumur 5 tahun hanya demi wanita jalang itu. Wanita kotor yang bersedia memuaskan nafsu birahi lelaki hidung belang hanya demi lembaran-lembaran uang yang segera habis dibelikannya bedak dan lipstick. Uuuurggg, dasar orang yang tidak bertanggung jawab. Aku benci

lelaki seperti bapak. Lelaki yang hanya bisa mengkhianati cinta ibu dan aku. Dan aku selalu melihat bapak dalam diri setiap lelaki yang kujumpai meskipun mereka bukan bapak dan meskipun mereka menawarkan cinta yang mungkin akan diimpiimpikan oleh gadis lain. Aku hanya tidak bisa percaya bahkan butuh waktu 10 tahun bagiku untuk mengenal dan mempercayai sahabatku, ayah pasti kenal, dia Melati. Tak, tok, tak, tok, bunyi langkah kaki dari hak sepatu yang bertumit tinggi. Langkah kaki itu mendekati kamarku. Aku menunggu. Tak lama, seorang wanita berpakaian putih memasuki kamarku sambil membawa sebuah nampan. Di atas nampan itu ada semangkuk bubur dan segelas air putih. Ada juga piring kecil lainnya yang berisi kapsul dan pil yang biasanya memang harus kuminum. Wanita itu menyunggingkan senyumnya padaku menampilkan deretan giginya yang rapi dan terawat. “Wah, lagi-lagi menulis surat y a . Pasti untuk ayah lagi

Karikatur : TRI Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

51


MIMBAR |Cerpen ya,” tanya wanita yang ntah aku mengapa aku tidak pernah bisa mengingat namanya meskipun wajahnya sangat familiar. Aku hanya mengangguk. Sepertinya ia tau aku sedang menulis untuk Jeremy, orang yang selama ini aku sebut ayah. Itu karna ia selalu menyebutku bunda. Lama-lama aku jadi ikut-ikutan memanggil dia ayah. Ayah dan bunda kemudian menjadi panggilan kesayangan kami. “Ayo Vina, dimakan dulu buburnya lalu minum obatnya. Setelah itu kamu boleh menulis lagi,” rayunya dengan senyum yang masih menggantung diwajahnya. Ia mendekatiku lalu meletakkan nampan itu di depanku. RRRRrrrrttttttttt…..Rrrrtttttttttttttt…….handphone wanita itu berbunyi dari saku kiri bajunya. “Tunggu sebentar ya Vin,” katanya sembari menjauh membalikkan badannya dan mengangkat panggilan itu. “Apa dok, iya dok, baik dok, saya segera kesana.” Ia lalu menutup handphonenya dan mengembalikannya ke saku baju kirinya lagi. Aku hanya bisa memandanginya sambil bertanya-tanya apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Apa ia akan tetap memaksaku makan? Atau mungkin ia malah akan segera pergi. Ternyata, jawaban kedua adalah pilihannya. “Maaf, saya harus segera pergi. Nanti kamu makan sendiri ya, bisa kan?” Ia memandangku dengan wajah kecewa. Lagi-lagi aku hanya bisa menawabnya hanya dengan anggukan. Ia memandang ke luar jendela kamarku ikut memandangi rintik hujan yang sedang turun. Ia berkata “sepertinya hujan sebentar lagi akan mereda, sebaiknya Vina segera minum obat ya,” ujarnya menasehatiku. Ia melirik jam tangannya. Setelah itu ia pergi terburu-buru masih dengan suara sepatunya yang menggema di lorong luar kamarku. 52

Aku tidak berniat untuk makan sekarang. Aku kembali memandangi suratku untuk ayah. Kemudian aku melayangkan pandanganku ke luar jendela. Benar apa yang dikatakan wanita itu. Hujan sepertinya memang akan segera berhenti. BODOH! Kenapa kau bisa begitu bodoh mempercayai lelaki seperti itu! Suara siapa itu? Hatiku bertanyatanya. Tanpa kuminta bayanganbayangan masa lalu itu begitu deras meluap ke permukaan. Ayah, mengapa kau begitu tega pada bunda? Seluruh kepercayaan bunda sudah bunda serahkan pada ayah. Hubungan kita sudah terajut selama tujuh tahun. Tujuh tahun. Tak pernah dalam tujuh tahun itu bunda memikirkan yang lain. Di hati dan pikiran ini cuma ada ayah seorang. Air mataku mulai menetes, membasahi kertas itu dan mengaburkan tulisan yang terkena tetesannya. Aku berusaha menahan tangis dan melanjutkan menulis. Tanggal 10 Januari 2010. Hari dimana ibu menghembuskan napasnya yang terakhir. Kenapa harus ibu. Kenapa truk itu harus menabrakkan badannya pada ibu yang tidak berdaya. Aku meihatnya. Aku melihat bagaimana truk besar itu menghantam tubuh ibuku dan melemparkannya sejauh 2 meter. Benar, aku ingat bagaimana darah ibu membasahi tangan dan bajuku. Aku ingat bagaimana bau anyir darah menusuk hidungku. Aku hanya bisa menangis dan memeluk tubuh ibuku yang sudah tidak bernyawa. Dan kamu yah, dimana kamu saat itu? Aku mencarimu. Aku membutuhkan mu yah. Tapi apa yang kudapati saat itu. Kamu sedang bermesraan dengan Melati. MELATI. Sahabatku sendiri. Kenapa harus Melati. Sekarang aku tidak punya siapasiapa lagi. Aku kehilangan tiga orang yang kucintai sekaligus. Ibu, kamu dan dia. HAHAHAHA,… Itulah akibatnya kalau mempercayai orang sembarangan! Di dunia tidak ada orang yang bisa kamu percaya selain dirimu sendiri!

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

“Diam, diam, aku mohon diam,” rintihku. Aku menutup kedua telingaku rapat-rapat tapi suarasuara itu tidak mau hilang. Huh, manusia bodoh. Mereka berdua itu pengkhianat. Seharusnya kamu membenci mereka. Ya, bencilah mereka, para sampah busuk yang tega manyakiti kekasih dan sahabatnya sendiri. “DIAM!,” teriakku. Kuraih gelas berisi air di depanku dan kulemparkan ke sudut dinding kamarku. Prang!,..gelas itu kini hanya tinggal kepingan. Suara-suara itu semakin ramai, suaranya semakin aneh dan menakutkan. Suara-suara itu tidak mau hilang. Suara-suara itu berasal dari kepalaku bukan dari pendengaranku. “Aaaarrrgggghhhh…………..,” kubuang pena dan kertas itu ke lantai. Aku hentakkan meja dan kursiku keras-keras. Lalu aku lari ke sudut kamarku, tubuhku menekuk. Aku ingin agar suara itu segera hilang dari kepalaku. “Pergi,..pergi,..pergi,..,” tangisku sambil memukulkan kepalaku sendiri ke dinding berkalikali. Suara sepatu-sepatu bertumit tinggi itu juga semakin banyak. Mereka menuju kamarku lagi. Wanita berbaju putih itu datang lagi. Tapi kini tidak sendiri. Ia bersama teman-temannya. Mereka meraihku. Aku meronta tapi mereka lebih banyak dan lebih kuat. Mereka memegangiku sekarang. “Kan sudah saya bilang untuk minum obat. Begini jadinya kalau kamu tidak mematuji perkataan saya,” kata wanita berbaju putih yang tadi sempat membawakanku makanan dan obat. Ia lalu menyuntikkan sesuatu ke badanku. Aku merasa kesadaranku mulai hilang. Dari sudut mataku aku sempat melihat ke luar jendela. Hujan telah berhenti. Tidak ada lagi hujan yang menemaniku. Ya, hanya suara hujanlah yang sanggup menghapus suara-suara itu dari kepalaku. Yang bisa kulakukan sekarang hnya menunggu. Aku menunggu hingga hujan kembali turun menemaniku.


MIMBAR | Iklan

Pub likasikan K wa Publikasikan Kee giatan Sobat Muda Sobat Mahasis Mahasisw di Untan Voice Radio 107.9 FM Buat Mahasis wa Untan GRA TISS ...!!!!!! Mahasisw GRATISS TISS...!!!!!! ajachh datang kkee studio Untan Voice Radio di JJalan Dayya Nasional K Komplek Langsung ajac alan Da omplek Gedung Pontianak hubungi MKU Untan P ontianak atau hub ungi Bg Miun : 081352592596

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

532627


MIMB AR | Religi MIMBAR

Belajar Dari Lebah Oleh: Ariyanti Ammara

(Ketua Bidang Keputrian LDSI At Tarbawi FKIP UNTAN periode 2010-2011)

S

ebagai seorang muslim, layaknya kita cerdas dalam mengambil pelajaran setiap kejadian yang ada di alam ini. Allah SWT telah menciptakan berjuta-juta makhluk di bumi ini yang keberadaannya tidak mungkin sia-sia. Setiap yang Allah SWT ciptakan memiliki peran yang berarti dalam keberlangsungan hidup dan menyimpan banyak pelajaran . Seperti dalam firman-Nya “....Ya Tuan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia....� (Q.S Ali-Imran:191) Sebut saja lebah. Salah satu jenis serangga yang memiliki sekitar 20.000 spesies ini termasuk hewan spesial yang Allah SWT ciptakan. Allah SWT menjadikan An-Nahl (lebah) sebagai salah satu nama surah dalam Al-Qur’an. Hal ini berarti Allah ingin menyampaikan pelajaran yang berarti bagi manusia lewat hewan yang hanya berukuran 1-2 cm ini. Dalam surat An-Nahl ayat 6869 Allah SWT berfirman yang artinya “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. Lebah mengajarkan kita tentang team work (kerja tim) yang sangat

54

baik. Team work yang terjadi dalam komunitas lebah ini jauh lebih baik daripada team work yang sering kita temui di masyarakat. Tidak ada egoisme, keserakahan, dan rasa ingin menang sendiri. Yang ada hanyalah keersamaan, kekeluargaan, solidaritas, kesetiaan dan sifat rela berkorban. Dalam satu kelompok lebah hanya ada satu lebah yang mampu memproduksi telur, yaitu lebah ratu. Lebah ratu ini m e -

miliki ukuran tubuh yang paling besar dan umur yang paling lama (4-6 tahun) daripada yang lain. Ada lebah perawat yang tugasnya merawat lebah ratu dan juga larva-larva, lebah pencari, lebah pengumpul dan juga lebah jantan. Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumbersumber pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian, lebah Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut. Ketika mengumpulkan pollen dari bungabunga, lebah pengumpul hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam kantong yang terdapat di kaki lebah. Sedangkan lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah. Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang ke tempat lebah jantan yang telah menunggu kedatangannya. Setelah membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati. Begitu istimewanya lebah, sehingga Rasulullah juga mengatakan dalam suatu hadist bahwa muslim yang baik itu layaknya seperti lebah. Dalam hadist tersebut Rasulullah mengatakan sifat-sifat lebah yang harus dimiliki manusia, diantaranya: lebah makan dari yang baik (nektar bunga), mengeluarkan yang baik (madu), jika ia hinggap tidak merusak dahan yang dihinggapi, dan yang terakhir adalah lebah tidak mengganggu, namun jika mereka diusik mereka akan menyengat. Pelajaran pertama yang dapat kita ambil dari kehidupan lebah adalah lebah hanya memakan makanan yang baik, yaitu serbuk sari atau nektar bunga. Seorang muslim yang baik seharusnya hanya makan makanan yang baik, bersih dan halal. Dalam diri manusia, bukan hanya makanan untuk fisik yang berupa empat sehat lima sempurna yang


MIMB AR | Religi MIMBAR perlu kita perhatikan. Namun ada saja. Tutur kata dan perilaku kita dua hal lagi yang tidak kalah penhendaknya menjadi contoh bagi ortingnya untuk kita perhatikan, yaitu ang lain, tidak sia-sia apalagi memakanan otak dan nyakiti. “Tidak yang paling penting sempurna keadalah makanan hati. islaman seseoMuslim yang baik akan rang sebelum ia selalu memperhatikan meninggalkan Orang Mukmin asupan gizi bagi apa-apa yang tiotaknya. Ia akan selalu dak bermanfaat dengan mukmin lain menambah ilmu pebaginya.”(H.R laksana susunan ngetahuannya dengan Tirmidzi). membaca, diskusi dan Dalam hadits bangunan. Sebagian juga mengikuti kajianlain juga memperkuat kajian ilmu yang berRasulullah bersebagian yang lain. manfaat. Ia juga akan sabda, “Orang yaselalu menjaga dan ng paling dicintai (HR. Bukhari dan memperbaharui keiAllah adalah yang Muslim). manan dalam hatinya paling banyak dengan beribadah dan manfaatnya bagi mendekatkan diri keorang lain” (H.R pada-Nya. Dengan deAth-Thabrani). mikian fisik, pikiran dan Pelajaran ketihatinya akan menjadi sumber ga yaitu lebah tidak pernah merusak kebaikan. dahan yang mereka hinggapi. Lebah Lebah memproduksi dan mengetinggal didahan-dahan pohon dan luarkan madu yang memiliki banyak bangunan-bangunan yang dibuat manfaat, bahkan Allah menjadikan manusia, namun mereka tidak madu sebagai obat yang menyemmerusak yang ada disekitarnya. buhkan bagi manusia. Sungguh Dedaunan yang ada pada pohon itu menarik untuk dicermati bahwa tetap tumbuh subur dan pohon lebah menyimpan madu jauh lebih tersebut tetap bisa berbuah. banyak dari yang sebenarnya meManusia yang hidup dalam reka butuhkan. Pertanyaan pertama masyarakat hendaknya juga berbuat yang muncul pada benak kita adalah demikian. Hidup tanpa mengusik ‘Mengapa lebah tidak menghentikan orang disekelilingnya dan tidak pembuatan dalam jumlah berlebih membuat kerusakan. Nabi bersabda ini, yang tampaknya hanya membahwa muslim yang baik adalah buang-buang waktu dan tenaga?” yang tetangganya merasa aman dari Jawaban untuk pertanyaan ini dirinya. Sekali lagi lebah memberitersembunyi dalam kata “wahyu kan contoh dalam berperilaku ter(ilham)” yang telah diberikan kepada hadap alam disekitar kita. lebah, seperti disebutkan dalam Q.S Lebah tidak pernah mencari An-Nahl di atas. Lebah tidak memmusuh, namun jika ada sesuatu dari produksi madu untuk diri meraka luar yang mengusik ketentraman sendiri, melainkan untuk kebutuhan mereka, mereka akan memberi manusia. Lebah tidak akan pernah pelajaran kepada yang mengumarah ketika madu yang telah siknya. Mereka akan mengejar mereka produksi diambil oleh sampai mendapatkan sesuatu itu manusia. Bahkan mereka akan untuk kemudian menyengatnya. sangat senang dan “terhormat” Mereka rela mengorbankan nyawa apabila yang mereka produksi untuk tetap menjaga ketentraman diambil dan bermanfaat untuk orang dan kehormatan anggotanya. lain. Ini adalah pelajaran kedua yang Pelajaran keempat ini juga harus kita dapat kita ambil. Selayaknya kita pahami secara mendalam. Seorang hanya mengeluarkan yang baik-baik muslim tidak layak dan tidak perlu

“ ”

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010

mencari musuh, tidak gemar mencari gara-gara. Namun jika harga dirinya dihina, apalagi agama yang dicintainya diinjak-injak oleh orang lain, ia tidak akan tinggal diam. Bahkan ia akan rela meninggalkan segala kesenangan dan kemewahan hidup demi membela agamanya, bahkan ia tidak ragu untuk mengorbankan nyawanya sekalipun. Lihatlah Mus’ab bin Umair yang rela meninggalkan kemewahan hidupnya dan dengan senang hati menceburkan diri ke dalam kemiskinan dalam islam. Ia rela walaupun hanya berpakaian compang camping dan sangat jauh dari kesejahteraan hidup. Dengan sadar ia meninggalkan kedua orang tua yang sangat mencintai dan dicintanya serta kemewahan demi Islam. Namun ia yakin bahwa jalan yang ia pilih adalah jalan kebenaran dan satu-satunya jalan kehidupan yang diriho’i Allah SWT. Kita juga dapat mengintip kisah seorang sahabat yang bernama Hanzalah yang rela meninggalkan istrinya di malam pertama lantaran mendapat seruan untuk berjihad. Panggilan Rasulnya dan kilatan pedang serta kucuran darah syahid lebih ia cintai daripada istrinya yang cantik jelita. Inilah salah satu bentuk kecintaan hamba kepada Tuhannya. Pelajaran kelima yaitu lebah hidup berkoloni/berjamaah, sehingga persatuannya kuat. Ini persis seperti Sabda Nabi, “Orang Mukmin dengan mukmin lain laksana susunan bangunan. Sebagian memperkuat sebagian yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim). pelajaran ini yang harus kita contoh dari lebah. Ini hanya sebagian dari kisah si mungil lebah yang sarat makna. Ada ribuan bahkan jutaan makhluk lain yang sengaja Allah ciptakan untuk memenuhi kebutuhan dan menjadi pelajaran berarti bagi manusia, andai saja manusia itu cerdas dalam memungut hikmah atau pelajaran yang mungkin masih berserakan di alam ini. Wallahu’alam. []

55


56

Edisi VI/Thn XXVIII/LPM Untan/2010


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.