Haluan 19 Juni 2011

Page 1

EDISI : 047 TAHUN LXIII

MINGGU 19 JUNI 2011 M / 17 RAJAB 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

Perumahan Koppas Nyaris Terbakar

Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema'af lagi Maha Pengampun. (QS Al Hajj ayat 60)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

04.49 12.19 15.45 18.24 19.39

WIB WIB WIB WIB WIB

BATUSANGKAR-HALUAN — Kompleks Perumahan Koppas Bhakti Piliang Jorong Kubu Rajo Kecamatan Limo Kaum Kabupaten Tanah Datar nyaris terbakar. Beberapa warga komplek berhasil memadamkan api di rumah nomor 5 Blok G. Peristiwa ini terjadi Jumat (17/6) sekitar pukul 23.50 WIB. Kejadian yang sempat membuat heboh warga komplek tersebut tidak menimbulkan korban dan kerusakan kecil hanya dibagian ruangan dapur rumah milik Ril (40), namun dalam upaya pemadaman api yang dilakukan warga setempat, melukai kaki seorang anggota Polres Tanah Datar Aiptu. Yonefaeria karena pecahan kaca yang kebetulan salah satu penghuni kompleks perumahan.

Jaankan Cadiak, Bodoh Se Alun Lai OLEH: WISRAN HADI “MAMBUEK PENTAS se indak pandai. Tu nak ka ba internasionalinternasionalan lo! Nak bapariwisata-pariwisata pulo! Gadang ota! Jaankan cadiak bodoh se alun lai! Lah jaleh bodoh, indak lo namuah baraja jo urang. Kini baa! Pentas runtuah! Untuang indak jangkang pejabatpejabat nan sadang di ateh pentas runtuah tu. Untuang iduang Mas Sam se nan cungak diimpok dek tenda pentas tu,” kato Muncak baturo-turo sambia mamacik les bendinyo mamberangi Mas Sam. “Kecek Mas Sam kalau sempat Mas Sam mati diiompok dek pentas runtuah tu ka dianggap mati syahid? Indak sabodoh tu bana Tuhan doh Mas Sam,” lanjuik Muncak.

NASRIZAL

MELAPOR — Harianto, Ketua Rt 001 Rw 006, Kelurahan Pondok, Kecamatan Padang Selatan mendatangi Polresta Padang Sabtu (18/6) sekitar pukul 11.30. Harianto melaporkan pemukulan diduga dilakukan salah seorang anggota HTT.

KASUS PEMUKULAN

Anggota HTT Dilaporkan ke Polisi Bom Meledak di Swalayan

Bersambung ke Halaman 11

Budaya Pasar Telah Membunuh Surau KEMBALI KE pemerintahan nagari yang telah dimulai sebelas tahun lalu dengan hukum formal peruturan daerah, tampaknya tak ,3 beriringan dengan spirit kembali ke surau. Surau tenggelam dan nyaris punah. Hampir setiap nagari di Minangkabau, kaumnya atau pasukan memiliki surau. Dalam pengertian yang lebih luas, surau masuk salah satu pranata sosial masyarakat Minangkabau tradisional yang semakin lama peranannya semakin berkurang. “Saya berpendapat bahwa surau seperti apa yang diimajinasikan itu tidak bertemu dalam realitas. Di sisi lain surau itu berada dalam horizon komunalisme, persoalannya adalah pergseran yang sangat drastis hari ini adalah kecenderungan masyarakat yang lebih individualistik yang diusung oleh rezim globalisme hari ini,” kata Muhammad Taufik, pengajar di IAIN IB Padang. Jadi membicarakan surau yang basis utamanya adalah masyarakat sungguh sulit dan rumit. Alih-alih membangun karakter bangsa, surau yang diidealisasikan perkelindanan antara agama, adat dan moralitas menjadi sesuatu yang absurd.

Bersambung ke Halaman 11

LUBUK LINGGAU, HALUAN— Tidak diketahui, apakah ada kaitannya dengan vonis 15 tahun penjara Abu Bakar Ba’asyar atau tidak, sebuah bom paket meledak di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Talang Jawa Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan, Sabtu sekitar pukul 09.25

WIB tepatnya di SM Swalayan. Akibat ledakan bom yang belum diketahui identitas pengirimnya mengakibatkan Hindra Sumarjono, pemilik SM Swalayan mengalami luka bakar pada bagian perut dan harus menjalani perawatan intesif di RS Islam Siti Aisyah Lubuklinggau. Kapolres Kota Lubuklinggau,

AKBP Takwil Ihsan mengatakan, bom yang meledak tersebut berdaya ledak rendak (low explosive), di mana bom itu dirangkai menjadi dua bagian besar dan kecil. Rangkaian yang meledak adalah rangkaian kecil, sedangkan rangkaian besar tidak meledak. Bersambung ke Halaman 11

GEMPA KEMBALI GUNCANG TAPANULI UTARA

Ratusan Warga Tinggal di Tenda Darurat

TARUTUNG, HALUAN — Gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter mengguncang Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu sekitar pukul 19.54 WIB, hingga mengakibatkan jalan dekat kantor Camat yang ada di daerah tersebut longsor. “Guncangan gempa berkedalaman 10 km tersebut cukup mengejutkan warga Tarutung, terutama para korban bencana yang terjadi sebelumnya, sebab mereka masih tinggal di tenda penampungan,”

SEJUMLAH WARGA terpaksa antre untuk mendapatkan air bersih pasca gempa mengguncang Kecamatan Pahae Jae, Tapanuli Utara, Sumut.

Bersambung ke Halaman 11 ANTARA

BERMULA dari gang sempit, akhirnya terjadi penganiayaan. Anggota HBT Harianto melaporkan anggota HTT Suhindro ke Polresta Padang.

PADANG, HALUAN — Ketua RT 001 RW 006, Kelurahan Pondok, Kecamatan Padang Selatan Harianto mendatangi Polresta Padang, Sabtu (18/6) pukul 11.30 WIB. Ia didampingi rekannya Kurnia Tjuantja (54). Harianto yang juga salah seorang anggota Himpunan Bersatu Teguh (HBT) mengaku telah dipukuli oleh salah seorang anggota HTT (Himpunan Tjinta Teman) Suhindro (37). Peristiwa pemukulan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Kali Kecil III Kelurahan Pondok. Berawal saat Harianto meminta Ari (28) dan dua warga lainnya, untuk membongkar jenjang jalan menuju gang sempit berukuran sekitar tiga meter yang berada di samping bangunan GOR HTT. Perang mulut pun terjadi antara Cheng dan temantemannya dengan Harianto. Caci maki berupa kata-kata kotor dan sumpah serapah keluar dari mulut Cheng dan teman-temannya. Harianto pun mundur dan bergegas pergi. Merasa tidak puas, Cheng bersama salah seorang te-

mannya Suhindro, datang mengejar Harianto. Cheng mendorong Harianto hingga tersandar ke pagar seng bangunan rumah yang berada disamping gang sempit tersebut. Suhindro yang memiliki badan kekar juga tidak tinggal diam, sehingga dirinya langsung melayangkan pukulan ke wajah Harianto. Mendapat pukulan telak di wajahnya, Harianto pun dilarikan oleh warganya menjauh dari gang kecil tersebut. Sementara, Suhindro yang mencoba mengejar, ditahan oleh Cheng dan teman-temannya serta salah seorang warga penghuni rumah berpagar seng di gang sempit itu. Setelah itu, Harianto datang ke Polresta Padang untuk melaporkan kejadian tersebut. Usai dimintai keterangan hingga pukul 12.00 WIB, sambil jalan sempoyongan dan dibantu oleh Kurnia, Harianto pun dibawa menuju mobil yang disediakan Polresta Padang, yang akan mengantarkannya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilaksanakan visum. Bersambung ke Halaman 11

KAN BATIPUH ATEH

Terapkan Sanksi Adat bagi Anak Nagari yang Korupsi BATIPUAH, HALUAN — Sebuah terobosan cerdas dilakukan anak Bagari Batipuh Ateh, Kecamatan Batipuh Tanah Datar terkait sanksi adat bagi koruptor, kendati masih sebatas hukum adat, tapi mampu member efek jera. Bukan sebatas korupsi saja, juga diberi sanksi jika terlibat salah sumbang, tipu tepok dan mencuri. Tagak tidak sama tinggi duduk tidak sama rendah semua akan

dihukum secara adat. Itulah antara lain keputusan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Batipuh Ateh yang diambil dalam musyawarah KAN beberapa waktu lalu. “Keputusan itu diambil menyikapi lemahnya peran ninik mamak sebagai pemangku adat selama ini,” kata ketua KAN Batipuh Ateh, M Dt Rangkayo Batuah bersama L Dt Indomo Marajo mantan ketua LKAAM Batipuh

menyampaikan kepada Haluan. Rasa hormat, sopan santun dan kepedulian masyarakat terutama generasi muda dalam menjalankan kaidah hidup adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Pelaksanaan ABS-SBK sudah mulai mencemaskan. Tatanan kehidupan masyarakat Minangkabau secara hakiki dikhawatirkan semakin hilang. “Menyikapi masalah itu, KAN Batipuh Ateh merasa perlu membuat

sanksi pelanggaran adat dan sopan santun bagi seluruh warga termasuk yang berada di rantau,” kata M Dt Rangkayo. Keputusan KAN Batipuh Ateh tertuang dalam surat No 26/KAN/ BA-2011 tanggal 20 Maret. Mereka yang melanggar dikenakan sanksi Undang Nan 20 yang terinci dalam Undang 12, dan Undang Nan 8. Bersambung ke Halaman 11

ANDIKA

MENTERI Hukum dan HAM Patrialis Akbar saat meninjau Lapas Muaro Padang, Sabtu (18/6). Ia mengatakan, LP ini sudah overcapasity.

MENKUMHAM PATRIALIS AKBAR

LP Muaro Sangat Padat

PADANG, HALUAN — Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Muaro Padang sudah jauh melebihi kapasitas. Daya tampung hanya 225 tahanan, namun diisi 766 tahanan dari berbagai kasus kejahatan. Karena itu, LP ini akan dipindahkan ke Anak Air, Kecamatan Koto Tangah, Padang. Hal tersebut

dikatakan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dalam kunjungannya ke Lapas Muaro Padang, Sabtu (18/6). Patrialis berpendapat, LP Muaro yang sudah sangat tua tersebut memang selayaknya dipindahkan. “Sekarang sedang ada program untuk pembangunan Lapas baru, di Anak Air, konstruksi bangunannya sedang berjalan,” terang Patrialis. Lapas yang sedang berjalan proses pembangunannya tersebut diperkirakan bisa menampung narapidana tiga kali lipat dari Lapas Muaro. Melihat kondisi Lapas Muaro padang yang kelebihan kapasitas dengan kondisi sarana prasarana yang serba kekurangan, Patrialis tidak bisa berbuat banyak.

BACA HALAMAN 6

Bersambung ke Halaman 11


2

Laporan Utama

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

SURAU DI MINANGKABAU

Tetap Eksis Kendati Tak Maksimal KEBERADAAN SURAU di sebagian nagari di Minangkabau masih banyak yang eksis. Kendati tak lagi digunakan untuk tidur, tapi fungsi pendidikan tetap jalan.

MIAZUDDIN

TERBENGKALAI — Surau Kampuang Tinggi, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Agam, yang dirusak gempa 30 September 2009.

Surau Bukan Sekadar Mengisi Kepala DIREKTUR Pascasarjana IAIN IB Padang Makmur Syarif menyebutkan, pendidikan surau tidak hanya mengisi kepala, tapi juga hati. Ia mencontohkan, di sana orang belajar ilmu pengetahuan, di saat yang sama juga mengajarkan cara berbicara, makan, tidur, dan sebagainya. “Sangat ideal. Dan tidak salah banyak orang-orang pintar jebolan pendidikan surau,” lanjutnya. Makmur melihat, manjurnya pendidikan surau ketika itu didorong banyak hal. Di antaranya, jumlah masyarakat yang sedikit. Lalu, peran pemimpin (mamak) sangat kuat. Orang yang menjadi Mamak dikagumi dan didengar ucapnya. “Bila pendidikan surau diterapkan sekarang, saya kira itu mustahil,” tuturnya. Mustahil karena berubahnya fungsi sosial masyarakat. Mamak tidak lagi memiliki peran besar. Lalu, juga tidak ada pemimpin yang kuat karakternya sehingga bisa melakukan perintah. Dalam kondisi demikian, menurut Makmur, yang perlu diambil dari masa lalu adalah substansinya. Pendidikan masih memungkinkan mengadopsi cara yang pernah diterapkan di surau. “Sayangnya, sekarang tidak ada lagi pelajaran budi pekerti,” tuturnya. Menurut Makmur, untuk mencapai tahap demikian, perlu peran guru, sekolah, dan masyarakat. Ketiga komponen ini harus terlibat aktif untuk membangun pendidikan. Dalam kesempatan berbeda Dekan Dakwah IAIN IB Abdul Rahman menyebutkan, ada dua konsep melihat surau. Pertama, sebagai pendidikan, yang arahnya mengacu kepada pesanteren sekarang. Konsep ini, hingga sekarang, masih dijumpai di daerah Pariaman. Kedua, surau sebagai bagian dari unsur dari suatu nagari. Setiap sako memiliki surau. Sebagai bagian dari nagari, surau berfungsi membina anak laki-laki yang belum baliq (dewasa). “Setiap anak laki-laki diwajibkan tidur di surau,” katanya. Abdul Rahman mengaku pernah mengalami masa-masa itu. Menurutnya, nagari berkewajiban membina masyarakatnya (terutama yang belum baliq). Di sisi yang sama, anak-anak muda ketika itu merasa ketertinggalan bila tidak tidur di surau. “Sebab, tiap hari, ada-ada saja yang dipelajari,” lanjutnya. Agar tak ketertinggalan, anak-anak terpacu untuk belajar. “Yang lebih penting, di surau itu, ada buya,” katanya. Buya adalah orang yang mahir dalam ilmu agama dan tempat bertanya bagi masyarakat. Buya tinggal di surau 24 jam dan bertugas menyelesaikan persoalan masyarakat. Menurut Abdul Rahman, apabila ada masyarakat yang mengalami masalah, tempat mengadunya adalah ke Buya. Bisa dipastikan, Buya akan selalu ada di surau. “Tidak sulit menemuinya. Lagipula, Buya itu sangat ramah karena ilmu pengetahuannya tinggi,” tuturnya. Dua kunci pokok tersebut sangat menopang kehidupan bersurau. Menurut Abdul Rahman, surau sebagai lambang dan kebanggaan masyarakat Minangkabau. Seperti Makmur, Abdul juga menyebutkan, perkembangan zaman sulit dilawan. Perlahan, kehidupan surau, pun nilai-nilai yang dianut di dalamnya, mulai ditinggalkan karena masyarakat lebih mengejar materialisme. Beberapa contoh, di masjid sekarang tidak ada lagi Buya, yang ada hanya garin. Fungsinya pun diperingkas. Dulu tempat bertanya masyarakat, sekarang hanya dimanfaatkan untuk azan saja. Abdul Rahman masih optimis konsep surau yang pernah ada tersebut bisa diterapkan lagi. “Tapi ini perlu pemikiran dan perdebatan yang panjang. Sebab, banyak lubang-lubang yang harus ditutupi,” tuturnya. (h/andika destika khagen)

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

FUNGSI surau di beberapa nagari di Kabupaten Agam dan Pesisir Selatan memang sudah bergeser dari surau di zaman dahulu. Dulu surau merupakan tempat belajar agama, dan adat, sekaligus sebagai tempat belajar seni bela diri khas Minangkabau, silek. Kala itu para santrinya tidur di surau, kini surau masih berfungsi sebagai tempat belajar agama, seperti belajar mengaji, salat, dan lainnya yang berkaitan dengan pendidikan agama. Namun para santrinya tidak lagi tidur di surau,di bawah pimpinan guru mengajinya. Para santri juga tidak lagi belajar adat, dan silek di surau seperti dulu. “Kini surau masih tetap ramai dengan anak-anak belajar mengaji. Namun mereka tidak lagi tidur di surau seperti dahulu,” ujar Yulisman Dt Majo Lelo, Wali Nagari Sitanang,

Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam. Bangunan surau yang lama sudah banyak yang runtuh, namun telah dibangun penggantinya. Khusus di Nagari Sitanang, di setiap kampung dulu ada surau. Di Jorong Simpang Ampek terdapat 2 surau milik kampung, dan satu surau kaum. Surau milik kampung terdapat di Kampuang Tinggi dan Kampuang Randah. Sedangkan surau kaum, yaitu milik kaum Pili (Piliang) terletak di sebelah barat Simpang Ampek. Surau itu disebut Surau Gonjoang Tigo, karena gonjongnya 3 buah. Kini surau tesebut sudah runtuh, namun warga dan kaum membangun surau baru sebagai penggantinya. Di Jorong Pematang Panjang terdapat 2 buah surau,

YULFIAN AZRIAL, PENULIS BUKU BAM

Banyak yang Keliru Memahami Surau KARAKTER bangsa kita kian melorot, terutama sebagai akibat degradasi moral yang semakin deras sehingga identitas anak bangsa ini kian tergerus. Lalu apakah hubungannya dengan semakin semakin terpinggirkannya peran surau dan melemahnya pemahaman adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah? Berikut ini adalah wawancara Ilham Yusardi, wartawan Haluan Payakumbuh-Lima Puluh Kota dengan budayawan Al-Hajj Yulfian Azrial, Kepala Balai Kajian Konsultansi dan Pemberdayaan (BKKP) Nagari Adat Alam Minangkabau, yang juga pengarang buku pelajaran muatan lokal budaya alam Minangkabau untuk seluruh siswa SD dan SLTP se-Sumatera Barat ini. Kini peranan surau semakin berkurang. Bagaimana menurut Anda? Surau dalam pengertian yang umum merupakan salah satu pranata sosial masyarakat Minangkabau tradisional. Keberadaan surau salah satu unsur dari syarat kelayakan kaum menurut adat Minangkabau. Karena itulah setiap kaum di nagari-nagari Minangkabau harus memiliki surau. Maka untuk menjawab bagaimana fungsi dan peranan surau saat ini, kita seharusnya memahami terlebih dulu apa sesungguhnya yang dimaksud dengan surau, apa fungsinya dan apa seharusnya aktivitas surau itu menurut ajaran adat Minangkabau. Lalu masih adakah surau kaum seperti itu di nagari-nagari kita saat ini? Alhamdulillah sejak empat tahun terakhir saya berkesempatan berkunjung ataupun diundang untuk melakukan pencerahan dan pembinaan pada masyarakat adat di cukup banyak (ratusan) nagari kita di Minangkabau ini. Ternyata di luar dugaan saya, walaupun tidak seutuhnya seperti idealnya sebuah surau kaum yang saya gambarkan tadi, masih ada surausurau kaum atau surau suku itu yang berdiri. Justru dari keberadaan surau-surau inilah saya banyak belajar dan mendapatkan pencerahan tentang pemahaman surau menurut adat Minangkabau. Hanya saja yang terbanyak, surau-surau itu kini hanya berfungsi sebatas musala, bahkan ada yang telah menjadi masjid. Hal itu umumnya karena masyarakat adat kita memang telah sangat banyak yang kurang memahami fungsi strategis dari sebuah surau. Lalu kini, bangsa ini sibuk membangun karakter bangsa, mengapa pendidikan surau tak dikembangkan saja pada hari ini untuk menjawab tantangan itu? Benar sekali. Memang banyak tokoh besar yang secara langsung atau tidak berkontribusi dalam

membentuk karakter bangsa. Hanya saja saya tidak sepenuhnya sependapat kalau pendidikan surau pada saat ini tidak dikembangkan. Buktinya KH Imam Zarkasyi (pendiri Pesantren Gontor) mengaku bahwa gagasannya mendirikan Pesantren Gontor karena terinspirasi oleh konsep surau di Minangkabau. Bahkan dengan terus terang ia pernah menyampaikan bahwa lembaga pendidikannya berprinsip untuk mengembangkan nilai-nilai yang ada pada surau sebagai sebuah institusi pengkaderan generasi muslim yang tangguh. Hanya saja Pesantren Gontor tentu tidak identik dengan surau di Minangkabau. Begitu juga dengan sekolah alam yang sekarang mulai banyak berdiri. Pada prinsipnya juga bagian dari metoda yang pernah dipraktekkan di surau Minangkabau. Begitu juga konsep boarding school. Jadi ekstremnya lembaga-lembaga pendidikan ini adalah bagian-bagian terpisah dari sisi-sisi sebuah surau. Bahasa ekstremnya, sebuah surau yang belum sempurna. Karena surau yang sempurna sebagai sebuah lembaga pendidikan itu tentulah berupa sebuah Life School atau Sekolah Kehidupan dengan orientasi mempersiapkan generasi baru manusia untuk mampu menyempurnakan perannya sebagai manusia yang seutuhnya, yaitu sebagai khalifah di muka bumi ini. Kalau begitu semestinya program kembali ka surau harus sepaket dengan program kembali ke nagari. Seharusnya memang begitu. Tapi seperti yang saya sebutkan tadi. Jangankan untuk menjalankan program baliak basurau yang integrated (terpadu) dengan program baliak banagari. Pemahaman kita tentang surau dan nagari saja masih saling berbeda, karena masing-masing bertolak dari metoda pemahaman dan pola pendeskripsian yang juga berbeda. Sehingga masingmasing punya persepsi yang berbeda. Celakanya sedikit sekali yang coba memahami dengan menggunakan metoda yang telah diwariskan oleh nenek-moyang, perumus adat alam Minangkabau itu sendiri. Sehingga terjadilah apa yang dikhawatirkan oleh nenek moyang kita; karuak kok indak sahabih gauang, awai kok indak sahabih raso, banyak paham indak ka langsuang, lari dari mukasuiknyo.

Lalu bagaimana program, dan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan magari, pemkab dan pemprov agar surau bisa bangkit dan berfungsi lagi? Untuk ini rujukannya kan telah ada. Ambiak untuak surang-surang, huni bakeh masiang-masing. Artinya ini adalah kerjas besar. Maka harus dilakuklan secara bersamasama. Namun kuncinya kita harus komit untuk hanya berbuatlah sesuai dengan porsi yang memang sesuai dengan job discription jabatan kita. Jangan usik urusan yang bukan urusan kita. Apalagi sampai mengangkangi kewenangan yang seharusnya menjadi kewenangan masyarakat adat kita, seperti yang telah dijamin dalam UUD 1945 Pasal 18. Kemudian pemkab dan pemprov ruangnya tentu untuk melakukan program-program pemberdayaan dan memfasilitasi ruang publik yang konstruktif dan seoptimalnya agar masyarakat adat bisa kembali berproses secara wajar dan normal untuk kembali pada jati dirinya. Apalagi bila kita cermati Deklarasi PBB No 36 Tahun 2008, yang merekomendasikan agar masyarakat dunia kembali kepada jatidirinya. Kembali kepada software adat yang telah teruji berabad-abad untuk mengantarkan kehidupan manusia menjadi lebih beradab, berdaulat, adil dan makmur, seperti yang telah pernah diwujudkan oleh nenek moyang kita di ranah Minang pada masa lalu. Maka bagi orang Minangkabau baliak basurau dan baliak banagari merupakan jawaban untuk menemukan kembali identitas dirinya yang sekaligus insyaallah, akan mampu menjawab apapun persoalan yang muncul pada saat ini.

satunya sudah runtuh,yaitu Surau Lakuak. Surau yang terletak di pinggir batang Sitanang Gadang itu memang dibangun di sebuah lekukan, makanya disebut Surau Lakuak. Yang tersisa adalah Surau Kajai, yang masih eksis sebagai tempat salat berjamaah bagi warga, dan tempat anak-anak belajar mengaji. Di Nagari Batu Kambiang, Kecamatan Ampek Nagari, di setiap kampung berdiri sebuah surau. Surau tersebut selalau ramai pada saat salat berjamaah, khususnya salat Magrib dan Isya. Namun ada beberapa surau yang selalu ramai setiap waktu shalat, seperti surau dekat Pasar Batu Kambiang, dan surau di Kampuang Caniago. Menurut pemuka setempat, kedua surau itu memang selalu ramai setiap salat berjamaah. Malam harinya juga ramai dengan anak-anak yang belajar mengaji. Namun anak-anak tersebut tidak tidur di surau lagi. Mereka pulang ke rumah masing-masing. Salah seorang ulama di Sitanang, Buchari Umar mengatakan, penyebab bergesernya fungsi surau akibat kemajuan zaman. Dulu anak-anak tidak begitu tersita waktunya untuk belajar di rumah. “Makanya mereka bisa tidur di surau. Kini, dengan banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru, anak-anak tidak memungkinkan tidur di surau, seperti dahulu kala,” kata Buchari Umar. Dampaknya, menurut salah seorang Ninik Mamak Sitanang, M Dt Marajo, anak-anak jadi kurang menguasai masalah adat Minangkabau. Mereka juga tidak begitu mengenal seni bela diri khas daerahnya, silek. Malah banyak remaja putra kini lebih mengenal ilmu bela diri impor, seperti karate, taekwondo, kempo, dan lainnya, ketimbang silek. Hal yang sama juga berlaku di Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, seperti disampaikan salah seorang pengurus surau di Jorong Puduang. Menurutnya, surau masih eksis sebaai tempat belajar mengaji. Namun tidak lagi untuk belajar adat dan silek seperti dahulu. Ia juga mengatakan, surau lama sudah banyak yang hancur. Bahkan surau tempat anak-anak belajar mengaji di Dusun Ampang Basi IV, Jorong Puduang, juga sudah dirusak gempa, 30 September 2009 lalu. Kini warga bersama panitia pembangunan surau sedang membangun surau penggantinya. Camat Ampek Nagari, Syahrul Hamidi, mengatakan, surau lama boleh saja hancur, namun bangunan baru bermunculan. Bahkan lebih banyak jumlahnya, dan bangunannya lebih bagus dan besar. Ia memberi contoh, di Jorong Simpang Ampek, Nagari Sitanang dulu jumlah surau hanya tiga. “Kini sudah menjadi 5 buah. Semuanya ramai dengan anak-anak belajar mengaji,” jelas Syahrul Hamidi. Namun ia mengakui kalau anak-anak kini tidak lagi belajar masalah adat di surau, begitu juga silek. Untuk itu ia berharap pejaran adat Minangkabau semakin diperbanyak di sekolah-sekolah, sejak dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. “Dengan demikian putra-putri Minangkabau tidak menjadi generasi yang buta dengan adat negerinya nantinya,” tambahnya. Mengenai seni bela diri silek, Syahrul tidak begitu kuatir akan punah. Karena kini banyak perguruan silek tempat putra-putri Minangkabau mempelajari seni bela diri khas Minangkabau itu. Surau di Kabupaten Pesisir Sementara itu, di Kabupaten Pesisir Selatan, kendati pertumbuhan nagari demikian pesat, namun untuk memung-

sikan peran dan pendidikan surau, masih sekadar konsep dan wacana. Pemerintah setempat belum memberikan perhatian khusus pada keberadaan surau. “Meski tidak bernama surau, gerakan kembali ke surau semenjak dicanangkan puluhan tahun lalu hingga kini baru dikenal sekadar nama dan jauh dari implementasi sesungguhnya. Oleh pemerintah, untuk mendorong kembali ke surau ini telah diperkuat dengan Perda 08 tahun 2004 tentang Pandai Tulis Baca Alquran bagi Siswa dan Calon Pengantin,” kata Erman Bakhtiar, Wakil Ketua DPRD Pessel kepada Haluan Jumat (17/6) lalu. Ia menyebutkan, masih ditemukan sejumlah kekurangan pada konsep kembali ke surau yang perlu mendapat perhatian, yakni belum samanya persepsi dan belum satunya semangat masyarakat untuk menggerakkan fungsi surau. “Surau hingga kini tidak berfungsi seperti saat surau berjaya di masa lalu. Surau, langgar, musala dan masjid cenderung sepi dari kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial. Tradisi seperti ini akan berdampak nyata untuk perbaikan kehidupan sosial dan keagamaan dimasyarakat,” katanya. Sementara Yuzar Dt Rajo Panjang, Ketua LKAAM Pessel menyebutkan, kembali ke surau yang dicanangkan pemerintah perlu dipertegas lagi. Soalnya situasi dan kondisi tidak sama dengan masa jayanya surau dulu. “Di masa saya masih kecil, keberadaan dan aktivitas surau tidak seperti yang ada saat sekarang ini. Di surau kami belajar mengaji, di surau kami belajar soal adat, belajar bela diri dan bahkan tidur di surau. Di surau biasanya ada semacam orang tua yang tinggal di sana. Pengajaran yang saya peroleh di surau sangat kompleks dan lengkap,” kata Yuzar. Dan itu menurutnya, untuk saat ini tidak mungkin terulang lagi. Ke surau atau yang dianggap relevan adalah musala aktivitas yang mungkin terlaksana hanyalah mengaji. Soalnya anak-anak hingga kaula remaja sekarang oleh orangtuanya sudah disediakan kamar di rumah. “Tidur di rumah tetangga saja mungkin tidak boleh, apalagi di surau,” katanya. Sementara itu Afrizal, Kabag Sosial Kesra Sekretariat Daerah Pesisir Selatan mengatakan, untuk merangsang gerakan kembali ke surau pemerintah menganggarkan dana khusus bagi pembina anak anak mengaji. Tahun 2011 pemerintah menganggarkan bantuan sebesar Rp1,35 miliar untuk para guru MDA/TPSA. Hal yang sama juga telah terlaksana tahun sebelumnya. “Dana sebesar ini akan diperuntukan bagi 2.226 guru mengaji yang tersebar di 12 kecamatan yang ada. 2.226 guru mengaji tersebut telah mendidik santri atau anak mengaji sebanyak 60.875 orang. Maka sangat wajar jika para guru ini diperhatikan kesejahteraannya, setidaknya apa yang diamanahkan Perda dan seiring gerakan kembali kesurau bisa dicapai,” kata Aftizal. Menurut Afrizal, bantuan terhadap guru mengaji ini akan dikucurkan sekali dalam tiga bulan, dengan besaran per bulan-nya Rp50 ribu. Jumlahnya tidak besar, namun diharapkan mampu meringankan beban guru mengaji. “Guru mengaji yang menerima bantuan itu adalah yang mengajar di Taman Pendidikan Alquran/Taman Pendidikan Seni Alquran (TPA/TPSA), serta Madrasah Diniyyah Awaliyyah (MDA). Jumlahnya mencapai 1.500 TPA/TPSA dan MDA yang tersebar di 890 mesjid dan 652 musala yang ada di Pesisir Selatan,” ungkapnya.(h/ miazuddin/haridman kambang)

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/ mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


Laporan Utama

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

3

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

Maksimalkan Peran dan Fungsi Surau

KEMBALI ke pemerintahan nagari yang telah dimulai sebelas tahun lalu dengan hukum formal peruturan daerah, tampaknya tak beriringan dengan spirit kembali ke surau. Hampir setiap nagari di Minangkabau, kaumnya atau pasukan memiliki surau. Dalam pengertian yang lebih luas, surau masuk salah satu pranata sosial masyarakat Minangkabau tradisional yang semakin lama peranannya semakin berkurang. Dinamika surau dalam rentang perjalanan sejarahnya di Minangkabau semenjak Islam masuk secara bergelombang sejak abad ke-7 hingga akhir abad ke-17 memberi arti yang sangat signifikan. Sementara, penyebaran Islam di Minangkabau dilakukan melalui proses integrasi damai yang disebut juga dengan istilah Islamisasi kultural. Islamisasi kultural ini percampuran antara ajaran Islam dan aturan adat. Adat yang telah ada hanya menyesuaikan aturannya dengan aturan Islam. Karena kuatnya hubungan antara adat dan Islam, Islam pun kemudian menjadi identitas etnis orang Minangkabau. Artinya, jika seseorang mengaku sebagai orang Minang, pasti ia Islam, sebaliknya jika tidak Islam jangan mengaku sebagai orang Minang. Senyampang itu pula, banyak juga silang pendapat tentang sejarah perkembangan surau dalam tataran adat Minang, terutama tentang asal kata surau, kapan surau itu mulai dikenal, dan bagaimana bentuk, isi dan peranan surau. Namun persoalan yang timbul kemudian adalah hilangnya peranan surau dalam sebuah kaum. Perda No 2 Tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari yang merupakan penyesuaian terhadap

Perda No 2 Tahun 2007 tidak secara eksplisit menyebutkan surau sebagai basis dan aset untuk dikembangkan di nagarinagari. Padahal, kembali ke nagari seikat dengan kembali ke surau. Keduanya susuatu yang inheren. Membangun Karakter Kita tak bisa menutup mata, dalam sistem sosial dan adat Minang, terkait pembangunan karakter bangsa ini, Minangkabau jauh-jauh hari telah melakukan pembangunan karakter bangsa ini. Pada tingkat kaum di nagari, ada surau kaum sebagai kawasan penggemblengan individu-individu di Minangkabau. Dari siklus perjalanan seorang Minang mulai dari rumah gadang, terus ke surau, selanjutnya ke lapau dan galanggang, kawin dan merantau, jadi mamak atau penghulu, lalu kembali ke surau, adalah sebuah perjalanan individu Minang tradisi dalam penyempurnaan kehidupannya. Dari siklus ini terlihat, bahwa surau benar-benar sebuah sarana yang paling urgen dan efektif bagi kehidupan seorang individu Minang untuk membangun karakter,” kata Wisran Hadi, budayawan, dalam sebuah tulisannya. Dalam program kembali ke nagari yang telah ditetapkan, seyogyanya juga diikuti dengan penguatan kembali ke surau. Tapi tampaknya hal ini kurang maksimal tergarap. Menurut Wisran Hadi, merosotnya peranan surau karena sistem pendidikan surau yang sudah ketinggalan zaman, tidak dapat diterima. “Sejarah membuktikan hampir semua

tokoh Minangkabau adalah produks surau. Tidak hanya ulama yang dilahirkan surau, tetapi juga tokoh-tokoh politik, ekonom dan bidang-bidang lainnya.” Oleh karena itu, tambahnya, mulai saat ini, citra surau harus dikembalikan ke tempatnya yang benar. Surau harus menjadi kebanggaan suatu kaum, suatu suku atau suatu nagari. Surau bukan tempat buangan orang-orang jompo, bukan untuk tempat tidurnya premanpreman pengisap ganja. “Membangkitkan citra surau bukanlah sebuah kerja mudah yang dapat dilakukan dalam semalam, tetapi sebuah kerja yang membutuhkan kecintaan, ketahanan, kesabaran dan kebijaksaan serta kearifan yang tinggi,” terangnya. Mengembalikan citra, peranan dan fungsi surau tidak dapat dibebankan kepada guruguru agama saja, ninik mamak saja, pemerentah saja. Tetapi yang terlebih penting adalah: bagaimana sebuah kaum dapat memenej kembali anggota kaumnya menghidupkan surau untuk tujuan-tujuan yang lebih mulia dan berarti. Sementara Yulfian Azrial, Kepala Balai Kajian Konsultansi dan Pemberdayaan (BKKP) Nagari Adat Alam Minangkabau, yang juga pengarang buku pelajaran muatan lokal Budaya Alam Minangkabau untuk seluruh siswa SD dan SLTP se-Sumatera Barat mengatakan, institusi surau sesungguh didirikan di setiap kaum atau suku bertujuan mengasah mata batin generasi penerusnya. “Surau adalah tempat merumuskan strategi penegakan kedaulatan kaum dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran setiap anggota kaumnya. Dalam bahasa sekarang surau adalah office

SALAH satu surau di Agam yang kondisinya sangat memprihatinkan. Miazuddin (kantor operasional) dari sebuah corporate (perusahaan) besar yang bernama kaum, sekaligus surau adalah collage (madratsah) utama anggota sebuah kaum selain rumah gadang, galanggang dan alam takambang,” kata Yulfian Azrial kepada Haluan di Payakumbuh. Karena itulah, menurutnya, surau juga menjadi tempat para mamak untuk berlomba-lomba mewariskan bekal ilmu dan ragam kepandaian papada anak kemenakannya. Dengan kata lain surau adalah juga semacam “kawah candradimuka” sebuah kaum untuk mempersiapkan kader pemimpin dan generasi baru yang lebih tangguh: tangguh spiritual dan mumpuni dalam mengelola kekayaan kaumnya berdasarkan panduan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Tak Bisa Kembali Seperti Dulu Menurut Kepala Biro Bina

Sosial Setdaprov Sumbar, Abdul Gafar kepada Haluan Sabtu (19/6) di Padang, kehidupan masa kini yang dijalani masyarakat tidak memungkinkan kembali ke surau seperti masyarakat tempo dulu. Tuntutan agar masyarakat untuk menghabiskan sebagian waktunya di sebuah surau, bahkan tidur di surau, tidak dapat terwujudkan. “Kembali ke surau bukan berarti kembali pada bentuk masa lalu. Tetapi tujuannya lebih kepada upaya meningkatkan fungsi dan peranan surau itu sendiri, dan tentunya harus disesuaikan dengan perubahanperubahan yang terjadi dengan tetap mempertahankan kultur dan budaya Minangkabau,” kata Abdul Gafar. Menurutnya, surau pada masa lalu merupakan kelengkapan suku dan tempat berkumpulnya anak-anak di nagari untuk menimba ilmu. Surau sekaligus juga digunakan

sebagai tempat tidur bersama, membahas berbagai ilmu agama, dan juga dimanfaatkan sebagai tempat penyelesaian berbagai permasalahan yang dihadapi melalui musyawarah nagari. “Kita akui gerakan kembali ke surau seperti zaman dulu itu, sulit diwujudkan. Namun berbagai program untuk membangkitkan semangat surau itu tetap dilakukan, seperti yang tengah kita canangkan saat ini Gerakan Magrib Mengaji (Gemmar Mengaji),” ujar Abdul Gafar. Karena itu secara khusus anggaran kembali ke surau ini tidak dialokasikan. Namun untuk program Gemmar Mengaji yang baru saja dicanangkan akan dialokasikan anggarannya pada 2012 mendatang. Secara umum, anggaran disediakan Pemprov Sumbar untuk Pemerintahan Nagari, menurut Kabid Pemerintahan

Nagari, Biro Pemerintahan dan Kependudukan Setdaprov Sumbar, M Yani, dialokasikan anggaran sesuai kewenangannya hanya untuk pembinaan dan insentif/tunjangan para wali nagari. “Jumlahnya Rp500 ribu/ bulan. Tunjangan/insentif sekretaris nagari yang non-PNS juga dianggarkan sebesar Rp 180 ribu/bulan,” kata M Yani. Dijelaskannya, nagari juga mendapatkan bantuan insidentil berupa aspirasi anggota DPRD Sumbar sebesar Rp680 juta. Tetapi bantuan insidentil ini hanya untuk 14 nagari saja. Sementara jumlah nagari di Sumbar mencapai 642, belum termasuk sejumlah nagari pemekaran di Pesisir Selatan. Data khusus jumlah surau juga tidak ada. Namun secara keseluruhan jumlah masjid dan musala di Sumbar mencapai 16.000 unit. Musala ini juga termasuk di dalamnya surau. (h/nasrul azwar/devi diany/ilham yusardi)

MUHAMMAD TAUFIK

Budaya Pasar Telah Membunuh Surau Semarak Surau Nagari Tanjung Bonai SEMENTARA di Kabupaten Tanah Datar, keberadaan salah surau bernama Nurul Jidad di Jorong Piubuh, Nagari Tanjung Bonai, Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar, sangat besar manfaatnya. Surau yang didirikan sekitar 1980 itu merupakan satu-satunya tempat beribadah bagi warga Jorong Piubuh dan tempat mengaji bagi anak anak sekitar Jorong tersebut. Nurul Jidad yang berarti cahaya yang indah, mulanya hanya diperuntukan bagi salah satu kaum persukuan di Lintau Buo Utara, yaitu suku Payabadar. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan karakter warga yang pergi merantau, Nurul Jidad hampir terlupakan keberadaannya oleh masyarakat, khususnya suku Payabadar. “Surau ini masih tetap kita pakai untuk beribadah terutama waktu Magrib dan Isya dan yang hanya diikuti oleh beberapa orang jamaah saja, seperti kami yang tua-tua dan juga anak cucu kami,” kata Raunas (66) salah seorang jemaah yang masih sering mengikuti salat jamaah. Menurutnya, Surau Nurul Jidad bukan hanya digunakan untuk beribadah saja. Surau ini salah satu tempat untuk merundingkan masalah itu bersama penghulu dan datuk di persukuan Payabadar. Menurut tokoh niniak mamak suku Payabadar yang juga salah seorang alim ulama S. Dt. Penghulu Sutan (60), Surau Nurul Jidad ini sebelumnya sangat ramai dikunjungi oleh jamaah sekitar Jorong Piubuh, namun mungkin karena perkembangan zaman, masyarakat di sini beribadah ke masjid sekitar yang kebetulan juga ramai dikunjungi. “Dulu sebelum anak-anak atau cucu-cucu kami belajar mengaji di masjid, mereka terlebih dahulu kita ajarkan di surau dulu agar paham dan tidak cangung masuk ke mesjid,” ujar S. Dt. Penghulu Sutan. Menurut Elly Murni, salah seorang staf Wali Nagari Tanjung Bonai, data yang ada saat ini Nagari Tanjung Bonai memiliki 37 buah surau yang tersebar di 26 jorong yang ada di Kanagarian Tanjung Bonai. Dan diakuinya belum seluruhnya tersentuh oleh bantuan, karena besarnya wilayah Tanjung Bonai membuat sedikit terkendala tentang dana bantuan tersebut. “Selama ini pemerintah nagari melalui lembaga unsur alim ulama sudah melakukan program yang bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar tetap tetap menjalankan fungsi surau sebagaimana mestinya,” ujar Elly. Lain halnya dengan Utama Johar, salah satu tokoh masyarakat Tanjung Bonai, seharusnya pemerintah turun ke lapangan untuk melihat kondisi riil yang ada, bukan hanya menerima laporan tentang ada tidaknya surau tersebut didata.”Kita mengharapkan dalam hal ini seluruh pihak terkait untuk dapat memberikan program yang dapat disaring masyarakat sebagai salah satu program yang dapat memberikan perkembangan bagi surau surau yang ada di nagari, karena kita tahu bahwa keberadaan surau di Tanjung Bonai ini belum seluruhnya dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh masyakarat,” imbuh Utama Johar. (h/dodoy)

SALAH satu contoh dengan kecenderungan generasi muda hari ini yang lebih menonjolkan budaya imitasi dengan maksud bahwa yang menentukan nilai dan perilakunya adalah pasar. Munculnya agama pasar dan budaya pasar secara berlahanlahan akan membunuh surau itu sendiri. Berikut petikan wawancara Haluan dengan Muhammad Taufik, pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang, Sabtu (18/6). Jika surau masih jalan sekarang ini, apakah itu bisa diartikan membangun karakter bangsa tak perlu lagi repot karena surau telah memenuhi semua itu? Saya berpendapat bahwa surau seperti apa yang diimajinasikan itu tidak bertemu dalam realitas. Di sisi lain surau itu berada dalam horizon komunalisme, persoalannya adalah pergeseran yang sangat drastis hari ini adalah kecenderungan masyarakat yang lebih individualistik yang diusung oleh rezim globalisme hari ini. Jadi membicarakan surau yang basis utamanya adalah masyarakat sungguh sulit dan rumit. Alihalih membangun karakter bangsa surau yang diidealisasikan perkelindan antara agama, adat dan moralitas menjadi sesuatu yang absurd. Pecahnya aliansi agama dan adat dengan moralitas, serta terhadirkannya proses kebutaan dalam mengartikulasikan agama, budaya dan moralitas dalam pelbagai luhak dan itu terpampang-ternganga di hadapan mata. Menurut Anda, apakah fungsi surau sangat ideal untuk membentuk dan membangun karakter bangsa yang saat ini tengah digembor-gemborkan pemerintah? Saya melihat surau yang didefenisikan sangat ideal itu tidak bisa diturunkan dalam tingkat praksis. Itu kelemahannya. Formulasi surau dalam konteks masyarakat postmodern ini senyatanya tidak dimaknai dengan kembali ke surau dalam konteks zaman dulu. Tetapi bagaimana surau direkonstruksi dalam konteks budaya dan percepatan yang ada dalam masyarakat. Salah

satu contoh dengan kecenderungan generasi muda hari ini yang lebih menonjolkan budaya imitasi dengan maksud bahwa yang menentukan nilai dan perilakunya adalah pasar. Munculnya agama pasar dan budaya pasar secara berlahan-lahan akan membunuh surau itu sendiri. Surau di nagari atau kaum, pada masa dulunya memberi kontribusi besar terhadap perjalanan sejarah pemikiran di Minangkabau, dan juga Nusantara. Lalu masalahnya sekarang apa bisa surau meraih perannya seperti itu lagi? Dengan pergeseran struktur masyarakat saat ini, saya melihat akan sulit dalam prakteknya. Pergeseran itu terjadi dalam kontek komunalisme ke individualisme. Peran orang tua yang sangat dominan dalam rumah tangga. Mamak hari ini hanya tinggal sebagai referensi moral, kalaupun itu ada. Persoalannya lainnya adalah intervensi Negara dalam menggeser masyarakat lokal semakin meminggirkan peran dan fungsi cultural. Sehingga budaya hari ini berbau negara dan pasar. Maka oleh sebab itu perlu redefenisi surau itu dan membangunnya dalam kontek kekinian. Mungkin fungsi surau dipertahankan tetapi dengan konstruksi baru. Intinya ada satu kaidah dalam Islam “memelihara yang lama yang baik, mengambil yang baru lebih baik”. Jika ini dimaknai dalam implementasinya maka Minangkabau akan kembali melahirkan pemikir digjaya. Kembali ke nagari seyogyanya diikuti pula dengan kembali ke surau, tapi realisasinya, pemerintah cenderung hanya membentuk pemerintahan nagari, seperti menukarnya saja dari bentuk desa dulu. Bagaimana komentar Anda? Tanpa berpretensi tamak dan ingin mengatakan nagari adalah segala-galanya atau nagari adalah pilihan yang sempurna, atau sekali lagi, nagari adalah mahakarya (magnumopus) masyarakat Minangkabau dalam membangun demokrasi dalam aras lokal, tapi paling tidak sampai hari ini

MUHAMMAD TAUFIK

nagari bisa dijadikan simbol pengamalan demokrasi lokal (grass root democracy) di Minangkabau. Kalau ditilik jauh kebelakang demokrasi di tingkat lokal dalam peta Indonesia sebenarnya tidak mendapat tempat mulai dari zaman kolonial hingga, mungkin, sekarang. Nasib demokrasi lokal di Indonesia tidak bernasib mujur seperti pengalaman demokrasi lokal di Inggris yang dapat mempengaruhi sistem politIk nasional dan kemudian mengantarkan kerajaan Inggris sebagai negara demokrasi parlementer Semenjak kembali ke nagari diperdakan 11 tahun lalu, adakah penelitian yang dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilannya? Apakah sudah pantas dievaluasi? Tentu saja sudah banyak penelitian yang dilakukan, baik penelitian lepas atau penelitian untuk kepentingan studi S2 dan S3. Tapi menariknya adalah salah satu penelitian Tesis saudara Nurushalihin Jamra. Ia menyimpulkan ternyata kebijakan ‘kembali ke nagari’ bukanlah kebijakan kultural melainkan kebijakan politik penguasa sebab sulit mempertemukan antara kebijakan pemerintah dengan keinginan masyarakat. Soalnya logika pemerintah mengembalikan nagari sebagai kebijakan kultural akan berbenturan dengan

paradigma pemerintah sendiri, yaitu birokratis-administrasi yang menekankan pada efektifitas dan efisiensi, sementara kaedahkaedah budaya dan adat istiadat selalu menekankan pada nilai dan norma; keduanya memiliki logika dan tujuan yang berbeda. Nah, dalam konteks, dalam penelitian itu juga, kalau nagari dipahami sebagai instrumen bagi tumbuh dan berkembangnya suatu demokrasi, maka mengembalikan nagari dalam struktur kekuasaan perlu pendekatan yang hati-hati. Karena konsep nagari itu sendiri sesungguhnya bukanlah pengertian dalam bentuk kekuasaan politik seperti negara atau pun desa. Nagari dalam sejarahnya di Minangkabau lebih dekat pada konsep budaya. Untuk itu dalam mengartikulasikan nagari dalam sebuah pemerintah tidak melakukannya dengan gegabah, kalau tidak hatihati, maka yang akan timbul adalah konflik yang mungkin sulit untuk diatasi. Dan yang lebih penting lagi adalah agar nagari tidak menjelma dalam bentuk kekuasaan politis yang akan menghancurkan demokrasi itu sendiri. Kemungkinan ini bisa saja terjadi, karena nagari dalam sejarahnya merukan negara kecil yang memiliki otonomi dan tak punya hirarkhi secara vertikal dengan yang lebih tinggi. Artinya nagari tidak punya keterkaitan secara politis dengan nagarinagari yang lain apa lagi tingkat yang kita kenal dengan istilah dengan kecamatan, kabupaten atau propinsi. Masih adakah surau kaum di nagari saat ini? Jika ada, bagaimana fungsinya, dan bagaimana aktivitasnya? Secara fisik tentu ada, namun secara fungsional tentu perlu dipertanyakan keberadaannya. Di daerah saya, Agam, surau milik kaum sangat sulit ditemukan, namun surau milik pribadi ada juga yang digunakan oleh ulama tertentu untuk kegiatan pengajian dan suluak. Soal fungsi surau kaum tadi, tidak berfungsinya surau karena disebabkan fungsi mamak tidak maksimal lagi. Mamak tidak

memiliki peran budayanya sehingga “kamanakan saparintah mamak” sulit ditemukan sekaran. Di samping itu juga kesadaran budaya kamanakan sudah hilang ditelan oleh budaya-budaya yang datang belakangan Terlebih lagi, khususnya segenerasi muda, ada mata rantai yang terputus dalam banagari, dimana satu generasi telah diputus dengan sistem pemerintah desa. Sehingga generasi sekarang baru hanya mendegar cerita tanpa merasakan bagaimana suasana batin bernagari, atau bagaiamana mekenisme bernagari. Tentu saja mereka tidak tahu (tidak mau tahu?) persis kerena mereka tumbuh-kembang bukan dalam sistem pemerintahan nagari. Jadi dalam kondisi ini yang lahir dalam bernagari adalah ketidakmenentuk dan ketidakjelasan sosok nagari, dan bagaimana menformulasikan baliak bangari. akibatnya masyarakat terstruktur dengan pola yang dibuat/ditawarkan oleh pemerintah. Memikirkan bahwa proses kembali ke nagari sebagai sebuah proses perubahan kutural secara lebih luas, sehingga perhatian dalam bernagari lebih dipusatkan pada bagaimana segmentasi-segmentasi kekuasaan otonom yang terbentuk mengurusi wilayah dan sember daya alamnya secara otonom, yaitu dengan membuat rencana pengaturan, dan manejemen sendiri. Kecenderungan seperti ini mengandung berbagai bahaya, seperti berkembangnya egoisme kelompok, primodialisme sempit, lunturnya toleransi antarkelompok dan budaya. Inilah mungkin, akhir dari riwayat nagari di masa sekarang. Atau jangan-jangan banagari ini hanyalah mitos yang mesti dipertahankan karena. Tanpa mitos setiap kebudayaan akan kehilangan kekuatan alami kreativitasnya; hanya sebuah cakrawala yang dibatasi oleh mitos-mitos yang dapat menuntaskan dan menyatukan seluruh pergerakan kebudayaan. Hanya mitos yang menyelamatkan semua imajinasi dan impian Apollonian dari pengembaraan tak berujung. Paling tidak itu yang disampaikan Friedrich Nietzsche. (Pewawancara Nasrul Azwar)


4

Nasional

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

A

Ba’asyir dari Penjara ke Penjara

KHIRNYA Majelis Hakim Penga dilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Abu Bakar Ba’asyir selama 15 tahun penjara. Hakim menilai Amir Jamaah Anshorut Tauhid terbukti menggerakkan pengumpulan dana kegiatan pelatihan terorisme di Aceh.

“Menyatakan terdakwa, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana terorisme,” kata Ketua Majelis Hakim Herri Swantoro, saat membacakan putusan, Kamis (16 /6). Hukuman ini tidak mainmain dijatuhkan oleh majelis hakim. Dalam pertimbangannya, majelis menyatakan Ba’ asyir terbukti meminta dana kepada sejumlah orang untuk membantu program jihad. “Terdakwa meminta saksi Syarif Usman untuk membantu

dana dalam program jihad,” kata Hakim Herri. Syarif Usman, kata hakim, menyerahkan dana tersebut sebanyak dua kali masingmasing Rp100 juta. Selain itu, hakim juga mengungkapkan, saksi Haryadi Usman terbukti menyerahkan uang sebesar Rp150 juta kepada terdakwa sebagai infaq. Kepada Haryadi, kata Hakim, terdakwa mengatakan bahwa membutuhkan dana untuk keperluan jihad. Hal tersebut disampaikan oleh terdakwa,

kepada Haryadi di rumah makan Abu Nawas, Jakarta Timur. Hakim mengatakan bahwa ada rencana terdakwa untuk melakukan jihad fi sabilillah. “Terdakwa telah menghasut saksi Syarif Usman dan Haryadi Usman untuk memberikan dana yang digunakan untuk jihad di Aceh yang membutuhkan dana besar,” kata Hakim. Meski demikian, Hakim tidak melihat Ba’asyir memasok senjata beserta amunisinya ke kamp pelatihan militer di Janto, Nangroe Aceh Darusalam. Menurut hakim, senjata beserta amunisi dalam pelatihan militer di Aceh antara lain dipasok oleh Abdullah Sunata dan Abu Tholut. Majelis menilai, hal yang memberatkan tuntutan karena Baasyir tidak mendukung upaya pemerintah memberantas

Serangan Nazar

INI kejutan baru Nazaruddin. Dari SingaUmum Partai Demokrat itu sudah mengaku di pura, mantan Bendahara Umum Partai Demobawah sumpah. Pengakuan itu tertulis. krat itu menyebut nama sejumlah politisi dalam Ditanda tangani oleh Nazaruddin sendiri. kasus yang kini menyeretnya. Pembangunan Pada saatnya nanti, lanjut Kaligis, semua Wisma Atlet Sea Games, di Palembang, pengakuan itu akan dibuka tuntas. Sumatera Selatan. Apa isi pernyataan itu? Kaligis menutup Mereka yang bermain, kata rapat. Sebab pernyataan itu Nazaruddin, adalah politisi dari sangat rahasia dan super penPartai Demokrat dan PDI Perting. Jika keterangan itu terjuangan. “Yang bermain angbongkar, akibatnya bisa sangat garan di Kemenpora itu Ibu fatal. “Ini Partai Demokrat bisa Angelina dan Pak Wayan Kosbubar. Tapi tentu Demokrat akan ter dan pimpinan Banggar, sangkal ini,” kata pengacara gaek Mirwan Amir. Bukan saya,” kata yang akrab disapa OC ini. Nazaruddin dalam pesan lewat Sejumlah petinggi Partai Blackberry Messenger, Kamis Demokrat memang memban(16/6). Pesan yang sama dikitah keras kesaksian Nazaruddin rim Nazaruddin ke sejumlah itu. Anggota Dewan Pembina media massa. Demokrat, Achmad Mubarok, Angelina Sondakh adalah menegaskan bahwa pernyaNAZARRUDDIN politisi Partai Demokrat yang taan itu belum tentu berasal duduk di Komisi X di Dewan Perwakilan Rakyat. dari Nazaruddin. “Itu dari Mr A,” kata Mubarok. Wayan Koster adalah politisi PDI Perjuangan. Siapa Mr A itu, Mubarok tidak mengungDuduk di komisi yang sama dengan Angelina. kapnya. Tapi si Mr A ini sudah lama dihembuskan Sedang Mirwan Amir adalah pimpinan pada oleh petinggi partai yang didirikan Susilo Bambang Badan Anggaran DPR. Yudhoyono itu, tak lama setelah kasus yang Bagaimana mereka terlibat dalam kasus ini. membelit Nazaruddin ini ramai di media massa. Nazaruddin menjawab dalam Blackberry Petinggi Partai Demokrat yang lain meneMessenger yang dikirim di hari berikutnya, gaskan bahwa, “Apa yang disampaikan beliau Jumat ( 17/6). Angelina dan Wayan Koster, itu kan belum tentu betul, meski belum tentu katanya, menyerahkan uang itu kepada salah juga. Kalau teman-teman wartawan bisa Mirwan Amir. “Sama Mirwan Amir dibagikomunikasi, lebih baik tanyakan pada beliau,” bagi ke pimpinan Badan Anggaran,” kata kata Sutan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Nazaruddin. Penjelasan ini, katanya, penting Fraksi Demokrat di Gedung DPR. Beliau yang sekali agar kasus ini terang benderang. dimaksudkan Sutan itu adalah Nazaruddin. Nazaruddin menegaskan agar Komisi Soal sejumlah nama yang disebutkan Pemberantasan Korupsi meminta keterangan Nazaruddin itu, Sutan menegaskan bahwa mereka yang diduga mengetahui kasus itu. Partai Demokrat mengedepankan azas praduga Dan dia bersumpah bahwa ini bukan cerita tidak bersalah. “Kalau menyebut nama begitu, rekaan. “Yang saya ceritakan itu fakta kami no comment-lah. Karena itu kan temansebenarnya. Tidak ada politik, tidak ada teman kami juga,” lanjut Bhatoegana yang juga kebohongan,” tegas Nazaruddin. Wakil Ketua Komisi VII Bidang Energi DPR ini. Duduk soal kasus ini seperti yang sudah Azas praduga tidak bersalah memang harus diuraikannya itu, lanjut Nazaruddin, sudah dijunjung tinggi. Dan tidak ada salahnya bila para penyidik di Komisi Pemberantasan pula diketahui oleh sejumlah petinggi Partai Korupsi menelusuri pengakuan Nazaruddin Demokrat. Angelina Sondakh, kata Nazaitu. “Informasi Nazar itu penting,” kata Juru ruddin, sudah menuturkannya di depan Tim Bicara KPK Johan Budi, di Gedung KPK. Pencari Fakta (TPF) internal Partai Demokrat. Tapi Johan menegaskan bahwa KPK harus Tim ini dibentuk partai itu guna menelusuri mendengar keterangan itu langsung dari duduk soal kasus ini. Nazaruddin sendiri. Sebab jika tidak, bagaiPara petinggi Partai Demokrat yang mana para penyidik menelusuri pengakuan itu? mendengar keterangan Angelina di TPF itu “Atas dasar apa, kan harus ada data atau cukup banyak. Ada Ketua Fraksi Partai informasi yang disampaikan ke KPK,” kata Johan. Demokrat Jafar Hafsah, Wakil Ketua Umum Di situlah susahnya. Tiga kali dipanggil komisi Max Sopacua, Ketua Dewan Pimpinan Pusat itu, belum sekalipun Nazaruddin datang. Dia (DPP) Ruhut Sitompul, Ketua DPP Benny K mengaku sakit dan berobat di Singapura. Pulang Harman, dan Edi Sitanggang. setelah sembuh. Entah kapan. Sebelum dia Nazaruddin mengaku bahwa keterangan pulang dan memberi keterangan kepada KPK, yang disampaikan dari Singapura kepada nyanyian Nazaruddin itu juga sulit diteruskan. sejumlah media massa itu, sama dengan Membantah keterangan yang disampaikan Anggelina Kisah Nazaruddin tentang keterlibatan Sondakh kepada TPF. “Dan setelah itu Mirwan Angelina Sondakh sesungguhnya sempat Amir yang terima uang, dia jelaskan uang itu disampaikan sebelum dia berangkat ke Singake mana saja,” kata Nazaruddin. pura beberapa waktu lalu. Meski tidak sedeteil Meski tidak menyebut nama dan aliran sekarang. Dan Angelina Sondakh membantah uang sebagaimana disebutkan Nazaruddin, keras. Angie siap dipanggil KPK guna menunOC Kaligis yang menjadi kuasa hukum taskan kasus ini. Dia sudah menyiapkan Nazaruddin dalam kasus ini, menyebutkan sejumlah dokumen penting. “Yang pasti saya bahwa pengakuan Nazaruddin memang siapkan data-data. Sekali lagi, saya bilang menyeret sejumlah politisi. belum ada surat pemanggilan,” kata Angelina Kaligis lalu menuturkan kisah pengakuan Sondakh di gedung DPR, Jakarta. Nazaruddin itu. Tanggal 16 Juni 2011, katanya, Angie membantah keras meminta jatah untuk ia bertemu Nazaruddin di kantor salah seorang Komisi X yang membawahi bidang olahraga di pengacara di Singapura. Si pengacara yang DPR itu. “Saya tegaskan lagi tidak pernah saya warga negara Singapura itu, juga ikut minta jatah untuk Komisi X DPR terkait pembamembela Nazaruddin dalam kasus ini. ngunan Wisma Atlet,” katanya. (d/vnc) Dalam pertemuan itu, mantan Bendahara

terorisme. Selain itu, terdakwa juga dinilai pernah menjalani hukuman pada kasus serupa. Tidak terlibatnya terdakwa dalam aktivitas pengeboman di tanah air seperti Bom Bali, Bom Marriot dan Bom Masjid Mapolresta Cirebon tidak akan jadi fokus pemeriksaan pertimbangan hakim. Putusan hakim itu langsung ditolak Ba’asyir. “Saya dengan izin Allah menolak, karena keputusan ini zalim,” kata Ba’asyir. “Karena keputusan ini mengabaikan syariat Islam, dasarnya UU toghut, hanya didasarkan pada Undangundang. Haram hukumnya saya menerima,” tegas dia. Pihak pengacara pun langsung mengajukan banding. Achmad Michdan, selaku pengacara Ba’asyir, mengajukan protes. Menurutnya, ada seorang saksi yang dapat meringankan kliennya, namun tidak dihadirkan dalam persidangan. Saksi itu adalah Chairul Ghazali. “Saksi Chairul Ghazali adalah saksi di dalam BAP, dia menyatakan ada proses penyiksaan terhadap tersangka dan saksi. Mestinya majelis menghadirkan saksi itu,” kata Michdan. Selain itu, jaksa dengan kasusnya tidak menyatakan itu sebagai terbukti sebagai subsider tapi majelis justru berpendapat ini subsider. “Ini kontradiktif,” kata dia. Tak hanya kubu Ba’asyir saja yang tidak puas atas vonis tersebut. Jaksa pun juga mengajukan keberatan. Karena, vonis ini jauh lebih ringan dibanding tuntutan yang disampaikan jaksa pada 9 Mei 2011. Saat itu, Jaksa meminta agar majelis hakim menjatuhkan hukuman kepada Ba’asyir seumur hidup. Dalam tuntutannya, jaksa menilai Ba’asyir terbukti menyediakan dana untuk pelatihan militer di Aceh. Menurut jaksa, Ba’asyir juga menyebarkan paham yang dapat memicu tindak kekerasan atau aliran radikal. “Islam wajib berkuasa, bukan dikuasai, daulat atau kilafah islamiah adalah unsur pokok dalam Islam,” lanjut jaksa menirukan ajaran Ba’ asyir. Alasan jaksa, hakim memutus pasal subsider dalam vonis Ba’asyir. Sementara jaksa sebelumnya menuntut pasal lebih subsider yakni Pasal 14 jo Pasal 11 Undang-Undang Tindak Pidana Terorisme. Jaksa mengaku, ada beberapa bagian yang puas namun ada pula yang tidak puas. “Tidak puasnya masalah pasal berbeda dan hukumannya juga,” kata dia. Meski demikian, jaksa mengaku cukup puas dengan semua fakta persidangan yang dipertimbangkan hakim. dari Penjara ke Penjara Ba’asyir ternyata sudah berulang kali tersandung dalam kasus terorisme dan makar. Ba’asyir atau biasa juga dipanggil Ustaz Abu dan Abdus Somad lahir pada tanggal 17 Agustus 1938 di Jombang, Jawa Timur. Dia adalah seorang tokoh Islam keturunan Arab yang merupakan salah satu pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu’min bersama dengan Abdullah Sungkar pada 10 Maret 1972 dan saat ini Ia bertindak sebagai pengasuh Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Berlatar belakang sebagai santri di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur pada sekitar tahun 1959,

ABU BAKAR BA’ASYIR

Ba’asyir kemudian menamatkan kuliahnya di Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo Jawa Tengah pada tahun 1963. Kariernya sebagai aktivis Islam dimulai saat ia berstatus sebagai mahasiswa dan bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Solo. Ia selanjutnya menjabat sebagai sekretaris Pemuda AlIrsyad Solo dan kemudian terpilih menjadi ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia pada tahun 1961 serta terpilih menjadi ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam. Pasca mengakhiri statusnya sebagai mahasiswa, Ba’asyir kemudian mendirikan Pondok Pesantren Al-Mu’min bersama Abdullah Sungkar, Yoyo Roswadi, Abdul Qohar H, Daeng Matase, dan Abdullah Baraja yang kemudian Ia didaulat untuk memimpin pondok pesantren tersebut. Namun, perjalanan hidup Ba’asyir tidak berjalan dengan tenang. Dia terlibat dalam berbagai kasus, bahkan Ia pernah melarikan diri dan tinggal di Malaysia selama 17 tahun atas penolakannya terhadap penerapan asas tunggal Pancasila pada masa Orde Baru tahun 1982. Pada tahun 1983, Abu Bakar Ba’asyir ditangkap bersama dengan Abdullah Sungkar. Ia dituduh menghasut orang untuk menolak asas tunggal Pancasila. Ia juga melarang santrinya melakukan hormat bendera karena menurut dia itu perbuatan syirik. Tak hanya itu, ia bahkan dianggap merupakan bagian dari gerakan Hispran (Haji Ismail Pranoto) salah satu tokoh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia Jawa Tengah. Di pengadilan, keduanya divonis 9 tahun penjara. Ketika kasusnya masuk

kasasi, Ba’asyir dan Sungkar dikenai tahanan rumah pada 11 Februari 1985. Saat itulah Ba’asyir dan Abdullah Sungkar melarikan diri ke Malaysia. Kemudian pada tahun 1999, sekembalinya dari Malaysia, Ba’asyir langsung terlibat dalam pengorganisasian MMI yang merupakan salah satu dari Organisasi Islam baru yang bergaris keras. Organisasi ini bertekad menegakkan Syariah Islam di Indonesia. Pada 10 Januari 2002, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo, akan melakukan eksekusi putusan kasasi Mahkamah Agung terhadap pemimpin tertinggi MMI tersebut. Akan tetapi, pada 19 April 2002, Ba’asyir menolak eksekusi atas putusan Mahkamah Agung (MA), dan kemudian ia pada 20 April 2002 meminta perlindungan hukum kepada pemerintah apabila ia dipaksa menjalani hukuman sesuai putusan kasasi MA tahun 1985. Sebab, dasar hukum untuk penghukuman Ba’asyir, yakni Undang-Undang Nomor 11/ PNPS/1963 mengenai Pemberantasan Tindak Pidana Subversi kini tak berlaku lagi dan pemerintah pun sudah memberi amnesti serta abolisi kepada tahanan dan narapidana politik (tapol/napol). Selanjutnya, pada 8 Mei 2002, Kejagung akhirnya memutuskan tidak akan melaksanakan eksekusi terhadap Abu Bakar Ba’asyir atas putusan Mahkamah Agung (MA) tersebut. Namun, Ba’asyir belum bisa bernapas lega. Dia kembali dikaitkan dengan aksi terorisme. Pada 18 Oktober 2002, Ba’asyir ditetapkan tersangka oleh polisi menyusul pengakuan Omar Al Faruq kepada Tim Mabes Polri di Afghanistan juga sebagai salah

seorang tersangka pelaku pengeboman di Bali. Ia terbukti tidak bersalah, namun Ba’asyir tetap dijerat dengan pasal pemalsuan KTP dan akhirnya divonis 1,5 tahun penjara oleh Mahkamah Agung. Kemudian, pada 28 Februari 2003, Ba’asyir kembali dituduh terlibat peledakan bom Malam Natal tahun 2000, berencana membunuh Presiden Megawati dan mencoba menggulingkan pemerintahan yang sah atau makar. Tahun berikutnya, Ba’asyir kembali berurusan dengan hukum. Tepatnya pada 30 April 2004, selepas dari Rutan Salemba, Ba’asyir ditahan kembali di Mabes Polri dengan tuduhan terlibat bom Marriott I dan bom Bali II. Tepatnya pada 3 Maret 2005, Ba’asyir dinyatakan bersalah atas konspirasi serangan bom Bali pada tahun 2002 dan divonis 2,6 tahun penjara, akan tetapi ia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan terkait dengan bom pada tahun 2003. Selanjutnya, pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2005, masa tahanan Ba’asyir dikurangi 4 bulan dan 15 hari dan kemudian Ia dibebaskan pada tanggal 14 Juni 2006. Dan yang terbaru, Senin, 9 Agustus 2010 Baasyir kembali ditangkap di Kota Banjar, Jawa Barat dalam perjalanan menuju Jawa Tengah dengan tuduhan terlibat dalam gerakan teroris di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Ba’asyir dituntut pidana seumur hidup dalam sidang Senin, 9 Mei 2011. JPU mengatakan, Ba’asyir dianggap telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal penyediaan dana pelatihan militer di Aceh. (d/vnc)

Way of Life!

TERUJI LINTAS

BENUA PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Telp. (0754) 71245 HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA

Obat Herbal Alam dari Sumatera Barat Jamu

MOCHINTA

Mengatasi Penyakit Maag Akut & Tukak Lambung untuk Konsultasi Hub :

0852 6577 5536

H

PROARG 35. MOSA 000 I ,-/b tl

Rp.

DAPATKAN DI APOTEK DAN TOKO OBAT DI KOTA ANDA : Padang : Apotik Arga (Terandam), Apotik Mega Utama (Terandam), Apotek Dira (Simp. Jondul) Rawang, TO. Mega Utama (Padang Sarai), Apotek Diana (Tabing), TO. Nafa (Siteba), Apotek Syuhada (Alai), TK. Adi (Dpn SMA 10 Padang), APT. Simp. Haru (Jl. Dr. Sutomo No.49), APT. Kita (Depan Diklat BRI)Limau Manis, APTK. Media Medika Psr. Baru Limau Manis, APT. Iliran Farma Gadut (Depan RSJ), TO. Ikhlas (Indarung), TO. Jamu Jago Jl. Niaga 204 Pdg, APTK. Cahaya Bunda Siteba, APT. Asri Baru Jl. Imam Bonjol (Komp. Atom), APT. Patimura, APT. Raisa Jl. St. Syahrir no.62, APT. Glory Jl. Niaga Pondok, APT. Eres Farma Jati, APT. Isty Farma Jati, APT. Aroma Jati, APT. Farmasia I Imam Bonjol, APT. Arafah Ganting, APT. Naufal Andaleh, APT. Cahaya Bantuan Balai. Baru, APT. Vibra Belimbing, APT. Mitra Farma Simp. Gaduik, APT. Bio Farma Bandar Buat = Pariaman : Aptk. Zelia (Psr.Lbk Alung), TO. Budi (Psr. Sicincin), Klinik Permata Bunda Kayu Tanam, TO. Bunda Farma (Pauh Kamba), Aptk. Nuri (Jl. Tugu Perjuangan depan Stasiun KA)= Solok : Apotik Pribadi, Apotik Rakyat Romeo, TO. Kurnia (Psr. Sumani), Aptk. Gretta Solok, Aptk. Mitra Patimura Solok, TO. Risda Farma Alahan Panjang, TO. Pelangi M. Paneh, APT. Tujuh (Depan RSUD Solok) = Sawahlunto : Apotik Prima = Sijunjung : Tb. Mitra, Apotik Samudra = Bukittinggi : Apotik Saiyo, Apotek Mecca, Apotek Asrama Murni = Payakumbuh : Apotik Roste, Apotik Medika Farma, = Batusangkar : TO. Paten , APT. Sari Bulan, APT. Reno Sari, Apotek Budi Agung = Padang Panjang : TO. Rahmat Arafah = Pasaman : Apotek Satria (Psr. Inpres) Padang Baru Lubuk Basung, Apotek Saiyo Lubuk Sikaping, Apotek Sejati Prima Simp. Empat Pasaman, TO. Rahmat Psr. Panti Pasaman = Dharmasraya : Apotek Berkah Bunda (S.Rumbai), TO. Berkah Jaya (Koto Baru), Apotek Aisyah (P.Punjung), APT. Sumber Sehat, APT. Alam Sari Padang Aro, TO. Singgalang M. Labuh = Pesisir Selatan : Apotek Riski Farma, Apotek Hikmah (Kota Painan), TO. Mali (Tarusan), TO. Sehat (Psr. Baru)

Isi : 30 Kapsul POM TR. 103 317 601


Lancong

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

5

Indahnya Bukit Merah Putih dengan Jonjang Seribu

SOLOK, HALUAN — Menyebut nama Kabupaten Solok langsung terbayang dengan beragam obyek wisata alamnya nan indah menghampar mulai dari utara hingga ke Selatan. Daerah penghasil bareh tanamo ini bahkan memiliki lima danau indah yang tak dipunyai daerah lain, yakni Danau Singkarak, Danau Diatas dan Danau Dibawah atau lebih dikenal dengan sebutan Danau Kembar lalu Danau Talang dan Danau Tuo. Keindahan lima danau terse-

but juga diselingi dengan hamparan panorama alam lain berupa bukit-bukit nan indah, dengan beragam corak dan daya tarik masing-masing. Satu bukit yang paling terkenal dengan spesifikasi panorama alamnya yang unik lagi menarik, dan indah di pandang mata adalah Bukit Merah Putih.

Bukit Merah Putih dengan anak tangganya yang berjumlah seribu anak tangga dan disebut Jonjang Seribu itu terletak di Jorong Siaru, Nagari Sulit Air nan permai, Kecamatan X Koto Diatas. Bukit indah nan unik ini memiliki ciri khas berupa dua tebing bukit vertikal yang rata. Satu berwarna merah di bagian sebelah kiri atas, dan satunya lagi berwarna putih di bagian sebelah kanan bawah. Paduan unsur ornamen dua warna yang jelas terbentuk secara alami sejak ribuan tahun silam itu, seolah mewarna bendera

Republik Indonesia merah putih. Dari atas puncak Bukit Merah Putih yang berhawa sejuk dan indah karena dikelilingi hamparan panorama alam Nagari Sulit Air nan molek itu, bakal membuat wisatawan merasa betah berlama-lama berada di obyek wisata tersebut. Mata ini tak akan berpaling kala menatap aura pemandangan Bukit Merah Putih walau dari kejauhan, saat pengunjung masih berada diatas kendaraanya menuju lokasi obyek wisata Bukit Merah Putih. Kian terasa indah ketika bola mata ini menatap tak berkedip sedikitpun keanggunan, dan kecantikan Bukit Merah Putih karunia sang pencipta dari jarak yang agak dekat setelah wisatawan tiba di lokasi. Namun untuk bisa mendaki lereng dan menapak hingga ke puncak Bukit Merah Putih tersebut kita harus menempuh seribu anak tangga yang terkenal dengan sebutan ‘Jonjang Seribu’ Para wisatawan akan disambut sebuah prasasti diawal anak tangga Jonjang Seribu itu, yang pemakainya diresmikan oleh mantan Gubernur Sumbar Hasan Basri Durin pada 1994. Jonjang Seribu sendiri merupakan sumbangan masyarakat Nagari Sulit Air yang tegabung dalam organisasi Sulit Aie Sepakat (SAS) dengan tokoh kharismatiknya H Rainal Rais. SAS sendiri memiliki 80 cabang

yang tersebar di seantero nusantara bahkan hingga ke manca negara, Seperti Australia, Ameika serikat, Malaysia hingga ke Singapura. Bahkan saking cintanya masyarakat Sulit Air dengan kampung halamanya nan indah dengan Bukit Merah Putih dan Jonjang seribunya itu, memberi inspirasi Uni Yul Rainal Rais untuk menciptakan sebuah tembang lagu berjudul ‘Sulit Aie’ Wali Nagari Sulit Air Mustari Rahmat kepada Haluan mengatakan selain Buklit Merah Putih dengan Jonjang Seribu, di nagari berpenduduk 8034 jiwa yang tersebar di 13 jorong itu juga memilki seabrek obyek wisata menarik lainya. Diantaranya adalah Rumah Gadang Nan Dua Puluah atau Rumah Gadang Nan 20 yang konon adalah rumah gadang terpanjang di Ranah Minang dengan 20 ruang kamar berada didalamnya. Selain itu juga ada obyek wisata Titi Bagonjong yang unik dan menarik. Berupa sebuah jembatan, atau titian yang membentang menyebrangi Sungai Katialo di tengah-tengah Nagari Sulit Air nan permai. Keunikan dan keistimewaan Titi Bagonjong yang membentang menyebrangi Sungai Katialo itu memiliki atap bagonjong layaknya rumah gadang. Sehingga terlihat indah kala dipandang mata. (riswan jaya)

Rendang Ayam di Restoran Cepat Saji PADANG, HALUAN — Siapa bilang makan di Texas Chicken, kita hanya disuguhkan makanan cepat saji dan ala barat saja?. Texas Chicken Cabang Juanda memberi paket bernuansa Minangkabau. Chicken Rendang, menjadi menu pilihan para pencinta ayam di restoran ini Di antara berbagai paket yang identik dengan menu ala barat seperti sphagetti, di paket 7 Texas Chicken tersedia menu Chicken rendang yang terdiri dari beberapa potong ayam rendang, dengan nasi dan the botol. Namanya saja rendang. Tentu saja makanan ini tidak termasuk cepat saji. Chicken rendang dimasukkan kedalam panci untuk menjaganya tetap hangat. Rasanya tidak begitu pedas seperti rendang daging buatan orang Minang asli. Namun cita rasa santan lembut dan bumbu rendang lainnya tetap terjaga. Jika kuah rendang yang berbau menggoda ini dicampur dengan saus ala Texas Chicken ternyata hasilnya cukup menakjubkan. Membuat lidah ingin mencoba lagi. Ayo coba, chocken rendang. Setiap porsinya hanya Rp18 ribu-an, belum termasuk pajak restoran. Selamat mencoba. (h/cw16)

KOTA TERLARANG

Menelusuri Satu Warisan Kebudayaan Dunia LAPORAN: AZNALDI AUGUSTIA BEIJING, HALUAN—Terletak di pusat Kota Beijing, Kota Terlarang yang dalam bahasa Cina disebut Gu Gong adalah kediaman resmi kerajaan semasa dinasti Ming dan dinasti Qing. Dikenal juga dengan Museum Istana. Kota Terlarang terletak dibagian Utara Tiananmen Square. Berbentuk persegi panjang dan merupakan kompleks istana terbesar di dunia dan meliputi 74 hektare dan mempunyai 9,999 ruangan. Dikeliling oleh oleh parit dengan kedalaman enam meter dan dinding yang tinggi, Kota Terlarang mempunya empat pintu, yaitu pintu Barat, Timur, Utara dan Selatan. Jarak pintu utara dan selatan adalah 960 meter. Sementara pinta barat ke timur adalah 750 meter. Kota Terlarang tediri dari dua bagian. Bagian Selatan atau disebut juga dengan Outer

Court adalah di mana Raja melakukan tugas sebagai kekuasaan tertinggi. Di bagian utara atau disebut juga dengan Inner Court, adalah tempat tinggal keluarga kerajaan. Ada 14 raja dari dinasti Ming dan 10 raja dari dinasti Qing tinggal dan memerintah di sini. Pu Yi adalah raja terkahir yang tinggal di sini sebelum runtuhnya kerajaan Cina yang kemudian berganti menjadi Republik Rakyat Cina. Tahun 1987 Unesco menobatkan Kota Terlarang menjadi Warisan Kebudayaan Dunia ( World Cultural Heritage Site). Kota Terlarang merupakan salah satu tulisan wisata yang paling menarik di dunia Setelah membeli tiket masuk seharga 60 Yuan, penulis pun memasuki Kota Terlarang. Dari pintu Utara daerah daerah yang penulis masuki adalah inner court yang merupakan tempat kediaman Raja besera

permaisuri dan para selirnya. Konon kabarnya selir raja Cina bisa mencapat 5.000 orang. Setiap tahunnya kerajaan memiliah para wanita dari berbagai pelosok negeri untuk menjadi selir raja. Rata-rata wanita yang dipilah adalah berumur di bawah 20 tahun. Seleksi untuk menjadi istri raja dimulai dari desa sampai akhirnya mereka dikumpulkan di suatu ruangan di Kota Terlarang, ruangan khusus untuk pemilihan jadi selir raja. Biasanya yang akan memilih adalah permaisuri. Begitu mereka terpilih menjadi selir raja, maka mereka tidak diperbolehkan meninggalkan Kota Terlarang dengan alasan apapun. Ada banyak istana-istana kecil di dalam Kota Terlarang. Istana tersebut adalah tempat kediaman permaisuri dan selir raja. Jika sang selir berhasil melahirkan anak lakilaki, maka statusnya akan naik. Banyak sekali intrik-intrik yang dilakukan oleh para selir untuk mendapatkan kedudukan yang terhormat. Ada dua cara untuk

mendapatkan kedudukan di Kota Terlarang. Yang pertama adalah melalui kebaikan dari permaisuri dan yang kedua adalah melalui kebaikan sang raja. Salah satu selir yang terkenal adalah Cixi (29 November 1835 – 15 November 1908). Karir Cixi meningkat dari selir bisa sampai akhirnya menjadi ibu suri yang bisa memerintah melalui kaisar boneka. Cixi pun berkuasa cukup lama selama 47 tahun dari tahun 1861 sampai kematiannya pada tahun 1908. Cixi dikenal juga sebagai ibusuri yang memerintah dari belakang tirai. Sementara raja duduk didepan tirai, ibusuri membisikan kepada raja apa yang akan diucapkan yang kemudian menjadi keputusan raja. Kekuasaan ibusuri sangat besar dalam kerjaan Cina. Salah satunya adalah, membuat keputusan siapa yang akan menjadi istri raja. Raja boleh mempunyai beberapa orang istri dan mempunyai jumlah selir yang biasanya dalam hitungan ribuan orang. Kuil Surga Kuil Surga (Temple of Hea-

ven) atau Tian Tan dalam Bahasa Mandarin. Kuil Surga adalah tempat pemujaan agama Tao yang terletak di Beijing. Dibangun pada abad 15 Mtepatnya dimulai tahun 1420 M (Dinasti Ming) dan dibuat di atas lahan seluas 2700 hektare. Arsitekturnya menyimbolkan hubungan bumi dan langit (manusia dan Tuhannya). Ini berkaitan dengan kaisar sebagai anak langit dalam kepercayaan Mitologi Cina. Dibangun sebagai persembahan untuk langit. Ini adalah alasan mengapa Kota Terlarang berukuran lebih kecil, karena kaisar tidak berani membuat tempat tinggal yang lebih besar daripada kuil langit. Tian Tan dikelilingi tembok yang panjang. Di bagian utara dibuat agak bulat menyimbolkan langit dan selatan persegi menyimbolkan bumi. Hal ini selaras dengan pemikiran Tiongkok kuno yang berbunyi Surga itu bulat dan bumi itu persegi. Bagian utara juga dibuat lebih tinggi dari bagian selatannya.

Tiket masuk ke Kuil Surga sebesar 15 Yuan ( Rp 21.000). Ada empat pintu gerbang pintu masuk di Kuil Surga, dan penulis memasuki melalui pintu Utara. Melangkah memasuki gerbang, suasana segar, perpohonan yang asri serta bungabunga yang indah menyambut kedatangan pengujung kuil ini. Kuil ini asri sekali, banyak sekali orang-orang tua melewatkan waktunya di kuil ini. Bukan dalam rangka beribadah, karena sebagian besar rakyat Cina pada saat sekarang adalah tidak

mempunyai agama. Kuil ini ditata sedemikian rupa oleh pemerinta Cina, sehingga pengunjung betah menghabiskan waktu di Kuil ini. Tempat duduk untuk beristirahat bisa ditemukan dimanadimana. Tempat duduk yang nyaman, WC yang bersih menjadikan tempat ini tempat favorit dikunjungi oleh orang tua. Berbagai kegiatan sosial seperti senam Tai Chi, latihan Wu Shu, latihan paduan suara, pertunjukan tari, orkestra, bebas saja dilakukan di Kuil ini. ***


6

Personal

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

RAVIOLA

Ciptakan Es Krim Donat

T

idak bisa dipungkiri, kue donat telah menjadi jajanan favorit banyak orang. Pebisnis yang terjun ke usaha donat pun sudah tak terhitung. Ada yang membuka gerai di mal, ada pula yang memilih menjajakan donat di warungwarung. Disamping itu, peluang untuk berbisnis kue yang lazim menjadi teman minum kopi ini masih terbuka lebar. Di kota Padang sendiri pengusaha kue donat bisa dikatakan belum terlalu banyak. Peluang ini lah yang dimanfaatkan oleh Raviola, pria asli Minang yang berbisnis donat dengan label Donat Factory. Awal februari 2010, dengan peralatan yang masih standar, pria yang suka berinovasi ini membuka sebuah gerai yang bertempat di Kapalo Koto Pasar Baru Padang. Ia memasarkan satu setengah Kilogram donatnya ke warnet-warnet dengan tujuan menggaet pelanggan yang kebanyakkan mahasisiwa. Baru berjalan tiga bulan, donat yang ia jual seharga Rp1.000 per buah tersebut mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah pelanggan, membuat pria 38 tahun ini coba menambah jumlah konsumennya dengan pindah membuka sebuah toko donat di pusat keramaian di kota Padang, tepatnya Jalan Haji Agus Salim No. 7 A Sawahan Padang pada November 2010. Dengan menggaet pasar anakanak sekolahan serta para karyawan bank, dan juga berinovasi dengan menambah berbagai macam rasa pada donatnya, saat ini Raviola mampu menjual sedikitnya dua sampai tiga kilogram donat dengan omzet penjualan mencapai Rp450.000 per hari. Saat ini dengan lebih kurang sepuluh macam rasa donat yang ia suguhkan, ia mencoba kembali

berinovasi membuat es krim donat yang baru pertama kali ada di kota Padang. “Saya berinovasi berdasarkan riset-riset yang saya temukan baik melalui teman-teman sesama pecinta donat, juga melalui internet. Untuk eskrim donat (seharga 7.000 Rupiah), Alhamdulillah baru berjalan dua minggu sudah benyak peminatnya,” paparnya. Sementara kendala yang dihadapi pria kelahiran Padang 11 September 38 tahun silam ini adalah, belum gencarnya ia untuk melakukan promosi. “Promosi memang belum gencar kami lakukan, sebatas hanya dari mulut ke mulut pelanggan saja. Namun selanjutnya kami akan mencoba lebih gencar mempromosikan usaha ini dengan membagikan brosur-brosur ke sekolah-sekolah, juga mempromosikannya di internet,” tuturnya. Pria yang sudah dikaruniai dua orang putri ini berharap nantinya ia bisa membuka outlet-outlet di kota Padang. “Untuk lebih mampu menambah konsumen, kita akan terus coba melakukan improvisasi, dengan selalu membuat hal yang berbeda pada produk kita. Kami berharap bisa mengembangkan usaha ini dengan membuka outlet-outlet di kota Padang. Sekaligus gerai donat ini bisa menjadi tempat berkumpul, dan berbagi cerita bagi para pecinta donat, pelajar, maupun para pebisnis yang ingin berbagi cerita membahas masalah bisnis mereka di sini,” ungkapnya.***

Laporan : Rio Surya Wijianto Foto : Deni Prima

APAKAH NAMANYA INI?

Ilustrasi Marwan

SAAT yang ditakutkan itu pun datanglah; dengan hati riang, bercampur masyghul, saya terpaksa meninggalkan bangku sekolah. Riang, karena saya telah beroleh diploma dan masyghul karena berpisah dengan teman-teman. Artinya masa gembira, masa menghadapi zaman yang akan datang dengan penuh kepercayaan, telah habis. Setelah guru membagikan diploma kami masingmasing, dengan bersorak kami meninggalkan

perkarangan sekolah, kami bersalam-salaman satu dengan yang lain dan guru memberi kami peringatan, supaya sekolah kami diteruskan bagi siapa yang sanggup. Anak-anak Belanda dan beberapa anak saudagarsaudagar yang mampu, dengan megah menyatakan di hadapan teman-temannya, bahwa sekolah itu akan diteruskannya, setelah habis pakansi pelajarannya. Saya sendiri,tidaklah saya beri tahu bahwa saya akan menambah

pelajaran agama karena selama ini teman-teman mengejekkan saya, mengatakan saya gila agama. Yang berasa sedih amat, adalah anak-anak perempuan yang masuk pingitan, tamat sekolah bagi mereka artinya suatu sangkar yang telah sedia buat seekor burung yang bebas terbang. Zainab sendiri, sejak tamat sekolah, telah tetap dalam rumah, didatangkan baginya guru dari luar yang akan mengajar berbagai-bagai kepandaian yang perlu bagi

anak-anak perempuan, seperti menyuji, merenda, memasak dan lain-lainnya. Petang hari ia menyambung pelajarannya dalam perkara agama. Saya, tidak beberapa bulan setelah tamat sekolah, berangkat ke Padang Panjang, melanjutkan cita-cita ibu saya dan karena kedermawanan Engku Haji Ja’far juga. Sekolah-sekolah agama yang ada di situ mudah sekali saya masuki, karena lebih dahulu saya telah mempelajari ilmu

14

umum; saya hanya tinggal memperdalam pengertian dalam perkara agama saja, sehingga akhirnya salah seorang guru memberi pikiran, menyuruh saya mempelajari agama di luar sekolah saja sebab kepandaian saya lebih tinggi dalam hal ilmu umum daripada kawan-kawan yang lain.


Rantau

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

7

YUNIDOS MARDAMIN

Rang Sungai Pua Penjual Sate di Singapura

SINGAPURA, HALUAN — Mencari masakan Padang di Singapura mungkin masih bisa ditemukan di sejumlah tempat, seperti di Changi Airport dan di Orchard Streed. Apalagi di kawasan Arab Street, tepatnya di dekat Masjid Sultan di Kampong Gelam. Tetapi, mencari Sate Padang jelas tak mudah.

syaf al

Ajungan Sumbar di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, selalu menjadi obyek menarik bagi tamu-tamu yang datang ke kawasan wisata ini. Rabu lalu, giliran tamu dari Astra Motor Asia yang datang berkunjung dan disuguhi sirih di carano oleh dara Minang berpakaian adat.

KETUA UMUM GEBUNG MINANG

Diusulkan dari Tokoh Muda

JAKARTA, HALUAN-Ketua Umum Gebu Minang Jawa Timur Firdaus HB mengusulkan kandidat Ketua Umum Gebu Minang Pusat dimunculkan dari kalangan generasi muda yang masih energik. Kalau nanti ada yang salah langkah, yang tua-tua bisa mengingatkannya. Hal itu disampaikan Firdaus HB menjawab Haluan melalui ponselnya dari Surabaya kemarin, sehubungan bakal digelarnya Musyawarah Besar (Mubes) V Gebu Minang di Padang Panjang pada 10 Juli mendatang. Namun sejauh ini, belum satupun tokoh tua maupun muda yang berminat mencalonkan diri menjadi Ketua Umum. Menurut Firdaus, Gebu Minang yang sudah eksis selama puluhan tahun harus terus dihidupkan seringga kepercayaan masyarakat kepada organisasi Minang di rantau tidak runtuh. Karena itu, karena selama ini perjalanan Gebu Minang pusat tidak begitu mulus, maka perlu ada nahkoda baru yang energik dan bisa diterima oleh semua kalangan. Ketika ditanya apakah dirinya bersedia menjadi kandidat Ketua Umum? Firdaus hanya ketawa. “Saya sudah memilih bermarkas di Jawa Timur. Terlalu mahal biayanya kalau harus bolak balik ke Jakarta,” katanya mencoba mengelak. Firdaus mengaku heran dengan berbagai kriteria calon ketua umum Gebu Minang yang dibuat oleh SC, yaitu harus mampu menyediakan kantor bagi Gebu Minang selama kepemimpinannya. “Bahwa kantor mutlak diperlukan dan selama ini menjadi problem bagi Gebu Minang, itu adalah tanggungjawab pengurus,” katanya. Sejauh ini, belum nampak perisapan yang memadai tentang rencana Mubes di Padang Panjang tersebut. Dari beberapa sumber yang diperoleh Haluan, pihak penyelenggara belum siap dengan anggaran Mubes yang mencapai Rp300 juta hingga Rp400 juta. Karena itu, ada kemungkinan Mubes yang dirancang akhir 2010 lalu, dan kemudian direncanakan Juli nanti, bakal terancam molor lagi. (h/sal)

Satu-satunya penjual Sate Padang di Singapura adalah Ibu Yunidos Mardamin di salah satu ruko di belahan MiKrab Masjid Sultan. Sederetan dengan Rumah Makan Minang, di Kandahar Street nomor 28, Singapura. Yunidos tidak memasang merek yang mencolok. Tapi hanya dengan menulis di papan sederhana ‘Sate Padang, Authentic Indonesian Padang Cuisine’. Sampai sekarang, sudah 30 tahun perempuan asal Sungai Puaini merantau ke negara Singa tersebut. “Ambo sabananyo bukan merantau, tetapi pulang kampuang,” katanya sambil tertawa karena menyamakan Singapura dengan Sungaipua. Yunidos adalah putri Sungai Pua kelahiran Jakarta 56 tahun lalu. Karena itu, ia sekolah dan besar di ibukota. Masak-memasak dipelajarinya di sekolah SKA di Pasar Baru, Jakarta. Ketika itu, keluarganya sudah tinggal di ibukota Jakarta. “Semua keluarga kami adalah perantau. Kini keluarga saya tinggal di Bantar Gebang, Jakarta Timur,” sebutnya sembari menghidangkan sate Padang kepada Haluan yang mampir di kedainya dua pekan silam lalu. Dulu, Yunidos bercita-cita ingin menjadi perawat kese-

hatan. Karena itu, selesai SKA, ia ingin melanjutkan akademi gizi di Jakarta. Keinginannya itu karena dia sempat menunggui salah seorang kakaknya yang dirawat di Rumah Sakit Paru di Jakarta Utara. Karena dia rajin memasak, dokter rumah sakit ini jadi tertarik dan meminta Yunidos bekerja di RS tersebut. Suatu hari, lebih 30 tahun silam, ia diberi kesempatan jalan-jalan ke Singapura. Di kota Singa ini ia ketemu jodoh seorang perantau Minang yang sudah lama bermukim di kota itu. Setelah menikah, Yunidos pun diajak tinggal di Singapura. Yunidos sempat tertegun saat ditanya siapa nama suaminya. “Ndak usahlah, bagi saya dia sudah almarhum,” katanya sembari memperlihatkan wajah kecewa. “Ya, sudahlah, anakanak kami sudah besar-besar. Sebentar lagi saya akan mengajukan diri untuk menjadi penduduk Singapura agar mendapat jaminan hidup hari tua,” katanya didampingi putra bungsunya, Reza. Menurut dia, tinggal di Singapura atau Indonesia sebenarnya sama saja. Cuma, Singapura jauh lebih tertib. Soal aturan kewarganegaraan jelas hak dan kewajibannya. “Saya sebenarnya sangat ingin pulang, tetapi jalan hidup saya sudah ditentukan di sini bersama anak-

syafruddin ujang

Yunidas Mardamin, penjual sate Padang di Singapura bersama langganannya

anak,” ceritanya. Kepada Haluan, Yunidos menyatakan sangat tertarik untuk memesan kerupuk kulit, kerupuk baguak (emping melijo) dan kerupuk jengkol dari Bukittinggi atau Indonesia. Soalnya, setiap penikmat sate Padang di warungnya, selalu menanya kerupuk kulit atau kerupuk jengkol. “Kalau Anda pulang ke Indonesia, tolong kirimi saya barang dua kilogram untuk percobaan. Kalau laku, kita berbisnis saja,” ujarnya. Ia juga menanya bagaimana masakan Padang yang enak.

Karena sudah lama tak pulang kampung, Yunidos mengaku sudah mulai lupa dengan resep Padang dan cara-cara mengaduknya. Tetapi, Sate Padang yang dia suguhkan setiap harinya, juga tergolong laris, terutama oleh penyantap dari Indonesia dan China. “Melayu Singapura kurang berminat dengan sate Padang. Tapi tamu saya dari Indonesia, China, Malaysia cukup banyak,” ceritanya. Daging sapi sate Padangnya memang masih daging impor. Bumbunya memang diimpor

dari Indonesia, tapi juga ada dari Vietnam. “Sekali waktu saya ingin pulang ke Bukittinggi untuk mencoba sate Padang di sana. Tapi apa mereka mau ya kalau saya tanya baagaimana bumbunya,” kata Yunidos dengan polos. Yunidos mengaku sangat kepingin ikut berorganisasi Minang di Singapura. Tetapi dia tidak tahu sama sekali apakah organisasi Minang tersebut ada di kota Singa tersebut. “Walaupun jauh di rantau, Minangkabau tetap dekat dihati,” ujarnya. (syaf al)

LEMBAGA PERSEKUTUAN PECINTA PENDIDIKAN KESEHATAN (LPPPK)

SEHATAN SITEBA PADANG KE IK N K E T I L O P (POLTEKES SITEBA) SK MENDIKNAS NO. 212/D/0/2006 TERAKREDITASI

PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PROGRAM STUDI : 1. KEBIDANAN (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 035/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

2. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

3. FISIOTERAPI (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

PENDAFTARAN : Gelombang I Tes Gelombang II Tes

: 01 April s/d 07 Juli 2011 : 08 Juli s/d 09 Juli 2011 : 11 Juli s/d 11 Agustus 2011 : 12 Agustus s/d 13 Agustus 2011

Alamat : 1. Jl. JHONI ANWAR NO. 8 LAPAI PADANG 2. JL. JHONI ANWAR NO. 17 A LAPAI PADANG TELP. 0751 - 445880 / 0811669722 Website : www.poltekes-siteba.ac.id email : poltekessiteba@yahoo.co.id KETUA LP3K PADANG Ttd Drs. H. Lamizar Yoena,SH.,MH

PENGURUS LP3K PADANG BID. OPERASIONAL PENDIDIKAN Ttd ERDI NUR,SKM.,M.KES

INFORMASI : POLTEKES BASUKI ARIO SENO ERDI NUR SUKSMERRI PAISOL

: 0811669722 : 0811661387 : 08126757101 : 08126630824 : 0811669073

INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSYARATAN PENDAFTARAN HUBUNGI KE ALAMAT KAMI DIREKTUR Ttd DRS. AMRIN TANJUNG,M.Pd


8

MINGGU, 19 JUNI 2011 M / 17 RAJAB 1432 H

EL SHAARAWY

MILIK MILAN

8

Milan, MILAN, HALUAN— AC Milan telah membeli 50 persen hak kepemilikan penyerang muda Genoa Stephan El Shaarawy seharga 10 juta euro atau sekitar Rp 120 miliar.

Gelandang Timnas U-19 Italia itu, sebenarnya baru tiga kali memperkuat Genoa di Seri A, namun presiden klub tersebut, Enrico Preziosi melalui Il Corriere Mercantile mengaku tak kuasa menahan tawaran semenggiurkan itu. “Tawaran mereka mengejutkan saya. Saya sama sekali tak menyangkanya. Rossoneri menghargai dia sebesar 20 juta euro, ini berarti 10 juta euro untuk 50 persen hak kepemilikannya,” ujar Preziosi. Harga separuh hak kepemilikan yang lain kata dia, bisa meningkat jika Shaarawy tampil bagus. “Secara keseluruhan, negosiasi ini bernilai 25 juta euro dan karena itu saya tidak bisa bilang tidak,” lanjutnya. El Shaaraway, yang menghabiskan musim 201011 lalu di Seri B sebagai pemain pinjaman di Padova, telah mengungkapkan keinginannya bermain di bawah arahan pelatih AC Milan Massimiliano Allegri. Sebagai tambahan, Genoa akan mendapat separuh hak kepemilikan dari Alexander Merkel, gelandang berusia 19 tahun yang musim lalu sempat menembus tim utama Milan. “Saya telah mendengar bahwa kami harus membayar 1,3 juta euro untuk Merkel, tetapi sepertinya tidak demikan,” ujar sang presiden. “Kami harus membayar 5 juta euro karena Milan memasang harga 10 juta euro. Dia masih sangat muda tetapi dia juga siap bermain di liga.”El Shaarawy mencetak sembilan gol dari 30 pertandingan dan berhasil mengantar Padova ke final play-off, sementara Merkel tampil 10 kali untuk Rossoneri dan mencetak satu gol.(h/zb/ted)

Nasri tak Ingin ‘Sensasi Semusim’

LONDON, HALUAN - Masa depan Samir Nasri di Arsenal memang masih belum jelas. 3 Tapi jika ia pada akhirnya bertahan, Nasri menjanjikan sebuah penampilan yang sama atau bahkan lebih di musim depan. Dalam hal ini, pemain nasional Prancis itu, tak mau hanya melakoni sensasi semusim. Nasri musim ini terpilih sebagai salah satu calon pemain terbaik musim 2010/2011 versi asosiasi pesepakbola profesional (PFA). Meski akhirnya kalah dari Scott Parker, namun sumbangsih Nasri tetaplah vital bagi tim gudang peluru itu. Sempat absen lama karena cedera hamstring, Nasri masih bisa mencetak 15 gol dari total 46 penampilannya. Ini menunjukkan bagaimana peran gelandang serang tersebut cukup vital bagi tim asuhan Arsene Wenger. Tapi sayang,

Nasri saat ini tengah terlibat diskusi panjang dengan pihak klub mengenai perpanjangan kontraknya yang usai tahun depan. Boleh jadi kondisi ini tak menyenangkan bagi Nasri maupun Arsenal. Walaupun masa depannya masih kabur, Nasri rupanya masih menyimpan komitmen tinggi pada klub yang diperkuatnya sejak 2008 silam itu. Eks pemain Marseille ini ingin tampil lebih baik musim depan dan tak sekadar jadi sensasi semusim. “Sebagai pemain, sulit ra-

sanya untuk tetap berada di puncak performa. Aku tidak ingin jadi sensasi semusim saja. Aku ingin tetap bermain di level terbaikku dan konsisten berada di level yang aku dapati di awal musim inin,” kata Nasri seperti dilansir ESPN. (h/dtc/ted)

Atletico “Deadline” Negosiasi Aguero

MADRID, HALUAN — Pelatih anyar Atletico Madrid Gregorio Manzano memberikan deadline mengenai masa depan Sergio Aguero. Manzano menegaskan deadline untuk menawar Aguero hanya diberikan sampai 4 Juli. Seperti diketahui, masa depan penyerang asal Argentina itu memang terus ramai diberitakan media. Sejumlah klub seperti Juventus, Real Madrid dan Chelsea, adalah tim yang paling bernafsu untuk memperoleh Aguero. Sial bagi Juventus, klub asal Turin ini seperti sulit mendapatkan Aguero. Pasalnya, sang agen menegaskan pemain yang akrab disapa Kun itu tidak mau merumput bersama Si Nyonya Tua, untuk kompetisi musim depan. Tapi nasib sial juga dialami Madrid. Manzano menegaskan tidak akan menjual Aguero ke Santiago Bernabeu. Manzano menegaskan, deadline bagi klub peminat untuk negosiasi harga Aguero adalah 4 Juli. Lewat dari itu, klub peminat harus membeli seharga klausul kontrak. “Hingga 4 Juli, ketika tur pramusim dimulai, kami masih bisa menegosiasi buat transfer Aguero. Setelah tanggal itu, klub yang meminatinya harus membayar sesuai dengan klausul kontrak yang ada seharga 45 juta euro,” demikian pernyataan Manzano. “Kami memang harus memaksakan penjualan kami. Sebab, kami harus mengetahui apakah kami bisa mengandalkan dana dari pemain andalan kami atau tidak,” tandasnya sebagaimana dilansir AS, Sabtu (18/6/2011). (h/zb/ted)

Leonardo Akhirnya Pergi MILAN, HALUAN - Teka-teki mengenai masa depan Leonardo bersama Inter Milan tampaknya kian jelas. CEO Inter Ernesto Paolillo memastikan Nerazzurri akan ditinggal pria Brasil itu ke Prancis. Masa depan Leonardo, yang menggantikan posisi Rafael Benitez di Inter sejak bulan Desember lalu, tengah jadi spekulasi. Nasibnya bahkan terkesan simpang-siur. Setelah Leonardo dikabarkan tidak menginginkan jadi pelatih di masa depan dan dipersilakan pergi, Presiden Inter Massimo Moratti lantas malah menambahkan adanya harapan kalau si pria Brasil masih bisa bertahan musim depan. Akan tetapi, konfirmasi untuk memupus spekulasi itu akhirnya terlontar dari mulut Paolillo. Ia membenarkan kalau Leonardo akan pergi dan Inter pun sedang mencari pelatih baru. “Leonardo akan pergi ke Paris dan klub kini sedang mencari pelatih baru. Kami ingin mendapatkan pelatih baru,” aku Paolillo yang dikutip Bloomberg. Sejumlah nama kandidat sudah mencuat, beberapa di antaranya adalah Sinisa Mihajlovic, Gian Piero Gasperini dan Claudio Ranieri serta satu nama yang tengah bersinar dari Ranah Spanyol, Josep Guardiola. Sudah menjadi rahasia umum kalau Moratti memang mengagumi sosok Guardiola. Namun, pelatih Barcelona itu menyatakan masih enggan meninggalkan Camp Nou, setidaknya untuk satu musim ke depan. Akan tetapi Moratti agaknya memiliki trik lain. Sambil menunggu Guardiola siap pergi dari El Barca, yang diperkirakan pada 2012 mendatang, Inter agaknya bakal menunjuk seorang pelatih sementara. Pelatih yang kemungkinan hanya dikontrak untuk satu musim kompetisi saja. Setelah itu, Inter bakal kembali memajukan penawaran terhadap Guardiola. (h/dtc/zb/ted)


MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

Tim Basket Putra Sumbar Targetkan Emas

CHANDRA PRASETYA

Harapan Emas di Kesempatan Terakhir BATAM, HALUAN-Di dunia basket Sumbar, nama Chandra Prasetya pasti sudah dikenal. Maklum, dia merupakan salah satu pebasket andalan Sumbar. Pada PON Kaltim 2008 lalu, Chandra sudah masuk dalam tim. Namun dikarenakan pria kelahiran 7 Maret 1990 itu masih yunior menyebabkan dia belum begitu terkenal. Tapi, untuk kalangan pebasket tingkat SMA, Chandra sudah menjadi buah bibir. Maklum, dia mampu membawa SMA Don Bosco menjadi juara nasional waktu itu. Seiring dengan waktu, Chandra meninggalkan Sumbar untuk kuliah di Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta. Nama Chandra sempat hilang beberapa tahun dari Sumbar. Chandra memang hilang dari Sumbar, tapi namanya terus melambung untuk tingkat nasional. Pada Liga Basket Mahasiswa (Libama) 2010 lalu, Chandra bersama Valentino dan rekan lainnya mampu mengharumkan kampusnya dengan meraih gelar juara Libama 2010. Sekarang, Chandra kembali ke Sumbar. Kali ini dia membawa nama Sumbar di pentas Porwil VIII Sumatera 2011 di Batam. Targetnya sama dengan pengurus yaitu membawa emas untuk kontingen Sumbar. Peluang itu terbuka lebar mengingat materi pemain Sumbar cukup bagus ditambah dengan persiapan yang matang dari tim. “Saya ingin mempersembahkan emas bergengsi di Porwil ini. Harapan ini jelas bukan punya saya saja, namun juga seluruh masyarakat Sumbar. Untuk itu, mohon doa restunya,” kata pria yang memiliki tinggi 185 cm ini. Chandra mengakui bahwa saat inilah kesempatan emas bagi dirinya dan kawan-kawan untuk menyumbangkan prestasi tertinggi. Pasalnya pada Porwil mendatang, dirinya bersama rekan satu angkatannya dipastikan tidak akan bisa memperkuat Sumbar karena sudah lewat umur. “Memang Porwil dan PON mendatang adalah kesempatan saya terakhir. Jelas saya ingin menyumbangkan prestasi di kesempatan terakhir ini. Teman-teman seperti Valentino, Steven dan lainnya juga memiliki tekad yang sama,” ujarnya. Untuk kekuatan lawan, Chandra mengakui bahwa Aceh merupakan lawan terberat. Pasalnya, beberapa pemainnya ada dari tim Kobatama. Hanya saja, Chandra yang akan menjadi kapten tim Sumbar ini tidak takut. “Kami memiliki keunggulan karena tim ini sudah lama dipersiapkan. Kekompakan tim akan menjadi kuncinya. Kami akan berjuang sekuat tenaga dan kami berharap masyarakat Sumbar ikut mendoakan perjuangan kami ini,” katanya. (h/pp)

BATAM, HALUAN-Tim basket putra Sumbar bertekad menjadi yang terbaik di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) VIII Sumatera 2011. Meskipun persaingan cukup ketat, namuan Chandra Prasetya dan kawan-kawan optimis bisa menyumbangkan emas bagi kontingen Tuah Sakato.

PP

Ketua Umum KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar berfoto bersama dengan tim basket Sumbar usai latihan di Sport Centre SLTP Ananda Batam, kemarin.

KETUA UMUM KONI SYAHRIAL BAKHTIAR

Atletik Salah Satu Tumpuan Sumbar

Silat Langsung Gelar Latihan

BATAM, HALUAN-Ketua Umum KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar memotivasi atlet atletik jelang bertarung di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) VIII Sumatera 2011 di Batam 20-26 Juni. Syahrial datang mengunjungi tempat latihan atlet atletik di pelantaran parkir Hotel Amir, Batam, Sabtu (18/6). “Atletik merupakan salah satu tumpuan Sumbar untuk mendulang medali emas. Ada 40 emas dari cabang ini. Untuk itu, saya minta atlet atletik bisa mempersembahkan medali emas sebanyak-banyaknya dari cabang ini,” kata Syahrial yang

BATAM, HALUAN-Meskipun baru tiba di Batam, tim pencak silat Sumbar terus mempersiapkan diri. Syahripal Efendi dan kawan-kawan menggelar latihan di pelantaran parkir Hotel Grand Mutiara, Batam, Sabtu (18/6). “Kendati baru tiba siang hari, namun untuk menjaga performa atlet pencak silat menggelar latihan ringan di halaman parkir Hotel Grand Mutiara, tempat atlet menginap pada sorenya,” ujar pelatih pencak silat Sumbar, Suwirman kepada Haluan, kemarin di Batam. Suwirman mengatakan bahwa pencak silat merupakan salah satu cabang yang diandalkan Sumbar untuk mendulang medali emas sebanyaknya. Apalagi, sejumlah atlet andalan Sumbar seperti Syahripal Efendi, Weny Sasmita. Corry dan lainnya turun di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) VIII Sumatera 2011 ini.“Kami ingin memberikan hasil terbaik kepada kontingen dan masyarakat Sumbar. Pencak silat Sumbar masih menjadi salah satu kekuatan yang disegani di Sumatera ini,” terangnya. (h/pp)

Smart

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

Khas Bukittinggi TERSEDIA DI : CHRISTINE HAKIM, MAHKOTA TABING, MAHKOTA KHATIB, SHIRLEY ROHANA KUDUS DAN Uwan Simp. GIA BIM (BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU)

CD PEMBELAJARAN BAGI GURU, ORANG TUA, SISWA SEKOLAH Software Pembelajaran TK-SD-SMP-SMA Digital Laboratory SMP & SMA Fisika,Kimia,Biologi Digital Library SMP & SMA Software Sistem Manajemen Sekolah

info http://eazy-software.blogspot.com

Pesan - Antar Hub : AZZY Komp. Jondul IV QQ 19 Tabing - PDG 085216002106 / 083181388780

= PROPERTI

didampingi sejumlah pengurus KONI Sumbar lainnya. Syahrial mengatakan bahwa perhatian besar Pemprov Sumbar dengan menganggarkan bonus Rp50 juta untuk peraih emas harus dibalas dengan perjuangan di lapangan. Bonus itu diharapkan dapat menambah motivasi atlet untuk menyumbangkan emas. “Siapa yang tidak ingin Rp50 juta. Saya yakin semua atlet menginginkannya. Caranya, ya jelas harus berjuang di lapangan dengan meraih emas. Jika perjuangan berakhir emas, saya yakin bonus tersebut akan menjadi hak atlet,”

katanya. Syahrial mengatakan persaingan di atletik cukup berat. Namun dengan banyaknya nomor yang dipertandingan, pihaknya optimis minimal bisa meraih 10 emas. Sejumlah nomor andalan Sumbar bisa diraih di nomor lari gawang, lempar cakram, lari estafet dan lainnya. “Mudah-mudahanlah atletik dapat menyumbang emas sebanyak mungkin. Apalagi dengan adanya perhatian ekstra dari kepengurusan baru di tangan Pak S. Budi Syukur, kami berharap atlet dapat menyumbangkan medali emas sebanyaknya,” katanya. (h/pp)

= KOMPUTER

= OTOMOTIF

= ELEKTRONIK

“Kami memang menargetkan satu emas pada Porwil ini. Bidikan kita yaitu di tim putra. Sementara di tim putri, kami hanya menargetkan meraih tiket ke PON 2012 di Pekanbaru, Riau,” ujar Ketua Harian Perbasi Sumbar, Drg. Arius Arief kepaada Haluan, Sabtu (18/6) ketika mendampingi tim basket Sumbar latihan di Sport Centre SLTP Ananda, Batam. Arius mengatakan peta kekuatan basket Sumatera masih berkisar antara Sumbar, Sumut, Aceh dan Sumatera Selatan. Hanya saja melihat kekuatan lawan, Arius bisa melewati tiga pesaing itu. “Sumsel tiga pemain utamanya dicoret, Sumut ada satu orang. Lawan terberat nantinya bisa jadi Aceh. Namun demikian, kami optimis bisa melewatinya. Mohon doa restunya,” kata Arius lagi. Arius mengatakan pihaknya sudah lama mempersiapkan tim di Jakarta. Ia yakin dengan sejumlah pemain berpengalaman seperti Chandra Prasetya, Valentino, Steven Lim dan lainnya ditambah dengan persiapan yang cukup, tim basket putra Sumbar bisa mempersembahkan emas. “Chandra, Valentino dan Steven Lim bermain di Libama bersama Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta. Begitu juga dengan pemainnya yang rata-rata bermain di Libama atau IBL,” terangnya. Sementara di bagian putri, ia mengakui persaingan cukup ketat. Kendati hanya diikuti enam daerah minus Aceh, Bengkulu, Bangka Belitung dan Riau, namun persaingan sangat ketat. Sumut, Sumsel dan tuan rumah Kepri memiliki kekuatan yang cukup berimbang. “Mudah-mudahan kami bisa menempati posisi tiga besar dan lolos ke PON untuk tim putri ini,” jelasnya. Dalam latihan di Sport Centre SLTP Ananda itu, Ketua Umum KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar datang memotivasi atlet. Ia mengatakan bahwa Pemprov Sumbar sudah menganggarkan bonus Rp50 juta untuk atlet peraih emas. “Untuk timk beregu seperti basket, jumlahnya tidak jauh berbeda. Untuk itu, kami ingin tim basket Sumbar dapat memberikan hasil terbaik,” ujar Syahrial. Syahrial juga mengatakan jika tim basket Sumbar melaju ke partai final, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno berjanji akan datang menyaksikan partai final itu. “Basket merupakan cabang primadona di Porwil ini. Jadi final basket dijadikan laga pamungkas sebelum penutupan,” ujarnya. (h/pp)

= ALAT KOMUNIKASI

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS

SHAMPO J B mak Ngah

9

Shampo JB Formula Baru Hitamkan Rambut Putih Anda dan Tahan Lama

HP. 08126606724

767

YAN KONSTRUKSI

TUKANG JAWA PROFESIONAL

Melayani : Desain, Perencanaan Taman, Landscape, Kolam Renang, Kolam Hias, Penghijauan, Renovasi, Bangun Rumah, Ruko, Kantor, Perawatan dan Finishing, Rangka Atap Baja Ringan

Alamat : Perum. Pasir Putih Blok K No.4 HP. Kang Yayan (0812 688 46669) Kang Asep (0812 677 66067) 743

DIJUAL RUMAH

1 Unit Rumah, Jl. Jeruk 18 No.388 Perumnas Belimbing. Fasilitas : 2 KT, 1 KM, LT. 64M2, Listrik 900 W, Air PDAM, Sertifikat Hak Milik, Lokasi Dekat Pasar Belimbing. Dijual Rp.79 jt (Nego). Hub : Irwanto HP. 081363971759, (0751) 9806143 8 4 1

DIJUAL

Rumah Jl. Surabaya A/12 Wisma Indah Siteba. LT.297M2, LB.195M2, SHM. 4 KT, 3 KM, Listrik 1300 W, Lokasi Strategis. Hub : 0 8 1 2 6 7 9 9 9 1 5 , 081399323330

DIJUAL SEGERA

1. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Blok B Depan Lap. Golf Hook (Kanan Kiri Jalan) 489M2. SHM (850 ribu/m2 = Bisa Nego) 2. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Kel. Pisang Luas 600 M2, 400 M2, 300 M2. SHM (650 ribu/m2 = Bisa Nego) Hubungi : Benny = 08126600950, Ismail = 082170335151, Tam = 081363403172

DIJUAL CEPAT

Rumah Kuala Nyiur I Blok C/16. 2 Lantai, 5 KT, 3 KM, PDAM. Hub : 081267072626 (Tanpa Perantara)

KEHILANGAN

STNK BA 4082 WV, a.n. SRI HANNA WINDI WULAN UTAMI. Hilang sekitar Asrama Kompi Senapan A Kampung Lapai Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

KEHILANGAN

KTP Kota Padang dan SIM C Sumbar a.n. MALIKI. STNK BA 7082 GI a.n. ANITA SALMA. Hilang disekitar Masjid Akbar Jati Parak Salai. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

KEHILANGAN

STNK BA 4215 AG, a.n. NURBETDAH. Hilang disekitar Pasar Raya Kota Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

KEHILANGAN

STNK Yamaha Mio 4427 EW, a.n. MASWITA. Hilang antara Padang Panjang - Panyalayan X Koto, tgl 24 April 2011. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

Suka Dandan/Jualan & Rajin OL?


10

Rendo

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh: Rusdi Zen

Bersalah tapi tak Dihukum

Garah Si Mantaba BOLA PANAS UN

PERTANYAAN: Bapak pengasuh yang terhormat, saya Vivat, mahasiswa di Padang. Saya amati ada putusan hakim sidang perkara pidana yang menyatakan, unsur pidana yang didakwakan terpenuhi tetapi terdakwa tidak bisa dihukum. Apa maksudnya, kenapa bisa putusan seperti itu? JAWABAN: Kalau benar terjadi, maka itu merupakan perkara aneh bin ajaib dan Penuntut Umum pasti mengajukan Kasasi. Akan tetapi jika yang dimaksud, unsur perbuatannya terbukti, namun perbuatan itu bukan perbuatan pidana (onstrafbarfeit), maka putusan hakim adalah “lepas dari segala tuntutan pidana” (onslag van alle rechtsvervolging). Pernah pula terjadi di Pengadilan Negeri Padang dalam kasus tuduhan korupsi terhadap para anggota DPRD Sumbar 1999-2004. Baik dakwaan primer maupun dakwaan subsider tidak terbukti, namun dakwaan yang sama sekali tidak terdapat dalam surat dakwaan Penuntut Umum yakni rasa keadilan masyarakat menurut versi Forum Peduli Sumatera Barat (FPSB) malah dikatakan terbukti oleh majelis hakim berdasarkan kliping berita surat kabar. Lalu atas dasar itu para terdakwa di vonis bersalah dan dipidana. Untunglah sirkus hukum itu kemudian diluruskan kembali oleh Mahkamah Agung RI, sehingga 47 orang terdakwa anggota DPRD Sumbar 1999-2004 divonis tidak bersalah. ***

Bolak Balik Berkas PERTANYAAN: Bapak pengasuh konsultasi hukum yang terhormat. Saya Merdi, PNS di Solok. Apakah ada batasnya berapa kali boleh kasus pidana itu bolak-balik dari penyidik polisi ke jaksa? JAWABAN: Batas secara tegas tidak ada, sehingga bisa saja beberapa kali bolak-balik dari penyidik ke jaksa. Tujuannya adalah supaya ketika perkara dilimpahkan oleh penyidik kepada penuntut umum lalu ke pengadilan, semuanya sudah lengkap dan kuat secara hukum acara pidana (bukti-bukti sudah cukup, keterangan saksisaksi sudah cukup, baik yang memberatkan maupun yang meringankan, keterangan tersangka sudah lengkap). Sebab jika tidak demikian, tidak ada alasan atau dasar untuk menyeret orang ke pengadilan. Dalam konteks ini hukum acara pidana justru menyediakan suatu pranata, yaitu penghentian penyidikan. ***

Proses Tindak Pidana

PERTANYAAN: Bapak pengasuh yang terhormat, saya Abid, warga Ampek Nagari, Agam. Apakah benar tindak pidana yang melibatkan banyak orang atau massa tidak bisa diproses hukum? Jawaban: Tidak ada satu pun undang-undang termasuk KUHAP yang mengecualikan tindak pidana yang melibatkan banyak orang atau massa. Dengan demikian, maka kasus yang melibatkan banyak orang, harus diproses. Bahwa penyidik, dalam hal ini kepolisian mendapatkan kesulitan dalam memproses kasusnya, boleh jadi. Namun itu tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memproses. *** Untuk konsultasi ini, anda dapat menyampaikan pertanyaan ke email yanti_haluan@yahoo.com.sg, atau SMS ke nomor 085265173477

TTS BERHADIAH

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

BUDIDAYA MAANVIS (Pterophyllum scalare)

Para pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, Maanvis (Pterophyllum scalare) yang juga dikenal dengan nama Angelfish berasal dari Rio Negro, daerah perairan tenang Sungai Amazon. Ikan ini bersifat omnivora. Ukuran tubuhnya dapat mencapai sekitar 12 cm. Ikan ini pun sering dijuluki “The Queen of Aquarium” karena bentuknya sangat indah seperti anak panah dan sifatnya tenang sehingga sangat digemari seba-

gai ikan hias akuarium. Habitatnya memiliki suhu 24-28° C. Sementara pH airnya sekitar 6,5-7,0 dan kekerasan sekitar 8° dH. Warna asli tubuhnya keperakan dengan garis-garis vertikal hitam. Hingga saat ini ada banyak varietas ikan ini yang dihasilkan dari penyilangan induk-induk terpilih maupun dari hasil mutasi. Beberapa jenis ikan Manfish yang dikenal dan telah berkembang di Indonesia antara lain: Diamond (Berlian), Imperial, Marble, Albino dan Black-White. Pemijahan ikan ini tidak sulit asalkan kualitas air cukup sesuai. Untuk dapat dipijahkan, umur induk sebaiknya sekitar enam bulan. Induk jantan dan betina hanya dapat dibedakan sesudah dewasa, yaitu betina lebih gemuk dibanding jantan. Selain itu, kepala induk jantan lebih membulat dan gerigi pada sirip punggung lebih panjang dan kasar. Pemijahannya dilakukan dengan cara memasangkan setiap pasangan dalam akuarium berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Namun, dapat juga dipasangkan 2-3 pasang induk dalam akuarium berukuran 100 cm x 40 cm x 40 cm. Setiap pasangan

harus diberi penyekat dari kaca, lembaran plastik, atau jaring berkerangka. Walaupun ikan ini lebih memilih pasangannya sendiri, namun induk yang sengaja dipasangkan pun masih bisa memijah. Pakan induk selama pemijahan berupa jentik nyamuk atau cacing darah.Sarang telur dapat dibuat dari potongan paralon yang digantungkan di dinding akuarium pada kolam air. Selain itu, dapat pula diberi lembaran daun yang diapungkan atau diberi pemberat pada ujungnya sebagai sarang. Biasanya induk jantan dan betina akan membersihkan sarang tersebut sebelum memijah. Setelah dirasakan bersih, telur akan diletakkan di sarang pada malam atau sore hari. Walaupun induk maanvis dapat merawat telur, namun untuk efektivitasnya sebaiknya telur diambil bersama sarangnya dan ditetaskan dalam akuarium lain. Ketinggian air akuarium pemijahan sekitar 10 cm dengan aerasi kecil. Setelah tiga hari, biasanya telur akan menetas. Larvanya akan mulai berenang pada umur tiga hari. Sebelum larva bisa berenang, disarankan agar tidak mengganti air atau mengganggu tempat penetasan. Ini disebabkan larva maanvis sangat sensitif terhadap stress, baik stress fisik maupun stress kimia (kualitas air). Larva yang sudah bisa berenang dapat diberi pakan nauplii artemia, kutu air, ataupun rotifera. Setelah satu minggu, larva sudah bisa diberi cacing sutera. Pembesaran maanvis dapat dilakukan di kolam atau di akuarium dengan kepadatan tergantung besar ikan. Benih untuk pembesaran ini biasanya berumur 3-4 minggu. Tandanya ialah sirip-siripnya sudah lengkap. Pakannya berupa kutu air, cacing sutera, ataupun cacing darah. Biasanya mulai usia 2 bulan hingga dewasa, ikan ini sudah lebih tahan terhadap kualitas air.Namun untuk kesehatan, penggantian air sebaiknya dilakukan. Ini disebabkan sirip dadanya yang panjang seperti dasi sangat mudah rusak bila terserang penyakit. Para pembeli biasanya lebih menyukai membeli maanvis yang berumur 1.5 bulan.Pada umumnya pembeli yang datang adalah masyarakat yang berminat terhadap ikan hias untuk dinikmati sendiri serta peternak ikan hias skala menengah ke bawah yang mencari calon induk. ***

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Tikus Membunuh Anjing

MENDATAR: 1. Ukuran isi untuk beras yang sama dengan setengah cupak 3. Rendah hati 5. Kata petunjuk jauh 7. Berita 9. Sepuluh ribu 12. Kurang 13. Nama Mesir dulu, singkatan 14. Saluran air 15. Sebelum jadi UU 16. Gading tiruan 20. Alokasi Devisa Otomatis 21. Harus dimiliki pengendara 23. Pertimbangan 26. Garis pada peta yang menghubungkan tempat yang sama tekanan udara pada waktu tertentu 29. Manja kolokan 32. Badan Narkotika Nasional 34. Lampu suar yang sam aperiode terang dan gelapnya 35. Negara pecahan Uni Soviet 36. Bentuk negara kita dulu 37. Segi delapan 38. Kekekalan MENURUN: 2. Diulang, komando 3. Nama Kesultanan Maluku dulu 4. Kawah gunung berapi yang sangat besar 6. Yang sedang anda isi 7. Tanda baca 8. Ibu kota Thailand 10. Penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi

11. Kata untuk menyatakan sama 17. Alat untuk melepas anak panah 18. Satuan ukuran sudut untuk pada bulatan 19. Perilaku sesuai dengan tatanan hidup bermasyarakat 20. Sikap menentang 22. Perbuatan untuk menyenangkan hati 24. Orang kaya baru 25. Ukuran kekentalan oil 27. Nama suku di Pulau Lombok 28. Kayu yang dipasang melintang 30. Beradu ketangkasan 31. Lebih baik, terbaik 32. Ibu kota Swiss 33. Badan antariksa AS 30. Bahasa Nasional Pakistan 31. Bahan pembuat sabun 33. Kantor Urusan Agama 35. Panggilan kepada wanita tua (Sunda)

Kupon

018 PEMENANG TTS EDISI 015 A arief, Jalan Teratai &) RT 04/RW V Air Tawar Barat, Padang Utara Kota Padang

Hadiah dijemput ke kantor Harian Haluan Komplek Bandara Tabing-Padang

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

SEORANG pria masuk ke sebuah bar dan bertanya, “Apakah ada orang di sini yang memiliki Rottweiler di luar?” “Ya, aku!” kata seorang biker, sambil berdiri, “Bagaimana?” Pria itu berkata, “Begini, sepertinya ada tikus yang membunuhnya ...” “Apa yang kau bicarakan?!” kata biker serasa tidak percaya. “Bagaimana mungkin tikus kerdil kecil membunuh Rottweiler saya?” Pria itu berkata, “Yah, tampaknya tikus itu terjebak di tenggorokan anjing Anda!” ***

Kami Mau Cincang

Suatu malam Ucok dan Bapak nya makan di restoran. Mereka berdua ribut untuk memesan makanannya. Pelayan : “Mau pesan apa pak.” Bapak Ucok: “Kau pesan apa Gi?” Ucok : “Kok bapak Tanya aku...” Bapak Ucok: “Kan kau yang ajak Cok!” Ucok : “Jadi kalau aku yang ajak...kenapa?” Bapak Ucok: “Ya Ucok yang bayarin...” Pelayan : “Pak jangan bertengkar... di sini” Bapak Ucok: “Oke, kami mau cincang!” (makanan khas Batak) Pelayan : “Apa itu Cincang??” Ucok : “Makanan khas kami.” Pelayan : “Oh maaf Pak, Cincang tidak ada, yang ada Cacing.” ***

Oleh-Oleh Mangga dari Toba ke Bandung Satu waktu seorang Bapak yang baru datang dari Toba mengunjungi anaknya yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah beberapa hari tinggal di rumah anaknya dia pun bermaksud mengunjungi familinya yang tidak jauh tinggalnya dari tempat kost anaknya di perkampungan yang padat dan harus melewati gang-gang. Dia pun membeli 2 kg mangga sebagai oleh-oleh. Di perjalananan karena gangnya memang sempit, setiap kali dia melewati orang-orang yang sedang duduk depan rumahnya, si Bapak mengatakan permisi dan disahut mangga. Si Bapak merasa heran, kok mereka tahu ya saya bawa mangga? Lalu diberikannya sebuah mangga kepada orang tersebut, demikian seterusnya setiap kali dia mengatakan permisi dan disahut mangga, dia memberikan sebuah mangga. Sampai akhirnya habislah mangga yang dibelinya tersebut. Sesampai di rumah kerabatnya, dia pun menceritakan bahwa tadinya dia membawa mangga untuk oleh-oleh, tetapi diperjalanan habis diminta orang-orang. Dia pun menceritakan apa yang dialaminya dan kerabatnya itu pun tertawa terbahak-bahak... ***

Berikan Aku Ciuman Terakhirmu

Efisiensi Waktu Dalam Memberi Makan Babi

SEORANG preman berwajah garang sedang mengendarai motor Harleynya, ketika melewati seorang gadis cantik bergaun panjang yang sedang berdiri di atas jembatan layang. Ia menghentikan motornya dan bertanya : “Apa yang sedang kamu lakukan?” Jawab sang Gadis : “Saya ingin bunuh diri...” Mengambil kesempatan ini sang preman berkata: “Kalau begitu sebelum kamu melompat, berikan saya ciumanmu yang terakhir.” Sang gadis pun menciumnya. Setelah ciuman berakhir, sang preman dengan wajah berseri-seri berkata: “Mengapa kamu ingin bunuh diri? Ciumanmu begitu panas dan menggairahkan. Pasti banyak lelaki yg akan tergila-gila dengan ciumanmu ini.” Dengan sedih sang gadis menjawab : “Saya ingin bunuh diri karena orangtua dan keluarga saya menentang saya berpakaian dan berdandan seperti wanita...”***

ADA seorang pria dari kota yang mengunjungi sebuah peternakan kecil, dan selama kunjungan ini ia melihat seorang petani memberi makan babi dengan cara yang sangat luar biasa. Petani itu akan mengangkat babi sampai dengan buah apel yang ada di pohon, dan babi akan makan apel dari pohon secara langsung. Petani akan memindahkan babi dari satu pohon apel ke yang lain sampai babi itu puas, maka ia akan memulai lagi dengan babi lain. Pria kota melihat aktifitas ini untuk beberapa waktu dengan keheranan. Akhirnya, ia tidak bisa menahan diri berkata kepada petani, “Ini adalah metode yang paling tidak efisien dari memberi makan babi. Berapa waktu yang akan dihemat jika Anda cukup mengguncang apel dari pohon sampai apel itu jatuh dan membiarkan babi memakannya di atas tanah?” Petani itu tampak bingung dan menjawab, “Apakah artinya waktu untuk seekor babi?” ***


MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

11

Anggota HTT..............................Sambungan dari Hal.1 Menurut Harianto, kehadiran bangunan GOR HTT tersebut telah mengganggu warga RT 001 RW 006, karena telah mengambil badan jalan sepanjang 60 meter. Padahal, jalan dengan lebar sekitar empat meter tersebut telah ada semenjak zaman Belanda dan digunakan sebagai satusatunya tempat lalu lintas mobil dan kendaraan bermotor yang menghubungkan antara Jalan Kali Kecil III menuju Jalan Kali Kecil II. “Jalan ini, dulunya adalah jalan beraspal dengan lebar sekitar 4 meter. Selain jalan, pada samping kiri dan kanan juga terdapat riol berukuran masing-masing sekitar tiga meter,” kata Harianto. Dijelaskannya, dengan kehadiran bangunan GOR, yang hanya menyisakan jalan kecil berukuran sekitar tiga meter (bekas riol yang telah ditutup dengan semen beton, red), sekarang jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan dan hanya bisa dilewati pejalan kaki saja, sehingga wajar warga melakukan protes terhadap kehadiran GOR tersebut. Tidak hanya itu, pihak HTT menurut Harianto, tidak pernah membicarakan dengan dirinya dan warga sekitar terkait pembangunan GOR yang baru berdiri sekitar tiga bulan lalu. Mereka mendirikan tanpa ada kesepakatan dengan warga. Ia yakin bangunan ini dibangun tanpa mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sementara menurut Cheng anggota HTT, dirinya bersama temantemannya terpancing emosi karena sikap Harianto yang melakukan pembongkaran jenjang jalan secara sepihak. Seharusnya, bisa dibicarakan dengan baik-baik. Melihat pembongkaran tersebut, ia dan teman lainnya spontan mengeluarkan kekesalan. “Kita perlu bicarakan dengan pengurus HTT terkait aksi pengrusakan ini,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan anggota HTT lain Bernard yang berada di lokasi kejadian. Dia tidak habis pikir, kenapa Harianto berani mengajak warganya untuk melakukan pembongkaran. Padahal, sebelum dibangun, memang ada komplain dari warga di sana. Namun, semuanya telah diselesaikan, melalui ganti rugi tanah rumah warga di lokasi bangunan GOR berdiri.

“Kenapa tidak dari awal dipermasalahkan, tetapi justru setelah bangunan ini berdiri. Padahal, untuk membangun GOR ini merupakan sumbangan dari warga yang tergabung dalam HTT. Gedung ini, juga dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana olahraga, tidak hanya untuk HTT tetapi seluruh warga Kota Padang,” jelasnya. Bernard justru menilai, komplain yang muncul setelah bangunan GOR berdiri, hanya disebabkan karena faktor kecemburuan sosial saja. Panas di Polresta Puluhan Anggota HBT mendatangi Polresta Padang. Kedatangan mereka sebagai wujud solidaritas terhadap Harianto, yang dilaporkan oleh Suhindro, karena diduga melakukan perusakan. Sintoro (60) yang datang bersama rombongan HBT mengaku cukup sedih dengan nasib yang dialami Harianto, yang merupakan teman baiknya. “Kami datang ke sini sebagai wujud solidaritas, karena Harianto merupakan warga HBT juga,” katanya dengan nada sedih. Menurutnya, keinginan Harianto untuk melakukan pembongkaran, karena desakan warga RT 001 RW 006. Warga menurutnya, juga telah melayangkan protes secara lisan kepada Wali kota terhadap pembangunan GOR tersebut. Namun, hingga sekarang belum ada tanggapan dari Walikota. Protes juga telah dilakukan warga dengan melakukan unjuk rasa dan memasang spanduk di depan gang jalan. Sintoro menegaskan, jika memang tanah jalan tersebut memang telah dibeli oleh HTT silahkan saja. Namun, bukan berarti HTT berhak menutup jalan dengan membangun GOR di atas jalan tersebut, karena sangat mengganggu kepentingan masyarakat banyak yang ingin melewati jalan tersebut. “Saya yakin bangunan tersebut tidak memiliki IMB, karena mengambil fasilitas umum. Jika memang ada IMB-nya, maka perlu dipertanyakan,” jelasnya. Raut wajah kemarahan terlihat di wajah mereka yang mayoritas merupakan etnis Tiong Hoa. Dengan suara lantang mereka berteriak, memaki, dan menyumpahi Suhindro

yang dimintai keterangannya di ruangan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Emosi puluhan warga HBT ini memuncak, ketika mengetahui Suhindro berada di dalam ruangan PPA, ditemani oleh salah seorang temannya. Mereka membuka pintu ruangan itu dan merangsek masuk. Namun, mereka tidak diperbolehkan masuk oleh aparat kepolisian. Puluhan warga HBT ini tetap bertahan di depan pintu. Irwan salah seorang warga HBT, berteriak dengan nada penuh emosi kepada Suhindro “Kami HBT tidak pernah takut. Jangan coba melawan kami. Jangan hanya berani memukul orang tua,” tegasnya. Kemudian, Lawwira salah seorang warga HBT merasa cukup tersinggung dan memprotes kehadiran salah seorang teman Suhindro di ruangan tersebut. Pria yang juga memiliki gelar sarjana hukum ini, menegaskan orang yang berhak masuk ke dalam ruangan tersebut, hanyalah pelapor ditemani oleh Penasehat Hukumnya. “Saya meminta kepada polisi, agar segera mengeluarkan mereka yang tidak punya kepentingan di dalam ruangan itu. Kita ingin kasus ini cepat tuntas. Jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba berupaya mempengaruhi pelapor dalam memberikan keterangan. Kami jamin tidak akan mencelakainya. Namun, saya minta dia keluar dari ruangan ini,” tegasnya. Mendengar permintaan puluhan warga HBT tersebut, aparat polisi mengeluarkan salah seorang teman Suhindro dan membawanya ke ruangan lain Polresta. Keputusan aparat kepolisian ini, disambut baik oleh puluhan warga HBT. Mereka mulai merasa tenang kembali. Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah ditangani aparat. Namun butuh waktu untuk menyelesaikannya. “Warga harus bersabar, karena pihak kami butuh waktu dalam hal ini. Laporan yang masuk sudah ditanggapi, dilanjutkan ke bagian Unit Satuan Reskrim dan masih dalam penyelidikan,” kata Kabag Ops Polresta Padang Kompol Ari Yuswan Triono.(h/nas/cw24)

Ratusan Warga ...........................Sambungan dari Hal.1 ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Taput, Tumbur Hutabarat di Tarutung, Sabtu (18/6). Ia mengatakan, jalan longsor dekat kecamatan Pahae Jae sempat menimbulkan kemacetan, namun dapat segera teratasi, karena sejumlah petugas masih bersiaga pascagempa berkekuatan 5,5 Skala Richter yang terjadi dua kali pada Selasa (14/6) pukul 07.08 WIB dan 10.01 WIB di wilayah tersebut sebelumnya. Menurutnya, gempa masih berpusat di arah Tenggara Kota Tarutung, yakni Kecamatan Pahae Jae, dan hingga kini terus dimonitor oleh petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Taput. “Pihak BMKG belum bisa memprediksi tentang kemungkinan terjadinya bencana susulan,” kata Tumbur. Namun, kata dia, pihaknya menganjurkan warga agar senantiasa waspada, bila sewaktu-waktu muncul gempa susulan. Hingga kini, lanjutnya, para korban bencana yang terjadi sebelumnya masih banyak yang menginap di tenda penampungan. “Kita masih terus memenuhi kebutuhan mereka, melalui dapur umum yang didirikan di lokasi penampungan serta Posko Kesehatan yang siap melayani pengobatan para korban,” katanya. Getaran gempa juga dirasakan warga Toba Samosir, yang berjarak

sekitar 70 kilometer dari wilayah terjadinya gempa tersebut. Sejumlah warga di kota Balige, sempat berhamburan lari ke luar rumah, akibat merasa terkejut dan takut bencana gempa bisa menimpa warga di daerah tersebut. “Kita berharap, semoga tidak terjadi gempa susulan,” ujar seorang warga yang sempat lari ke luar dari rumahnya. Di Tenda Ratusan warga korban gempa 5,5 Skala Richter mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Selasa (14/6) hingga kini tetap memilih tinggal di tenda-tenda darurat, karena masih trauma dengan kejadian gempa tersebut. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara, Jahormat Lumbangaol dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, warga tinggal di tenda tersebut merupakan keinginan mereka. Ia mengatakan, warga menganggap tinggal di tenda plastik yang dibuat mereka, maupun yang disediakan Pemkab Tapanuli Utara cukup aman untuk istirahat. Dia mengatakan, kendati masyarakat itu tinggal di tenda, mengenai makanan mereka juga tetap diperhatikan. Menurut juru bicara Pemkab Tapanuli Utara itu, di lokasi gempa tersebut juga dibangun dapur umum oleh pemerintah. “Jadi jangan sampai korban gempa itu tidak makan, karena Pemkab Tapanuli Utara juga memberikan bantuan kepada warga, baik berupa uang, beras, gula,

minyak, dan lain sebagainya,” ujarnya. 846 rumah rusak Sementara itu, data sementara yang dihimpun mengenai kerusakan rumah akibat gempa mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara 14 Juni lalu, yakni 846 rumah rusak berat dan ringan, 32 gedung sekolah dan satu kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Pahae Jae rusak. Selain itu, rubuhnya 11 ruang kelas gedung SMA Negeri 1 dan cukup parah, 15 ruang kelas SMP Negeri 1 rusak, sejumlah rumah ibadah, yakni Masjid Raya Aek Botik, Gereja HKI, Gereja HKBP Sukamaju serta Gereja Bethel Injil mengalami rusak berat. Sebanyak 50 warga yang mengalami luka ringan dan selesai dirawat di Posko Kesehatan dan sudah pulang ke rumah masing-masing, kerusakan pada Balai Benih Ikan dan dua unit bangunan PAUD ditambah satu unit gedung Taman Kanak-Kanak. Kerusakan di kecamatan Pahae Julu, mengakibatkan tiga titik jalan lintas Sumatera mengalami longsor dan kerusakan pada gereja HKBP Sigompulon dan HKBP Siumataniari serta satu unit rumah penduduk. Sedangkan, di kecamatan Simangumban, tujuh unit rumah penduduk rusak berat, 26 unit rusak ringan, satu unit gereja HKBP dan satu unit masjid rusak ringan serta satu unit gedung SD mengalami kerusakan ringan. Gempa itu terjadi di 30 km tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah. (ant)

Jaankan Cadiak .........................Sambungan dari Hal.1 Mas Sam tamanuang mandanga Muncak berang pakaro pentas runtuah. Banyak pejabat nan sadang bagandang pao di ateh pentas tu panik. Baa ka indak. Acara penutupan TdS sadang jalan, pentas runtuah. Mas Sam sato pulo ikuik runtuah samo jo pejabat-pejabat tu. “Tapi kan bukan aku saja yang ada di pentas itu Muncak. Pakgub, pakwagub, pakbup, pak wapub, ya pokoknya pub-pubnya. Kok aku sendiri saja yang dimarahi,” kato Mas Sam mambela diri. “Baa indak ka berang waden ka Mas Sam. Mas Sam nan taruih mahariak-hariak di pangka talingo den ko, bahaso TdS ko adolah kebanggaan Sumatera Barat! Kebanggaan kito! Kito sadang mambangkik batang tarandam! Kito akan go internasional! Turis akan bahondoh pondoh datang! Urang ka baduyunduyun naiak bendi! Bendi ko adolah kendaraan antik milik sejarah! Macam-macam! Raso ka bananah lo anak talingo den mandanga

kutubah Mas Sam. Kini, bakatubah bana lah Mas Sam. Kecek an ka urang banyak ko bahaso pentas runtuah bukan kesalahan panitia TdS. Tapi karano papan lapuak, kayu usang, sipaku bakarek, ayolah Mas Sam. Bakatubah lah pakaro pariwisata, pakaro go internasional tu baliak. Bangang! Lah jaleh hengak, disangko awak cadiak juo! Maso mambuek pentas se indak pandai! Bakorupsi lo anggaran mambuek pentas tu?” kato Muncak samakin naiak panhe bukaluangnyo. “Muncak. Dengar aku. Soal kecelakaan bisa saja terjadi di manamana. Kebetulan kecelakaan itu terjadi sewaktu penutupan TdS tu,” kato Mas Sam. “Apo? Kebetulan? Kebetulan kecek Mas Sam? Indak ado di ateh dunia nan kabatulan doh Mas Sam. Sadonyo bajalan sasuai jo apo nan alah digarihan dek Tuhan Allah. Lah jaleh kanai kutuak, dikecek an pulo kabatulan. Lai baugamo Mas Sam indak?” tanyo Muncak.

“Jadi, menurut Muncak bagaimana sebaiknya?” tanyo Mas Sam mambana. “Kok iyo ka bainternasionalinternasionalan, pelok i kakuih sagalo hotel, wese sagalo kantua dulu. Kalau lai bisa kakuih-kakuih tu indak hariang lai, itu baru lulus pelajaran pertamo. Sudah tu pelok i jalan. Jaan salamak paruik se manstop urang dek karano TdS-TdS tu. TdS ka lalu pukua anam sanjo, jalan lah batutuik sajak tangah hari. Karajo apo tu? Apak mande Mas Sam nan punyo jalan gadang tu, mako salamak paruik se maambek-ambek urang? Ado nan ka pai ka rumah sakik, malahiekan. Tapi diambek. Antah baa nasib urang tu kini. Nan kami rakyat ko lai mambaie pajak mah Mas Sam. Indak perai bagai kami bajalan ilie mudiak di jalan gadang ko doh! Jalan gadang ko hak rakyat mah Mas Sam,” kato Muncak. “Alah tu, pasti Mas Sam basipakak se mandanga kecek den mah. Kan iyo ndak?” kato Muncak.

PENAS XIII — Pagelaran (defile) ratusan penari saat pembukaan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIII 2011 di GOR Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (18/6).

Wapres Buka Penas Petani Nelayan ANTARA

TENGGARONG, HALUAN — Wakil Presiden Boediono mengatakan Indonesia harus aman dalam pangan, untuk itu peningkatan produksi pangan sesuatu yang mutlak dilakukan. “Swasembada beras dan bahan pokok lainnya tidak bisa ditawartawar, harus kita capai atau pertahankan. Indonesia harus aman dalam pangan,” kata Wapres dalam pidato pembukaan Pekan Nasional XIII Petani Nelayan 2011 di GOR Aji Imbut Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (18/6). Indonesia, kata Wapres, termasuk negara-negara lain tengah menghadapi tantangan yang sama yakni masalah keamanan dan ketahanan pangan. Masalah tersebut berkaitan dengan bagaimana menyediakan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat dengan cepat. Wapres mengatakan harga pangan dalam negeri perlu dijaga agar tetap stabil sehingga terjangkau dan ketersediaannya tetap aman. Dalam kondisi global seperti ini, Indonesia harus mengamankan diri semaksimal mungkin.

“Harga pangan semakin bergejolak, semakin tidak stabil, semakin sulit kita antisipasi. Situasi semacam ini menyulitkan semua pihak, produsen, konsumen dan pemerintah khususnya di negara-negara berkembang,” ujarnya. Harga pangan yang bergejolak ini mempunyai dampak yang luas dan seringkali berakibat fatal. Jumlah orang miskin dapat melonjak cepat, ketenangan sosial terganggu, bahkan menyebabkan ketidakstabilan politik dan masalah keamanan, katanya. “Yang harus dilakukan, langkah utama adalah meningkatkan produksi pangan dalam negeri agar kita dapat memenuhi sendiri kebutuhan pangan pokok kita,” katanya. Indonesia patut bersyukur karena dikaruniai sumber daya alam yang melimpah, tinggal bagaimana mengelolanya dengan sebaik-baiknya. “Berbagai infrastruktur pertanian terutama pertanian pangan harus kita bangun dan dipercepat pembangunannya,” katanya. Pembangunan infrastruktur utama ini adalah tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Namun, dalam tingkat operasionalnya dibu-

tuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat. Selain itu perlu dibuka kesempatan bagi pihak swasta untuk menyediakan infrastruktur pertanian. Kemudian, ketersediaan sarana pertanian seperti pupuk dan benih harus terus ditingkatkan agar selalu tersedia dan dengan kualitas yang baik. Sementara itu, Penas XIII ini diselenggarakan 18-23 Juni 2011 dan diikuti sekitar 30 ribu peserta, terdiri atas petani-nelayan, serta perwakilan pemerintah, pelaku agribisnis, pengusaha, pakar dan penyuluh pertanian serta perikanan. Tema yang diangkat dalam pekan nasional ini adalah “Melalui pemberdayaan petani nelayan dan penguasaan teknologi tepat guna kita kembangkan daya saing perekonomian nasional dalam rangka peningkatan pendapatan petani nelayan.” Selain peserta dalam negeri, Penas XIII juga dihadiri petani nelayan se-ASEAN dan Jepang untuk saling menukar informasi mengenai pengembangan pertanian dalam arti luas. (ant)

Perumahan Koppas ....................Sambungan dari Hal.1 Informasi di lokasi kejadian, api berasal dari minyak bensin sebuah genset milik warga. Saat itu listrik sekitar perumahan dalam keadaan mati. Ril yang mengisi jensetnya dengan minyak bensin tanpa disadari disambar api kompor yang kebetulan hidup dekat genset tersebut. “Api sempat menjilat langitlangit rumah dan terjadi ledakan yang cukup keras, untung di sekitar sini masih ada warga yang belum

tidur dan secara spontan kami mencoba memadamkan api yang sudah mulai membesar,” ungkap Yonefaeria salah seorang yang ikut membantu memadamkan api di dapur rumah Ril. Sesaat sesudah api dipadamkan, beberapa mobil pemadam kebakaran sudah ada dilokasi dan mencoba masuk ke dalam rumah Ril guna memastikan api sudah mati dan tidak terjadi apa – apa.

Kepala UPT Damkar Tanah Datar Nusyirwan yang ikut turun ke lokasi kejadian menyebutkan, api sudah dijinakan oleh warga setempat, jadi anggotanya hanya memastikan bahwa api sudah padam dan dapat ditangulangi oleh warga setempat. “Kejadian ini cukup memberikan peringatan kepada kita sebagai warga untuk selalu waspada akan bahaya kebakaran,”katanya.(h/doy)

Bom Meledak .............................Sambungan dari Hal.1 “Saat ini masih dalam penyelidikan petugas Polres Lubuklinggau di bantu tim Jihandak Brimob kompi Petanang. Korban yang mengalami luka saat ini sedang dirawat di RS Siti Aisyah,” katanya. Bom paket berukuran 15 x 20 cm tersebut yang meledak tidak jauh dari Mapolres Kota Lubuklinggau itu terjadi di lantai tiga SM swalayan. Informasi di lapangan menyebutkan, bom itu ditujukan kepada Hindra Sumarjono, pemilik SM

Swalayan, yang sebelumnya dikirim seseorang yang tidak dikenal, dari Jakarta Jumat (17/6) sekitar pukul 17.00 WIB dan diterima oleh petugas satpam swalayan itu dan diletakkan di ruang informasi di lantai III. Saat paket tersebut dibuka oleh korban seketika meledak dan melukai Hindra Sumarjono, serta merusak lantai III swalayan tersebut. Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar dalam pesan singkatnya kepada wartawan, kema-

rin mengatakan, tiga orang terduga pelaku peledakan tersebut, kini menjalani pemeriksaan polisi secara intensif di Polda Sumsel. Boy mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Terhadap paket-paket yang dirasa mencurigakan, Boy menganjurkan masyarakat untuk meminta bantuan pihak Kepolisian menangani paket tersebut. “Kita harapkan masyarakat waspada. Kalau tidak yakin, hubungi polisi untuk minta dibukakan. Gratis,” kata Boy. (ant)

LP Muaro ...................................Sambungan dari Hal.1 “Jika dilihat dari tempatnya, tentu Lapas tidak manusiawi, tapi kita mau tarok kemana lagi?” katanya. Persoalan banyaknya Lapas yang tidak layak untuk dihuni lagi memang jadi perhatian bagi Menkumham. Persoalan tersebut, mesti diselesaikan dengan cara memperbaiki bangunan dan sarana prasarana yang rusak dan tidak layak pakai. Pihaknya juga mengusulkan agar tahanan yang masuk penjara karena perkara kecil tidak harus ditahan di LP Muaro. Di seluruh Indonesia Indonesia diperkirakan semua Lapas kapa-

sitasnya bisa menampung 85.000 orang. Anggaran tahun 2010 telah berhasil mengatasi 10.000 kekurangan. “Sekarang over kapasitas sekitar 35.000 sampai 45.000 orang,” kata Patrialis. Ia berharap mudahmudahan di tahun 2011 dengan APBN perubahan,rencana pembangunan 31 Lapas yang ada di Indonesia bisa terlaksanakan. “Termasuk yang ada di Sumbar,” katanya. Di Lapas Muaro Padang, Patrialis menjenguk tahanan di Blok G. Ia bersalaman dengan beberapa tahanan, Nasrun Haroen (mantan Ketua

MUI), dan Djufri, mantan Walikota Bukittinggi yang juga anggota DPR RI. Dalam kunjungan tersebut ia mengatakan tidak ada sesuatu yang khusus yang ia kunjungi. Hanya saja itu merupakan kebiasannya dalam setiap kunjungan ke daerah-daerah. “Setiap berkunjung ke daerah saya selalu menyempatkan berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga Imigrasi, dan Balai Pemasyarakatan,” katanya. Ia menganggap dengan tiap kunjungannya ke lokasi-lokasi tersebut akan ada hal yang akan nampak untuk diambil menjadi sebuah kebijakan. (h/adk/cw01)

Terapkan Sanksi .........................Sambungan dari Hal.1 Selain harus menjalani hukum positif yang berlaku di negara Indonesia, kepada mereka juga dikenakan sanksi adat, yaitu tidak dibawa duduk, sehilir semudik, duduk tidak sama rendah, tegak tidak sama tinggi, ke hilir tidak serangkuh dayung, ke mudik tidak sehantakan galah. Di buang sepanjang adat yang berlaku di nagari Batipuh Ateh. Selain itu, bagi yang bergelar sako adat, gelarnya di tanggalkan/dibuka kaumnya dan gelar itu dipindahkan kekemanakan yang berhak dikaumnya. Sebelum memutus kesalahan, Badan Pertimbangan Adat meneliti yang hasilnya menjadi rekomendasi Ketua KAN untuk mengambil keputusan. Hukum adat yang sudah dijatuhkan dapat dicabut kecuali gelar sako yang sudah dipindahkan melalui proses adat melalui tahapan. Salah kepada Allah minta tobat, salah kepada manusia minta maaf, karuah muko basuah jo aia, karuah hati basuah. Jo doa, membayar kesalahan kepada ninik mamak, mendoa, menjamu sesuai AD/ART KAN dan

membayar uang pembangunan untuk membangun nagari. Ketua KAN Batipuh Ateh M Dt Rangkayo Batuah bersama mantan ketua LKAAM kecamatan Batipuh L Dt Indomo Marajo kepada Haluan mengatakan, Undang nan 8 mengatur hal hal yang berhubungan dengan dago dagi mambari malu, sumbang salah laku parangai, samun saka tagak di bateh, maliang, curi taluang dindiang (termasuk korupsi), tikam bunuah padang badarah, sia baka sabatang suluah, dan upek racun batabuang sayak. Sedangkan Undang 12 pengatur hak yang berhubungan dengan, talala takaja, tacancang tarageh, talacuik ta pukua, putih tali, tumbang ciak, anggang lalu atah jatuah, bajalan bagageh gageh, pulang pai babasah basahn bajua bamurah murah, panyakik dibaok langau, tabayang tatabua dan kacondongan mato urang banyak. Sanksi Menurut L Dt Indomo Marajo, mencermati kondisi generasi muda bahkan termasuk juga kaum tua mulai tidak memahami adat yang

berlaku di nagarinya masing-masing, apalagi masyarakat yang merantau, tatanan kehidupan bermasyarakat semakin melemah. “Sejak dahulu adat Minang yang tidak lapuk dek hujan tidak lekang oleh panas adalah pedoman dalam hidup bermasyarakat. Kini adat itu mulai memudar,” katanya. Dengan adanya sanksi ini, setidaknya membuat jera masyarakat melakukan tindakan yang bertentangan dengan adat serta agama, kata L Dt Indomo Marajo. Untuk itulah, KAN sebagai lembaga adat di nagari perlu mengambil langkah tegas agar masyarakat kita kembali memberdayakan adatnya. Tanpa adanya sangsi yang diberikan, diyakini ABS-SBK yang menjadi falsafah Minangkabau akan semakin hilang ditelan masa. “KAN Batipuh Ateh juga melahirkan peraturan adat tentang tata cara alek malewakan/batagak pangulu serta menetapkan nama nama jalan dalam kenagarian Batipuh Ateh,” katanya. (h/iwan dn)


12

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

TRI WULANDA PUTRI

Bikin PR Biasa Pakai Seragam SISWA kelas empat Sekolah Dasar (SD) ini bernama lengkap Tri Wulanda Putri. Ia merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolahnya. Nanda, begitu ia akrab disapa, selalu meraih peringkat satu di kelasnya hingga sekarang. “Nanda paling suka matematika. Soalnya matematika itu gampang dan gurunya baik,” ucapnya sambil tersenyum kecil. Selain matematika, Nanda sangat menyukai mata pelajaran sejarah. R.A Kartini adalah pahlawan favoritnya. Siswa yang bersekolah di SDN 56 Anak Air Lubuk Buaya ini punya kebiasaan unik. Sepulang sekolah ia langsung mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) tanpa mengganti baju seragamnya. Usai mengerjakan PR, Nanda baru mengganti seragam dan makan siang. Putri dari Irman Djafar itu sama seperti anak-anak pada umumnya, ia suka bermain. Kesukaannya bulu tangkis, sepeda dan game di komputer. “Allien sky permainan paling seru,” katanya bersemangat. Orang tua tidak pernah melarang anaknya ini menggunakan komputer meski hanya untuk bermain. “Game komputer sekarang bagus-bagus. Selain menyenangkan juga bisa merangsang kreatifitas anak. Jadi buat apa dilarang? Yang penting sekolahnya tetap lancar,” ujar Irman. Kadang ia juga suka membaca buku cerita dan majalah seperti bobo, cerita kancil dan kawan-kawan, dan cinderela. Tak hanya berprestasi di sekolah, Nanda jadi kebanggaan kedua orang tuanya karena ia sangat lancar membaca Al-Quran. Di Taman Pendidikan Al-quran (TPA) tempat ia belajar mengaji, Nanda jadi kebanggaan gurugurunya. (h/cw12)

MARTIS NELI

Tak Mengharap Bayaran MENJADI guru tanpa tanda jasa benar-benar melekat pada diri Martis Neli. Lebih kurang tiga tahun ia mengabdi di PAUD Azzaitun Kuranji tanpa bayaran atau gaji berupa materi. Setiap pagi menghadapi anakanak usia dini dengan berbagai tingkah dan polah membuatnya justru sangat senang. Ia merasa memiliki banyak anak. Di PAUD tempatnya mengabdi, setiap anak dikenakan iuran seribu rupiah sehari. Setiap bulan dihitung 27 hari. Ada orangtua yang membayar perhari, ada yang perbulan atau perminggu. Dengan pemasukan PAUD yang tidak seberapa Martis bersama guru-guru lain tetap semangat menemani anakanak PAUD untuk belajar dan bermain. Martis sangat memaklumi keadaan ini. Ia tak pernah berharap mendapat gaji dari pekerjaan yang dilakoninya ini. Ibu dua anak ini yakin bahwa bayaran sebenarnya akan didapatnya nanti di akhirat. “Allah akan membayar dengan setimpal,”ujarnya sambil tersenyum. Selain mengajar ia juga aktif mengikuti berbagai kegiatan di Forum PAUD baik tingkat kecamatan dan kota. “Guruguru PAUD ini begitu kompak,”katanya. (h/cw16)

Oleh YARSIH FITRI HARNI “JANGAN Bimo, jangan buang topiku… tolong kembalikan topiku…”. rengek seorang anak kepada Bimo, yang suka usil sama teman-temannya. Bimo dikenal sebagai anak yang jail disekolahnya. Tidak seorangpun anak yang tidak terlewati oleh Bimo untuk dijailinya. Dan tak banyak juga anak yang tidak menangis akibat ulah Bimo. Bimo adalah anak satusatunya di keluarganya. Bimo juga berasal dari keluarga yang

serba berkecukupan. Terkadang itu juga yang membuat Bimo bersikap sombong kepada teman-temannya. Di rumah Bimo sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Apa yang diinginkan oleh Bimo selalu dikabulkan oleh kedua orang tuanya. Bahkan makanpun selalu disuapi oleh mamanya. Tetapi lain halnya dengan di Sekolah, Bimo sangat nakal dan selalu mengganggu temantemannya. Bimo mempunyai anak buah yaitu teman Bimo

PERPISAHAN PAUD SE-KECAMATAN KURANJI

Desmon: Pastikan Anak Tidak Putus Sekolah

MASA emas anak adalah masa umur 0 hingga 6 tahun. Dalam masa ini anak banyak belajar meniru apapun dari orang-orang di sekelilingnya, terutama orang tua, kakak, dan teman-temannya. Makanya perlu pengawasan ketat terhadap pertumbuhan anak di

usia dini, untuk membentuk karakter anak yang baik. “Oleh karena itu, peran PAUD terutama guru-gurunya menjadi tak tergantikan. Dibalik kesibukan para orangtua, satu hal yang menjadi pelepas lelahnya ketika kembali

ke rumag adalah anak-anak yang pintar yang mendapat pendidikan dari PAUD,”ujar Camat Kuranji, Desmon Danus saat pembukaan Perpisahan PAUD se Kecamatan Kuranji di Gedung Tuah Sakato Kalumbuk.

Selanjutnya kata Desmon, usia 6 hingga 12 tahun merupakan masa penyerapan ilmu pengetahuan. Dalam masa ini anak-anak mulai melakukan kreasi dengan informasi yang mereka peroleh. Dimasa inilah anak-anak mulai mengolah pengetahuan yang mereka dapat untuk kemudian menghasilkan kreasi baru. Sementara masa 12 hingga 18 tahun adalah masa penerapan ilmu yang telah diperoleh anak sebelumnya. Ia berpesan kepada orang tua murid untuk memastikan anak mereka tidak putus sekolah setelah lulus dari PAUD. Menurutnya alasan kemampuan ekonomi saat ini tak bisa lagi menjadi alasan anak untuk tidak bersekolah. “Ada banyak jalan untuk mencarikan beasiswa bagi anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, misalnya melalui Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) atau sumber-sumber dana lainnya. Karena itu bagi orangtua yang tak mampu harap melaporkan diri ke kelurahan untuk di data agar bisa menyekolahkan anak,”himbau Desmon. “Bapisah Bukannyo Bacarai” begitu tema yang diangkat Forum PAUD se

Kecamatan Kuranji kali ini. Sesuai temanya setelah menyelesaikan pendidikan di pAUD anak-anak diharapkan tetap memiliki komunikasi dengan guru-guru PAUD mereka. Perpisahan ini merupakan perpisahan kedua yang dilaksanakan forum ini sebagai wadah berkumpulnya PAUD yang ada di kecamatan yang sebentar lagi akan menjadi daerah pusat Kota Padang. Elfianti, Ketua Forum PAUD Kecamatan Kuranji mengatakan acara ini akan rutin diselenggarakan untuk meningkatkan kreatifitas anakanak usia dini. Hingga kini jumlah anak yang berasal dari 17 PAUD terintegrasi yang dinaungi forum ini berjumlah 600 orang dengan 90 orang tenaga pendidik. Ketua Penggerak PKK Kecamatan Kuranji, Lilia Desmon, tahun ini sejumlah 293 anak telah menamatkan PAUD mereka, dan siap melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat TK atau SD. Dalam acara perpisahan itu, setiap PAUD menampilkan berbagai kreatifitas mereka berupa tari, lagu, gerak dan nada serta pembacaan do’ado’a. ***

TK ISLAM SMART

Melepas Anak dengan Lomba Menyimak BANYAK cara dilakukan pihak sekolah, untuk melepas muridnya yang telah menyelesaikan bangku pendidikan. Taman Kanak-kanak Islam Smart, yang berlokasi di komplek Cendana Tahap VIII, Mata Air Padang, melepas murid-muridnya dengan acara lomba menyimak, yakni lomba membaca ayat-ayat pendek yang telah dihafalkan, Rabu (15/6) di komplek sekolah TK. Islam Smart. Kepala TK Islam Smart, Helma Tuti, SS mengatakan, lomba menyimak dilakukan untuk menguji daya ingat dan hafalan ayat-ayat pendek, yang diajarkan selama mereka menempuh pendidikan di TK

Islam Smart. “Alhamdulillah hasilnya cukup bagus. Paling tidak, ada lima belas hafalan ayat pendek dikuasi anak-anak. Mereka juga telah bisa shalat duha dan shalat lima waktu,” kata Helma Tuti dalam sambutan dihadapan orang tua murid. Ditambahkan, selain menguasai dasar-dasar ibadah Islam, murid TK Islam Smart juga menguasai kemampuan berbahasa Inggris untuk dialog keseharian anak-anak sebaya mereka. Pengurus Yayasan Assyifa Urrahmah, pengelola TK Islam Smart, Indra Sakti Nauli, yang membuka lomba mengatakan, lomba menyimak dijadikan

tradisi untuk melepas murid yang telah selesai mengikuti pendidikan pra sekolah. Sekaligus kegiatan ini sebagai bukti, pendidikan dasar keislaman harus diberikan sejak dini. Sehingga pada perjalanan usia mereka, anak-anak sudah mempunyai dasar yang kokoh dalam menguasai nilai ukhuwah mereka. Penilaian terhadap hafalan dilakukan oleh ustad Taufik Rangkuti, S.Ag, imam mushalla Bahrul Amal. Tampil sebagai juara 1, 2 dan 3 adalah Fakhri Zulhendris, Muhammad Zaki Pratama dan Yuzhalifa Sukma Pratiwi. Sedang dua murid lainnya menjadi harapan, masing-masingAditya Jumaidil Adha Zein dan Erizal Octavia

sendiri. Mereka sangat patuh dan selalu melakukan apa yang disuruh dan diperintahkan oleh Bimo. Namun hal itu, tidak pernah diketahui oleh orang tuanya. Surat panggilan untuk orang tua nyapun tidak pernah diberikannya. Orang tua Bimo tidak pernah percaya dengan semua pengaduan tentang anaknya. Siang itu, Bimo dan anak buahnya melakukan aksi lagi, yaitu meneror salah seorang teman perempuan diluar sekolah. Mereka mengganggu anak itu sampai menangis. Anak itu merasa tidak terima

dengan apa yang telah dilakukan Bimo dan gengnya, sehingga mengadukan Bimo kepada wali kelasnya. Karena sudah keterlaluan, Bimo dan gengnya pun dikadukan kepada Kepala Sekolah. Bimo dan gengnya akhirnya dipanggil oleh Kepala Sekolah, dan memberikan surat peringatan kepada mereka. Jika besok orang tua mereka tidak datang ke sekolah, maka mereka akan dikeluarkan dari Sekolah itu. Mendengar peringatan itu, akhirnya Bimopun menyerah dan menyuruh orang tuanya untuk menemui Kepala Seko-

lah. Orang tua Bimo benarbenar marah, karena selama ini Bimo telah berbohong kepada mereka atas surat-surat yang diberikan Wali Kelas kepadanya. Dan Bimo pun telah berlaku jahat terhadap teman-temannya. “Maafkan anak saya, Pak. Saya tidak pernah tau kalau selama ini Bimo telah berbuat jail terhadap teman-temannya. Yang saya tau, Bimo selalu bersikap manis di rumah. Dia bahkan menjadi anak mami di rumah karena apaapa semuanya dibantu dan

PARA juara Lomba Menyimak TK Islam Smart, Komplek Cendana Mata Air Tahap VII Padang dengan piala di tangan. Primus. “Secara keseluruhan, kemampuan anak yang berlomba, cukup menguasai bacaan.

Mungkin karena ada yang gugup, mereka sedikit lupa saat tampil,” kata ustad Rangkuti.

dikerjakan oleh mama dan pembantunya. Saya berjanji akan menasehati Bimo agar tidak mengulangi perbuatannya lagi”. Kata Papa Bimo memohon. Di rumah, Bimo diberi pelajaran dan nasehat oleh Papanya. Bimo harus berjanji kepada papanya untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. “Kalau itu terjadi lagi maka Papa akan menstop uang jajan untukmu”. Kata Papa geram. Bimo akhirnya meminta maaf

kepada Papa dan Mamanya dan berjanji tidak akan jail lagi kepada teman-teman. Di Sekolah, tersebar kabar kalau sebenarnya Bimo yang jail hanyalah seorang anak manja. Bimo pun ditertawai dan dipanggil oleh temantemannya ANAK MAMI yang jail. Bimo benar-benar merasa malu kepada teman-temannya. Meskipun begitu Bimo tetap meminta maaf kepada temantemannya karena telah menjaili mereka selama ini.

PUNYA cerita anak, puisi dan gambar bewarna karya anak-anak kita kirim saja ke email: ajhohaluan@yahoo.co.id


Elok

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

13


14

Kultur

MINGGU,19 JUNI 2011 M 17 RAJAB 1432 H

ESAI

“MEMBACA” NOVEL MAHARAJA DIRAJA ADITYAWARMAN

Menempatkan Pagaruyung sebagai Kerajaan Simbolis Oleh INDRA J PILIANG Sejarawan, Peneliti dan Politisi tinggal di Jakarta

S

EBUAH novel menemani hari Sabtu dan Minggu saya. Novel yang ditulis oleh Ridjaluddin Shar itu judulnya panjang: “Maharaja Diraja Adityawarman: Matahari di Khatulistiwa”. Selain itu terdapat tambahan keterangan lain: “Sebuah novel historiografi mengungkap tambo alam Minangkabau dan kekuatan penguasa belahan barat imperium Majapahit”. Novel setebal 678 halaman ini terbilang istimewa, karena mengungkapkan perjalanan pasukan Pamalayu Singosari ke Sumatera, hingga singgah di Dharmasraya. Selain itu, novel ini memuat kisah kehan-

curan Singosari, digantikan dengan perjalanan Majapahit. Beragam kerajaan muncul dalam novel yang menceritakan suasana Nusantara pada abad ke 13 sampai abad ke 15 ini. Sejumlah tokoh juga hadir silih berganti. Begitupun, novel ini berisi kisah peperangan, baik yang dilakukan secara brutal, sampai takluknya kerajaan demi kerajaan ke tangan Majapahit tanpa ada peperangan. Diplomasi dan strategi peperangan juga masuk, dibaluri intrikintrik dan kisah asmara. Saya tidak ingin mempertanyakan sumber-sumber dalam dan luar negeri yang digunakan dalam novel ini. Bagaimanapun, sejarah abad ke-13 sampai abad ke-15 hanya mengandalkan sejumlah dokumen, seperti Negara Kartagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Selain itu mengandalkan candi atau arca berdasarkan penelitian arkeologis. Kisah perjalanan Marcopolo, misalnya, juga digunakan sebagai rujukan. Kalau diletakkan dalam bingkai itu, yakni ilmu sejarah dan arkeologi, maka cerita lengkap abad ke13 sampai ke-15 itu tentulah sulit ditulis. Makanya, ketika novel ini

hadir, seluruh cerita historis itu muncul lebih hidup. Yang kita jadikan sebagai alat ukur hanyalah ilmu-ilmu sastra dalam menilai sebuah novel, bukan lagi ilmu sejarah. Bagaimana, misalnya, menjelaskan dialog antara Aditywarman dengan Kala Gemet (Jayanegara) sepupunya bahwa Gajah Mada adalah putra Melayu (Dharmasraya)? Yang jelas, seluruh bangunan novel ini berisikan beragam kepribadian tokoh-tokohnya, baik yang antagonis maupun yang protagonis. *** Sebagai novel dengan judul Adityawarman, tentunya pihak yang muncul sebagai protagonis adalah tokoh-tokoh yang berhubungan dengan Dharmasraya, baik Dara Jingga, Dara Petak (istri Raden Wijaya yang melahirkan Kala Gemet atau Jayanegara), Adityawarman, sampai mahapatih Gajah Mada sendiri. Namun, novel ini berhasil menghindari penghujatan atas riwayat seseorang, kecuali Mahapati yang kemudian menjadi Mahapatih di zaman pemerintahan Jayanegara. Di dalam novel ini, Mahapati adalah sosok antagonis yang menyebabkan banyak kerusakan di tubuh Majapahit. Tokoh-tokoh lain juga muncul dalam novel ini, yakni Datuk Katumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang.

Keduanya adalah penasehat Kerajaan Dharmasraya yang diperintah oleh kakek Adityawarman, lalu selanjutnya diserahkan kepada Dara Jingga. Belakangan, Dara Jingga mengundurkan diri, sehingga raja diserahkan kepada paman Adityawarman. Di masa tuanya, Adityawarman bersedia menjadi raja, setelah nama Kerajaan Dharmasraya berubah menjadi Swarna Bhumi. Yang paling akhir, nama Swarna Bhumi juga berubah menjadi kerajaan Pagaruyung, setelah dipindahkan ke Saruaso. Kedua datuk itu adalah peletak dasar sejumlah “peraturan kunci” dalam adat dan budaya Minangkabau. Perdebatan kedua datuk ini, yakni Datuk Katumanggungan (laras Koto-Piliang) mendukung bentuk kerajaan, sementara Datuk Perpatih Nan Sebatang (laras Bodi-Chaniago) menolak bentuk kerajaan, masuk dalam novel ini. Kompromi tercapai dengan hanya meletakkan Kerajaan Pagaruyung secara simbolis dengan kekuasaan yang berbeda dengan kerajaan di tempat-tempat lain. Kalau dikaitkan dengan konteks sekarang, perdebatan antara sistem monarki dengan demokrasi sudah berlangsung lama di ranah Minang. Muncul juga nama Bujang Salamat dan Alang Babega. Keduanya adalah sosok muda

yang menaklukkan dua kerajaan besar di Singapura dan Thailand Selatan sekarang. Anak didik Adityawarman ini kemudian muncul sebagai orang biasa, mengikuti jejak tokoh-tokoh penting lainnya di Kerajaan Swarna Bhumi dan Pagaruyung. Sekalipun berilmu tinggi dan berpengalaman di lautan, tetap saja keduanya adalah anak-anak adat yang hanya ditinggikan seranting dan dimajukan selangkah di daerah asalnya. *** Tentu saya tidak ingin menukilkan keseluruhan isi novel tebal ini. Yang pasti, Minangkabau adalah wilayah yang berbeda dengan wilayah lainnya. Wilayah ini sulit dicapai oleh kerajaan-kerajaan dari “atas angin”, sebutan untuk Mongol, India ataupun China. Sebaliknya, Minangkabau juga tak terjangkau oleh kerajaankerajaan di Sumatera ataupun Pulau Jawa. Sekalipun Majapahit setelah Hayam Wuruk sempat menyerang Pagaruyung, lewat Kiliran Jao, sehingga menghasilkan Padang Sibusuk (tempat timbunan mayatmayat), tetap saja Pagaruyung tidak mampu ditaklukkan. Yang patut juga diulas adalah hubungan tali darah antara Pagaruyung (sebelumnya bernama Dharmasraya dan Swarna Bhumi) dengan Majapahit (sebelumnya Singosari).

Dara Petak adalah istri Raden Wijaya yang melahirkan Kala Gemet. Sekalipun Kala Gemet tidak memiliki keturunan, jelas sekali selaksa (10.000) pasukan Pamalayu yang datang ke Dharmasraya sebagian berasal dari keturunan Singosari dan Dharmasraya. Soalnya, setelah lama tinggal di Dharmasraya, pasukan itu menjadi tua dan digantikan dengan pasukan yang lebih muda, ketika kembali ke tanah Jawa. Gajah Mada adalah satu di antara selaksa pasukan muda Pamalayu yang kembali itu. Gajah Mada berayah Singosari dan beribu Dharmasraya. Novel ini mengingatkan betapa sejarah “tumpas kelor” (pembunuhan habis-habisan), terutama terhadap Nambi dan keturunannya di Lumajang, telah menjadi bagian dari sejarah (politik) kerajaan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Yang paling disentuh novel ini adalah tumpas kelor secara budaya atas artefakartefak yang berkaitan dengan hubungan antara Singosari dan Majapahit dengan Dharmasraya dan Pagaruyung. Nama Dara Petak sama sekali tak tertulis dalam Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Begitupula dengan arcaarca menyangkut Dara Petak, Adityawarman dan Gajah Mada. Proses penghilangan itu digambarkan secara baik dalam

dialog-dialog dalam bagian akhir novel ini. Sejarah Nusantara abad ke-13 sampai ke-15 adalah sejarah yang layak digali lagi. Bahkan sebelum itu, ketika Kerajaan Sriwijaya menjadi negara maritim yang disegani dengan keberadaan pusat pengembangan agama Budha. Bahwa “Indonesia” zaman dulu adalah Indonesia yang sudah bersentuhan dengan beragam suku bangsa besar lainnya di dunia, termasuk kerja sama di bidang militer dan ekonomi. Kegagalan Gajah Mada menaklukkan Samudera Pasai, misalnya, tidak terlepas dari kelalaian memantau kedatangan armada Turki Utsmaniyah yang sedang patroli di Selat Malaka bersama armada Samudera Pasai. Tidak dilibatkannya Adityawarman dalam serbuan itu adalah sumber utama dari kegagalan Gajah Mada. Dan yang lebih penting lagi adalah panjangnya usia Dara Jingga dan Adityawarman, dibandingkan dengan Dara Petak (adik Dara Jingga) dan putranya Kala Gemet (sepupu Adityawarman). Alam Minangkabau membuat kehidupan menjadi terasa seimbang, terutama ketika hukum-hukum kehidupan mengambil keselarasan dengan alam. Adityawarman adalah tiang pancang kearifan kepemimpinan Ranah Minang di abad ke-14…

gerimis sunyi / dan sekalah matamu dan eramlah telur colombusmu / benua sayang / sorga yang hilang. // (“Banyak Orang Menangis Kekasih”, 1981) Akhir Kata Saya menyukai benar hampir semua puisi Hamid Jabbar, bukan karena ia putra Minang, bukan pula karena nama besarnya, melainkan karena kekentalan relijiusnya, kekayaan metaforiknya, ketajaman nuraninya, dan kedalaman romansanya. Kata orang, penyair, pengarang, pencipta karya sastra, apapun namanya yang berhubungan dengan dunia kepengarangan tidak akan pernah lepas dari poin sentral pengarangnya. Sebagaimana manusia pada umumnya seorang pengarang juga menempuh proses “kemanusiaan” yang sama dengan fase kehidupan manusia-manusia lainnya. Dalam proses “kemanusiaan” itu pula seorang Hamid Jabbar telah terlebih dahulu dipanggil

Kreatornya Yang Maha Agung untuk menghadapkan wajah ke-haribaanNya. Ia berpulang ke hadirat Illahi tgl 29 Mei 2004 saat berumur lebih kurang 55 tahun, dan meninggalkan kita pecinta karya-karyanya itu. Wafat (ia) ketika membacakan puisi di depan umum dalam acara Dies Natalis Universitas Islam Negeri Ciputat, Jakarta. Orangorang bertepuk tangan riuh sementara ia rebah menunaikan tugas pembacaannya itu. Rebah di pentas agung “kepuisian”nya dalam deklamasi pentas puisi yang terakhir. Mudah-mudahan lafas imannya dalam puisi yang “menggelegar” itu dapat kita tiru dan tauladani. Semoga saja Hamid tetap “kembara” sebagaimana disebutnya : “Meneruka kembali jalan kembali ke sorga”. Kemudian kembali sunyi. Sunyi. Tak berdaya. Luluh di sana. Semoga saja!.. Wassalam. Padang, Juni 2011

RELUNG PUISI HAMID JABBAR

Kekuatan Pelisanan dan Penciptaan Oleh : Andhika Dinata Pemerhati sastra, kini bermukim di Padang

HAMID Jabbar saat membacakan puisinya Puisinya sangat tidak epigonal. Paling sedikit dalam puisi Jerman tak saya temukan gaya puisi seperti Hamid Jabbar. (Berthold Damshauser)

P

ENDAPAT di atas saya kutip dari Berthold Damshauser, kritikus, pengajar Sastra Jerman dan Sastra Indonesia Modern dari Universitas Bonn, Jerman. Apa yang disampaikan Damshauser sebagaimana tertulis di sampul belakang buku puisi Hamid Jabbar antologi “Indonesiaku” (Horison, 2004), sangat beralasan. Hal itu dikarenakan Hamid Jabbar terhitung sebagai penyair Indonesia kontemporer yang cukup berpengaruh. Gaya dan model kepuisiannya unik dan sangat kontemporer. Hal itu mengingatkan kita secara kolektif pada karya sebelumnya yang ditulis Sutardji Calzoum Bachri dan Ibrahim Satttah. Meski tentu saja karya Hamid tak seratus persen sama dengan karya kedua pendahulunya itu, namun karyanya tetap punya kepribadian dan corak yang sezaman dengannya. Beberapa karya Hamid Jabbar yang terkenal terkumpul dalam Zikrullah (1981), Wajah Kita (1981), Sajak dalam Sajak (1989), Nyanyian Negeri Jajahan (1990), Komputer Teler (1993), Mengolah Laila Majnun Hamba (1996), dan Super Hilang (1998) yang merangkum 6 (enam) kumpulan sajak berisi 143 puisi yang diterbitkan Balai Pustaka yang kemudian mendapat hadiah dari Pusat Bahasa dan Pusat Perbukuan. Nah, betapapun hebatnya suatu karya, bernaskah ia, kritiskah ia, dalamkah ia, semua kembali terpulang pada pembaca untuk

menilainya. Betapapun hebatnya suatu karya, bernaskah ia, kritiskah ia, dalamkah ia, semua dan sedikit tidaknya dipengaruhi oleh latar belakang pengarang sebagai “otak” dan “kreator”nya. Membaca karya Hamid Jabbar berarti juga menyimak barisan karya sekaligus meneruka latar kepengarangannya itu. Getaran Puisi Hamid Ada penyair mampu mencipta tapi tak mahir membaca. Menurut saya, Hamid Jabbar perpaduan keduanya. Ia mampu mencipta (puisi), mampu pula membacanya. Deklamasi puisinya sungguh-sungguh, tak “setengah-setengah”. Ketika Hamid membaca puisi di sebuah pertunjukan, publik terkesima. Sebagaimana Rendra membaca, Sutardji membaca, Taufiq Ismail membaca, Hamid Jabbar pun membaca (puisi) tak kalah khidmatnya. Menggugah rasa dan “mengena” di hati penontonnya. Keunggulan puisi Hamid sangat dominan pada penguasaan bunyi (eufonik). Penguasaan bunyi berupa permainan huruf vokal-konsonan, rimairama, getar-dengung, semuanya dihidupkan secara baik mengurai jadi untaian “kasidah” yang enak dan indah. Kita tak pernah tahu apakah seorang Hamid benar memperhitungkan aspek itu sebelumnya atau tidak sama sekali. Yang jelas, kekuatan bunyi dalam rupa puisi sangat penting. Sama pentingnya dengan penguasaan diksi, imaji, metafora, ilusi dan semacamnya. Kekuatan eufonik salah satunya kita temukan pada bait ini. // gunung mati / berkabut mati / bertapa tuan / berlupa diri, bukit mati / berlembah mati / dipenggal tuan / tak peduli, sungai mati / berlaut mati /

dituba tuan / mabuk menari, pulau mati / berimba mati / diobral tuan / setiap hari, minyak mati / berkilang mati / disuling tuan / dollar sekali, tanah mati / berladang mati / dikapling tuan / sesuka hati, negeri mati / bermafia mati / siapa tuan / di negeri sendiri?... // (“Nyanyian Negeri Jajahan”, 1986). Dalam puisinya yang lain seperti “Wajah Kita” Hamid dengan sangat berani –nyaris tanpa ragu– menumpahkan mentah-mentah semua kosakata. Tanpa suntingan, ia memasukkan kata-kata sundal, bebal, jorok dalam puisinya itu. Penggambaran semacam itu bukan tanpa tujuan, seolah ia hendak berkaca pada cermin realita yang apa adanya. Maka segala kata dan frasa dirangkum dalam bait yang kukuh apa adanya pula. Dalam “Wajah Kita” realitas dihujam dan dirunut dalam-dalam, metafora dimainkan, struktur diabaikan, segala digenap-tuntaskan tanpa polesan membentuk celaan, hujatan dan kritikan. Berikut petikannya : // bila kita selalu berkaca setiap saat / dan di setiap tempat / maka tergambarlah: alangkah bermacamnya wajah kita / yang berderet bagai patung / di toko mainan di jalan braga: ,wajah kita adalah wajah bulan / yang purnama dan corengmoreng / serta gradakan dan bopeng-bopeng / wajah kita adalah wajah manusia / yang bukan lagi manusia / dan terbenam dalam wayang / wajah kita adalah wajah rupawan / yang bersolek menghias lembaran / kitab suci dan kitab undang-undang / wajah kita adalah wajah politisi / yang mengepalkan tangan bersikutan / menebalkan muka meraih kedudukan.. // Bait dalam puisi itu menyemburat tajam menelanjangi hipokritas kita sebagai manusia yang teramat gemar berpurapura, sikut menyikut antar sesama, bertikai kursi – menjilat kedudukan, penuh intrik, belenggu, nafsu dan kebohongan. Sebagaimana diperlihatkan Hamid dalam lanjutan bait berikut : ..// wajah kita adalah wajah serigala / yang mengaum menerkam mangsanya / dengan buas, lahap dan gairahnya / wajah kita adalah wajah anjing / yang mengejar bangkai dan kotoran / di tong sampah dan selokanselokan / wajah kita adalah wajah kuda / yang berpacu mengelus bayu / mendenguskan napas-napas napsu / wajah kita adalah wajah babi / yang

menyeruduk dalam membuta / menyembah tumpukan hartabenda / wajah kita adalah wajah buaya / yang meratap dengan sedihnya.. // Wajah Kita bukan semata autokritik atau celaan tanpa makna. Lebih dari itu, ia cukup mampu menelusur ruang waktu dan menerobos relung hati pembaca. Kesadaran menggugah dan merendah kemudian dipantik Hamid pada akhir bait puisinya dalam konklusi : ..// wajah kita adalah wajah / yang kurang tambah / serta selebihnya / wajah kita adalah / yang sujud rebah / bagi Nya jua / wajah kita adalah wajah / yang bukan wajah / hanya fatamorgana //. (“Wajah Kita”, 1972) Memuisi Abadi – Memuslim Sejati Betapapun menghentaknya, meletupnya, menggetarnya puisi Hamid Jabbar dalam mimbar podium, Hamid tetap tak kehilangan liku dan arah kembaranya sebagai insan kamil yang lemah dan berkujur keharibaanNya. Sebut saja puisi “Zikrullah”, “Sebelum Maut Itu Datang Ya Allah”, “Beri Aku Satu yang Tetap Dalam Diriku”, “Do’a Terakhir Seorang Musafir”, “Assalammu’alaikum, 1", “Assalammu’alaikum, 2", “Astaghfirullah”, “Nashrallahi Qarib”, “Sunnahmu, Ya Muhammad Rasulullah” dan banyak lagi. Beberapa karyanya itu –bahkan dominan di antaranya– mencerminkan aspek keislamannya yang kuat. Ini pula yang disebut Hamid sebagai upaya kerasnya untuk berjihad, “memuisi abadi – memuslim sejati”. Menurut Taufiq Ismail (Kata Pengantar Indonesiaku : Sepilihan Sajak Hamid Jabbar, Horison, 2004), “Assalammu’alaikum, 1, adalah contoh puisinya dengan rasa relijiusitas dan kesalehan yang dalam, menyatukan rasa populis kerakyatan yang penuh dengan garis tauhid yang kuat”. Petikannya berikut. // assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh / maka kembalilah kembalikan / wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh / assalammu’alaikum yang di luar masuklah / yang di dalam khusyuklah / assalammu’alaikum yang di atas runduklah / yang di bawah menitahlah / assalammu’alaikum yang di samping ke tengahlah / yang di tengah sujudlah / assalammu’alaikum yang memerintah berhematlah / yang diperintah menabunglah ..// (“Assalammu’alaikum, 1, 1991-1992)

Dalam puisi Sebelum Maut Itu Datang, Ya Allah ditemukan aroma sunyi dalam ruang. Pembaca dihadapkan pada fragmen situasi yang dingin, beku dan mencekam. Gelora puisi dihidupkan dalam repetisi islamis “Ya Allah, Ya Akbar” yang konon ditulis sebanyak 28 kali pengulangan dalam puisi itu. // subuh rel kereta dingin itu / mesjid nan lengang / diam mendekam jalanan itu / taman nan pingsan / dan selimut waktu mencekik leherku / tiang nan gantungan / dalam lelap / lelap ini / tiada lagi / azan / kembang rekah mengelopak / lalulalang kacau nan panjang.. // Lebih lanjut Hamid memohon dan bertawassul dalam puisi itu kepada Inti dari Segala Inti Kehidupan sebagaimana ditulisnya : ..// sebelum maut itu datang ya Allah / kunantinanti hujan berkahMu / ya Allah ya Akbar / ya Allah ya Akbar / ya Allah ya Akbar / sebelum maut itu datang ya Allah / labuhkanlah badai imanku / pada Mu / ya Allah ya Akbar / ya Allah ya Akbar / ya Allah ya Akbar / ALLAHUAKBAR ! //. (“Sebelum Maut Itu Datang Ya Allah, 1972-1973) Tak semata bernada pamflet dan mengecam, tak semata bernada reliji-kesufian, puisi Hamid pun juga beragam corak warnanya. Beberapa puisinya juga memuat aspek romantik sebagaimana terlihat dalam puisi “Kepada Yulia, 1”, “Kepada Yulia, 2”, “Tentang Selamat, 1”, “Tentang Selamat, 2”, “Banyak Orang Menangis Kekasih”, “Kehilangan Di Hadapanku Rindu Jugalah Yang Tak Memisah” dan banyak lagi. Salah satunya dalam puisi “Banyak Orang Menangis Kekasih” berikut. // banyak orang menangis, kekasih, banyak orang / menangis sepanjang gang sepanjang hari-hari / mengais seperti ayam, di matamu, banyak orang / mengalir sepanjang lambai sepanjang sangsai / meleleh di pipimu, kekasih, di pipimu sayang / banyak orang dalam tangis rasa tak sampai membadai .. // Tatanan puisi yang lembut dan menghibur, kesan pribadi yang sopan dan dalam disampaikan Hamid secara tersirat dalam lanjutan bait. .. // badai orang begitu perih menangis sepanjang gang / badai ayam begitu letih berkotek berkandang-kandang / badai pipimu begitu pedih meraih sesayat terang / kekasih, sementara hanyalah ini :

RIMA

Peluncuran Buku Puisi Y Thendra BP BEBERAPA waktu lalu, di Warung Kopi Lidah Ibu Jalan STM Pembangunan Gg Surya No 9D. Mrican, Yogyakarta, Y Thendra BP atau yang diakrab dipanggil Thendra (Penyair Yogyakarta, asal Nagari Padang Sibusuk, Sumatera Barat) meluncurkan buku antologi puisinya yang kedua berjudul, Manusia Utama. Launching antologi ini dibuka pembacaan puisi berjudul “April, Haiku dan Chairil” salah satu karya Thendra yang ada dalam antologi itu, oleh penyair perempuan Mutia Sukma. Kemudian Thendra membacakan Manusia Utama dan dengan petikan gitar. Sebagai pemantik diskusi adalah Saut Situmorang dan Alwi Atma Ardhana. Alwi lebih mengarah pada tema-tema puisi yang diangkat Thendra, yang cenderung ke arah kritik sosial. Sedang Saut masih tertarik membicarakan wacananya tentang politik sastra, bagaimana melawan hegemoni media massa atau kelompok tertentu yang dianggap semacam pembaptisan bagus atau tidaknya sebuah karya. Buku antologi puisi Manusia Utama ini setebal 53 halaman berisi 43 puisi dari tahun 2006-2011 yang diterbitkan Indie Book Corner Yogyakarra. Indie Book Corner (IBC) merupakan penerbit yang digerakkan Irwan Bajang dan Anindra Saraswati. Keduanya peduli pada perbukuan. Secara kualitas, buku yang mereka hasilkan mampu bersaing dengan penerbit besar, cover, penyuntingan, lay-out, dan juga kertas bookpaper yang selama ini dimonopoli oleh penerbit besar, dengan biaya terbilang murah yang ditanggung penulis. (Laporang Alvi Puspita dari Yogyakarta)


Mamangan

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB 1432 H

15

MEMBEDAH PRO-KONTRA (BAGIAN -7)

Pemekaran Nagari dan Kembali ke Nagari PUSAKO

Oleh

Ketua V LKAAM Sumatera Barat

Undang-Undang Nan Salapan

DARI perspektif sosial, pemekaran nagari induk besar kemungkinan akan memecah persekutuan hukum dan kesatuan tata susun masyarakat Minang, adat akan semakin dimarginalkan bahkan akan kaburkan peranan lelaki Minang terutama ninik mamak yang sebenarnya amat diharapkan pemerintah. Dari perspektif politik, pemekaran nagari memicu konflik (1) antara lembaga nagari yang ada dan (2) antara lembaga nagari dan kelembagaan adat. Kini KAN satu, nagari baru mekar merasa sama besar dengan nagari induknya, lalu mendirikan KAN baru pula, ujungnya konflik. Sebelum dimekarkan saja, pendistribusian tupoksi antara KAN dan Bamus pun belum jelas. Kalau tidak saling dewasa atau masih saling sama merasa besar di nagari, akan

Diasuh oleh PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat DALAM mengatur ketertiban kehidupan masyarakat, Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sabatang telah menyusun suatu perundang-undangan guna memeriksa tiap-tiap bentuk pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan seseorang yang disebut dengan Undang-Undang Nan Duo Puluah. Sedangkan Undang-undang Nan Salapan merupakan bahagian dari Undang-Undang nan duopuluah. Bahagian lainnya adalah Undang-Undang Nan Duobaleh. Undang-undang Nan Salapan memuat keterangan tentang jenis kejahatan, tertuju kepada fiil. Sedangkan Undang-undang nan Duobaleh tertuju pada cemo (citraan) dan tuduh. Setiap pasal kejahatan mengandung dua jenis kejahatan yang hampir sama tetapi ukuran atau takarannya berbeda, seperti berikut; Dago dagi mambari malu, Sumbang salah laku parangai, Samun saka tagak di bateh, Umbuak umbai budi marangkak, Curi maliang taluak dindiang, Upeh racun sayak batabuang, Sia baka puntuang suluah, Tikam bunuah padang badarah 1) Yang dimaksud dengan dago adalah fitnah atau desas desus yang disiarkan sehingga dapat menimbulkan kekacauan. Sedangkan dagi adalah fitnah yang disiarkan yang dapat merugikan nama baik seseorang. Sumbang adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan norma dan aturan kemasyarakatan, seperti menggauli seseorang yang tidak boleh dinikahi. Salah adalah melakukan kesalahan seperti melarikan anak gadis orang atau melakukan perzinaan. Samun adalah perbuatan merampok milik seseorang dengan membunuhnya terlebih dahulu. Saka adalah merampok dengan kekerasan dan penganiayaan. Samun saka juga sama maksudnya dengan rabuik rampeh. Umbuak adalah perbuatan membujuk orang lain dengan memberikan imbalan tertentu yang dapat merugikan seseorang. Sedangkan umbai adalah kesepakatan yang dibuat dua atau beberapa orang untuk melakukan kejahatan. Umbuak umbai juga sama maksudnya kicuah kicang. Curi maksudnya adalah mengambil milik seseorang secara sambil lalu saat pemiliknya lengah, sedangkan maliang mengambil milik seseorang dengan melakukan pengrusakan. Upeh maksudnya adalah perbuatan seseorang yang dapat menyebabkan orang lain menderita sakit setelah memakan makanan yang diberikannya, racun ramuan yang diletakkan di dalam makanan yang dapat menyebabkan kematian. Sia suatu perbuatan yang dapat menyebabkan milik baka ialah orang terbakar seperti tidak disengaja, membakar milik orang lain dengan sengaja. Tikam maksudnya perbuatan dengan sengaja dapat melukai seseorang, sedangkan bunuah adalah pekerjaan yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa seseorang dengan menggunakan kekerasan. ** 1

YULIZAL YUNUS DT. RAJO BAGINDO

menimbulkan perpecahan dan saling tak menghormati. Dalam satu persekutuan hukum dan kesatuan tata susun masyarakat 1 nagari adat (1 KAN) dimekarkan menjadi banyak nagari lambat laun memicuk lahirnya konflik perbatasan nagari. Soal batas nagari yang ada (induk) saja belum terselesaikan. Sebab dalam pespektif ilmu geopolitik, perbatasan rawan konflik dan berhadapan dengan sahwat perluasan wilayah seperti diberi peluang teori expansionisme Jellen. Dari perspektif ekonomi, satu nagari memanjang, dibagimekarkan, sungai mengalir di sepanjang nagari induk dan nagari baru itu yang dulu satu. Nagari yang di mudik mau berladang kacang, pengairan ditiadakan tani kacang, nagari baru dihilir mau mengolah sawah, lalu bertabrakan

kepentingan ladang kacang satu nagari dengan kepentingan sawah di nagari yang lain yang dulunya satu komando. Kapan itu samasama dapat air mengeloah sawah bersama dan ladang kacang bersama dalam 6-7 nagari pada 1 KAN. Saat itulah konflik terjadi. Konflik tak terselesaikan oleh 6-7 Wali Nagari : 1 KAN dan safety valve konflik tak ditemukan, maka kesatuan ekonomi terancam dan dalam adat Minang, fenomena ini disebut “tanda di nagari itu tak ado lai ba nan gadang” (tak ada yang dihormati) dan sudah banyak komando, siapa yang mau didengar. Mungkin akan lebih besar konflik misalnya ketika investor masuk dan berhubungan dengan tanah ulayat, sulit mengambil keputusan dengan 1 komando adat berbanding banyak wali nagari. Apalagi penafsiran tanah ulayat itu kabur antara hak komunal

dan privat, yang bisa mengantarkan kepandangan yang salah menjual tanah ulayah ke investor dan amat tercela sebenarnya di Minang. Tanah ulayat adalah investasi nagari tak boleh dijual dan digadaikan, ibarat batang kayu, buah manisnya boleh dimakan, batangnya tak boleh dijual/ digadaikan. Moyang orang Minang, cukup pintar menanta persekutuan hukum dan menata kesatuan kelompok sosial di samping faktor wilayah, ekonomi dan politik, dominan faktor geneologis (mulai dari kelompok paruik, jurai, suku, kampung dan nagari) serta arif dalam membentuk nagari dan melegitimasi serta menciptakan ketahanannya dalam semua aspek kehidupan masyarakatnya (ipoleksosbudhankam nagari)

dengan sumpah satia: nagari diwariskan utuh sampai kiamat dan putiah gagak hitam nagari tidak akan berubah. Artinya dari amanat sejarah, wilayah nagari yang luas, persekutuan hukum dan kesatuan tata susun masyarakatnya masih kuat tidak boleh dipecah dan dibagi menjadi banyak nagari seperti pengertian pemekaran nagari kini yang memasuki wilayah pro kontra anak Minang. Yang boleh dimekarkan, adalah mengupayakan kampung yang jaraknya memanjang, akses jalan berbelit, tidak kuat lagi pertalian asal usulnya, tak satu monografinya karena puyangnya mencari lahan jauh dari nagari induk dan prosesnya jadi nagari dulu mungkin terbengkalai.

Rubrik ini dihadirkan LKAAM Sumatera Barat setiap Minggu. Adapun tulisan-tulisan yang ditampilkan membentang seputar adat Minangkabau dan seluk beluknya.

Badunsanak

Tuangan Limbago

Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO SEBAGAI masyarakat komunal, masyarakat Minangkabau hidup mengelompok dalam suku atau kaum. Masing-masing suku dipimpin oleh seorang yang lazim disebut sebagai penghulu adat atau seorang Datuk. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya datuk tersebut didampingi oleh para cerdik pandai, alim ulama, Bundo kanduang dan berbagai perangkat adat lain yang menyertainya. Berbagai posisi dalam struktur yang ada dalam kesukuan tersebut merupakan gambaran kebersamaan masyarakat Minangkabau dalam kehidupan. Semua stuktur yang

) Rasjid Manggis Dt.Radjo Panghoeloe dkk, (1975, Limpapeh, jilid dua, Bukittinggi)

ada berperan dalam membina dan membentuk watak anak kemenakan agar menjadi manusia yang berkualitas. Relasi sosial yang ada pada masyarakat suku di Minangkabau dilaksanakan dalam bentuk ikatan yang sangat kuat dengan istilah badunsanak. Badunsanak merupakan sebuah bentuk ikatan rasa yang terbangun dari lubuk hati, saling menjaga dan mengembangkan ikatan persaudaraan tanpa pamrih. Di Minangkabau rasa badunsanak tidak semata terjadi karena ada ikatan pertalian darah atau karena sukunya sama, tetapi dalam ranah yang lebih luas azas badunsanak juga terjadi dalam konteks hubungan kemasyarakatan yang lebih luas, misal-

Otomotif

Smart

Iklan Baris

nya persaudaraan antar suku atau satu kaum dengan kaum yang lain dalam koto dan nagari, dalam istilahnya dikatakan dunsanak jauh, dunsanak dekat, sedangkan bagi mereka yang bertalian darah atau berasal dari satu turunan dinamakan dunsanak se- ibu atau dunsanak sebapak. Dunsanak jauh bisa terbentuk dari ikatan yang terbangun dengan rasa kebersamaan walau berbeda suku atau tetap dalam satu suku bahkan dari daerah yang berbeda. Sedangkan yang dimaksud dengan dunsanak dekat adalah hubungan kekeluargaan ang ada dalam satu silsilah atau ranji. Kebiasaan masyarakat Minangkabau bila sudah ada pernyataan badunsanak, maka mereka sudah

Rp. 20.000,- / terbit

dianggap bagian dari suku, kaum bahkan keluarga. Biasanya mereka tidak mau diikat dalam satu tali pernikahan. Pada hakekat badunsanak bagi orang Minangkabau merupakan sebuah proses terjalinnya ikatan bathin yang kuat antar sesama, Hidup berkelompok dan bersuku-suku dalam satu nagari tidak lantas hubungan relasi sosial antarmasyarakat menjadi renggang. Justru sebaliknya semakin kokoh, digunakan sebagai pegangan hidup seperti yang tertuang dalam adat yang bersendikan syara’. Rasa badunsanak pada intinya merupakan upaya yang dilakukan secara berkesinambungan dalam membina kebersamaan, menciptaan rasa kekeluargaan saling menjaga

perasaan malu dan harga diri, dalam mamangan adat dinyatakan juga dalam sebuah ungkapan, yakni, sahino dan samalu. Sikap mengedepankan rasa badunsanak menjauhkan diri dari berbagai persoalan. Menjaga tindak tanduk dalam pergaulan bersama betul-betul menjadi perhatikan utama agar jangan sampai menimbulkan masalah. Azas badunsanak adalah bersikap bijak menjauhkan diri dari sikap kesemenaan, arogansi suka menindas dan merugikan orang lain. Apa yang diungkapkan oleh rasa harus ditimbang dengan segenap periksa, agar tercapai keseimbangan yang harmonis dalam hubungan antar sesama, karena hakekatnya kita semua badunsanak.

Pasang Iklan Anda disini ... KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

DAIHATSU Buruan

READY STOCK TERIOS : DP 20 Jutaan XENIA : DP 15 Jutaan LUXIO : DP 20 Jutaan GRANDMAX MB : DP 13 Jutaan GRANDMAX PU : DP 11 Jutaan

NIKMATI KENYAMANAN NISSAN di hari LEBARAN PROSES CEPAT & MELAYANI TUKAR TAMBAH

HUB :: RENU Hub

DP 20jt-an Grand Livina DP 20jt-an MARCH DP 20jt-an X-TRAIL Barang Ready Stock*

081267299779 / 081535418543, 0751 - 7853943

TOYOTA

TDP 25 Jt TDP 30 Jt TDP 26 Jt TDP 42 Jt TDP 87 Jt TDP 77 Jt

XENIA 1.0 DLX DP 17 JUTAAN / ANGSURAN 3,3 JUTAAN

ANGS 3,6 Jtan ANGS 5,2 Jtan ANGS 4,6 Jtan ANGS 4,6 Jtan ANGS 8,8 Jtan ANGS 4,7 Jtan

XENIA 1.3 DLX DP 18 JUTAAN / ANGSURAN 3,6 JUTAAN

BOY DP 32.270.200 DP 35.713.500 DP. 38.518.200 DP. 43.295.300 DP. 43.808.300 DP. 45.609.700

GM.PU DP 11 JUTAAN / ANGSURAN 2,2 JUTAAN

TDP

DAN MELAYANI

TDP

13 jt

TUKAR TAMBAH

17 jt

HUB :

081266848474,081977572200

AVANZA E AVANZA G AVANZA S YARIS J INNOVA RUSH

TERIOS DP 21 JUTAAN / ANGSURAN 4,1 JUTAAN

READY STOCK

Hubungi

GM.MB DP 13 JUTAAN / ANGSURAN 3,5 JUTAAN LUXIO DP 16 JUTAAN / ANGSURAN 4,8 JUTAAN

661

RULLY

0813 88 67 88 96

Hubungi :

Rifki

Padang

ANGS 3.242.600 ANGS 3.597.200 ANGS 3.886.000 ANGS 4.377.900 ANGS 4.430.700 ANGS 4.616.200

- Pick Up - Roalvan - Karimun - Splash - APV Arena - Swift - SX 4 - Grand Vitara

EDY SOEMANTO

8 Jtaan 13 Jtaan 14 Jtaan 19 Jtaan 9 Jtaan 14 Jtaan 21 Jtaan 23 Jtaan

GRGASUTRIS AN AN

PERTAMA

Proses Cepat, Data Bisa Dijemput, Menerima Tukar Tambah Hubungi Segera : SUARDI,SE

HP 0812 670 84384. Flexi 0751 782 4219

0813 6319 8611

08126744255 (0751) 9099944

Hubungi : Bag. Penjualan : DONI SAPUTRA,SE

HP. 08126712726 / FLEXI 0751 7872220

PAKET AWAL TAHUN DP DP DP DP DP

25jtan 30jtan 31jtan 87jtan 36jtan

ANGS ANGS ANGS ANGS ANGS

4,2jtan 5,5jtan 5,4jtan 8,8jtan 4,9jtan

UNIT TERSEDIA / TANPA INDEN HUBUNGI : FAULY BUDIMAN (PAUL) HP. 081266131200 / (0751) 7708751

ASTRA DAIHATSU READY STOCK Xenia Terios Luxio Grand Max PU Grand Max MB Sirion

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 10 Jt an TDP 10 Jt an TDP 20 Jt an

ALJUFRI

081374991979 / 0751 7855179 NEW SAVVY DP 22 Jt an EXORA DP 25 Jt an % NEW PERSONA DP 20 Jt an GRATIS GEM 2 DP 19 Jt an ANGSURAN

15

BISA TUKAR TAMBAH & DATA BISA DIJEMPUT HUB

HONDA GAJAH MOTOR

Padang

ANGS 3.838.000 ANGS 4.269.000 ANGS 4.547.000 ANGS 3.130.000 ANGS 3.477.000 ANGS 3.739.000

PERTAMA

081266022119 ROHANDA 085274100757 660

Honda Freed TDP 24jt Angs/bln 8,1jt Honda Civic TDP 35jt Angs/bln 10,1jt Hub :

IKRAR

Flexi : 7861997 081374359920, 081947429930

ASTRA DAIHATSU READY STOCK Xenia Terios Luxio Grand Max PU

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 9 Jt an

A AN

Dapatkan CASH BACK 12 Jt* * atau DP 0%

081363358095 0751 - 7858838

ARSA MOTOR

JUAL - BELI MOBIL BARU DAN BEKAS TERIMA TUKAR TAMBAH, CASH & KREDIT Jl. Alai Timur No. 41D Telp. (0751) 7871300, Fax. (0751) 41428 Ampang Padang 0751 - 7836900, 08126607454, 08126615167

Nissan XTrail Th.09, Hitam. Honda CRV Th.03, Silver. Avanza G VVTi Th.08, Hitam. Avanza G VVTi Th. 07, Hitam. Honda Jazz VTech Sporty Th. 08, Silverstone. Toyota Great Th. 93, Abu-abu. Hyundai Atoz GLS Th.05, Silver. L 300 PU Th. 04, Coklat. L 300 PU Th. 05, Coklat. Espass PU Th.03, Hitam. Suzuki Baleno Th. 02, Hitam. Feroza SE Th.95, Merah. KIA Visto Th.00, Kuning

Honda CRV Th.2007 2400CC (Silver Stone) Honda Jazz Th.2004 IDSi Warna Biru Nissan Terano S2 Th.2004 Warna Hitam Avanza 2010 Tipe G Warna Merah Maron Avanza 2008 Akhir Tipe G Warna Hitam Honda CRV Th. 08 Avanza tipe G Th. 04,05,08,10 Fortuner Diesel Th.2009 Wrna Hitam

PAKET JUJUR & BENAR

Astra - Daihatsu Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 2 Jt an

Hub : IBSI Dapatkan Cash Back s/d 20 jt, ++ 085263620821 Service sampai 081947999627 " PUAS " 0751-9773334

Sekarang Anda Sudah

Bisa Memasang Iklan di Counter Kami di

GRAND MALL IKLAN BARIS, REGULER, PAKET, DLL

DP 26.038.000 DP 28.884.000 DP. 30.662.000 DP. 32.510.000 DP. 36.077.000 DP. 38.699.000

MAU TRUK

Padang

DP MURAH

READY STOCK : Dump Truck Bak Kayu

Box

Hubungi : MUHAMMAD

085376452725

790

Avanza E TDP 32.510.000 Angsrn 3.130.000 Avanza G TDP 36.077.000 Angsrn 3.477.000 Avanza S TDP 38.699.000 Angsrn 3.739.000 Rush G TDP 45.834.000 Angsrn 4.454.000 Inova J TDP 44.078.000 Angsrn 4.278.000 Yaris J TDP 43.578.000 Angsrn 4.228.000

Hubungi : Bag. Penjualan : DONI SAPUTRA,SE

HP. 08126712726 / FLEXI 0751 7872220

Sinar Motor

HP. 0813 6325 0959, (0751) 982 6889

VHINO 081363646799 DP 15 Jt an DP 20 Jt an DP 14 Jt an DP 9 Jt an

PAKET TOYOTA AV E AV G AV S AVANZA E AV G AV S

ANUGRAH JAYA MOTOR Jl. S. Parman No. 168

Dapatkan CASH BACK 12 Jt* * atau DP 0%

* Hub Bag Penjualan : *

XENIA TERIOS LUXIO GRAN MAX

081266115060

MUKHLIS 0751 - 8200228

PROTON DP mulai dari

Padang

Avanza E TDP 32.510.000 Angsrn 3.130.000 Avanza G TDP 36.077.000 Angsrn 3.477.000 Avanza S TDP 38.699.000 Angsrn 3.739.000 Rush G TDP 45.834.000 Angsrn 4.454.000 Inova J TDP 44.078.000 Angsrn 4.278.000 Yaris J TDP 43.578.000 Angsrn 4.228.000

AVANZA G INNOVA RUSH FORTUNER YARIS

Hub :

Hubungi

Way of Life! 805

PAKET TOYOTA

Bonus Accesories Proses Cepat & Mudah Kredit Bisa 5 Thn Data Bisa Dijemput Cash Back s.d 12 Jt-an

DAIHATSU CAPELLA

PAKET HEMAT TOYOTA

AVANZA INNOVA YARIS RUSH FORTUNER VIOS

Hubungi

Hub : IRWANTO 081363971759 0751-9806143

791

Jl. Jhoni Anwar No.12Telp. (0751) 782525, 081266062283, 081807257680 - Nissan Terano 03, Warna Hitam - Avanza G Pulang DP - BMW 90 318i - Kijang Th. 90, Warna Hijau - Espas 05, Warna Biru

HP. 0812 66 005258 684


16

Seni

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB 1432 H

CERPEN

Lelaki dalam Kota Kutukan Berkabut

S

EKILAS aku melihatnya memang sebagai awanawan yang lelah mengandung hujan. Menghitam menggawangi langit. Bergumpal-gumpal tapi tak bergerombol-gerombol. Memayungi gedung-gedung tinggi yang tumbuh seperti jamur, bertumpuk-tumpuk tak merata. Atap-atap gedung nan menjulang seolah bersatu dengan lapisan hitam itu. Andai ada seseorang yang sedang bekerja di lantai tertinggi gedung tersebut, mungkin mudah saja baginya menyentuh gumpalan seperti spon abu-abu pekat yang mengelilinginya. Andai lapisan itu adalah gulali, mungkin orang-orang akan ramai berdiri di atap-atap gedung untuk mencicipi dan menjilati gulali keruh raksasa. “Kau lihat kabut tebal di langit itu?” Aku hanya mengangguk. Mengiyakan. “Awalnya aku melihatnya sebagai awan” Aku mengangguk lagi, aku juga mengira seperti itu. “Tapi, tahukah kau bahwa itu sebenarnya bukan seperti yang kau kira?” Kali ini aku menggelengkan kepala. Aku tak tahu karena aku hanya orang awam. Putih adalah putih. Dan hitam tak kan pernah menjadi biru. Aku hanya orang desa yang tak mengerti apa-apa tentang dunia kota. Pendidikanku saja hanya sampai sekolah dasar, itupun hanya sampai kelas tiga. Setelah itu, aku menjadi bulan-bulanan kehidupan. Pertama, ayahku mati karena ketahuan mencuri. Ibu stress lalu melacurkan diri. Aku menggelandang di jalanan berbaur dengan pengemispengemis tua yang sengaja dibuang anak-anaknya. Kadang makan kadang keroncongan sampai dua hari. Kadang mengemis kadang mencuri. Kadang dikasihani tak jarang dicaci-maki. Sekarang aku di sini, bersama seorang preman pasar, begitu orang-orang memanggilnya. Orang baik, menurutku. Dia menemukanku sedang terengah-engah dikejar pemilik kedai yang rotinya kucuri. Lalu bak malaikat penjaga bersayap putih, dia menghadang si pengejar dan entah mengapa, orang tersebut surut langkahnya. Dia memberiku makan. Menumpangiku tidur di kamarnya. Meski sekali-kali dia memang suka membeli jajanan dengan gertakan, dan hasil gertakan itu kami lahap bersa-

Oleh Dedi Supendra

ma. Aku tak cukup peduli, yang jelas perutku terisi. Itu saja. Kudengar dia mengutuk entah pada siapa, sangat arogan dan murka sampai-sampai ludahnya kocar-kacir kemanamana. Dia tak menatap padaku, berarti kutukan itu bukan untukku. Aku diam. Tak mengerti satu katapun yang diucapkannya. Dia terus saja mengoceh, sepanjang perjalanan. Di atas busway yang padat melebihi batas hingga tak menyediakan satu inchipun tempat untuk berlapang-lapang atau merenggangkan kaki. Di dalam bus kota yang panas, yang hampir reot dan menghembuskan asap pekat dari knalpotnya yang berkarat dan berbunyi merengek. Juga di kamarnya, yang panasnya minta ampun, sebelum tidur dan sebelum resapan terakhir rokoknya menjadi puntung tak berguna. “Aku heran, mengapa banyak orang-orang bodoh yang terkesima –kemudian terperangkap- dengan kemilau kota berkabut ini, padahal esokesoknya mereka hanya akan menjadi korban kutukan, menggembel dan membudak pada keganasan manusiamanusia penghuni neraka ini. Mungkin orang-orang tolol itu berfikir, ada tambang emas di sini dan dengan senang hati meninggalkan lahan-lahan hijau mereka. Sedikit hari lagi, kita lihat saja, kota ini akan runtuh karena tak kuat menahan beban yang begitu berat. Pohon-pohon ditebang. Pabrik-pabrik bernafas asap-asap. Saluran kanal yang tersumbat, lalu banjir. Esoknya, Duaarrr, tempat terkutuk ini akan terbenam, ha-ha-ha” Gila! Kota ini penuh awan, yang bukan awan. Juga barang-barang usang. Orang-orang yang acuh dan suka mengutuk. *** Aku masuk ke semayam orang-orang pengutuk. Seharihari hampir ratusan kali katakata kutukan lalu lalang di telinga. Ada saja yang menjadi bahan umpatan. Seorang lelaki berteriak-teriak pada istrinya lantaran tak ada hidangan di atas meja. Si istri balas mencerca hingga liurnya menyembur dan bibirnya mancung beberapa centi, membalas beberapa kali lipat hardikan suaminya. Anak-anak mengggerutu karena jajan mereka kurang saat akan pergi sekolah. Juga pemuda yang kulihat di jalan malam ini, dia tengah mengutuki

teman perempuannya karena ketahuan bersunyi-sunyian dengan pemuda lain. Bahkan mobil-mobilpun mengutuk hingga terbatuk-batuk saat keramaian mengerubungi dengat liat. Semuanya seperti belajar untuk menjadi pengutuk yang baik. Gumpalan yang kulihat seperti awan itu adalah kabut, begitu preman pasar itu mengatakannya padaku. Kabut yang keluar dari kerongkong-kerongkong bernafas busuk, seperti bangkai yang telah berulat geliat di dalam perutnya, kukutip istilahnya. Lagi-lagi dia mengutuk ribuan ulat-ulat yang lahir dari perut-perut gendut berlapis lembaran lemak padat. Dari paru-paru coklat kehitamhitaman yang kembang kempis menipis digerogoti ulat berjarijari pengikis. Dari bibir-bibir yang pucat seperti potongan daging yang dibiarkan dikerubungi lalat berhari-hari. Setiap saat mereka menelurkan jutaan ulat-ulat kecil tak tampak mata, yang beterbangan ke seluruh permukaan bumi, lalu singgah dan bertamu di tubuh kita dan sebagian lagi melayang ke angkasa, membentuk kolonikoloni dan menutupi langit. Mereka menyerang dari atas. “Mereka itu alien!” desisnya kasar seolah takut ada yang mendengar umpatnya. Aku bengong seraya menganggukangguk pura-pura paham dengan apa yang dia bicarakan. “Alien yang sengaja diutus ke bumi dan menyamar jadi manusia seperti kita-kita ini,

Puisi ISBEDY STIAWAN ZS Seperti Perempuan Terkasih aku seperti melihatmu amat cemas. dari bukit yang satu berlari hingga ke bukit di seberang sana. “apa yang kau cari hajar di padang pasir tanpa hujan dan tiada air, selain banjir besar yang lalu?” aku seperti mendengar suaramu. mengharap dan memohon walau hanya setetes air untuk putramu yang belum khatam bertasbih. kau pun berlarilari di antara dua bukit itu, seakan melihat air. meski yang kau peroleh hanya padang pasir tak berhujan kau tak khatam mengharap. berulang — hingga tujuh kali dari bukit safa ke marwa — lari memburu seteguk air. lalu tiap capai puncak kau berdoa. menghadap kakbah seperti melihatmu, aku meneguk zamzam tiap menyisir risalahmu: berlari-lari di antara dua bukit itu seperti kau perempuan terkasih 3 Mei 2011

Doa Sebelum Gugur Rambutku kau bertanya, adakah doa paling indah saat berlari-lari kecil di baitullah dan dua bukit itu sebelum menggugurkan rambut? aku katakan, jika Kauberkenan bukalah jalan bagimu ke tempat ini juga. “Dan, Tuhan berilah bibir terindah dan perkataan yang puisi bagi perempuanku agar putri yang akan dilahirkan sebagai khadijah dan fatimah...” lalu hanya airmataku ingin banyak berkata sebagai doa... 3-5 Mei 2011

Tujuku hanya Satu jika aku rindu padamu bukan sebab kau cantik bila aku amat menyukaimu tak harus kuagungkan selalu sebab kau begitu indah aku menyukaimu

lalu perlahan mereka mulai merusak, menjarah tubuh bumi kita sedikit demi sedikit”. Matanya berkeliaran ke kiri kanan. Orang kota ini seperti si bodoh saja, percaya pada alien yang aku tahu hanya ada di film-film. Kemudian dia mencengkram bahuku dengan kuat, matanya masih saja berkeliaran mengawasi kalau-kalau ada penguntit yang mencuri dengar. Dia agak berjongkok di depanku. Sedang aku meringis kesakitan. “Dengar,” lanjutnya. “Kau tidak boleh sedikitpun menghirup apapun di sini. Dan jauhi orang-orang itu. Mereka. Mereka yang di ujung sana. Lalu mereka yang tertawa-tawa itu. Dan satu lagi, yang sedang menangis itu.” Jari telunjuknya berputar-putar hampir ke puluhan arah. Menuding. “Tidak seorangpun!” tegasnya. Lalu dia melepaskan cengkraman yang kuat itu. Paru-paruku segera penuh kembali oleh udara, yang awalnya tersendat di pangkal kerongkongan. Aku baru saja menghirup sesuatu yang dilarang oleh si pengutuk. Aku baru saja melanggar pantangan. Aku takut akan terjadi apa-apa. Tapi, tak terjadi apa-apa. Lega. Aku ingin bertanya tentang mereka padanya. Tentang siapa atau tepatnya apa mereka. Tentang mengapa aku harus menjauhi mereka. Tentang bagaimana dia tahu tentang orang-orang itu. Kutimangtimang, kubuai-buai pertanyaan

seperti aku kini kembali menyusuri risalahmu istirah dan ibadah di tamanmu atau kembali mengikutimu mengelilingi rumah berselimut hitam itu dan bersusah-susah sekadar mencium batu itu; — kau hanya pengantar tujuku hanya satu: Allah — Mei-Juni 2011

Aku Kendarai Cinta meski hanya berjalan kaki... tapi aku kendarai cinta saat menjemput undanganmu di dini hari, saat orangorang lelap dan jam besar itu masih menatap hanya dibalut dua lembar kain tanpa alas kaki, aku berlari-lari memburu panggilanmu berkeliling di rumahmu mengejar harapan di antara dua bukit itu “pergilah, pergi segala hasutan untukku kembali ke hutan-hutan enyah, enyahlah segala bujukan agar aku mengulang ke jalan berlubang.” sebab aku hanya punya cinta karena aku tahu datang padamu segala yang kunikmati bukan lagi empedu! 5 Mei 2011

Dari Tempat Asing semakin jauh untuk melupa... sepagi ini ada doa tiba

itu di ujung lidah. Agak lama. Namun, susunan kata-kata itu tiba-tiba beku, saat dia menyela buaianku; “Jangan bertanya apapun. Ikuti saja!” Kaget juga karena dia mampu membaca pikiranku. Dia menyeringai penuh rahasia. Matanya yang coklat abu-abu lusuh itu memandang lekat-lekat ke mataku. Aku bergidik. Pertanyaanku beralih kepadanya. Siapa lelaki ini sebenarnya. Otakku merekareka namun gagal. Aku seperti karang, berdiri membisu dan membeku di sampingnya yang sedang menerawang. Sekelilingku panas, padahal kabut-kabut tebal itu telah berhasil menutupi celah matahari untuk menyemburkan jarum-jarum panasnya. Semakin lama kudiam seperti ini, semakin panas saja rasanya. Menusuk-nusuk, mengupas-ngupas kulit. Membakar-bakar hingga gosong dan berasap-asap. Mendadak, aku seperti jagung rebus yang baru dikeluarkan dari panci rebusannya, menebar uap dan basah lengket. Kabut tak tembus pandang itu seperti pembatas dengan dunia lain. Seolah di atasnya ada bumi lain yang dihuni oleh manusia lain, atau alien (?). Aku perlahan mulai dirasuki kecurigaan yang diselipkan pria bermata abu-abu lusuh itu. Alien yang menyamar jadi manusia. Lalu perlahan menjarah bumi sedikit demi sedikit. Ah, tidak mungkin. Alien hanya ada dalam dongengdongeng jaman modern. Alien

tidak ada. Lantas, ada apa diatasnya? Aku mencoba berfikir. Sebuah kehidupan yang damai dan tentram. Dengan kicau burungburung di pagi hari. Pohonpohon menghijau. Dan orangorang yang sama tinggi, sama besar. Mereka berlarian, berlompatan dan tertawa-tawa. Perempuan-perempuan yang putih bersih. Lelaki yang rupawan. Siang hari yang hangat ngilu kuku. Malam yang berbulan dan dipenuhi bintangbintang berkelap-kelip, yang seolah bisa dijangkau dengan tangan biasa. Kendaraankendaraan tanpa kabut dan mampu terbang hingga tak meninggalkan ribut. Langitlangit yang menggantung kebiruan dengan awan-awan seputih susu dan selembut spon. Sesekali burung-burung bersayap lentur melintas di bawahnya. Amboy, angin segar mengisi ruang manapun yang kosong, melenakan. Dia membangunkan pengembaraanku dengan kutukannya, lagi. “Dasar alien brengsek!” Dia hanya berujar pendek-pendek, namun sarat. Tangannya mengepal erat. Mata menyala dengan bibir yang bergemeretak. Seolah dia siap meninju siapa saja yang lewat di depannya. Sesaat kemudian dia diam lagi dengan gigi yang berdecit-decit menahan geram. “Siapa?” Melompat jua pertanyaan itu keluar. Sesingkat tanyaku secepat itu pula tangannya melayang tepat di pipiku. Keras pukulannya, dan sakit. Aku bergeser beberapa langkah sebelum akhirnya jatuh hilang keseimbangan. “Mengapa?” kali ini aku bertanya, dalam hati. Aku tak mau pukulan kedua mendarat manis ke pipiku yang satunya lagi. “Mengapa kau memukulku?” Teriakku dengan sangat keras. Tentu saja masih dalam hati. Mataku menyembulkan pedang tajam berapi-api yang menghunus. Namun, dia tak peduli, seolah perbuatan yang baru saja dia lakukan adalah hal wajar yang dilakukan semua orang, seperti memukul lalat hijau besar yang berseliweran mengganggu pemandangan. Aku berdiri perlahan. Pinggulku perih karena terhenyak di atas tanah keras yang panas mengering dan dihimpit oleh berat tubuhku sendiri. Pipi kiriku agak sakit dan terasa lebam, memerah kemudian

berganti biru keungu-unguan. “Sudah kubilang, jangan bertanya apapun. Kau tak mendengarkan, heh?! Semua pertanyaan yang keluar dari mulutmu itu tak akan berarti apa-apa. Percuma saja. Lebih baik kau diam. Dan ikuti saja apa yang aku katakan. Semuanya tak akan pernah kau mengerti. Orang-orang brengsek itu memang tolol dengan membunuh diri sendiri secara perlahan. Sebenarnya mereka tahu, apa yang mereka lakukan akan merusak. Tapi, seperti orang dungu lainnya, kadang kencing kudapun mereka teguk dengan rasa bangga!” Seringai merendahkan tercipta di sudut bibir tipisnya. Seperti biasa, dia tak menatap padaku. Angkuh. Kokoh. Dan suka mengutuk. “Sudahlah, tak ada gunanya kau memikirkan hal itu. Toh, semuanya telah terjadi. Apa yang bisa kau lakukan. Mau membunuh mereka? Bagus sekali idemu, anak pintar. Seberapa banyak? Seberapa banyak yang bisa kau bunuh diam-diam, heh. Satu? Sepuluh? Seratus? Hahaha, kau seperti tak ingat saja semboyan zaman perjuangan dulu, patah tumbuh hilang berganti, bung! Mati satu tumbuh seribu. Ya, seperti itu! Cocok sekali.” Hahaha… Hahaha... Hahaha… Dasar orang gila. Sinting. Laknat. Idiot. Sedeng. Sableng. Sakit otak. Lalu berasap-asap berkabut keluar dari hidungnya, telinganya, mulutnya, matanya, permukaan kulitnya dan juga lubang anusnya. Mengepulngepul. Dia seperti orang-orang brengsek yang dikutukinya hari ini dan kemarin-kemarin di jalan-jalan aspal keras dan panas. Di tengah pasar yang berlumpur. Di keramaian kota yang berkabut. Kutukan-kutukan itu menjelma menjadi kabut yang lebih tebal dan lebih hitam. Menyergap ragaku dan masuk merasuki jiwaku. Mudah saja mereka menyelinap lewat hidung dan mulutku, dengan tarian gembira nan indah. Seluruh tubuhku sekarang dipenuhi kabut. “Di seluruh tubuhku, kau dengar alien, bahkan tak ada sedikit ruangpun dalam aliran darahku yang suci tanpa kabut. Dasar orang-orang terkutuk!” Ah, sepertinya aku telah bisa menjadi pengutuk yang baik. Dinihari di KotaKata, 060610

dari tempat asing tiap orang tak mengenal aku mengira-ngira doa itu untuk apa bagi siapa? dari tempat asing kau menuju kota lain betapa jauh langkah agar semakin melupa 20-04-11; 8:04

Di Puncak Bukit itu, Wahai... di padang terbentang seluas pasir terbang bukit-bukit menghitam dan terik-lebam aku mencarimu setelah tadi kuutarakan salam pada malam di langit parak bintang bagai hamparan perak aku masih mencarimu betapa pun hanya cahaya akulah kini si fakir yang menadah karena haus yang meminta padamu sebab lapar yang mengemis cintamu sebab tak ingin lagi terlontar jauh — berdepa-depa!— wahai, kau yang memiliki siul hingga burung-burung berdatangan wahai, kau yang memiliki kekuatan hingga kami mendatangimu : rebahkan aku di padang terbentang seluas pasir beterbangan di atas batu sekeras pualam - di puncak bukit itu, aku tengadah! wahai... 21/04/2011 ISBEDY STIAWAN ZS kelahiran Tanjungkarang-Lampung. Banyak menulis puisi, cerpen, dan esai dipelbagai media massa lokal dan nasional. Buku puisi terbarunya Taman di Bibirmu (Siger Publisher-Lamban Sastra, Maret 2011). Pada 31 April-8 Mei berada di Tanah Suci melaksanakan ibadah umroh, dan ini puisi-puisinya.


Panggung

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

17

MAKMUR, PENARI PIRING TUNANETRA

Menarilah Mun, Tegakkan Kepalamu… Laporan DELVI YANDRA Penggiat pada Teater Rumah Teduh

K

ETIKA tari tradisi mulai diklaim, terpinggirkan dan tergerus oleh modernitas, Makmur (49) tetap menghoyak kedai nasi goreng Pak Is dengan hentak Tari Piring yang membikin pengunjung berdecak kagum, terharu bahkan iba. Orang-orang menyebutnya Si Mun, penari piring yang memupuk mata pencaharian dari kedai ke kedai, dari pasar ke pasar. Jika tidak sedang lelah, usai adzan isya dia akan menari di kedai nasi goreng Pak Is. Terus menari dengan cuek. Paginya, dia akan menari lagi di sekitaran pedagang ikan di Pasar Senapelan. Demikianlah hidupnya. Jumat (10/6) malam yang cerah, kedai nasi goreng Pak Is yang terletak di depan toko arloji “Rado” di Jalan Nilam, Pekanbaru, ramai pembeli. Terlihat Tadon bergegas melayani pasangan muda-mudi yang baru saja turun dari motor. Tak jauh dari sana, beberapa anak Punk bercengkrama sambil bergolek-golek di depan pertokoan yang tutup. Misramolai Menghoyak Tiba-tiba tampak Makmur, dengan berpakaian adat minang lengkap sarawa galembong dan topi adat kerucut emas di kepalanya, sedang dituntun oleh seorang anak lelaki menuju kedai nasi goreng Pak Is. Tak lupa pula tas jinjing tersampir di bahunya dan tas pinggang untuk menyimpan uang hasil jerih payahnya. Dengan tongkat dan kedua telapak kakinya, Makmur meraba lokasi di mana dia hendak menari. Apabila sudah pas, barulah dia menggelar lapiknya. Melepas sendal jepit dan duduk di sana. Memang, tubuhnya masih gagah untuk menempuh jarak beberapa kilometer lagi. Tetapi sejak matanya tak dapat melihat akibat tersiram luluk (lumpur) saat terjatuh dari pematang di usia tiga tahun, kesulitan penglihatan menjadi bagian dari hayatnya. Kini dia menjadi penari piring amatir yang mengais rezeki dari iba pengunjung kedai nasi Pak Is. Usai menggelar lapik, Makmur meraba isi tasnya. Di dalamnya, berisi dua piring untuk menari, tape, kaset

Misramolai, buah damar, asbak, toples plastik untuk menampung uang, dua helai karung, dan Tamborin. Azan Isya berkumandang. Makmur menyalakan sebatang Surya dengan penuh khidmat. Dihisapnya dalam-dalam pangkal rokok yang mengepul, sejalan dengan suara adzan. Dia tidak peduli dengan kendaraan yang lalu lalang. Sebotol minuman mineral berukuran besar dan asbak menemani di sela-sela tariannya. “Mun, azan lah salasai. Mulai lah manari lai,” bisik Ujang (53) si Juru Parkir kepadanya. Makmur lekas merampungkan istirahatnya dengan hisapan Surya terakhir. Dia pun berdiri, memasang buah-buah damar kering di ujung jari tengah dan jari manisnya sekaligus mencengkeram piring dengan erat. Suara gesekan damar dan piring menyatu bagai lantunan yang harmonis. Malam kian tinggi. Makmur menyalakan tape yang dia rebahkan di dalam tasnya. Sendal jepit dia kenakan. Dengan kudakuda tertentu, dia mulai bergerak perlahan. Bukittinggi koto rang agam yo andam oi/ mandaki janjang ampek puluah/ babelok jalan ka malalak/ babelok jalan ka malalak... Suara khas Misramolai dari tape itu berseteru dengan suara kendaraan yang silih berganti lewat di sana. Makmur terus menari meski tak dapat melihat lagi. Dia tidak tahu reaksi orangorang yang menontonnya. Dia hanya menari. Tiba-tiba kaset tape tersendat-sendat. Makmur menghentikan tariannya dan meraba tombol tape. Suara Misramolai kembali melantun, dan Makmur lekas menari kembali. Suara piring berpadu dengan gemeretak buah damar. Gerak kaki dan tangannya selaras. Beberapa pengunjung yang melihat Makmur, sempat terhenti sejenak menyantap nasi goreng. Makmur belum mau berhenti menari sebelum habis satu rol kaset tape. Usai “Andam oi andam” dilanjutkan dengan “Dikijoknyo Den”. Tak dinyana, pengendara sepeda motor yang lewat pun sempat berhenti di pingir jalan untuk menyaksikan kelihaian penari piring amatir itu. “Tagak an

MAKMUR menyiapkan pertunjukan Tari Piring kapalo Mun, jongkok lai, dia nyalakan lagi sebatang jongkok...” sahut Tadon. Dan Surya dengan santai dan duduk Makmur pun dengan cekatan di lapiknya. Keping kaset menari sambil jongkok. Misramolai dia rewin. Sambil Wadah toples miliknya pun menikmati tiap hisapan rokok, mulai terisi beberapa lembar Makmur menyalakan “Patah uang ribuan dan recehan. Usai Bacinto”-nya Zalmon. satu rol kaset, Makmur pun Amnah (58) mengaku takberhenti dan melepaskan buah jub sekaligus terharu melihat damar di jari-jarinya dan apa yang dilakukan Makmur. menghembusnya. Lalu, Mak- “Saya terharu dan tersentuh mur meneguk segelas air putih melihat bapak itu. Dia benaryang telah dia sediakan sejak benar mengajarkan bagaimana tadi. “Urang langang Mun, tari tradisi minang, ya mungkin istirahat lah dulu,” bisik Ujang bapak itu orang Minang. Saya ke telinga Makmur. Berikutnya, kagum karena dia mau me-

ngamen, tidak mengemis seperti yang lainnya,” tukas ibu paruh baya itu. “Kalau kita bawa anak, dapat mengajarkan anak untuk menghargai tradisi.” Lain pula Elvi (24) yang datang bersama tiga teman sekantornya untuk menyantap nasi goreng Pak Is. Dia mengaku tarian yang dibawakan Makmur agak monoton. Meskipun demikian, Elvi terkesima dengan semangat Makmur. “Kasihan juga bapak itu sepertinya dia kecapean,” ujar Elvi sambil memandangi Makmur.

Sementara itu, Ujang yang sejak tahun 2001 menjadi Juru Parkir kerap membantu Makmur. “Kalau dia minta minum atau kopi, ya saya pesankan. Kadang-kadang dia juga minta dibelikan rokok,” tutur Ujang. Makmur akan menghoyak kedai nasi goreng Pak Is hingga pukul 12 malam. Setelah itu dia akan pulang dengan berpedoman pada terang lampu jalan dan tongkat yang senantiasa dia bawa. Kadang, ada orang berbaik hati mengantarnya pulang. Dari Pemanjat Kelapa sampai Penari Piring Setelah memutuskan untuk merantau ke Pekanbaru empat tahun silam, Makmur terpaksa berhenti menjadi pemanjat kelapa di kampungnya. Melihat Kota Pekanbaru yang pesat dan kondisi matanya yang buta, tak ada pilihan selain mengemis. “Dulu yo ambo manampuang sajo tapi kini lah manari piriang,” ujar Makmur yang berpindah profesi dari pengemis menjadi penari piring kepada Haluan. Dia mengaku berhenti menjadi pengemis karena beberapa rekannya cemburu melihat Makmur yang mendapat uang lebih banyak. “Dek bingik nyo siram lapiak ambo jo ayia kumuah. Si pincang jo Si Lumpuah acok mode tu, ndak tahan ambo lai dek mancari pitih Rp 25ribu sajo.” Makmur pun tak tahan dengan perlakuan pengemis lainnya. Uang dari hasil mengemis dia tabung untuk membeli seperangkat pakaian adat seharga Rp 250ribu di Bukittinggi. Berikut tape, tamborin, kaset dan tas perlengkapan yang dibeli di dekat rumah. Sementara itu, buah damar dan piring dia pesan dari Pasaman Timur. Akhirnya, dia pun beralih profesi. Kini, dengan menjadi penari piring, Makmur mampu mengumpulkan sekitar Rp 260ribu dalam satu malam. Hasil jerih payahnya itu kemudian dibagi dua dengan istrinya Si Dar yang tak mampu bekerja berat lagi karena patah tulang pinggang. Sudah lebih sepuluh dukun mengobati Si Dar, tapi apa daya. Istrinya tak dapat disembuhkan. “Ndak amuah nyo ambo baok ka dokter,” ungkap lelaki bersuku jambak ini. Mereka menetap di gubuk kecil di Jalan Karet, Pekanbaru. Selain Si Dar, Makmur juga tinggal satu atap bersama anak tirinya, dan menantu istrinya. Si Dar adalah istri ketiganya. Dua istri sebelumnya, Nurmiati

dan Martiani, menetap di Pasaman Timur. Sekali hari lebaran, Makmur akan pulang ke kampung halamannya membawa buah tangan satu setel pakaian untuk Ipit, anak dari istri pertamanya Nurmiati. “Anak ambo tu kini sikola kelas 4 SD,” ungkap dia menahan rindu. Makmur mengaku di usia 25 tahun dia pernah belajar Tari Piring di Balairung (pondok) di kampungnya bersama 11 orang lainnya. Dengan biaya latihan Rp 15ribu per bulan, Makmur pun mempelajari tari sekenanya. Mata yang buta tak mematahkan semangatnya untuk menari. Sampai akhirnya mereka membubarkan diri karena ada perpecahan antar anggota. Meski telah menari piring, pengemis lainnya kerap mengganggu. Beberapa kali juga mereka suka mengecilkan suara tape milik Makmur. Tetapi ketabahan Makmur lebih dari itu. Kerinduannya dengan kampung halaman dimanifestasikan lewat tari tradisi. Dia berharap, esok atau lusa dapat kembali pulang dengan membawa buah tangan untuk anak semata wayangnya itu. Tari Musim Panen Tari Piring merupakan tari tradisi masyarakat Minangkabau yang menggambarkan rasa kegembiraan dan rasa syukur masyarakat ketika musim panen tiba, di mana para muda mudi mengayunkan gerak langkah dengan menunjukkan kebolehan mereka dalam mempermainkan piring yang ada di tangan mereka. Namun kini tarian tersebut lebih sering digelar pada perayaan pernikahan. Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang, di mana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadang piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka hempaskan ke permukaan tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang. Kesenian tari piring ini dilakukan secara berpasangan maupun secara berkelompok dengan beragam gerakan yang dilakukan dengan cepat, dinamis serta diselingi bunyi piring yang berdenting, gerakan yang enerjik, bersemangat, atraktif, dinamis, serta gerak tari yang tidak monoton sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton Tari Piring.

PERTUNJUKAN AN EXPERIENCE

Identitas Tubuh-tubuh dan Pendistorsian Makna Oleh AFRIZAL HARUN

Pekerja Teater dan Pengajar di ISI Padang Panjang

PERJALANAN tubuh memasuki ruang-ruang gerak dari atmosfir tari yang terus menerus bergerak seperti detak waktu melesat tanpa jeda atau perlahan seperti diam. Perjalanan tubuh pada distorsi ruang-ruang. Pada keringat penari, pada tegur sapa, mata, telinga dan hati. Proses menemukan keindahan, pergulatan keyakinan mengarungi kesederhanaan tubuh-tubuh yang bertemu, hingga pada akhirnya kosong. an Experience adalah kekosongan itu, perjalanan menjadi sunyi diriuh keramaian. Sebuah pengalaman tubuh yang penuh makna yang terus menerus harus dimaknai dan diamini dari tradisi tubuh dengan fenomena gerak yang berkembang”. Sinopsis Tari an Experience, koreografer Tyaz De Nio Cahaya panggung dan penonton dibuat remang, tubuh keseharian melintas menuju ruang silih berganti, tak ada kebisingan yang ingin memekakkan selaput gendang telinga, hanya bisik-bisik sepertinya ingin bertanya tentang apa, siapa, di mana

mungkin saja entah. Tubuh-tubuh mencari kursinya sendiri-sendiri, berdua atau bahkan berlima, tubuh-tubuh terlihat berjejer atau bahkan bersendiri menuju tepi, ia tidak ingin adanya relasi karena tubuh ini ingin menyendiri. Tubuh-tubuh yang lain terlihat hening seraya menatap sepi walaupun terkadang iapun mencoba menyapa tubuhnya sendiri atau bahkan menyapa tubuh-tubuh yang berada di sisi, tetapi entah tubuh siapa? Walaupun terkadang ia ingat, tetapi entah di mana? Ia tidak lagi melanjutkan interaksi ini karena mata telah tertuju pada titik tubuh-tubuh lain yang terlihat diam di tengah panggung. Tubuh mulai teralienasi, ruang telah dipenuhi oleh tubuh-tubuh yang tidak diketahui identitasnya apa, siapa dan di mana. Tubuh-tubuh telah menjadi pemaknaan yang metafor, karena ia memiliki dimensi yang multitafsir. Hanya beberapa tubuh-tubuh yang saling mengenal satu sama lain mencoba memperlihatkan daya ekspresi, pergulatan gestur,

tipikal keseharian yang sering mereka lakukan tatkala sedang berinteraksi. Begitulah, ketika mata menyaksikan peristiwa tubuh di luar dirinya, ia melahirkan berbagai macam penafsiran, interpretasi, dan imajinasi. Sebelum pertunjukan dimulai, sepasang mata ini tetap saja terus memperhatikan tipikal tubuhtubuh yang berada di luar dirinya. Tepat di tengah panggung yang sedikit gelap, mata dihadapkan pada situasi tubuhtubuh yang statis, tubuh yang diam barangkali saja memiliki makna, namun saya tidak ingin mencari maknanya apa. Hanya menguras pikiran saja. Anggap saja, diam itu juga memiliki makna. Tidak berapa lama, seorang penari perempuan muncul dari wing kanan bagian belakang menuju wing kiri dibantu dengan pencahayaan spotlight. Ia bergerak mengikuti ritme dan irama tubuhnya. Ketika dipaksa untuk menelusuri lorong waktu yang panjang dan sepi, terkadang tubuhnya menolak, tubuhnya ingin kembali pada tempat semula ketika ia tidak ingin pergi, pola gestur dan teknik tubuh merepresentasikan penolakan tersebut. Walaupun terkadang elemen tubuh yang lain justru ingin menuju lorong waktu tersebut, tubuhnya mengalami perdebatan, tubuhnya kehilangan kesepakatan, tubuhnya telah terdistorsi, sampai pada akhirnya tetap ada yang harus dikalahkan. Akhirnya perempuan itu menembus lorong waktu menuju entah, tetapi untuk apa? Sesaat, terasa senyap. Lampu wing kanan bagian belakangpun dimatikan. Tubuh-tubuh ditengah panggung masih saja diam dan statis. Kemudian satu persatu, tubuh mereka mulai menampakkan reaksinya. Layaknya sebuah proses metamorfosa masing-masing kom-

ponen tubuh-tubuh mereka mulai digerakkan dan bermetamorfosis. Ada yang memulainya dengan cara menggeliat, menggerakkan jemari, menggerakan kaki, dan juga ada yang memulainya dengan menggerakkan kepala secara perlahan. Layaknya sebuah proses kelahiran, tubuh-tubuh mulai mencari identitasnya masingmasing. Tubuh-tubuh terkadang mencari identitasnya sendiri-sendiri, terkadang rampak, berputar, berguling, berdiri, terjatuh, berjalan, berlari, namun tetap tidak menemukan apa-apa. Gerak tubuh yang energik, tubuh yang akrobatik, tubuh yang teatrikal, pola lantai yang tertata dengan rapih layaknya ilmu koreografi yang memang sudah dipahami namun tetap saja terlihat sebuah tatapan yang kosong, tanpa ekspresi, datar (flat), sehingga sempat terfikir apakah ini identitas yang sedang mereka cari? Pencahayaan terlihat rapih dalam menyikapi warna dan garis cahaya, transisi-transisi peristiwa tubuh yang berkorelasi dengan pencahayaan panggung menunjukkan adanya benang merah yang muncul secara konseptual. Tubuhtubuh bergerak menuju titik cahaya, terkadang tubuh-tubuh juga kehilangan titik cahayanya sendiri. Pada saat tertentu musik terasa memberikan kekuatan terhadap gestikulasi tubuh, irama dan ritme tubuh. Penataan musik dalam karya tari ini terkadang memiliki posisi sebagai ilustrasi musik, namun dalam posisi yang lain tubuh-tubuhpun disetrum oleh berbagai efek bunyi dan vokal pemusik. Kehadiran pencahayaan panggung dan musik terasa mempertegas kekuatan dari karya ini. Tubuh-tubuh senantiasa terus bergerak. Tubuh-tubuh yang memiliki jenis kelamin ini (tiga perempuan dan satu

laki-laki), mulai gelisah dan ingin pergi. Mereka menatap ke segala arah, ke mana ia akan pergi. Akhirnyal, tubuh-tubuh perempuan pergi menuju entah, mungkin saja kosong. Tinggal tubuh laki-laki yang berada pada titik cahaya, ia dipenjara oleh cahaya, ia tidak bisa lagi bergerak secara merdeka, tubuh laki-laki itu bergerak layaknya sebuah prosesi menuju kematian, ia bergerak dengan pendistorsian tubuh yang pada akhirnya terlihat mengecil, mengecil, dan mengecil. Lelaki itu melakukan gerakan-gerakan kecil, cahaya berusaha mengikuti irama gerakan tubuh tersebut, sampai pada akhirnya lampu fade out. Begitulah gambaran struktur puitik dari pertunjukan tari berjudul an Experience, koreografer Tyaz De Nio pada hari Rabu, tanggal 15 Juni 2011 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah-Surakarta pukul 20.00 Wib. Karya tari ini didukung oleh para penari yaitu Tyaz De Nio, Retno ‘Eno’ Sulistyorini, Astri Kusuma Wardani, Dewi Galuh Sintosari dan Danang Pamungkas. Penata Cahaya Tria Vita, Penata Musik Rudy Sulistanto dengan pemusik Rudy Sulistanto, Misbach Bilok dan Alam Wardhana. Tubuh Personal-Publik Fenomena tubuh sebagai simbol personal atau simbol yang bersifat publik telah menjadi diskursus dalam kebudayaan di Eropa selama hampir ratusan tahun. Diskursus tentang tubuh ini merupakan suatu proses interpretasi terhadap objek material tubuh dan mencari pemaknaan terhadap hakekat tentang ‘ada’. Tubuh merupakan sebuah organisme fisik manusia yang memiliki aspek ‘antropologi biologis’. Nietzsche mengungkap perso-

alan tubuh dalam perspektif ‘ada’ (eksistensialisme) dengan menjelaskan bahwa “tubuh adalah kita sendiri”. Gading J Sainipar mengutip pemikiran Louis Leahy menjelaskan bahwa keberadaan tubuh merupakan sebuah refleksi pada kenyataan keberadaan manusia. Manusia ‘ada’ dan menjadi ‘ada’, dalam arti tertentu menunjukkan manusia pernah ‘tidak ada’. Hal dibutuhkan sebuh kesadaran, bahwa ketika manusia sadar akan keberadaan dirinya, ia semakin mampu menjadi penanggung jawab atas gerakan dan proses yang menempatkannya dalam kenyataan hidup. Tubuh abad 21 berada pada mekanisme virtualitas, individualistis, dunia imajinasi, realitas kongkrit yang kehilangan batas pemisah dan cenderung paradoks. Fenomena tubuh telah menjadi mainstream ideologi kapitalisme yang diwujudkan melalui ruangruang teknologi, industri, komunikasi, manusia urban, lifestyle, konsumeristik, dan lainlain. Tubuh telah kehilangan identitas kultural karena begitu banyak ia mengadopsi fenomena tubuh impor. Prinsip keterasingan yang dialami oleh tubuh kultural ini,

mengakibatkan muncul berbagai bentuk pendistorsian tubuh secara estetis. Suatu hal yang terlihat janggal, namun begitulah hegemoni estetika tubuh barat yang mengalami proses pendistorsian terhadap tubuh-tubuh kultural masyarakat Indonesia hari ini. Pada prinsipnya, tubuh terus mengalami pergulatan makna untuk menemukan hakekat tentang ‘ada’, ia terus bergerak menuju ruang sempit, lorong gelap, berputar pada detak waktu secara dialektis. Walaupun hakekat ‘ada’ yang sebenarnya ingin dicapai adalah ‘kosong’. Suatu pergulatan kreatif yang dilakukan oleh Tyaz De Nio dalam karya tari berjudul an Experience, sehingga karya ini memiliki pergulatan penafsiran simbolik yang arbitrer. Tidak ada ketentuan baku dalam menemukan apa yang ingin disampaikan oleh karya ini, walaupun pada dasarnya apa yang dilakukan oleh Tyaz De Nio merupakan sebuah pengalaman estetika personal yang selama ini terpendam. Sebagai penari dan koreografer, ia sering terlibat sebagai penari dengan tokoh tari terkenal seperti Sardono W Kusumo, Martinus Miroto, Mugiyono Kasido dan lain-lain.


18

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

nInfiniti G37S Coupe Masuk

Yamaha Scorpio Z, Bukan Supermoto Biasa

Pasar Mobil Premium Indonesia Bergairah

SEBUAH Yamaha Scorpio yang diubah dengan konsep supermoto, pastilah bukan sesuatu yang baru dan aneh lagi. Terlebih sudah begitu banyak yang memilih kalajengking Yamaha ini sebagai bahan untuk motor seperti ini. Karena sudah jamak, sang modifikator sekarang coba membuat beda. Bukan mengikuti lazimnya. Hal paling sering dilakukan adalah menempelkan bodi SE atau supermoto dari luar, misalnya KTM. “Tapi, kami tidak mau seperti itu, sengaja dibuat pakai bodi berbeda,” kata Topo Goedhel Atmodjo dari Tauco Custom (TC) yang kali ini menggarap motor kepunyaan Bima Darmanto ini. Topo dengan jujur menjelaskan bahwa secara garis besar pastilah masih mengikuti desain motor pabrikan. “Terinspirasi Yamaha Tenere,” ujarnya jujur. Secara bentuk, Topo memang memberikan tampilan besar di beberapa bagian. Alasan fungsi katanya lebih diutamakan. Misalnya saja desain tangki yang lebih besar dibandingkan Special Engine atau SE umumnya. “Tangki ini melebihi ukuran biasa SE karena supaya aman saat jalan jauh. Kapasitasnya sekarang muat sampai 12 liter bensin,” tutur

MASUKNYA Infiniti, membuat pasar mobil premium di Indonesia semakin semarak. Namun ini menjadi tugas berat bagi pabrikan mobil asal Jepang tersebut untuk merebut hati konsumen pecinta mobil mewah. Soalnya nama Infiniti masih asing di telinga kalangan orang berduit Indonesia, tidak seperti BMW, MercedesBenz dan Porsche. Terlepas dari itu, biarkan waktu menjawab kehandalan Infiniti merebut hati para pecintanya. Apalagi model G37S coupe cukup sporty dengan konsep yang mementingkan aerodinamis ke dalam sebuah sedan coupe. Dari eksterior, kita disajikan aksen grille yang sangat maskulin dengan konsep elegan yang melebar ke samping. Konsep tersebut sepertinya untuk melancarkan aliran udara ke mesin kapasitas 3.700 cc. Wujud luar Infiniti G37S coupe semakin ciamik dengan pelek berpalang 10 dengan ukuran 19 inci di empat rodanya. Jika Anda ingin merasakan semilir angir di kepala, tinggal buka saja sunroof dengan menekan tombol di dekat kaca spion di dalam mobil. Remote kunci pun ditekan, penyalur rasa penasaran dengan sedan coupe satu ini. Uniknya begitu gagang pintu ditarik, kaca pengemudi dan penumpang turun sekitar 2 cm. Tujuannya adalah untuk mencegah kaca terkena karet pintu mobil ketika pintu terbuka. Jadi membuka pintu mobil, kaca lebih aman. Sebelum masuk kabin, sepertinya kita harus membahas kontruksi kedua pintu mobil tersebut. Karena untuk memasuki kabin G37S tidaklah mudah. Bahkan untuk penumpang memiliki tinggi 168 cm pun terasa agak sempit. Sedangkan atapnya, begitu pun sampai ke kabin penumpang atap mobil sangat dekat dengan kepala. Terlepas dari itu, kursi pengemudi dan penumpang sangat nyaman. Kursi depan Infiniti G37S memeluk erat punggung penumpangnya. Konsep itu sangat mendukung mobil yang suka berlari kencang. Infiniti G37S sanggup menampung empat orang penumpang. Di bagian kursi belakang terdapat cup holder di bagian tengahnya, jadi bagi Anda yang menyertakan anak-anak tidak usah resah ketika hendak menaruh minuman. Selain itu, desain konsole juga cukup mengagumkan. Untuk ukuran mobil mewah, desainnya memang tidak terlalu wah, namun sangat menarik perhatian. Infiniti seperti menyuguhkan keanggunan dalam sebuah sedan coupe. Fitur yang tersemat pada mobil ini tergolong biasa, seperti mobil mewah kebanyakan. Tengok saja layar besar (untuk pengatur audio dan mencari data konsumsi BBM), Cruise control, pengatur audio di setir dan sun roof yang bisa diaktifkan dengan dua mode. Smart key pun dicolokkan ke bagian bawah kemudi, start-stop pun ditekan. Infiniti G37S yang dilepas dengan banderol Rp1,2 miliar itu, juga dilengkapi dengan fitur voice command. Cara menggunakannya cukup mudah. Tinggal sambungkan bluetooth handphone dan milik Infiniti G37S. Visibilitas kendaraan ke luar pun sangat luas. Bagi Anda yang baru pertama kali mencicipinya, sepertinya harus berhati-hati. Soalnya pandangan ke depan bawah tidak terlihat akibat konsep engine hood yang terlanjur besar. Saat gas ditekan, mesin dengan kapasitas 3.700 cc dengan tenaga 330 hp pada putaran 7.000 rpm dan torsi 270 lb-ft pada 5.200 rpm sangat memberikan kejutan. Mesin sangat responsif. Perpindahan gigi sangat halus. Dalam uji coba 0-100 km/jam hanya butuh waktu 7,26 detik.

VW AQUA, MOBIL SEGALA MEDAN DESAINER wanita berusia muda dari China, Zhang Yuhan mendesain sebuah mobil VW yang bisa menembus segala medan. Jalanan aspal sudah pasti bisa, bahkan pasir dan es pun bisa dilalui oleh mobil ini dengan mulusnya. Yuhan menyebut mobil buatannya ini dengan nama VW Aqua. Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (15/6/2011) konsepnya seperti sebuah hovercraft yang bisa mengambang. Mobil berdesain seperti mobil sport ini memiliki empat baling-baling bertenaga besar di bagian belakang. Dan untuk mengangkat mobil ke atas, ada airbag khusus di bagian bawah. Jendela mobilnya memiliki ukuran yang cukup lebar sehingga pengendara dan penumpang bisa menikmati pemandangan yang indah dan menakjubkan ketika mobil memasuki perairan atau laut. Namun karena didesain bisa menaklukkan segala medan, kendaraan ini tidak bisa ngebut, hanya memiliki kecepatan maksimalnya

LOWONGAN PEKERJAAN Sebuah perusahaan distribusi komputer AXIOO INDONESIA , membuka kesempatan lowongan kerja untuk posisi : SALES AND KOORDINATOR ? ? ? ? ?

Pria / Wanita, D3 / S1 Semua Jurusan Memiliki pengetahuan / pemahaman dalam bidang IT Mampu bekerja dengan team Mempunyai semangat yang tinggi Penempatan : JAMBI, BANDAR LAMPUNG dan PALEMBANG FASILITAS YANG DI DAPAT

? ? ? ?

Gaji Tetap Mes Tempat Tinggal Bonus Setelah Karyawan Tetap Asuransi Kesehatan

LOWONGAN ASISTEN AGRONOMI (AP) Pendidikan S1 dari :

Falkutas Pertanian Jurusan: Argonomi / Budidaya Pertanian, Hama Penyakit Tanaman, Ilmu Tanah, Sosial Ekonomi Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan: Teknik Pertanian dan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Kehutanan Jurusan : Budidaya Hutan, Konservasi Sumber Daya Hutan, Manajemen Hutan Fakultas MIPA Jurusan : Biologi Laki-laki, Belum Menikah, Usia Max 27th IPK Minimal 2,75 Tidak buta warna, Sehat Jasmani & Rohani Bersedia menjalani ikatan dinas dan penempatan di seluruh wilayah operasional perusahaan (Kalimantan,Riau) Jika Anda merasa sesuai untuk memenuhi persyaratan diatas, silahkan masukan Surat Lamaran lengkap beserta CV Anda, ke :

Kirimkan Surat Lamaran

PT. CILIANDRA PERKASA ( First Resources Ltd )

via POS ke IT-Clinic AXIOO

Jl. Batanghari No. 11 Komp. GOR Agus Salim Padang

Jl. Juanda No. 21 Padang

d/a Yayasan Alumni Fakultas Pertanian Andalas - Padang

PALING LAMBAT PENDAFTARAN 20 JUNI 2011 pelamar yang memenuhi persyaratan yang akan di undang *Hanya mengikuti seleksi amplop. *Tuliskan Kode Posisi AP di sebelah kiriMuhardika : 081363377137 CONTACT PER

SON

DATA MODIFIKASI Ban depan Ban belakang Pelek depan Pelek belakang Sok depan Knalpot

sekitar 100 km per jam. Tetapi motornya sudah ramah lingkungan karena menggunakan sel hidrogen sehingga tidak menghasilkan emisi sama sekali. Vw Aqua memiliki dua motor dengan fungsi berbeda. Motor pertama berfungsi mengangkat mobil ke udara. Sementara motor lainnya berfungsi untuk mengontrol laju arah kendaraan. “Tidak ada transportasi yang lebih baik selain menggunakan kendaraan yang bisa mengapung di udara. Karena kendaraan itu bisa melaju sama baiknya di daratan, air atau es,” ujar Yuhan yang merupakan jebolan desain mekanik dari Universitas Xihua ini. Dan berkat desain yang unik ini, Yuhan memenangkan kontes ‘Chinese Off Road Vehicle’ yang diadakan VW di China. “Saya harap Aqua bisa menjadi mobil super terjangkau yang bisa dipakai publik suatu saat nanti,” ujarnya. Wah, kira-kira VW mau tidak ya membuat mobil seperti ini?.***

Sebuah perusahan yang sedang berkembang di bidang perkebunan dan teknologi pengolahan kelapa sawit, membutuhkan tenaga profesional yang menyukai alam, tantangan dan bermotivasi tinggi untuk posisi :

Iryadi : 081363569777 Harman Indrawan : 075140462

KESEMPATAN KERJA KE LUAR NEGERI Dibutuhkan segera Tenaga Kerja Indonesia sebanyak 100 orang WANITA sebagai OPERATOR ELEKTRONIK & PRODUKSI di Malaysia. CARSEM (M) SDN BHD Gaji Pokok Tunj Shift Tunj Shift Mlm Tunj Kedatangan

: RM 550/bl : RM 4/hr : RM 8/hr : RM 40/bl

Lokasi : Nilai Tunj Kerajinan : RM 100/mgg Over Time Levy Free Bonus

SONI EMECS (M) SDN BHD Lokasi : Bangi Selangor / KL : RM 500/bl Tunj Shift Sore : RM 50 / bl : RM 2-3/hr : RM 6 / hr Levy Free : RM 3 / hr Over Time Bonus ALPS ELECTRIC (M) SDN BHD Lokasi : N. Sembilan Gaji Pokok : RM 430/bl Over Time Tunj Kedatangan : RM 30/ bl : RM 130.2/bl Tunj Kdtngan Full : RM 20/bl Saturday OT Tunj Shift Mlm : RM 70/bl : RM 66.2/bl Tunj Makan : RM 42/bl Levy Free Bonus PENDAFTARAN SETIAP HARI KERJA Persyaratan Administrasi : 1. Umur 18 s/d 30 Tahun 2. Pendidikan min. SLTP / SLTA Sederajat 3. KTP, Ijazah, KK, dan Pas Photo MU TANPA TE 4. Kartu AK1 dari Depnaker DUGA Gaji Pokok Tunj Kedatangan Tunj Shift Mlm Tunj Shift Pagi

INFORMASI DAN PENDAFTARAN HUBUNGI :

PT. DIAN YOGYA PERDANA Kantor Cabang Sumatera Barat Jl. Gunung Semeru III No. 4 Gunung Pangilun Padang (Samping SMA 3) Telp. (0751) 447296 Fax. (0751) 7057057 email : dyp_padang@yahoo.com Contact Person :

Bu Ned Pak Edi

ayah satu anak ini. Begitu juga dalam pemilihan lampu depan. Diambil dari Honda New MegaPro. Jika umumnya orang memilih menggunakan lampu KLX 150 yang imut, juragan TC ini malah pakai ekstra besar seperti ini. “Sekali lagi pertimbangan yang pertama dan utama adalah fungsi, jadi dengan alasan itulah motor ini dibuat. Harmonisasi bisa disesuaikan belakangan,” ucapnya. Lantas untuk urusan bodi semuanya dibuat ulang. Tidak hanya bodi yang baru, tapi sub frame juga ikut dirombak dan disesuaikannya. Bodi menggunakan pelat. Posisi jok diperhatikan buat si rider dan boncenger. “Karena jangan sampai jadi egois, hanya memikirkan posisi duduk si joki,” jelasnya beralasan. Meski terkesan motor ‘gahar’ tapi bagi Topo beberapa detail tetap perlu diperhatikan. Jangan sampai meninggalkan beberapa aturan yang hukumnya wajib. Misal penggunaan stop lamp dari Minerva. “Selain fungsi, desain melebar cocok dengan bentuk buritan yang dibuat,” tambahnya. Biar lebih sip, kelir yang digunakan merah dan oranye. Alasannya simpel saja yaitu supaya tidak perlu mengganti STNK.***

: 085263216325 : 081363213339

Ingat Pilihan Anda Jaminan Masa Depan Yg Lebih Baik

: : : : : :

Battlax 110/70-17 Battlax 150/60-17 Custom 2,5x17 inci Custom 5,5x17 inci YZ85 Kwangen

Honda Uji Coba Skuter Listrik EV-neo ke Eropa HONDA makin agresif dengan skuter listrik EVneo. Setelah dipasarkan dan disewakan di Jepang, lalu membawanya sebagai motor paddock tim Repsol Honda di MotoGP. Kini Honda akan mulai mengenalkan EV-neo ke tanah Eropa. Perkenalan pertamanya berlangsung di Barcelona, dimana Honda melakukan program demonstrasi bersama pemerintah kota. Sebanyak 18 unit EV-neo akan dites dalam periode satu tahun. Selain pemerintah kota, Honda juga menggandeng Montesa Honda dan RACC, Spain’s leading Automobile Club untuk mengumpulkan sejumlah data dalam penggunaan sehari-hari. Data ini nantinya akan dijadikan masukan sebelum EV-neo

diproduksi masal. Pengenalan dan uji coba itu dilakukan untuk memastikan, skuter listrik dengan motor 2,8 KW dan baterai lithium ionnya sudah cukup layak digunakan seharihari. Begitu juga dengan jangkauannya yang mencapai 34 kilometer dalam kondisi baterai penuh dan kecepatan 30 km/jam sudah bisa diterima masyarak Eropa. “Kami sangat senang bisa membawa teknologi Honda EV-neo ke Eropa untuk pertama kalinya. Pengujian EV-neo di Eropa merupakan langkah penting dalam pengembangan electric vehicle,” ungkap Yukitoshi Fujisaka, President of Montesa Honda, ATPM Honda di Spanyol.***


Rumah

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

19

KEDIAMAN H IRWANDI SAG, MM

Hunian Nyaman tak Harus Ekslusif

ANGIN siang menerobos dengan mudah ke dalam rumah dua lantai dengan warna dominan pink muda atau thistle bergaya klasik di Jalan Semangka J6 Wisma Indah 2 Lapai. Meski halaman rumah dipenuhi tanaman pelindung, namun hal itu tak sedikitpun mengganggu masuknya sang pembawa kesejukan. Dua pilar utama yang menyangga bagian depan rumah dengan rona yang sama terlihat gagah menyokong rumah induk yang berdiri megah di atas tanah seluas 315 M2 tersebut. H Irwandi SAg, MM selaku pemilik, kepada Haluan menyebutkan, baginya rumah tak sekadar tempat berteduh. Namun rumah adalah tempatnya memulai aktivitas. Dan dari rumah pula, ribuan inspirasi dan kreasi bergelayut untuk direalisasikan dalam kehidupan nyata. “Meski tak begitu besar, namun saya merasa nyaman menempatinya. Bahkan hampir sebagian besar waktu saya dihabiskan di sini,” kata pria yang berasal dari Kubang Kabupaten Limapuluh Kota ini memulai pembicaraan. Bagi suami dari Hj Safinah SPd ini, kualitas rumah tak ditentukan dari besar dan mewahnya sebuah hunian, namun lebih ditentukan oleh kenyamanan dari penghuni untuk menempatinya. Mengacu pada filosopi tersebut, Irwandi juga melengkapi rumahnya dengan sebuah kolam mungil di pojok ruang keluarganya. Suara air

H IRWANDI SAG, MM

yang berada persis di bawah ruang kerjanya, ternyata melahirkan sebuah semangat baru baginya untuk melahirkan ideide baru untuk mengembangkan usaha Martabak Bandung Ratulangi (MBR) grup yang telah dikelolanya sejak 10 April 1995 silam. Rumah yang ditempatinya saat ini, ternyata tak dibeli Pak Haji yang oleh warganya disapa Pak RT ini secara utuh. Namun direnovasinya sesuai dengan keinginannya sendiri yang muncul dari hobbynya membaca buku-buku dan majalahmajalah serta tabloid tentang rumah. “Dan beginilah jadinya. Kalau ditanya model apa, saya tidak bisa menjawabnya karena memang saya tidak mengetahuinya,” kata Irwandi polos. Berkunjung ke kediaman H Irwandi memang menyenangkan, dengan pintu dan jendela serta dinding ruang yang

tinggi, memungkinkan udara segar selalu hadir setiap saat. Apalagi di ruang tengah tempat aktivitas seluruh anggota keluarga dilangsungkan, plafon lantai dasarnya justru berada di bawah atap atap persis di plafon lantai dua. Kombinasi warna pink muda dipandu warna putih untuk setiap kunsen yang ada, membuat kesan lembut selalu mencuat. Meskipun sekat antara ruang tamu dan ruang keluarga berupa pilar batu yang telah diolah dengan warna hitam sangat kontras, namun justru melahirkan sebuah kombinasi yang cukup enak dipandang mata. Meski mengaku hanya diilhami dari referensi yang dibacanya, namun kemampuan H Irwandi menata ruang cukup pantas diacungi jempol. Penempatan kamar di lantai dasar yang saling berhadapan memunculkan kesan kalau estetika tempat sangat menjadi perhatian. Beranjak ke lantai dua, sebuah tangga berbentuk huruf L menanti untuk diinjak. Tapakan demi tapakan anak tangga dengan warna yang juga kontras dengan dinding dan gorden rumah, menambah suasana tenteram semakin terasa. Plafon rumah dari lambersering berwarna kulit terang atau peru, juga turut mendukung keindahan interior rumah. Apalagi, lampu ruangan yang dipasang adalah lampu hemat energi berwarna putih susu.

Sumber Inspirasi Rumah yang ditinggali keluarga Irwandi memang cukup mampu melahirkan suasana yang nyaman, segar dan sehat. Selain udara yang mengalir dari kisi-kisi kunsen yang berdiri tegak dengan ketinggian yang cukup maksimal, juga datang dari tanaman pelindung yang tumbuh subur di depannya. Suara merdu yang sesekali terdengar dari kicauan burung yang hinggap di pohon mangga,

jambu bol ataupun palem yang tumbuh berjajar di pekarangan rumah, semakin mampu menghadirkan suasana alam. Namun hal itu tak sedikitpun membuat H Irwandi dan seluruh anggota keluarganya jenuh. Malah kicauan burung dengan ditingkah hembusan angin serta gemericik air dari kolam kecil di ruang tengah semakin mampu menghadirkan simfoni alam di sana. “Inilah yang membuat saya

nyaman di dalam rumah. Meski berada di kota besar, namun kombinasi alam yang hadir di rumah membuat saya bagaikan berada di alam terbuka,” katanya tertawa lepas. Selain membuatnya merasa nyaman, suasana rumahnya pun melahirkan ribuan ide dan inspirasi yang bisa mengiring perjalanan hidupnya menjadi lebih bermakna. Dari kamar kerja berukuran sedang di lantai dua rumahnya

yang setiap hari tertimpa sinar matahari pagi, Irwandi telah mampu mengembangkan bisnis yang dikelolanya menjadi lebih besar. Tak hanya bisnis makanan ringan dengan merek dagang MBR grup, Irwandi pun sukses dengan bisnis laundry. Malah dalam waktu dekat, lembaga pelatihan dengan nama Indonesia Bisnis Training Center akan dibukanya secara resmi. Dan semuanya kata Irwandi bermula dari rumah.***

Cara Pasang Keramik Dinding

Keramik Khusus Dinding DINDING rumah, kini tidak hanya berperan sebagai pemisah antar ruang. Suasana berbeda dapat ditampilkan dengan menampilkan motifmotif menarik pada dinding. Motif dinding tidak hanya bisa Anda dapatkan dengan memasang wallpaper pada dinding, tetapi kini keramik juga memiliki berbagai motif yang tidak kalah dengan wallpaper. Dengan berbagai motif dan teknik pemasangan yang baik, keramik dapat memberi aksen yang menarik pada dinding ruangan di rumah Anda. Keramik yang digunakan untuk melapisi dinding ber-

beda dengan keramik lantai. Karena tidak digunakan untuk menopang benda yang berat seperti keramik lantai, keramik dinding lebih tipis dibandingkan dengan keramik lantai. Keramik dinding yang tidak tebal juga memudahkan agar keramik mudah menempel pada dinding dan tidak mudah lepas akibat terlalu berat. Hal ini mengingat keramik tidak dipasang di bawah, melainkan akan dipasang pada bagian atas yang akan sangat dipengaruhi gaya gravitasi. Pada umumnya, dinding keramik diaplikasikan pada dinding kamar mandi atau

dapur. Namun, kini motif yang beragam membuat keramik tampil indah dan mampu menghiasi dinding layaknya wallpaper. Tidak hanya berbagai aneka warna yang menarik, motif keramik dinding juga semakin beragam, bahkan Anda dapat menyesuaikannya dengan berbagai pilihan tema keramik. Anda dapat menemui keramik dengan motif kayu, tanaman, poladot atau motif lain. Inilah yang membuat kehadirannya tidak lagi terasa monoton dan semakin banyak dipilih di samping berbagai kelebihan yang dimilikinya.

Kelebihan Keramik Dinding

WALAU pemasangan keramik dinding terkesan sederhana, namun sesungguhnya dibutuhkan trik dan cara khusus agar keramik yang dipasang tidak melorot setelah proses pemasangan selesai. Agar pemasangannya tidak bermasalah, tak ada salahnya jika anda mengikuti urutan kerja di bawah ini : 1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang cukup 2. Bahan-bahan ditempatkan dekat pekerjaan pemasangan 3. Siapkan / bersihkan lokasi pekerjaan 4. Pilih seluruh keramik yang akan dipasang , sehingga ukurannya sama dan tidak ada yang cacat (harus baik) 5. Rendamlah keramik yang akan dipasang agar jenuh kerja 6. Periksa dan siapkan saluransaluran instalasi yang harus tertanam dibelakang tegel keramik dengan benar 7. Ayaklah pasir yang akan dipakai untuk spesi 8. Siapkan lampu penerangan untuk kemudahan pemasangan. Setelah melaksanakan urutan dan tata kerja di atas, Anda pun perlu mengikuti rankaian kerja berikutnya sebelum pemasangan dilakukan. Pelaksanaan pasang keramik dinding 1.Patokan Ukuran * Buat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +_ 1 m untuk penentuan peil ketinggian * Buatlah lotan- lotan pada dinding ditiap pojokan ruangan sekaligus sikuannya dan garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik * Ukurlah jarak – jarak dinding ruangan lebar dan tingginya, berikut bagianbagian yang terpasang pada ruangan tersebut * Berdasarkan pengukuran dan data

* Lebih tahan lama Keramik dibuat dengan bahan yang homogen dan melalui pembakaran sampai lebih dari 1200o Celcius. Proses ini membuat.keramik menjadi bahan yang kuat tidak mudah rusak. Berbeda dengan wallpaper yang dapat mudah robek atau cat yang mudah terkelupas. * Mudah dibersihkan Keuntungan lain dari dinding keramik adalah keramik mudah dibersihkan. Sama seperti jika Anda membersihkan lantai keramik, dinding keramik mudah dibersihkan dengan menggunakan air dan pembersih lantai sehingga noda-noda dapat hilang dan dinding kembali bersih. * Dinding tidak perlu dihaluskan dengan aci Karena akan ditempel keramik, dinding yang telah jadi tidak perlu dihaluskan dengan lapisan aci atau semen. Ini dapat menghemat penggunaan semen.

Kesulitan atau kelemahan yang ditemui dari dinding keramik antara lain: * Lebih mahal Harga untuk keramik dinding per meter persegi berkisar Rp 40.000,- sampai Rp 50.000,-. Ini berarti biaya yang dikeluarkan 2-3 kali lebih mahal dibandingkan melapisi dinding dengan wallpaper atau cat. * Keahlian khusus Untuk memasang keramik pada dinding, diperlukan keahlian khusus. Pemasangan lebih sulit karena bidang yang dipasang tegak lurus dari lantai sehingga perlu ketelitian dan keahlian dalam pengerjaannya agar keramik dapat terpasang lurus dan rata. Hal ini juga mengakibatkan biaya yang Anda keluarkan untuk tukang lebih banyak karena waktu yang dibutuhkan lebih lama. Teknik lain dalam memasang keramik dinding adalah dengan model mosaik. Untuk membentuk mosaik, pemasangan keramik memperhatikan permainan warna gelap dan terang, membentuk pola yang sama dan akhirnya membentuk rangkaian atau gambar tertentu. Untuk membuat mosaik harus didesain dulu bagaimana tampilan yang ingin dihasilkan. Melapisi dinding ruangan rumah dengan keramik dapat menjadi salah satu cara memperindah ruangan selain manfaat tahan lama yang dapat Anda peroleh.***

– data tersebut diatas buatlah gambar kerja pembagian pemasangan tegel keramik pada ruangan tersebut. 2. Pelaksanaan Pemassangan tegel keramik dinding * Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat sebelumnya. * Pada pelaksanaan pemasangan keramik dinding sebaiknya tegel tegel ruangan tersebut belumterpasang * Berdasarkan lotan dan garis tengah dinding, kita pasang horizontal satu baris keramik dibagian bawah dinding,

dan dua baris vertical dibagian pinggir dinding sebagai kepalaan pasangan * Pemasangan keramik kepalaan yang horizontal dimulai dari tengah dinding menuju kearah pinggir dan untuk keramik vertical dari bawah keatas * Pasangan keramik bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil, harus > ½ tegel keramik * Pasangan keramik harus mengikuti tarikan benang horizontal yang waterpas dan benang lotan untuk verticalnya * Untuk pasangan baris pertama keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan gambar rencana dan tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir * Tiap baris pasangan keramik nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar vertikalnya maupun horizontalnya * Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara pemasangannya spesi harus dipasang pada keramik dulu baru ditempelkan pada dinding dengan cara titekan dan diketok –ketok sampai dengan rata dan padat * Pasangan spesi keramik harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang kosong * Sebelum pemasangan dilakukan dinding maupun keramiknya harus dibasahi air terlebih dahulu. * Setelah keramik kepalaan terpasang, untuk pemasangan keramik selanjutnya dilakukan dari arah bagian

bawah menuju keatas, agar pasangan yang baru tertahan bagian bawahnya * Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan keramik tiao baris harus ditap (diratakan) dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad keramik * Nad-nad keramik yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental atau dengan bahan khusus * Harus diperhatikan tiap accessories, kran –kran air, sakelarsakelar listrik dll sebaiknya dipasang pada persilangan tegel keramik * Pertemuan nad keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus * Pertemuan keramik pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep serong (adu manis) Selain dari cara diatas masih terdapat banyak lagi, bagi yang kebetulan ada referensi tentang pekerjaan pasang keramik dinding bisa dimasukan dibawah icon smile cara pasang keramik dinding.***


20

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

JENNIFER-IRFAN BACHDIM

Nikah Bulan Juli

PASANGAN SELEBRITIS Jennifer Kurniawan dan Irfan Bachdim akan segera segara mengakhiri masa pacaran, dan menuju ke pelaminan. Mereka memastikan akan menikah dalam bulan Juli tahun ini. “Kita akan menikah segera bulan depan,” tegas Jennifer Kurniawan saat dijumpai di RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (17/6). “Kita sudah menyiapkannya semua untuk tahun ini. Kita sediakan sekarang, kita siapkan. Kita akan bicarakan appointmentnya,” sambung Jennifer. Namun Jennifer tidak mau menyebut tanggal pastinya pernikahannya akan digelar, yang jelas akan berlangsung pada bulan Juli. “Aku nggak akan bilang kapan aku nikah, di tanggal berapa. Next July, tahun ini. Aku nggak mau ngomong tanggal berapa dulu, Karena kita nggak mau ada wartawan,” tegas Jennifer yang mengaku tengah berbahagia itu. Hubungan Irfan dan Jennifer belum terbilang lama. Mereka menjalin kasih selama sekitar 9 SENK LOTTA bulan. Namun kini keduanya mantap untuk JATUH HATI kepada Indonesia dengan segala menuju ke macam keunikan dan perbedaan yang tidak pelaminan. (h/ ditemui di negara asalnya membuat model cantik kpl) asal Uzbekistan, Senk Lotta, betah berlama-lama tinggal di negeri ‘Sabang-Merauke’ ini. Alasan itu pulalah yang membuat Senk berencana memboyong orangtuanya menetap di Indonesia. “Saya betah tinggal di sini. Bahasa, saya juga lumayan bisa. Saya juga banyak teman di sini. Iya, saya tertarik untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI),” ujar mantan istri aktor Fauzi Baadilah itu, di sela shooting video klip ‘Apa yang Salah’ milik Band Xirus, di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (17/6). Diakui Senk, selain keramahan dan kehangatan orang Indonesia, cuaca dan makanan juga menjadi alasannya. Kondisi inilah yang membuat Senk betah berlamalama di Indonesia. Tak jarang, orangtuanya di Uzbekistan begitu merindukan kehadirannya. “Mereka minta saya untuk kembali. Ibu saya di sana merindukan sekali saya. Tapi ini kehidupanku sekarang. Saya senang dengan kehidupanku di sini,” cerita Senk. Karenanya, terbesit pula di benak Senk keinginan untuk memboyong orangtuanya kelak ke Indonesia. “Sering terpikirkan, kalau sudah stabil dan sukses kelak, pengin bawa orangtua ke sini,” harapnya Senk yang berencana berbisnis kuliner di Indonesia. (h/kcm)

Ingin jadiDUO WNI T2

NAMA MANTAN penyanyi cilik, Leony (24), kembali muncul ke pemberitaan. Bukan karena meluncurkan album baru, melainkan karena dia menjadi asisten sutradara Aria Kusumadewa dalam film Kentut yang sedang diputar di bioskop-bioskop. Ah, ternyata gadis bernama lengkap Leony Vitria Hartanti, yang waktu anak-anak tergabung dalam Trio Kwek-kwek bersama Dhea Ananda dan Alfandy, ini sudah berganti haluan. “Aku sudah enggak tertarik menjadi penyanyi. Sekarang tertarik di bidang penyutradaraan,” tutur Leony. Dunia nyanyi profesional sudah ia tinggalkan sejak tujuh tahun lalu. Alumnus Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan yang mengaku tak suka popularitas ini kini hanya bernyanyi untuk acara yang berkaitan dengan pelayanan gereja. Perihal bidang baru yang menantang untuk ditekuni itu, Leony tak ingin belajar secara khusus, misalnya sekolah untuk menjadi sutradara di dalam atau luar negeri. “Ah, kalau ke luar negeri buat jalan-jalan aja,” katanya sambil tertawa. Ia lebih memilih belajar langsung dari sutradara Aria dan Maria Khomaris serta bergabung dalam komunitas pembuat film indie. “Teori (penyutradaraan) bisa dipelajari sendiri. Menurut aku sih, pengamatan dan pengalaman (menjadi asisten sutradara) lebih penting,” katanya. (h/kcm)


Inspirasi

21

Etika Berkomunikasi di Era Digital

SKENARIO

Perumahan Terapung OLEH: ZUKRI SAAD

GEMPA yang terjadi pada 30 September 2009 itu mampu melantak-luluhkan 6 jorong di kenegarian Tanjuang Sani, salah satu wilayah di bagian selatan Danau Maninjau. Gempa ini membuat delapan ratus KK lebih harus tinggal berdesakan di pengungsian, di lapangan kecil kawasan belakang nagari Sungai Batang. Kala itu, beberapa lembaga internasional bekerja keras membantu untuk membuatkan hunian sementara berupa tenda-tenda dan sarana pendukung. Uwan bersama rekan-rekan Ikatan Alumni ITB ikut aktif dengan menyumbangkan 2 unit pengolah air danau menjadi air bersih layak minum. Untuk itu, sebagai relawan kami bekerja membantu semampunya. Gempa telah meruntuhkan dinding tebing sepanjang 13 kilometer, menghadirkan ribuan kubik longsoran yang melanda benda apa saja untuk dibawa hanyut kedalam danau. Ratusan bangunan dan tanam tumbuh yang ikut bersamanya, sehingga terhampar dinding tebing yang memanjang, baik longsor sebagian maupun longsor total. Pemandangan dari kejauhan menampakkan tebing mengelupas dan bersama relawan lainnya kami menyimpulkan bahwa nagari Tanjuang Sani layak ditahbiskan menjadi situs gempa 2009. Ketika fase darurat selesai, melihat dahsyatnya dampak gempa di 6 jorong itu, relawan berlatar belakang Geologi bersepakat, bahwa hunian lama di tak layak lagi untuk pemukiman mengingat kondisinya yang rawan longsor bila hujan lebat atau kalau gempa besar kembali dan kembali melanda. Mesti ada alternatif pemukiman baru, masyarakat tak mungkin kembali ke rumah semula. Waktu itu ada beberapa pilhan, diantaranya (a) bertransmigrasi lokal yang ditawarkan, antara lain ke Kabupaten 50 Kota serta Dharmasraya; (b) di pecah-pecah dalam kelompok kecil lalu ditempatkan di nagari-nagari yang aman dan memungkinkan di selingkar danau; (c) tetap di nagari Tanjuang Sani, tapi dicarikan hamparan yang aman untuk menetap serta (d) tetap di 6 jorong tapi tinggal di perairan bibir danau, tidak di daratannya. Mengingat kedekatan batin pengungsi dengan lahan ulayatnya sebagaimana hal yang sama dengan anak nagari dimanapun serta penghidupan ekonominya di danau, Uwan menjadi pelopor untuk pilihan tetap kembali ke jorong yang sama dan hidup berdampingan dengan bencana. Kalau dulu mereka tinggal di daratan, berusaha keramba apung di danau, maka sekarang unit usaha keramba ikan disinergikan dengan pemukiman. Istilahnya perumahan terapung, Mereka tetap memiliki lahan ulayatnya secara utuh, tapi tidak lagi bermukim di darat. Ulayat darat dapat saja diolah, tapi tidak ditinggali. Untuk itu, bersama Ir. Syafril Rivai, 55 tahun, arsitek lulusan ITB yang juga sahabat lama Uwan, didukung oleh geolog lulusan ITB Ir. Hasnil, 47 tahun, kami merancang penampilan impresif perumahan terapung tersebut. Tentu mendapat dukungan penuh pula dari rekan Uwan yang lain, arsitek kapal lulusan Inggris, Ir. Susanto Sukardi M. Phil., yang membantu merancang pelampungnya yang berdesain cukup rumit tapi eksotis. Jadilah, Uwan berkeliling ke berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan, karena membangun perumahan dan berbagai fasilitas pelayanan publik ini konon baru pertama di dunia. Kedengarannya bombastis, tapi setelah tanya kemanamana dan searching di internet, memang belum ada pemukiman terapung di danau berair tenang. Kalau rumah terapung di sungai-sungai‘seperti di Kalimantan memang ada, namanya rumah lanting. Tapi rumah lanting kan di air mengalir. Cukup lama dan panjang tim desain bekerja, khususnya memecahkan perhitungkan rumit pengelolaan lingkungannya. Bagaimana sanitasi, bagaimana pengelolaan limbah, bagaimana kehandalan teknologi pengapungan, sampai-sampai kalau nanti datang lagi gempa berskala Richter tinggi, apa yang harus dilakukan. Tentu perlu standar prosedur untuk hidup di perumahan terapung yang sekaligus berdampingan dengan kemungkinan bencana yang tiap saat bisa saja datang melanda. Kalau membangun di darat, tentu lebih mudah. Tinggal membuat jalur evakuasi dan membangun shelter. Untuk mendapatkan legitimasi hukum positif dan hukum adat berkaitan dengan keberadaan ulayat nagari, Bersama Pak Haji Taswir dan Ayah Syafri, kami juga memformulasi dukungan ketentuan tradisi terhadap gagasan itu. Legitimasi ulayat air dan hak untuk tinggal secara komunal sepanjang adat. Pokoknya materi presentasi Uwan dan kawan-kawan lengkap sekali, sehingga diperhitungkan akan mampu mempengaruhi berbagai pihak untuk mendukung gagasan besar dan konon pertama kali di dunia ini. Entahlah, entahlah. Gagasan ini kami tawar-tawarkan ke pemerintah kabupaten Agam, Pemerintahan Propinsi Sumbar sampaisampai ke seluruh Kementrian terkait di Jakarta. Uwan presentasi ke Kementrian Perumahan Rakyat, Ditjen Pemukiman di Kementrian Pekerjaan Umum, ke BPPT dan ke Kantor Pusat Ikatan Alumni ITB. Untuk advokasi publik, Uwan membuat pertemuan dengan kalangan media dan gagasan ini tersebar ke seluruh Indonesia. Tentu berbagai pendapat dan opini yang kami peroleh, baik dukungan serius, dukungan secukupnya serta penolakan berbasis ketentuan tata ruang nasional. Tak kenal lelah kami berkeliling, dan akhirnya menyerah. Boleh saja gagasan orisinil dan kelihatan menarik, tapi ada banyak hal tak mungkin kami antisipasi karena pada dasarnya kami hanya relawan yang peduli. Pernah, karena naik darah, Uwan membentak pejabat di Kementrian, karena dengan jumawa dan merasa itu keahliannya ada yang memberikan pertanyaan menyudutkan seakan kami pencari proyek. Sang ahli padahal menjadi Doktor karena dibiayai rakyat, tapi nadanya melecehkan rakyat betul. Sang pejabat yang dulu pernah jadi yunior Uwan di ITB kemudian minta maaf dan berjanji akan mencarikan dukungan teoritisnya untuk gagasan ini. Ah, itu hanya basa basi saja karena setelahnyakami tak pernah berkomunikasi lagi. Sudahlah. Karena hanya relawan yang ingin mengimplementasikan kepeduliannya, gagasan ini kami pendam dan mencoba melupakannya. Uwan kembali ke kerutinan yang lama menjadi konsultan untuk menopang hidup dan kembali berkelana ke pelosok tanah air. Hanya, gagasan itu tak pernah benar-benar bisa dilupakan. Uwan masih mengenang 800 KK lebih yang terus menerus tinggal di shelter pengungsian entah sampai kapan. Bila terbayang gagasan itu, bermalam-malam Uwan tak bisa nyenyak. Kesedihan berlarut berbuntut nelangsa, karena sampai kini mereka masih tetap di pengungsian Sungai Batang. Tentu dengan infrastruktur minim dan suasana lahir batin yang entahlah, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Uwan merasa gagal. Makkah, 28 Mei 2011

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

Oleh ASWIL NAZIR

PESATNYA perkembangan komunikasi digital belakangan ini telah mengubah cara manusia berinteraksi satu sama lain. Komunikasi melalui internet telah memudahkan kita untuk berkomunikasi melalui fasilitas e-mail (electronic mail), IM (Instant Messenger) dan video. Produk Skype yang bisa digunakan secara gratis telah begitu populernya digunakan sebagai video phone yang bisa menjangkau semua pengguna internet. Perkembangan telepon selular telah memungkinkan kita berkomunikasi sesama teman, keluarga dan rekan bisnis tanpa tergantung waktu dan tempat. Fasilitas SMS pada telepon selular telah membuat orang meninggalkan tradisi pengiriman kartu lebaran melalui pos. Bahkan undangan perkawinan pun sudah banyak yang dilayangkan via SMS atau e-mail. Hal tersebut, konon dilakukan selain lebih praktis, juga irit biaya. Itulah salah satu contoh dari pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi

di era serba digital ini. Dari survei yang diselenggarakan Yahoo di Amerika Serikat tentang tren komunikasi digital, sejumlah responden mengakui bahwa mudahnya berkomunikasi via SMS, e-mail atau chatting di dunia maya telah mengubah etika dalam berkomunikasi. Sebagai contoh, separuh dari responden merasa tidak keberatan jika menerima undangan pernikahan lewat IM atau chatting. Namun ternyata faktor usia punya peranan dalam pergeseran pola berkomunikasi ini. Misalnya, responden yang berusia di atas 50 tahun berpendapat bahwa ucapan selamat ulang tahun paling tidak harus disampaikan lewat telepon, bukan melalui SMS. Sementara responden yang berusia di bawah 30 tahun berpendapat bahwa pemberian ucapan selamat ulang tahun lewat SMS sudah memadai. Yang menarik, sekitar 88 persen responden yang berusia diatas 50 tahun menyatakan akan minta maaf jika mereka terlanjur mengirimkan pesan yang kurang sopan melalui email. Sementara 33 persen anak muda mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan animasi (emotion icon) berbentuk wajah tersenyum. Survei di atas memang dilakukan di Amerika, namun tampaknya jawaban para respondennya juga mewakili situasi di negeri ini yang terkenal sangat gesit dalam menyontek budaya asing. Salah seorang teman ketika

bincang-bincang beberapa waktu yang lalu, merasa prihatin melihat betapa mudahnya masyarakat kita tergoda oleh rayuan iklan produk-produk elektronik dan menganggap gadget elektronik sebagai simbol dari lifestyle (gaya hidup). Sehingga tidak heran jika produk-produk telepon genggam termasuk smart phone dan blackberry menjadi laris manis di Indonesia. Padahal dalam penggunaannya, perangkat teknologi canggih itu paling banyak hanya dipakai untuk chatting dan SMS belaka. Mungkin ada yang bertanya, kenapa aspek etika berkomunikasi di era digital harus dipersoalkan. Persoalannya simpel saja, perangkat kecil yang disebut telepon genggam itu telah mengubah pola dan tata cara kita dalam berkomunikasi. Malah bisa dibilang bahwa teknologi komunikasi digital telah merevolusi tata krama berkomunikasi sesama manusia. Seperti diuraikan sebelumnya, fasilitas SMS telah membuat kita meninggalkan media komunikasi konvensional seperti surat dan telegram. Tetapi meluasnya penggunaan telepon genggam sebagai media komunikasi utama saat ini tidak diiringi dengan pemahaman yang benar dalam etika berkomunikasi di era digital ini. Dalam pemakaian telepon seluler kita dituntut untuk memahami etikanya dalam berkomunikasi. Misalnya, apakah patut jika kita berkirim SMS ketika sedang berdiskusi dengan orang lain, ketika santap malam bersama atau menggunakan telepon seluler ketika berada di toilet umum. Jika

ingin berbicara dengan orangorang yang kita hormati atau orang yang dikenal sibuk, mungkin ada baiknya ditanyakan terlebih dahulu via SMS, apakah kita bisa menelepon ke telepon selulernya. Betapa banyak kita temui orang-orang yang sengaja tidak mau membalas missed call yang terpampang di layar telepon genggamnya, walaupun identitas si penelpon adalah orang yang dikenalnya. Alasannya bisa jadi karena tidak mau diganggu atau tidak mau mengorbankan pulsa untuk menelepon kembali. Seorang tetangga pernah mencak-mencak ketika panggilan teleponnya ke telepon seluler pengurus RT-nya didiamkan dan tidak ditelepon kembali, padahal ia ingin melaporkan peristiwa kemalingan di rumahnya. Tetapi mungkin yang paling banyak terjadi adalah, orangorang yang tidak membalas SMS yang diterimanya, sekedar untuk memberikan konfirmasi bahwa SMS tersebut telah diterima dengan baik. Malah SMS yang membutuhkan jawaban, terkadang tidak direspon sama sekali oleh si penerima. Padahal kalau mau dianalogikan, seseorang yang menyapa via SMS tak obahnya seperti orang yang menyapa kita ketika berpapasan di jalan. SMS itu pada hakekatnya adalah ucapan manusia yang direpresentasikan dalam bentuk teks dan dikirim melalui media elektronik. Dan sebagai manusia yang punya etika, agar tidak dianggap sombong, seyogyanya kita menjawab sapaan atau teguran tersebut. Keengganan dalam membalas SMS bisa mengakibatkan kita dianggap arogan

oleh si pengirim SMS. Inilah yang tidak banyak disadari oleh sebagian dari kita. Masih menyangkut komunikasi via SMS, cara penulisan pesan melalui SMS juga perlu diperhatikan. Setidaknya ada beberapa hal penting yang harus diketahui: · Jangan menulis pesan keseluruhannya dengan huruf besar (kapital), karena itu bisa dianggap bahwa si pengirim dalam keadaan marah atau emosi. Hal ini juga berlaku jika kita menulis e-mail atau chatting. · Hati-hati dalam menggunakan tanda seru dalam kalimat yang disampaikan. · Jangan sembarangan menulis singkatan kata dengan singkatan yang tidak lazim, karena bisa membingungkan si penerima. Tetapi perlu diketahui bahwa generasi muda (ABG—anak baru gede) biasa menggunakan singkatan katakata yang digunakan dalam SMS yang bisa membuat kening berkerut ketika membaca pesan singkat tersebut. · Seringkali untuk mengungkapkan ekspresi tertentu, dalam komunikasi SMS (seperti juga komunikasi via e-mail dan chatting) digunakan simbol atau kombinasi karakter yang disebut emoticon, singkatan dari emotion icon. · Jadi kalau ada istilah gaptek alias gagap teknologi yang berhubungan dengan ketidak pahaman seseorang terhadap kemajuan teknologi, mestinya juga ada istilah gaptik alias gagap etika komunikasi. Maka kini terpulang kepada kita masing-masing, apakah mau menjadi orang yang masuk kategori gaptek atau gaptik.

Bidin Tenggen jo Bidawati Sagita Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN

K

OK

difestivalkanlah pakaro manonton pilem India, Bidin Tenggen pasti kamanang, paliang kurang juaro harapan tigo lah di tangan. Baa ka indak? Indak buliah batuka pilem Bollywood tu, Bidin lah pasti manonton, dan mamiliah duduak paliang di muko. Kadang-kadang, kalau pilem tu rancak manuruik ukurannyo, dibaenyo manonton duo kali. Untuangnyo, Bidin bisa hapa lagu-lagu di pilemtu. Bisa pulo inyo manirukan bahaso Urdu, walau indak mangarati jo aratinyo. “Nehi, Nehi, Pitaji…Mere Dil Tumhara..Kuchi kuchi utahee mamuji, cahiya chaiyaa.” Baa gak ati. Pasangan Bidin manontontu adolah bidawati Sagita, ceweknyo nan lah gak tigo taunko nyo entong-entong. Paja gapuak itamtu, lailah gak maereh-ereh artis India. Kok dicolok jo tapuang parancih, atau dikikih kuliknyo jo ampaleh. Jadi sampai putiah dek takalubak. Dipapek lo iduangnyo jo pisau cukua saketek, sudah tu, disaik bibianyo jo pisau sipatu, ditipihkan gak saparo lai, bisa inyo gak bantuak bintang India sasek. Bidawati ko terkenal karupuak jariangnyo. Itu galehnyo di pasa tanah konsi. Inyo mangaku “urang seni”. Sabab, Inyo sabakat jo Bidin Tenggen. Labiah dari itu, urangko samo pandai balagu India Urdu. Kalau balagu, suaronyo mantap mandaru-daru.

Bailau mandangiang sampai sampai sayuik. Garuak garuak tangguang, bunyi anso tamakan rambuik. Bidin Tenggen usah disabuik. Dulu iyo nyo jaek, kini lah elok. Masuak tansi “Kandang Situmbin”...alun acok bana lai doh... Paliang-pliang…baru anam kali. Indak pulo dek kasalahan kasalahan barek doh. Yo…apo banalah. Tacacak sakali duo kali dompet urang. Tabaok sarawa urang bajamua. Indak barancanakan bagi doh. Tapakai Honda urang sadang parkir…sagan mamulangan. Tapaso bajua murah . Tapi, kini inyo lah elok. Lah jauah barubah. Misalnyo, talatak, ta sio sio HP urang, tatingga di meja atau di tampek duduak, nyo tolong salamaikkan. Indak nyo buang atau nyo cilakokan doh. Tapi nyo pakai untuak

manalepon nalepon. SMS SMS. Nyo ganti nomor....indak nyo pakai karatu urang doh. Ibonyo…urang nan punyo kok taniayo . Ka musajik, kalau sadang panik, sakali sakali lai juo nyo cubo. Cuma, tantu indak untuak sumbayang doh…Kotak amal nan talatak di lua musajik tu, kok kanai hujan bisa basah. Lamo kanai paneh, bisa rusak cat jo mereknyo. Kepeang ketek ketek, pado mambarek garin kok maangkek, nan balungguak di dalam kotaktu…nyo salang dulu.Untuak aa sabanyak tu bana pitih ketek? Payah maetongnyo. Nantik, kalau ado rasaki. ka nyo ganti. Baitu juo sipatu, selop atau tarompah nan manyarok di janjang musajiko …, pado mamburuak pandangan, nyo pakai gak sapasang…Pakai manjalang abih…

Kecek Bidawati, Bidin Tenggen ko lah laki laki nan batangguang jawab. Kalau adolah urang nan amuah manangguang apo nan nyo karajokan, inyo basadio manjawab. Pantang dinyo mailak. Sarupo kajadian taun lalu. Si Bidah ko ampia babadan duo. Antah baa inyo sampai babuek sasek…Ditangguangnyo dek urang tu biaya Aborsi. Diagiahnyo Bidin pitih pambali ubek panau jo ubek kurok nantumbuah di badan Bidin. Dek karanotu, katiko Bidan batanyo- sia apak baniah nan kajadi anakko…Bidin nan manjawab ka Bidan. “Ambo!” Kini awak indak bacarito soal parangai kriminal Bidin doh. Tapi liku liku percintaannyo jo Bidawati. Bidin mambayangkan Bidahko indaksumbarang cewel. Tapi, “Chapithia Babegu” bintang pilem India. Dirinyo adolah Sarok Kahan…,lakon gagah nan acok main di pilem pilem Bolliwood. Samantaro lawan bareknyo, Bob Gadabah, paja manggaleh rokok di muko Bidah manggaleh d Tanah Konsi. Pajako, kabanyo gak kanai ati pulo ka Bidah…Iko nan manyakik paruik Bidin. Buruak buruak, Bob Gadabah ko bapancarian. Bagarobak, Bapitih gak saketek banyak. Nan Bidin Tenggen…”seniman rusak”. Urang nan gadang karuah pado lalok. Pandai malapeh pado manangkok. Bapantang mancaliak barang tacogok. Kok taragak…, amuah mancilok. Tingga barang urang. nyo baok (Minggu muko kito tokok)


22

Kampus

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

TAN MALAKA DI MATA MAHASISWA

Antara Benderang dan Abu-abu

IBRAHIM Datuk Tan Malaka atau yang kita kenal sebagai Tan Malaka merupakan salah satu Bapak pendiri bangsa ini. Ia berjuang sejak muda hingga akhir hayatnya. Sebagai tokoh politik yang selalu menentang penjajahan, ia kerap membuat gerah pemerintah Pemerintah Hindia Belanda. Sebagian masa hidupnya dilewatkan dalam pembuangan (di luar Indonesia). Meski begitu, ia tetap aktif membangun jaringan dan menggerakkan perlawanan menentang Pemerintah Hindia Belanda. Visi perjuangannya sangat jelas. Mencapai Indonesia merdeka, bebas dari imperialisme. Visinya ini telah ia tuliskan dalam bukunya berjudul “Menuju Republik Indonesia” yang terbit di Kowloon, Hongkong, 20 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan. Semua visi dan tindakannya membuat Prof. Muhammad Yamin, salah satu pejuang kemerdekaan menyebut ia layaknya Jefferson Washington, perancang dan pendiri Negara Amerika Serikat. Nah, pertanyaannya sekarang, sejauh mana mahasiswa, sebagai generasi penerus perjuangan Tan Malaka mengenalnya? Apakah Tan Malaka jadi contoh bagi mahasiswa untuk mengabdi

pada masyarakat? Yulia, mahasiswa STKIP PGRI, ketika ditanya mengaku tidak mengetahui apa-apa tentang Tan Malaka. “Saya kurang tahu tentang pejuangpejuang kemerdekaan itu,” ujarnya jujur. Menurutnya, di bangku sekolah ia tak pernah diajari tentang Tan Malaka, jadi wajar saja ia tak tahu. Rani dari Universitas Andalas mengaku tahu dengan Tan Malaka, tapi hanya sedikit. “Ya, saya tahu dia pejuang kemerdekaan, namanya juga jadi nama jalan,” katanya, lalu secara tak terduga ia bertanya, “Dia orang minang ‘kan?” (gubrak deh…). Berbeda dengan Yulia dan Rani, Andri El-Faruqi, mahasiswa IAIN IB Padang, tahu siapa itu Tan Malaka. Baginya Tan Malaka patut dicontoh. Tan malaka adalah sumber semangatnya untuk berbuat sesuatu bagi Indonesia. “Tan Malaka, dari masa mudanya sudah menampakkan pengabdiannya pada masyarakat dengan menentang HindiaBelanda. Bagi saya, Tan Malaka inspirator,” ujar Andri.

Bagi Andri, usaha perjuangan yang dilakukan oleh Tan Malaka, wajib diwarisi. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Andri yang terinspirasi dari Tan Malaka adalah menulis. Andri sadar, perjuangan perang yang dilakukan oleh Tan Malaka pada masa penjajahan jelas tidak bisa dilakukan sekarang. “Tapi, semangat menulis Tan Malaka sampai sekarang saya pribadi terus menggelutinya,” Andri tersenyum. Rara Handayani dari Universitas Bung Hatta juga mengaku terinspirasi dari Tan Malaka, utamanya dalam menjalani hidup. “Dari Tan malaka, yang patut dicontoh adalah caranya dalam menanamkan rasa cinta kepada Indonesia, cara belajarnya dan usaha kerasnya untuk memerdekakan Indonesia.” Dua sobat kita ini, Andri dan Rara mengenal Tan Malaka dari berbagai buku dan aneka diskusi yang mereka ikuti. Itu artinya, pengetahuan mereka terhadap sosok pejuang satu ini berawal dari keinginan mereka sendiri. Akan halnya Rani, mengenal Tan Malaka secara sambil lalu saja. “Tak ada motivasi kuat untuk mengenalnya. Mungkin kalau disuruh dosen membuat tugas tentang riwayat Tan

Malaka saya bisa kenal lebih banyak,” kata Rani. Rani mengaku kurang punya ketertarikan mengenal tokohtokoh republik ini lebih dalam. “(Buku) biografinya tebaltebal, bahasanya berat dan cara penyampaiannya serius,” ia beralasan, “saya Cuma kenal dari omongan orang saja. Tan Malaka kata orang, Tan Malaka pula kata saya, yang mana Tan Malaka itu saya tidak tahu persis,” lanjutnya sedikit berguyon. Deddy Arsya, mahasiswa program S II Jurusan Sejarah Pascasarjana Unand melihat penyebab kurang dikenalnya sosok Tan Malaka di tengah mahasiswa adalah adanya usaha pelenyapan sejarah oleh penguasa pasca kemerdekaan. Tan Malaka disebut seorang tokoh Komunis. “Sejarah terikat dengan otoritas pemerintahan dan politik, ada sejarah yang dimunculkan dan ada yang dihilangkan dengan faktor tertentu,” jelas Deddy. Sejarah tentang Tan Malaka termasuk yang dihilangkan. Karena latar belakang Tan Malaka tidak sesuai dengan penguasa negeri ini. “Novel Pacar Merah termasuk yang membantu menyuburkan mitos tentang sosok Tan Malaka,” tambah Deddy. Novel ini menuturkan kisah seorang aktivis politik yang memperjuangkan kemerdekaan In-

donesia. Karena aktivitasnya ini ia terpaksa melarikan diri dari Indonesia dan diburu polisi rahasia internasional. Deddy mengakui risih melihat karya dan pernyataan tentang Tan Malaka. “Seolah, Tan Malaka itu seperti setengah dewa,” Deddy menambahkan. Fenomena sejarah Tan Malaka ini seperti bola yang didorong ke dalam air, lalu dilepaskan. Semakin jauh bola didorong ke dalam air, ketika dilepaskan, maka semakin tinggi bola itu melambung ke atas permukaan air. Sejarah Tan Malaka yang seolah dibenamkan pada masa orde baru, setelah masa reformasi muncullah gerakangerakan untuk mengangkat Tan Malaka ke permukaan sejarah. Namun, ada beberapa karya yang membangun mitos-mitos yang berlebihan tentang Tan Malaka seperti pernyataan bahwa Tan Malaka bisa menghilang, kebal, DNA nya tidak bisa dideteksi dan lainnya. Untuk kemajuan ilmu sejarah, mestinya para peneliti memberi sajian yang objektif tentang Tan Malaka. Lebih lanjut ia menyarankan, untuk memberi pengetahuan tentang Tan Malaka, bisa dilakukan di sekolah-sekolah dan dengan mengabadikan namanya menjadi nama jalan dan lainnya. (Laporan Arjuna Nusantara)

DEBAT

Adelina Eka Sfutri, STKIP Padang

PAHLAWAN kita merupakan sosok yang pantas untuk ditiru. Betapa besarnya jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut Indonesia dari tangan para penjajah. Semua itu dilakukan karena cintanya yang besar terhadap bangsanya sendiri.

SINEMANIAK

IRONCLAD Demi Sebuah Kemerdekaan

Merindukan Pejuang

Sebagai generasi penerus bangsa, hendaknya kita lebih menanamkan jiwa patriot itu dalam diri. Jika rasa memiliki telah tumbuh dalam diri seseorang maka ia akan memelihara dan menjaga bangsa Indonesia dari tangan- tangan yang berusaha untuk merusaknya. Kadang kalau dilihat rasa memiliki terhadap bangsa, telah kurang. Ini terbukti betapa banyaknya orang hanya menikmati apa yang telah diperjuangkan oleh para pejuang kita. Kita tidak dituntut untuk berjuang seperti beliau yang berjuang hingga detik darah penghabisan, kita hanya dituntut untuk memelihara apa yang telah diperoleh. Sangat penting rasanya para pahlawan pejuang kemerdekaan dijadikan sebagai model bagi kita untuk berbuat yang terbaik untuk masyarakat, apalagi untuk negeri indonesia tercinta ini. Kini model itu hanya sebatas pajangan saja, artinya banyak orang tau tentang besarnya jasa para pahlawan kita. Namun jiwa untuk melanjutkan atau memeliharanya masih kurang.

Pemain: James Purefoy, Brian Cox, Derek Jacobi, Kate Mara, Paul Giamatti Rating: HARGA sebuah kemerdekaan memang sangat mahal. Orang kadang rela melepas nyawanya demi status sebagai orang merdeka. Meski jelasjelas mereka kalah dalam jumlah dan persenjataan namun fakta itu tak membuat mereka mundur. Apa pun yang terjadi, Kastil Rochester harus tetap mereka pertahankan. Saat itu tahun 1215. Para bangsawan Inggris yang memberontak memaksa Raja John (Paul Giamatti) yang mereka benci untuk mengakui kebebasan mereka sebagai manusia. Raja John harus bersedia mengakui Magna Carta. Celakanya, mengaku Magna Carta berarti menghilangkan sebagian hak dari Raja John dan sepertinya raja lalim ini tak ingin itu sampai terjadi. Awalnya Raja John bersedia namun beberapa bulan kemudian ia mengingkari janjinya. Raja John kemudian mengumpulkan para serdadu bayaran untuk menaklukkan para bangsawan yang memberontak ini. Satu-satunya yang masih jadi penghalang adalah Kastil Rochester. Kastil ini dikuasai para pemberontak dan mereka tak mau menyerah sampai mati. Raja John sudah melakukan segala cara namun para pemberontak ini tetap tak mau menyerah. Mereka rela mati demi kemerdekaan. Hanya William de Albany (Brian Cox) dan Thomas Marshall (James Purefoy) yang bakal jadi senjata rahasia para pemberontak ini. Genre :Action Release Date :March 4, 2011 Director :Jonathan English Script :Jonathan English, Erick Kastel, Stephen McDool Producer :Rick Benattar, Jonathan English, Andrew J. Curtis Distributor : A R C Entertainment Duration :Budget :US$25 million Official Site :www.facebook.com/pages/IroncladFilm/105712879487737?ref=ts

Salvira,

STAIN Batu Sangkar Orang bilang pahlawan pejuang kemerdekaan adalah sosok yang sering diagungkan. Kebanyakan orang beranggapan, bahwa pahlawan pejuang kemerdekaan patut untuk dijadikan model bagi kita berbuat untuk masyarakat, maupun untuk bangsa ini. Kita harus bisa memilih sesuatu, apa yang telah diperbuat oleh para pejuang kita. Memang tidak semua yang dilakukan pejuang bisa kita lakukan. Setiap manusia mempunyai karakter dan kemampuan berbeda. Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk mengabdi kepada masyarakat dan bangsa. Kita tidak bisa memungkiri bahwa

memang besar jasa para pahlwan terhadap kita. Karena dia kita bisa hidup tenang tanpa tekanan dari bangsa lain. Tidak lagi merasa takut untuk keluar rumah, pergi menuntut ilmu,dan untuk mengeluarkan pendapat sesuai dengan hati nurani kita. Mengabdi bukan berarti menyerahkan seluruh hidup kita untuk negara. Kita punya kehidupan yang harus dijalani, dalam menjalaninya bayak hal yang harus kita lakukan. Jadi kalau ditinjau, di era sekarang susah rasanya untuk berbuat hal yang sama, seperti apa yang telah di lakukan oleh para nenek moyang atau para pahlawan pejuang indonesia . Walau demikaian, kita harus bisa meneruskan apa yang telah mereka perjuangkan. Kita tidak lagi dituntut untuk berjuang tapi mempertahankannya. Jangn sampai kita membiarkan bangsa lain menginjak martabat kita dengan berpangku tangan. Paling tidak kita bisa berbuat sesuai dengan kemampuan yang kita punya. n

REHAL

Judul Pengarang Penerbit Tebal Cetakan Harga

: Sang Koruptor : Hario Kecik : Pustaka Sastra : viii + 424 halaman : Pertama, Maret 2011 : Rp 60.000,-

Novel Korupsi Tanpa Amanat Antikorupsi SEBELUM bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, Tanah Air ini sudah diramaikan oleh berbagai tulisan (karya sastra) yang menampilkan peliknya problema korupsi dan bahayanya bagi kelangsungan suatu Bangsa. Jika menoleh ke belakang, kita dapat menikmati bagaimana cerita korupsi di dalam Max Havelaar karya Multatuli atau Hikayat Kadiroen oleh Semaun, serta deretan karya sastra (novel dan cerpen) lainnya yang ditulis oleh sastrawan besar di tanah Ibu Pertiwi tentang korupsi. Tahun 2011 ini, Hario Kecik, penulis yang lama melintang dalam dunia kemiliteran ini, terinspirasi menulis novel Sang Koruptor. Inspirasi ini lahir, jika ditilik, tak lepas dari semakin maraknya pemberitaan di media cetak maupun media elektronik bagaimana bahaya laten dan sistemiknya korupsi di Nusantara. Korupsi menjadi ‘hantu’ yang bisa mempengaruhi setiap orang dan membawanya ke dunia antah berantah yang menjerumuskan siapa saja di dekatnya. Novel ini bercerita tentang kerja sama antara dua orang mantan koruptor kakap di zaman Orde Baru, bekas pejuang atau veteran, korban politik, dan anak muda generasi baru yang berintelektual tinggi dan bebas. Mereka bersama-sama membangun usaha, kekuatan, serta tujuan besar di era baru yang jauh lebih kuat dan mencoba bermartabat. Mereka bersimbiosis membangun bidang usaha dengan banyak lini, mutlak untuk kelangsungan hidup anak cucu yang tak ingin menderita. Di samping itu, penulis juga ingin menguatkan apa benar jaringan korupsi yang dibangun, sejak zaman primitif hingga zaman modern sekarang tak lepas dari banyak tangan yang berkuasa. Dan jangan-jangan korupsi itu seperti energi, tak dapat dimusnahkan namun dapat diubah menjadi bentuk lain? Sang penulis pun menyampaikan cerita Sang Koruptor dalam pandangan filosofi dan psikologi yang tak kalah menarik untuk disimak. Korupsi dilembagakan tak lepas dari faktor penyebabnya seperti kepentingan politik dan golongan, gaya hidup konsumtif dan hedonisme, sikap pragmatis, sistem hukum dan birokrasi yang buruk, rasa nasionalisme yang kerdil, serta tak ketinggalan peran istri dan anak. Pada satu penggalan cerita, seorang (mantan) koruptor malahan ingin tahu dengan cara membedah kepalanya apakah korupsi itu merupakan suatu penyakit yang menyerupai penyakit paru-paru atau kanker yang mungkin bisa dicarikan obatnya. Sang koruptor bersedia dijadikan kelinci percobaan oleh seorang dokter muda agar ‘penyakit’ ini bisa disembuhkan. Menggelikan memang jika korupsi serupa dengan kanker atau radang paru-paru. Penulis menampilkan cerita ini tentu bukan tak memiliki pretensi apa-apa. Penggalan ini menyuguhkan kepada pembaca ternyata koruptor itu tidak hanya memiliki jiwa yang bobrok tetapi juga cukup bodoh dalam hal kesehatan, atau jangan-jangan koruptor itu sudah mengalami sakit jiwa karena terlalu banyak menerima caci maki dan sumpah serapah dari masyarakat sebagai korbannya. Tak kalah menariknya, penulis sudah mewanti-wanti pembaca sejak pada prakata hingga epilog, kalau penulis tak berniat mempengaruhi atau mempropaganda pembaca agar tak melakukan korupsi atau menjadi aktifis dadakan yang berkoar-koar menyampaikan pesan antikorupsi kepada siapa saja. Bagi penulis korupsi selalu bersimbiosis dengan birokrat suatu negera. Hubungan ini pun kebanyakan berjalan langgeng dan sulit sekali ditembus oleh penegak hukum. Semua kegiatan mereka berjalan secara sistematis dan masif dari satu lembaga ke lembaga berikutnya, dari satu jabatan ke jabatan berikutnya. Sekali lagi, Hario Kecik hanya berbagi cerita tentang korupsi dan pelakunya dari berbagai zaman, plus kisah percintaan anak muda cerdas yang terlibat dengan jaringan tersebut. Bahasanya yang sederhana membuat novel mungil ini enak dan mudah dinikmati kapan saja. Selamat membaca! Resensiator: Adek Risma Dedees, Mahasiswa Sastra Indonesia UNP

GAGAS

Membincangkan Headline Media Massa Oleh Maya Lestari Gf

Some people makes headlines while others make history (Philip Elmer Dewitt—kolumnis) Claud Cockburn mungkin akan selamanya tercatat dalam kisah satire media massa. Akhir tahun 1920, ia sukses memenangkan kompetisi antar editor The Times dalam mencari headline surat kabar paling membosankan (dan mungkin paling konyol) di koran tersebut. Ia menemukan artikel yang sebenarnya menarik, namun diberi judul sangat membosankan, ‘Small Earthquake in Chile, Not Many Dead’ (Gempa Kecil di Chili, Tak Banyak yang Tewas). Kompetisi ini kemudian menjadi inspirasi lahirnya ‘headline watch’. Semacam usaha memantau headline surat kabar-surat kabar, agar (mungkin) tidak terjebak pada kekonyolan judul dan isi. Pemantau paling dikenal adalah Michael Kinsley, editor jurnal politik berpengaruh, The New Republic (TNR). Setelah melihat sebuah headline berjudul ‘Worthwhile Canadian Initiative’ (Bermanfaatnya Inisiatif Orang Kanada) pada tahun 1980an, ia lalu membuka kompetisi The Boring Headline Challenge (kompetisi headline paling membosankan). Pembaca yang peduli dipersilahkan mendaftarkan headline yang mereka anggap paling konyol ke TNR. Di akhir periode kompetisi akan dipilih satu yang terburuk. Kompetisi ini memang menggelikan. Ketika banyak lembaga berlomba-lomba mencari yang terbaik. Kinsley justru mencari yang terburuk. Namun,dari Kinsley kita

belajar banyak. Bahwa, memilih headline, tak semudah yang dipikirkan selama ini. Ada berbagai pertanyaan besar seputarnya. Seperti apakah seharusnya sebuah headline surat kabar? Apakah standarnya? Apakah yang harus dilihat dalam sebuah peristiwa, hingga peristiwa itu layak menjadi berita utama? Bagaimana cara memberitakan sebuah peristiwa, hingga berita itu tidak terjerumus ke dalam olokolok pembaca? Rekonstruksi Peristiwa Umum diketahui, berita bukanlah peristiwa itu sendiri. Berita merupakan upaya untuk merekonstruksi peristiwa, agar memiliki makna bagi pembaca. Hasil rekonstruksi peristiwa itu (baca: upaya memaknai), tergantung pada banyak faktor. Diantaranya, ideologi surat kabar bersangkutan (sudut pandang) dan kepentingan pemiliknya. Pada dasarnya, layak tidaknya sebuah berita menjadi headline bergantung pada tingkat prominencenya (penting atau urgensi). Menurut Tom E. Rolnicki, C. Dow Tate dan Sherri A. Taylor dalam Scholastic Journalism (Pengantar Dasar Jurnalisme), setidaknya ada 10 elemen yang mesti dipenuhi sebuah berita, yakni, kebaruan, kedekatan, dampak, kemenonjolan, drama, keunikan, konflik, seks, emosi dan naluri serta kemajuan. Namun, tampaknya, belajar dari kisah Claud Cokburn dan Kinsley di atas, kita mesti menambahkan

satu elemen lagi, yakni sudut pandang. Sebab, pada akhirnya, sudut pandang penceritaanlah yang membuat berita itu layak atau tidak, diangkat menjadi headline. Sudut pandang adalah sudut penceritaan. Cara si penulis mengangkat sebuah masalah. Banyak hal-hal besar di dalam sebuah berita, tapi gagal mengantarkan berita itu ke teras headline karena lemahnya sudut pandang. Sebaliknya, banyak hal yang mungkin bagi sebagian orang kecil saja, tapi sukses menempati headline karena kepandaian penulisnya membawa sesuatu yang baru bagi pembacanya. Ucapan Presiden SBY beberapa waktu lalu mengenai gajinya yang tidak naik-naik, sebenarnya mungkin hanya perkataan sambil lalu, yang sama sekali tidak dimaksudkan untuk berkeluh kesah. Tapi, ada orang-orang yang jeli, dan memberi pemaknaan baru pada kata-katanya. Orang-orang ini berhasil melihat secuil peristiwa itu dari sudut pandang lain, hingga akhirnya, peristiwa itu menjadi besar dan dibicarakan masyarakat selama berhari-hari. Peristiwa pernikahan Pangeran William dan Catherine Middleton, yang di Indonesia di blow up besarbesaran, ditanggapi sepi oleh mediamedia Timur Tengah. Berita pernikahan itu rata-rata ditaruh di halaman belakang koran, dalam kolom kecil saja. Sebaliknya, peristiwa dibatalkannya undangan

pernikahan William-Catherine terhadap Dubes Suriah menjadi topik hangat, dan diblow up. Di sini terlihat, ideologi, dengan kata lain sudut pandang, juga memberi pengaruh besar terhadap sebuah berita. Bila memperhatikan korankoran nasional, terlihat ada perbedaan headline cukup signifikan antara empat koran beroplah besar, yakni Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo dan Republika. Kompas yang memposisikan diri sebagai koran berideologi nasionalis cukup sering mengangkat tema headline yang kurang ‘seksi’. Beberapa contohnya adalah, buruknya jalan lintas Sumatra, memprihatinkannya kondisi jalan trans Kalimantan, serta penyebaran rabies. Sementara tiga koran lainnya cenderung lebih menekankan kebaruan (baca: isu yang sedang hangat)pada headline. Ini menunjukkan telah terjadi pergeseran paradigma headline. Headline bukan lagi tergantung pada baru tidaknya berita, tapi pemaknaan terhadap peristiwa. Dan pemaknaan ini didapat dari sudut pandang penulisannya. Paradigma Baru Apakah media massa menciptakan berita? jawabannya ya dan tidak. Ya, karena media memiliki kemampuan untuk menciptakan pemaknaan baru terhadap sebuah peristiwa, hingga peristiwa yang tak terlalu penting menjadi penting,

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus

bahkan sangat penting. Contohnya kasus ucapan Presiden SBY tentang gajinya. Jawabannya juga bisa tidak, karena media massa punya tanggung jawab untuk menyiarkan hal-hal penting, yang terkait dengan kehidupan masyarakat. Pulitzer berkata, jurnalis bukanlah pedagang koran, tapi seorang yang berada di puncak tertinggi kapal layar. Dengan kedudukannya itu, ia harus mampu melihat sesuatu yang bisa mengancam keselamatan kapal, hingga bisa memberitahu penumpang kapal untuk waspada. Jadi, berbekal dua jawaban ini, kita tahu bahwa sebuah media massa, punya tanggung jawab untuk menyelamatkan masyarakat, memberi mereka petunjuk akan bahaya, sehingga muncul kewaspadaan. Bagaimana menerjemahkan ini ke dalam berita? Pertama, tentu saja seorang editor koran mestilah memiliki kemampuan untuk melihat apa yang tidak terlihat oleh mata awam. Kemampuan ini hanya bisa datang dari luasnya wawasan serta kuatnya daya analisa. Kedua, kemampuan ini mestilah menghasilkan perbedaan sudut pandang dalam penulisan. Jika kita berandaiandai. Headline konyol yang ditemukan Claud Cockburn di atas, sebenarnya bisa menarik jika kita melihatnya dari sudut pandang geologi. Berita itu mungkin bisa diturunkan menjadi “Sesar Chili mulai aktif, Warga Diharapkan Waspada.


Hobi

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

23

JUARA TURNAMENT — Direktur Kepatuhan Bank Nagari Syaiful Bachri, foto bersama Team Juara Umum Tournament Bridge ke X dalam rangka HUT ke48 Bank Nagari, yang dimenangkan oleh Team Bank Nagari I, dengan pimpinan Team Haris Munandar

HARIS MUNANDAR

Bridge, Melatih Diri untuk Mengambil Keputusan

SOSOK pria yang satu ini, sepertinya tak pernah lepas dari bridge. Olahraga yang memerlukan kepandaian analisis tingkat tinggi dan kerjasama tim, agar bisa memenangkan suatu pertandingan. Di kantor tempatnya bekerja sebagai Kepala Divisi Treasury Bank Nagari, nama Haris Munandar memang tak asing lagi. Hampir di setiap iven pertandingan bridge yang melibatkan Bank Nagari, boleh dibilang, ia ada di sana sebagai salah satu pesertanya. Kecintaannya pada bridge, sebetulnya sudah berlangsung lama. Sejak masih di bangku kuliah, di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Jurusan Manajemen. “Awalnya dulu hanya main remi biasa. Namun lama kelamaan, asyik juga menikmati permainan kartukartu tersebut, hingga akhirnya saya betul-betul terjun menekuni olahraga bridge

BUKA TIAP HARI Jam 08.00-22.00 WIB HARI MINGGU/BESAR TETAP BUKA Hp. 081374058709 atau sms aja Pasti dibalas

ini,” kata Haris mengawali ceritanya. “Saat itu, saya menjadi panitia lustrum Unand di tahun 1983. Salah satu kegiatannya adalah pertandingan bridge. Saya sangat menikmati pertandingan tersebut, dan sangat tertarik untuk menekuninya. Bersama kawan-kawan lainnya, kami kemudian sering berlatih bersama. Sampai kemudian,

PENGOBATAN

ORIENTAL MEDICINE BP. DR.TM. MUHAMMAD,NSR,HS

tim kami mengikuti seleksi yunior nasional di Jakarta tahun 1985,” kenangnya. Hebatnya lagi, saat itu mereka berhasil menembus 16 pasang terbaik. Sayangnya mereka harus tersingkir di babak delapan besar. ‘Saat itu saya menangis. Kecewa sekali, karena hadiah utamanya adalah pergi ke Belanda. Namun, itu pula yang kemudian menjadi pemacu semangat, agar kami lebih tekun berlatih,” kata Haris yang menyukai berbagai jenis olahraga sejak kecil ini. Prestasi di Jakarta tersebut, ternyata membuahkan

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Pasar Baru II No. 49 A RT.02 RW.II Kel. Kampung Jao Kec. Padang Barat-padang ( Jl. Ratulangi +50M dari Radio Arbes FM)

hasil di kampusnya. Tim Haris selalu diutus untuk mengikuti berbagai iven di berbagai daerah di Indonesia. Setelah tamat kuliah, tahun 1988 hingga tahun 1990, ia bergabung di Bank Nagari. Ia sempat memutuskan berkarir di Bank Duta, Jakarta pada tahun 19901995. Namun saat Bank Nagari membuka cabang di Jakarta pada tahun 1996, ia diminta untuk kembali ke Bank Nagari dan tahun 2009, pindah ke Kantor Pusat Bank Nagari di Padang. Semua itu tak lepas dari prestasi dan keahlian pria kelahiran Solok, 18 Juli 1948 ini menyelesaikan pekerjaannya. “Memang, bridge sangat mempengaruhi

saya dalam pengambilan sebuah keputusan, dengan analisis yang tepat. Dalam bridge, kita bermain tim. Kita berbicara dengan partner, bukan dengan katakata, tapi melalui kartu-kartu yang kita keluarkan. Dari sana, kita bisa mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bermain bridge adalah bagaimana menjalankan sebuah system dengan tepat,” kata suami Rusnita, 45, ini. Bagi Haris, adalah suatu kebahagiaan bila ia dan partnernya berhasil menggagalkan kontrak lawan. “Memenangkan pertandingan dengan mengetahui langkah-langkah lawan, dan menjalankan pertandingan dengan strategi yang tepat, menjadi suatu kepuasan tersendiri. Tentu saja, itu semua juga ditunjang oleh faktor keberuntungan, dengan mendapatkan kartukartu yang bagus,” tambah Haris yang sudah pernah

bermain dengan pemain bridge nasional Deni Syakur, Taufik Asdi dan Robert Tobing. Karena itu jugalah, Haris bersama tim nya sering memenangkan pertandingan yang diikutinya. Boleh dibilang, kegiatankegiatan pertandingan di Bank Nagari, selalu dimenangkannya. Setiap hari, di mana saja ada kesempatan, ia selalu mengasah kemampuannya dengan menjajal pertandingan bridge di internet. “Begitu sampai di rumah, saya bisa asyik di depan laptop, untuk mengikuti pertandingan bridge base online. Jika sudah di depan lapotop mengikuti pertandingan, saya bisa keasyikan hingga pukul 23.00 WIB,” kata Haris yang punya nama ‘momoxs’ di daftar pemain bridge tersebut. Kadang, ia juga suka me-

ngamati permainan bridge yang sedang berlangsung di bridge base online itu. “Saya sering menebak, langkahlangkah apa yang akan diambil pemain berikutnya, berdasarkan susunan kartu mereka. Dan umumnya langkahlangkah yang saya perkirakan itu benar,” katanya sambil tersenyum. Dalam praktiknya, langkah-langkah strategis untuk pengambilan sebuah keputusan pun, sering diterapkan dalam pekerjaannya. Haris selalu menganalisis berbagai kemungkinan jika suatu langkah direncanakan untuk mencapai suatu tujuan pekerjaan. Hal inilah yang sangat membantu Haris dalam pekerjaannya. “Berpikir analisis, mengambil keputusan berdasarkan system dan langkah-langkah yang tepat, adalah buah dari menekuni bridge,” tuntasnya. (h/atviarni)

MENGOBATI SEGALA MACAM JENIS PENYAKIT LUAR DALAM, BARU LAMA MAUPUN KRONIS Kami mengobati segala macam/jenis penyakit dengan menggunakan bantuan terapi Timur-Barat dan Ramuan Obat Alami yang telah dipakai hampir seluruh bangsa di dunia. Bahkan kini telah diuji oleh pakar/Ahli secara klinis terbukti aman,ampuh, manjur mujarab serta tidak menimbulkan efek samping sama sekali!!!!. Anda menderita penyakit yang tertulis di daftar atau tidak disini segeralah ke alamat kami !!! Isyaallah kami siap membantu dan menunggu kedatangan Anda. Kulit muka anda keriput ???Kami juga menyediakan ramuan kecantikan (Obat Awet Muda) Air muka anda bisa terlihat lebih muda puluhan tahun dari usia sebenarnya. Kami juga kerjasama dengan Prof. DR. Hembing Wijaya Kusuma dan Prof. DR. Nurdin Ibrahim dalam meramu (meracik) ramuan-ramuan kami sangatlah profesional (berpengalaman)

UNTUK UMUM AWET MUDA LUMPUH/STROKE KURAP PANU BELUM PUNYA ANAK DARAH KOTOR KENCING MANIS LEKEUMINIA TUMOR/KANKER ALERGI GONDOK/POLIP GANGGUAN SARAF HERNIA/T.BOROK STRESS/GELISAH MAAG/ULU HATI TELAPAK KAKI TANGAN BAU BADAN/MULUT BERKERINGAT JERAWAT/BISUL KANKER PAYUDARA MATA KATARAK/RABUN

HUB: HP 081374058709 VARISES/A. URAT PLEK HITAM DI WAJAH SEX DINGIN LK/PR AYAN/EPILEPSI KULIT BELANG PILEK MENAHUN INGIN GEMUK/LANGSING AMBIEN/WASIR SAKIT GIGI K.BATU/GINJAL

ASTHMA/S.NAFAS TBC BATUK DARAH SYPILIS/R.SINGA RHEUMATIK/ENCOK LIVER/S.KUNING DARAH T/RENDAH AMANDEL JANTUNG KORONER EXIM/GATAL-GATAL BATUK DARAH

PARU BOCOR TELINGA BERAIR TELINGA BERNANAH LEPRA/KUSTA KEPALA SAKIT SUSAH TIDUR DIARE/DISENTRI SEMBELIT/SINUSITUS MIMISAN DLL

Ingat!!! Jangan salah pilih, pengobat alternative Oriental Medicine, kalau ragu-ragu boleh dicoba-coba dulu, kalau berkhasiat baru berobat. Biaya obata hanya Rp. 1000,- semacam obat untuk sekali minimum!!!(Paling Mahal Dari Rp 5.000,- sampai Rp. 15.000,- Perhari minum obat) Pemeriksaan dan konsultasi di kenakan biaya Rp. 10.000,- atau boleh juga semampu anda kecuali Khusus pria/wanita dan penyakit parah/kronis lainya tapi boleh juga negonego. Kami juga menyediakan Ramuan obat sendiri tidak perlu menunggu lama obat langsung tersedia!!!

KHUSUS PRIA

Impoten/lemah syahwat (syahwat mati bisa hidup kembali) memperbesar zakar/alat vital, mani encer, dll) semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

KHUSUS WANITA

Memperbesar/memperindah Payudara, merapatkan vagina, (bisa seperti perawan lagi) Pektay, keputihan, terlambat bulan, dll. Semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

Sebenarnya separah apapun penyakit yang kita derita ada obatnya, sebab zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya. Hanya kita sajalah tempatnya lalai dan lemah, tidak yakin, malas berobatg, ragu-ragu,, tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh dan lainya. Lihat dan bacalah sejarah dari mulai manusia pertama diciptakan sampai dengan setengah dan satu abad yang lalu. Penduduk seluruh dunia belum mengenal obatobat campuran kimia, tapi selalu menggunakan obat-obat ramuan alami. Orang sehat-sehat, kuat-kuat, panjang umur dan tak pernah terdengar penyakit yang tak bisa tertolong lagi. Cobalah lihat sekarang ini obat dan peralatanya canggih lagi modern. Ada yang salah bedah. Maal praktek, ada penyakit yang divonis tak ada obatnya lagi. Ada pasian yang diramal disini hidupnya beberapa hari lagi dan tidak ada manfaatnya dicerita panjuang lebar sendiri. Nah! Pastikan jangan tunda lagi mari kembali keramuan obat alami segeralah ke alamat kami sebelum terlambat!!! Kami siap menolong anda dengan ramuan asli kami!!! Yang namanya pengobatan alternative dan mengaku-ngaku menggunakan obat ramuan saat ini sangatlah banyak dan mungkin cukuplah mebingungkan kita semua. Ada yang menawarkan cukup sekali berobat penyalitnya langsung sembuh beberapa hari lantas angkat kaki ada yang ambil uang ratusan dan jutaan. Ada yang bikin nama aneh-aneh dan masih ada trik-trik dan lainya. Hanya untuk mengeruk keuntungan mereka semata bahkan mungkin dengan ulah merekalha dimata anda sangat terpuruk citra pengobatan ramuan alami saat ini. ingat jangan samakan pengobatan Oriental Medicine dengan lainya kami juga sediakan obat ramu dan racik sendiri. Ramuan-ramuan langsung bisa dibawa pulang. Ngomong-ngomong soal obat ramuan alami pasti biayanya sangatlah murah. Kami tidak asal tulis murah. Buktikanlah ke alamat kami!!!konsultasi dan Tanya-tanya dulu!!!Cuma Pemeriksaan saja dikenakan biaya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)

Insya Allah kami juga menobati penyakit non fisik (batin) digunaguna santet. Usaha macet, jodoh, pemanis, mental ada gangguan akibat obat-obat terlarang. Ingin rumah tangga rukun anak-anak cepat cerdas dan lainya.

Alamat sangatlah mudah semua buskota/semua kendaraan yang melewati Jl. Ratulangi +50 m dari Radio Arbes FM. Lihat Plang pengobatan Oriental Medicine. Minta Turun di Jl. Pasar baru

PRAKTEK BERIZIN, MENETAP DAN TIDAK TUTUP-TUTUP LAGI, CATATLAH ALAMAT INI BAIK-BAIK, KAPAN-KAPAN PERLU BISA DIPERGUNAKAN

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA

Yayasan Pendidikan Wira Surya Mandiri

SMK TEKNOLOGI PLUS PADANG Jl. Belanti Indah No. 5 Khatib Sulaiman Padang Telp : (0751) 7051030 Telp/Fax : (0751) 446907 Email : smk_teknologipluspadang@yahoo.co.id

Menerima Siswa/i Baru Tahun Pelajaran 2011 - 2012 Pendaftaran

Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300

Waktu Pendaftaran Mulai dari sekarang s/d Agustus 2011 Setiap Hari Kerja (Senin s/d Sabtu) Dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB

Tempat Pendaftaran Kampus SMK Teknologi Plus Padang Jl. Belanti Indah No. 5 Khatib Sulaiman Padang Telp : (0751) 7051030 Telp/Fax : (0751) 446907 Email : smk_teknologipluspadang@yahoo.co.id

CANON IR 8500 = Rp.

28 juta

Biaya Pendidikan

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Rp. 850.000,- Uang Pembangunan (1 kali pembayaran sampai tamat) Rp. 270.000,- Uang Administrasi 1 Tahun Rp. 80.000,- Uang SPP + Praktek Bulan Juli Rp. 1.200.000,-

BEBAS UANG PENDAFTARAN

Praktek Kerja Industri Di Malaysia


24

MINGGU, 19 JUNI 2011 M 17 RAJAB1432 H

TOUR de Singkarak (TdS) 2011 telah usai. Dari sembilan etape dengan jarak tempuh 745 kilometer, Amir Zargawi, pem-balap dari Azad University Iran telah menyandang gelar juara umum pertama dengan catatan waktu 17 jam, 52 menit 01 detik (17:52:01). Dengan catatan waktu tercepat tersebut, Amir Zargawi memdapatkan supremasi bergengsi balap sepeda berupa Yellow Jersey. Sedangkan posisi juara kedua diraih Rahim Emami yang juga dari

tim Azad University Iran dengan waktu 17:52:17 dan untuk posisi ketiga juga pembalap dari Azad University Iran, Golakhour Pourseyedi dengan catatan waktu 54:13:51. Untuk kategori pembalap Indonesia, juara pertama disandang Agung Alisyahbana dari Prima Utama Pelatnas SEA Games dengan catatan waktu 18:04:39. Dengan demikian, Agung berhak mendapatkan jaket Red and White Jersey. Juara kedua dan ketiga ditempati Hari Fitrianto dengan catatan waktu 18:05:24 dan Tonton dengan waktu 18:07:33. Kemudian untuk beregu, keluar sebagai juara pertama Azad Univer-sity Iran dengan catatan waktu 53:37:46. Juara kedua Team Hong-kong China dan Prima Utama Pelatnas SEA Games menempati juara ketiga. Untuk raja tanjakan (king of mountain) dengan penghargaan Red Polka Dot Jersey, juga diambil Golakhour Pourseyedi dari Azad University Iran yang mengumpulkan 45 points. Posisi kedua dan ketiga juga dari Azad University Iran, yaitu Rahim Emami (44 points) dan Amir Zargawi (43 points). Sedangkan untuk best sprinters (Green Jersey) dimenangkan Chan Jae Jang, pembalap dari Terengganu Pro Asia Cycling Team (TSG) dengan 18 points. Posisi kedua ditempati pembalap Indonesia Herwin Jaya dari PSN Surabaya (8 points) dan posisi ketiga juga ditempati pembalap Indonesia Projo Waseso dari UBK Malang (7 points). Inilah serba-serba TdS 2011 dan sampai berjumpa lagi pada TdS 2012 mendatang. ***

TENTANG RUBRIK RANA Rubrik Rana terbuka untuk siapa saja. Foto yang dikirim format jpg. Olah digital sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan tidak sedang atau telah diikutkan lomba. Kirimkan ke email haluan_unik@yahoo.com dengan identitas lengkap serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya.Tema foto minggu mendatang: ‘HARI DIRGANTARA’


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.