Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Jumat, 29 Juli 2011
No. 142 tahun V
Pengemban Pengamal Pancasila
Andi Nurpati Pelupa JAKARTA - Mantan komisioner KPU Andi Nurpati, mengaku lupa terkait materi pertemuanya dengan tersangka kasus surat palsu MK Masyhuri Hasan yang berlangsung 14 Agustus 2009. Ia juga mengaku tak tahu siapa inisiator pertemuan antara dirinya, bersama mantan juru panggil MK, dan mantan dua stafnya ( Sugiharto, Matnur) kala itu. ‘’Saya lupa apa isi pertemuanya, kan tamu saya banyak. Saya lupa siapa yang berinisiatif waktu itu,” ujarnya usai diperiksa di Bareskrim Mabes Polri Jakarta, kemarin. Andi hanya membenarkan bahwa memang ada pertemuan waktu itu antara dirinya, Masyhuri Hasan, beserta dua stafnya. Namun mengaku tak tahu perihal materi yang dibicarakan. ‘’Saya lupa apa materinya,” tuturnya. Berbeda dengan keterangan Andi yang terkesan bungkam dan seringkali mengaku lupa, kuasa hukum Nurpati, Farhat Abbas menjelaskan, pada pertemuan tersebut diantaranya membahs surat yang akan dikirim ke MK. (wnd)
Indonesia Vs Turkmenistan
Timnas Unggul Tipis JAKARTA - Timnas Indonesia unggul tipis 4-3 atas Turkmenistan pada pertandingan kedua putaran kedua Pra Piala Dunia 2014 di Gelora Bung Karno Jakarta, kemarin. Gol tuan rumah tercipta lewat Christian Gonzales menit kedelapan dan 18, gol ketiga dicetak M. Nasuha menit 43 dan gol keempat oleh M. Ridwan menit 75 . Sedangkan gol Turkmenistan dicetak menit 70, Berdy Shamuradov menit 83 dan Sarkisov David menit 86. Dengan kemenangan ini timnas Indonesia berhak lolos keputaran tiga Pra Piala Dunia 2014 dengan agregat 5-4, setelah dipertandingan pertama
mampu menahan imbang tuan rumah Turkmenistan 1-1. Timnas yang diharapkan mampu memetik kemenangan langsung berinisiatif melakukan serangan lebih awal. Serangan demi serangan terus dilakukan. Lewat tusukan dari sisi kanan, M. Ilham mampu memberikan umpan terukur dimulut gawang lawan. Umpan itu langsung disambar Christian Gonzales dan gol pertamapun tercipta pada menit kedelapan. Unggul 1-0 tidak membuat semangat timnas mengendur. Serangan dari berbagai sisi terus dilakukan. Lagi-lagi lewat serangan yang terencana den-
gan baik Gonzales mampu menggandakan kedudukan menjadi 2-0 pada menit 18. Gol itu tercipta setelah pemain Persib Bandung itu mendapatkan umpan terukur dari Boaz Salossa. Lewat tendangan yang tidak begitu keras pemain naturalisasi itu memperdayai kiper Turkmenistan. Lawanpun berusaha mengejar ketertinggalannya. Hanya saja upaya itu harus kandas dibarisan pertahanan timnas yang dikawal M. Roby. Bahkan dimenit 43 M. Nasuha mampu menambah pundi-pundi gol tuan rumah menjadi 3-0. Dan kedudukan bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua tim tuan rumah tidak mengendurkan semangatnya untuk menyerah. Pola 4-4-2 yang diperagakan cukup effektif. Hasilnyapun banyak peluang tercipta namun belum mampu menambah gol. Turkmenistan juga berusaha membangun serangan. Lewat serangan balik yang cepat anak asuh Hojageldiyev Yazguly terus mengancam. Terus menyerang membuat pertahanan timnas Indonesia melemah. Terbukti pada menit 70 Turkmenistan mampu memperkecil ketertinggalannya menjadi 1-3, setelah memenangkan kemelut didepan
gawang Ferry Rotinsulu. Kebobolan membuat semangat Firman Utina terlecut. Menyambut umpan terukur dari Boaz Salossa pada menit 75 akhirnya M. Ridwan mampu menjebol gawang lawan sehingga membuat kedudukan menjadi 4-1. Unggul jauh kembali membuat semangat tuan rumah mengendur. Dampaknya Ferry Rotinsulu harus memungut bola dari gawangnya sendiri setelah dijebol Berdy Shamuradov pada menit 83. Turkmenistan berhasil menambah gol pada menit 86 lewat kaki Sarkisov David sehingga kedudukan menjadi 4-3. (ant)
SBY Tinjau
Proyek Nazaruddin
Suluh Indonesia/ant
MENANG - Pemain tim nasional Indonesia Nasuha (2) berjibaku dengan pemain Turkmenistan dalam laga leg kedua kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Palembang. Selain menggelar Rakor Gubernur se-Sumatera, juga meninjau kesiapan berbagai venues atau tempat yang akan digunakan dalam perhelatan SEA Games XXVI di Jakabaring Sport City (JSC), November mendatang. Salah satu di antara venues yang akan dikunjungi Presiden Yudhoyono adalah proyek pembangunan Wisma Atlet yang diduga terjadi praktik korupsi dan telah menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sebagai tersangka. Berkaitan kedatangan Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu, pimpinan Partai Demokrat Sumsel menegaskan sepenuhnya merupakan urusan kenegaraan dan tidak terkait dengan aktivitas kepartaian. ‘’Jadi, kehadiran Presiden itu tidak ada kaitannya dengan urusan partai,” kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel RHM Rasyidi. Menurut Rasyid, kunjungan Presiden ke Palembang itu merupakan bagian dari tugas dinas kenegaraan. ‘’Kalau untuk kegiatan kenegaraan, Presiden tidak mau mendompleng bertemu dengan kader-kader Partai Demokrat yang berada di daerah,” katanya. Namun Ketua Majelis Pertimbangan Daerah DPD Partai Demokrat Sumsel, HA Djauhari menyatakan, biasanya yang terjadi selama ini setiap ada kunjungan Presiden Yudhoyono, meskipun itu merupakan tugas kenegaraan masih menyempatkan diri untuk bertemu dengan kader-kader partai itu. Akan tetapi, untuk kunjungannya kali ini sepertinya tidak ada agenda bertemu dengan kader partai di Sumsel. (ant/har) ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Chandra-Ade-Johan
Terorisme
Tidak Lolos Seleksi
Dipengaruhi Radikalisme Agama
JAKARTA - Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, dan Juru Bicara KPK Johan Budi gagal untuk lolos dari seleksi makalah tertulis ke tahap selanjutnya dalam proses seleksi pimpinan KPK periode 20112015. ‘’Banyak calon yang bagus tetapi kita tentu saja tidak bisa menerima semuanya,” kata Menteri Hukum dan HAM yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK Patrialis Akbar di Jakarta, kemarin. Menurut dia, pansel melakukan penilaian secara keseluruhan dan khusus untuk tes makalah, proses penilaian dilakukan secara anonim agar lebih objektif. Menkum HAM memaparkan, penilaian tes makalah dilakukan oleh tim pengkaji eksternal yang terdiri atas beragam unsur mulai dari akademisi hingga praktisi. Namun, penilaian tidak hanya berdasarkan isi makalah tetapi juga dengan memperhatikan rekam jejak calon serta masukan dari masyarakat. Hasilnya, terdapat 17 orang yang dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya, antara lain Penasihat KPK Abdullah Hehamahua, advokat senior Bambang Widjojanto, dan Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Hussein. Para peserta yang lolos akan mengikuti tahapan “profile assessment” yang rencananya akan dilakukan di kantor Kemenkum HAM, 2 Agustus. (ant)
BOGOR - Rais Syuriah PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan fenomena terorisme yang melanda Indonesia dalam 12 tahun terakhir dipengaruhi oleh faktor mewabahnya faham radikalisme agama. ‘’Terorisme berkembang seiring dengan massifnya perkembangan faham radikalisme agama. Maraknya gerakan radikalisme agama menjadi ladang subur bagi terorisme,” kata Muzadi di Bogor, kemarin. Hasyim Muzadi yang juga ketua umum tanfidziyah PBNU periode 1999-2004 dan 20042010 menyampaikan ceramah ilmiah yang dikemas dalam bentuk stadium general yang digagas PBNU Kota Bogor. ‘’Stadium General” PCNU Kota Bogor dipusatkan di kompleks Pondok Pesantren Al-
Ghazaly, Kotaparis, Kelurahan Pondokelapa, Bogor Tengah. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 1.000 jama’ah yang datang dari berbagai penjuru Kota Bogor. Hasyim Muzadi mengemukakan, terorisme yang dalam 12 tahun terakhir melanda berbagai penjuru Tanah Air, bukan faham dan budaya bangsa Indonesia. Umat Islam Indonesia, tidak mengenal faham terorisme. Bahkan berabad-abad Islam berkembang di Nusantara, tidak pernah terjadi aksi terorisme. ‘’Islam berkembang di Indonesia secara damai, melalui jalur budaya. Islam Indonesia dapat beradaptasi dengan kebudayaan Nusantara yang sangat heterogen. Karena itu, saat Islam hadir, penduduk Indonesia yang telah memeluk agama
beragam dapat menerima Islam dengan tangan terbuka. Ini karena Islam tidak pernah melakukan kekerasan dalam menyebarkan misi,” ujarnya. Hasyim mengemukakan, radikalisme agama merupakan faham baru yang berasal dari budaya Timur Tengah. Faham “transnasional” tersebut berkembang pesat setelah kran kebebasan dibuka lebar-lebar Indonesia, menyusul reformasi politik pada 1998. ‘’Sebelum reformasi, tidak ada satu pun peristiwa terorisme yang melanda Indonesia. Islam dapat berkembang dan bertahan selama berabad-abad di Indonesia, karena disebarkan secara damai tanpa kekerasan,” ujar pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, dan Depok. (ant)