Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Kamis, 14 Juli 2011
No. 131 tahun V
Pengemban Pengamal Pancasila
MOP di Tangsel
Siswa Meninggal TANGSEL - Suasana duka menyelimuti kediaman Alvian Lubis di jalan Salvia VI Blok UF BSD Tangsel. Putrinya yang bernama Eva Amanda Putri Lubis meninggal dunia setelah dua hari mengikuti Masa Orientasi Pendidikan (MOP) di SMAN 9 Tangsel. Tangis haru tak henti-hentinya terurai dari ibunda almarhumah, Nita. Ia tak percaya putri keduanya mendahuluinya dengan usia yang masih sangat belia yakni 15 tahun. Menurut Nita, dirinya masih sempat membantu Amanda menyiapkan sejumlah perlengkapan untuk MOP. ‘’Saya masih membantunya mempersiapkan barangbarang yang harus dibawa agar tidak dihukum kakak kelasnya,” tutur Nita sambil menitikkan airmata. Namun pada pukul 03.00
WIB, Amanda mulai sesak nafas. Awalnya keluarga hanya memberikan pertolongan pertama seperti obat-obatan, namun karena kondisinya semakin parah, Amanda dilarikan ke RS Eka Hospital. Amanda menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 06.00 WIB. Tak ada firasat apapun yang dirasakan orangtua Amanda. Namun sebelumnya Amanda sempat bercerita kepada ibunya bahwa pada hari kedua MOP, ia dihukum seniornya karena tidak membawa atribut name text yang seharusnya dipasang di dada. ‘’Amanda mengaku dihukum bersama dengan teman-temannya yang tidak membawa name text dengan dijemur di halaman sekolah,” isak Nita sambil terus memegangi name text atribut MOP Amanda. Sementara itu, ayah Aman-
da, Alvian Lubis mengatakan Amanda tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Bahkan dokter yang menangani Amanda di RS juga menginformasikan bahwa tak ada serangan jantung ataupun penyakit serius yang diderita Amanda. ‘’Dokter bilang tidak ada penyakit jantung ataupun penyakit lain pada diri Amanda” ujar Alvian mencoba tabah. Sementara itu, pihak SMA Negeri 9 Tangsel membantah telah melakukan kekerasan dalam pelaksanaan MOP. ‘’Kami tidak pernah melakukan kekerasan fisik terhadap calon siswa selama MOP,’’ tegas Kepala SMAN 9 Neng Nurhemah. Menurutnya, kegiatan MOP terakhir yang diikuti Amanda hanya senam sehat dan beberapa model pembelajaran mengenalkan lingkungan sekolah. (nov)
KPK Bekukan
Aset Nazaruddin JAKARTA - KPK menyebutkan sudah membekukan sejumlah aset berupa rumah dan perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. ‘’Ada pemblokiran perbankan dan nonperbankan milik Nasaruddin, asetasetnya berupa rumah dan perusahaan,” kata Pimpinan KPK Bidang Pencegahan, Muhammad Jasin, seusai acara Pekan Olah Raga (POR) dalam rangka menyambut HUT Bhakti Adhyaksa 2011di Kejagung Jakarta, kemarin. Sebelumnya, KPK menetapkan Muhammad Nazaruddin sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi pembangunan wisma atlet untuk menampung peserta South East Asia (SEA) Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan. Kendati demikian, Jasin menyatakan belum bisa menyebutkan nilai aset milik Nazaruddin yang dibekukan tersebut. ‘’Belum bisa itu, karena banyak,” katanya seraya mengatakan, aset-aset yang dibekukan itu dalam istilah bergerak dan tidak bergerak. Sementara itu, tidak hanya terhadap rekening M Nazaruddin, KPK ternyata juga melakukan pemblokiran rekening milik para tiga tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet Jakabaring, Palembang lainnya. ‘’Blokir dilakukan kepada sebagian (rekening milik) M Nazaruddin dan tersangka lainnya,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi. KPK, untuk mendukung penyidikan kasus dugaan suap yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini, bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melacak aset yang dimiliki Nazaruddin guna membantu mencari tahu lokasi buronan ini. Sebelumnya Johan mengatakan, KPK akan menggunakan cara apa saja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk dapat mengembalikan Nazaruddin ke Tanah Air. Termasuk memblokir aliran dana Komisaris PT Anak Negeri ini. (har)
Ponpes Umar bin Khattab
Terancam Ditutup JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali sedang mempertimbangkan untuk menutup pesantren Umar bin Khattab di Bima, NTB, karena disinyalir beraliran keras dan tertutup. Bahkan pada 1 Juli 2011 lalu seorang santrinya membunuh seorang polisi. ‘’Selain itu polisi telah menduga kuat ada bomdan senjata rakitan dalam pesantren ini. Untuk itu pemerintah menyerahkan hal itu kepada Polri untuk menyelidiki pelaku sekaligus pesantren. Kalau benar beraliran garis keras akan ditutup,” kata Menag di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Pesantren itu telah lama dicurigai masayarakat sejak berdirinya tahun 2004. Saat itu, Kemenag sempat berkunjung dalam pesantren, namun itulah silaturahmi yang terakhir kalinya. Di mana pesantren ini hanya menyelenggarakan bimbingan pengajian bukan madrasah (sekolah) untuk pendidikan umum. Pesantren tersebut juga menolak bantuan pemerintah, termasuk tidak menerapkan kurikulum sesuai standar yang diterapkan Kemenag dan Kemendiknas. ‘’Ini ganjil, dengan tidak mau dimasuki Kemenag itu sebuah keganjilan,” katanya. Kecurigaan ini berlanjut ketika peristiwan ledakan bom rakitan itu. Menurut informasi yang diterima Suryadharma, sekira 100 orang masuk ke pesantren untuk menghadang rencana polisi melakukan olah TKP. Padahal pesantren itu hanya dihuni 14 anak-anak dan 35 orang dewasa. ‘’Tapi anehnya ketika kejadian, berdatangan orang 150-200 dan semuanya bersenjata tajam. Kepolisian masih belum masuk, karena takut jatuh korban. Santrinya tidak banyak, sekitar 35 orang dan masih kecil berusia antara 14 tahun ke atas. Yang jelas saya sulit masuk dalam pesantren itu,’’ katanya. Oleh sebab itu, Kemenag pun angkat tangan untuk melakukan upaya persuasif dengan pimpinan pesantren agar polisi bisa melakukan penyelidikan terhadap ledakan bom. ‘’Jadi, kami menyerahkan semuanya ke polisi. Kalau yang kayak begini susah, karena sangat ekslusif,” ungkapnya. Sebelumnya anggota Reskrim Polsek Bolo, NTB Brigadir Rokhmad ketika sedang piket tewas dibunuh pada Kamis 30 Juni 2011. Pembunuhnya, ternyata bernama Saban Abdurahman, salah seorang santri di pesantren itu. (har)
Suluh Indonesia/ant
TEMBAKAU - Ribuan buruh yang tergabung dalam Koalisi Nasional Penyelamat Kretek melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, kemarin. Mereka menolak RUU dan RPP Tembakau.
Ketika Pesta Berakhir Duka KECELAKAAN lalu lintas kembali terjadi di jalur pantai utara (pantura) Jatim. Kali ini, tabrakan beruntun truk bermuatan semen dengan truk tangki semen dan sejumlah kendaraan lainnya di jalan raya di Desa Sumberrejo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jatim. Kecelakaan itu mengakibatkan 16 orang tewas dan 10 orang lainnya luka berat. Mereka yang tewas, juga luka berat, semuanya penonton pertunjukan ketoprak yang berada di tepi jalan. Jumlah korban tewas itu diketahui setelah kejadian kecelakaan yang menewaskan 11 orang itu akhirnya menemukan lima korban tewas. ‘’Lima orang yang ditemukan terakhir tersebut, semuanya tertimbun
semen muatan truk yang menabrak kediaman, Mari (49), warga setempat yang mempunyai hajatan menikahkan anaknya,” kata Kapolres Bojonegoro AKBP Widodo di Bojonegoro, kemarin. Ia menjelaskan, kronologis kejadian kecelakaan tersebut, berawal dari truk bermuatan semen dengan nomor polisi L8286-UH yang melaju dari arah utara.
Diperkirakan, truk tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, sebab kondisi jalan di wilayah setempat menurun dengan cukup tajam. Sebelum terjadi kecelakaan, truk bermuatan semen tersebut terus menerus membunyikan klakson, berarti ada sesuatu yang tidak beres, kemungkinan remnya blong. Awalnya, truk semen tersebut menabrak kendaraan Clot L 300 AE-8896-ZA yang dikemudikan Mulyadi (36), penduduk Desa Plumpang, Kecamatan Margomulyo yang berjalan dari arah berlawanan. Sementara itu, dari arah yang sama sebuah truk tangki semen dengan L-8415-IM yang dikemudikan Nasruloh (40),
asal Jombang berada persis di belakang colt L 300. ‘’Tabrakan terjadi persis di depan kediaman orang yang memiliki hajatan, dan di tepi jalan ada ratusan penonton ketoprak baik di kanan maupun kiri jalan,” tutur salah seorang saksi mata Didik (28), warga Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo. Akibat tabrakan itu, kata Didik, truk semen tangki yang merangkak dari arah selatan berputar, kemudian keluar jalan menabrak penonton yang berdiri menonton ketoprak dari seberang jalan, sebelum akhirnya masuk ke tempat yang curam. Truk bermuatan semen tersebut menabrak penonton yang berdiri di tepi jalan di dekat rumah Mari. Akibat tab-
rakan itu, semen yang berada di dalam truk tumpah dan menimbun dapur yang mempunyai hajatan hingga ambruk. ‘’Dalam kecelakaan ini, sedikitnya ada 10 sepeda motor penonton ketoprak yang menjadi korban,” jelas AKBP Widodo. Selain 16 orang tewas, 10 orang lainnya menderita luka berat dan tiga orang lainnya menderita luka ringan. Sementara itu, dua pengemudi truk bermuatan semen dan truk tangki yang terlibat kecelakaan tersebut, melarikan diri. ‘’Polisi masih melacak pengemudi truk semen yang melarikan diri, hanya kernet truk tangki semen yang menyerahkan diri di Polsek Margomulyo,” katanya. (ant)