Edisi 02 Juli 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 60.000 ECERAN Rp 3.000

SABTU UMANIS, 2 JULI 2011

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Winasa Bebas

Winasa ’’Malukat’’ ke Delod Berawah Negara (Bali Post) Vonis bebas Winasa disambut suka cita oleh pendukung dan kerabatnya, Jumat (1/7) kemarin. Hingga semalam pukul 21.30 wita masyarakat masih berkumpul di depan rumah Winasa di Tegalcangkring. Sebelumnya, setelah majelis hakim mengetok palu dan menyatakan bebas, Winasa tidak langsung kembali ke rumah, melainkan masih ke Rutan Negara dengan mobil tahanan. Namun kembalinya Winasa ke rutan hanya untuk menyelesaikan administrasi untuk keluar dari rutan. Winasa keluar rutan petang kemarin disambut oleh sejumlah keluarga dan simpatisannya. Anak Winasa, di antaranya Patriana Krisna dan Dimas, yang selama ini setia mengikuti jalannya persidangan juga ikut hadir mengantar. Salah seorang

24 HALAMAN NOMOR 309 TAHUN KE 63

yang mengantar Winasa, Putu Kamawijaya yang juga anggota DPRD Jembrana, mengatakan saat keluar Winasa dibawa dengan sebuah mobil menuju rumah di Tegalcangkring, Mendoyo. Sebelum tiba di rumah, sejumlah warga yang berkumpul di perempatan Tegalcangkring menyetop mobil yang membawa Winasa. Ketika itu Winasa dimohon turun dan langsung digotong oleh warga. Setelah itu Winasa balik masuk ke mobil. Kemudian langsung menuju Pantai Delod Berawah dan di sana Winasa malukat. Di pantai itu Winasa sempat malukat sekitar satu jam. Selanjutnya langsung pulang dan melakukan persembahyangan di merajan keluarganya di Tegalcangkring. Hingga kemarin malam, sejumlah warga dan kerabat masih nampak berkumpul di depan rumah Winasa. (kmb26)

Bali Post/olo

Winasa

Negara (Bali Post) Terdakwa kasus korupsi pabrik kompos Prof. I Gede Winasa divonis bebas oleh majelis hakim PN Negara, Jumat (1/7) kemarin. Winasa dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan primer, subsider maupun lebih subsider dari tim jaksa penuntut umum (JPU). Atas putusan tersebut, kepada majeleis hakim, JPU menyatakan pikir-pikir. Namun usai sidang, JPU menyatakan akan mengajukan kasasi. Dalam amar putusan yang dibaca bergiliran oleh Yuli Atmaningsih, Haris Budiarso dan Slamet Budiono itu menyebutkan bahwa terdakwa tidak terbukti memenuhi unsur melanggar hukum. Terkait transfer dana sebesar Rp 800 juta ke rekening terdakwa bukan bentuk hadiah melainkan memang sebagai utangpiutang antara terdakwa dengan Kazuyuki Tsurumi untuk pembelian

tanah di Pekutatan. Uang transferan itu memang berasal dari hibah untuk Perusda tetapi secara hukum sudah milik Tsurumi selaku penjual mesin. Sedangkan uang yang masuk ke rekening terdakwa senilai Rp 150 juta, menurut majelis hakim, juga bukan merupakan hadiah tetapi merupakan uang pembelian mobil milik terdakwa kepada Tsurumi. Untuk itu majelis memerintahkan agar terdakwa dibebaskan dari tahanan dan menyatakan seluruh barang bukti persidangan dikembalikan. Menanggapi putusan tersebut, JPU Endrianto Isbandi menyatakan pikir-pikir, sementara penasihat hukum terdakwa menyatakan menerima putusan itu. Hal. 23 Beri Dukungan

Terima Suap Rp 200 Juta

Hakim Ditangkap Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Imas Dianasari (ID), hakim ad hoc Pengadilan Hubungan Industrial, sebagai tersangka kasus suap. Selain Imas, KPK juga menetapkan Odi Juanda (OJ) sebagai tersangka atas tuduhan memberi uang suap kepada hakim Imas.

KAPOLDA BALI

Totoy Gantikan Hadiatmoko Jakarta (Bali Post) Pimpinan Mabes Polri mengeluarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Nomor : STR 1334/VI/ 2011, tertanggal 30 Juni 2011. Dalam STR itu ditetapkan Staf Ahli Badan Intelijen Negara (BIN) Irjen Pol. Totoy H. Indra menjadi Kapolda Bali menggantikan Irjen Pol. Hadiatmoko. Selain itu, Mabes Polri juga menetapkan Sutarman sebagai Kabareskrim menggantikan Komjen Pol. Ito Sumardi. Sutarman sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya, sementara itu Ito memasuki masa pensiun. Mantan Kabareskrim yang saat ini menjadi staf ahli Kapolri, Komjen Pol. Susno Duadji, mengatakan bahwa Sutarman terpilih sebagai Kabareskrim merupakan hal yang tepat. ‘’Saya kira sudah tepat, sudah bagus sekali Pak Tarman untuk regenerasi, karena beliau berprestasi,’’ kata Susno. Hal. 23 Sangat Berat

Bali Post/ist

Irjen Pol. Totoy H. Indra

‘’Setelah dilakukan pemeriksaan, KPK menetapkan ID dan OJ, Manajer Administrasi PT OI, sebagai tersangka dalam kasus dugaan menerima dan memberikan sesuatu terkait putusan perkara dan pengurusan kasus di Mahkamah Agung,’’ kata Kepala Biro Informasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha, Jumat (1/7) kemarin. Keduanya tertangkap basah terlibat dalam serah terima suap berupa uang senilai Rp 200 juta. Uang suap tersebut diberikan Odi kepada Imas selaku hakim ad hoc PHI untuk memenangkan PT OI di tingkat kasasi yang berpekara dengan serikat pekerjanya setelah melakukan pemutusan hubungan kerja. Imas menjanjikan bahwa Mahkamah Agung (MA) akan menolak gugatan dari serikat kerja tersebut. Wakil Ketua KPK M. Jasin menjelaskan kronologi penangkapan Imas. Hal. 23 Dua Hari

Bali Post/ant

IMAS DIANASARI - Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Imas Dianasari dikawal sejumlah petugas usai diperiksa KPK, Jumat (1/7) malam kemarin. Hakim Imas Dianasari diduga terima suap dari karyawan PT Onamba bernama Odi Juanda, Kamis (30/6) malam. KPK juga mengamankan uang Rp 200 juta dan mobil Toyota Avanza hitam bernopol D 1699 VN.

Arsyad Penuhi Panggilan Polisi Ancam Tuntut Balik Mahfud Jakarta (Bali Post) Mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsyad Sanusi memenuhi penggilan penyidik Polri yang memeriksanya terkait kasus pemalsuan surat di MK. Usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (1/7) kemarin, Arsyad yang didampingi putrinya, Neshawati, mengancam akan melaporkan Ketua MK Mahfud MD karena telah menuduhnya sebagai pihak yang merekayasa pemalsuan surat MK. Pemeriksaan pihak-pihak

terkait surat palsu MK dilakukan Polri setelah Ketua MK Mahfud MD melaporkan tentang dugaan pidana pemilu atas kasus ini. Selain mengancam Mahfud MD, Arsyad juga mengatakan kesaksian para staf MK di hadapan Panitia Kerja Mafia Pemilu Komisi II DPR telah membunuh karakter diri dan keluarganya. Ia menegaskan tidak terlibat dan tidak mengetahui adanya rekayasa penyusunan surat MK yang dikenal sebagai surat palsu MK atas perkara kursi di

dapil Sulawesi Selatan I. Surat palsu itu memenangkan caleg Partai Hanura Dewi Yasin Limpo, yang kemudian dianulir setelah MK mengajukan surat kembali ke KPU berisi pemenang sebenarnya yaitu caleg dari Partai Gerindra, Mestiriyani Habie. Selain dia dan Neshawati, anak Arsyad lainnya, Cakra Arsyad, juga dikaitkan dalam kasus pemalsuan surat yang menyeret keterlibatan Andi Nurpati. Hal. 23 Anak Lelakinya

Polri Tangkap Masyhuri Hasan Jakarta (Bali Post) Kepolisian Negara RI menangkap juru panggil Mahkamah Konstitusi (MK) Masyhuri Hasan di Bandung terkait dugaan pemalsuan surat MK. ‘’Penyidik pada dini hari menangkap Masyhuri Hasan di Bandung,’’ kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar, Jumat (1/7) kemarin. ‘’Masyhuri ditangkap terkait dugaan pemalsuan surat MK dan mengenai perannya akan didalami penyidik,’’ ujarnya. Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Pol. Mathius Salempang menyatakan bahwa penyidik sudah menetapkan tersangka untuk kasus dugaan pemalsuan surat putusan MK. Hal. 23 Sudah Ditunjuk

Produk Pertanian

Bali Sudah Tak Mampu Mandiri Jelang hari raya Galungan, harga-harga kebutuhan pokok mulai melambung tinggi. Secara hukum eknomi; ini akibat pasokan tak sebanding dengan permintaan. Fenomena ini terus saja terulang tiap tahunnya. Terang saja, hal ini terjadi karena masyarakat Bali belum mampu memenuhi kebutuhan pokoknya secara mandiri.

KEBERADAAN Bali sebagai daerah tujuan dan aktivitas internasional sangat berpengaruh terhadap pola, perilaku dan pilihan hidup masyarakatnya. Pola hidup masyarakat Bali saat ini, harus diakui telah banyak bergeser ke arah pola hidup yang konsumerisme. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Badung I Ketut Suiasa, Jumat (1/7) kemarin. Dikatakannya, dalam kesehariannya perilaku hidup masyarakat Bali juga cenderung berubah bergaya modern. Dari sisi pilihan hidup, sektor pertanian, pertukan-

gan, usaha ekonomi kecil dan sebagainya, sudah menjadi bagian yang banyak ditinggalkan oleh krama Bali. Ditinggalkannya sektorsektor yang sebenarnya strategis tersebut, tentu menjadi ruang kosong yang justru jadi peluang masyarakat luar Bali. Sehingga dari sisi demografi akan memunculkan urbanisasi dan atau eksodusnya masyarakat ke Bali. Selain SDM, dari sisi produksi juga menyerbu Bali. Hal ini dikarenakan masyarakat Bali banyak yang berpaling dari sektor pertanian. Selain itu lahan pertanian di

Bali makin berkurang. Tak pelak memberi peluang serbuan produk luar daerah, seperti beras, kelapa, pisang, jeruk, salak sampai dengan sayur-mayur. Saat ini hal pokok yang mesti dilakukan adalah mengubah sikap mental masyarakat Bali, baik dari sisi pola, perilaku maupun pilihan hidup. Peningkatan kualitas dan keterampilan masyarakat Bali menjadi hal mutlak yang harus terus diupayakan oleh pemerintah. Jangan sampai Bali makin kehilangan kemandiriannya. Hal. 23 Tanah Subur

Bali Post/edi

PISANG - Jelang Galungan, pasokan pisang dari Jawa Timur terus membanjiri Bali.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.