Edisi 15 Juli 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 60.000 ECERAN Rp 3.000

JUMAT WAGE, 15 JULI 2011

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

Kantor BKD Sempat Dibobol MEREBAKNYA 418 PNS bodong di Bangli, menimbulkan berbagai penafsiran. Banyak warga menduga-duga kejadian ini terkait dengan politik. Namun, ada pula yang mengaitkan dengan kasus pembobolan gedung BKD beberapa bulan lalu. Pada peristiwa tersebut, tidak satu pun barang berharga yang hilang. Namun arsip penting yang ada di kantor tersebut diacak-acak. Diduga para pencuri itu mengambil dokumen penting terkait dengan kepegawaian di Bangli. Dugaan ini muncul karena BKD Bangli hingga kini belum berani mengeluarkan data tentang PNS yang bermasalah. ‘’Kemungkinan karena arsip sudah tidak

NOMOR 320 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Kasus 418 PNS Bodong

Arnawa Kirim SMS, Suarka Klarifikasi

lengkap lagi,’’ duga sejumlah pegawai di Bangli. Pada kejadian itu pelaku membongkar sekitar empat jendela dan mengacak-acak seluruh ruangan. Termasuk ruang kerja kepala dan sekretaris BKD. Sementara informasi di BKD Bangli masih simpangsiur. Siapa saja nama-nama PNS yang dinilai bermasalah oleh BKN belum berani diumumkan. Tetapi informasi yang berhasil dikumpulkan, di antara 418 PNS bermasalah itu ada sekitar 50 orang merupakan tenaga guru. Tidak saja guru yang ditugaskan pada sekolah swasta, juga guru sekolah negeri yang tersebar di Bangli. (puj)

Nengah Arnawa

Bali Post/dok

SIAPA saja 418 PNS di Bangli yang masuk kategori bodong, hingga Kamis (14/7) kemarin belum juga diungkap. Akibatnya, kegelisahan ribuan pegawai di Bangli terutama mereka yang diangkat pada periode 2005-2008 makin meningkat. Selain data belum jelas, informasi yang beredar juga makin simpang-siur. Sementara BKD Bangli belum berani mengeluarkan data pasti karena takut salah menyebut nama-nama PNS bodong. Rupanya mantan Bupati Bangli I Nengah Arnawa, S.Sos., M.M. membaca kegelisahan para abdi negara itu. Arnawa pun mengirim pesan singkat (SMS) kepada Kabag Humas Bangli Made Mahindra dan sejumlah pejabat di DPRD Bangli, Kamis kemarin. Arna-

wa meminta agar seluruh PNS Bangli tenang. Opini yang tercipta agar tidak diartikan sudah vonis, karena semuanya belum jelas. Dalam SMS itu, Arnawa menyebutkan bahwa proses perekrutan, pengangkatan dan penerimaan CPNS di Bangli tidak main-main. Karena telah melalui prosedur sesuai undang-undang dan peraturan. Untuk itu Kepala BKD agar tidak memvonis dulu. Karena apa yang disampaikan BKN harus ditelaah dan aturannya dipahami. ‘’Jangan eksekutif lagaknya menjadi legislatif. Ciptakan Bangli yang Bangli, tidak ada penyimpangan,’’ tegasnya dalam SMS tersebut. Sementara itu, mantan Sekda Bangli Drs. I Wayan Suarka, M.M. memberi klarifikasi

terkait dengan SK PNS yang ditandatanganinya. Menyangkut proses pengangkatan dan penerbitan SK secara teknis telah diketahui BKD. ‘’Waktu itu Kepala BKD dijabat Hotnauli Montey,’’ jelasnya. Ia mengakui menandatangani SK pengangkatan PNS di Bangli. Tetapi SK itu ditandatangani setelah ada pelimpahan kewenangan dari bupati kepada dirinya. Ia menyatakan sangat mendukung langkah Bupati Bangli yang telah membentuk tim untuk berkoordinasi dengan BKN. Harapannya, agar masalah yang dialami PNS saat ini menjadi jelas dan terang benderang dan pegawai tidak sampai dirugikan. Hal. 23 Kenaikan Pangkat

Kasus Bima

SASARAN

Tujuh Masih Diperiksa

Panja Tengarai KPU Sembunyikan Fakta

Takut Nurpati Buka-bukaan

Jakarta (Bali Post) Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilu menengarai ada anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta jajarannya, yang dengan sengaja menyembunyikan fakta-fakta terkait dengan kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi (MK). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar tidak terseret dalam kasus tersebut. Menurut anggota Panja dari Fraksi PDI Perjuangan Yassonna Laoly, pengakuan sebagian komisoner dan pegawai-pegawai KPU tidak memberikan keterangan yang jelas. ‘’Kalau berusaha menutup-nutupi, saya menduga (KPU) takut Ibu Andi Nurpati berkata lagi, takut (Andi) membongkar yang lainnya, dugaan kita seperti itu. Karena rasanya tidak mungkin hanya seorang Andi Nurpati (yang terlibat). Paling tidak ada komisioner lain yang mendukung, atau divisi teknis dan hukum,’’ kata Laoly, Kamis (14/7) kemarin. Dengan adanya kasus ini, maka makin membuktikan bahwa mafia pemilu itu benar-benar ada. Ia meyakini memang ada skenario besar yang dibuat oleh oknum KPU dan oknum MK. Hal. 23 Sangat Sentral

Mataram (Bali Post) Tujuh orang kerabat Suryanto Abdullah alias Firdaus, korban ledakan bom rakitan di Pondok Pesantren Khilafiah Umar Bin Khatab di Bima, Nusa Tenggara Barat, masih diperiksa secara intensif di Polres Bima. ‘’Awalnya 13 orang yang diamankan, kini masih tujuh orang yang diperiksa intensif di Polres Bima,’’ kata Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda NTB AKP Lalu Wirajaya, Kamis (14/7) kemarin.

LENSA

Bali Post/ant

BARANG BUKTI - Sejumlah barang bukti hasil olah TKP Ponpes Umar Bin Khatab digelar di halaman parkir Polres Bima, Kamis (14/7) kemarin. Barang bukti berupa bom molotov, pedang, golok, anak panah dan 1 kardus VCD ajaran jihad.

Rumah Pimpinan Ponpes Terbakar

Bali Post/ade

RP 100 JUTA - Poster sayembara tangkap buronan koruptor M. Nazaruddin ditempel di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/ 7) kemarin. LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar sayembara berhadiah bagi pemberi informasi maupun menangkap M. Nazarudin, akan diberi hadiah uang Rp 100 juta.

Mataram (Bali Post) Aparat kepolisian tengah menyelidiki penyebab kebakaran di rumah pimpinan Pondok Pesantren Khilafiah Umar Bin Khatab di Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Rumah yang ditempati Ustad Abrori yang terletak di dalam kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Umar Bin Khatab itu terbakar Kamis (14/7) kemarin pukul 05.00 wita. Kebakaran itu terjadi beberapa jam setelah Satuan Tugas Khusus Gabungan (Satgasusgab) Polda NTB melakukan penggerebekan.

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Kasubid Penmas) Bidang Humas Polda NTB AKP Lalu Wirajaya mengatakan, masyarakat di sekitar ponpes itu ikut membantu memadamkan kobaran api di rumah pimpinan Ponpes Umar Bin Khatab itu. ‘’Setelah api dipadamkan sekitar pukul 10.00 wita, petugas Satgasusgab kembali menggeledah olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan penyisiran terhadap benda-benda dan tempat yang ada kaitannya dengan aktivitas ponpes,’’ ujarnya. Wirajaya mengakui adanya

kecurigaan di balik kebakaran rumah pimpinan Ponpes Umar Bin Khatab itu, karena penghuninya telah kabur meninggalkan rumah tersebut. ‘’Apakah dibakar oleh penghuninya atau orang lain, atau memang terbakar karena apa, itu harus diselidiki agar jelas masalahnya,’’ ujarnya. Pada Rabu (13/7) pukul 15.30 wita, baru polisi melakukan penggerebekan di ponpes itu, dan menemukan sejumlah bahan peledak dan benda berbahaya lainnya. Hal. 23 Seragam Laskar

Tiga Bom Meledak di Mumbai, 21 Tewas dan 141 Luka-luka Mumbai Badan intelijen India tidak mendapat pertanda atau peringatan apa pun sebelum tiga bom meledak hingga menewaskan 21 orang di Mumbai. Ini merupakan serangan terbesar sejak militan Pakistan mengamuk di pusat finansial India pada 2008. Dugaan sementara mengarah pada kelompok Mujahidin India, kelompok militan bayangan yang terkenal melakukan kampanye pengeboman dari kota ke kota menggunakan bom kecil yang ditempatkan di rumah makan, halte bus atau ruas jalan sibuk. ‘’Pihak intelijen benar-benar tak mendapat pertanda apa pun dalam serangan ini, namun bukanlah merupakan kegagalan dari badan intelijen,’’ ujar Mendagri India Palaniappan Chidambaram dalam temu pers, Kamis (14/7) kemarin. Tiga ledakan mengguncang

24 HALAMAN

ibu kota ekonomi India, Mumbai, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, dan menewaskan sedikitnya 21 orang, melukai 141 orang, kata pemerintah setempat — yang menduga itu adalah serangan teror. Komisaris Polisi Arup Patnaik di Mumbai mengatakan tiga ledakan terjadi antara pukul 18.54 dan 19.05 waktu setempat di daerah yang dipenuhi orang pada malam itu. Ledakan pertama terjadi di Bazaar Zaveri, yang padat pengunjung, di Mumbai Selatan, ledakan kedua yang lebih kuat di Opera House, yang juga berada di Mumbai Selatan. Satu menit kemudian dan yang ketiga terjadi di satu perhentian bus di Dadar Barat, Mumbai Tengah, di dekat stasiun kereta pada pukul 19.05 waktu setempat. Hal. 23 Mengutuk Keras

Bali Post/rtr

LEDAKAN BOM - Seorang pria yang mengalami luka akibat ledakan bom tiba di rumah sakit di Mumbai, Kamis (14/7) kemarin.

Tujuh warga yang masih menjalani pemeriksaan intensif itu yakni Mustakim Abdullah (17) berstatus pelajar, Rahmat Ibnu Umar (36) swasta, M. Yakub (26) kondektur bemo, Rahmat Hidayat (22) swasta, Zulkifli (23) petani, Muslimin Talib (38) guru, dan Sahrir H. Manhir (23) pengojek. Ia mengatakan, aparat kepolisian Polres Bima mengamankan 13 orang karena melakukan aksi menentang petugas, beberapa saat setelah terjadi ledakan bom rakitan di Pondok Pesantren Umar Bin Khatab. Pada Senin (11/7) sekitar pukul 15.30 wita, terjadi ledakan yang diduga bom rakitan di ponpes itu. Namun, polisi belum bisa langsung olah tempat kejadian karena pengurus ponpes selalu menghalang-halangi petugas.

Sanak keluarga Firdaus mengambil jenazah korban di lokasi ledakan itu karena polisi tidak diizinkan masuk oleh pengelola ponpes. Jenazah kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian untuk pemeriksaan sesuai hukum. Jenazah Firdaus diotopsi dan Selasa (12/7) malam diserahkan kepada sanak keluarganya untuk dikuburkan. Setelah menyaksikan kondisi jenazah Firdaus yang terkena ledakan bom rakitan itu, ratusan warga menggelar aksi di jalan-jalan dan menentang aparat kepolisian. Diduga masyarakat terprovokasi sehingga sebagian membawa senjata tajam saat aksi tersebut. Sebanyak 13 orang dari ratusan warga itu terlihat membawa senjata tajam, sehingga langsung diamankan polisi. (kmb/ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 15 Juli 2011 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu